Broadcast Network : Tencent
Tian Xin membawa Pi Pi ikut serta
bersamanya dan teman- temannya ke restoran untuk makan terlebih dahulu. Dan
saat itu, Pi Pi melihat penjual dijalanan, jadi ia pun mengatakan agar Tian Xin
serta yang lainnya masuk saja duluan.
Karena minuman diluar lebih murah
daripada didalam. Jadi ia akan membelinya dulu sebelum masuk kedalam.
Ketika Pi Pi sedang memilih minuman,
si penjual tersenyum melihat kepada Pi Pi. Lalu karena uangnya ternyata tidak
cukup, maka Pi Pi pun meminta agar si penjual menunggunya sebentar.
Tapi dengan cepat dan sikap yang
ramah, si penjual menjawab tidak apa dan mengatakan kalau ia memberikan itu
gratis kepada Pi Pi. Tapi tentu saja, Pi Pi tidak enak.
Pi Pi masuk kedalam restoran dan
meminjam uang Tian Xin. Lalu keluar lagi dan memberikan uang itu kepada si
penjual, tapi si penjual menolak. Ia malahan meminta agar Pi Pi bisa
memberikannya berkat.
“Berkat? Berkat apa?” tanya Pi Pi,
keheranan.
Si penjual lalu membuka topi yang
dipakainya. Dan dengan sikap sopan, meminta agar Pi Pi menyentuh kepalannya.
Tapi Pi Pi yang keheranan, menolak.
Karena Pi Pi menolak. Dengan sikap
seperti bersalah, si penjual terus mengucapkan permintaan maaf serta membungkuk
kepada Pi Pi. Dan karena tidak enak, makanya Pi Pi setuju untuk menyentuh
kepala si penjual.
Tian Xin yang melihat itu dari
dalam, merasa heran dan aneh. Karena Pi Pi menyentuh kepala si penjual.
Si penjual meminta agar Pi Pi tidak
memberitahu Tuan Imam. Dan mendengar itu, Pi Pi menjadi heran, lalu setelah
berpikir sesaat ia menyebutkan nama He Lan. Tapi si penjual segera memotong dan
mengatakan bahwa Pi Pi tidak boleh sembarangan mengucapkan nama He Lan secara
langsung.
“Jadi kamu kenal dia? Tuan Imam?”
tanya Pi Pi, penasaran.
“Aku tidak kenal dia. Tidak setiap
orang bisa mengenalnya. Kecuali nona bisa memperkenalkannya kepada kami.”
“Tapi bagaimana kamu kenal aku, jika
kamu tidak mengenalnya?”
“Itu karena dia menanamkan aromanya
padamu. Kamu juga mengenakan pearlnya. Ketika kamu mengenakan pearl
nya, kamu berbagi aroma dengannya,”
kata si penjual, menjawab.
Pi Pi mulai
mengendus dirinya sendiri, lalu melihat kalung dilehernya. Setelah itu, Pi Pi
pun protes dan menanyakan apakah Tuan Imam memang suka menanamkan aroma kepada
orang dan memberikan pearlnya.
“Tuam Iman
tidak akan pernah menanamkan aromanya pada orang lain. Kecuali orang itu adalah
wanitanya,” kata si penjual.
Dengan
ketakutan, Pi Pi menyerahkan uangnnya dan masuk kembali kedalam restoran. Dan
mereka yang melihatnnya, bisa tau ada sesuatu yang salah, karena Pi Pi tampak
ketakutan.
Tapi Pi Pi
tidak memberitahu dan bersikap seolah
tidak terjadi apapun.
Didalam bus.
Tian Xin menanyai Pi Pi yang tampak aneh. Dan Pi Pi beralasan bahwa ia hanya
stress saja, karena pekerjaannya.
Pi Pi mulai
paranoid sendiri. Ia merasa bahwa setiap penumpang yang berada didalam bus
tersebut, menatapnya. Mulai dari pria, wanita, anak kecil, dan nenek- nenek.
Dan ketika
orang dibelakangnya, yaitu teman Tian Xin, menyentuh bahunya. Pi Pi langsung
kaget dan berbalik. Dan hal itu membuat teman Tian Xin menjadi heran, kepadahal
ia hanya mau memberitahu kalau mereka harus turun distasiun ini.
Didalam bar. Pi
Pi melihat Chen Nan dengan ceweknya. Pi Pi menceritakan kalau Chen Nan telah
putus dengan pacarnya dan kemudian mereka kembali bersama.
“Xiao Ju akan
sedih ketika melihat mereka,” kata Pi Pi.
Tepat disaat
itu Xiao Ju datang. Dan melihat dia, Tian Xin pamit untuk menari. Ia lalu
meminta agar Xiao Ju menemani Pi Pi. Tapi karena sedang ada acara juga, maka
Xiao Ju pun pamit untuk pergi sebentar kepada Pi Pi.
“Xiao Ju,
maukah kamu menemaniku? Aku sedikit takut,” kata Pi Pi, menahan Xiao Ju untuk
pergi meninggalkannya juga.
“Mengapa takut?
Begitu banyak orang disini. Apa kamu khawatir kalau mungkin saja seekor rubah
akan memakanmu?” canda Xia Ju, lalu pamit dan pergi.
Pi Pi duduk dan
memperhatikan dengan perasaan tidak nyaman. Dan tepat disaat itu, Kuan Yong
serta Xiu Xian datang. Dan melihat mereka, Pi Pi langsung takut dan menanyakan
tunjuan mereka kesini.
“Nona Guan,
betapa kebetulan ya! Kami disini untuk Xiao Ju,” kata Xiu Xian.
“Xiao Ju? Apa
yang kamu mau darinya?” tanya Pi Pi, waspada.
“Apa dia dengan
Chen Nan sekarang?” tanya Xiu Xian.
“Ya.”
“Dimana?”
“Sebelah sana,”
jawab Pi Pi, menunjukkan arah. Lalu setelah itu mereka berdua pun segera pergi
meninggalkan Pi Pi sendirian.
Lalu disaat itu
Jia Lin datang. Dan ia mengatakan kepada Pi Pi bahwa ada sesuatu yang mau ia
beritahukan kepada Pi Pi. Tapi Tian Xin mendekat dan memotong, ia mengajak Jia
Lin untuk ikut bersamanya.
Sedangkan
kepada Pi Pi, ia pamit dan izin untuk membawa Jia Lin. Karena ada hal yang
harus ia bicarakan berdua dengan Jia Lin.
Jadi pada
akhirnya, Pi Pi kembali sendirian disana.
Rahasia seperti sebuah kotak Pandora. Kamu
harus menghadapi konsekuensinya, bahkan jika kamu tidak sengaja membuka itu.
Dikantor. Wang
Xuan tampak berpikir. Kemarin malam, direstoran, Tian Xin melihat Pi Pi bersama
dengan He Lan. Pagi tadi, Xiao Ju yang
sedang bercerita dengan Xiu Xian di toko. Kemarin malam, He Lan menatap Pi Pi
yang tampak ketakutan, masuk kedalam lift.
Kami menemukan rahasia. Rahasia mengubah
kami. Kami terjatuh dalam perangkap rahasia. Dan kami menjadi bagian dari
rahasia itu.
Seorang
berpakaian kemeja hitam, berdiri dihadapan Pi Pi yang sedang duduk sendirian di
bar.
Tags:
Moonshine and Valentine
Lanjut sukaaa 😍😍😍 ga sabar..
ReplyDeletePenasaran.lanjutannya jangan lama2 y
ReplyDelete