Images by : ONE HD 31
Joon sedang berdoa di kamar Pat. Dia berdoa agar hidup mereka baik-baik saja. Sementara itu, Pat mondar mandir di sampingnya. Lama-lama, Joon jadi kesal, karena Pat membuat kosentrasi-nya terganggun hingga dia tidak bisa menyelesaikan doa-nya.
Pat merasa cemas. Dia takut kalau Tan akan ingkar janji dan malah menemui Win dan memberitahu ceritanya tadi. Joon menenangkan, karena berdasarkan pengalamannya dalam mengenal pria, dia merasa Tan bisa di percaya.
Tan sedang merenung. Dia masih memikirkan cerita Pat. Dia kemudian menatap langit malam, "Khun Lan, jika kamu benar-benar sudah meninggalkan dunia ini... Aku berdoa agar jiwa Khun Lan sekarang berada di tempat yang lebih baik. Aku janji akan menjaga dokter. Dan memastikan Khun Lan tidak perlu mengkhawatirkan apapun."
Esok paginya,
Tan menghindangkan sarapan untuk Joon dan Pat. Kali ini, dia menyiapkan makanan pedas karena Khun Pat menyukai makanan pedas. Pat berterimakasih atas perhatian Tan. Joon juga berterimakasih dan menggunakan kesempatan untuk memeluk Tan. Pat tertawa melihatnya dan berusaha menjauhkan Tan dari Joon agar tidak di 'terkam.'
Pee masuk ke ruang makan saat itu dan marah melihat kedekatan mereka. Dia cemburu dan menyindir hubungan Lan dan Tan yang dekat. Pat malas mendengarnya, begitu pula dengan Tan. Tan segera pamit mau pergi kerja dan Pat mengikutinya. Joon juga ikut pergi. Tinggal Pee sendirian yang merasa kesal karena di abaikan.
Pee mengejar Lan sambil gerbang rumah. Dia menawarkan diri untuk mengantar dan menjemput Lan pulang kerja. Pat menolak dengan tegas. Pee memaksa dan menarik tangan Lan. Tan segera menolong, dia mendorong Pee dan menahan Pee, sementara Pat dan Joon segera masuk ke dalam mobil. Saat Pat dan Joon sudah masuk, Tan segera masuk dan menjalankan mobil pergi.
Pee benar-benar kesal. Dia yakin kalau Lan ada hubungan dengan Tan. Dan Pee bertekad akan melenyapkan Tan dari sisi Lan.
Pat dan Tan sudah tiba di hotel. Tan memanggil Pat dengan Khun Pat. Pat merasa tidak aman dan meminta Tan untuk memanggilnya Lan saat berada di lingkungan hotel dan di depan orang lain. Tan mengerti.
"Jadi, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Atau kamu akan tinggal di tubuh Khun Lan dan menjadi Khun Lan selamanya?"
"Um... Aku tidak mau berada di tubuh yang bukan milikku. Aku merindukan anakku. Sekarang yang bisa kulakukan hanya menemukan cara untuk dapat dekat dengan anakku. Tapi, Nudee, setiap bertemu dengannya, aku tidak tahu harus berkata apa."
Tan mengerti. Dia juga mengerti sekarang kenapa Pat selalu mengalah jika bertengkar dengan Nudee. Tapi, bagaimana dengan GM? Kenapa tidak langsung memberitahunya?
"Sulit. Sekarang, yang dapat aku pikirkan hanya cara mendapatkan keluargaku kembali. Jadi, aku harus membuat Kawin jatuh cinta padaku lagi."
"Tunggu... tunggu... tunggu... Bersama dan mencintai lagi? Apa? Kau tidak bilang begitu sebelumnya," protes Joon.
Pat panik mendengarnya dan menekankan kalau dia kan sudah pernah bilang begitu. Joon menyangkal. Pat sampai harus mencubitnya untuk memberikan kode dan akhirnya Joon berkata dia sudah ingat.
