Sinopsis K- Drama : Love Alarm Episode 3 –
part 2
Network : TvN dan Netflix
Sewaktu pulang, Sun Oh dan
Hye Yeong merasa heran melihat para wartawan, polisi, dan petugas medis yang
tampak sangat sibuk. Di sebuah taman yang diberikan garis polisi.
Pagi hari. Muncul berita
penyerangan seorang gadis di taman. Dan pelaku penyerangan telah di tahan oleh
pihak kepolisian.
Reporter menunjukan rekaman
CCTV di tempat kejadian, dan menceritakan kronologi kasus yang terjadi. Seorang
pria bertopi mendekati wanita yang sedang jalan sendirian, wanita itu berjalan
lebih cepat, lalu wanita itu memeriksa sesuatu di ponsel nya. Wanita itu tampak
lega, dan memperlambat langkah nya. Lalu si pria mengeluarkan senjata dan
menyerang wanita itu dari belakang.
Si Penyerang, Pak Cha,
menyukai korban. Dia mengaku menyerang karena marah, sebab korban tidak
menyadari perasaannya.
Duk Gu menonton berita
tersebut di kamarnya. Lalu dia mencari diinternet mengenai kasus tersebut, dan
membacanya dengan serius.
Korban mengaku bahwa awalnya
dia merasa takut, karena diikuti seseorang. Namun, kemudian, Love Alarm- nya
berbunyi. Karena itu, dia pun jadi lengah. Sebab dia kira, tersangka
mengikutinya karena merasa tertarik kepadanya.
Reporter A : “Baik. Sementara
itu, C&C, pengembang Love Alarm, telah mengeluarkan pernyataan resmi
mengenai insiden ini.”
Reporter B : “Sebelum Love
Alarm diluncurkan, kejahatan semacam pengutitan, penyerangan, bahkan
pembunuhan, telah dilakukan atas nama cinta. Sejauh ini, Love Alarm belum
pernah salah menilai perasaan pengguna. Namun, saat Love Alarm berbunyi, tolong
ingat satu hal. Love Alarm hanya memberitahu siapa yang menyukai mu. Bukan
menjamin keselamatan atau kebahagiaanmu.
Disekolah. Di ruangan guru.
Kepala sekolah mematikan tv, dan membahas tentang berbahaya nya app Love Alarm.
Karena app itu tidak bisa membedakan gender, dan akhirnya membuat malu. Bahkan
hal yang memalukan untuk diakui, terungkap karena menyalakan Love Alarm. Jadi
dia ingin para guru memperhatikan masalah ini.
“Aku tidak pernah suka Love
Alarm. Mengandalkannya jadi tragedi macam ini,” kata seorang guru, setuju.
“Ini pasti hanya awal. Semua
orang pakai Love Alarm, tapi saat terjadi masalah, Love Alarm yang disalahkan,”
balas rekannya, guru wali kelas Jo Jo. Dia tidak terlalu setuju.
Didalam kelas. Si Guru
mengumumkan larangan penggunaan Love Alarm di sekolah mereka. Jika menyukai
seseorang, maka katakan saja dengan jujur. Dan dengan heboh semua murid
mengeluhkan betapa menyebalkannya itu. Tapi dengan tegas si Guru menyuruh
mereka untuk membuka buku, dan memulai pelajaran.
Jo Jo memperhatikan kursi di
sebelahnya yang sudah kosong, biasanya Jang Go duduk disana. Tapi sekarang Jang
Go duduk di sebelah Ji Yeon. Sehingga Jo Jo tampak sedikit kesepian. Dan tepat
disaat itu, Sun Oh mengirimkan pesan padanya.
Secara diam- diam Jo Jo pun
membuka hp nya, dan membaca pesan dari Sun Oh. Awalnya cuma foto pemandangan
biasa, tapi kemudian Sun Oh mengirimkan foto tubuhnya sendiri, melihat itu Jo
Jo merasa takut ketahuan, namun dia lalu tersenyum- senyum sendiri.
“Ayo pergi bersama. Mau kemana? Ini hadiah
untukmu.” Ajak Sun Oh di dalam pesan
nya.
