Sinopsis Drama Korea : VOICE Episode 09

Previous Episode
 Content and Images Copyrights by OCN
“Ini ayat dari Alkitab. Pelakunya menganggap dirinya sebagai algojo. Dia pikir dia itu seperti Tuhan yang menghukum kota korup, Sodom. Itulah kata-kata yang sering diucapkan orang gila. Aku juga mencari tahu soal cermin yang diletakkan di depan mayat. Menurutku, dia ingin bilang pada kita siapa target berikutnya. Artinya orang-orang yang tercermin pada cermin itu adalah target berikutnya," jelas Hyun Ho.


Jin Hyuk dan Kwon Joo ingat bahwa yang tercermin adalah wajah mereka berdua.



Tae Gu sedang beredam di bathub yang berada di dekat jendela besar. Ayahnya menelpon dan entah apa yang dikatakan Ayahnya karena Tae Gu menjawab jika dia tidak mendengar suara telepon tadi dan dia lanjut berkata baiklah kemudian telpon selesai. Tae Gu memainkan jarinya di udara.



Tae Gu selesai mandi dan berjalan ke ruang tamu. Televisi di ruang tamu yang menyala menyiarkan berita mengenai kejadian pembunuhan Shim Chun Ok dan Team Golden Time yang berhasil memecahkan kasus Eunhyung-dong dan Burim-dong dalam rentang waktu Golden Time. Tae Gu mendengarnya berita tersebut dengan serius. Di sebuah meja yang ada di ruangan tersebut, kita di perlihatkan sebuah benda berwarna hitam yang terbungkus plastik. (author juga nggak yakin itu apa, tapi sepertinya benda yang penting karena di close up oleh kamera. Mungkinkah itu bola besi?)

Di mobil, Presdir juga sedang mendengar berita tersebut dari radio. Dia merasa stress karena nama Nam Sang Tae masuk dalam daftar pelaku. Presdir memerintahkan supirnya untuk mencari keberadaan Nam Sang Tae dan juga memanggil Komisaris Bae untuk menemuinya.


Di markas 112, Hyun Ho sudah kembali setelah menemui Jin Hyuk dan Kwon Joo. Dia duduk dan dengan suara berbisik memberitahu Eun Soo kalau penyelidikan Surim-song sepertinya tidak akan berjalan lancar. Eun Soo membenarkan dan bahkan memberitahu kalau pelaku menghancurkan tubuh korban sampai remuk. Hyun Ho merasa itu sangat mengerikan.

Eun Soo kemudian bertanya apakah Hyun Ho sudah memberikan data yang diminta Kepala Center Kang? Eun Soo merasa bingung karena menurut Tim Tindak Kesatuan Kejahatan adalah Nam Sang Tae tetapi kenapa Kwon Joo ingin informasi yang lebih lagi? Hyun Ho menjawab jika dia merasa ada sesuatu yang lain di balik itu dan bisa jadi Kwon Joo dan Jin Hyuk sedang menyelidiki kasus ini secara diam-diam. Hyun Ho menghela nafas dan berkata sepertinya dia bisa membantu mereka dengan mencari tahu ke media sosial. Eun Soo mengomentari bahwa bukannya berbahaya mengunggah foto pribadi ke media sosial? Eun Soo juga memberitahu kalau Hyun Ho adalah polisi dan nanti ada orang yang salah menilai dirinya. Hyun Ho menjawab santai kalau Eun Soo kolot dan memberitahu kalau komunikasi tanpa kepura-puraan dapat menyatukan dunia.


Eun Soo menasehati kalau menurut orang yang sifatnya bukan seperti sifat Hyun Ho ini bisa diartikan sebagai bahaya dan bukannya komunikasi. Hyun Ho sadar kalau Eun Soo sekarang lagi mengkhawatirkannya. Hyun Ho sekali lagi mengajak Eun Soo kalau punya waktu untuk datang ke klub dan lihat dia saat menjadi DJ. Eun Soo tertawa canggung dan menyangkal jika dia tidak mengkhawatirkan Hyun Ho.

“Kau merespon ‘JK’-ku lagi rupanya,” balas Hyun Ho.

“Petugas Oh.. Apa maksudmu ‘JK’?

“Kecepatan itu kunci ketika kau meneliti informasi. Karena itulah aku suka pakai banyak singkatan. ‘ANP’ singkatan ‘A Nice Picture.’ Dan untuk orang yang suka berpikiran sempit, aku menyebutnya ‘VNV’ yaitu ‘Vey Narrow Viewers.’ Pokoknya, kalau kau ada waktu, datanglah ke klub. Nama klub-nya Club Fever,” jelas Hyun Ho tapi tidak menjelaskan kepanjangn ‘JK.’ Dia kemudian membuka tas-nya dan menyerahkan kartu nama Club Fever.

Eun Soo menerima kartu nama tersebut tapi matanya tertuju pada botol obat yang ada di dalam tas Hyun Ho. Eun Soo terlihat khawatir.


Kwon Joo sudah sampai di rumahnya. Dia duduk di meja kerjanya dan menghela nafas lelah. Dia teringat perkataan Jin Hyuk saat di kantor tadi : “Karena itulah kau harus tetap waspada setiap saat. Menurutku ada yang aneh dari kasus ini. Besar kemungkinan pelaku insiden Eunhyung-dong sedang mengincar kita, sama seperti kita mengincarnya.”

Kwon Joo kemudian melihat sekeliling ruangan dan matanya tertuju pada botol minuman Sikhye (sari beras manis) yang ada di tas-nya. Kwon Joo ingat saat dia menemui Young Woon di ruang interogasi.

Flashback


Kwon Joo menemui Young Woon dan memberitahu kalau kakaknya, Chun Ok, tidak bisa menemuinya sementara waktu. Young Woon tidak percaya kepada Kwon Joo karena kakaknya janji dia akan menemui Young Woon dan juga kakaknya berkata kepadanya untuk menepati janjinya.  Kakaknya juga bilang dia akan segera kembali setelah membawa pakaianku.

Kwon Joo menunduk sedih mendengar perkataan Young Woon.  


“Ada apa? Apa ada yang terjadi dengan kakakku?” tanya Young Woo, dia sadar ada yang tidak beres. Young Woon mulai berteriak bertanya dimana kakaknya. Kwon Joo berusaha menenangkannya. Dua polisi bahkan menghentikan Young Woon yang beranjak menuju kaca hitam yang ada di ruang interogasi dan berteriak kepada orang yang ada di seberang sana, memanggil kakaknya.

Kwon Joo berusaha menenangkannya tetapi Young Woon tetap histeris. Kwon Joo mengeluarkan botol minuman Sikhye dan memperlihatkannya pada Young Woon : “Kakakmu menyuruhku memberikan minuman ini padamu. Dia bilang kalau kau sangat sukan minum ini.”

Young Woon meraih minuman itu dan kembali duduk di kursinya. Dia menjadi tenang. Dia memeluk minuman itu dan berkata kalau kakaknya tidak akan meninggalkannya sendiri.

Flashback END



Kwon Joo merasa bersalah dan dia teringat percakapannya dengan Shim Chun Ok saat di ruang interogasi dulu. Dimana saat itu, Chun Ok bertanya kepada Kwon Joo apakah dia mau melindungi Young Woon dan dirinya, dan saat itu Kwon Joo mengangguk. Kwon Joo menangis mengingat semua itu. Dia menundukkan kepalanya dengan kedua tangan yang menopang. Dia juga ingat saat dia menemukan mayat Chun Ok yang tergantung dengan sadis di dalam lemari.



