Sinopsis Lakorn : Rang Mai Hua Jai Derm Episode 01-2


Images by : ONE HD 31
Pee mengajak Lan makan siang berdua di luar. Lan sangat senang. Pee curhat kalau dia merasa ayah Lan masih tidak menyukainya. Lan menyemangati Pee, jika perusahaan Pee mulai menghasilkan profit, dia yakin ayahnya akan melihat Pee secara berbeda.
Pee dengan lemas curhat mengenai masalah yang dihadapi perusahaannya. Intinya, dia membutuhkan tambahan modal untuk perusahaannya atau perusahaannya akan bangkrut. Lan tidak tega mendengarnya.
dr.Chayangkul  marah mendengar Lan ingin memberikan 2juta baht untuk perusahaan Pee. Dia dengan tegas menolak hal tersebut. Lan berusaha membujuk dr.Chayangkul untuk menyetujui hal tersebut.
"Lan, kamu sudah menghabiskan 100juta baht untuk showroom mobil (perusahaan) suamimu. Dan aku belum melihat suamimu mengembalikan semua hal tersebut," ujar dr.Chayangkul .
Lan berusah menjelaskan kalau Pee sedang berusaha sekarang. Lan bahkan berusaha menjelaskan prospek masa depan perusahaan Pee yang menjanjikan. dr.Chayangkul  bertanya pada Lan, apa Lan pernah berpikir kalau semua yang dikatakan Pee adalah cara yang digunakan untuk mengambil semua uang Lan?
Lan tersinggung karena ayahnya tidak pernah memandang Pee dengan baik. Ayahnya selalu mencurigai semua hal yang dilakukan Pee. dr.Chayangkul  meminta Lan untuk percaya kepadanya, keluarganya sendiri.
"Tapi, Pee bukan orang lain. Pee adalah suamiku. Pee adalah keluargaku," marah Lan. Dia kemudian merasakan jantungnya sakit.
dr.Chayangkul panik. Dia meminta Lan untuk tenang dan mereka bisa membicarakan hal ini lain kali lagi. Lan menolak. Mereka harus menyelesaikan pembicaraan ini, hari ini juga.  Dia sudah memutuskan untuk pindah dari rumah ini bersama Pee. Jadi ayahnya bisa menjaga uangnya tanpa takut digunakan oleh mereka. Usai berkata seperti itu, Lan pingsan. dr.Chayangkul sangat panik.
Lan sudah memakai alat bantu pernapasan di kamarnya. Dia masih belum sadarkan diri. dr.Chayangkul meminta maaf karena sudah membuat marah Lan, dia benar-benar menyesal. Jan, suster Lan, datang untuk menjaga Lan.
dr.Chayangkul bertanya bagaimana kabar mengenai donor jantung untuk Lan. Jan memberitahu belum ada kabar. dr.Chayangkul kecewa mendengarnya.

Pat membawa Boat ke hotel hari ini karena Boat ingin melihat pekerjaan Pat di hotel. Boat juga ingin bertemu dengan Win. Pat memutuskan untuk menelpon Win dan menanyakan dimana posisinya. Tetapi Win tidak mengangkat teleponnya.
Pat menghubungi Kaew dan bertanya apa Win ada di hotel? Kaew melapor kalau Win sedang berada di lobby hotel bersama seorang tamu. Tetapi, dia tidak mengenal tamu itu, dan tamu itu terlihat seperti wanita Jepang. Pat mengerti dan segera mematika telepon. Kaew tersenyum dan menyebut Pat bodoh.
Pat pergi ke hotel dengan penuh amarah bersama Boat. Dia sudah hendak melabrak Win bersama wanita itu, tetapi ternyata dia mengenal wanita itu. Itu adalah Mrs. Kando, salah satu klien hotel. Kaew kecewa melihat Pat yang ternyata mengenal wanita itu.
"Aku pikir mama marah pada ayah tentang suatu hal," ujar Boat. "Mama menyetir sangat kencang tadi. Aku sampai ketakutan Jadi, mama hanya ingin cepat ke hotel untuk membantu papa dengan tamunya."
Pat tersenyum malu pada Win.
Malam hari,
Pat bersenang-senang dengan Boat. Mereka bahkan menyanyi lagu kesukaan mereka.
Win melihatnya bersama ibunya. Ibu memuji Pat yang sangat  hebat. Win membenarkan hal tersebut.
"Aku percaya padamu. Kamu tahu, tidak mudah mencari wanita yang dapat melakukan hal dengan baik, baik diluar (pekerjaan) atau didalam rumah (mengurus keluarga). Kamu adalah pria beruntung yang dapat memiliki Pat sebagai istrimu," puji Ibu.
"Terkadang, aku juga memikirkan hal itu, Ibu.  Apa yang sudah kulakukan hingga bisa menajdi pria beruntung seperti ini, terutama untuk mendapatkan Pat dihidupku."

