Sinopsis Lakorn : I See You - Payaban Piset … Case Pitsawong Episode 01

Images by : GMM



Di malam yang mencekam,
Di sebuah rumah sakit yang tampak sangat - sangat sepi. Tidak ada satupun orang yang terlihat berjalan di koridor rumah sakit ataupun menaiki tangga.
Di dalam sebuah kamar rawat inap, terlihat dua orang yang berada di sana. Yang seorang adalah wanita yang merupakan pasien dan seorang pria yang merupakan pendamping.
Pasien protes kepada pendamping mengenai makanan rumah sakit yang tidak enak, ruangan yang tidak mewah dan bahkan atmosfer yang menyeramkan. Pendamping mencoba menenangkan pasien itu karena bagaimanapun itu adalah fasilitas terbaik yang bisa mereka dapatkan dari sebuah rumah sakit umum.
Tiba-tiba, terdengar suara batuk dari tempat tidur sebelah mereka. Pendamping berbisik menasehati pasien untuk hati-hati agar tidak tertular batuk dari pasien lain disebelah.
Seorang suster masuk ke ruangan mereka. Dengan ramah, suster tersebut memberitahu pasangan tersebut untuk menekan tombol di samping tempat tidur mereka sendiri jika hendak meminta bantuannya. Pasangan itu menjadi bingung dengan perkataan suster tersebut. Suster yang tidak menyadari wajah bingung mereka lanjut bertanya apakah ada sesuatu yang dapat dibantunya?
Pasien dengan nada marah menjawab kalau mereka berdua tidak memerlukan bantuan apapun dan tidak menekan tombol apapun. Pendamping menenangkan pasien dan memberitahu pada suster kalau mungkin yang menekan tombol adalah pasien di sebelah mereka.
Suster bingung dan bertanya pasien apa? Dia segera membuka tirai pembatas dan meminta pasangan itu untuk tidak bermain-main dengan tirai dan biarkan saja tirai terbuka. Pasangan bingung dan menoleh ke samping, dan ternyata tidak ada siapapun di tempat tidur sebelah. Suster kemudian meminta izin untuk balik lagi ke tempatnya jika mereka tidak perlu bantuan apapun. Sustter juga dengan ramah memberitahu kalau tombol pemanggil bantuan ada di samping tempat tidur.
Setelah suster pergi, pasien segera bertanya ketakutan pada pendampingnya kalau begitu suara batuk siapa yang mereka dengar tadi? Pendamping mencoba berpikir positif kalau mungkin itu suara dari pasien di ruangan sebelah dan terdengar sampai ke ruangan mereka.

Pasien mencoba tenang. Namun, tiba-tiba, ketika dia melihat ke sebelah tempat tidurnya, dia melihat kalau tirai pembatas yang di buka tadi, perlahan menutup kembali seolah ada yang menariknya. Pasien berteriak ketakutan dan memberitahu kepada pendamping. Pendamping juga terkejut dan takut melihatnya namun dia masih mencoba berpikir positif kalau itu bisa saja karena roda pengait tirai yang miring jadi tirai-nya berjalan sendiri.
Pasien tetap saja ketakutan tapi pendamping menyuruhnya untuk tidur saja dan jangan berpikir macam-macam. Pasien menurut dan mencoba tidur. Pandangannya mengarah ke langit-langit dan dia melihat seorang wanita berambut sebahu dengan wajah mengerikan menatapnya dari atas tirai. Kontan saja pasien berteriak ketakutan.

Pendamping bingung melihatnya dan melihat ke arah yang di tunjuk sang pasien, namun, tidak ada apa-apa. Pasien terus berteriak ketakutan. Pendamping memberanikan diri melihat ke balik tirai dan kosong. Tidak ada apa-apa.
Ketika dia berbalik, dia terkejut melihat pasien yang berdiri di atas tempat tidur dengan pandangan menakutkan. Pendamping menyuruhnya turun agar tidak jatuh. Tapi, pasien hanya berkata : “Ada sesuatu di bawah tempat tidur.”
Pendamping bingung dan ketakutan mendengarnya. Dia memberanikan diri melihat ke bawah tempat tidur dan sangat terkejut karena yang ada dibawah tempat tidur adalah pasien.