Kwon Joo mengangkat wajahnya. Tangannya mengepal.
“Kau membunuh Shim Chun Ok-ssi di depan kami. Aku akan menangkapmu, bagaimanapun caranya,” ujar Kwon Joo penuh kemarahan dan mengepalkan kuat tangannya menahan kemarahan dan kesedihannya.

Eun Soo dan Hyun Ho sudah selesai bertugas dan hendak pulang. Hyun Ho menunduk berjalan di belakang Eun Soo dan menganggunya. Eun Soo melihatnya dan Hyun Ho tertawa. Mereka berjalan bersama. Hyun Ho menawarkan tumpangan pada Eun Soo. Eun Soo menolak karena dia ingin ke kedai neneknya untuk membantunya.


Seekor anjing putih yang kecil lewat di depan mereka. Hyun Ho mengangkatnya dan bertanya dimana pemiliknya? Tentu saja, anjing tidak bisa menjawab. Eun Soo berpendapat kalau mungkin ada yang menelantarkan anjing tersebut. Hyun Ho memeluk anjing tersebut dengan sayang.

“Tahukah kamu, suatu wilayah yang dipenuhi anjing terlantar biasanya punya tingkat kejahatan yang lebih tinggi? Aku tahu itu dari buku,” ujar Eun Soo.

“Sepertinya bisa jadi,” jawab Hyun Ho, tersenyum. “Tapi, kau sepertinya suka baca buku, ya. Kau pasti selalu membaca,” lanjut Hyun Ho. Eun Soo tersenyum malu.

Hyun Ho kemudian mengeluarkan ponselnya dan mulai selfie dengan anjing tersebut. Dia berkata kalau dia akan mengunggahnya sehingga followers-nya juga akan tertarik sama anjing. Hyun Ho kemudian mengajak anjing tersebut pulang bersamanya.





Jin Hyuk masih berada di kantor dan sedang memeriksa berkas kasus Shim Chun Ok. Dia terlihat berpikir. Ponselnya berbunyi. Telpon dari anaknyam Dong Woo yang bertanya apakah dia tidak datang lagi hari ini? Jin Hyuk berkata kalau dia masih harus bekerja dan tidak bisa datang hari ini, dia meminta Dong Woo untuk tidur. Dong Woo sedih dan berkata kalau ayahnya berbohong lagi. Jin Hyuk berkata kalau dia janji besok akan menemui Dong Woo, dia kemudian berkata akan menutup telponnya dan memberikan ciuman. Belum sempat telpon di tutup, terdengar suara suster yang menyuruh Dong Woo untuk meminum obatnya karena dia sudah menunda dari tadi selama 30menit. Jin Hyuk menegurnya dan memerintahkan Dong Woo untuk minum obatnya karena hari sudah malam. Dong Woo menurut dan meminum obatnya. Dong Woo berkata kalau dia tidak suka rasanya. Jin Hyuk memujinya dan berkata kalau dia bangga padanya dan meminta Dong Woo untuk tidur dan bermimpi indah. Telpon selesai. Jin Hyuk menghela nafas sedih karena tidak menjenguk putranya.



Jin Hyuk melanjutkan melihat data kasus. Dia meraih foto Sang Tae dan teringat saat Sang Tae mengaku padanya kalau dia yang membunuh istrinya. Jin Hyuk terlihat berpikir dan berkata di dalam hatinya : “Nam Sang Tae, orang ini. Jika dia bukan pelakunyam kenapa dia bilang dia membunuh Ji Hye? Kenapa sebenarnya?”



Di pinggir sebuah sungai, sebuah mobil berhenti di dekat sebuah mobil yang sudah terpakir. Komisaris Bae keluar dari mobil tersebut dan berdiri di depan kaca belakang mobil yang sudah lama terpakir. Mobil itu adalah mobil presdir. Komisaris Bae meminta maaf karena sudah membuat Presdir lama menunggu, dia beralasan kalau dia sudah membatalkan semua janji makan malam, tapi… Predir tidak mau mendengarnya dan meminta Komisaris Bae untuk segera mengurusi kasus Surim-dong secepat mungkin agar dia bisa tenang.

Komisaris Bae berkata kalau dia sudah berusaha yang terbaik tetapi selalu ada kasus lain yang muncul. Dan dia juga sedang dalam keadaan terjepit sekarang. Apalagi sidik jarinya (Nam Sang Tae) sudah ditemukan. Presdir terkejut mendengarnya.

“Si Nam Sang Tae itu sama saja seperti ayahnya. Dia memang orang yang sangat kejam. Tapi mau bagaimana lagi? Ayahnya dan aku saling berhutang budi. Oleh karena itu, aku tidak bisa tenang kalau melihat dia dipenjara. Sebagai gantinya, aku ingin memberangkatkan dia ke Jepang. Aku tadi sebenarnya barusan bicara dengan Kepala Jaksa Park lewat telepon,” ujar Presdir. Komisaris Bae menunduk dan berkata dia mengerti. “Satu hal lagi. Sepertinya kau akhir-akhir ini makin besar kepala. Aku cuma ingin mengingatkan saja, kau itu harus tahu diri. Kau ingin menjadi polisi yang berjuang demi demokrasi dan keadilan. Aku tahu itu. Tapi keadilan dunia… hahaha… hanya saja tidak berlaku di kota Sungwun. Kau paham?”

Komisaris Bae menunduk dan berkata bahwa dia paham. Dia juga mengatakan akan mengurusnya. Puas mendengar jawaban Komisaris Bae, Presdir menyuruh supirnya untuk jalan meninggalkan tempat itu.


Hari sudah pagi. Para detektif dari team satu dan Dae Shik sudah tiba di kantor. Team satu sepertinya baru pulang dari menyelesaikan suatu kasus karena semuanya tampak lelah dan menguap. Choong Ki kaget melihat Jin Hyuk yang sudah ada di kantor dan sedang tidur dengan memegang berkas kasus Nam Sang Tae.

Dae Shik masuk dan mengomentari apa tempat ini sudah menjadi motel? Dia meminta kepada para hyung-nya (detektif yang lebih senior) untuk menuntut Jin Hyuk karena tidur di sini. Dae Shik mengatakan dengan nada bercanda dan tidak ada yang menanggapinya. Dae Shik mengetuk meja Jin Hyuk dan membangunkannya. Jin Hyuk bangun dan bertanya ada apa.

“Ada hal yang harus kuberitahukan,” ujarnya berbisik setelah melihat sekeliling dan memastikan tidak ada orang yang memperhatikan mereka.

“Apa?” tanya Jin Hyuk.

Flashback



Dae Shik keluar dari suatu ruangan dan turun melewati tangga. Di tangga, ada Gyung Hak yang sedang menelpon seseorang.

“Sepertinya dia sudah ketahuan,” ujar Gyung Hak. Dae Shik segera bersembunyi di balik tangga atas dan menguping. “Diam! Berhenti bicara omong kosong. Kalau Moo Jin Hyuk sudah menetapkan targetnya, dia selalu melacaknya apapun yang terjadi. Jika semua yang ada kaitannya dengan Fantasia terungkap, aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku cuma ingin memberitahumu saja.”

Dae Shik mendengar semuanya.

Flashback END

Jin Hyuk dan Dae Shik berada di ruangan tertutup. Jin Hyuk bertanya memastikan apa Dae Shik yakin dia menyebut Fantaasia. Dae Shik dengan yakin menjawab ya, karena dia jelas sekali mendengarnya.  

“Begini… dia tidak mungkin mampu pergi ke tempat-tempat mahal. Kabarnya butuh 5juta won buat pesan meja disana. Mencurigakan, bukan?” tanya Dae Shik.

