Sinopsis K- Drama : EXIT Episode 3 – 4 ( part 3 )



Network : SBS

Kang Soo yang stress, pergi kesebuah warung dan minum- minum. Ia tampak sudah sangat mabuk. Lalu setelah selesai minum, Kang Soo berdiri, tapi karena tidak kuat, maka ia pun terjatuh.



Disaat itu seseorang bermantel yang sama ditempat parkir. Ia mendekati Kang Soo yang tengah tertidur karena mabuk. Dan ketika itu, karena saking mabuk, maka Kang Soo tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu.



“Kang Soo. Kang Soo,” panggil Ibu membangunkan Kang Soo. Lalu Kang Soo pun bangun dan Ibu memberikan segelas air putih kepada Kang Soo.

Setelah minum, Kang Soo bertanya apakah Ibunya sudah memaafkan Ayah. Dan Ibu tersenyum dan berbicara, ia memaafkan Ayah.


“Apakah semudah itu bagi Ibu?” tanya Kang Soo, heran dan merasa aneh.

“Tidak mudah, tapi bagi Ibu, kamulah orang paling berharga,” jawab Ibu.



Ibu tiba- tiba menanyakan, apapun yang terjadi Kang Soo tidak akan meninggalkannya kan. Dan tentu saja, Kang Soo menjawab iya. Lalu setelah itu dengan senang, Ibu menyuruh Kang Soo untuk mandi, karena ia telah masak masakan kesukaan Kang Soo.



“Bu. Kenapa Ibu bisa langsung mengenaliku? Kita tidak bertemu selama 30 tahun,” tanya Kang Soo, lagi, sebelum Ibu keluar. Ia tampak masih bingung.

“Mana mungkin tidak tahu? Aku ini Ibumu,” jawab Ibu.



Ketika mau turun dari tempat tidurnya. Tiba- tiba Kang Soo mengingat seseorang bermantel yang menemuinya saat ia pingsan dilantai, karena mabuk. Orang tersebut menyuruh agar Kang Soo harus keluar sekarang.

Mengingat itu, membuat kepala Kang Soo menjadi kesakitan dan ia pun jadi bertanya- tanya siapa itu. Siapa itu sebenarnya.




Kang Soo menjadi kembali tidak stabil. Dan melihat itu, wanita lab tersebut mulai mengambil kesimpulan.

“Kenyataan adalah hal terbaik untuk menghentikan kegalauannya. Dia akan menyadarinya begitu kembali ke kenyataan. Dia akan melihat seburuk apa hidupnya selama ini,” kata wanita itu menyimpulkan. Lalu ia menekan tombol STOP.


Cairan dari tabung yang mengalir ke kepala Kang Soo berhenti. Cairan tersebut kembali kedalam tabung kaca.



Dikantornya. Kang Soo masih saja merasa pusing dan bingung. Lalu disaat itu, Kang Soo tampak terkejut, ketika ia melihat foto keluarganya bersama dengan Seon Young dipantai. Dan dengan kesakitan, Kang Soo memegang kepalanya.



Kang Soo pulang kerumah, ia memandangin Ayahnya dengan tajam, sehingga Ayah menjadi heran dan bertanya. Dan setelah diam agak lama, Kang Soo bertanya kepada Ayah.

“Apakah ini hal yang tepat? Aku tidak yakin. Sekeras apapun aku berpikir…” kata Kang Soo.

“Jangan terlalu khawatir dan santai saja. Ayah akan selalu menemanimu,” balas Ayah, memotong perkataan Kang Soo.



Mendengar balasan Ayah, Kang Soo menganguk. Dan disaat itu, ia sadar Ibu tidak ada, jadi ia pun bertanya. Tapi Ayah malah bertanya dengan heran, apa maksud Kang Soo.

Dengan panik, Kang Soo langsung mencari Ibu. Tapi ia tidak bisa menemukan dimana Ibu berada. Dan hal itu membuatnya tambah kebingungan.



Tiba- tiba disaat itu, Ayah terjatuh pingsan. Dan melihat itu, Kang Soo menjadi tambah panik. Ia mencoba memanggil Ayahnya, tapi Ayahnya tidak sadar sama sekali.

Ayah dibawa dan dirawat dirumah sakit. Disana dokter memberitahu kalau Ayah menderita kanker lever stadium empat dan sulit bertahan tanpa analgesik. Dan satu- satunya cara adalah membiarkan Ayah menjalani momen terakhirnya dengan damai.




