Company name : Citizen Kane
Chat memberi saran kepada Kasin,
yaitu agar mereka membuat promosi dan iklan lebih banyak lagi, supaya anggota
mereka bisa meningkat. Dan dengan tegas, Kasin menolak, karena tidak ada budget
lagi.
Mengetahui hal itu, Mon menjadi
terkejut serta mengeluh bagaimana bisa perusahaan sebesar ini tidak punya
budget untuk membuat iklan.
“Paman Dilok bilang tidak perlu
untuk promosi terlalu banyak beberapa hari ini,” jelas Kasin, lalu ia memuji
rekaman yang dibuat oleh Chat, karena itu bekerja dengan bagus.
Chat mengeluh karena ia bahkan tidak
mendapatkan bayaran untuk itu. Dan lalu Kasin pun bersedia mencarikan budget untuk Chat, tapi
itu tidak akan banyak. Kasin meminta agar kali ini, Chat bisa membuat video
viral yang terkenal.
Dengan senang, Chat menyetujui itu
dan ia menyebut dirinya sendiri sebagai Brand Ambassador.
“Terserah kamu mau sebut apa,” balas
Kasin, lalu berjalan pergi.
Disaat Kasin mau pergi, Mon
menghentikannya dan menanyakannya tentang masalah pernikahan. Dan Kasin lalu
beralasan bahwa saat ini Chat sedang terkenal, jadi bila mereka berdua menikah
sekarang, rating Chat akan turun.
Kasin lalu meminta agar mereka
berdua menunggu. Dan tentu saja, Chat dengan senang hati mau menunggu. Tapi Mon
tidak setuju, jadi ia terus mengeluh. Lalu ia pun menanyakan tentang
pembicaraan antara Chat dengan Kasin tadi, karena ia tidak mengerti.
Dan Chat pun menjelaskan, tapi Mon
tetap tidak mengerti. Sehingga Chat mulai menjadi emosi dalam menjelaskan
kepada Ibunya.
Ditempat pusat pembelajaan yang
ramai. Ketika Chat serta Mon baru masuk kedalam mobil dan Chat memundurkan mobilnya,
tiba-tiba saja sebuah mobil menabrak mereka.
Untung saja mereka tidak kenapa-
napa, hanya saja kaca belakang mobil mereka menjadi hancur dan mobil mereka
menjadi kotor. Karena mobil yang menabrak mereka itu adalah sebuah mobil
penjual sayur, jadi banyak ikan serta sayuran yang jatuh mengotori mobil
mereka.
Melihat mobilnya menjadi seperti
itu, Mon pun mengeluh. Dan penjual sayur yang tidak sengaja itu pun meminta
maaf, karena mobilnya sudah tua dan remnya tidak begitu baik lagi.
Chat ikut keluar dari mobil, lalu
dengan lembut ia menanyakan apakah dia memiliki asuransi. Dan si penjual sayur
mengaku bahwa tidak memilik asuransi sama sekali, lalu mengenai kerusakan mobil
Chat, ia tidak sanggup untuk membayarnya.
Ketika si penjual sayur membungkuk
dan bahkan sampai mau berlutut dihadapannya. Chat segera menahannya dan
menyuruhnya agar ia tidak perlu seperti itu, lalu mengenai mobilnya sendiri, ia
yang akan mengurusnya sendiri.
“Khun Chat ku sayang,” kata Mon,
memandang tidak percaya kepada Chat.
“Tidak apa, Mom. Go Rich yang akan
membayar biaya perbaikannya,” balas Chat. Lalu ia masuk kedalam mobilnya dan
mengambil uangnya. Ia memberikan uang itu kepada si penjual sayur.
“Acting yang bagus,” kata Chat
sambil berbisik ditelinga si penjual.
Ternyata semua hal dan kejadian itu
adalah sesuatu yang telah direncanakan oleh mereka berdua dengan sipenjual
sayur. Untuk membuat sebuah video viral yang akan terkenal.
Semua orang ramai yang berada
disana, mereka merekam kejadian itu dengan hp mereka. Dan mereka tampak sangat
kagum oleh kebaikan hati Chat.
Kasin tersenyum senang, melihat
keberhasilan Mon serta Chat yang sampai bisa masuk kedalam artikel berita. Dan
hal itu membuat anggota baru yang bergabung dengan mereka, menjadi meningkat
dengan pesat.
Ping melaporkan kepada Krit mengenai
peningkatan anggota Go Rich serta keuangan mereka yang berjalan baik. Lalu Ping
menemukan bahwa ada uang yang ditransfer dari waktu ke waktu ke Swiss (mungkin
maksudnya rekening) yang dimiliki oleh Dilok.
“Paman adalah seekor macan yang
tidur. Tapi jika dia bisa, maka aku juga bisa,” kata Kasin seperti merencanakan
sesuatu.