Dan… tiba-tiba sebuah kaki menjulur jatuh dari atas. Pendamping melihat ke atas dan terlihat seorang wanita dengan kepala miring menatapnya.
Pendamping berteriak ketakutan dan keluar dari kamar. Pasien juga mengikutinya.

Namaku Pairin. Aku punya sebuah rahasia. Sejak aku bisa mengerti segalanya, aku bisa melihat dan berbicara dengan sesuatu yang kalian sebut roh.

Itu membuatku merasa kalau aku adalah orang aneh. Dan menjadi seorang yang penuh kekhawatiran dan tidak percaya diri.
Karena aku harus membedakan orang - orang di sekelilingku yang merupakan manusia atau orang.
Aku belajar bahwa roh tidak mempunyai bayangan di cermin. Dan juga tahu kalau roh bisa berbaur dengan orang-orang lainnya.
Hinga aku tidak bisa membedakannya. Tetapi tidak masalah. Aku mempunyai metode untuk membuktikannya. Roh tidak mempunyai reaksi terhadap sekelilingnya. Bahkan jika angin bertiup, rambut mereka tidak akan bergerak.
Aku ingin kabur dari hal gila ini selamanya.

Tetapi pada akhirnya, aku harus bekerja di tempat yang memiliki banyak sekali roh. Dan bisakah aku membedakan mereka? Yang mana manusia? Dan yang mana roh? Aku pikir pekerjaan suster tidak akan menjadi tugas yang mudah bagiku.
Berita mengenai adanya hantu di RS Karunarak telah tersebar dan menarik minat sebuah program televisi. Sehingga, program tersebut secara khusus datang ke RS Karunarak untuk meliput dan membuktikan kebenaran rumor tersebut. Dan untuk itu mereka mengundang …
Dan tanpa sengaja, seorang suster baru, Pairin, melintas di depan kamera di saat pembawa acara hendak menyebutkan bintang tamu mereka. Kameramen segera menegur Pairin karena lewat di depannya. Pairin yang baru sadar adanya keberadaan kamera meminta maaf dan segera pergi.
Setelah Pairin pergi, rekaman di mulai lagi. Pembawa acara pun memanggil bintang tamu hari ini adalah Mr. Ken, Pencari Hantu. Mr. Ken pun muncul dengan dandanan nyentriknya.
Pairin sendiri sedang dalam perjalanan menuju ruangannya ketika dia melihat ada seorang wanita yang berdiri di sudut ruangan. Pairin seketika membeku. Wanita itu berjalan mendekati Pairin dan Pairin segera berbalik. Dalam hatinya, dia tidak menyangka akan bertemu hantu di saat hari pertamanya bekerja. Dia yakin kalau wanita itu adalah hantu karena berdiri sendiri di sudut.
Wanita itu menyapa Pairin. Dan Pairin segera mengeluarkan cerminnya untuk melihat wanita itu. Dia lega ketika melihat wanita itu memiliki bayangan.
Pairin segera berbalik dan menyapa balik wanita itu. Dia memperkenalkan dirinya. Wanita itu menyindir Pairin yang bercermin tadi pasti karena ingin masuk TV, ya? Dia tadi lihat kalau Pairin pura-pura tidak melihat kamera dan sengaja berjalan ke arah kamera. Pairin berusaha menjelaskan kalau wanita itu salah paham namun wanita itu segera memotongnya dan berkata dia hanya bercanda. Wanita itu memperkenalkan dirinya yang bernama Joice dan bekerja di dept. Medical Reports.
Joice juga mengajak Pairin untuk mengikuti meeting yang di adakan hari ini. Dia juga memberitahu Pairin kalau cermin dan alat make-up tidak boleh di bawa karena supervisor Pairin tidak menyukai hal-hal itu.
Joice segera beranjak pergi. Pairin mengikutinya. Ketika dia berbalik ada seorang wanita berambut sebahu yang berdiri di depannya dan Pairin segera meminta maaf.
Joice melihat para kameramen dan pembawa acara yang masih berkumpul dan mengeluh kalau mereka sangat merepotkan pada Pairin. Padahal itu hanyalah rumor tetapi mereka membuatnya seperti hal besar.

