Sinopsis Korean Drama - 30 BUT 17 Episode 03-04 (Part 2)

Sinopsis Korean Drama - 30 BUT 17 Episode 03-04 (Part 2)
Images by : SBS

Chan akan makan malam dengan banyak makanan. Dia hendak menyantap 3 potong pizza yang di tumpuk menjadi 3 tumpukan. Tetapi, belum sempat pizza itu masuk ke mulutnya, Seo Ri muncul di depan pintu. Dan Deok Gu langsung berlari menyambutnya. Chan jelas heran kenapa Seo Ri kembali ke rumahnya? Apa pamannya sudah ketemu?
Seo Ri menjawab kalau dia belum menemukan pamannya. Dan dia datang untuk mencari sesuatu mana tau masih ada barangnya yang tertinggal. Chan menjawab kalau kakeknya sudah lama tinggal di rumah ini, jadi barang yang tertinggal pasti sudah di buang. Seo Ri tetap yakin, bahwa mungkin masih ada yang tertinggal, dan dia minta waktu 3 menit untuk memeriksa. Chan tidak tega menolak permintaan Seo Ri, dan karena Woo Jin juga sedang mandi, dia mengizinkan Seo Ri untuk mencari selama 3 menit.
Tetapi, ternyata Woo Jin sudah selesai mandi dan sedang berteleponan dengan Hee Su. Hee Su memarahinya karena tadi tidak peka terhadap klien, tetapi Woo Jin tidak peduli.
Chan muncul di depannya dan menghentikan Woo Jin untuk turun ke bawah. Dia melakukan segala cara termasuk memeluk Woo Jin. Dia beralasan kalau dia sangat senang bisa bertemu dan tinggal bersama dengan Woo Jin sama seperti saat mereka tinggal bersama di Chan. Dan WOo Jin segera mencium pipi Chan dengan bunyi. Chan kesal tetapi dia mencoba bertahan untuk sabar. Dia meminta waktu Woo Jin 3 menit untuk bicara. Tetapi, Woo Jin tidak mau, dia mau turun ke bawah untuk minum.  Chan menghentikannya, tetapi dari arah bawah terdengar suara. Woo Jin curiga dan segera turun ke bawah.
Ternyata, asal suara itu dari Jennifer yang sedang memidahkan pohon di dalam rumah. Giliran Chan yang heran kenapa Seo Ri menghilang? Apa dia sudah pulang? Chan mulai memanggil 'ahjumma... ahjumma' (panggilan Chan untuk Seo Ri) tetapi tidak ada jawaban. Dan terlihat Deok Gu yang sedang duduk diam di depan lemari buku.
Jennifer muncul karena mengira Chan memanggilnya. Chan jelas saja kaget melihat Jennifer yang berdiri di belakangnya. Jennifer menyuruh Chan untuk memanggilnya dengan namanya, Jennifer.
Woo Jin yang mengambil minuman sampai tersedak karena baru tahu kalau pembantunya bernama Jennifer. Sementara, Chan melongo tidak percaya.
Seorang gadis (teman Chan tadi) berkunjung ke rumah Chan, dia masuk ke dalam rumah Chan yang tidak terkunci. Gadis itu bahkan bersemangat untuk menyapa paman Chan, tetapi saat dia melihat wajah Woo Jin, gadis itu terkejut. Itu pria yang kemarin di pukulinya di kamar karena mengiranya orang mesum. Gadis itu takut dan akhirnya memilih pergi tanpa menyapa Chan maupun Woo Jin.

Woo Jin bekerja sampai larut malam. Dan tiba-tiba terdengar suara erangan wanita. Chan juga mendengarnya dan keluar dari kamarnya. Bersama dengan Woo Jin, mereka turun ke bawah untuk memeriksa. Chan bahkan membawa payung sebagai senjata. Awalnya Woo Jin menertertawakan Chan tetapi pada akhirnya dia juga membawa hiasan bambu sebagai senjata. Mereka melangkah turun dengan hati-hati.