Tan mengerti mengenai hal itu. Tapi bagaimana dengan Khun Pee sekarang? Pat menyuruh Tan untuk tidak menyebut nama itu di depannya. Dia tidak suka pada Pee yang hanya menjadi suami dalam kertas dan tidak melakukan tanggung jawab-nya. Dia dapat merasakan kalau Pee hanya memanfaatkan Lan selama ini. Jadi, dia akan mencari waktu yang tepat untuk menceraikan Pee.
Joon malah menawarkan diri untuk menjadi istri Pee. Pat tertawa senang dan sangat bersedia menyerahkan Pee pada Joon. Joon langsung tertawa dan berkata kalau tadi dia juga bercanda. Dia tidak suka pria seperti Pee.
Tan kemudian menawarkan bantuan untuk menjauhkan Pee dari Pat. Pat senang mendengarnya dan berterimakasih.
Joon lagi-lagi memanfaatkan kesempatan untuk memeluk Tan dengan alasan Tan sangat baik dan tampan. Pat langsung menghentikannya dan mengusir Joon pergi dari hotel.
Mereka tertawa melihat tingkah Joon.
Nudee melihat Tan dan Lan yang jalan bersama. Dia menyindir kakak beradik yang kelakuannya sama saja (Nudee mengira Lan adalah kakak Tan karena mereka tinggal di alamat rumah yang sama). Dia memperingati sekali lagi pada Lan untuk tidak masuk ke dalam keluarganya. Tan kesal melihat sikap Nudee yang tidak sopan pada Lan yang sebenarnya adalah Pat, kakaknya. Pat sendiri tidak mempermasalahkan sikap Nudee tersebut dan pamit pergi untuk kerja.
Tan mengejar Nudee dan memberi peringatan untuk tidak memperlakukan Lan dengan tidak sopan seperti tadi. Nudee tidak mau mendengarkannya. Tan menegaskan kalau Nudee melakukannya lagi, Nudee akan menyesal. Kenapa aku harus menyesal?
"Hmmm...nggg.. karena itu dosa. Kakakmu membesarkanmu seperti orang tua. Jika kamu melawan pada kakakmu maka itu seperti kamu melawan orang tua."
"Tunggu. Aku tidak melawan kakakku. Aku melawan kakakmu," jawab Nudee. "Kau gila, ya?"
Tan terdiam tidak menjawab. Dia bingung harus berkata apa. Nudee beranjak pergi dan menyebut Tan yang sudah gila.
"Kakakku itu orang baik. Jadi jika kau melawan orang baik, itu juga dosa," ujar Tan.
Nudee tidak peduli. Tan terus berteriak kalau Nudee akan menyesal suatu saat nanti jika masih terus melawan Lan.
Pat dalam perjalanan ke meja kerjanya. Tapi, tiba-tiba Joon muncul di depannya hingga membuatnya kaget. Joon berkata kalau dia belum pergi dari hotel karena hendak menanyakan sesuatu. Soal perkataan Pat pada Tan tadi, yang bilang mau kembali mendapatkan cinta Win? Bukannya kemarin Pat bilang mau membuat Win patah hati?
"Aku hanya berkata begitu pada Tan. Jika aku bilang mau membuat Win patah hati untuk balas dendam, apa kau pikir Tan akan membantu kita?"
"Hmmm... benar. Ya udah, kalau gitu aku balik sekarang."
Malam hari,
Win menghabiskan waktu dengan merendam kaki di kolam renang bersama Boat. Boat kemudian memberitahu Win kalau dia merindukan P'Lan karena setiap bersama P'Lan dia merasa mama Pat ada bersamanya. Dia sangat merindukan Pat. Win terdiam dan menjawab kalau dia juga merindukan Pat.
Esok hari,
Pat di hotel dan melawati kolam berenang. Saat melihat sebuah keluarga sedang bersenang-senang di kolam, Pat jadi teringat saat dulu menghabiskan waktu bersama Boat dan Win bermain di kolam.
Pee menelponnya lagi dan Pat mematikannya.
Pee benar-benar kesal karena Lan tidak mau menjawab teleponnya. Saat turun dari mobil, rentenir Hia dan anak buahnya sudah menunggu Pee. Dia meminta bayaran pinjaman Pee waktu itu dan bunganya. Pee dengan santai menjawab kalau dia sedang tidak punya uang dan mengusir mereka pergi. Tapi, yang namanya rentenir, mana mau pergi dengan tangan kosong, dia menghajar Pee dan mengambil mobil Pee sebagai ganti bunga.
