Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 32 - END


Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 32 - END
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini hanyalah fiksi
Pasien wanita itu terbangun setelah tertidur selama 1 jam. Pasien itu tampak tenang karena sebelumnya dia pernah tertidur selama 12 jam penuh. Dan dia malah bertanya kapan dia bisa makan?
Yoo Joon dan Si Young duduk bersama pasien di ruang duduk di depan ruang rawat. Yo Han datang dan duduk di belakang mereka secara diam-diam, mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Melihat Yo Han, Yoo Joon mulai menanyakan kondisi pasien agar Yo Han bisa mendengar dan memberikan masukan.
“Kamu sudah seperti ini lebih dari sepuluh tahun? Kamu merasa sakit perut sekitar lima kali sehari. Rasa sakit bisa bertahan di mana pun antara satu hingga lima menit. Tapi itu tidak disertai muntah, diare, atau demam. Setelah gejalanya muncul, kamu tertidur. Tapi kamu tidak pernah kehilangan kesadaran. Belakangan ini, berbagai gejala seperti sakit perut ringan dan inflasi perut telah muncul. Terkadang, kamu mengalami sakit perut parah bersama mual,” ujar Yoo Joon dan Si Young.
“Benar.”
“Hasil tesnya sudah keluar. Hasil pemeriksaan darah dan kimianya normal. Kadar enzim pencernaan juga normal.”
“Sudah kubilang. Semua tes yang kulakukan sejauh ini normal. Kamu memercayai perkataanku? Tiap rumah sakit berkata itu pasti penyakit sindrom iritasi usus atau gangguan psikosomatis. Beberapa dokter bahkan mencurigai sindrom Munchausen (Gangguan mental berpura-pura sakit demi mendapat simpati).”
“Pasti karena sebagian besar hasil tesnya normal.”
“Tepat sekali. Jadi, menurutmu aku berbohong atau tidak?” tanya pasien itu sedih.
“Ada salah satu profesor kami mengatakan, "Ingat ini. Meski tidak diketahui, rasa sakit selalu ada penyebabnya.",” ujar Yoo Joon. Dan itu adalah perkataan Yo Han.
“Aku tidak pernah tahu kapan rasa sakitku kembali. Jadi, aku selalu merasa cemas. "Jangan sekarang. Tolong biarkan aku menderita sebentar lagi." Itulah yang kudoakan. Dokter. Tolong bebaskan aku. Aku mohon.”
“Kami akan melakukan semua yang kami bisa. Bertahanlah. Setelah selesai makan, mari lakukan tes lagi.”
Pasien itu tampak tersentuh karena Si Young dan Yoo Joon percaya padanya.
--
Heo Jun tampak sangat terkejut saat membaca sebuah artikel. Won Hee yang ada di sebelahnya, penasaran dan melihat apa yang Heo Jun lihat. Artikel itu tertulis dalam bahasa inggris. Apa Heo Jun pandai bahasa inggris?
“Ini dari temanku, dan akan kulewatkan karena bahasa Inggris,” jujur Heo Jun (hahahhaa). “Tapi aku melihat nama Dokter Cha di sini.”
Mendengar itu, Mi Rae jadi penasaran. Apa yang mereka baca. Dan sama seperti Heo Jun, Mi Rae juga sama terkejutnya. Dia segera menunjukkan artikel itu pada Si Young.
Ternyata, di artikel tersebut tertulis kalau tiga bulan setelah Yo Han pergi ke Amerika untuk penelitian, Yo Han hampir mati karena PCP (infeksi paru-paru yang di sebabkan oleh jamur). Tepat di saat itu, Si Young kan kehilangan kontak dengan Yo Han.
“Lalu?” tanya Si Young, berpura-pura tidak peduli.
“Dia hampir mati. Karena itu dia tidak bisa bicara dengan Kakak.”
“Setelah pulih, dia fokus pada penelitiannya.  Mungkin waktunya tidak banyak. Jadi, dia ingin berusaha keras. Dia memang seperti itu. Kakak tahu.”
“Tapi bukankah bisa dimengerti jika dia tidak bisa dihubungi saat itu?”
“Saat itu, ya. Tapi bagaimana setelah dia pulih? Dia sudah setahun di Korea. Kenapa dia tidak pernah...” marah Si Young. “Lupakan saja. Tidak ada gunanya sekarang.”