Sepulang sekolah. Tiga orang
murid sengaja menyenggol Jo Jo, saat melewatinya. Dan melihat itu, Jang Go
serta Ji Yeon cuma mengabaikan Jo Jo dan pergi begitu saja.
Duk Gu datang. Dia berdiri di
sebelah Jo Jo sambil memandangin Gul Mi dari jauh. Dengan perhatian, Jo Jo
bertanya, apakah Duk Gu tidak apa- apa.
“Kenapa kupikir dia akan
menyukai ku, jika kunyatakan perasaanku padanya? Seharusnya tidak kubunyikan
Love Alarm- nya,” kata Duk Gu, sedih.
“Namun, suka seseorang itu
tidak salah,” balas Jo Jo.
“Aku tahu, tapi dia kini
makin membenciku.”
Love Alarm Jo Jo berbunyi,
dan Jo Jo pun langsung melihat ke sekelilingnya. Kemudian dia pun menemukan Sun
Oh yang berada di dekatnya sambil tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya.
Sementara Duk Gu, dia berjalan pergi begitu saja.
Melihat betapa sedih nya Duk
Gu, Jo Jo merasa bersimpati kepadanya. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun
untuk menghiburnya, jadi dia pun membiarkannya pergi. Lalu dia tersenyum kepada
Sun Oh.
Gul Mi berlatih menari
bersama para temannya di studio. Dan dua orang pria memperhatikan latihan mereka
semua dari atas, dan berbisik- bisik rahasia. Kemudian setelah latihan selesai,
mereka berdua mendekati semuanya.
“Partner Marx untuk pembukaan
konser JAVA mendatang ..” kata ketua, mengumumkan. Dan dengan gugup, Gul Mi
menantikannya. Tapi ternyata ketua malah menunjuk teman disebelahnya, Ha Na.
Mendengar pengumuman tersebut, Gul Mi merasa kecewa.
Kemudian, ketua bersama Marx
serta pelatih tari pergi meninggalkan ruangan. Begitu juga dengan para teman-
teman latihannya Gul Mi.
Sementara Gul Mi, dia tetap
berada di dalam ruangan. Dia meminum air nya yang berada di dalam botol. Lalu
dengan emosi, dia membuang sisa air nya ke cermin besar.
Sun Oh dan Jo Jo berjalan
pulang bersama sambil bergandengan tangan dan tersenyum ceria. Kemudian mereka
melihat beberapa murid berlari ke dekat halte bus, dan mengkagumin foto Marx
yang tampak sangat keren. Bahkan mereka sampai berfoto di dekat poster Marx
itu.
“Kenapa mereka?” tanya Sun
Oh, heran.
“Kamu tidak tahu JAVA? Mereka
terkenal berkat Marx,” jelas Jo Jo. “Akan ada konsernya?” gumam Jo Jo, tampak
tertarik.
Melihat itu, Sun Oh merasa cemburu
dan menutup mata Jo Jo. Mengerti akan itu, Jo Jo tersenyum dan berjalan pergi
darisana. Dan dengan senang, Sun Oh mengikutinya.
Sun Oh mengambil buku catatan
di saku Jo Jo, dan membaca nya. “Berjalan sudah melelahkan. Kenapa kamu belajar
juga?”
“Kamu selalu menyerah karena
‘lelah’? Hidup itu bertarung lawan diri sendiri.”
Sun Oh mengomentari betapa
mirip nya Jo Jo dengan Hye Yeong, yang selalu belajar atau bekerja. Mendengar
nama Hye Yeong, Jo Jo pun berpikir, lalu dia mengingat nya. Tapi Sun Oh malah
terdiam.
Dengan heran, Jo Jo
memandangin Sun Oh. Dan Sun Oh tiba- tiba langsung mencium bibirnya, sehingga
dia merasa terkejut.
“Kecemburuan. Jangan lihat
grup penyanyi atau membicarakan teman ku,” jelas Sun Oh, bersikap posesif. Lalu
dia menarik Jo Jo ke dalam pelukannya, dan memeluknya dengan erat.
“Kamu kenapa? Bagaimana jika
ada yang lihat?” keluh Jo Jo, berniat untuk melepaskan diri. Tapi Sun Oh tidak
mau melepaskannya.
“Kulakukan agar orang tahu
bahwa kamu milikku,” kata Sun Oh sambil tersenyum.