Ketika kembali ke Go Rich, Chat
langsung disambut oleh para fansnya. Mereka datang ke sana bukan hanya untuk
berfoto dengan Chat saja, melainkan mereka juga mau ikut serta bergabung
menjadi anggota Rich.
Tentu saja hal itu, membuat Mon
serta Chat merasa sangat senang dan bangga. Jadi bersama-sama mereka berkumpul
menjadi satu dan berfoto.
Ketika sedang berfoto, Chat dengan
nada yang sangat baik dan lembut, meminta Mon agar membantu nya untuk mengambil
foto dia bersama dengan para anggota Go Rich.
Dan dengan agak terpaksa, Mon
tersenyum kepada mereka semua dan lalu membantu mereka untuk mengambil foto.
Pas disaat itu, Mon melihat
kedatangan para wartawan diluar. Jadi ia pun segera memberitahu kan kepada
Chat. Dan dengan senang Chat pun mendekati Mon.
“Mom! Aku harusnya lebih terkenal
daripada Khun Da, kan Mom?!” kata Chat dengan begitu senang.
“Tentu saja, sayang,” balas Mon ikut
senang juga. Lalu mereka berdua pun berpelukan bersama.
Ketika para wartawan telah masuk
kedalam sambil membawa kamera untuk mewawancarai Chat, mereka berdua pun
langsung berterima kasih. Lalu Chat memanggil semua fansnya berkumpul untuk
ikut dalam wawancara. Dan tentu saja, para fansnya dengan senang hati
berkumpul.
Reporter lalu mewawancarai Chat, ia
menanyakan tentang kecelakaan itu, soalnya video mengenai itu telah menjadi
viral dan banyak dibagikan oleh orang dimedia sosial.
“Mobilku ditabrak oleh mobil paman.
Tapi aku tidak ingin menyebabkan masalah untuknya,” jelas Chat, bersikap
seperti orang baik dan lemah lembut.
“Anakku sudah seperti ini sejak dia
kecil. Dia sangat murah hati. Masyarakat kita perlu orang yang seperti ini.
Ketika dia masih kecil, dia selalu menolong orang, kadang aku bilang cukup sama
dia. Tapi dia sangat sensitive dan lembut hatinya,” kata Mon memuji anaknya
sendiri.
Mendengar itu, semua fans Chat yang
berada disana, bertepuk tangan untuknya.
Ketika kakaknya telah pulang, Kwan
segera menyambutnya dan menanyakan tentang tawaran pekerjaan yang diterima oleh
Tassana tadi. Dan saat ia mendengar bahwa segalanya berjalan baik, maka Kwan
pun menjadi senang.
“Bisakah aku meminta bonus (gaji)
pertamamu untuk mendekorasi rumah?” tanya Kwan kepada Tassana. Karena ia ingin
menambahkan warna dihidupnya, sejak ia tidak bisa kemana-mana.
“Haruskah kita pindah kerumah yang
baru?” tanya Tassana balik.
“Mm… kendengarannya bagus. Sejak
kamu memulai pekerjaan baru, kemudian mari kita memulai segalanya yang baru,”
balas Kwan, okay. Lalu ia menanyakan kemana mereka akan pindah.
“Jerman,” kata Tassana, singkat.
“Kamu bercanda, kan?”
“Mereka ingin aku memutuskan, jika
aku mau bekerja di Bangkok atau Munich. Mari kita mulai segalanya dari awal
disana,” ajak Tassana.
Kwan tampak tidak suka dengan keputusan
Tassana dan ia mengira, Tassana mau pergi menjauh untuk menghindari Khem. Tapi
dengan tegas dan lembut Tassana mengatakan bahwa alasannya adalah untuk Kwan,
bukan karena ia mau menghindari Khem.
Dipenjara, Krit tidak diperbolehkan
untuk mengunjungin Ayahnya, dikarenakan sudah ada orang yang mengunjunginnya.
Yaitu Yada. (Ayah Krit ternyata bernama, Kad bukan Kaj).
Didalam ruangan. Yada menemui Kad
dan memberikan salam kepadanya. Disana Yada menanyakan apakah Kad serta Ayahnya
(Dilok) saling mengenal, tapi Kad tidak menjawabnya, ia malah menanyakan balik
tentang keadaan Krit.
“Kamu harus toleran dengan putraku.
Dia telah melalui kesuliatan, tapi akhirnya dia akan menyadarinya,” kata Kad.
“Kami sudah berpisah,” balas Yada,
memberitahu.
“Karena masalahku?”
“Mengapa? Mengapa Khun Krit sangat
membenci Ayahku?” tanya Yada.
Kad tidak mau memberitahu, karena ia
telah memilih untuk tidak mengingat. Baginya tidak ada gunanya untuk mengingat
hal yang buruk, sejak didalam hidup mereka banyak hal yang baik untuk diingat.