Si Young berjalan menuju ruang jaga dan saat itu dia menerima pesan dari Yo Han yang bertanya apakah Si Young sudah melakukan tes gelombang otak pada pasien itu? membaca pesan itu, Si Young langsung menelpon Yo Han. Ternyata, Si Young tadi sadar kalau Yo Han ada di belakangnya saat dia dan Yoo Joon berbicara dengan pasien itu.  Dia bertanya maksud dari pesan yang Yo Han tulis.
“Kamu sudah melakukan tes gelombang otak? Atau dia pernah melakukannya?”
“Tahun lalu rumah sakit lain lakukan tes MRI otak dan gelombang otak.”
“Bagaimana hasilnya?”
“Mereka tidak menemukan apa pun.”
“Apakah itu tes gelombang otak?”
“Ya. Itu tes gelombang otak.”
“Awasi gelombang otaknya selama 24 jam.”
Mereka berteleponan dan menuju tangga darurat, seolah sudah saling mengerti. Dan benar, mereka bertemu di sana. Begitu melihat Yo Han, Si Young tidak bisa menahan perasaannya lagi. Dia menangis dan marah karena Yo Han tidak memberitahunya sama sekali saat sedang sakit. Dia kan sudah meminta Yo Han untuk memberitahunya apapun yang terjadi. Apa Yo Han tidak memikirkannya sama sekali? Yo Han hampir mati, tapi kenapa tidak memberitahunya?
“Selama tiga tahun, aku tidak yakin. Kesehatanku, atau sisa waktuku. Tapi aku yakin hanya pada satu hal. Aku yakin cinta kita tidak akan berakhir semudah itu. Aku tidak ingin mengulanginya. Saat kesehatanku pulih dan aku bisa meyakinkanmu, aku ingin kembali saat itu,” jelas Yo Han. “Maaf, Si Young. Maafkan aku.”
Si Young menangis mendengar ucapan Yo Han. Yo Han mengulurkan tangannya dan menghapus air mata Si Young.
Dan dia mengingatkan kalau Si Young tidak punya waktu karena harus menangani pasiennya. Dia menyuruh Si Young untuk melakukan yang di sarankannya. Si Young bertanya alasan kenapa Yo Han menyarankan agar mengawasi gelombang otak pasien selama 24 jam?
“Dia mengeluhkan sakit perut mendadak yang tiba-tiba menghilang. Setelah itu, meski dia tetap sadar, dia tiba-tiba tertidur. Jika tidak ada obat pereda nyeri yang ampuh, tapi semua hasil tesnya normal...”
“Dalam mengawasi gelombang otak 24 jam, jika kita melihat gelombang epilepsi saat perutnya sakit, itu epilepsi perut,” lanjut Si Young, bisa menebak apa yang Yo Han pikirkan.
“Ada kemungkinan.”
“Semua gejalanya masuk akal. Kami tidak pernah berpikir itu bisa jadi epilepsi.”
“Karena itu obat pereda nyeri dan obat pencernaan tidak berfungsi.”
“Obat antikejang akan bekerja secara dramatis baginya.”
“Tentu,” benarkan Yo Han.
Mereka saling menatap. Hal seperti ini sudah sangat lama tidak mereka alami. Saling bertukar analisis.
Di saat itu, Heo Jun dan Won Hee malah muncul dan berlari ke arah Yo Han. Mereka memeluk Yo Han dengan erat dan mengungkapkan kerinduan mereka. Si Young segera pergi dari sana, kembali untuk merawat pasiennya.
--
Si Young, Yoo Joon dan Mi Rae berkumpul bersama. Si Young memberitahu dugaan kalau pasien mungkin menderita epilepsi perut. Dan mereka setuju untuk menghungi departemen Neurologi untuk melakukan pemasangan alat tes gelombang otak selama 24 jam.
Saat itu, Heo Jun dan Won Hee masuk dengan heboh memberitahu kalau mereka sudah bertemu dengan Yo Han.  Karena itu, dia menyarankan untuk berkumpul bersama malam ini untuk merayakan pertemuan kembali mereka. Yoo Joon tiba-tiba menangis dan berakting kalau dia sangat senang. Dia sudah sangat merindukan Yo Han.
Si Young memilih menghindar dengan alasan akan ke departemen neurologi.
--
Pasien itu di pasangkan alat tes gelombang otak. Si Young menjelaskan diagnosis mereka dan harus menunggu hasil tes yang di pasang selama 24 jam untuk kesimpulan pastinya.
--

