Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 04-1/5



Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 04-1/5
Images by : Channel 3
Prim dan teman-temannya memutuskan kembali ke Bangkok. Prim teringat saat dia sangat bersemangat untuk mengejar mimpinya bekerja di P.Paul dan melakukan segala-nya, tetapi pada akhirnya dia terluka.
Touch juga memberitahukan pada Khun Pree mengenai masalah mereka dengan Boss Chana.
Boss Chana mendapat kabar dari anak buahnya pada Phu dan Prim masih hidup. Boss Chana benar-benar marah mengetahui bahwa dia gagal membunuh mereka. Anak buahnya hanya bisa meminta maaf, dan juga dia memberitahu kalau Phu dan Prim adalah teman dari Wat dan juga anak dari Khun Pree. Boss Chana terlihat kaget.
Umur panjang, Khun Pree menghubungi boss Chana. Boss Chana segera berterimakasih atas bantuan Khun Pree hingga dia bisa menjual furniture-nya hingga keluar negeri. Khun Pree tidak mempermasalahkan hal itu, karena mereka kan teman, jadi tidak apa saling membantu.
“Aku mendengar kabar bahwa kau menembak anakku dan calon menantuku, ya?”
“Err… itu… aku tidak tahu kalau dia adalah anakmu. Aku minta maaf,” ujar Boss Chana ketakutan.
“Baiklah, aku akan melupakan hal ini. Tapi, aku harap kau jangan pernah membuat masalah dengan anakku lagi.”
“Baik. Aku mengerti.”
Prim sudah tiba di rumah bersama Boot dan Rita. Rita sudah pulang dulu ke rumahnya karena ibunya sedang dalam kondisi tidak sehat, jadi dia harus pergi membawa ibunya berobat.
Boot kemudian mempertanyakan keputusan Prim yang hendak berhenti membuat sepatu. Apa Prim yakin? Prim membenarkan, karena membuat sepatu sekarnag menyakiti hatinya. Dia selalu teringat perkataan Khun Patchara bahwa mimpinya adalah tertawaan di mata orang lain. Boot meminta Prim untuk tidak mempedulikan perkataan Khun Pat.
“Tapi, itu membuatku terluka! Sangat terluka!” jawab Prim menangis. “Berikan aku waktu hingga aku bisa melupakannya,” pinta Prim. “Kemudian, aku akan kembali menjadi Prim yang dulu.”
Boot mengerti dan tidak memaksa. Dia hanya meminta Prim untuk kembali ceria seperti dulu, karena melihat Prim yang sekarang, membuatnya merasa sedih. Boot kemudian bertanya tujuan Prim selanjutnya jika tidak membuat sepatu? Sekarang ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan.
Esok hari,
Prim mulai berkeliling mencari pekerjaan, tetapi sangat sulit karena dia hanya mempunyai pengalaman menjadi SPG di mall. Dan karena itu, Prim rela bekerja apapun saja, termasuk berdiri di depan gedung sambil membawa papan promosi dan berteriak-teriak membagikan brosur.
Prim sangat bersemangat bekerja sehingga membuat pegawai lain cemburu. Pegawai lain menyuruh Prim untuk menari agar lebih banyak orang tertarik mengambil brosur mereka dan hal itu pasti akan membuat boss senang. Prim percaya dan mulai menari di tepi jalan sambil mempromosikan resort mereka.
Touch lewat di dekat sana and melihat Prim. Dia tentu kaget. Touch segera mencari tempat parkir untuk berhenti dan pergi menemui Prim.
Prim kena marah oleh boss karena berteriak-teriak seperti itu padahal mereka menjual resort mahal bukan menjual barang pasar. Dia merasa Prim mempermalukan resort tersebut dan menyuruh Prim untuk segera pergi.
Touch sudah menemukan tempat parkir. Dan saat dia pergi ke tempat Prim, sudah tidak ada orang. Touch jelas kebingungan.
Prim tidak menyerah. Dia akhirnya memutuskan untuk menjual gorengan bersama dengan Rita. Dia berteriak kalau gorengannya sangat enak, crispy di luar dan lembut di dalam. Dan tiba-tiba saja, seorang pelanggan datang dan protes kepada Prim dan Rita. Gorengan yang mereka jual itu sekeras batu dan tidak bisa dimakan. Prim meminta maaf, dan memutskan untuk memberikan yang baru. Masalahnya, semua gorengan Prim itu keras dan tidak bisa di belah. Dan tambahan masalah lagi, saat mau menggoreng yang baru, Prim dan Rita malah tidak sengaja melempar gorengan mengenai kepala pelanggan. Pelanggan jelas kesal dan tidak mau belanja lagi di tempat mereka.  
Pada akhirnya, dagangan Rita dan Prim tidak laku. Boot yang melihat hal itu, menetertawai mereka. Rita bertanya langkah Prim selanjutnya, tetapi Prim juga tidak tahu.