Pee pulang ke rumah. dr.Chayangkul sudah menantinya. Dia  mempertanyakan uang 2juta baht yang diminta Pee pada Lan. Pee menjelaskannya. Dan dr.Chayangkul memberitahu kalau dia sudah menghubungi ke perusahaan German yang dibilang Pee membutuhkan uang tersebut untuk kerjasama mereka, dan perusahaan tersebut bilang mereka tidak meminta uang. Dan juga, Pee bilang mau ke German 2minggu untuk membicarakan bisnis, tetapi perusahaan German disana bilang kalau hanya butuh waktu 1 hari untuk membicarakan hal tersebut.
Lan turun dari kamar dan melihat dr.Chayangkul yang sedang menginterogasi Pat. Dia segera mengajak Pee untuk masuk kamar. Pee tersenyum seolah mendapat kesempatan, dia menyuruh Lan untuk masuk ke kamar, karena dia masih harus menjawab interogasi dr.Chayangkul . Lan langsung bertanya, interogasi apa?
"Dia mengecek pekerjaankau dan merasa tidak aman, jadi dia ingin membicakaran hal tersebut," ujar Pee. "Aku tidak apa-apa, Lan. Aku sudah terbiasa."
Lan langsung protes pada ayahnya. dr.Chayangkul berusaha menjelaskan tetapi Lan tidak mau mendengarnya dan menyuruh ayahnya untuk tidak mengganggu mereka. dr.Chayangkul  kecewa mendengarnya. Lan menyadari kalau perkataannya sudah salah dan meminta maaf.
"Jika Pee sudah sukses dengan perusahaannya, kita tidak akan punya perdebatan seperti ini lagi," yakin Lan. "Kami permisi."
Pee tersenyum seolah sudah menang melawan dr.Chayangkul.
Esok harinya,
Tan sedang menyiapkan makanan untuk keluarga dr.Chayangkul.

