Company name : Citizen Kane
Disaat mereka melihat, kalau Krit
berenang lebih cepat dari Tassana. Khem serta Yada langsung tampak khawatir.
Dan dengan saling berpandangan, Khem memberikan kode kepada Yada agar tidak
membiarkan Krit untuk menang.
Jadi disaat Krit sudah dekat dan mau
mengambil bendera ditangannya. Yada langsung menjauhkan bendera itu dari
jangkauan Krit dan menjatuhkan dirinya sendiri, seolah-olah ia tidak sengaja.
Maka dari itu, Tassana berhasil
memenangkan pertandingan yang terakhir. Ia berhasil mengambil bendera ditangan
Khem (pasangannya) lebih dulu, sebelum Krit mengambil bendera ditangan Yada.
Krit tampak agak kecewa, tapi ia
lalu menolong Yada yang terjatuh untuk berdiri. Dan seesuda itu, ia mengucapkan
selamat kepada Khem serta Tassana yang tampak bahagia.
“Aku minta maaf. Aku tergelincir,”
kata Yada, merasa tidak enak kepada Krit.
Membalas kecurangan Yada, dengan
usil, Krit lalu menarik Yada untuk menjatuhkan diri bersama-sama kedalam sungai.
Dan dengan agak nakal, Krit sengaja menahan Yada serta tidak mau melepaskannya.
Jadi untuk dapat melepaskan dirinya
dari Krit. Maka Yada pun berenang menjauh tapi dari belakang Krit langsung
berenang juga mengikutinya.
Sedangkan Khem dan Tassana yang
melihat itu, hanya tersenyum dan membiarkan mereka berdua untuk sendiran.
Dengan saling tertawa dan bercanda
bersama, Yada menyiram Krit menggunakan air sungai. Dan Krit pun membalasnya
juga. Lalu sesudah itu, dengan penuh kasih dan cinta, mereka mulai bermesraan.
“Aku bahagia, ketika aku bersama
denganmu,” kata Krit dengan lembut.
“Tapi kita masih harus kembali.
Kumohon ya,” pinta Yada dengan nada manja dan lalu menciumin pipi Krit.
Sehingga akhirnya Krit luluh dan setuju untuk pulang bersama-sama.
Dirumah. Chat merasa sangat kecewa
dan kesal, ketika mengetahui dirinya tidak sedang hamil. Karena jika benar
seperti itu, maka ia tidak akan mungkin bisa mengikat Kasin.
Mon juga awalnya agak kecewa, tapi
ketika ia melihat berita di hpnya. Ia menjadi terkejut sendiri dan lalu ia
menunjukan itu kepada Chat. Rumor kebangkrutan KTT lab adalah benar.
Setelah mengetahui kalau Kasin telah
bangkrut, Mon mau Chat membatalkan pernikahannya. Tapi Chat sama sekali tidak
mau, karena ia sudah memimpikan pernikahan yang sempurna seperti ini sejak
lama.
“Kaya tapi miskin, kamu mau itu?” tanya
Mon dengan sinis.
“Jadi kamu mau aku kehilangan itu ku (tidur dengan Kasin dulu) dengan gratis? Hari ini, Khun Kasin hanya
tergelincir saja. Suatu hari, dia akan kembali menjadi kaya lagi,” bela Chat.
Mon tetap tidak mau Chat menikahi
Kasin lagi, tapi Chat tetap bersikeras. Menurutnya, tidak peduli apapun itu, ia
akan terus melangkah maju.
“Melangkah maju ke neraka,
maksudmu,” komentar Mon dengan sinis.
Setelah selesai bermain disungai.
Khem dan Yada berjalan bersama sambil mengobrol. Khem dengan agak sedih
bercerita bahwa tanpa Yada, rumah mereka
berubah. Rumah tapi tidak terasa seperti rumah. Bahkan mengenai B-Star
juga.
“Khem. kamu bisa mendiskusikan
apapun denganku. Hanya saja jangan ceritakan pada Ayah. Karena Ayah masih marah
tentang pernikahanku,” kata Yada pada Khem.
“Jadi mengapa kamu menikahi Khun
Krit?” tanya Khem, tidak terduga.
Yada mengingat saat dulu, ia sama
sekali tidak mau menikahi Krit, bahkan dengan tegas ia menolak. Tapi karena
saat itu, Krit mengancam Ayahnya, maka Yada pun setuju untuk menikah dengan
Krit.
“Itu sudah berlalu sekarang. Aku
hanya bisa bilang padamu, aku tidak membuat keputusan yang salah untuk menikah
dengan Khun Krit,” jawab Yada.
