Sinopsis Drama Korea : TUNNEL Episode 15 - 2

Images by : OCN

Dr. Mok sudah pulang dan menatap Jae Yi yang tertunduk. Dia bertanya dingin apa Jae Yi sudah menipunya? Dia benar-benar marah dan membanting paket tersebut.
Dia membuka lakban mulut Jae Yi dan bertanya dimana pena-nya? Jae Yi tetap diam. Dr. Mok benar-benar marah dan menarik kepala Jae Yi dan berteriak : “DIMANA????”
Kwang Ho ternyata pergi ke rumah Jae Yi. Dia melihat kalung peluit Jae Yi yang tertinggal di meja.
“Yeon Sook-ah. Maafkan aku. Puteri kita… aku… berjanji melindunginya. Bagaimanapun caranya, aku pasti akan menyelamatkan dia.”
Kwang Ho kemudian melihat alat perekam di meja Jae Yi. Dia teringat Jae Yi yang berkata akan mencoba mencari tahu modus operandi dr. Mok dan mungkin akan ada petunjuk. Kwang Ho segera mendengarkannya. Dan itu adalah rekaman tetangga Jin Woo waktu itu. Dia mendengarkan semua isi rekaman tersebut. Kwang Ho berpikir dan yakin kalau dr. Mok pasti bersembunyi di suatu tempat yang berhubungan dengan ibunya.

Kwang Ho dan Sun Jae pergi ke rumah sakit dan meminta kalau Kim Ji Hye yang meninggal tahun 1985. Itu data mengenai ibu Mok Jin Woo. Kwang Ho bertanya alamat rumah tinggal Kim Ji Hye saat itu.
Di data tertulis : Rumah no. 58 ‘New York Town’ di Mijucheon. Kwang Ho ingat kalau dalam rekaman, tetangga Jin Woo juga menyebut tempat dengan nama ‘town’.
Sun Jae segera menghubungi Ketua dan melaporkan hal itu.

Hari sudah malam,
Jae Yi tetap bungkam. Dr. Mok akhirnya lanjut bicara kalau dia tahu orang yang mencari Jae Yi yang waktu itu dia ceritakan adalah Park Kwang Ho.
“Bagaimana rasanya berjumpa dengan ayah yang usianya lebih muda darimu? Karena kau telah mengungkap rahasia yang kusimpan selama 30tahun lamanya, bukankah baru adil kalau aku mendapat sesuatu juga? Dia membunuh Park Kwang Ho yang asli, serta mencuri identitasnya, lalu bersikap seolah dia petugas polisi asli. Pada siapa sebaiknya kubocorkan hal ini? Kepala Departemen Tindak Kriminal? Komisaris polisi? Atau media?” ancam dr. Mok.
Jae Yi panik dan meminta agar dr. Mok tidak mengungkapkan hal itu. Dr. Mok meminta agar Jae Yi memberitahu pena itu dan dia tidak akan mengungkapkan hal tersebut. Jae Yi menjadi ragu.
Jae Yi teringat saat dia menyembunyikan pena tersebut di dalam boneka teddy bersama Yeon Sook dan saat itu Yeon Sook meminta Yeon Ho agar tidak memberitahu siapapun mengenai pena tersebut sampai appa kembali.
Jae Yi bingung dan memalingkan mukanya. Pada akhirnya, dia memilih untuk tetap bungkam. Dr. Mok menjadi marah.

Sun Jae, Kwang Ho dan yang lainnya menuju lokasi rumah tempat tinggal ibu Mok Jin Woo dulu. Mereka menemukan rumah tersebut dan masuk ke dalamnya. Sementara, dr. Mok yang mendengar suara sirine polisi, segera membawa Jae Yi pergi.