Erangan tangisan wanita semakin keras dan membuat nyali Woo Jin serta Chan menciut. Dan muncullah seorang gadis berambut panjang berwajah putih. Woo Jin dan Chan berteriak ketakutan dan hampir pingsan.
"Ini aku," ujar wanita berbaju putih tersebut, Jennifer (hahhahaha).
Chan dan Woo Jin menghela nafas lega. Jennifer keluar dari kamarnya juga untuk memeriksa suara erangan tersebut. Jennifer membawa kemoceng sebagai senjatanya.
Chan kemudian melihat Deok Gu yang masih berada di depan lemari. Jennifer kemudian berkata kalau mungkin saja anjing itu melihat hal yang tidak bisa mereka lihat. Jelas saja Chan dan Woo Jin semakin ketakutan.

Dan tiba-tiba, lemari buku itu bergeser dan sebuah tangan keluar dari dalam lemari buku tersebut. Woo Jin dan Chan saling berpelukan sambil berteriak ketakutan. Ketakutan itu semakin menjadi ketika sosok di lemari buku keluar sambil merangkak.
Jennifer membuka lampu. Dan terlihatlah bahwa sosok itu adalah Seo Ri dengan wajah yang sangat pucat.
"Makanan," ujar Seo Ri dengan suara yang sudah habis. Dia kemudian melihat ke Woo Jin dan menunjuk, "Kotoran," dan kemudian pingsan. Seo Ri baru menyadari pria yang tadi menduduki biskuit cokelatnya adalah Woo Jin.
Seo Ri sudah bangun dan sedang makan dengan lahap makanan yang di hidangkan. Jennifer memberikannya minum. Dan Woo Jin memperhatikannya. Sementara Chan yang baru keluar dari ruang rahasia, dengan semangat memberitahu kalau lemari itu seperti di film Harry Potter. Chan kemudian bertanya, apa Woo Jin tahu kalau ada sebuah ruangan di bawah tangga?
"Tidak."
"Kamu sangat berbeda. Aku tidak mengenalimu di jalanan. Priam mesum ini adalah si Kotoran," komentar Seo Ri.
"Mesum? Paman mengeluarkan meteran lagi, ya? Itu kesalahpahaman. Mr. Gong tidak mesum. Dia mengukur segalanya lalu membuat miniatur sebagai bagian dari pekerjaannya," jelas Chan.
"Syukurlah dia bukan pria mesum."
Dan Chan kemudian penasaran, apa maksud Seo Ri dengan 'kotoran'? Seo Ri memberitahu kalau tadi siang ada kotoran yang menempel di celana Woo Jin. Chan dan Jennifer langsung melihat Woo Jin dengan pandangan ilfeel. Chan bahkan menuduh Woo Jin buang air besar di jalanan. Woo Jin membantah hal tersebut dan balik bertanya ke Seo Ri, bagaimana Seo Ri bisa masuk?

Dan Chan segera menjawab kalau dia yang mengizinkan Seo Ri masuk. Seo RI juga menjelaskan kalau tadi dia masuk ke ruang bawah tanah itu untuk mencari barangnya, dan dia menemukan barang yang di carinya (violin). Ruangan itu yang tahu hanya keluarganya saja. Seo Ri juga menemukan foto masa kecilnya bersama orang tuanya. Kemudian, saat dia mau pergi, dia merasa lelah dan lapar dan berstirahat tetapi malah tertidur. Seo Ri juga meminta maaf karena sudah membuat semua orang kaget.
Seo Ri kemudian memberi makan Deo Gu, sebuah paprika. Chan terkejut karena Deok Gu tidak mau makan beberapa hari ini. Seo Ri memberitahu kalau makanan kesukaan Fang (Deok Gu) adalah paprika bahkan saat Fang tidak berselara makan, dia tetap akan makan paprika.
Chan segera memuji Deok Gu yang pasti mengenali majikan aslinya karena setiap melihat Seo Ri, Deok Gu selalu bersemangat. Woo Jin terlihat tidak suka mendengar hal itu, dia kemudian menyuruh Seo Ri pulang usai makan. Chan dan Jennifer tidak setuju, karena sekarang sudah jam 02.30 dan tidak sopan membiarkan Seo Ri pergi sepagi ini, dan akhirnya Woo Jin membiarkan Seo Ri tinggal hingga pagi.

Seo Ri di biarkan tidur di ruang bawah tanah tersebut. Chan mengantarkan selimut dan bantal untuk Seo Ri. Tetapi, saat dia melihat ke dalam ruang bawah tanah, Seo Ri tidak ada. Dan ternyata di dalam sudah ada selimut dan bantal, Chan menduga kalau Jennifer yang membawakannya. Chan kemudian melihat violin Seo Ri.