“Bolehkah aku jujur? Pria bernama
Sharkrit, terlalu rumit untuk dapat kamu percayai,” kata Khem.
“Khem…”
“Pria ini menghancurkan hidupku.
Tapi dia tidak pernah meminta maaf, bahkan sekalipun. Bagian yang paling sulit
sekarang adalah aku mencoba untuk tidak membencinya… untuk kamu, P’Da.”
Yada memeluk Khem dan berterima
kasih kepadanya, karena sudah peduli dan mau menerima nya. Lalu Yada pun
berjanji untuk urusan perusahaan nanti. Setelah mereka kembali, ia akan menemui
Ayah mereka dan memohon padanya agar ia bisa mendapatkan pekerjaannya kembali.
Dan Yada yakin, Ayah mereka akan melunak.
Khem pun tersenyum dan mengangguk
dengan senang. Dan lalu mereka pun kembali berpelukan lagi.
Diperusahaan barunya. Go Rich. Dilok
mulai mempersiapkan semua peralatan kantornya. Dan disaat itu, Trai datang
untuk menemuinya. Tapi disana Dilok masih tidak mau jujur tentang bisnis baru
yang ia lakukan.
Dilok berbohong bahwa perusahaan
barunya bergerak dalam menjual suplement makanan terbaik di dunia. Jadi tidak
ada yang salah dengan perusahaannya ini.
“Tapi aku sudah mengecek. Tidak ada
perusahaan dengan nama ini,” kata Trai, membongkar kebohongan Ayahnya sendiri.
“Mengapa kamu ikut campur?!” tanya
Dilok, mulai emosi, karena Trai.
“Mengapa kamu tidak tau kapan
waktunya untuk berhenti?” tanya Trai.
Mendengar perkataan Trai yang mulai
berani melawannya, maka Dilok menjadi sangat emosi. Dan kali ini, Trai sama
sekali tidak takut lagi dalam menghadapi Ayahnya. Bahkan dengan berani, ia
mempersilahkan Ayahnya, bila ia mau memukulnya.
Tapi kali ini Dilok, tidak memukul
Trai. Ia Cuma memegangin kerah kemeja Trai dengan kuat dan menariknya untuk
lebih mendekat. Dan lalu ia menyuruh Trai untuk mengingat, bahwa sebagai
seorang anak, Trai harus melakukan apapun yang ia perintahkan untuk Trai
lakukan.
“Bahkan jika aku harus berbohong dan
melakukan hal yang salah?” tanya Trai.
“Ya!” balas Dilok, tegas.
“Baiklah. Tapi jangan biarkan P’Khem
dan P’da mengetahui tentang ini. Cukup biarkan aku saja yang kehilangan
kepercayaan padamu,” balas Dilok.
Setelah mendengar jawaban itu, Dilok
melepaskan kerah kemeja Trai yang ia pegang. Lalu ia merapikannya dan mengelus
wajah Krit sekali. Dan sesudah itu, ia pergi meninggalkan Trai.
Dan disana, Trai hanya bisa berdiri
diam, tanpa mampu berbuat apapun lagi untuk menyadarkan Ayahnya.
Ditepi sungai. Krit mengucapkan
selamat kepada Tassana untuk kemenangannya tadi. Walaupun ia tau bahwa mereka
telah curang tadi, tapi ia tidak masalah, karena hanya kali ini saja Tassana
bisa menang darinya.
Dan Tassana balas mengucapkan
selamat kepada Krit, karena kali ini Krit telah berhasil memenangkan hati Yada.
“Orang yang saling mencintai harus
mencintai dengan tulus. Jika kamu benar-benar mencintai Khun Da, kamu harus
jujur padanya. Jika tidak, kamu akan kehilangan dia,” kata Tassana, tiba-tiba
menasehati Krit.
“Bagaimana denganmu? Apa kamu sudah
memberitahu Khem? Apa dia tau, kalau kamu tau tentang rencana ku sejak awal?
Aku kira berlum. Perbaiki dulu masalahmu, teman,” balas Krit sambil menepuk
pundak Tassana. Lalu ia pun pergi meninggalkan Tassana yang hanya bisa terdiam.
Dirumah. Chat dan Mon masuk kedalam
ruangan kerja Dilok secara diam-diam untuk mencuri uangnya lagi. Dan ketika
disana, Mon baru tersadar bahwa hp Dilok tidak mungkin berada disini, karena
pasti Dilok telah membawa hpnya.