Kwang Ho melihatnya yang membawa Jae Yi dalam gendongan. Dr. Mok berhasil masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya kencang. Kwang Ho dan Sun Jae berlari mengejar mobil tersebut. Jae Yi yang mulai kehilangan kesadaran, mendengar suara mereka, dan dengan kekuatan tersisa, membuka pintu mobil dan melompat turun. Dia berhasil bebas dari dr. Mok sementara dr. Mok terus melajukan mobilnya pergi.
Kwang Ho dan Sun Jae dengan panik menghampirinya. Mereka menangis lega karena Jae Yi baik-baik saja.
RS Univ. Hwayang,
Jae Yi menjalani pemeriksaan dan memberitahu mereka kalau dia baik-baik saja hanya kakinya saja yang terkilir. Dia kemudian bertanya mengenai Mok Jin Woo, apa dia lolos lagi? Kwang Ho kesal karena Jae Yi masih saja mencemaskan hal itu dan bukan dirinya sendiri. Sun Jae-lah yang menjawab pertanyaan Jae Yi kalau dr. Mok lolos.
Jae Yi segera mengajak mereka pulang karena dia menyimpan pena tersebut di rumahnya.
Jae Yi sudah sampai di rumah dan membongkar kardus yang berisi barang-barang lamanya. Dia menemukan boneka teddy bear tersebut. Kwang Ho mengenali boneka itu karena dia yang membelikannya.
Jae Yi membuka boneka tersebut dan mengeluarkan pena yang tersembunyi di sana. Dia memberikannya pada Kwang Ho. Dan Kwang Ho berterimakasih pada Yeon Ho dan juga Yeon Sook karena sudah menjaga pena tersebut.
Dan Jae Yi lanjut bertanya karena merasa aneh. “Kenapa Mok Jin Woo begitu terosebsi dengan pena itu? Dan kenapa kira-kira dia tidak langsung membunuhku? Jika dia membunuhku, otomatis pena-nya pun tidak akan pernah ditemukan (dengan begitu tidak ada bukti tersisa dari perbuatannya dan dia tidak akan menjadi tersangka). Pena ini, apakah bagi Mok Jin Woo memiliki kenangan berharga atasnya?”
Kwang Ho dan Sun Jae juga heran.
Keesokan harinya, di NISI
Mereka menyerahkan pena tersebut untuk diperiksa DNA-nya.


Di kantor, semua menunggu dengan gugup mengenai hasil DNA. NISI mengirim fax dan hasil pengujian bahwa pada pena terdapat DNA yang cocok dengan DNA Yoon Da Young dan Nam Ju Hee. Dan di pena juga terdapat DNA dan sidik jari Mok Jin Woo. Tetapi, mereka tidak bisa mendapatkan hasil DNA untuk 30tahun yang lalu karena sudah terlalu lama. Sun Jae membenarkan, karena kasus 30tahun yang lalu juga sudah kardaluarsa.
Sekarang, mereka harus menemukan tempat persembunyian Jin Woo lagi.


Jae Yi pergi sendiri ke tempat dia di sekap. Dia masuk dan melihat ke seluruh ruangan. Dia juga masuk ke loteng, tempat yang di tatap Jin Woo, dan menemukan ada buku komik Gaksital dan topeng Gaksital di sana. Jae Yi juga menemukan sebuah buku catatan tua. Dia membuka dan membaca isi buku tersebut.
Kemana Mok Jin Woo menghilang?
Dia pergi ke gereja. Mok Jin Woo melihat ke taman gereja dan mengingat masa lalunya.

Flashback
Mok Jin Woo duduk bersama dengan tn. Cheon. Dan tn. Cheon menunjukkan tanda di tangannya. Itu adalah jumlah orang yang sudah dibunuhnya. Dia bercerita mengenai kehebatannya selama perang Vietnam dan penyesalannya karena tidak membunuh lebih banyak bajingan-bajingan Vietnam.  
“Jin Woo-ya, orang-orang kotor … harus kita bunuh semua,” ujar tn. Cheon. Dan hal itu tertanam dalam pikirannya.