Tidak lama kemudian, seorang kru kamera dan pembawa acara menghampiri mereka dan bertanya apakah ada seseorang yang bisa membawa mereka berkeliling dan bersedia untuk di interview? Dan Joice segera menjawab kalau dia bisa. Dia bahkan memakai bedak dan membetulkan dandanannya. Pairin sampai heran melihatnya padahal sebelumnya dia menjelek-jelekan kru dan juga menyuruhnya untuk tidak membawa make-up serta cermin. Pairin juga mengingatkan Joice kalau tadi bukankah Joice bilang mereka mempunyai meeting?
Joice terdiam. Tepat saat itu, Suster New lewat dan Joice segera memanggilnya. Dia memperkenalkan Pairin pada New dan memintanya agar memperkenalkan segala hal mengenai RS pada Pairin. New dengan ramah menyetujui. Dia bahkan menyapa Pairin ramah dan mengajaknya berteman.
Direktur kemudian lewat. Dia meminta kepada awak media untuk melakukan peliputan di tempat yang sudah di sediakan dan jangan menganggu pasien. Para awak media segera heboh dan pergi hendak mewawancarai Direktur. Begitu juga dengan kru kamera yang hendak mewawancarai Joice sebelumnya.
Supervisor suster sedang menegur seorang suster. Itu adalah suster yang kemaren ke kamar rawat pasangan yang melihat hantu. New masuk bersama dengan Pairin dan melihat mereka.
New memberitahu kalau Supervisor itu adalah Ms. Chan. Dia juga menyuruh Pairin untuk duduk dulu di kursinya. Pairin menurut. Dia juga mendengar omelan Ms. Chan pada suster tersebut mengenai kejadian kemaren. Suster itu menjelaskan kalau pasangan itu menekan tombol dan dia segera pergi ke ruangan mereka. Dan semuanya baik-baik saja. Tetapi setelah dia pergi, pasangan itu berteriak dan berkata melihat hantu wanita dengan rambut sebahu dan bermata besar.
Pairin langsung gugup mendengarnya. Karena didepannya sedang ada seorang wanita yang berambut sebahu. Pairin langsung curiga jangan-jangan disini ada hantu suster juga? Dia hendak memeriksa orang di depannya dengan cermin namun teringat perkatan Joice yang memberitahu kalau Ms. Chan tidak suka orang membawa cermin. Dia akhirnya memutuskan untuk menggunakan kipas angin mininya dan hendak mengarahkannya pada suster di depannya.
Dan tepat saat itu, Ms. Chan berbalik dan memanggil suster di depannya dengan nama Khem dan menyuruhnya untuk menyalakan lampu. Khem memberi tanda pada New yang berada lebih dekat dengan sakelar untuk menyalakan lampu. Ms. Chan yang melihat Pairin memegang kipas mini bertanya apa dia kepanasan? Pairin segera menyimpan kipasnya dan menjawab kalau dia hanya sedikit gugup. Tapi, Pairin lega karena suster di depannya itu manusia.
Ms. Chan mulai mengeluarkan perintah. Suster yang sedang dimarahi, mulai sekarang akan mengambil shift pagi bersamanya. Sementara untuk Pairin akan mengambil shift malam dan jika dia punya pertanyaan mengenai apa saja yang harus dilakukannya, dia bisa bertanya pada New dan Khem.

New membawa Pairin berkeliling. Dan Pairin mulai bertanya tentang Khem. New dengan ramah menjelaskan kalau Khem itu baik. Bahkan waktu pertama kali dia kerja di RS ini, Khem yang mengajarinya cara untuk menghadapi Ms. Chan. Pertama, ketika mereka melihat Ms. Chan atau ketika berbicara dengannya, jangan melihat langsung ke matanya. Tundukkan kepala ke bawah kira-kira25derajat. Dan selanjutnya, ketika berbicara dengannya atau ketika dia memerintahkan sesuatu, cukup jawab ‘Ya’, ‘Okay’. ‘Saya mengeti.’ Pairin tersenyum dan berterimakasih atas ajaran New.
New membawa Pairin berkeliling ke semua ruangan yang ada di rumah sakit. Namun, ruangan-ruangan itu sepi bahkan di ruangan operasi hanya ada dua orang suter yang sedang berlatih mengambil alat-alat operasi. New menjelaskan kalau RS menjadi sepi karena adanya rumor kalau ada hantu di RS ini di tambah juga ada RS yang baru buka di daerah sini.