“Kita disini bukan untuk mencari
hpnya, mom. Kita disini untuk mencari buku ceknya,” kata Chat, menjelaskan pada
Mon.
Tepat ketika itu seorang wanita
keluar dari bahwa meja dan bertanya apa yang mereka cari. Jadi mereka pun
menjawab, tapi setelah itu, mereka langsung terkejut sendiri, saat mereka sadar
bahwa ada orang didalam ruangan.
Ternyata wanita itu adalah pembantu
mereka. Ia sedang membersihkan kursi, makanya ia berada disana.
“Bersihkan ruangan yang lain dulu.
Hey, beritahu aku kalau Tuan datang ya,” kata Mon, memerintah wanita itu. Lalu
wanita itu pun mengiyakan dan keluar dari dalam ruangan.
Setelah dia keluar, Mon segera
menutup pintu ruangan. Dan dengan kencang, Chat langsung berteriak kegirangan,
karena ia berhasil menemukan buku cek yang diletakan tepat diatas meja.
Saat Chat ingin mengambilnya, Mon
langsung memegang tangan Chat dan menghentikannya. Karena menurut Mon, percuma
mereka mengambil itu, soalnya mereka kan tidak tau cara meniru ttd Dilok. Kalau
mereka sempat salah, mereka bisa dipenjara.
Tapi Chat tidak mau mendengarkan,
karena saat ini ia sedang sangat membutuhkan uang tambahan untuk biaya
pernikahannya.
Dengan agak terburu- buru, Chat
mengambil buku cek itu serta pena. Lalu ia pun mulai mau menulis. Namun Mon
langsung berteriak girang, menghentikan Chat. Sehingga Chat pun menjadi
bingung.
Mon dengan senang, menunjuk kearah
map palstik yang berada diatas meja. Ternyata hp Dilok berada disana, hanya
saja tertutupi oleh map-map plastik tersebut. Dan mengetahui itu, mereka berdua
menjadi sangat gembira.
Sayangnya, ketika Chat membuka hp
itu, ia tidak bisa melakukan transfer sama sekali. Dikarenakan, sim card milik
Dilok, tidak berada didalam hp itu. Dan tepat disaat, mereka berdua sedang
panik, Dilok masuk kedalam ruangan.
“Aku punya hp baru,” kata Dilok
kepada mereka. Jadi dengan segera, Chat meletakan kembali hp itu diatas meja
sambil tersenyum salah tingkah, karena ia dan Ibunya ketahuan.
Setelah selesai membaca majalah
mengenai Go Rich. Nee mengatakan pada Trai yang duduk disebelahnya.
Menurutnya, Go Rich tidak menekankan pada penjualan produk, melainkan itu lebih
menekankan pada pencarian anggota.
“Itu skema ponzi (modus invenstasi
palsu),” kata Trai langsung.
“Jadi apa yang akan kamu lakukan?”
tanya Nee.
“Aku tidak tau. Aku benar-benar
tidak tau,” jawab Trai, tampak benar-benar pusing dan putus asa, tidak tau
harus melakukan apa.
Dengan gugup, Chat dan Mon segera
menyingkir sedikit, saat Dilok masuk kedalam dan lalu duduk dikursi
kerjanya. Disana Chat dengan cepat
membuat alasan, ia beralasan bahwa ia sedang membersihkan meja saja.
Dilok sama sekali tidak tampak
marah, malah dengan sikap biasa ia memberikan hp lama miliknya kepada mereka
untuk dibuang. Karena hpnya sudah tidak bagus lagi, soalnya kemarin ada yang
mentransfer uang keluar dari rekeningnya, sekali.
Dan mendengar itu, Mon serta Chat
menjadi ketakutan sendiri. Tapi anehnya, Dilok tiba-tiba saja menuliskan
sesuatu diceknya, lalu memberikan itu kepada Chat.
“300.000?!” kata Chat tidak percaya
sambil menunjukan cek itu kepada Mon.
“Itu untuk membayar biaya
pernikahanmu yang mahal. Beritahu aku, jika itu tidak cukup,” kata Dilok dengan
sikap yang sangat baik.
Tentu saja hal
itu membuat mereka berdua menjadi senang. Jadi dengan segera, Chat langsung
berlutut dan mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Dilok. Dan
dengan perhatian, Dilok menyuruh agar Chat berdiri dan tidak perlu seperti itu.
“Aku punya
anak, tapi kelihatannya seperti aku tidak punya. Tidak seorangpun yang mau menolongku
dengan bisnis baruku. Jadi aku sadar, hanya kalian berdua yang bisa menolongku.
Terima kasih ya,” kata Dilok kepada mereka.