Malam hari,
Yoo Joon, Si Young, Mi Rae, Heo Jun, Won Hee dan Yo Han berkumpul bersama. Mereka tampak senang karena team mereka bisa lengkap kembali. Saat makan, Yo Han terus melihat ke Si Young, tapi Si Young mengalihkan wajah dan memilih untuk makan.

Mi Rae yang sudah menahan rasa penasarannya dari tadi pagi, akhirnya mulai melampiaskannya. Dia bertanya kenapa Yo Han tidak pernah mengirim pesan sama sekali? Bahkan Yo Han sudah kembali selama setahun dan mereka tidak tahu sama sekali. Si Young tampaknya juga ingin tahu apa jawaban Yo Han atas pertanyaan Mi Rae.
Yo Han tidak sempat menjawab karena dia menerima telepon. Dia pergi sedikit menjauh untuk mengangkat teleponnya.
Saat Yo Han mengangkat telepon, Heo Jun memarahi Mi Rae yang selalu saja merusak makan malam tim mereka. Untung ada Yoo Joon yang melindungi Mi Rae hingga Heo Jun tidak berani marah lebih jauh. Si Young sendiri sibuk melihat Yo Han yang menerima telepon.
Entah dengan siapa Yo Han bicara karena Yo Han berujar, “Ya. Sampai jumpa besok. Dan juga, aku merindukanmu.”
Yo Han kembali ke tempat duduknya. Dia pamit untuk pulang duluan. Heo Jun menghentikan dan meminta agar Yo Han menjawab satu pertanyaannya dulu. Apakah Yo Han akan kembali bekerja dengan mereka? Yo Han menjawab tidak juga. Tapi, mereka tetap bisa bertemu walau tidak bekerja bersama lagi.
Yoo Joon menawarkan diri untuk mengantarkan Yo Han pulang, tapi Yo Han menolak karena mobilnya ada di rumah sakit. Dan kemudian, Yo Han pun pergi. Si Young tampak ingin mengikutinya, tapi karena Mi Rae mengajaknya untuk minum, Si Young mengurungkan niatnya.
Won Hee mengira kalau Yo Han menerima banyak tawaran pekerjaan, makanya tidak kembali bekerja di Pusat Medis Hanse. Yoo Joon akhirnya tidak bisa diam lagi dan memberitahu kalau selama ini, Yo Han selalu mengawasi Si Young selama setahun penuh.


