Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 6 - part 3






Broadcast Network        Tencent




Tian Xin membawa Pi Pi ikut serta bersamanya dan teman- temannya ke restoran untuk makan terlebih dahulu. Dan saat itu, Pi Pi melihat penjual dijalanan, jadi ia pun mengatakan agar Tian Xin serta yang lainnya masuk saja duluan.

Karena minuman diluar lebih murah daripada didalam. Jadi ia akan membelinya dulu sebelum masuk kedalam.



Ketika Pi Pi sedang memilih minuman, si penjual tersenyum melihat kepada Pi Pi. Lalu karena uangnya ternyata tidak cukup, maka Pi Pi pun meminta agar si penjual menunggunya sebentar.

Tapi dengan cepat dan sikap yang ramah, si penjual menjawab tidak apa dan mengatakan kalau ia memberikan itu gratis kepada Pi Pi. Tapi tentu saja, Pi Pi tidak enak.



Pi Pi masuk kedalam restoran dan meminjam uang Tian Xin. Lalu keluar lagi dan memberikan uang itu kepada si penjual, tapi si penjual menolak. Ia malahan meminta agar Pi Pi bisa memberikannya berkat.

“Berkat? Berkat apa?” tanya Pi Pi, keheranan.



Si penjual lalu membuka topi yang dipakainya. Dan dengan sikap sopan, meminta agar Pi Pi menyentuh kepalannya. Tapi Pi Pi yang keheranan, menolak.



Karena Pi Pi menolak. Dengan sikap seperti bersalah, si penjual terus mengucapkan permintaan maaf serta membungkuk kepada Pi Pi. Dan karena tidak enak, makanya Pi Pi setuju untuk menyentuh kepala si penjual.


Tian Xin yang melihat itu dari dalam, merasa heran dan aneh. Karena Pi Pi menyentuh kepala si penjual.



Si penjual meminta agar Pi Pi tidak memberitahu Tuan Imam. Dan mendengar itu, Pi Pi menjadi heran, lalu setelah berpikir sesaat ia menyebutkan nama He Lan. Tapi si penjual segera memotong dan mengatakan bahwa Pi Pi tidak boleh sembarangan mengucapkan nama He Lan secara langsung.

“Jadi kamu kenal dia? Tuan Imam?” tanya Pi Pi, penasaran.


“Aku tidak kenal dia. Tidak setiap orang bisa mengenalnya. Kecuali nona bisa memperkenalkannya kepada kami.”

“Tapi bagaimana kamu kenal aku, jika kamu tidak mengenalnya?”

“Itu karena dia menanamkan aromanya padamu. Kamu juga mengenakan pearlnya. Ketika kamu mengenakan pearl nya, kamu berbagi aroma dengannya,” kata si penjual, menjawab.


Pi Pi mulai mengendus dirinya sendiri, lalu melihat kalung dilehernya. Setelah itu, Pi Pi pun protes dan menanyakan apakah Tuan Imam memang suka menanamkan aroma kepada orang dan memberikan pearlnya.

“Tuam Iman tidak akan pernah menanamkan aromanya pada orang lain. Kecuali orang itu adalah wanitanya,” kata si penjual.



Dengan ketakutan, Pi Pi menyerahkan uangnnya dan masuk kembali kedalam restoran. Dan mereka yang melihatnnya, bisa tau ada sesuatu yang salah, karena Pi Pi tampak ketakutan.

Tapi Pi Pi tidak memberitahu dan  bersikap seolah tidak terjadi apapun.


Didalam bus. Tian Xin menanyai Pi Pi yang tampak aneh. Dan Pi Pi beralasan bahwa ia hanya stress saja, karena pekerjaannya.



Pi Pi mulai paranoid sendiri. Ia merasa bahwa setiap penumpang yang berada didalam bus tersebut, menatapnya. Mulai dari pria, wanita, anak kecil, dan nenek- nenek.



Dan ketika orang dibelakangnya, yaitu teman Tian Xin, menyentuh bahunya. Pi Pi langsung kaget dan berbalik. Dan hal itu membuat teman Tian Xin menjadi heran, kepadahal ia hanya mau memberitahu kalau mereka harus turun distasiun ini.


Didalam bar. Pi Pi melihat Chen Nan dengan ceweknya. Pi Pi menceritakan kalau Chen Nan telah putus dengan pacarnya dan kemudian mereka kembali bersama.

“Xiao Ju akan sedih ketika melihat mereka,” kata Pi Pi.



Tepat disaat itu Xiao Ju datang. Dan melihat dia, Tian Xin pamit untuk menari. Ia lalu meminta agar Xiao Ju menemani Pi Pi. Tapi karena sedang ada acara juga, maka Xiao Ju pun pamit untuk pergi sebentar kepada Pi Pi.

“Xiao Ju, maukah kamu menemaniku? Aku sedikit takut,” kata Pi Pi, menahan Xiao Ju untuk pergi meninggalkannya juga.



“Mengapa takut? Begitu banyak orang disini. Apa kamu khawatir kalau mungkin saja seekor rubah akan memakanmu?” canda Xia Ju, lalu pamit dan pergi.



Pi Pi duduk dan memperhatikan dengan perasaan tidak nyaman. Dan tepat disaat itu, Kuan Yong serta Xiu Xian datang. Dan melihat mereka, Pi Pi langsung takut dan menanyakan tunjuan mereka kesini.



“Nona Guan, betapa kebetulan ya! Kami disini untuk Xiao Ju,” kata Xiu Xian.

“Xiao Ju? Apa yang kamu mau darinya?” tanya Pi Pi, waspada.

“Apa dia dengan Chen Nan sekarang?” tanya Xiu Xian.

“Ya.”

“Dimana?”

“Sebelah sana,” jawab Pi Pi, menunjukkan arah. Lalu setelah itu mereka berdua pun segera pergi meninggalkan Pi Pi sendirian.



Lalu disaat itu Jia Lin datang. Dan ia mengatakan kepada Pi Pi bahwa ada sesuatu yang mau ia beritahukan kepada Pi Pi. Tapi Tian Xin mendekat dan memotong, ia mengajak Jia Lin untuk ikut bersamanya.

Sedangkan kepada Pi Pi, ia pamit dan izin untuk membawa Jia Lin. Karena ada hal yang harus ia bicarakan berdua dengan Jia Lin.

Jadi pada akhirnya, Pi Pi kembali sendirian disana.






Rahasia seperti sebuah kotak Pandora. Kamu harus menghadapi konsekuensinya, bahkan jika kamu tidak sengaja membuka itu.

Dikantor. Wang Xuan tampak berpikir. Kemarin malam, direstoran, Tian Xin melihat Pi Pi bersama dengan He Lan.  Pagi tadi, Xiao Ju yang sedang bercerita dengan Xiu Xian di toko. Kemarin malam, He Lan menatap Pi Pi yang tampak ketakutan, masuk kedalam lift.


Kami menemukan rahasia. Rahasia mengubah kami. Kami terjatuh dalam perangkap rahasia. Dan kami menjadi bagian dari rahasia itu.


Seorang berpakaian kemeja hitam, berdiri dihadapan Pi Pi yang sedang duduk sendirian di bar.

2 Comments

Previous Post Next Post