Network : SBS
Kang Soo
datang ke kantor. Ia duduk disofa, tampak sangat kelelahan. Lalu sebuah pesan
masuk dari Boss Hwang, Aku tidak masuk
hari ini. Hubungi aku jika ada sesuatu. Kita bahas soal itu besok.
Setelah selesai
membaca pesan itu, pandangan Kang Soo mengarah ke lemari penyimpanan milik Boss
Hwang. Lalu ia mengingat harga kebahagiaan yang ditawarkan kepadanya.
Pertama
Kang Soo mengecek keadaan diluar. Kedua dia mengunco pintu kantor. Ketiga ia
membuka lemari penyimpanan. Tapi tiba- tiba saja ia melihat bayangan seseorang
diluar pintu. Jadi dengan cepat, Kang Soo menutup pintu lemari dan bersembunyi.
Boss
Hwang masuk kedalam kantor sambil bernyanyi. Ia mengambil amplop miliknya yang
berada diatas meja, lalu keluar dari dalam kantor.
Setelah
Boss Hwan keluar, Kang Soo baru sadar kalau dia tidak menutup pintu lemari
dengan rapat. Jadi ia pun segera menutupnya. Tapi pada saat itu, Boss Hwan
memanggilnya dari belakang, mengejutkan Kang Soo.
“Kang Soo. Sedang apa kamu disini?” tanya Boss.
Diatap.
Kang Soo duduk bersimpuh. Wajahnya tampak terluka, seperti habis dipukuli.
Didepannya Boss Hwan mulai bicara kepadanya. Dan dibelakangnya para anak buah
Boss Hwang berdiri sambil memegan sebuah tongkat.
“Kang
Soo. Do Kang Soo. Aku sungguh kecewa padamu. Padahal kamu sangat berarti
bagiku. Teganya kamu hendak mencuri dariku,” kata Boss.
Boss
Hwang mendekat kearah Kang Soo dan memegangin wajah Kang Soo, memperhatikannya
dengan seksama. “Konon, tidak ada seorang pun yang bisa dipercaya. Ternyata benar,”
katanya Boss Hwan sambil menepuk pelan kepala Kang Soo.
“Jangan
sampai dia mati. Aku masih bisa memaafkannya,” kata Boss Hwang, memberikan
perintah kepada para anak buahnya.
Tapi
sebelum anak buah Boss Hwang memukuli Kang Soo, tiba- tiba saja seorang anak
buah datang keatap dan mengabarkan bahwa polisi telah tiba untuk menangkap
mereka. Jadi dengan cepat, Boss dan anak buahnya pergi untuk melarikan diri.
Sedangkan
Kang Soo tidak lari dan tetap berada diatas atap. Dari sana ia memperhatikan
para polisi yang menangkap Boss dan para anak buahnya, ketika mereka semua
mau melarikan diri. Dan setelah mobil
polisi telah pergi, Kang Soo langsung merasa tenang.
Tepat
pada saat itu, Kang Soo tanpa sengaja melihat, pria berambut sedikit keriting
(Hong Ki Chul) yang merupakan salah satu anak buah Boss Hwang juga. Dia
bertingkah sangat mencurigakan.
Kang Soo
lalu masuk kedalam kantor. Disana ia melihat, tempat tersebut telah acak-
acakan dan berantakan. Tapi tanpa memusingkan itu, Kang Soo langsung menuju ke
lemari penyimpanan.
Menggunakan
kunci yang disembunyikan ditempat stempel. Kang Soo berhasil membuka brangkas
tersebut. Dan disana ia melihat banyak sekali uang. Dan tanpa berpikir lama,
Kang Soo langsung mengambil seluruh uang itu dan memasukannya kedalam tas.
Ia
berlari dengan kencang, menuju ketempat dimana Lab itu berada. Tapi setibanya
disana, ia merasa heran, karena bangunan lab itu menghilang. Kang Soo juga
mencoba untuk menghubungin wanita lab itu, tapi nomor yang ia tuju tidak tersedia.
Kang Soo
berjalan pulang dengan langkah lemas, karena harapannya untuk bahagia telah
menghilang.
Malam
hari. Ki Chul masuk kedalam kantor. Disana ketika ia mengetahui bahwa uang yang
berada dalam brangkas, lemari, telah menghilang. Ia pun menjadi sangat kesal.