Flashback
Saat Yo Han sudah kembali ke Korea, Yo Han selalu datang ke Pusat Medis Hanse. Dia bersembunyi di mini market yang ada di dalam Pusat Medis dan berada di depan Pusat Penanganan Rasa Sakit. Selama di sana, dia terus memperhatikan Si Young. Selalu. Saat Si Young menoleh, dia pasti akan bersembunyi agar Si Young tidak melihatnya. Yo Han menikmati aktivitas-nya tersebut. Memperhatikan Si Young diam-diam.
End
Mi Rae kaget mendengar hal itu. Yoo Joon ternyata sudah tahu semuanya dari awal. Heo Jun dan Won Hee merasa merinding karena Yoo Joon sudah tahu tapi berpura-pura menangis seperti tadi, seolah baru pertama kali tahu. Mi Rae memarahi Yoo Joon yang tidak memberitahu sedari awal.
“Dia masih dirawat, dan berolahraga sangat keras. Kesehatannya baru saja pulih,” beritahu Yoo Joon. “Tapi dia selalu memikirkanmu!”
Mendengar itu, Si Young tidak ragu lagi. Dia segera berlari keluar resto, menuju rumah sakit. Berharap masih bisa menemukan Yo Han.
Dan ternyata, Yo Han belum pergi. Dia menunggu Si Young datang padanya. Si Young langsung memeluk Yo Han dengan erat. Dia tidak pernah bisa melupakan Yo Han. Dia tidak bisa menemukan orang seperti Yo Han. Yo Han balas memeluknya.
“Jangan pergi lagi. Jangan pergi ke mana pun. Tetaplah di sisiku,” pinta Si Young.
“Tentu saja. Kang Si Young. Aku mencintaimu.”
Dan Yo Han menci*m Si Young. Melampiaskan perasaan rindu yang sudah di tahannya selama ini.
--


Esok hari,
Yo Han pergi ke sebuah gedung. Di gedung itu juga ada Seok Ki dan Eun Jung. Orang yang kemarin menghubungi Yo Han sepertinya adalah Seok Ki. Yo Han dan Seok Ki tampak sangat akrab. Eun Jung memperhatikan mereka dari jauh.
Sepertinya, di gedung itu sedang di lakukan diskusi terbuka mengenai eutanasia.
“Di bawah hukum saat ini, kita bisa menghentikan perawatan perpanjangan hidup yang tidak perlu. Karena hukum menghargai hidup, alih-alih mengizinkan, fokusnya adalah pembatasan,” ujar Seok Ki.
“Pembatasan itu bisa menghalangi hak untuk tidak menderita. Memasok nutrisi dan obat-obatan terkadang menunda kematian.”
“Peningkatan dalam lingkup hak-hak tersebut bisa mengubah masyarakat menjadi orang yang memaksakan kematian. Sebelum perubahan cepat dan drastis, masyarakat harus terlebih dahulu mendapatkan kesadaran lebih dewasa tentang kematian itu sendiri,” jawab Seok Ki.
“Semua orang di sini menghargai hidup, karena itulah tidak ada yang mudah menyerah atau dibiarkan menderita terlalu lama. Aku yakin perawatan paliatif dan hospis adalah hal yang netral,” ujar Eun Jung.
“Ya. Yang paling dibutuhkan pasien kanker terminal bukan perawatan, tapi kepedulian. Kepedulian,” ujar Seok Ki.
“Ya. Aku setuju dengan itu. Bagi pasien terminal, akhir hidup mereka bukan keadaan sekarat. Itu pasti hidup saat kematian mendekat,” ujar Yo Han.
--

Diskusi terbuka selesai. Seok Ki menanyakan apakah Yo Han benar-benar akan kembali? Yo Han membenarkan. Seok Ki kemudian berkata kalau dia berharap suatu saat bisa menggunakan obat pereda nyeri yang Yo Han kembangkan. Eun Jung pun menimpali kalau hospis merekapun demikian.
Yo Han kemudian menanyakan keadaan Seok Ki. Seok Ki berkata dia tidak tahu berapa lagi sisa umurnya, tapi dia baik-baik saja sekarang. Mereka saling berjabat tangan dan berujar : “Sampai jumpa lagi.”
--
Joo Kyung berada di ruangan Tae Kyung. Dia menanyakan apakah Yo Han jadi bergabung kembali dengan rumah sakit mereka? Tae Kyung menjawab tidak.
“Dia tidak merasa harus tetap di tempat kita. Banyak dokter lain bisa melakukan itu. Jika obat yang dia kembangkan dikomersialkan, kita bisa menggunakannya,” ujar Tae Kyung, tersenyum.
“Jika itu terjadi, aku tidak akan iri memiliki 100 dokter seperti dia.”
--