“Untuk sementara waktu ini, jangan kasih tahu siapapun soal hal ini,” pinta Jin Hyuk.

Dae Shik setuju karena hal itu juga belum pasti dan dia bisa kena masalah jika ada yang tahu. Tetapi, Dae Shik bertanya-tanya sebenarnya Gyung Hak terlibat dalam hal apa. Jin Hyuk berkata, itulah kenapa kita mencari tahu dan kamu juga harus mencari informasi dan jangan sampai Gyung Hak tahu mereka menyelidikinya.



Di pinggir kota Sungwun, di sebuah restoran Sashimi yang terletak di gang, Sang Tae muncul dengan jaket dan topi hitam. Dia menemui presdir di restoran tersebut. Presdir sedang makan dan menyuruhnya untuk masuk dan ikut makan.



“Aku sudah hidup cukup lama dan menyadari bahwa hidup itu tidak pernah sesuai dengan keinginan kita. Aku tahu kau terkena masalah ini ketika mencoba membantu bisnisku. Kau mau pergi ke Jepang atau China? Pergilah dan kelolalah salah satu perusahaan boneka kita. Aku akan membantumu datang kembali ke Korea kalau kasus ini sudah mereda,” saran Presdir.

“Kalaupun aku…” Sang Tae hendak membantah tetapi begitu melihat wajah Presdir dia jadi terdiam dan menghela nafas panjang, “Hubungan yang baik pasti sangat mudah dihancurkan.”

“Apa? Beraninya kau bicara seperti itu?” marah Presdir. “Kau masih saja temperamen. Karena itulah kau terkena masalah ini. Memang aku menyuruhmu apa? Aku jelas sekali menyuruhmu bersabar. Dengan begitu, kau bisa mendapatkan salah satu anak perusahaan kita seperti yang kujanjikan. Dan juga, Sang Tae, apa kau lupa apa yang telah dilalui ayahmu? Kau tak bisa begini padaku,” lanjut Presdir. Dia kemudian memberi tanda pada anak buahnya dengan tangan dan anak buahnya meletakkan sebuah koper besar di sebelah Sang Tae, “Kau, berangkatlah dua hari lagi. Ada uang tunai di dalam koper ini. Uang ini pasti cukup buatmu. Beberapa hari lagi, kau tidak akan bisa berkeliaran di Korea. Berangkatlah dan buka usaha apapun yang kau inginkan. Bagaimana?”

Sang Tae menunduk takut dan terdiam. Dia berpikir dan meraih koper yang diberikan. Dia membuka dan meeriksa isinya. Ada paspor dan uang tunai. Dia bahkan menghitung jumlah uangnya.

“Jadi, maksud Anda, aku harus menghilang? Aku akan melakukannya dengan satu syarat. Aku harus membunuh Moo Jin Hyuk sebelum aku pergi. Aku akan menyuruh pembunuh bayaran pergi ke RS tempat anaknya dirawat.”

“Kau ini. Binatang hina sekalipun pasti bakal tahu dia tidak boleh menyentuh anak musuhnya. Nanti kau malah makin terekspos.”

Sang Tae tidak pedul dengan hal itu karena sudah terlanjur seperti ini. Presdir tidak mencoba untuk menanhannya lagi dan berkata kalau Sang Tae memang anak Nam Kwang Hee karena mereka sangat mirip. Presdir dan Sang Tae kemudian meminum soju mereka.

Polda Sungwun

Kwon Joo sedang sibuk melihat data bentuk-bentuk senjata dan luka yang dihasilkannya. Kwon Joo ingat waktu itu Kyung Il mengatakan kalau senjata pembunuhnya ada bola besi.

“Senjata yang digunakan pembunuh adalah bola besi yang ada pegangannya. Metode membunuhnya sekarang bahkan lebih kejam dibandingkan dengan tiga tahun lalu. Darimana dia dapat senjata seperti itu,” pikir Kwon Joo.

Pukul 18:00 KST
Di markas 112, Eun Soo menerima telpon dari seorang pria iseng. Eun Soo mengingatkan pria itu kalau dia bisa di tuntut dengan Undang-Undang Pelecehan Seksual. Pria penelpon tidak takut dan semakin menggoda Eun Soo. Eun Soo kemudian memberitahu kalau percakapan mereka sedang di rekam dan jika pria tiu terus mengganggu, dia akan menyuruh polisi ke tempat pria tersebut. Telpon langsung dimatikan penelpon.

Eun Soo menghela nafas kesal. Salah seorang rekan kerjanya menghampiri dan bertanya bahwa itu telpon dari pria di Hwami-dong, kan? Dia memberitahu Eun Soo kalau pria tersebut sudah masuk daftar hitam dalam catatan mereka. Dia juga memberitahu Eun Soo untuk meminta bantuannya jika tidak ada masalah.

Pria itu berbasa-basi mengatakan kalau Petugah Oh Hyun Ho tidak ada, pantas dia merasa sepi. Pria itu kemudian bertanya Kepala Center Kwang sedang sibuk apa? Matanya sudah seperti ada laser yang bisa menembak orang saja.

Eun Soo melihat Kwon Joo yang sedang berada di ruangan belakang markas dan membolak-balik kertas.

Pekerja wanita 112 (yang di episode sebelumnya, menjelek-jelekkan Hyun Ho) tiba-tiba memanggil rekan pria yang sedang bicara dengan Eun Soo untuk datang ke mejanya dan melihat berita yang ada dikomputernya.


Eun Soo menghampiri mereka. Sang Pil berdiri dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan dan menghampiri mereka. Pekerja wanita menunjukkan berita yang di bacanya : Oh Hyun Ho merupakan pencandu narkoba dan pembunuh yang tidak pantas mengenakan lencana polisi. Saat SMA, dia pernah menjadi anggota geng Black. Dia pencandu narkoba dan selalu mengganggu teman-teman sekelasnya. Dia pun pernah meretas akun email teman sekelasnya hingga membuat teman sekelasnya itu bunuh diri.

Sang Pil dan Eun Soo kaget membacanya. Sang Pil memerintahkan Eun Soo untuk menghubungi pihak yang bertanggung jawab akan forum online tersebut. Dia menyuruh pekerja wanita menghubungi tim manajemen.


Eun Soo kembali ke mejanya dan segera menghubungi pihak online. Sang Pil sendiri menghubungi HRD dan memberitahu ada berita aneh mengenai pekerja mereka di forum online.



Sang Pil masuk ke ruangan Kwon Joo. Dia memberikan print-an berita di forum online kepada Kwon Joo dan menjelaskan masalahnya dan berkata orang HRD akan memeriksanya. Kwon Joo membaca berita tersebut dan Incident Report yang terlampir dan berkata kepada Sang Pil kalau informasi ini tidak pernah ada di CV-nya maupun informasi pribadinya. Sang Pil menjelaskan kalau sulit untuk masuk SMA di AS dan ada kemungkinan besar kalau hal ini cuma sekedar rumor saja.

Kwon Joo bertanya apakah petugas Oh hari ini cuti? Sang Pil membenarkan. Kwon Joo meminta Sang Pil menghubunginya. Sang Pil mengerti.


Eun Soo berpikir dan teringat saat Hyun Ho memberikan kartu nama Club Fever dan ada sebuah obat di tas-nya. Nama obat itu adalah Skopolamine. Eun Soo mencari informasi mengenai obat iru di internet.
Scopolamine = obat yang digunakan untuk mengurangi sistem saraf untuk meredakan mabuk perjalanan. Efek samping midriasis, halusinasi, neuroparalysis, dan hilang ingatan jangka pendek.

“Obat halusinogen?” ucap Eun Soo.

