Sinopsis Thai-Drama : Ra Rerng Fai Episode 11 - 4

 Company name : Citizen Kane

Chat memberi saran kepada Kasin, yaitu agar mereka membuat promosi dan iklan lebih banyak lagi, supaya anggota mereka bisa meningkat. Dan dengan tegas, Kasin menolak, karena tidak ada budget lagi.

Mengetahui hal itu, Mon menjadi terkejut serta mengeluh bagaimana bisa perusahaan sebesar ini tidak punya budget untuk membuat iklan.



“Paman Dilok bilang tidak perlu untuk promosi terlalu banyak beberapa hari ini,” jelas Kasin, lalu ia memuji rekaman yang dibuat oleh Chat, karena itu bekerja dengan bagus.

Chat mengeluh karena ia bahkan tidak mendapatkan bayaran untuk itu. Dan lalu Kasin pun  bersedia mencarikan budget untuk Chat, tapi itu tidak akan banyak. Kasin meminta agar kali ini, Chat bisa membuat video viral yang terkenal.



Dengan senang, Chat menyetujui itu dan ia menyebut dirinya sendiri sebagai Brand Ambassador.

“Terserah kamu mau sebut apa,” balas Kasin, lalu berjalan pergi.



Disaat Kasin mau pergi, Mon menghentikannya dan menanyakannya tentang masalah pernikahan. Dan Kasin lalu beralasan bahwa saat ini Chat sedang terkenal, jadi bila mereka berdua menikah sekarang, rating Chat akan turun.



Kasin lalu meminta agar mereka berdua menunggu. Dan tentu saja, Chat dengan senang hati mau menunggu. Tapi Mon tidak setuju, jadi ia terus mengeluh. Lalu ia pun menanyakan tentang pembicaraan antara Chat dengan Kasin tadi, karena ia tidak mengerti.

Dan Chat pun menjelaskan, tapi Mon tetap tidak mengerti. Sehingga Chat mulai menjadi emosi dalam menjelaskan kepada Ibunya.



Ditempat pusat pembelajaan yang ramai. Ketika Chat serta Mon baru masuk kedalam mobil dan Chat memundurkan mobilnya, tiba-tiba saja sebuah mobil menabrak mereka.

Untung saja mereka tidak kenapa- napa, hanya saja kaca belakang mobil mereka menjadi hancur dan mobil mereka menjadi kotor. Karena mobil yang menabrak mereka itu adalah sebuah mobil penjual sayur, jadi banyak ikan serta sayuran yang jatuh mengotori mobil mereka.



Melihat mobilnya menjadi seperti itu, Mon pun mengeluh. Dan penjual sayur yang tidak sengaja itu pun meminta maaf, karena mobilnya sudah tua dan remnya tidak begitu baik lagi.



Chat ikut keluar dari mobil, lalu dengan lembut ia menanyakan apakah dia memiliki asuransi. Dan si penjual sayur mengaku bahwa tidak memilik asuransi sama sekali, lalu mengenai kerusakan mobil Chat, ia tidak sanggup untuk membayarnya.

Ketika si penjual sayur membungkuk dan bahkan sampai mau berlutut dihadapannya. Chat segera menahannya dan menyuruhnya agar ia tidak perlu seperti itu, lalu mengenai mobilnya sendiri, ia yang akan mengurusnya sendiri.



“Khun Chat ku sayang,” kata Mon, memandang tidak percaya kepada Chat.

“Tidak apa, Mom. Go Rich yang akan membayar biaya perbaikannya,” balas Chat. Lalu ia masuk kedalam mobilnya dan mengambil uangnya. Ia memberikan uang itu kepada si penjual sayur.

“Acting yang bagus,” kata Chat sambil berbisik ditelinga si penjual.



Ternyata semua hal dan kejadian itu adalah sesuatu yang telah direncanakan oleh mereka berdua dengan sipenjual sayur. Untuk membuat sebuah video viral yang akan terkenal.

Semua orang ramai yang berada disana, mereka merekam kejadian itu dengan hp mereka. Dan mereka tampak sangat kagum oleh kebaikan hati Chat.



Kasin tersenyum senang, melihat keberhasilan Mon serta Chat yang sampai bisa masuk kedalam artikel berita. Dan hal itu membuat anggota baru yang bergabung dengan mereka, menjadi meningkat dengan pesat.



Ping melaporkan kepada Krit mengenai peningkatan anggota Go Rich serta keuangan mereka yang berjalan baik. Lalu Ping menemukan bahwa ada uang yang ditransfer dari waktu ke waktu ke Swiss (mungkin maksudnya rekening) yang dimiliki oleh Dilok.


“Paman adalah seekor macan yang tidur. Tapi jika dia bisa, maka aku juga bisa,” kata Kasin seperti merencanakan sesuatu.