Pasien yang Si Young tangani, kembali merasakan sakit perut. Si Young segera memberikan obat untuk di minum. Yoo Joon juga menjelaskan kalau dari hasil tes gelombang otak, benar kalau pasien itu menderita epilepsi perut. Dan obat yang di berikan Si Young tadi adalah obat anti kejang yang akan mengurangi rasa sakitnya.

“Kalau begitu, aku bebas sekarang?” tanya pasien itu.
“Obatnya akan membantumu menjalani kehidupan harianmu.”
“Terima kasih, Dokter. Terima kasih,” pasien tersebut menangis bahagia mendengarnya.
--
Yoo Joon meminta maaf karena tidak memberitahu Si Young selama setahun ini. Mi Rae sampai sangat marah padanya. Si Young tersenyum dan tidak marah karena Yoo Joon hanya melakukan permintaan Yo Han.
“Dan juga terima kasih. Jika tidak ada kamu untuk diajak bicara, dia akan sangat kesepian,” ujar Si Young.
“Kamu sudah dengar di mana dia bekerja sekarang?”
“Ya. “
“Mau berkunjung kapan-kapan?”
Tentu saja Si Young setuju.
--

Dengan mengendari dua buah mobil, Si Young, Yoo Joon, Won Hee, Heo Jun dan Mi Rae pergi ke tempat kerja Yo Han yang baru : Klinik Pemulihan.

Itu sebuah tempat sederhana yang berada di dalam hutan. Yo Han menjaga para pasiennya dengan sangat baik. Bahkan saat seorang pasien menderita kanker yang telah menyebar hingga ke laring hingga suaranya menjadi rusak dan hanya bisa menunjukkan dimana dia merasa sakit, Yo Han bisa memahaminya. Suster sampai kagum dengan Yo Han.
Aku seorang dokter. Bagi mereka yang menunggu kematian di akhir hidup mereka, yang mereka butuhkan lebih dari sekadar pereda nyeri yaitu orang yang memahami penderitaan mereka. Dan… Kenyamanan bahwa rasa sakit mereka dibagikan oleh seseorang.

Yo Han menyambut Yoo Joon cs yang datang. Ternyata, mereka masih mengelola Klub Permohonan Hanse. Dan mereka mendapat banyak sertifikan dan juga telah menerima banyak pelatihan. Mereka akan berkeliling ke bangsal pasien dan mendengarkan permohonan mereka. Yo Han memberikan izin.

Mereka mulai membantu di sana. Berfoto. Memeriksa kesehatan. Dan sebagainya.
Di akhir, Yo Han menawarkan diri untuk memainkan piano untuk mereka semua.
Rasa sakit adalah bukti hidup. Rasa sakit hidup di dalam diri kita. Hidup kita berakhir dengan rasa sakit. Memiliki seseorang di sisimu untuk berbagi rasa sakitmu bisa mengurangi rasa sakitmu dan memberimu keberanian untuk menerima rasa sakitmu. Mengenali dan berbagi rasa sakit orang lain. Itu resep terakhirku untuk rasa sakit yang ada dalam tubuh kita selama kita hidup.