Tepat disaat itu, Kang Soo melihat Boss Hwang yang seharusnya sudah meninggal, malah datang kerumah sakit bersama dengan para anak buahnya. Dan ketika Boss Hwang berteriak memanggil serta mengerjarnya. Maka dengan cepat, Kang Soo segera berlari dari sana.



Disebuah kamar hotel kecil. Kang Soo bersembunyi disana. Ia terus mengatakan tidak, tidak, tidak, tidak, kepada dirinya sendiri. Lalu Kang Soo mulai mengingat, saat Ibu menghilang, Ayah masuk kerumah sakit dan dikabarkan menderita kanker, terakhir Boss Hwang dan para anak buahnya datang.




Kang Soo lalu teringat akan sesuatu. Ia mengeluarkan hpnya dan menghubungin Seon Young. Disaat ia mengajak Seon Young untuk berbicara, dengan sinis Seon Young malah menanya apakah Kang Soo bercanda.

“Jika kamu melakukan ini lagi, akan kuadukan ke Pak Hwang,” ancam Seon Young. Lalu ia mematikan telponnya.



Kang Soo menjadi sangat pusing. Dan frustasi. Serta kebingungan. Lalu tiba- tiba ia seperti teringat akan sesuatu. Ia merogoh saku jasnya dan mengeluarkan foto keluarganya bersama dengan Seon Young dipantai.



“Apa ini? Tidak. Tidak. Kubilang tidak. Tidak,” kata Kang Soo, saat foto itu perlahan- lahan mulai berubah menjadi hitam. Dan gambar yang ada disana menghilang.



Kang Soo bingung dengan semua yang terjadi. Ia terduduk dan menangis, merasa sangat kebingungan dan frustasi. “Aku sungguh tidak ingin kembali,” kata Kang Soo sambil menangis putus asa.

“Ini akan cukup membantu dia sadar mana dunia yang sempurna,” kata wanita lab itu.



Pagi hari. Ketika terbangun, Kang Soo melihat kalau foto yang kemarin telah menghitam itu berubah menjadi ada gambar mereka lagi.



Dengan cepat, Kang Soo berlari pulang. Sesampainya didepan rumah, Kang Soo menenangkan dirinya yang masih terengah- engah. Lalu setelah itu, Kang Soo membuka pintu rumahnya dan masuk kedalam.



Disana ia melihat Seon Young dan kedua orang tuanya sedang duduk bersama diruang tamu. Mereka mengobrol dan tertawa bersama dengan keras. Dan melihat kehangatan itu, Kang Soo tampak lega.



Seon Young yang pertama kali menyadari kepulangan Kang Soo langsung menyambutnya. Disusul dengan kedua orang tua Kang Soo yang ikut menyambut Kang Soo dengan hangat dan baik.



Didalam kamarnya. Kang Soo berdiri didepan cermin. Ia memandang pantulan dirinya sendiri. Sambil berkata tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Kepada dirinya sendiri.



Ditaman luas yang menghadap kearah laut. Kang Soo berdiri disana, memandangi pemandangan alam. Tapi tiba- tiba pada saat itu, seseorang bermantel yang sama, lagi- lagi datang dan berbicara kepada Kang Soo.

“Aku sudah menyuruhmu pergi,” kata orang tersebut.



“Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu terus mengikutiku?” tanya Kang Soo, bingung.

“Keluar dari sini sekarang juga.”

“Memang kamu siapa menyuruhku keluar? Aku harus kemana lagi?”



“Kamu sudah tau bahwa dunia ini palsu. Kamu tidak bisa bertahan lama disini. Kamu harus melihat kenyataannya,” jelas orang itu.

“Tidak. Aku akan tetap disini. Kubilang aku akan tetap disini!” teriak Kang Soo keras.

“Waktumu tinggal sedikit. Kang Soo, kumohon,” kata orang itu, memohon pada Kang Soo.




Dengan marah, Kang Soo berlari dan menyerang orang itu. Kang Soo menahan dan membuka masker yang menutupi muka orang itu. Dan ketika masker itu terbuka, betapa terkejutnya dia, saat ia melihat kalau itu adalah Ayahnya sendiri.

Ayah Kang Soo menangis. Ia memegang tangan Kang Soo dengan erat.

Post a Comment

Previous Post Next Post