Direktur masih menjalani wawancara. Sementara Mr. Ken menghampirinya dan meminta izin untuk memeriksa RS terkait insiden kemaren. Direktur menyetujuinya untuk membuktikan RS nya bebas dari hantu.
New membawa ke ruangan terakhir, ruangan tempat bayi. Namun, ruangan itu juga kosong. New memberitahu kalau itu karena hantu tetapi Pairin tidak perlu takut shift malam karena dia juga sering melakukannya dan tidak pernah ketemu hal-hal yang aneh. New kemudian meminta Pairin menunggu sebentar karena dia akan bertanya pada petugas apakah bisa masuk ke dalam ruangan untuk melihat-lihat.
Pairin menunggu sendirian. Tiba-tiba, seseorang wanita berambut sebahu berjalan menunduk mendekat. Pairin langsung berbalik panik. Dia teringat keterangan suster kalau hantu yang dilihat pasien adalah wanita berambut sebahu. Dia mulai khawatir, jangan-jangan yang dibelakangnya itu hantu pasien.
Pairin mengeluarkan kipas mini-nya. Dia mengarahkannya ke arah wanita itu perlahan. Dan wanita itu menaikkan kepalanya. Dia manusia. Dia memuji Pairin yang sangat baik karena mau mengipasinya dan meminjam kipas mini tersebut. Wanita itu beranjak pergi.
Tapi, tak lama kemudian, seorang pria berjalan mendekati Pairin. Pria itu bertanya apa Pairin tidak menggunakan kipas itu lagi? Pairin langsung panik. Jangan-jangan kali ini hantu sungguhan.
Dia segera berbalik. Pria itu memperhatikannya dan bertanya ada apa? Kenapa dia gemetar? Dia sakit?
Tepat saat itu, New balik dan menyapa pria itu. Pria itu balas menyapa dan berkata kepada New kalau sepertinya teman New (Pairin) perlu untuk memeriksa suhu badan. Dia terlihat sakit.
New tertawa. Dia menuduh pria itu mengganggu Pairin. New kemudian memperkenalakan pada Pairin kalau pria itu adalah dr. Men dan merupakan intern di sini. New juga memperkenalkan Pairin yang seorang suster baru pada dr. Men. Mereka saling memberi salam.
dr. Men dengan ramah juga meminta maaf pada Pairin jika dia tadi mengejutkannya. Dia juga memberitahu New kalau dia sudah menyelesaikan shift-nya dan akan pulang sekarang.
Tiba-tiba, seorang dokter datang dan meminta bantuan Men untuk memeriksa pasiennya yang lain. Dia harus mengerjakan sesuatu yang diminta oleh Direktur sekarang juga. Men tidak masalah dan menyetujuinya.
dr. Men kemudian meminta bantuan Pairin untuk membantunya karena New sedang sibuk. Pairin menyetujuinya.
Mereka memeriksa wanita hamil. Wanita itu sedang hamil selama 2bulan namun terus mengalami demam selama 2minggu. Dia sudah memeriksanya ke RS lokal 1minggu yang lalu namun tidak ada yang salah kata mereka. Dia diberikan obat dan dia merasa lebih baik namun sekarang dian merasa cepat lelah.
dr. Men kemudian memeriksa tenggorokan wanita itu. Dia bertanya apa di RS sebelumnya, mereka ada melakukan test untuk German measles? Wanita itu membenarkan dan hasilnya negatif.
dr. Men kemudian meminta wanita itu untuk membuka jaketnya dan Pairin membantu memegang jaket wanita itu. dr. Men memeriksa lengan wanita itu dan melihat kalau sepertinya kelenjar getah bening wanita itu bengkak. Sementara itu, Pairin sibuk membersihkan bulu-bulu nya ada di jaket wanita itu.
dr. Men melihatnya dan hendak melihat jaket tersebut. Dan terdapat banya kucing. Dia bertanya apa wanita itu memelihara kucing? Wanita itu berkata tidak, namun, ada kucing liar yang datang ke rumahnya jadi dia beri makan. Tetapi, kucing itu jadi sering masuk ke rumahnya belakangan ini dan bulunya ada dimana-mana.
dr. Men bertanya sudah berapa lama dan wanita itu memberitahu sekitar sebulan. dr. Men memberitahu kalau dia menduga kalau wanita itu terinfeksi karena kucing namun untuk lebih pastinya mereka harus melakukan test darah.  Dia meminta wanita itu untuk tidak khawatir karena itu bisa di obati. Tetapi, wanita itu tidak boleh mengulurnya terlalu lama karena itu bisa berpengaruh pada janin. Dia meminta izin sebentar untuk memberitahu ini kepada dokter yang menangani wanita itu. Wanita itu mengerti.
dr. Men memberitahu kepada dokter seniornya tadi kalau pasien seperinya terkena Toxoplasmosis*. Dia memperlihatkan jaket yang banyak terdapat bulu kucing. Dokter kagum karena dr. Men bisa menemukan hal itu padahal itu adalah kasus 1 dari 1000. Dia memuji dr. Men yang jenius.
*Toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit toxoplasma gondii pada tubuh manusia. Toxoplasmosis sangat berbahaya karena bisa menyebabkan keguguran, lahir mati, dan cacat sejak lahir pada kandungan seorang wanita. (https://www.vemale.com/kesehatan/26979-apa-itu-toxoplasmosis.html)
Pairin berbincang dengan New kalau dokter di RS ini sangat baik dan tidak seperti saat dia training. New tertawa dan berkata dokter yang bisa di ajak bercanda itu hanya dr. Men. Dia sangat ramah dan tidak sombong. Bukan hanya dia tidak memarahi suster terkadang malah suster yang memarahinya. New juga memberitahu kalau dr. Men itu selalu berada di peringkat atas di semua pelajaran namun dia masih belum yakin mau mengambil spesialisasi apa.
Khem menghampiri mereka dan memberitahu kalau Ms. Chan mencari mereka berdua.
Mr. Ken mulai menjelaskan alat pendeteksi hantunya. Yang ada di tangannya di sebut mesin pelacak ‘Cool-energy’. dan yang berbentuk kacamata adalah viewfinder. Pembawa acara meminta agar Mr. Ken menunjukkan cara kerjanya.

