Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 32 - END
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Pasien
wanita itu terbangun setelah tertidur selama 1 jam. Pasien itu tampak tenang
karena sebelumnya dia pernah tertidur selama 12 jam penuh. Dan dia malah
bertanya kapan dia bisa makan?
Yoo
Joon dan Si Young duduk bersama pasien di ruang duduk di depan ruang rawat. Yo
Han datang dan duduk di belakang mereka secara diam-diam, mendengarkan apa yang
mereka bicarakan. Melihat Yo Han, Yoo Joon mulai menanyakan kondisi pasien agar
Yo Han bisa mendengar dan memberikan masukan.
“Kamu
sudah seperti ini lebih dari sepuluh tahun? Kamu merasa sakit perut sekitar
lima kali sehari. Rasa sakit bisa bertahan di mana pun antara satu hingga lima
menit. Tapi itu tidak disertai muntah, diare, atau demam. Setelah gejalanya
muncul, kamu tertidur. Tapi kamu tidak pernah kehilangan kesadaran. Belakangan
ini, berbagai gejala seperti sakit perut ringan dan inflasi perut telah muncul.
Terkadang, kamu mengalami sakit perut parah bersama mual,” ujar Yoo Joon dan Si
Young.
“Benar.”
“Hasil
tesnya sudah keluar. Hasil pemeriksaan darah dan kimianya normal. Kadar enzim
pencernaan juga normal.”
“Sudah
kubilang. Semua tes yang kulakukan sejauh ini normal. Kamu memercayai
perkataanku? Tiap rumah sakit berkata itu pasti penyakit sindrom iritasi usus
atau gangguan psikosomatis. Beberapa dokter bahkan mencurigai sindrom
Munchausen (Gangguan mental berpura-pura sakit demi mendapat simpati).”
“Pasti
karena sebagian besar hasil tesnya normal.”
“Tepat
sekali. Jadi, menurutmu aku berbohong atau tidak?” tanya pasien itu sedih.
“Ada
salah satu profesor kami mengatakan, "Ingat ini. Meski tidak diketahui,
rasa sakit selalu ada penyebabnya.",” ujar Yoo Joon. Dan itu adalah
perkataan Yo Han.
“Aku
tidak pernah tahu kapan rasa sakitku kembali. Jadi, aku selalu merasa cemas. "Jangan
sekarang. Tolong biarkan aku menderita sebentar lagi." Itulah yang
kudoakan. Dokter. Tolong bebaskan aku. Aku mohon.”
“Kami
akan melakukan semua yang kami bisa. Bertahanlah. Setelah selesai makan, mari
lakukan tes lagi.”
Pasien
itu tampak tersentuh karena Si Young dan Yoo Joon percaya padanya.
--
Heo
Jun tampak sangat terkejut saat membaca sebuah artikel. Won Hee yang ada di sebelahnya,
penasaran dan melihat apa yang Heo Jun lihat. Artikel itu tertulis dalam bahasa
inggris. Apa Heo Jun pandai bahasa inggris?
“Ini
dari temanku, dan akan kulewatkan karena bahasa Inggris,” jujur Heo Jun (hahahhaa).
“Tapi aku melihat nama Dokter Cha di sini.”
Mendengar
itu, Mi Rae jadi penasaran. Apa yang mereka baca. Dan sama seperti Heo Jun, Mi
Rae juga sama terkejutnya. Dia segera menunjukkan artikel itu pada Si Young.
Ternyata,
di artikel tersebut tertulis kalau tiga bulan setelah Yo Han pergi ke Amerika
untuk penelitian, Yo Han hampir mati karena PCP (infeksi paru-paru yang di
sebabkan oleh jamur). Tepat di saat itu, Si Young kan kehilangan kontak dengan
Yo Han.
“Lalu?”
tanya Si Young, berpura-pura tidak peduli.
“Dia
hampir mati. Karena itu dia tidak bisa bicara dengan Kakak.”
“Setelah
pulih, dia fokus pada penelitiannya. Mungkin
waktunya tidak banyak. Jadi, dia ingin berusaha keras. Dia memang seperti itu.