Lalu ia
mengingat saat dimana, ketika Boss Hwang membuka brangkasnya yang berada
didalam lemari. Dan Kang Soo ada disana, melihat itu.
Di
perjalanan pulang. Ayah telah menunggu Kang Soo, ia tersenyum kepada Kang Soo.
Ditempat makan, Ayah menuangkan minuman untuk Kang Soo dan lalu mulai
berbicara, ia berkata bahwa ini adalah pertama kalinya mereka minum bersama.
“Aku
tidak pernah membayangkannya. Kukira ini tidak akan pernah terjadi seumur
hidupku,” balas Kang Soo.
“Itu
salah ayah. Ayah tidak berhak memukul anak sekecil itu. Ayah merasa seakan-
akan telah menghancurkan hidupmu. Ayah malu akan diri sendiri,” kata Ayah,
merasa menyesal.
“Kenapa
Ayah melakukan itu?”
“Setiap
kali melihatmu, ayah teringat akan ibumu. Ayah tidak tahan. Ayah sesak nafas
jika tidak minum minol. Ayah pasti sudah gila,” jawab Ayah, tampak sangat
menyesal.
Kang Soo
lalu meminum minumannya dan mulai berbicara. Ia bertanya apa Ayah tau
impiannya. Lalu Kang Soo bercerita, sewaktu dia kelas 3 SD, dia diminta membawa
foto keluarga untuk tugas sekolah. Tapi hanya dia yang gagal menyelesaikan itu.
“Kita tidak
punya foto bersama satu pun. Aku mau berfoto bersama keluarga. Memiliki foto
keluarga adalah impianku dahulu,” kata Kang Soo dengan pandangan sedih, karena
ia sadar, tidak peduli sekeras apapun ia mencoba, itu tidak akan pernah
terwujud.
“Kang
Soo. Apa kamu masih ibumu?” tanya Ayah, lalu ia mengeluarkan sebuah amplop dari
jaketnya dan memberikan itu kepada Kang Soo. Didalam amplop itu berisikan foto-
foto milik Ibu Kang Soo.
“Ayah
seharusnya membantumu lebih awal, tapi tidak bisa. Ayah takut akan ditinggal
oleh mu, jika kamu sudah menemukan Ibumu. Tapi sekarang sudah tidak apa- apa.
Akan Ayah lakukan semua kemauanmu,” kata Ayah dengan raut wajah yang sedih.
Kang Soo
tampak tidak tega ketika melihat Ayahnya yang seperti itu. Ia lalu mengambil
minum dan menuangkannya kedalam gelas Ayah. Dan dengan tangan agak gemetar,
Ayah mengambil gelasnya.
“Minumlah,”
kata Kang Soo.
Ayah
tampak terharu dengan sikap Kang Soo kepadanya. Ia lalu meminum minumannya. Dan
Kang Soo sendiri juga sama, ia tersenyum kecil kepada Ayah, meminum minumannya,
lalu menyodorkan makanan yang berada diatas meja kepada Ayahnya.
Besok
harinya. Kang Soo terbangun oleh bunyi telpon dihpnya. Ki Chul mengabarkan
kalau Boss Hwan akan segera dibebaskan, karena kurangnya bukti. Lalu Ki Chul
mengajak Kang Soo untuk bertemu.
Dengan
kesal, Kang Soo lalu membanting hpnya ketempat tidur. Dan pada saat ia melihat
tas berisi uang disebelahnya, ia jadi merasa stress sendiri.
Ditempat
perjanjian, Kang Soo mencoba menghubungin Ki Chul, tapi nomor yang dia tuju
sedang tidak aktif. Sehingga Kang Soo pun menjadi kebingungan. Tapi tiba- tiba
saja Kang Soo teringat akan tingkah mencurigakan Ki Chul kemarin.
Dengan
segera, Kang Soo langsung berlari pulang kerumah. Dan setibanya dirumah, ia
melihat kalau tas berisikan uang yang berada dikamarnya telah menghilang.
Bahkan seluruh isi rumahnya menjadi berantakan.
Kang Soo
berusaha untuk mencari Ki Chul, tapi ia tidak bisa menemukannya sama sekali.
Bahkan nomor telpon Ki Chul juga tidak bisa dihubungin. Sehingga Kang Soo pun
menjadi sangat kebingungan dan marah.
“Dasar Ki
Chul bedebah. Aku harus menemukannya. Harus kutemukan dia apapun caranya.
Astaga,” keluh Ki Chul.
Tags:
Exit