Hyun Ho tiba dengan mobilnya didepan Club Fever. Dia mengenakan pakaian berwarna hitam dari atas sampai bawah. Seseorang dari Club Fever menelponnya dan Hyun Ho memberitahu kalau dia sudah sampai. Pada saat yang sama, Sang Pil juga sedang menelponnya dan tidak masuk.

Hyun Ho berlari masuk ke dalam CLub Fever. Sang Pil memberitahu Kwon Joo kalau Hyun Ho tidak mengangkat telponnya.

Di tangga turunan masuk ke Club Fever, ponsel Hyun Ho berbunyi tanda ada pemberitahuan. Dia membuka ponselnya dan melihat ada seseorang mengirim sesuatu di akun SNS-nya (facebook) : Rambutmu bagus sekali hari ini, tapi gantilah warnanya, aku yang akan belikan. Jarimu lentik sekali, aku ingin menggantungkan jarimu di dinding rumahku.


Hyun Ho merasa kesal membacanya. Dia mengabaikan pesan tersebut dan masuk ke dalam Club Fever. Dia pergi ke belakang panggung. Di sana sudah ada seorang wanita yang sedang memakai lipstick. Seorang fans wanita masuk dan menyapa wanita yang berias. Dia meminta tanda tangan wanita tersebut dan menyevut namanya Lee Na Rae. Na Rae juga memuji wanita itu yang ternyata seorang DJ, bahwa dia sangat cantik, pintar jadi Dj dan ramah. Wanita itu selesai memberikan tanda tangannya dan Na Rae beranjak pergi setelah mengucapkan terimakasih.

Na Rae hendak keluar tetapi dia melihat Hyun Ho dan menyapanya. Dia mengatakan kalau dia kenal dengannya dan bertanya kalau dulu oppa anggota Black, kan? Na Rae kemudian memberitahu kalau Hyun Ho sangat terkenal di SNS karena merupakan anggota polisi tetapi juga pandai ber-DJ dan menari. Wanita yang bermake-up tadi mendengar dengan tidak senang.



Hyun Ho hanya tersenyum. Na Rae kemudian pamit pergi. Hyun Ho kemudian menghampiri wanita tersebut dan memberitahu kalau dia datang ke sini untuk menggantikan DJ yang Red Touch. Dia mengenalkan namanya adalah DJ Black dan dia merupakan penggemar berat wanita tersebut. Wanita memandang remeh Hyun Ho dan bahkan berkata kalau dia tidak suka orang yang bermusik cuma sebagai hobi. Hyun Ho terdiam sebentar kemudian membalas kalau mereka adalah sesama musisi sehingga tidak perlu menjaga jarak. Hyun Ho bahkan menawari ingin mengambilkan kopi.

Wanita itu merasa kesal dengan Hyun Ho, entah karena apa. Dia kemudian meminum Beer yang ada di sebelahnya. Dengan nada manja, wanita tersebut memanggil Boss. Boss masuk dan wanita itu langsung menggerutu bahwa sekarang Boss juga memanggil sembarang DJ. Boss bertanya wanita itu kenapa dan mengajaknya keluar.

Sebelum keluar, Boss memberi isyarat kepada Hyun Ho untuk meminum minumannya. Di meja sudah ada segelas kopi yang diberi label, Oh Hyun Ho.  Hyun Ho meminumnya dan minuman tersebut sempat jatuh ke bajunya.


Hyun Ho beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan bajunya. Dia merasa heran kenapa bisa gugup. Hyun Ho menatap cermin dan kemudian menarik nafas panjang. Tiba-tiba, keseimbangannya hilang dan dia hampir terjatuh. Dia memegang dinding dan kepalanya terasa sakit.



Seseorang dengan higheels merah dan stocking masuk ke dalam kamar mandi. Hyun Ho berbalik untuk melihatnya dan kaki kanannya terpelintir. Pandangannya buram. Orang yang masuk tersebut berbicara kepada Hyun Ho.

“Kenapa? Black, bukannya ini yang paling kau sukai?”


Para pengunjung klub sedang bergoyang mengikuti musik yang di mainkan DJ wanita tersebut. Boss muncul dan bertanya apa mereka semua bersenang-senang? Boss kemudian memberitahu kalau dia akan memperkenalkan DJ baru dari Los Angeles. DJ Black. Come On!

Hyun Ho muncul dengan berjalan sempoyongan. Dia mendorong orang yang menghalanginya. Tiba-tiba, Hyun Ho mengeluarkan pisau dan mengarahkan pada kerumunan orang. Semua orang menghindar. Hyun Ho menggila dan berputar-putar dengan pisau di tangannya. Dia kemudian meraih seorang wanita dan memegang lehernya dari belakang dengan pisau di tangannya.

Pukul 19:00 KST


Seseorang menghubungi Call Center 112 dan Eun Soo yang menerima. Orang itu adalah pria pengunjung Club Fever. Pria itu melaporkan kalau ada seorang pria yang menyadera seorang wanita dan mencoba menusuk semua orang disini. Eun Soo bertanya, seorang pria? Bisa beritahu kami Anda ada dimana? Beritahu kami menuerut Anda berapa umur pria itu?

“Aku ada di Club Fever. Club Fever di Gwangchang-dong. Pria itu sepertinya berumur 20 atau awal 30-an.”


Eun Soo memberitahu hal ini kepada Kwon Joo. Tapi Eun Soo seperti tidak asing dengan Fever.. Kwon Joo memberitahu Eun Soo kalau dia akan mendengarnya dari saluran lain, jadi teruslah menanyai pelapor.

Pria penelpon memberitahu Eun Soo kalau pria penyerang (Hyun Ho) adalah seorang DJ. Sepertinya, dia disuguhi narkoba dan matanya tidak fokus.

Hyun Ho dengan sandera ditangannya sambil mengancungkan pisau memerintahkan para pengujung untuk tidak bergerak. Seseorang diantara pengujung merekam Hyun Ho.

Kwon Joo mendengar suara pelaku. Eun Soo terlihat curiga akan sesuatu (kalau Hyun Ho adalah sang penyerang).


Sang Pil juga menerima telpon pengaduan serupa. Pekerja lainnya juga. Sang Pil membertiahu Kwon Joo kalau mereka mendapat banyak laporan serupa mengenai insiden di Club Fever dan seseorang sudah merekamnya. Kwon Joo meminta rekaman di putar.

Rekaman muncul di layar markas 112. Mereka melihat kalau pelaku adalah petgas Oh Hyun Ho. Eun Soo menghadap Kwon Joo dan memberitahu kalau sebenarnya Hyun Ho memberitahunya kemaren kalau dia menjadi DJ di Club Fever hari ini. Kwon Joo memerintahkan untuk menghubungi Hyun Ho sekarang. Eun Soo mencobanya tetapi ponsel Hyun Ho mati.

Kwon Joo menyalakan Code Zero dan memberitahu bahwa ada kasus penyerangan di Club Fever, Gwangchang-dong. Pelaku pria dan sepertinya berada di bawah pengaruh alkohol. Pelaku terduga adalah Oh Hyun Ho, petugas dari call center 112.

Dae Shik dan Jin Hyuk kaget. Jin Hyuk meraih walkie talkie nya dan bertanya kenapa petugas Oh ada di klub saat ini? Kwon Joo memberitahu ada video online mengenai kejadian ini dan petugas Oh terekam di dalamnya. Petugas Park juga mengatakan kalau Petugas Oh memberitahunya kalau dia akan jadi DJ di klub itu hari ini. Juga, adda postingan online yang isinya fitnahan terhadap Petugas Oh. Isinya : Selama dia di AS, dia seorang pencandu narkoba dan tersangkan dari kasus pembunuhan. Namun, mereka belum bisa memastikan apapun.