Kakak tahu.”
“Tapi
bukankah bisa dimengerti jika dia tidak bisa dihubungi saat itu?”
“Saat
itu, ya. Tapi bagaimana setelah dia pulih? Dia sudah setahun di Korea. Kenapa
dia tidak pernah...” marah Si Young. “Lupakan saja. Tidak ada gunanya sekarang.”
Si
Young berjalan menuju ruang jaga dan saat itu dia menerima pesan dari Yo Han
yang bertanya apakah Si Young sudah melakukan tes gelombang otak pada pasien
itu? membaca pesan itu, Si Young langsung menelpon Yo Han. Ternyata, Si Young
tadi sadar kalau Yo Han ada di belakangnya saat dia dan Yoo Joon berbicara
dengan pasien itu. Dia bertanya maksud
dari pesan yang Yo Han tulis.
“Kamu
sudah melakukan tes gelombang otak? Atau dia pernah melakukannya?”
“Tahun
lalu rumah sakit lain lakukan tes MRI otak dan gelombang otak.”
“Bagaimana
hasilnya?”
“Mereka
tidak menemukan apa pun.”
“Apakah
itu tes gelombang otak?”
“Ya.
Itu tes gelombang otak.”
“Awasi
gelombang otaknya selama 24 jam.”
Mereka
berteleponan dan menuju tangga darurat, seolah sudah saling mengerti. Dan
benar, mereka bertemu di sana. Begitu melihat Yo Han, Si Young tidak bisa
menahan perasaannya lagi. Dia menangis dan marah karena Yo Han tidak
memberitahunya sama sekali saat sedang sakit. Dia kan sudah meminta Yo Han
untuk memberitahunya apapun yang terjadi. Apa Yo Han tidak memikirkannya sama
sekali? Yo Han hampir mati, tapi kenapa tidak memberitahunya?
“Selama
tiga tahun, aku tidak yakin. Kesehatanku, atau sisa waktuku. Tapi aku yakin
hanya pada satu hal. Aku yakin cinta kita tidak akan berakhir semudah itu. Aku
tidak ingin mengulanginya. Saat kesehatanku pulih dan aku bisa meyakinkanmu, aku
ingin kembali saat itu,” jelas Yo Han. “Maaf, Si Young. Maafkan aku.”
Si
Young menangis mendengar ucapan Yo Han. Yo Han mengulurkan tangannya dan menghapus
air mata Si Young.
Dan
dia mengingatkan kalau Si Young tidak punya waktu karena harus menangani
pasiennya. Dia menyuruh Si Young untuk melakukan yang di sarankannya. Si Young
bertanya alasan kenapa Yo Han menyarankan agar mengawasi gelombang otak pasien
selama 24 jam?
“Dia
mengeluhkan sakit perut mendadak yang tiba-tiba menghilang. Setelah itu, meski
dia tetap sadar, dia tiba-tiba tertidur. Jika tidak ada obat pereda nyeri yang
ampuh, tapi semua hasil tesnya normal...”
“Dalam
mengawasi gelombang otak 24 jam, jika kita melihat gelombang epilepsi saat
perutnya sakit, itu epilepsi perut,” lanjut Si Young, bisa menebak apa yang Yo
Han pikirkan.
“Ada
kemungkinan.”
“Semua
gejalanya masuk akal. Kami tidak pernah berpikir itu bisa jadi epilepsi.”
“Karena
itu obat pereda nyeri dan obat pencernaan tidak berfungsi.”
“Obat
antikejang akan bekerja secara dramatis baginya.”
“Tentu,”
benarkan Yo Han.
Mereka
saling menatap. Hal seperti ini sudah sangat lama tidak mereka alami. Saling bertukar
analisis.
Di
saat itu, Heo Jun dan Won Hee malah muncul dan berlari ke arah Yo Han. Mereka memeluk
Yo Han dengan erat dan mengungkapkan kerinduan mereka. Si Young segera pergi
dari sana, kembali untuk merawat pasiennya.