DOCTOR JOHN
TAMAT (END)

Terimakasih untuk semuanya yang sudah bersedia membaca sinopsis Doctor John di sini. Tidak terasa 2 bulan berlalu untuk menulis sinopsis ini dan akhirnya selesai. Awalnya, aku tidak ada niat sama sekali menulis sinopsis drama ini dan bahkan tidak tahu kalau drama ini ada. Saat itu, aku berencana menulis sinopsis Moment at Eighteen, sembari menunggu Arthdal Chronicles part 3 tayang. Tidak di sangka, saat lagi browsing, aku menunggu poster drama ini dan melihat Jisung ahjussi. Dan episode 01-02 nya berhasil menarik perhatianku. Melihat kalau belum ada yang menulis drama ini, maka aku putuskan untuk menulis Doctor John dan batal menulis Moment at Eighteen.
Doctor John menurutku sangat layak di tonton. Dan aku cukup senang bisa menyelesaikan sinopsis drama medis pertamaku ini 😊
Untuk review singkatnya dan pendapatku, Doctor John memiliki ending yang sedikit terburu-buru. Penyelesaian konflik-nya terasa kurang. Pertama, setidaknya bisa ada scene saat para pemegang saham dan Direktur Pusat Medis Hanse memilih Tae Kyung menjadi pimpinan menggantikan Yi Soo dan tidak memilih Yi Moon. Kedua, mengenai penyakit Yo Han, Labirinitis viral yang tidak di bahas lebih dalam, maksudku apakah dia sembuh dari penyakit itu? Seperti apa pengobatan yang di lakukan? Atau dia harus mengonsumsi obat? Ketiga, mengenai Myung Oh dan ‘dokter’ yang kabur keluar negeri itu, terasa sangat kurang pembahasannya.
Mengenai konflik antara Yo Han, Seok Ki dan Eun Jung aku tidak akan berkomentar. Aku berharap setidaknya, Seok Ki bisa tahu kalau Eun Jung sudah membohonginya mengenai surat persetujuan uji klinis Yoon Seong Kyu, tapi tampaknya sampai akhirpun Seok Ki tidak tahu sama sekali.
Di drama ini, bagiku pribadi, tidak ada karakter yang benar-benar jahat. Tapi, ada karakter yang sangat mengganggu. Kwon Suk dan Eun Jung. Aku tidak menyukai kedua karakter tersebut. hahaha.
Untuk drama selanjutnya, selesai Arthdal Chronicles, aku masih bingung apakah akan menulis sinopsis drama korea atau tidak. Ada dua drama yang menarik perhatianku : Vagabond dan July Found by Chance.
Vagabond menarik perhatianku karena di instagram, still images-nya banyak bertebaran. Mungkin karena pemain utamanya adalah Suzy dan Lee Seung Gi 😊
July Found by Chance / Extraordinary You menarik perhatianku karena aku membaca webtoon-nya. Dan benar-benar menarik. Webtoon versi english yang ku baca belum tamat, masih on going. Tapi, aku nggak tahu kalau di Korea.
Sinopsis July Found by Chance / Extraordinary You berdasarkan webtoon yang ku baca, bercerita mengenai :
Seorang gadis SMA yang kaya, Eun Dan-O yang mempunyai penyakit jantung. Dia jatuh cinta pada teman masa kecilnya, Baek Kyung. Tapi, saat dia menyatakan cinta, dia di tolak. Dan-O tiba-tiba menderita hilang ingatan jangka pendek, dimana dia tidak bisa ingat apa yang terjadi sebelumnya. Seperti melompati waktu begitu. Dan kemudian dia bertemu dengan Jinmiche yang bekerja di kantin sekolah, dan dari dia, Dan-O baru tahu kalau dia hanyalah karakter dari komik “SECRET” sama seperti yang lain. Dan parahnya lagi, dia hanyalah karakter pendukung dengan takdir akan mati muda.