Saat itu, Uncle Dam, datang sambil minum-minum bir dan membawa sebuah amplop. Dia sangat mabuk tetapi masih berlari-lari. Uncle Dam datang untuk memberitahu Prim kalau ada seorang customer yang ingin meminta Prim membuat sepatu, 2000 pasang. Unc. Dam membujuk Prim menerima tawaran tersebut, dia bahkan berjanji akan berhenti minum bir dan akan membantu Prim membuat sepasang sepatu sempurna. Prim yang membuat atasan sementara dia yang membuat dasar sepatu-nya. Boot juga meminta Prim untuk menerima tawaran itu daripada Prim mencari pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan Prim.
Esok hari,
Touch mendapat kabar bahwa Prim menolak tawaran membuat sepatu itu. Touch menyuruh bawahannya untuk menawarkan bayaran banyak tetapi bawahannya memberitahu kalau Prim tetap menolak. Phu kebetulan datang untuk menemui Touch dan mendengar pembicaraan tersebut. Touch memberitahu pada Phu kalau dia menyuruh bawahannya untuk memberikan pekerjaan pada Prim membuat sepatu, tetapi Prim menolak.
Phu heran, kenapa Touch masih berusaha berhubungan dengan Prim dkk. Touch menjawab kalau bersama dengan Prim dkk, dia merasa nyaman. Dia kemudian meminta saran Phu, apa yang harus dilakukannya agar Prim mau lagi membuat sepatu.  
“Dia mau melakukannya atau tidak, kenapa kau yang repot?”
“Aku merasa bersalah. Aku ikut menipunya sehingga Khun Prim berhenti mengejar mimpinya,” jawab Touch.
“Jika seseorang memutuskan berhenti mengejar mimpi mereka sendiri, apapun yang kita lakukan, tidak akan berhasil.”
Prim bekerja sebagai SPG yang menjual madu “Love Honey”. Dia mengenakan kostum lebah dan menari serta berteriak menawarkan produk tersebut di lantai dasar mall. Tentu saja, banyak orang yang datang untuk melihat atraksi-nya.
Phu kebetulan datang ke mall itu untuk menemui Vicky. Dan dia melihat Prim, dia dapat melihat perbedaan dari senyum Prim, bukan senyum yang sama seperti dulu saat dia bersemangat bercerita mengenai mimpinya bekerja di P.Paul.
Vicky datang menghampiri Phu dan terkejut melihat Prim. Dia mengajak Phu untuk menyapa Prim. Prim kebetulan melihat mereka dan memilih untuk pergi. Dia beralasan kalau dia mau ke toilet dulu dan meminta Boot dan Rita menggantikannya sebentar.
Karena tidak berhasil menemui Prim, Vicky mengajak Phu berjalan-jalan. Vicky merasa sepertinya Prim tidak ingin bertemu mereka. Tetapi, Phu tidak mendengarkannya, dan malah menyuruh Vicky untuk ke restoran terlebih dahulu sementara dia akan menelpon untuk urusan pekerjaan.
Prim ternyata bersembunyi di dekat sana dan saat melihat Vicky dan Phu sudah menjauh, dia segera keluar dan kembali ke stan. Tetapi, dia tanpa sengaja bertabrakan dengan 2 orang pria pengunjung mall. Dan 2 orang pria itu malah mengganggu dan menggodanya apalagi karena Prim mengenakan pakaian terbuka, mereka jadi hendak menyentuh tubuh Prim.
TIba-tiba, seseorang menarik Prim menjauh dari pria-pria tersebut. Prim kaget karena yang menolongnya adalah Phu. Kedua pria itu hendak menghajar Phu dan Prim langsung berteriak sehingga menarik perhatian pengunjung yang lain. Kedua pria itu langsung kabur.
Phu kemudian menarik Prim masuk ke sebuah toko baju mahal. Prim tentu heran. Tetapi, Phu mengambil sebuah jaket yang terpajang di manekin dan memberikannya kepada Prim untuk di kenakan. Dia bahkan langsung membayar jaket itu tanpa melihat harganya. Prim menolak dan mengembalikan jaket itu pada Phu. Tetapi Phu menyuruh Prim memakainya atau dia yang akan memakaikannya.
 
Prim kesal tetapi Phu lebih kesal lagi karena melihat Prim di godain para pria tadi. Prim akhirnya menyerah dan mengenakan jaket tersebut. Phu kemudian juga memberikan kartu nama Khun Johny, Manager Thailand P.Paul. Dia menyuruh Prim menghubungi Khun Johny dan masukkan lamarannya, dan juga kasih tahu kalau dia yang merekomendasikan. Prim membalas dengan tegas kalau dia sudah tidak tertarik lagi dengan P.Paul.
Phu tidak percaya. Tetapi, Prim menegaskan pernyataannya dan juga dia tidak ingin Phu ikut campur lagi dalam hidupnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post