--
Si
Young, Yoo Joon dan Mi Rae berkumpul bersama. Si Young memberitahu dugaan kalau
pasien mungkin menderita epilepsi perut. Dan mereka setuju untuk menghungi departemen
Neurologi untuk melakukan pemasangan alat tes gelombang otak selama 24 jam.
Saat
itu, Heo Jun dan Won Hee masuk dengan heboh memberitahu kalau mereka sudah
bertemu dengan Yo Han. Karena itu, dia
menyarankan untuk berkumpul bersama malam ini untuk merayakan pertemuan kembali
mereka. Yoo Joon tiba-tiba menangis dan berakting kalau dia sangat senang. Dia sudah
sangat merindukan Yo Han.
Si
Young memilih menghindar dengan alasan akan ke departemen neurologi.
--
Pasien
itu di pasangkan alat tes gelombang otak. Si Young menjelaskan diagnosis mereka
dan harus menunggu hasil tes yang di pasang selama 24 jam untuk kesimpulan
pastinya.
--
Malam
hari,
Yoo
Joon, Si Young, Mi Rae, Heo Jun, Won Hee dan Yo Han berkumpul bersama. Mereka
tampak senang karena team mereka bisa lengkap kembali. Saat makan, Yo Han terus
melihat ke Si Young, tapi Si Young mengalihkan wajah dan memilih untuk makan.
Mi
Rae yang sudah menahan rasa penasarannya dari tadi pagi, akhirnya mulai
melampiaskannya. Dia bertanya kenapa Yo Han tidak pernah mengirim pesan sama
sekali? Bahkan Yo Han sudah kembali selama setahun dan mereka tidak tahu sama
sekali. Si Young tampaknya juga ingin tahu apa jawaban Yo Han atas pertanyaan
Mi Rae.
Yo
Han tidak sempat menjawab karena dia menerima telepon. Dia pergi sedikit
menjauh untuk mengangkat teleponnya.
Saat
Yo Han mengangkat telepon, Heo Jun memarahi Mi Rae yang selalu saja merusak
makan malam tim mereka. Untung ada Yoo Joon yang melindungi Mi Rae hingga Heo
Jun tidak berani marah lebih jauh. Si Young sendiri sibuk melihat Yo Han yang
menerima telepon.
Entah
dengan siapa Yo Han bicara karena Yo Han berujar, “Ya. Sampai jumpa besok. Dan juga,
aku merindukanmu.”
Yo
Han kembali ke tempat duduknya. Dia pamit untuk pulang duluan. Heo Jun
menghentikan dan meminta agar Yo Han menjawab satu pertanyaannya dulu. Apakah
Yo Han akan kembali bekerja dengan mereka? Yo Han menjawab tidak juga. Tapi,
mereka tetap bisa bertemu walau tidak bekerja bersama lagi.
Yoo
Joon menawarkan diri untuk mengantarkan Yo Han pulang, tapi Yo Han menolak
karena mobilnya ada di rumah sakit. Dan kemudian, Yo Han pun pergi. Si Young
tampak ingin mengikutinya, tapi karena Mi Rae mengajaknya untuk minum, Si Young
mengurungkan niatnya.
Won
Hee mengira kalau Yo Han menerima banyak tawaran pekerjaan, makanya tidak
kembali bekerja di Pusat Medis Hanse. Yoo Joon akhirnya tidak bisa diam lagi
dan memberitahu kalau selama ini, Yo Han selalu mengawasi Si Young selama setahun
penuh.
Flashback
Saat Yo Han sudah kembali ke
Korea, Yo Han selalu datang ke Pusat Medis Hanse. Dia bersembunyi di mini
market yang ada di dalam Pusat Medis dan berada di depan Pusat Penanganan Rasa
Sakit. Selama di sana, dia terus memperhatikan Si Young. Selalu. Saat Si Young
menoleh, dia pasti akan bersembunyi agar Si Young tidak melihatnya. Yo Han menikmati
aktivitas-nya tersebut. Memperhatikan Si Young diam-diam.
