Broadcast Network : Tencent
Malam hari. Pi Pi datang kerumah He
Lan. Sebelum ia mengetuk pintu dan memanggil He Lan, ia menghebuskan nafasnya
dengan pelan, setelah itu barulah ia mengetuk pintu rumah He Lan.
Dan setelah He Lan membuka kan pintu
baginya, Pi Pi langsung menolak untuk masuk kedalam seperti yang biasa ia
lakukan.
“Aku telah memikir kan ini sejak
lama. Aku menyadari kalau… aku masih mencintai Jia Lin,” kata Pi Pi dengan
serius. Dan mendengar itu He Lan pun tertawa, karena ia menggangap Pi Pi sedang
bercanda.
Namun dengan tegas, Pi Pi mengatakan
kalau saat ini ia sedang serius. Dan lalu He Lan pun terdiam.
“Apa maksud mu? Apa semua waktu yang
kita lewati ini palsu?” tanya He Lan, tampak sedih dan kecewa.
“Ini salahku. Ketika aku lemah, aku
mengambil keuntungan dari perasaanmu untuk menyembuhkan luka ku. Aku minta
maaf,” balas Pi Pi.
“Jangan berbohong padaku. Ketika
kita bersama, aku bisa merasakan kalau perasaan mu itu asli,” balas He Lan.
“He Lan. Segala tentang mu sangat
baik. Sayangnya, kamu bukan Jia Lin. Kamu bukan manusia sama sekali. Kita tidak
bisa bersama,” balas Pi Pi.
He Lan tertawa sedih, ketika Pi Pi
mengatakan kalau ia bukanlah manusia. Dan lalu He Lan meminta agar Pi Pi
melihat pada matanya dan mengatakan itu dengan jelas, sehingga dengan begitu ia
akan menerima keputusan Pi Pi.
Pi Pi terdiam, tampak ragu. Dan
melihat itu, He Lan menyuruh agar Pi Pi mengatakannya. Lalu dengan tegas, Pi Pi
menaikan kepalanya dan menatap mata He Lan.
“Aku tidak mencintaimu,” kata Pi Pi.
“Katakan lagi,” pinta He Lan, tampak
tidak percaya.
“Aku tidak mencintaimu. Aku tidak
mencintaimu. Sudah bisakah?” balas Pi Pi. Lalu ia meminta agar He Lan
melepaskan kalung Pearl itu dari lehernya.
Dan dengan sedih, He Lan melepaskan
kalung Pearl itu dari leher Pi Pi. Setelah itu tampak mengatakan apapun lagi,
Pi Pi berbalik dan berjalan pergi, ia menghampiri Jia Lin yang telah
menunggunya dan memeluk Jia Lin.
Pi Pi meneteskan air mata kesedihan nya
di dalam pelukan Jia Lin. Namun He Lan tidak tahu, karena apa yang dilihatnya,
Pi Pi sedang berpelukan dengan Jia Lin.
“Kamu yakin ini yang kamu mau?”
tanya Jia Lin, merasakan kesedihan Pi Pi.
“Kamu bilang kamu akan membantuku,”
balas Pi Pi.
Qian Hua yang sedang tidur diatas
mejanya menjadi terbangun karena suara telpon. Dan ketika ia mengangkat
telponnya, orang ditelpon dengan panik menyuruh agar Qian Hua segera melihat
video yang dikirimnya.
Qian Hua membuka laptopnya dan
menonton acara berita, dimana Wang Xuan
memberitahukan tentang keburukan perusahaan CL yang melakukan pengujian
produk pada binatang.
“Bagaima foto ini bisa ada?” tanya
Qian Hua kepada orang ditelpon.
“Nona Qian Hua, foto ini mungkin
palsu. Tapi grup pelindungan binatang sudah mulai menelpon untuk protes. Mereka
berharap kita bisa menyetujui pemeriksaan besok pagi,” jelas orang ditelpon.
Qian Hua dengan segera menyuruh
orang tersebut untuk membuat persiapan, karena ia akan mengklarifikasi hal ini.
Namun masalahnya, banyak sekali resep unik milik Fox Clan, jadi takutnya
manusia tidak akan bisa mengerti.
“Jika kita menerima pemeriksaan,
maka tidak diragukan lagi, ini harus diungkap,” jelas orang tersebut mengenai
resep Fox Clan. Dan Qian Hua pun menjadi pusing.
Qian Hua lalu menyuruh orang itu
untuk menghancurkan semua resep yang ada. Dan orang tersebut membalas, kalau
mereka menghancurkan semua resep yang ada, maka mereka tidak akan punya apapun
yang bisa dipakai untuk menjelaskan kepada media.
“Tidak peduli apapun, kita tidak
bersalah. Reputasi kita sudah dalam bahaya. Tapi resep itu pasti tidak boleh
dipublikasikan. Lakukan seperti yang ku katakan,” kata Qian Hua dengan tegas.
Zhao Song menghubungin seorang
temannya dan menyuruh dia agar menonton berita di TV. Sebuah berita yang
membuat beberapa teman rubah mereka dalam kesulitan.
“Mereka adalah orang dari selatan,
seseorang yang mendukung He Lan Jing Ting,” kata Zhao Song memberitahu temannya
dari telpon.
Sesampainya dirumah. Pi Pi
mendapatkan telpon dari nomor tidak dikenal. Dan ternyata telpon itu berasal
dari Fang Jin Xue.
Pagi hari. Di perusahaan. Qian Hua
di datangin oleh banyak wartawan yang menunggunya. Dengan sampai dijaga oleh
pengawalnya, Qian Hua diam dan tidak menjawab pertanyaan mereka semua.