Ketika kembali ke Go Rich, Chat langsung disambut oleh para fansnya. Mereka datang ke sana bukan hanya untuk berfoto dengan Chat saja, melainkan mereka juga mau ikut serta bergabung menjadi anggota Rich.

Tentu saja hal itu, membuat Mon serta Chat merasa sangat senang dan bangga. Jadi bersama-sama mereka berkumpul menjadi satu dan berfoto.


Ketika sedang berfoto, Chat dengan nada yang sangat baik dan lembut, meminta Mon agar membantu nya untuk mengambil foto dia bersama dengan para anggota Go Rich.

Dan dengan agak terpaksa, Mon tersenyum kepada mereka semua dan lalu membantu mereka untuk mengambil foto.


Pas disaat itu, Mon melihat kedatangan para wartawan diluar. Jadi ia pun segera memberitahu kan kepada Chat. Dan dengan senang Chat pun mendekati Mon.



“Mom! Aku harusnya lebih terkenal daripada Khun Da, kan Mom?!” kata Chat dengan begitu senang.

“Tentu saja, sayang,” balas Mon ikut senang juga. Lalu mereka berdua pun berpelukan bersama.



Ketika para wartawan telah masuk kedalam sambil membawa kamera untuk mewawancarai Chat, mereka berdua pun langsung berterima kasih. Lalu Chat memanggil semua fansnya berkumpul untuk ikut dalam wawancara. Dan tentu saja, para fansnya dengan senang hati berkumpul.


Reporter lalu mewawancarai Chat, ia menanyakan tentang kecelakaan itu, soalnya video mengenai itu telah menjadi viral dan banyak dibagikan oleh orang dimedia sosial.

“Mobilku ditabrak oleh mobil paman. Tapi aku tidak ingin menyebabkan masalah untuknya,” jelas Chat, bersikap seperti orang baik dan lemah lembut.



“Anakku sudah seperti ini sejak dia kecil. Dia sangat murah hati. Masyarakat kita perlu orang yang seperti ini. Ketika dia masih kecil, dia selalu menolong orang, kadang aku bilang cukup sama dia. Tapi dia sangat sensitive dan lembut hatinya,” kata Mon memuji anaknya sendiri.

Mendengar itu, semua fans Chat yang berada disana, bertepuk tangan untuknya.



Ketika kakaknya telah pulang, Kwan segera menyambutnya dan menanyakan tentang tawaran pekerjaan yang diterima oleh Tassana tadi. Dan saat ia mendengar bahwa segalanya berjalan baik, maka Kwan pun menjadi senang.

“Bisakah aku meminta bonus (gaji) pertamamu untuk mendekorasi rumah?” tanya Kwan kepada Tassana. Karena ia ingin menambahkan warna dihidupnya, sejak ia tidak bisa kemana-mana.

“Haruskah kita pindah kerumah yang baru?” tanya Tassana balik.



“Mm… kendengarannya bagus. Sejak kamu memulai pekerjaan baru, kemudian mari kita memulai segalanya yang baru,” balas Kwan, okay. Lalu ia menanyakan kemana mereka akan pindah.

“Jerman,” kata Tassana, singkat.

“Kamu bercanda, kan?”

“Mereka ingin aku memutuskan, jika aku mau bekerja di Bangkok atau Munich. Mari kita mulai segalanya dari awal disana,” ajak Tassana.



Kwan tampak tidak suka dengan keputusan Tassana dan ia mengira, Tassana mau pergi menjauh untuk menghindari Khem. Tapi dengan tegas dan lembut Tassana mengatakan bahwa alasannya adalah untuk Kwan, bukan karena ia mau menghindari Khem.


Dipenjara, Krit tidak diperbolehkan untuk mengunjungin Ayahnya, dikarenakan sudah ada orang yang mengunjunginnya. Yaitu Yada. (Ayah Krit ternyata bernama, Kad bukan Kaj).



Didalam ruangan. Yada menemui Kad dan memberikan salam kepadanya. Disana Yada menanyakan apakah Kad serta Ayahnya (Dilok) saling mengenal, tapi Kad tidak menjawabnya, ia malah menanyakan balik tentang keadaan Krit.



“Kamu harus toleran dengan putraku. Dia telah melalui kesuliatan, tapi akhirnya dia akan menyadarinya,” kata Kad.

“Kami sudah berpisah,” balas Yada, memberitahu.

“Karena masalahku?”

“Mengapa? Mengapa Khun Krit sangat membenci Ayahku?” tanya Yada.

Kad tidak mau memberitahu, karena ia telah memilih untuk tidak mengingat. Baginya tidak ada gunanya untuk mengingat hal yang buruk, sejak didalam hidup mereka banyak hal yang baik untuk diingat.