End
Mi
Rae kaget mendengar hal itu. Yoo Joon ternyata sudah tahu semuanya dari awal. Heo
Jun dan Won Hee merasa merinding karena Yoo Joon sudah tahu tapi berpura-pura
menangis seperti tadi, seolah baru pertama kali tahu. Mi Rae memarahi Yoo Joon
yang tidak memberitahu sedari awal.
“Dia
masih dirawat, dan berolahraga sangat keras. Kesehatannya baru saja pulih,”
beritahu Yoo Joon. “Tapi dia selalu memikirkanmu!”
Mendengar
itu, Si Young tidak ragu lagi. Dia segera berlari keluar resto, menuju rumah
sakit. Berharap masih bisa menemukan Yo Han.
Dan
ternyata, Yo Han belum pergi. Dia menunggu Si Young datang padanya. Si Young
langsung memeluk Yo Han dengan erat. Dia tidak pernah bisa melupakan Yo Han. Dia
tidak bisa menemukan orang seperti Yo Han. Yo Han balas memeluknya.
“Jangan
pergi lagi. Jangan pergi ke mana pun. Tetaplah di sisiku,” pinta Si Young.
“Tentu
saja. Kang Si Young. Aku mencintaimu.”
Dan
Yo Han menci*m Si Young. Melampiaskan perasaan rindu yang sudah di tahannya
selama ini.
--
Esok
hari,
Yo
Han pergi ke sebuah gedung. Di gedung itu juga ada Seok Ki dan Eun Jung. Orang yang
kemarin menghubungi Yo Han sepertinya adalah Seok Ki. Yo Han dan Seok Ki tampak
sangat akrab. Eun Jung memperhatikan mereka dari jauh.
Sepertinya,
di gedung itu sedang di lakukan diskusi terbuka mengenai eutanasia.
“Di
bawah hukum saat ini, kita bisa menghentikan perawatan perpanjangan hidup yang
tidak perlu. Karena hukum menghargai hidup, alih-alih mengizinkan, fokusnya
adalah pembatasan,” ujar Seok Ki.
“Pembatasan
itu bisa menghalangi hak untuk tidak menderita. Memasok nutrisi dan obat-obatan
terkadang menunda kematian.”
“Peningkatan
dalam lingkup hak-hak tersebut bisa mengubah masyarakat menjadi orang yang memaksakan
kematian. Sebelum perubahan cepat dan drastis, masyarakat harus terlebih dahulu
mendapatkan kesadaran lebih dewasa tentang kematian itu sendiri,” jawab Seok
Ki.
“Semua
orang di sini menghargai hidup, karena itulah tidak ada yang mudah menyerah atau
dibiarkan menderita terlalu lama. Aku yakin perawatan paliatif dan hospis
adalah hal yang netral,” ujar Eun Jung.
“Ya.
Yang paling dibutuhkan pasien kanker terminal bukan perawatan, tapi kepedulian.
Kepedulian,” ujar Seok Ki.
“Ya.
Aku setuju dengan itu. Bagi pasien terminal, akhir hidup mereka bukan keadaan
sekarat. Itu pasti hidup saat kematian mendekat,” ujar Yo Han.
--
Diskusi
terbuka selesai. Seok Ki menanyakan apakah Yo Han benar-benar akan kembali? Yo Han
membenarkan. Seok Ki kemudian berkata kalau dia berharap suatu saat bisa
menggunakan obat pereda nyeri yang Yo Han kembangkan. Eun Jung pun menimpali
kalau hospis merekapun demikian.
Yo
Han kemudian menanyakan keadaan Seok Ki. Seok Ki berkata dia tidak tahu berapa
lagi sisa umurnya, tapi dia baik-baik saja sekarang. Mereka saling berjabat
tangan dan berujar : “Sampai jumpa lagi.”
--
Joo
Kyung berada di ruangan Tae Kyung. Dia menanyakan apakah Yo Han jadi bergabung
kembali dengan rumah sakit mereka? Tae Kyung menjawab tidak.