Jin Hyuk mengerti. Dia dan Dae Shik menuju TKP.


Petugas patroli sudah berada di TKP dan mengamankan beberapa orang yang berhasil keluar. Jin Hyuk dan Dae Shik masih dalam perjalanan. Eun Soo menge-print sesuatu dan menyerahkannya kepada Kwon Joo.

Dae Shik berkomentar kepada Jin Hyuk kalau di matanya Hyun Ho itu orang yang cukup pemalu. Tapi, dia sekarang ke klub, minum narkoba, dan bahkan mengancam orang pakai pisau. Paket yang sempurna sekali. Dae Shik juga bertanya pada Jin Hyuk bagaimana kalau dia di pecat hari ini? Jin Hyuk mengatakan itu tidak penting sekarang yang penting mereka harus memastikan tidak ada orang yang terluka.  

Kwon Joo bertanya apa maksud dari Eun Soo kalau Hyun Ho minum obat? Eun Soo menjelaskan kalau obat yang ada di tas Hyun Ho bertuliskan scolopamin dan dia sudah memeriksanya di internet dan ternyata obat itu obat baru yang sangat beracun. Dan Eun Soo juga menyerahkan kertas yang di print-nya. Dia memberitahu Kwon Joo kalau dia khwatir jadi dia menelepon pihak kepolisian LA dan bertanya apa yang terjadi di sekolahnya. Ternyata memang benar, seseorang bernama Matthew bunuh diri, juga, lelaki berkebangsaan Korean bernama Michael Oh pernah di duga sebagai tersangka. Kwon Joo menghela nafas dan berterimakasih kepada Eun Soo sudah memberitahunya tetapi mereka tidak boleh menyimpulkan terlebih duhulu.  

Jin Hyuk menghubungi Kwon Joo dan memberitahu kalau mereka akan tiba di lokasi sekitar 30detik. Kwon Joo mengerti dan memberi informasi tambahan kalau Petugas Oh kesana buat jadi DJ yang menggantikan DJ Red Touch. Menurut pelapor, cara berjalannnya juga aneh saat ke atas panggung. Ada kemungkin kalau rumor itu memang benar. Dae Shik bertanya kalau begitu kenapa dia bisa jadi polisi? Kwon Joo menjawab kalau dia juga tidak tahu seberapa akurat informasi itu, menurut postingan, Petugas Oh adalah anak dari orang yang berpengaruh di Sungwun dan karena itulah mungkin masa lalunya di abaikan saat mendaftar jadi polisi.

Dae Shik kemudian mengatakan kepada Jin Hyuk kalau bukankah Hyun Ho memang selalu aneh. Dia juga mengatakan kalau orang yang bisa komputer biasanya selalu aneh. Jin Hyuk tidak menjawab.


Hyun Ho masih terus menagancam menggunakan pisau. Jin Hyuk dan Dae Shik tiba di lokasi. Petugas memberitahu keadaannya kalau di dalam sangat sempit dan karena banyak orang yang minum-minum, dikhawatirkan akan banyak yang terluka.


Jin Hyuk mengerti. Dia mengajak Dae Shik dan petugas patroli masuk kedalam klub. Jin Hyuk juga menghubungi Kwon Joo dan memberitahu kalau dia sekarang sudah masuk ke dalam klub.

Jin Hyuk masuk. Dae Shik mengarahkan pistolnya dan menyuruh Hyun Ho untuk meletakkan senjatanya. Kwon Joo mendengar semua dari walkie talkie. Jin Hyuk mencoba membujuknya. Hyun Ho tidak mendengarkan dan menyuruh mereka untuk tidak mendekat.



“High Color Laser. High Color Laser,” ujar Hyun Ho.

Kwon Joo mendengar perkataannya. Jin Hyuk berkata dia mengerti dan menyuruh Hyun Ho menurunkan senjatanya. Hyun Ho terus berkata High Color Laser. Jin hyuk bertanya pada Dae Shik apa yang sebenarnya dikatakan Hyun Ho? Dae Shik menjawab sepertinya di bilang High Color Laser dan dia pasti sudah hilang kendali. Jin Hyuk masih membujuk Hyun Ho untuk meletakkan senjatanya.

Kwon Joo mendengar suara kaki diseret dan High Color Laser yang di sebut berulang-ulang oleh Hyun Ho.

“Pengucapan dan napasnya tidak normal. Dia terus menyeret kaki kanannya,” ujar Kwon Joo.

“Matanya juga tidak fokus. Dia pasti dalam pengaruh obat-obatan,” timpal Jin Hyuk.

Wanita yang di sandera, meminta tolong di selamatkan. Jin Hyuk membujuknya sekali lagi. Hyun Ho tidak mau dan berkata : “Karena itulah aku bilang, High Color Laser. Aku sudah memberi kalian petunjuk tapi kalian itulah yang tidak mengerti.” Jin Hyuk menjadi emosi dan meminta Hyun Ho bicara yang jelas.

Jin Hyuk kemudian memberitahu Kwon Joo kalau Hyun Ho sepertinya mencoba bicara bahasa kode dan sedang memberi kita kode. Kwon Joo mengerti dan memberi tanda pada Eun Soo.


Eun Soo membongkar meja Hyun Ho sedangkan Kwon Joo mencoba mencari di internet. Tidak ditemukan apa-apa di meja Hyun Ho. Eun Soo kemudian, mencoba mencari di internet juga dengan ponselnya. Dia mengetikkan kata kunci pencarian High Color Laser. Tetapi yang keluar adalah Color Laser Printer.

Eun Soo memberitahu Kwon Joo kalau tidak ada istilah High Color Laser dimanapun. Eun Soo mencoba berpikir dan menyingkat High Color Laser menjadi HCL. Dia teringat perkataan Hyun Ho kepadanya : Kecepatan itu kunci ketika kau meneliti informasi. Karena itulah aku suka pakai banyak singkatan.”

Eun Soo sadar kalau Hyun Ho biasa menggunakan singkatan. Apa singkatan HCL? Eun Soo teringat.

“Kepala Center Kang. Apa mungkin dia bicara asam klorida? Rumus molekul asam klorida adalah HCl. Menurutku, dia sedang mencoba bicara dalam bahasa kode,” beritahu Eun Soo kepada Kwon Joo.

(HCl adalah asam kuat, dimana sangat berbahaya dan mudah terbakar).

“Kalau kupikir lagi,..” pikir Kwon Joo. Dia teringat ketika Hyun Ho berteriak jangan mendekat atau dia akan membakar termpat tersebut.


Kwon Joo memberitahu Jin Hyuk jika mungkin singkatan HCl adalah asam klorida. Jin Hyuk mengerti bahwa ada asam klorida di klub ini. Jin Hyuk memanggil Dae Shik dan memberitahu kalau sepertinya ada seseorang yang mengancamnya untuk menungkan asam klorida di klub ini. Jin Hyuk memberi instruksi kalau dia akan mencari asam klorida dengan bicara pada Hyun Ho sedangkan Dae Shik bertugas mencari orang yang mengancam Hyun Ho.

Dae Shik beranjak pergi mencari orang yang mencurigakan. Dan kita pun melihat, ada beberapa botol asam klorida di atas tiang-tiang klub. Hyun Ho kembali berteriak untuk tidak mendekat.

“Aku mengerti. Kau begini karena Kepala Center Kang,” ujar Jin Hyuk. Kepala Center Kang yang dimaksud Jin Hyuk adalah asam klorida.