Jin Woo pergi ke rumah sakit. Dan ibunya sudah meninggal karena OD alkohol. Jin Woo menggenggam tangan ibunya dan berujar, “Eomma… eomma juga.. meninggal karena kau kotor?”
Jin Woo pergi ke gereja dan ikut beribadah. Dia duduk di bangku belakang. Dan di saat semua sedang berdoa serta bernyanyi, dia bangkit. Pandangan matanya berubah. Dan dia keluar dari gereja.
Flashback
Dr. Mok keluar dari tempat ibadah. Di depan pintu, dia berujar, “Kalian semua… gagal menangkap Bridal Mask. Kalian penjajah, mafia yang coba melewati batas teritorial.”
Jae Yi sudah pulang dengan taksi. Di tangannya, dia membawa buku catatan yang ditemukannya di rumah tempat dia di sekap.

Kantor Polisi Hwayang,
Sun Jae dan yang lain sedang melakukan meeting mengenai lokasi Jin Woo. Sun Jae membuka rapat dengan memberitahu kalau pada kasus Jung Ho Young, Mok Jin Woo pernah berkata : “Kau semestinya fokus pada hal sebelum daripada sesudahnya. Identitas orang itu. Lalu aku yakin itu akan mengantarmu pada sang pelaku.”
Sun Jae menyimpulkan kalau dari perkataan itu, dia yakin Mok Jin Woo akan melakukan pembunuhan lagi. “Alasan dia membunuh para lansia semasa pelayanan medis sukarela adalah semacam cara pasif untuk memuaskan hasrat membunuh namun mengurangi resikonya.”

Kwang Ho setuju karena saat terakhir kali Jin Woo dibebaskan, dia langsung membunuh. Dan juga menurut Jae Yi, Jin Woo akan memilih wanita yang membuat dia teringat pada ibunya. Seperti di masa lalu, ia akan tetap jalan kaki.
Sun Jae mulai menyimpulkan dari korbannya saat ini, dia memilih korban yang berada di pusat kota. Kwang Ho yakin kalau Jin Woo akan terus membunuh di Hwayang karena tidak mudah mengubah situasi.
Mereka mulai menganalisis dimana kira-kira Jin Woo bertemu dengan korbannya sebelum membunuhnya. Kalau 30tahun yang lalu, dia akan langsung membunuh di tempat dia bertemu korbannya, namun sekarang, karena banyaknya CCTV, Jin Woo akan mengikuti korbannya terlebih dahulu sebelum membunuhnya. Sun Jae mulai memikirkan dan melihat denah. Dia mendapati kalau semua TKP dekat dengan Universitas Hwayang. Semua terkejut.


Pengejaran dilakukan. Tae Hee dan Min Ha berjalan berdua. Mereka bersikap seperti pejalan kaki biasa. Begitu juga dengan Sun Jae dan Kwang Ho disisi lainnya. Sementara Ketua, dia mengawasi CCTV yang berada di dekat sana.
Ketemu! Ketua melihat seorang pria mencurigakan mengikuti seorang wanita yang memakai rok. Dia segera memberitahu hal ini pada yang lainnya begitu juga dengan lokasi terekamnya. Semua segera menuju lokasi.
Sang pria terus mendekati sang wanita. Dia semakin mendekat. Kwang Ho dan Sun Jae melihatnya. Mereka segera menarik pria itu dan membantingnya. Tetapi… dia bukan Mok Jin Woo!


Kwang Ho tersadar dan teringat sesuatu mengenai pertanyaan Jae Yi semalam. Apa alasan Jin Woo tidak membunuhnya dan alasan Jin Woo sangat ingin menemukan pena tersebut. Apa mungkin itu punya arti khusus untuk Jin Woo? Kwang Ho tersadar.

Jae Yi pulang ke rumahnya. Dan begitu dia masuk, Mok Jin Woo sudah menunggu di dalam ruamh Jae Yi.
Jae Yi panik dan hendak segera kabur. Tetapi, Jin Woo lebih cepat. Dia menarik jatuh Jae Yi ke lantai dan mulai mencekik Jae Yi dengan tangannya.

“Sebagaimana yang Kopral Park lakukan padaku, aku harus mengambil yang paling ia hargai juga. Profesor Shin. Puteri Park Kwang Ho.”

1 Comments

Previous Post Next Post