dr.Chayangkul dan Lan turun. Lan meminta Tan untuk memisahkan satu porsi makanan, karena Pee tadi menelponnya dan memberitahu akan pulang larut malam karena lembur. dr.Chayangkul menyindir, apa Lan yakin kalau Pee sedang lembur? Lan yakin karena Pee selalu menelponnya setiap satu jam sekali.
Lan masih menunggu kepulangan Pee. Dia menelpon Pee untuk bertanya apa Pee masih lembur? Pee menjawab kalau dia sudah selesai dan hendak pulang sekarang. Dia bersikap mesra dengan Lan.
Tetapi sebenarnya, Pee sedang di hotel bersama seorang wanita, Ying. Mereka bahkan tidur bersama.
k-adramanov.blogspot.com
Selesai bertelpon, Ying bertanya dengan cemburu, apa istri penyakitan Pee menelpon lagi? Mau berapa kali dia menelpon dalam 1 hari? Pee memeluk Ying mesra dan menyuruh Ying untuk tidak khawatir. Dia hanya mencintai Ying. Ying protes, kalau cinta, kenapa membatalkan trip mereka ke German? Pee menjelaskan kalau ayah mertuanya mencurigainya sehingga dia harus membatalkan hal tersebut.
Ying terus protes mengenai ini itu. Dia ingin menjadi istri sah Pee. Pee memintanya untuk bersabar, jika dia sudah bisa menyimpan 40-50 juta baht, dia pasti akan menceraikan Lan. Ying tersenyum mendengarnya.
Pee bersiap pulang. Ying tidak rela Pee pulang karena Pee tidak pernah bersamanya selama 1 malam. Pee berusaha membujuknya untuk mengerti. Kalau dia tidak pulang 1 malam, ayah mertuanya akan curiga dan menyelidikinya dan hal itu bisa membuat hubungan mereka ketahuan. Ying berusaha mengerti, dia mulai berbicara manis, dan meminta agar Pee memberikannya uang 200.000 baht untuk membeli tas baru. Pee menolak hal itu karena dia sedang kekurangan uang akhir-akhir ini. Ying marah mendengarnya. Pee berusaha membujuknya, dia akan memberikan Ying tas seharga 1juta baht nanti. Ying tetap masih marah mendengarnya.
Setelah Pee pergi, Ying berujar marah, kalau dia tidak akan bertahan seperti ini lagi.
Lan sedang bermain piano dirumah. dr.Chayangkul memperhatikannya. Jan datang untuk memeriksa kondisi Lan. dr.Chayangkul bertanya penuh harap, apa ada kabar? Jan memberitahukan kalau belum ada jantung donasi untuk saat ini.
Tip, Jan dan Tan duduk di taman. Mereka merasa kasihan pada dr.Chayangkul dan Lan yang terus menunggu jantung untuk Lan. Jan menjelaskan kalau untuk mendapat jantung baru tidak mudah. Pertama, harus ada seseorang yang mendonasikan jantung mereka. Kemudian, orang yang mendonasikan jantung itu harus dalam kondisi mati otak tetapi jantungnya masih bekerja dan keluarganya harus menandatangani surat persetujuan donor. Dan terakhir, dokter harus mengonfirmasi bahwa pasien tersebut benar-benar mati otak. Tip mengeluh kalau prosedurnya sangat sulit.
"Itulah mengapa Khun Lan harus menunggu sepanjang hidupnya," ujar Tip.
Mon datang ke hotel. Kaew menyapanya.
Win lewat disana. Kaew menghampirinya dan memperkenalkan Mon sebagai temannya yang akan bekerja di hotel. Mon menyapa riang pada Win dan Kaew berpura-pura terkejut bahwa mereka saling kenal. Mon berakting seolah tidak tahu kalau Win adalah pemilik hotel, dan Kaew juga berakting memberitahu kalau Win adalah pemilik hotel ini. Mon berpura-pura meminta maaf.
Kaew kemudian memberitahu kalau dia sekarang sedang membawa Kaew berkeliling hotel untuk  memperkenalkan hotel ini. Tetapi, sebenarnya dia sedang sangat sibuk untuk menunggu email konfirmasi dari klien luar negeri. Kaew bahkan berpura-pura menerima telepon dan meninggalkan Win besama dnegan Mon. Win menawarkan bantuan untuk mengantar Mon berkeliling. Kaew berterimakasih atas bantuan Win.
Pat mencari Win ke ruangannya tetapi Win tidak ada.
Win sedang sibuk memperkenalkan hotel pada Mon.
Pat berkeliling hotel mencari Win. Dan saat itu, dia melihat Win sedang bersama dengan seorang wanita yang tidak dikenalnya. Pat hendak menghampiri mereka. Kaew melihat hal itu dan segera memanggil Pat. Dia memberitahu kalau klien mereka sudah setuju menggunakan hotel mereka untuk pertemuan. Pat mengerti dan saat dia berbalik, Win sudah tidak ada di tempat yang dilihatnya tadi. Kaew memberitahu kalau Win sedang bersama dengan temannya. Teman yang dia bilang akan bekerja di hotel ini.
Kaew berbohong pada Pat kalau Win menawarkan diri untuk mengajak temannya untuk berkelling hotel dan bahkan memperlihatkan kamar hotel.
"Ahh!!" seru Kaew seperti teringat sesuatu, "Aku minta maaf. Temanku itu tipe perayu pria dan aku lupa bilang padanya kalau Khun Kawin sudah menikah."
Pat panik mendengarnya dan bergegas pergi mencari Win.
Pelayan rumah Lan masuk dan memberikan sebuah amplop untuk Lan. Ampop itu di letakkan di depan rumah oleh seseorang yang mengendarai sepeda motor.

Lan membuka amplop tersebut. Dan ada celana dalam pria di amplop tersebut. Lan terkejut. Dan lebih parahnya, ada foto foto Pee di sebuah hotel bersama seorang wanita. Di salah satu foto, ada nomor telpon yang tertera.