Sesampainya diluar perusahaan. Qian
Hua langsung disiram air oleh beberapa orang bermasker yang membenci Qian Hua,
karena menggunakan binatang untuk pengujian. Tapi Qian Hua tetap diam.
Sebelum masuk kedalam mobilnya, Qian
Hua berhenti dan berbalik menghadap kepada mereka semua. Ia melepaskan kaca
mata yang dipakainya dan membungkuk, meminta maaf kepada mereka.
Namun sekali lagi, Quan Hua
disiramin air oleh mereka semua. Dan diteriakin juga oleh mereka semua.
Didalam kamar yang gelap. Zhao Song
menonton acara berita mengenai Qian Hua.
Xui Xian memberitahu Xiao Ju, kalau
ia tidak percaya Pi Pi bisa melakukan hal seperti ini kepada He Lan. Dan dengan
ragu, Xiao Ju menjawab, mungkin saja He Lan ada melakukan sesuatu yang melukai
Pi Pi.
“Melukai dia? Bagaimana mungkin?”
kata Xui Xian dengan nada kesal.
“Aneh,” gumam Xiao Ju, tidak
mengerti juga.
“Apa yang aneh? Dia jelas- jelas
memperlakukan Tuan He Lan sebagai pelarian saja dan memainkan perasaan nya!”
protes Xui Xian dengan nada yang sangat kesal.
“Jangan bicara seperti itu! Pi Pi
bukan orang yang seperti itu,” bela Xiao Ju.
“Kemudian beritahu aku, orang seperti
apa dia. Beritahu!” tantang Xui Xian. Ia lalu menyebutkan nama Jia Lin dan
mendengar itu Xiao Ju menjadi bingung, kenapa Xui Xian malah membawa nama Jia
Lin.
Mendengar mereka berdua mulai
bertengkar. Kuan Yong yang sedari tadi hanya diam langsung menengahi mereka. Ia
memarahi agar Xui Xian tidak bersikap seperti itu. Dan meminta maaf kepada Xiao
Ju.
“Nona Guan benar- benar melukai Tuan
He Lan kali ini. Setelah dia pergi, Tuan He Lan tidak keluar dari kamarnya,
tidak makan dan minum. Kami tidak pernah melihat mereka seperti ini sebelumnya,”
jelas Kuan Yong pada Xiao Ju.
Tiba-tiba Kuan Yong mendapatkan
telpon dari He Lan. Dan setelah itu, Kuan Yong langsung mengajak Xui Xian untuk
pergi menemui Qian Hua, karena saat ini perusahaan milik Qian Hua sedang dalam
masalah.
Mereka berdua pergi begitu saja,
tanpa berpamitan pada Xiao Ju seperti biasanya.
Dirumah Qian Hua. Mereka
memberitahu, kalau He Lan menyuruh mereka kesini untuk memastikan keadaan nya.
Dan dengan sikap perhatian, Kuan Yong menanyai tentang keadaan Qian Hua serta
apa ada yang bisa mereka bantu.
“Aku baik- baik saja. Terima kasih
padanya,” kata Qian Hua.
Kuan Yong lalu menanyai apa yang
terjadi. Dan Qian Hua menjelaskan, namun karena semua ini terjadi secara tiba-
tiba, maka ia belum punya waktu untuk melakukan penyelidikan.
Xui Xian menanyakan tentang mengapa
Qian Hua tidak mengadakan konfrensi pers. Dan Qian Hua menjelaskan, bukan nya
ia tidak mau. Tapi karena ada beberapa produk miliknya yang menggunakan resep
dari Fox Clan. Jadi kalau ini dibawa, maka itu akan berdampak pada Fox Clan.
Qian Hua menjelaskan kalau
perusahaan ini semuanya adalah miliknya. Tapi ia tidak ingin mengambil resiko
yang besar. Jadi ia berencana untuk menutup perusahaannya.
“Siapa yang melakukan ini?” tanya
Xui Xian.
“Berita ini dipublikasikan oleh
seorang reporter bernama Wang Xuan. Dia mewawancarai ku sebelumnya. Aku pikir
dia pekerja di majalah yang sama dengan Guan Pi Pi,” jelas Qian Hua.
Mendengar nama Wang Xuan, Kuan Yong
langsung teringat tentang saat di pameran dulu. Namun Xui Xian tidak ingat. Dan
setelah Kuan Yong menjelaskan, ia baru ingat.
“Berdasarkan penilaianku padanya,
dia tidak akan berani melakukan ini. Kecuali…” kata Qian Hua, agak ragu
sejenak.
“Kecuali seseorang mengistruksi kan
pada nya,” tambah Kuan Yong, berkesimpulan.
Mendengar pembicaraan mereka berdua,
Xui Xian langsung curiga kepada Pi Pi yang telah menyakiti He Lan dan
memutuskan hubungannya dengan He Lan. Dan mendengar itu, Qian Hua langsung
terdiam.
Disaat Xui Xin terus membicarakan
hal yang buruk tentang Pi Pi. Dengan tegas, Qian Hua menyuruhnya untuk
berhenti.
“Aku percaya kalau itu pasti buka Pi
Pi,” bela Qian Hua.
“Itu pasti dia. Coba pikir kan lagi.
Dia dan Wang Xuan…” balas Xui Xian.
“Kamu tidak tau apa yang terjadi!”
kata Qian Hua dengan suara keras, “Dia punya alasannya.”
“Apa alasannya? Beritahu aku,” balas
Xui Xian, tidak terima.
Tags:
Moonshine and Valentine