“Itulah maksudku, pergilah saja,” kata Hyun Ho.

“Kau begini karena kau tidak menyukai Kepala Center Kang. Kepala Center Kang terus mengulangi dirinya sendiri. Kau sudah mendengarnya, tapi dia terus mengulangi perkataannya dan kau tak suka hak itu. Aku juga tahu, Kepala Center Kang punya kepribadian yang mengerikan. Dia membosankan dan tidak fleksibel. Tidak ada orang yang senang bekerja di bawah pengawasan dia. Aku tahu itu,” kata Jin Hyuk. Para pekerja di markas 112, tampak bingung dengan prekataan Jin Hyuk yang menghina Kwon Joo.

“Makanya itu. Jadi maksudku…”

“Di atas sana,” ujar Jin Hyuk sambil melihat ke langit-langit klub. Ada botol HCl. “Yang kumaksud Kepala Center Kang.” Hyun Ho mengangguk.


Dae Shik berjalan di antara pengunjung. Di meja bar, dia melihat seseorang yang bersembunyi. Dia melaporkan hal ini pada Jin Hyuk melalui walkie talkie. Jin Hyuk menerima pesannya dan dia juga memberitahu kalau asam klorida ada di langit-langit klub. Dan ada juga pengedali di belakang panggung.





Jin Hyuk kemudian memberi instruksi kepada Dae Shik dengan suara kecil kalau dia akan menghitung sampai 3 dan kemudian menangkapnya. “Hyun Ho, saat kuhitung sampai tiga, letakkan pisau itu, setelah itu kita balik ke kantor lagi. Tak apa. Aku akan memastikan kau tidak kena masalah. Hyung, hitung sampai tiga, ya. Oh Hyun Ho. Satu,” hitung Jin Hyuk. Pelaku yang mengancam Hyun Ho menggunakan pengendali hendak menjatuhkan asam klorida dari atas. Jin Hyuk dan Hyun Ho melihatnya. Dae Shik segera melompati meja dan menahan tangan pelaku.

“Ada asam klorida di langit-langit. Lari!!” teriak Jin Hyuk ketika menyadari botol asam sudah mau jatuh. Pengunjung menjadi panik dan berlarian. Hyun Ho mendorong sanderanya akan kabur dan dia sendiri terjatuh tepat di bawah botol asam. Jin Hyuk berlari ke arahnya dan menariknya menjauh. Botol jatuh tepat di bawah tempat Hyun Ho tadi terjatuh.

Pelaku pengancam melawan dengan tasnya dan melarikan diri. Dae Shik mengejarnya. Hyun Ho dibawa petugas dan Jin Hyuk minta dikirim team paramedis. Pelaku pengancam yang tampak seperti wanita berlari keluar. Para petugas yang berjaga diluar dan Dae Shik mengejarnya di susul oleh Jin Hyuk. Dae Shik melaporkan bahwa pelaku pengancam adalah wanita dengan tinggi 170cm. Dia mengenakan mantel putih dan stocking hitam.


Mereka terus berlari dan kehilangan jejak. Mereka bertanya kepada para pejalan kaki sekitar mengenai wanita tersebut. Tiba-tiba, mereka melihat wanita tersebut berlari masuk ke sebuah jalan (berbelok) dan mereka lanjut mengejarnya. Jin Hyuk mengambil jalan lain.





Di persimpangan, Jin Hyuk muncul dan menjegal kaki wanita tersebut. Wanita itu terjatuh. Dae Shik juga tiba. Wig yang dipakai pelaku pengancam terlepas. Dae Shik kager mengetahuui pelaku menggunakan rambut palsu. Pelaku berbalik. Jin Hyuk dan Dae Shik kaget karena dia ternyara seorang pria.

Pelaku pengancam di tangkap dan diborgol. Jin Hyuk melaporkan hal ini pada Kwon Joo. Dia juga memberitahu kalau pelaku adalah seorang pria yang menyamar menjadi wanita.

Pukul 19:15 KST
Pelaku insiden Club Fever tertangkap dalam waktu 15menit

Gyung Hak dan teamnya beserta para wartawan sudah berada di depan kantor polda Sungwun dan menunggu kedatangan Jin Hyuk beserta tersangka.




Jin Hyuk tiba bersama pelaku. Kwon Joo memperhatikan dari jendela. Wartawan memberitakan berita kasus ini. Hyun Ho dibawa masuk dan wartawan bertanya kepadanya. Hyun Ho berteriak menyangkal kalau itu bukan dia. Pelaku pengancam hanya mengucapkan minta maaf. Kwon Joo memperhatikan dengan aneh pada pelaku pengancam.

Pukul 20:40
Kwon Joo dan Jin Hyuk menginterogasi Hyun Ho. Hyun Ho menjelaskan kalau itu ulah dari id : Love8080

“Aku tidak sadar menjadi kaki tangan. Tapi dia mengikutiku terus-menerus dan berbuat begini padaku,” jelasnya.

“Jadi maksudmu pengguna media sosial ber-ID : Love8080 telah mengintaimu selama satu tahun?” tanya Kwon Joo.

“Iya. Aku selalu bilang begitu padamu. Ketika para perempuan meninggalkan komentar, dia selalu membalas komentar dengan kata kasar dan dia bahkan mengubah wajahku jadi pornografi. Aku pernah memposting di akunku kalau aku mau ke tempat ski dan dia menelepon pihak pengelola tempat ski itu dan meminta pihak pengelola mengawasiku sambil mengaku-ngaku sebagai pacarku. Dan hari ini pun begitu, dia meninggalkan komentar seolah-olah dia sedang menonton acara DJ-ku. Menyeramkan sekali. Dan aku mengabaikan komentar itu dan langsung masuk ke dalam klub,” jelas Hyun Ho.

Flashback

Hyun Ho berada di kamar mandi untuk membersihkan bajunya. Dia merasa heran kenapa dia bisa merasa gugup. Hyun Ho menatap cermin dan kemudian menarik nafas panjang. Tiba-tiba, keseimbangannya hilang dan dia hampir terjatuh. Dia memegang dinding dan kepalanya terasa sakit.

“Kukira ada seorang wanita datang. Jadi aku kaget sekali,” lanjut Hyun Ho.

Pelaku pengancam dalam pakaian wanita masuk ke dalam kamar mandi. Hyun Ho memberitahu kalau ini adalah toilet pria.

“Dan waktu kulihat dari dekat, dia kelihatan aneh.”

Pelaku pengancam berkata kepada Hyun Ho kalau “Love8080” mengutusnya kesini. Pandangan Hyun Ho buram. Hyun Ho kaget mendengar perkataan pelaku ketika mengucapkan Love8080.


Pelaku kemudian mengeluarkan pisaunya dan mengarahkannya ke Hyun Ho. Hyun Ho mundur dan saat itulah kaki kanannya jadi terkilir.

“Sekarang ini jika kau tidak melaksanakan perintah Love8080, dia akan menjatuhkan asam klorida ke lantai klub ini,” ujar pelaku pengancam. Dia kemudian mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah rekaman. Suara wanita terdengar dari rekaman tersebut : Kenapa kau tidak mau menuruti apa kataku? Aku tidak akan memaafkanmu jika kau kontak mata dengan perempuan lain.

Hyun Ho kaget mendengar adanya asam klorida. Hyun Ho hampir terjatuh dan pandangannya semakin buram. Pelaku memberitahu jika Love8080 sudah memasukkan narkoba ke dalam minuman Hyun Ho. Pelaku juga menyampaikan pesan jika Love8080 tidak akan membunuhnya jika Hyun Ho melaksanakan perintahnya. Hyun Ho semakin limbung.