Seo Ri duduk di taman dan mengangkat tangannya ke atas. Sama seperti dulu, dia membentuk kelinci dengan tangannya, dan membuat bulan sebagai mata kelinci. Woo Jin turun ke bawah untuk memberi makan Deok Gu, dan dia hampir melihat yang dilakukan Seo Ri, jika saja Chan tidak memanggilnya.
Chan keluar dan menghampiri Seo Ri. Dia bertanya apa yang Seo Ri cari adalah violin? Seo Ri membenarkan dan memberitahu kalau itu adalah hadiah dari ibunya.
"Ayahku membangun rumah ini agar aku bisa berlatih tanpa mengganggu tetangga. Ayahku yang menggambar denahnya dan keluarga kami bahkan memindahkan bata-batanya. Kami sendiri yang menanam pepohonan ini. Ayahku membuatkanku ruangan rahasia sebagai hadiah," Seo Ri kemudian mengingat kenangannya bersama orang tuanya di rumah tersebut. "Rumah ini adalah satu-satunya tempat yang menyisakan semua kenanganku bersama orang tuaku. Itu sebabnya rumah ini bagaikan museum bagiku."
"Bukankah ahjumma bilang tinggal bersama paman dan bibi?"
"Orang tuaku meninggal saat aku berusia 14 tahun. Sebuah terowongan roboh. Itu kecelakaan dadakan. Sejak saat itu, aku tinggal bersama paman dan bibiku."
"Tapi, menurut ahjumma apa alasan paman dan bibi menjual tempat ini dengan terburu-buru?"
Seo Ri terdiam, "Aku juga penasaran. Kukira mereka masih tinggal di sini. Polisi bilang mereka tidak bisa membantuku. Aku pun tidak tahu dimana teman-temanku. Rasanya semua orang yang ku kenal menghilang di telan bumi," ujar Seo Ri sedih.
Woo Jin sedang membereskan tas-nya dan melihat biskuit coklat yang di belinya untuk mengganti biskuit Seo Ri yang di dudukinya. Tetapi, dia mengabaikan biskuit itu seolah tidak melihatnya.

Pagi hari,
Seo Ri pamit pergi pada Chan. Chan memberikannya semangat bahwa paman dan bibi Seo Ri pasti akan segera ketemu. Jeniffer juga memberikan makanan dan minuman untuk Seo Ri, dia menyuruh Seo Ri untuk tidak kelaparan lagi. Seo Ri sangat senang dan berterimakasih.
Chan mengantar Seo Ri hingga depan pintu. Seo Ri mengembalikan Deok Gu pada Chan dan dia juga meminta Chan agar menjaga rumahnya dan juga Fang. Chan bahkan mengizinkan Seo Ri untuk datang kapanpun jika merindukan Fang. Dia juga bertanya kemana Seo Ri akan pergi? Seo Ri juga tidak punya tujuan, tetapi dia harus mencari pamannya.
"Aku ingin membiarkan ahjumma tinggal di sini andai bisa. Tapi aku tidak berhak memutuskannya," ujar Chan.
"Astaga, aku sudah berterimakasih karena kamu berpikir seperti itu. Aku sungguh akan pergi sekarang. Terimakasih atas segalanya," pamit Seo Ri.
"Hei, ahjumma!" panggil Chan, "Ahjumma bilang rasanya semua orang yang ahjumma kenal mendadak menghilang. Tapi kini ahjumma mengenal seseorang. Aku. Kini aku teman ahjumma."
Seo Ri tersenyum, senang mendengar hal tersebut, "Sekadar informasi, aku tidak setua itu."
"Aku tahu. Tapi rasanya tidak sopan jika mendadak memanggil nama ahjumma."
Dan tiba-tiba, beberapa pria berpakain hitam masuk ke dalam rumah. Mereka adalah broker yang ingin membeli rumah dan membangun ulang rumah tersebut menjadi bangunan tujuh lantai. Seo Ri dan Chan jelas bingung. Dan Woo Jin keluar tepat saat itu, dia menghampiri para pria itu. Woo Jin sudah mendapat telepon dari ayahnya mengenai rumah yang akan di jual.
Seo Ri marah mendengar rumahnya akan di robohkan. Dia meminta Woo Jin menjual rumahnya padanya, tetapi Woo Jin juga tidak tahu apapun. Chan meminta Seo Ri tenang dan akan menghubungi kakeknya dulu.
Saat itu, Deok Gu berlari keluar rumah. Sebuah motor melintas dan Seo Ri langsung berlari menolong Deok Gu. Terlihat cairan merah mengalir dari arah perut Seo Ri. Woo Jin dan Chan jadi panik.
"Bukan. Ini bukan darah. Hanya jus anggur," beritahu Seo Ri dan bangkit berdiri. "Aku menumpahkan jus pemberian Jennifer."
Chan lega mendengarnya. Tetapi hidung Seo Ri terluka.
Hyung Tae sudah pulang dari Peru dan dia langsung pergi ke rumah sakit tempat Seo Ri di rawat. Rekan Hyung Tae menelpon dan memberitahu kalau dia sudah bicara dengan Kepala Rumah Sakit dan mereka setuju untuk menerima pasien jangka panjang. Hyung Tae sangat senang mendengarnya dan berterimakasih.