Sun Oh kemudian ingin mencium
Jo Jo lagi. Tapi Jo Jo langsung mendorongnya. Sambil tertawa Jo Jo menyuruh Sun
Oh untuk jangan terlalu dekat, karena itu tidak keren. Dan lalu Jo Jo segera
berlari menjauh.
“Hei, Jo Jo. Aku ini Hwang
Sun Oh!” teriak Sun Oh sambil berlari mengejar Jo Jo. Kemudian dia kembali
memegang tangan Jo Jo dan berjalan bersama dengannya dengan riang.
Kami berjalan di jalur yang
biasa kulalui sendirian. Keberadaan jalan itu adalah berkah bagi kami, pasangan
yang baru mulai.
Saat Jo Jo baru pulang, Bibi
langsung memukulnya. Dia menanyakan, apa yang sudah Jo Jo lakukan sehingga Gul
Mi tidak mau ke sekolah. Lalu kenapa Jo Jo memukul Gul Mi disekolah, kepadahal
dia sudah membesarkan Jo Jo.
“Bukan begitu,” kata Jo Jo,
ingin menjelaskan.
“Kata Gul Mi. kamu merayu
pria .. “ sela Bibi. Lalu dia mengambil hp baru milik Jo Jo. “untuk dapat
ponsel baru. Bohong juga?” tanyanya. Dan Jo Jo diam. “Astaga, kamu persis
Ibumu, ya? Kacaukan kehidupan mu sendiri. Jangan menyeret Gul Mi,” jelasnya
dengan sinis, kemudian dia pergi dengan menabrak bahu Jo Jo.
Tanpa bisa membalas, Jo Jo
pun hanya tetap diam saja.
Ny. Jeong menanyakan, apakah
Sun Oh sudah mendapatkan pacar. Lalu dia menunjukan foto Jo Jo yang menjadi
wallpaper dia hp Sun Oh. Dan dia mengomentari kalau Sun Oh belum pernah seperti
ini.
“Cukup menyenangkan,” kata
Sun Oh, mengambil kembali hp nya.
“Kenapa sekarang? Kamu hampir
kelas tiga.”
Sun Oh menunjukan foto Jo Jo
sekali lagi, “Bagaimana?” tanyanya.
“Dia muda,” jawab Ny. Jeong,
tidak peduli.
“Itu saja? Bagaimana wajah
cantiknya?”
“Menjadi muda jauh lebih baik
daripada cantik. Jangan berlebihan,” kata Ny. Jeong dengan sedikit ketus.
Kemudian dia pergi.
Sun Oh memperhatikan buku
yang Ny. Jeong tinggalkan di atas meja. Masa Laluku Asing Bagiku. Kehidupan Jeong Mi Mi sebagai
aktris. Sun Oh membuka buku
tersebut, dan didalamnya terdapat tanda tangan Ny. Jeong serta tulisan dari Ibu.
Jo Jo keluar untuk membuang
sampah. Lalu disaat itu, dia mendapatkan pesan dari Sun Oh. Dan membaca pesan
itu, dia pun berjongkok didepan supermarket untuk membalas nya terlebih dahulu,
sebelum masuk kembali ke supermarket.
Sun Oh menanyakan, apakah Jo Jo sudah selesai bekerja. Dan Jo Jo membalas bahwa dia sudah selesai. Sun Oh lalu menanyakan, Jo Jo sedang apa. Dan Jo Jo berbohong, dia membalas bahwa dia sudah mau tidur, kemudian dengan sedikit bercanda, dia mengetikkan kalau jangan bilang Sun Oh ingin mengatakan ‘Mimpikan dia.’
Sun Oh : “Tidak perlu. Jangan
bermimpi, tidur nyenyak saja. Sampai besok disekolah.”
Membaca pesan itu, Jo Jo
tampak terharu dan seperti ingin menangis.
Sun Oh tersenyum senang. Lalu
dia membaca balasan dari Jo Jo yang mengucapkan terima kasih. Dan dengan heran,
dia bertanya untuk apa.
Jo Jo : “Menyukaiku.”
Pagi hari. Sesampainya di sekolah. Sun Oh langsung berlari untuk mencari Jo Jo sambil tersenyum gembira.
“Jo Jo. Kamu tidur nyenyak?”