Flashback END

“Love8080 itu menjebakku. Dia sok manis padaku tapi gambar dan kata populer yang dia kirim padaku itu berasal dari tahun 2000-an. Aku yakin dia itu wanita umur 40-an,” jelas Hyun Ho. Dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto seorang wanita dengan payung menutupi wajahnya pada Jin Hyuk dan Kwon Joo. “Dia terus mengirimiku gambar fotonya, dimana wajahnya tak kelihatan karena pakai payung. Dia pasti menderita paranoid dan delusi.”

“Tapi, kenapa kau tidak melacak alamat IP-nya? Kau itu kan ahli peretas.” tanya Jin Hyuk.

“Aku tidak bisa karena melacak alamat IP pribadi itu melanggar hukum. Dia terus mengubah nama ID-nya dan terus muncul lagi. Ada sebuah program yang bisa menyembunyikan alamat IP. Kurasa dia memakai program itu.” Ponsel Hyun Ho kemudian berbunyi. Love8080 mengirim sesuatu ke akun SNS-nya. Hyun Ho menunjukkan pada Jin Hyuk dan Kwon Joo. Isinya bertuliskan : Kenapa kau tidak melaksanakan seperti yang diperintahkan? Aku akan membunuhmu. Hyun Ho merasa frustasi.

Kwon Joo kemudian bertanya mengenai informasi di forum online mengenai Hyun Ho.

“Itu juga tidak masuk akal. Aku anggota geng? Apa Anda tahu betapa menakutkannya ‘Black’ itu? Aku saja tidak pernah dekat-dekat dengan mereka. Aku menambahkan ‘Black’ dinamaku hanya karena menurutku nama itu kelihatan keren. Dan Matthew itu meninggal karena kecelakaan mobil. Mereka mungkin salah mendugaku sebagai Michael Oh yang diselidiki itu. Aku tidak terlibat sama sekali. Ini semua ulahnya Love8080. Tolong tangkaplah wanita gila itu. Bisa gila sungguhan aku kali ini,”

Jin Hyuk menyuruh Hyun Ho untuk tenang dan jangan merasa kesal. Mereka akan menyelidikinya. Jin Hyuk kemudian memberitahu Kwon Joo kalau orang yang menyebut dirinya ‘Surprise’ juga telah mengaku dia dibayar oleh ‘Love8080’.

“Inilah data tentang ‘Surprise’ yang nama aslinya ternyata Yang Ho Shik,” beritahu Kwon Joo. Dia kemudian menyerahkan data diri Yang Ho Shik, pelaku pengancaman Hyun Ho, kepada Jin Hyuk. Jin Hyuk mengerti dan berkata dia akan menginterogasinya.


“Love8080 bilang kalau itu cuma air, bukan asam klorida,” jelas Ho Shik pada Dae Shik. Dia sekarang sedang diinterogasi oleh Dae Shik.

Dae Shik memukul meja dan memarahi Ho Shik. “Kau pikir itu tidak masalah? Kau itu sudah umur 27tahun dan cukup dewasa buat mengerti semua itu. Menurut Hukum Pidana pasal 324, kau bisa dihukum setidaknya lima tahun penjara.”

Ho Shik menunduk takut. (entah kenapa dia terlihat kemayu). Jin Hyuk masuk dan membanting pintunya. Ho Shik ketakutan melihatnya dan meminta maaf.

“Ho Shik, kau barusan minta maaf. Kau minta maaf? Apa kau tidak sadar seberapa seriusnya masalah ini? Kau bisa saja membunuh seseorang. Ho Shik lihat aku. Love8080,” ujar Jin Hyuk. Ho Shik langsung mengangkat kepalanya begitu ID Love8080 disebut dan menatap Jin Hyuk. “Love8080. Lihat, dia bereaksi terhadap ID itu. Berarti dia orangnya. Itu ID-mu ‘kan? Aku bisa langsung tahu brengsek.”

Ho Shik menyangkal. Ho Shik mengatakan kalau dia di bayar oleh Love8080. Dia punya bukti email dan bahkan men-screenshoot obrolan chat mereka. Dia menangis dan berkata hanya melakukan apa yang diperintahkan wanita tersebut.

Jin Hyuk bertanya apakah Ho Shik tau kesalahannya? Jin Hyuk memberitahu kesalahan Ho Shik kalau dia tau darimana Love8080 adalah wanita atau pria padahal mereka belum pernah bertemu.





Soal itu, aku tidak pernah punya pacar sebelumnya karena pekerjaanku dan kepribadianku. Aku sangat pemalu sampai aku tidak bisa bicara dengan orang. Karena itulah aku masuk ke ‘Situs Pertukaran Dendam’ setiap kali kalau aku merasa frustasi. Situs itu situs anonim. Aku merasa tenang setelah membaca kisah balas dendam orang lain. Suatu hati, ada orang yang mengirimiku pesan. Dialah orangnya. Dia bilang dia wanita umur 33tahun yang masih belum menikah. Dia bahkan mengirimiku fotonya. Aku tidak bisa melihat wajahnya tapi lekukan tubuhnya bagus dan suaranya pun bagus. Aku tidak bisa menahan diri bicara dengan dia di situs tersebut. Lalu, bosku yang berutang padaku 3 juta won, terus-terusan tak mau membayar hutangnya. Aku jadi sangat kesal. Apa kau tahu seberapa pentingnya uang itu bagi orang-orang seperti kami?” tanya Ho Shik pada Jin Hyuk dan Dae Shik. “Saat itulah, Love8080 mulai bicara padaku. Dia bilang dia juga ingin kasih pelajaran sama orang dan menyarankan agar kami bisa bertukar balas dendam.”

Flashback

Love8080 mengirim pesan pada Ho Shik isinya : Awalnya, dia begitu putus asa untuk pacaran denganku, tapi ternyata dia selingkuh di belakangku.

Ho Shik : Dasar brengsek orang itu. Biar aku saja yang kasih pelajaran buat orang itu. Ayo kita bertemu dan buat rencana kita.

Love8080 : Kalau begitu, datanglah ke belakang gang Club Fever tanggal 28 Januari.

Ho Shik : Tapi tempat itu tempat aku bekerja menangani listrik disana

Love8080 : Aku sudah menyiapkan semua kostum penyamaran jadi jangan khawatir.

Flashback END

“Jadi aku buat rencana untuk bertemu dengannya.”

Jin Hyuk bertanya apa Ho Shik sudah bertemu dengannya? Ho Shik membantah karena Love8080 tidak datang.


Flashback




Ho Shik tiba di tempat pertemuan dengan mengenakan jas hitam. Dia mengenakan itu untuk mencegah orang mengenalinya. Tapi, di tempat pertemuan, hanya ada sekantong plastik kertas dengan amplop yang bertuliskan : Kau bisa melakukannya seperti yang tertulis di sini. Jika berhasil, kau bisa kencan denganku. Ho Shik membuka amplop tersebut dan di dalamnya berisi instruksi yang harus dilakukan.

“Dia memintaku mengancam orang itu, dan bilang kalau air itu asam klorida. Tapi jujur, aku juga tidak yakin apa aku bisa melakukannya. Jadi aku ragu-ragu. Tapi tiba-tiba, aku dapat telepon dari nomor tak dikenal.”

Love8080 menelpon Ho Shik dan memuji pakaian yang digunakannya. Ho Shik melihat sekeliling mencari keberadaan Love8080 tetapi tidak terlihat siapapun. Love8080 kemudian mengatakan dia mengandalkan Ho Shik dan mematikan telponnya.