Hyung Tae masuk ke kamar rawat Seo Ri tetapi kamar itu sudah kosong. Hyung Tae jelas panik dan bertanya kepada perawat. Perawat memberitahu kalau Seo Ri sudah siuman tetapi Seo Ri menghilang selagi menjalani rehabilitasi. Hyung Tae senang saat tahu Seo Ri sudah sadar tetapi panik saat tahu Seo Ri menghilang.
Seo Ri di bawa kembali ke rumah dan di berikan pakaian ganti.
Chan meminta izin pada Woo Jin untuk membiarkan Seo Ri tinggal bersama mereka. Woo Jin tidak mau. Tetapi, Chan membahas mengenai Seo Ri yang sudah menyelematkan nyawa Deok Gu. Mereka terlibat perdebatan panjang.
Woo Jin tetap menolak. Dia bahkan sampai marah karena Chan memaksa. Chan kesal dan bergumam kalau Woo Jin bisa saja membiarkan Seo Ri tinggal di ruang bawah tanah dan mengganggapnya seolah tidak ada.
Seo Ri sudah selesai berganti pakaian dan memohon diizinkan tinggal sampai dia bisa menemukan pamannya. Chan langsung ikut memohon. Woo Jin tetap berkeras menolak. Akhirnya, Chan menggunakan cara terakhir, karena Deok Gu adalah milik Seo Ri, jadi kembalikan Deok Gu pada Seo Ri. Woo Jin langsung marah.
Tepat saat itu, Woo Jin menerima telpon dari broker yang memberitahu kalau mereka menyukai rumah tersebut.

Jennifer meminta maaf menggangu Woo Jin menelpon, tetapi dia mau tahu, mau di taruh dimana cardigan pink milik Woo Jin? Dia tidak tahu itu milik siapa. Seo Ri bergumam kalau itu miliknya. Dan Woo Jin teringat saat Seo Ri menggunakan cardigan itu untuk menutupi celananya yang kotor. Chan kembali memohon.
Dan akhirnya, Woo Jin meminta broker untuk menunggu lagi membeli rumah ini. Dia meminta waktu sebulan.
Chan senang mendengar hal itu. Dan Woo Jin menyuruh Jennifer meletakkan cardigan itu di kamar bawah tanah. Setelah itu Woo Jin langsung pergi keluar.
"Yeah!! Ini kabar baik. Dia baru saja bilang bahwa ahjumma boleh tinggal di sini selama sebulan," beritahu Chan mengenai maksud Woo Jin.
Seo Ri sangat senang mendengar hal tersebut.
Woo Jin keluar dari rumah dan hendak pergi ke kantor. Sebuah taksi keluar berhenti di depan rumah Woo Jin. Woo Jin merasa galau dengan keputusannya dan melirik ke rumahnya.
Seseorang turun dari taksi itu dan itu adalah Hyung Tae.
Seo Ri bermain dengan Deok Gu. Chan ikut bermain dengan mereka.
Bel pintu berbunyi.


Dan waktu seolah mundur, kita melihat Seo Ri remaja yang menggunakan seragam sekolah. Dan Woo Jin yang turun dari mobil, seolah menjadi Woo Jin remaja. Hyung Tae yang berdiri di depan rumah seolah menjadi Hyung Tae remaja.

Post a Comment

Previous Post Next Post