Yada tetap bertanya, ia menunjukan
foto yang ditemukan dan menanyakan kenapa ia tidak pernah melihat Kad,
kepadahal Kad dan Ayahnya adalah teman baik. Tapi Kad tetap menolak untuk
memberitahu apapun.
Kad lalu masuk lagi kedalam ruang
tahanan. Sedangkan Yada sendiri, masih kebingungan dan penasaran.
Diluar gedung tahanan, ketika Yada
keluar, ia bertemu dengan Krit yang baru akan masuk kedalam. Dan melihat itu,
Yada menanyakan berapa lama Krit mau mengganggunya.
Krit pun lalu membalas, bahwa itu adalah
Yada. Ia menanyakan alasan bagaimana Yada bisa tau bahwa ia selalu mengunjungin
Ayahnya di jam segini. Serta ia menanyakan mata-mata mana yang Yada sewa untuk
menyelidiki itu.
Malas dengan sikap Krit, maka Yada
membalas bahwa terserah Krit bila mengira seperti itu. Lalu Yada pun ingin
pergi, tapi Krit menahannya dengan mananyakan apakah Yada telah mendapatkan
jawaban yang diinginkan nya.
“Ayahmu bilang dia sudah menerima
karma nya,” kata Yada, lalu berjalan melewati Krit, ingin pergi dari sana.
“Tapi disana masih ada seorang lagi
yang belum menerima hukumannya, kata Krit, sehingga Yada pun berhenti dan
berbalik menghadapnya.
“Dimana bukti dan saksinya?” balas
Yada.
“Kamu ingin mendengar keseluruhan
ceritanya? Segala yang tidak Na ceritakan padamu. Sesuatu yang membuat Ayahku
menutup mulutnya selama 20 tahun.”
“Kemudian ceritakan padaku. Aku
sudah siap untuk menghadapi kebenaran,” balas Yada sambil menatap tajam kepada
Krit.
Yada mengikuti Krit yang akan pergi,
ia menanyakan apa yang sebenarnya ingin Krit ceritakan. Dan bukannya
memberitahu langsung, Krit malah mengatakan bahwa Yada telah berubah.
Mendengar itu, Yada mengira Krit
berbohong serta ia berkata bahwa mungkin Krit bahkan tidak tau siapa yang salah
dan siapa yang benar, makanya ia tidak berani untuk bercerita.
Yada dan Krit pun mulai berdebat,
Krit mengatakan bahwa ia tau semuanya. Tapi Yada ragu pada Krit, ia menanyakan
umur Krit pada saat itu dan mengatakan bahwa mungkin saja Ayah Krit dihukum,
karena Ayah Krit yang melakukan itu semua sendirian. Lalu Yada pun berbalik dan
berjalan mau pergi.
Dengan segera Krit menarik tangan
Yada dan menahannya, ia dengan tegas berkata bahwa Ayahnya adalah orang baik,
orang baik yang tidak bisa Yada temukan dimanapun dalam dunia ini.
Yada lalu melepaskan tangan Krit
yang memegangnya. Dan ia menanyakan kepada Krit, kenapa jika memang begitu Ayah
Krit mau menerima hukuman itu.
“Karena Ayahku tidak pernah
mengkhianati temannya. Bahkan menipu temannya,” kata Krit dengan penekanan.
“Kamu berasal dari dunia gelap, jadi
kamu melihat setiap orang menjadi seorang penipu. Aku akan memberitahu mu.
Bahkan walaupun Ayahku melakukan bisnis penjualan, tapi itu bukan bisnis ilegal
seperti apa yang Ayahmu lakukan!” balas Yada, membela Ayahnya.
Krit mulai menjadi emosi mendengar semua
itu dan ia menyuruh agar Yada menunggu serta melihatnya saja nanti, suatu hari
ekor Ayah Yada akan keluar.
Yada pun menjadi emosi juga
mendengar Krit mengatai Ayahnya, ia lalu ingin menampar Krit. Tapi dengan cepat
Krit menahan tangan Yada serta menahan dirinya, lalu ia berbisik ditelinga
Yada.
“Dimana kamu mempelajari pertahanan
diri? Ganti tempat,” tegas Krit.
Yada berusaha melepaskan dirinya,
tapi ia tidak bisa. Lalu Krit pun menyuruh Yada untuk menjawab pertanyaanya,
setelah itu ia baru akan melepaskan Yada. Jadi Yada pun berhenti memberontak.
“Kamu benar-benar ingin aku mati?”
tanya Krit.
“Aku tidak bisa menjawab. Aku tidak
punya pistol ditanganku sekarang,” jawab Yada.
Lama mereka berdua saling terdiam,
lalu Krit pun melepaskan Yada. Setelah itu tanpa melihat kepada Krit lagi, Yada
berjalan pergi begitu saja. Dan Krit yang melihatnya, tampak sedih.
Lnjut trus hmpr slsai....smangat😁😁😁
ReplyDelete