Mesin di nyalakan dan mereka menangkap sinyal di samping tubuh Joice yang sedang melihat mereka. Joice salah paham dan mengira Mr. Ken menyebutnya hantu tetapi Mr. Ken segera mendorong Joice ke samping dan berkata ada hantu di belakang Joice.
Mereka segera berlari mengehar hantu tersebut.
Ms. Chan, New dan Pairin sedang merawat pasien lumpuh. Pasien itu bertanya memastikan apakah ada hantu disini? Suster menyakinkan tidak ada apa-apa.
Khem masuk dan memberitahu kalau ada code blue. Seorang dokter mengalami serangan jantung dan sekarang di bawa ke ER (Emergency Room). Ms. Chan mengerti dan bertanya apa Pairin bisa di sini sendirian? Pairin menjawab kalau dia bisa dan Ms. Chan segera membawa New ke ER.


Pairin merawat pasien seorang diri. Mr. Ken dan para kameramen tiba-tiba masuk dan merekam di dalam ruangan. Mereka berkata kalau di sana ada hantu. Pairin menegur mereka dan menyuruh mereka untuk keluar dari kamar pasien.
Mr. Ken mengabaikan mereka. Joice juga masuk dan berusaha mengusir mereka. Tapi, pasien sudah panik duluan karena mendengar Mr. Ken bilang ada hantu di ruangan tersebut. Pairin berusaha menyakinkan kalau memang tidak ada.
“Dapatkah kamu melihat apa yang dia (Mr. Ken) lihat?” marah pasien itu. Pairin terdiam karena tidak bisa menjawab kalau dia bisa.
Mr. Ken menyakinkan kalau memang ada hantu di ruangan tersebut karena alatnya mendeteksi adanya enegi dingin. Karena dimana pun hantu berada, tempat yang didiaminya akan mengalami penurunan suhu dari suhu normal.