“Tentu. Jika
ada apapun yang kamu mau aku bantu, kasih tau saja,” balas Chat.
Mendengar itu,
Dilok langsung mengambil proposal Go Rich miliknya dan memberikan itu kepada
Chat serta Mon. Tapi ketika melihat itu, Mon serta Chat jadi kebingungan
sendiri, apa itu sebenarnya.
“Bisnis apa
ini, tuan?” tanya Mon kepada Dilok yang memandangnya sambil tersenyum.
Didekat tangga,
Mon membaca laporan itu dengan kebingungan sambil menunggu Chat yang sedang
berada didalam ruangan Dilok. Dan disaat Chat keluar, Mon pun langsung
bertanya.
Dengan riang,
Chat langsung menjelaskan bahwa Go Rich adalah perusahaan yang menjual
suplement makanan yang sedang mendunia sekarang. Dan dia hanya perlu untuk menunjukan
wajahnya saja untuk Go Rich.
“Dari sekarang,
kamu akan melihatku di TV, iklan, dan media terkenal, mom,” kata Chat dengan
bangga. Dan mendengar itu, Mon pun ikut bangga kepada Chat.
Chat
melanjutkan penjelasannya, yaitu Dilok juga telah menyediakan posisi untuk Mon,
sebagai Executive Consultant. Sederhananya, Mon adalah penasihat tertinggi di
perusahaan.
Mengetahui hal
itu, Mon pun menjadi senang. Dan lalu bertanya apa aja yang harus dilakukan nya
jika begitu.
“Mom, hanya
perlu berjalan dengan anggun dan menunjukan wajah diperusahaan saja. Dan kamu
akan mendapatkan ratusan juta hanya dengan melakukan itu,” jelas Chat. Dan
bersama mereka tertawa.
Pada saat itu,
Chat tiba-tiba teringat kalau tadi Dilok bilang padanya bahwa sekarang ia
sedang mencari seorang CEO untuk perusahaan. Jadi bersama mereka pun mulai berpikir,
siapa.
“Khun Kasin!”
teriak Mon serta Chat secara bersamaan, ketika mereka teringat akan Kasin yang
sedang mencari pekerjaan.
“Kasin
Kasemsukee. Tulis itu di brosur, CEO dari Go Rich adalah Kasin. Dan persiapkan
pertemuan atau rapat besar dengan baik,” kata Dilok kepada seseorang ditelpon.
Setelah selesai
menelpon, Dilok kembali duduk dikursi kerjanya dan berbicara pada dirinya
sendiri. “Aku sudah bilang. Orang bodoh dan serakah sangat mudah ditemukan.
Kamu salah satunya, Chat. Kamu benar-benar bodoh. Mungkin saja kamu akan masuk
ke penjara untuk menggantikanku juga,” kata Dilok, lalu tertawa kecil.
Disore hari.
Yada berdiri diluar dan memandangin pemandangan disana. Dan ketika itu, dari
belakangnya, Krit datang sambil meletakan selimut dibahunya. Lalu mereka pun
duduk bersama dan mulai mengobrol.
“Jadilah
sportif dan terima kekalahanmu,” kata Yada, membahas tentang pertandingan tadi.
Dan mendengar itu, Krit tertawa kecil.
“Siapa yang
membuatku kalah? Mm... bagaimana aku harus menghukum mu?” tanya Krit, lalu
mendekatkan wajahnya pada Yada. Tapi dengan sengaja, Yada memalingkan wajahnya
dan duduk menjauh.
Sesudah itu,
tiba-tiba saja Krit menjadi diam dan tidak bicara lagi ketika diajak bicara.
Dan menyadari bahwa Krit sedang merajuk padanya, maka Yada pun kembali duduk
lebih dekat kepada Krit.
Lalu dengan
lembut Yada, berbisik ditelinga Krit,”Aku minta maaf,” kata Yada, lalu sesudah
itu ia mencium pipi Krit.
Dan akhirnya,
Krit pun berhenti merajuk. Sambil bertatapan mereka saling tersenyum. Lalu
dengan lembut, Krit memeluk bahu Yada dan menariknya untuk lebih mendekat lagi.
Tanpa menolak
sama sekali, Yada bersandar dibahu Krit dan memegangin tangannya. Dan berdua
mereka duduk seperti itu sambil menikmati suasana yang ada.
Sedangkan jauh
dibelakang mereka. Tampak Khem berdiri disana, memperhatikan kemesraan mereka
berdua. Dengan tatapan yang kelihatan sedih atau sakit hati atau cemburu,
mungkin.