Lan menelpon nomor tersebut dan yang mengangkat adalah Ying. Ying memberitahu kalau dia mengembalikan celana Pee yang tertinggal karena buru-buru pulang kemarin malam. Jika Lan tidak percaya padanya, dia akan mengirimkan lokasinya sekarang dan Lan bisa datang untuk melihatnya sendiri.
"Jadi, kamu bisa melihat seberapa keras Pee bekerja denganku setiap hari, 7 hari dalam seminggu."
Lan menangis mendengar hal tersebut. Jantungnya mulai terasa sakit hingga dia mematikan telepon.
Ying tertawa dan menduga kalau Lan pasti sangat shock hingga mau mati sekarang.
Pee keluar dari kamar mandi dan bertanya Ying menelpon siapa? Ying berbohong, dia bilang kalau dia menelpon temannya yang menjual tas. Dan temannya itu mau datang ke sini untuk melihat seberapa tampannya pacarnya. Pee menggoda Ying, bagaimana jika teman Ying tersebut jatuh cinta padanya?
"Tidak peduli apakah dia menyukai atau mencintaimu, aku tidak akan membiarkan seorangpun mendapatkanmu," ujar Ying.

Lan masih berusaha tidak percaya akan hal itu. Sementara Pee sedang meniduri Ying.

Win membawa Mon melihat kamar hotel. Pat dengan diikuti Kaew pergi memeriksa kamar hotel yang kosong.

Saat dikamar hotel, saat Win sudah selesai menjelaskan fasilitas kamar dan hendak keluar, Mon berteriak kesakitan. Dia berpura-pura mengalami keram di kakinya. Win membantu Mon dengan memijat kaki Mon untuk menghilangkan rasa sakit. Pat berada dikamar saat itu dan mendengar erangan suara Mon.
Pat masuk ke dalam. Mon mendengar suara pintu terbuka. Dia segera mencium Win paksa dan menarik Win jatuh ke tempat tidur bersamanya. Win berusaha melawan tetapi Mon menahan dan bahkan berteriak mengerang. Pat melihat hal itu dan salah paham.
Win berusaha menjelaskan. Tetapi Pat hanya memandangnya dengan mata berair. Kaew berpura-pura memarahi Mon.
Pat menampar Win dengan marah dan berlari pergi. Win mengejarnya.
Setelah mereka pergi, Mon meminta bayarannya atas pekerjaannya. Kaew memberikan uang pada Mon dan memuji hasil kerjanya.
"Sekarang, mereka pasti akan bercerai," ujar Kaew penuh kemenangan
Win menahan Pat dan memintanya mendengar penjelasannya. Pat tidak mau. Dia berteriak kalau dia sudah salah paham menilai Win selama ini, dia mengira Win akan berubah dan tidak menjadi playboy lagi, tapi ternyata dia salah. Pat mendorong Win hingga punggung Win menabrak dinding. Pat kembali lari dan Win mengejarnya.
Pat pergi dengan mobilnya. Win mengejar Pat terus.
Lan pergi ke alamat hotel yang diberikan Ying. Dia membawa amplop yang diterima.
Pat mengendarai mobil dengan kencang sambil menangis. Win mengejarnya di belakang. Dia berusaha menghubungi Pat tetapi Pat tidak mau mengangkat teleponnya.


Pat teringat saat mereka pacaran dulu. Mereka sudah pacaran dari saat di universitas. Saat itu, dia melihat Win sedang bermain gitar dan menggoda adik kelas. Pat marah melihat hal tersebut tetapi adik kelas lebih marah dan menyuruh Pat untuk tidak mengganggu mereka. Pat kemudian teringat lagi saat dia hendak memberikan kejutan untuk Win dan ternyata Win sedang bersama wanita lain bermesraan. Pat marah dan meminta putus. Win menahannya, dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Kamu tidak menjaga janjimu," marah Pat mengingat hal tersebut.
Lan tiba di depan kamar hotel. Jantungnya terasa sakit. Dia memberanikan diri membuka pintu kamar hotel yang tidak terkunci.

Dan di dalam kamar hotel, dia melihat Pee yang sedang melakukan hubungan badan dengan Ying. Lan benar-benar shock. Dia terjatuh dan memegang dadanya. Pee terkejut melihat Lan yang berada disana.

Pat mengendarai mobil dan tidak memperhatikan truk yang mengarah ke arah mobilnya.


Post a Comment

Previous Post Next Post