Dan benar, memang ada hantu wanita di sana. Pairin bisa melihatnya. Mereka bahkan saling bertatapan.
Pairin maju ke samping hantu wanita. Dia berbicara kepada Mr. Ken kalau tidak ada hantu disana. Kalau misalnya ada dia pasti merasa merinding namun buktinya dia tidak merasakan apa-apa. Mr. Ken menyakinkan kalau memang ada sesuatu. Dia menyuruh Pairin untuk mengeksekusi semua orang karena hantu ini terlihat kuat. Pairin menyakinkan kalau di sini tidak ada hantu dan menyuruh mereka keluar. Hantu itu menatap Pairin. Dia tahu kalau Pairin bisa melihatnya karena dia adalah wanita yang berdiri di depan Pairin sebelumnya dan bahkan Pairin meminta maaf padanya karena hampir menabraknya.
Hantu itu bangkit. Dia membuka pintu kulkas dan menghilang.
Dan alat pendeteksi hantu langsung menuju 0. Mereka melihat pintu kulkas yang terbuka dan merasa kecewa. Para kameramen menduga kalau Mr. Ken sudah salah mendeteksi hawa dari pintu kulkas yang terbuka sebagai hawa hantu. Mereka langsung bubar.
Mr. Ken masih belum menyerah dan terus mencari. Pairin mengabaikannya dan menidurkan pasien. Tiba-tiba alat Mr. Ken kembali menyala dan mendeteksi ada hawa dingin di sekitar pasien.
Tepat saat itu, pasien mengalami kejang. Pairin segera mengusir Mr. Ken agar tidak menganggunya karena dia harus melakukan tugasnya.
Di tempat lain, Ms. Chan, New, Khen dan dr. Men sedang melakukan pertolongan pada dokter yang terkena serangan jantung itu. Kondisinya kritis karena kadar oksigen terus menurun. Dr. Men segera melakukan kompresi dada.

Pairin sedang menangani pasien yang mengalami kejang. Seorang dokter mendatanginya dan berkata apa yang dilakukan Pairin tidak berguna bagi pasien dan hanya membuat keadaan lebih parah. Dia menyuruh Pairi mengambil kantong plastik. Pairin terkejut karena melihat ada dokter disana.

Dokter memarahi Pairin yang tidak bisa mendiagnosis benar padahal tangan Pasien seperti mengalami kejang. Dia menyuruh Pairin segera memasukkan kantong plastik menutupi hidung dan mulut pasien. Dokter menjelaskan kalau pasien itu mengalami hyperventilation syndrome** karena memiliki terlalu banyak oksigen dalam tubuh. Pairin mengikuti instuksi dokter.
**hyperventilation syndrome adalah keadaan bernafas yang lebih cepat dan dalam daripada kondisi normal. Hal ini biasanya berkaitan dengan kondisi psikologis / histeria. Cara pengobatannya cukup diberikan pemberian Oksigen 6-10 Liter per menit lewat masker saja. (https://meetdoctor.com/question/apa-itu-hiperventilasi)
dr. Men berusaha keras memberikan kompresi dada.
Pasien berhasil kembali stabil. Pairin memandang dokter lega.
Pairin mengejar dokter yang beranjak pergi dan mengucapkan terimakasih atas bantuannya. Dokter hanya memandangnya dalam diam dan lanjut berjalan.
Tidak ada hasil dari kompresi dada yang dilakukan dr. Men. Dr. Men bertanya apa pasien ada mengkonsumsi sesuatu sebelumnya? Khem memberitahu kalau pasien memiliki riwayat mengkonsumsi Propranolol.
Dr. Men memberikan perintah lain dan kembali melakukan kompresi dada.
New pergi menemui Pairin di ruangan pasien dan menyuruhnya untuk membawa peralatan medis dan ikuti dia masuk ke ER. Pairin menurutinya.

Di depan ER, Pairin bertemu kembali dengan dokter dan memberi salam dengan anggukan kepala.

Kompresi dada menampakkan hasil. Ms. Chan menyuruh Pairin untuk membantu Khem memasang alat. Pairin mengerti dan memasang infus ketika dia hendak memasangnya pada pasien, Pairin terlonjak kaget.
Dia mundur menjauh hingga menabrak rak dorong berisi alat-alat kedokteran. Matanya membesar ketakutan. Semua heran melihatnya.

Pairin tahu wajah pasien itu. Itu wajah dokter yang menolongnya barusan.

Post a Comment

Previous Post Next Post