“Dia
tidak merasa harus tetap di tempat kita. Banyak dokter lain bisa melakukan itu.
Jika obat yang dia kembangkan dikomersialkan, kita bisa menggunakannya,” ujar
Tae Kyung, tersenyum.
“Jika
itu terjadi, aku tidak akan iri memiliki 100 dokter seperti dia.”
--
Pasien
yang Si Young tangani, kembali merasakan sakit perut. Si Young segera
memberikan obat untuk di minum. Yoo Joon juga menjelaskan kalau dari hasil tes
gelombang otak, benar kalau pasien itu menderita epilepsi perut. Dan obat yang
di berikan Si Young tadi adalah obat anti kejang yang akan mengurangi rasa
sakitnya.
“Kalau
begitu, aku bebas sekarang?” tanya pasien itu.
“Obatnya
akan membantumu menjalani kehidupan harianmu.”
“Terima
kasih, Dokter. Terima kasih,” pasien tersebut menangis bahagia mendengarnya.
--
Yoo
Joon meminta maaf karena tidak memberitahu Si Young selama setahun ini. Mi Rae
sampai sangat marah padanya. Si Young tersenyum dan tidak marah karena Yoo Joon
hanya melakukan permintaan Yo Han.
“Dan
juga terima kasih. Jika tidak ada kamu untuk diajak bicara, dia akan sangat
kesepian,” ujar Si Young.
“Kamu
sudah dengar di mana dia bekerja sekarang?”
“Ya.
“
“Mau
berkunjung kapan-kapan?”
Tentu
saja Si Young setuju.
--
Dengan
mengendari dua buah mobil, Si Young, Yoo Joon, Won Hee, Heo Jun dan Mi Rae
pergi ke tempat kerja Yo Han yang baru : Klinik Pemulihan.
Itu
sebuah tempat sederhana yang berada di dalam hutan. Yo Han menjaga para
pasiennya dengan sangat baik. Bahkan saat seorang pasien menderita kanker yang
telah menyebar hingga ke laring hingga suaranya menjadi rusak dan hanya bisa
menunjukkan dimana dia merasa sakit, Yo Han bisa memahaminya. Suster sampai
kagum dengan Yo Han.
Aku seorang
dokter. Bagi mereka yang menunggu kematian di akhir hidup mereka, yang mereka
butuhkan lebih dari sekadar pereda nyeri yaitu orang yang memahami penderitaan
mereka. Dan… Kenyamanan bahwa rasa sakit mereka dibagikan oleh seseorang.
Yo
Han menyambut Yoo Joon cs yang datang. Ternyata, mereka masih mengelola Klub Permohonan
Hanse. Dan mereka mendapat banyak sertifikan dan juga telah menerima banyak
pelatihan. Mereka akan berkeliling ke bangsal pasien dan mendengarkan permohonan
mereka. Yo Han memberikan izin.
Mereka
mulai membantu di sana. Berfoto. Memeriksa kesehatan. Dan sebagainya.
Di
akhir, Yo Han menawarkan diri untuk memainkan piano untuk mereka semua.
Rasa sakit
adalah bukti hidup. Rasa sakit hidup di dalam diri kita. Hidup kita berakhir
dengan rasa sakit. Memiliki seseorang di sisimu untuk berbagi rasa sakitmu bisa
mengurangi rasa sakitmu dan memberimu keberanian untuk menerima rasa sakitmu. Mengenali
dan berbagi rasa sakit orang lain. Itu resep terakhirku untuk rasa sakit yang
ada dalam tubuh kita selama kita hidup.
DOCTOR
JOHN
TAMAT (END)
Terimakasih
untuk semuanya yang sudah bersedia membaca sinopsis Doctor John di sini. Tidak terasa 2 bulan berlalu untuk menulis
sinopsis ini dan akhirnya selesai. Awalnya, aku tidak ada niat sama sekali menulis
sinopsis drama ini dan bahkan tidak tahu kalau drama ini ada. Saat itu, aku
berencana menulis sinopsis Moment at Eighteen,
sembari menunggu Arthdal Chronicles part
3 tayang. Tidak di sangka, saat lagi browsing, aku menunggu poster drama
ini dan melihat Jisung ahjussi. Dan episode
01-02 nya berhasil menarik perhatianku. Melihat kalau belum ada yang menulis
drama ini, maka aku putuskan untuk menulis Doctor
John dan batal menulis Moment at Eighteen.