Yada tetap bertanya, ia menunjukan foto yang ditemukan dan menanyakan kenapa ia tidak pernah melihat Kad, kepadahal Kad dan Ayahnya adalah teman baik. Tapi Kad tetap menolak untuk memberitahu apapun.

Kad lalu masuk lagi kedalam ruang tahanan. Sedangkan Yada sendiri, masih kebingungan dan penasaran.



Diluar gedung tahanan, ketika Yada keluar, ia bertemu dengan Krit yang baru akan masuk kedalam. Dan melihat itu, Yada menanyakan berapa lama Krit mau mengganggunya.

Krit pun lalu membalas, bahwa itu adalah Yada. Ia menanyakan alasan bagaimana Yada bisa tau bahwa ia selalu mengunjungin Ayahnya di jam segini. Serta ia menanyakan mata-mata mana yang Yada sewa untuk menyelidiki itu.


Malas dengan sikap Krit, maka Yada membalas bahwa terserah Krit bila mengira seperti itu. Lalu Yada pun ingin pergi, tapi Krit menahannya dengan mananyakan apakah Yada telah mendapatkan jawaban yang diinginkan nya.

“Ayahmu bilang dia sudah menerima karma nya,” kata Yada, lalu berjalan melewati Krit, ingin pergi dari sana.



“Tapi disana masih ada seorang lagi yang belum menerima hukumannya, kata Krit, sehingga Yada pun berhenti dan berbalik menghadapnya.

“Dimana bukti dan saksinya?” balas Yada.

“Kamu ingin mendengar keseluruhan ceritanya? Segala yang tidak Na ceritakan padamu. Sesuatu yang membuat Ayahku menutup mulutnya selama 20 tahun.”

“Kemudian ceritakan padaku. Aku sudah siap untuk menghadapi kebenaran,” balas Yada sambil menatap tajam kepada Krit.



Yada mengikuti Krit yang akan pergi, ia menanyakan apa yang sebenarnya ingin Krit ceritakan. Dan bukannya memberitahu langsung, Krit malah mengatakan bahwa Yada telah berubah.

Mendengar itu, Yada mengira Krit berbohong serta ia berkata bahwa mungkin Krit bahkan tidak tau siapa yang salah dan siapa yang benar, makanya ia tidak berani untuk bercerita.



Yada dan Krit pun mulai berdebat, Krit mengatakan bahwa ia tau semuanya. Tapi Yada ragu pada Krit, ia menanyakan umur Krit pada saat itu dan mengatakan bahwa mungkin saja Ayah Krit dihukum, karena Ayah Krit yang melakukan itu semua sendirian. Lalu Yada pun berbalik dan berjalan mau pergi.



Dengan segera Krit menarik tangan Yada dan menahannya, ia dengan tegas berkata bahwa Ayahnya adalah orang baik, orang baik yang tidak bisa Yada temukan dimanapun dalam dunia ini.



Yada lalu melepaskan tangan Krit yang memegangnya. Dan ia menanyakan kepada Krit, kenapa jika memang begitu Ayah Krit mau menerima hukuman itu.

“Karena Ayahku tidak pernah mengkhianati temannya. Bahkan menipu temannya,” kata Krit dengan penekanan.

“Kamu berasal dari dunia gelap, jadi kamu melihat setiap orang menjadi seorang penipu. Aku akan memberitahu mu. Bahkan walaupun Ayahku melakukan bisnis penjualan, tapi itu bukan bisnis ilegal seperti apa yang Ayahmu lakukan!” balas Yada, membela Ayahnya.



Krit mulai menjadi emosi mendengar semua itu dan ia menyuruh agar Yada menunggu serta melihatnya saja nanti, suatu hari ekor Ayah Yada akan keluar.

Yada pun menjadi emosi juga mendengar Krit mengatai Ayahnya, ia lalu ingin menampar Krit. Tapi dengan cepat Krit menahan tangan Yada serta menahan dirinya, lalu ia berbisik ditelinga Yada.

“Dimana kamu mempelajari pertahanan diri? Ganti tempat,” tegas Krit.




Yada berusaha melepaskan dirinya, tapi ia tidak bisa. Lalu Krit pun menyuruh Yada untuk menjawab pertanyaanya, setelah itu ia baru akan melepaskan Yada. Jadi Yada pun berhenti memberontak.

“Kamu benar-benar ingin aku mati?” tanya Krit.

“Aku tidak bisa menjawab. Aku tidak punya pistol ditanganku sekarang,” jawab Yada.

Lama mereka berdua saling terdiam, lalu Krit pun melepaskan Yada. Setelah itu tanpa melihat kepada Krit lagi, Yada berjalan pergi begitu saja. Dan Krit yang melihatnya, tampak sedih.

1 Comments

Previous Post Next Post