Menyadari hal tersebut, Dan-O berubah. Dia tidak ingin hidup sesuai yang di buat oleh sang creator dan memutuskan untuk mencari cinta pertamanya sendiri (dia sadar kalau dia tidak menyukai Baek Kyung karena semua hanyalah cerita yang di buat oleh sang creator). Suatu hari, di saat dia hampir terjatuh dari tangga, punggungnya menyentuh punggung seorang pria, dan tepat saat itu juga, dia jatuh cinta. Dan-O mulai mencari pria tersebut yang ternyata adalah teman sekelasnya. Sayangnya, pria yang di sukainya itu hanyalah karakter tambahan dan bahkan tidak mempunyai nama. Karena itu, Dan-O menamai pria itu dengan nama : Ha-Roo (dalam bahasa Korea, artinya : hari).
Sulitnya adalah karena mereka tinggal di dalam komik yang di buat oleh sang creator, maka Dan-O tidak bisa bertindak sesukanya. Bagian dalam komik di bagi menjadi head (inti cerita yang dibuat oleh creator dan tidak bisa di ganggu) dan tail (bagian dimana para karakter bisa berinteraksi, tidak di ketahui oleh creator). Dan-O mendekati Ha-Roo di tail, tapi ketika dia harus berpindah scene ke head, maka semua kejadian di tail akan terlupakan.
Nah, bagaimana Dan-O bisa mendekati Ha-Roo? Di webtoon sih udah di ceritain, tapi tidak seru kalau ku ceritakan di sini. 😊
Nah, karena Dan-O adalah karakter pendukung di komik “SECRET”, maka akan ada karakter utama-nya, dong. Karakter utama dari komik “SECRET” adalah Yeo Joo da, Lee Do Hwa dan Oh Nam Joo.
Jadi, Nam Joo (lead male) tiba-tiba mendekati Joo Da dan menyuruhnya melakukan segala sesuatu. Inilah yang menjadi kunci misteri pertama dari SECRET. Joo Da (lead female) awalnya terganggu tapi karena Nam Joo selalu ada di setiap dia mempunyai masalah, maka Joo Da menjadi suka padanya. Joo Da mempunyai teman masa kecil, Lee Do Hwa (second lead male) yang selalu peduli padanya. Do Hwa suka pada Joo Da, tapi dia selalu terlambat selangkah dari Nam Joo. Dia juga tidak berani mendekati Joo Da karena rasa bersalahnya saat kecil (tidak akan ku ceritakan :p) dan ini juga akan menjadi SECRET. Cerita mereka adalah cerita tipikal komik romantis pada umumnya.
Awalnya, bagiku cerita Joo Da, Nam Joo dan Do Hwa tidak menarik. Tapi, ternyata semakin menarik, karena Do Hwa juga pada akhirnya sadar kalau dia adalah karakter komik. Dia mulai menyatakan perasaan berulang kali pada Joo Da dan selalu di tolak, di tail. Dan saat adegan berpindah ke head, maka Joo da akan selalu lupa kalau Do Hwa menyatakan perasaannya.
Menarik kan????? Aku berharap drama-nya bisa semenarik webtoon-nya. Jadi, akan ada dua kisah gitu. Drama : Dan-O, Ha-Roo dan Baek Kyung. Komik SECRET : Joo Da, Nam Joo, dan Do Hwa.

6 Comments

  1. Terimakasih buat dr. John
    Ditunggu drama slanjutny
    Semangat👍

    ReplyDelete
  2. Senang baca sinopsis drama Korea di blog ini...😍 Di blog ini, sinopsis drama koreanya jarang bangeett dibuat di blog lain... Pokoknya beda dehh, bukan drama Korea yg banyak dibikin sinopsisnya sprt di blog lain... Cucoookk... Ditunggu yaa kak, sinopsis drama Korea lainnya... Yg anti-mainstream...😍

    ReplyDelete
  3. Makasih min, akhirnya yg tak tunggu2 nonggol juga

    ReplyDelete
  4. Makasih buat ceeita y kak, bida gk cerita dr taiwan atau cina, makasih sebelum y.

    ReplyDelete
  5. 2022 baru nonton "Doctor John"
    blog yg sangat menarik tak hanya menuliskan sinopsis tetapi juga memberikan sudut pandang penulis terhadap beberapa plot dalam drama. Penulisan yg rapi dan disertai gambar-gambar potongan scene juga seakan membuat pembaca menonton drama secara langsung.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post