Doctor John menurutku
sangat layak di tonton. Dan aku cukup senang bisa menyelesaikan sinopsis drama
medis pertamaku ini 😊
Untuk
review singkatnya dan pendapatku, Doctor
John memiliki ending yang sedikit terburu-buru. Penyelesaian konflik-nya
terasa kurang. Pertama, setidaknya bisa ada scene saat para pemegang saham dan Direktur
Pusat Medis Hanse memilih Tae Kyung menjadi pimpinan menggantikan Yi Soo dan
tidak memilih Yi Moon. Kedua, mengenai penyakit Yo Han, Labirinitis viral yang tidak di bahas lebih dalam, maksudku apakah
dia sembuh dari penyakit itu? Seperti apa pengobatan yang di lakukan? Atau dia harus
mengonsumsi obat? Ketiga, mengenai Myung Oh dan ‘dokter’ yang kabur keluar negeri
itu, terasa sangat kurang pembahasannya.
Mengenai
konflik antara Yo Han, Seok Ki dan Eun Jung aku tidak akan berkomentar. Aku berharap
setidaknya, Seok Ki bisa tahu kalau Eun Jung sudah membohonginya mengenai surat
persetujuan uji klinis Yoon Seong Kyu, tapi tampaknya sampai akhirpun Seok Ki tidak
tahu sama sekali.
Di
drama ini, bagiku pribadi, tidak ada karakter yang benar-benar jahat. Tapi, ada
karakter yang sangat mengganggu. Kwon Suk dan Eun Jung. Aku tidak menyukai
kedua karakter tersebut. hahaha.
Untuk
drama selanjutnya, selesai Arthdal Chronicles, aku masih bingung apakah akan
menulis sinopsis drama korea atau tidak. Ada dua drama yang menarik perhatianku
: Vagabond dan July Found by Chance.
Vagabond menarik
perhatianku karena di instagram, still images-nya banyak bertebaran. Mungkin karena
pemain utamanya adalah Suzy dan Lee Seung Gi 😊
July Found by Chance
/ Extraordinary You menarik perhatianku karena aku membaca
webtoon-nya. Dan benar-benar menarik. Webtoon versi english yang ku baca belum
tamat, masih on going. Tapi, aku nggak tahu kalau di Korea.
Sinopsis July Found
by Chance / Extraordinary You berdasarkan webtoon
yang ku baca, bercerita mengenai :
Seorang gadis SMA yang kaya, Eun Dan-O yang mempunyai penyakit
jantung. Dia jatuh cinta pada teman masa kecilnya, Baek Kyung. Tapi, saat dia menyatakan
cinta, dia di tolak. Dan-O tiba-tiba menderita hilang ingatan jangka pendek,
dimana dia tidak bisa ingat apa yang terjadi sebelumnya. Seperti melompati
waktu begitu. Dan kemudian dia bertemu dengan Jinmiche yang bekerja di kantin
sekolah, dan dari dia, Dan-O baru tahu kalau dia hanyalah karakter dari komik “SECRET”
sama seperti yang lain. Dan parahnya lagi, dia hanyalah karakter pendukung
dengan takdir akan mati muda.
Menyadari hal tersebut, Dan-O berubah. Dia tidak ingin hidup
sesuai yang di buat oleh sang creator
dan memutuskan untuk mencari cinta pertamanya sendiri (dia sadar kalau dia
tidak menyukai Baek Kyung karena semua hanyalah cerita yang di buat oleh sang creator). Suatu hari, di saat dia hampir
terjatuh dari tangga, punggungnya menyentuh punggung seorang pria, dan tepat
saat itu juga, dia jatuh cinta. Dan-O mulai mencari pria tersebut yang ternyata
adalah teman sekelasnya. Sayangnya, pria yang di sukainya itu hanyalah karakter
tambahan dan bahkan tidak mempunyai nama. Karena itu, Dan-O menamai pria itu
dengan nama : Ha-Roo (dalam bahasa Korea, artinya : hari).