“Ya. Kamu?”
“Tak nyenyak, karena terlalu
merindukanmu.”
Di dalam bus. Jo Jo membaca
buku catatan kecil nya. Untuk belajar. Lalu kemudian, dia membuka dan membaca
pesan dari Sun Oh sambil tersenyum.
“Ayo bertemu sebelum masuk
kelas. Temui aku di atap. Jika terlambat, cium aku 100 kali.”
Dalam perjalanan ke sekolah. Hye Yeong merasa terkejut saat melihat Jo Jo di halte bus. Dengan segera, supaya dia tidak sengaja membunyikan Love Alarm milik Jo Jo, maka dia pun langsung memutar sepedanya.
Tapi tanpa sengaja, roda sepeda Hye Yeong malah tergelincir karena licin. Lalu dia pun terjatuh. Namun untung nya, Jo Jo sudah berjalan menjauh 10 meter darinya. Sialnya, tangan Hye Yeong terluka karena terjatuh barusan.
Hye Yeong kemudian memeriksa
app Love Alarm nya. Dan tidak ada satu pun notifikasi bahwa ada orang yang
menyukainya.
Sesampainya di sekolah. Love Alarm milik Hye Yeong tiba- tiba berbunyi. Melihat itu, Hye Yeong pun melihat ke sekeliling nya untuk mencari tahu siapa. Dan dia menemukan, seorang pria, yaitu ketua geng, keluar dari kamar mandi sambil memegang hp.
Si ketua geng tampak terkejut
melihat Hye Yeong, dan dia pun segera masuk kembali ke dalam kamar mandi. Hye
Yeong mendobrak pintu, dan menarik kerah kemeja si ketua geng.
“Dasar bedebah! Aku heran
kenapa kamu menghindariku. Anak yang menyukaimu tidak bisa bersekolah, dan kamu
berpura- pura?” tanya Hye Yeong.
“Lalu kenapa? Kamu mau
sebarkan?” balas si ketua geng, takut.
Hye Yeong melepaskan si ketua
geng, dan menyuruhnya untuk meminta maaf kepada anak tersebut. Lalu dia pun
berjalan pergi.
“Kamu sendiri? Tidak
tersinggung, karena kubunyikan Love Alarm-mu?” tanya si ketua geng, heran. Dan
Hye Yeong pun berhenti.
“Kamu bisa apa? Perasaan
tidak bisa di kontrol,” balas Hye Yeong.
“Kamu begitu tenang. Aku
tertekan menghindarimu.”
“Maka matikan saja,” saran
Hye Yeong.
“Benar. Kenapa kunyalakan? Mungkin aku mau kamu tahu. Aku malu, tapi sekaligus lega. Kurasa aku menunggu bertemu denganmu. Aku akan menghindarimu. Jadi, rahasiakan ini,” kata si ketua geng dengan cepat. Lalu dia pun pergi.
Mendengar itu, dengan tenang,
Hye Yeong mencuci tangannya yang terluka.
Hye Yeong kemudian membuka Love Alarm miliknya, dan mematikannya. Namun baru sebentar, dia menghidupkan nya lagi. Dan dia berpikir.
Love Alarm milik Jo Jo berbunyi, dan dengan senang Jo Jo tersenyum sambil melihat ke sekelilingnya. Lalu dia melihat ruang UKS, dan masuk ke dalamnya. Tapi ternyata orang yang berada didalam sana adalah Hye Yeong.
Dengan bingung, Jo Jo memeriksa Love Alarmnya sekali lagi, lalu dia memandangin Hye Yeong. Dan Hye Yeong menundukan wajahnya dengan gugup.
Kemudian Love Alarm Jo Jo berbunyi lagi, dan mendengar itu, dia serta Hye Yeong sama-sama terkejut. Ternyata alasan Love Alarm Jo Jo berbunyi lagi, itu adalah karena Sun Oh sedang berjalan mendekat ke arahnya.
Tags:
Love Alarm
cerita nya biasa aja tapi lumayan bisa dinikmati karena wajah manis para aktor/aktris nya
ReplyDeleteCritanya biasa aja, tapi kusuka ...😍
DeleteLnjut kak..
ReplyDeleteLanjut kaa
ReplyDelete