Wit yang melihat hal itu dari jauh tidak berani mendekat. Saat para rentenir sudah pergi, Wit baru datang membantu Pee. Pee sekarang benar-benar bingung dan marah, uang nya sudah habis dan kini mobilnya pun lenyap. Wit malah membuat suasana menjadi lebih keruh dengan mengingatkan kalau tidak bisa bayar hutang pada Hia, showroom mobil mereka akan bangkrut.
Win menyuruh Lan untuk menemaninya ke rapat tetapi Lan menolak. Win jadi kesal. Tiba-tiba, Kaew masuk dan memberitahukan kalau perwakilan gubernur datang untuk makan siang dengan Win. Jadi, Kaew ingin menemani Win untuk makan siang bersama. Pat kaget mendengarnya.
Win menolak karena setahunya perwakilan gubernur datang untuk membicarakan mengenai harga hotel dan rapat penting lainnya. Jadi, dia tidak merasa itu job desc Kaew. Kaew ngotot kalau dia bisa ikut untuk memberikan informasi mengenai hotel mereka. Win menekankan setiap katanya agar Lan mendengar kalau itu semua tugas dari sekretarisnya. Dan tidak boleh di bantah.
Kaew terpaksa keluar dengan muka cemberut.
Win memanggil Nalan dan menyuruhnya untuk menyelesaikan informasi pekerja. Di status 'married' atau 'single', Nalan belum memilih. Pat sedikit ragu untuk memilih apa. Win menyuruhnya untuk langsung memilih, kenapa terlihat bingung? Dan Pat segera meng-check list kalau dia masih 'single.'
Setelah keluar dari ruangan Win, Pat tersenyum senang sendiri. Dan Win juga tersenyum melihat Lan memilih masih 'single.'
Kaew pergi menemui Nudee dan melapor kalau Nalan akan menemani Win menyambut tamu perwakilan gubernur. Tum kebetulan lewat dan mendengarkan pembicaraan mereka. Kaew terus memanasi-manasi Nudee hingga Nudee terpancing. Dan mereka berencana untuk mengacaukan pertemuan tersebut agar Lan yang di marahi.
Tum memberitahukan hal ini kepada Tan dan mereka menyusun rencana agar Nudee tidak mengacaukan pertemuan.
Nudee mengacaukan pertemuan dengan menukar tanda dua meja, dimana salah satu meja untuk pertemuan, di tukar dengan meja biasa. Setelah merasa berhasil, Nudee tersenyum senang.
Di dapur, Tum berpura-pura sakit perut hingga pelayan memanggil Nudee untuk melihat. Saat Nudee pergi ke dapur, Tan segera menukarkan tanda meja kembali ke tempat yang sebenarnya. Setelah itu, dia kembali ke dapur dan mengalihkan Nudee agar tidak kembali ke ruang makan.
Para tamu datang dan duduk di meja yang benar. Kaew yang mengintai dari depan kesal dan menggerutu kalau Nudee tidak bisa bekerja dengan benar.
Win rapat dengan perwakilan dari gubernur. Mereka hendak melakukan pertemuan di hotel dan meminta diskon serta fasilitas lebih dari hotel Avista. Win terdiam, karena yang diminta oleh mereka terlalu banyak dan dapat merugikan hotel. Pat memikirkan jalan dan akhirnya menawarkan paket lain pada mereka yang dapat membuat kedua pihak merasa puas. Akhirnya, rapat dapat di selesaikan dengan baik. Win puas dengan sikap
Win dan Pat melaporkan hasil rapat mengenai jamuan makan yang diminta kepada Nudee dan memintanya untuk menyiapkan. Nudee merasa hal itu mustahil untuk di sediakan dan juga merugikan. Tan yang mendengarnya dan menawarkan diri. Dia bisa menyediakan makanan tersebut.
"Nudee, sejujurnya, terkadang kita harus berpikir kreatif. Apapun yang dapat membuat hotel kita untung dan mendapat pelanggan baru, kita harus meakukannya," tegur Win.