Sulitnya adalah karena mereka tinggal di dalam komik yang di
buat oleh sang creator, maka Dan-O
tidak bisa bertindak sesukanya. Bagian dalam komik di bagi menjadi head (inti cerita yang dibuat oleh creator dan tidak bisa di ganggu) dan tail (bagian dimana para karakter bisa
berinteraksi, tidak di ketahui oleh creator).
Dan-O mendekati Ha-Roo di tail, tapi
ketika dia harus berpindah scene ke head,
maka semua kejadian di tail akan terlupakan.
Nah, bagaimana Dan-O bisa mendekati Ha-Roo? Di webtoon sih udah
di ceritain, tapi tidak seru kalau ku ceritakan di sini. 😊
Nah, karena Dan-O adalah karakter pendukung di komik “SECRET”,
maka akan ada karakter utama-nya, dong. Karakter
utama dari komik “SECRET” adalah Yeo Joo da, Lee Do Hwa dan Oh Nam Joo.
Jadi, Nam Joo (lead male) tiba-tiba mendekati Joo Da dan menyuruhnya
melakukan segala sesuatu. Inilah yang menjadi kunci misteri pertama dari
SECRET. Joo Da (lead female) awalnya terganggu tapi karena Nam Joo selalu ada
di setiap dia mempunyai masalah, maka Joo Da menjadi suka padanya. Joo Da
mempunyai teman masa kecil, Lee Do Hwa (second lead male) yang selalu peduli
padanya. Do Hwa suka pada Joo Da, tapi dia selalu terlambat selangkah dari Nam
Joo. Dia juga tidak berani mendekati Joo Da karena rasa bersalahnya saat kecil
(tidak akan ku ceritakan :p) dan ini juga akan menjadi SECRET. Cerita mereka
adalah cerita tipikal komik romantis pada umumnya.
Awalnya, bagiku cerita Joo Da, Nam Joo dan Do Hwa tidak menarik.
Tapi, ternyata semakin menarik, karena Do Hwa juga pada akhirnya sadar kalau dia
adalah karakter komik. Dia mulai menyatakan perasaan berulang kali pada Joo Da
dan selalu di tolak, di tail. Dan saat
adegan berpindah ke head, maka Joo da
akan selalu lupa kalau Do Hwa menyatakan perasaannya.
Menarik kan????? Aku berharap drama-nya bisa semenarik webtoon-nya.
Jadi, akan ada dua kisah gitu. Drama : Dan-O, Ha-Roo dan Baek Kyung. Komik SECRET
: Joo Da, Nam Joo, dan Do Hwa.
Tags:
Doctor John
Terimakasih buat dr. John
ReplyDeleteDitunggu drama slanjutny
Semangat👍
Senang baca sinopsis drama Korea di blog ini...😍 Di blog ini, sinopsis drama koreanya jarang bangeett dibuat di blog lain... Pokoknya beda dehh, bukan drama Korea yg banyak dibikin sinopsisnya sprt di blog lain... Cucoookk... Ditunggu yaa kak, sinopsis drama Korea lainnya... Yg anti-mainstream...😍
ReplyDeleteTerimakasih..
ReplyDeleteMakasih min, akhirnya yg tak tunggu2 nonggol juga
ReplyDeleteMakasih buat ceeita y kak, bida gk cerita dr taiwan atau cina, makasih sebelum y.
ReplyDelete2022 baru nonton "Doctor John"
ReplyDeleteblog yg sangat menarik tak hanya menuliskan sinopsis tetapi juga memberikan sudut pandang penulis terhadap beberapa plot dalam drama. Penulisan yg rapi dan disertai gambar-gambar potongan scene juga seakan membuat pembaca menonton drama secara langsung.