Pat berusaha membela Nudee tetapi Nudee terlihat tidak suka.
Setelah Win pergi, Nudee kembali marah-marah pada Pat yang menurutnya bertingkah sok baik. Pat capek mendengarnya dan memilih pergi.
Tan menegur sikap Nudee tersebut tetapi Nudee tetap tidak peduli.
Tan mengejar Pat dan bertanya kenapa Pat terus membiarkan Nudee memperlakukan dirinya seperti tadi? Seharusnya Pat menegur Nudee atau kalau tidak Nudee akan semakin bersikap kasar.
"Dulu, aku terlalu mengontrol adikku. Aku pikir itu yang terbaik untuknya, tetapi ternyata tidak. Dia tidak suka apapun yang aku pilih untuknya. Dan akhirnya, Nudee tidak bisa melakukan apapun."
"Tapi, apa yang kau lakukan itu karena kau menyanyanginya dan ingin yang terbaik untuknya. Aku pikir, Khun Nudee akan mengerti."
"Tetapi terlalu banyak cinta, dapat menjadi hal buruk. Sekarang, aku menyadari, dulu aku sudah menghancurkan kebahagiaan Nudee. Dan aku tidak ingin melakukannya lagi."
Tan merasa kalau Pat sangat menyanyangi Nudee.
Boat menelpon Lan dan Lan sangat senang. Kaew lewat saat itu dan mendengar Lan yang sedang berteleponan dengan Boat. Boat bertanya kapan P'Lan akan datang bermain dengannya lagi? Lan berjanji, kalau dia sudah tidak punya waktu, dia akan datang mengunjunginya lagi.
Malam hari,
Kaew sudah pulang dan curhat dengan tante-nya. Tante-nya malah menertertawakannya karena terlalu santai, jadi incarannya di serobot orang lain. Kaew jadi makin kesal. Tantenya dengan santai, menyuruh Kaew untuk membuat kesempatan untuk mendekati Win.
Esok hari,
Kaew mencari nomor telepon seseorang dan menghubunginya. Dia menelpon ke resort hotel Avista yang ada di pulau pribadi. Kaew memperkenalkan diri dan berbohong kalau ada tamu hotel yang ingin menginap di sana untuk bulan madu, jadi dia minta di sediakan kamar VIP dengan pemandangan paling bagus. Juga sediakan makan malam di pantai. Dan dia semua itu di siapkan untuk hari Jumat ini.
Setelah itu, Kaew pergi menemui Win dan memberitahu ada masalah serius. Khun Christoph, customer tahun lalu, menghubunginya dan meminta di sediakan kamar di pulau pribadi karena ingin merayakan ulang tahun perkawinan hari Jumat minggu ini. Win sedikit curiga karena customer langsung menghubungi Kaew? Kaew membenarkan karena dia sangat dengan Khun Christoph. Dan juga, dia sudah menelpon staff mereka di resort pulan Kulan untuk menyediakan kamar spesial dengan harga spesial. Win mengerti dan menyuruh Kaew untuk memberikan hadiah pernikahan juga pada Khun Christoph.
Kaew kemudian memberitahu kalau Khun Christoph itu tahun lalu, menggunakan jasa hotel mereka untuk menyambut tamu bisnis mereka, sehingga menyewa 100 kamar saat itu. Jadi, dia pikir sebaiknya mereka pergi menemui Khun Christoph untuk membuat kesepakatan bisnis lagi. Win mengerti dan menyuruh Kaew untuk mengaturnya. Kaew meminta izin untuk ikut karena dia dekat dengan Khun Christoph jadi agar rapat dapat berjalan mudah. Win mengerti dan mengizinkannya.
Kaew tersenyum senang karena rencananya berhasil.
Win menemui Lan dan memintanya untuk menjaga Boat, hari jumat ini. Karena dia harus pergi ke pulan Kulan untuk menyambut tamu bersama Kaew. Dan mungkin mereka akan pulang malam.
Pat berpura-pura cuek sambil bertanya kenapa Win ada janji rapat yang tidak dai ketahui. Win menjawab kalau tamu menghubungi Kaew langsung. Pat jadi curiga.
Tags:
rang mai hua jai derm