Flashback END

“Aku tidak begitu yakin karena kami bicara cuma sebentar saja tapi dia sepertinya lebih tua daripada yang kubayangkan. Dia sepertinya seorang wanita berumur akhir 30-an, awal 40-an.”



Jin Hyuk merasa frustasi karena tidak mengerti maksud dari cerita Ho Shik, Ho Shik mengerti dan memberitahu kalau suara Love8080 sedikit menggema. Ho Shik juga memberitahu kalau dia sepertinya dimanfaatkan. Jin Hyuk melihat ke tangan Ho Shik dan terlihat kuku-kuku jarinya terawat dan memakai kutek (seperti jari wanita dan lentik). Jin Hyuk terlihat curiga.


Ho Shik menangis dan meminta maaf lagi. Dae Shik dan Jin Hyuk keluar dari ruang rekaman pernyataan dan berdiskusi. Dae Shik menduga kalau Ho Shik memang tidak sengaja terjebak karena mereka sudah memeriksa akun SNS Love8080 dan juga petugas sudah memeriksa langit-langit klun dan sama seperti penjelasan Ho Shik. Menurut Tim Satuan Tindak Kejahatan, tidak ada yang mencurigakan dari Ho Shik. Jin Hyuk akhirnya memutuskan untuk mengawasi pergerakan Ho Shik tanpa melakukan penahanan. Jin Hyuk juga menyuruh Dae Shik mengambil baju dari ruang jaga malam dan memberikan kepada Ho Shik untuk dikenakan.

Kwon Joo bertemu dengan Komisaris Bae. Komisaris Bae memarahinya karena kasus Hyun Ho. Kwon Joo meminta maaf dan menjelaskan kalau Hyun Ho juga di ancam. Komisaris Bae menatap tajam dan Kwon Joo langsung menunduk. Dia mengatakan akan memastikan akan menangkap pelakunya dan menangani masalah ini. Komisaris Bae bangkit dari tempat duduknya dan berteriak marah karena dia merasa kalau Kwon Joo masih santai.

“Siapapun pelakunya, kejadian ini sudah mempengaruhi reputasi Polda Sungwun. Sudahlah. Aku berencana ingin mencabut pembentukan team Golden Time. Satuan Tindak Kejahatan yang akan bertanggung jawab atas insiden Surim-dong. Jika kau ada di TKP atau kau ikut campur lagi, kau akan kehilangan pangkatmu.”

Kwon Joo berjalan di koridor. “Sepertinya Komisaris Bae semakin gugup ketika kami semakin punya petunjuk siapa pelakunya. Dia pasti ada sangkut pautnya,” pikir Kwon Joo.

Ponsel Kwon Joo berbunyi dari Satuan Cyber Crime. Mereka melaporkan kalau mereka sudah berhasil mendeteksi identitas Love8080 yaitu Kang Mi Sook, wanita 43tahun. Dan mereka juga telah mengorfimasi kalau dia sering memberikan perintah pada pria yang lebih muda dan memang dia baru saja membeli banyak cairan asam. Yang menariknya alamat IP-nya adalah sebuah warnet di Jalan 79 Jiso-ro, Jiso-dong, yang mana bukan wilayah tempat tinggalnya. Dan pengguna saat ini sedang online dengan IP sama.
Kwon Joo masuk kedalam markas 112 dan menghubungi Jin Hyuk. Kwon Joo memberitahu kalau mereka sudah mendapat lokasi Love8080 dan memberitahukan pada jin Hyuk. Kwon Joo juga memberitahu identitas Love8080.

Kwon Joo kemudian meminta para anggotanya untuk bersiap. Eun Soo terlihat meragukan suatu hal dan mencari informasi di internet : Insiden Ancaman Cairan Asam Surim-dong. Dia membaca informasi dan merasa kaget.


Ho Shik dibebaskan. Dia berterimakasih kepada Kwang Soo. Kwang Soo menasehatinya untuk tidak saling bertukar dendam lagi dan juga bahwa Ho Shik bisa dipanggil lagi karena pelaku belum ditangkap. Ho Shik mengerti dan pamit pergi.


Ho Shik mengambil tasnya. Tetapi, dia terlihat berpikir dan tatapannya tampak beda. Dia berbalik dan menghadap Kwang Soo lagi. Ho Shik bertanya posisi petugas Oh karena dia ingin meminta maaf. Kwang Soo tidak mau memberitahu dan menyuruh Ho Shik untuk pulang saja.


Kwon Joo menghubungi Hyun Ho dan memberitahu alamat IP Love8080 dan identitasnya. Kwon Joo meminta Hyun Ho tidak khawatir dan bersabar karena mereka sudah akan menangkapnya. Hyun Ho merasa lega.



Ho Shik lewat di depan ruangan Hyun Ho ditahan dan mendengar suara Hyun Ho. Dia berhenti dan tersenyum bahagia. Dia kemudian masuk kedalam ruangan Hyun Ho dan berkata dia ingin minta maaf. Hyun Ho memaafkannya dan berkata kalau Ho Shik juga di jebak oleh si psiko itu.

Tatapan mata Ho Shik berubah. Dia duduk dan berterimakasih atas pengertian Hyun Ho.

“Tapi, Hyungnim, kau sangat tampan sekali.”

“Sudah banyak orang yang bilang begitu. Kau juga tampan, kok. Apa kau sudah tahu para polisi sedang mengejar wanita gila itu?” tanya Hyun Ho. Tatapan Ho Shik berubah dan tawanya hilang. “Akhirnya, wanita gila itu akan belajar betapa dahsyatnya kekuatan publik. Apa kau tahu rasanya ketika ada batu di sepatumu, dan kau menyingkirkannya? Itulah perasaanku saat ini.”

Ho Shik tertawa menanggapi. “Aku senang mendengarnya.”

Jin Hyuk dan Dae Shik bersiap menuju lokasi Love8080. Tapi, Jin Hyuk juga merasa ada yang aneh namun dia tetap memutuskan untuk berangkat.


Hyun Ho mengomentari Love8080 yang seorang penguntit dan penganggu juga psiko dan dia ingin Love8080 di hukum di balik jeruji besi. Ho Shik terlihat terganggu mendengarnya.


“Tapi… aku sedikit kasihan pada Love8080 itu. Dia begitu karena dia menyukaimu.”

“Menyukaiku? Omong kosong!! kenapa dia melecehkanku secara seksual dan komentar aneh di akunku jika dia menyukaiku? Apa itu masuk akal? Menurutku bukan itu alasannya.”

“Benar juga. Aku setuju dengan semua yang kau katakan. Dia seharusnya tidak berbuat seperti itu.”




Eun Soo kemudian masuk kedalam ruangan Hyun Ho. Ho Shik melihat tidak senang dengan kedatangannya. Eun Soo meminta izin pada Hyun Ho untuk bicara berdua. Hyun Ho kemudian secara halus meminta Ho Shik untuk keluar karena mereka hendak membahas kasus. Ho Shik mengerti dan pamit pergi. Sebelum keluar, dia menatap sinis pada Eun Soo.

Pintu ditutup oleh Ho Shik.



Eun Soo kemudian bertanya apa Hyun Ho yakin pelakunya Kang Mi Sook? Hyun Ho yakin karena tingkahnya sama seperti Love8080. Ho Shik tidak pergi dan mengintip dari jendela. Eun Soo berkata dia hendak mencati berkas kasus asam klorida. Hyun Ho memberitahu kalau dia bissa mencarinya di ruang arsip bawah tanah.

Hyun Ho merasa ada yang aneh dan meminta Eun Soo untuk memberitahu padanya.

“Apa kau pernah tahu soal Syndrome De Clerambault?”

“Aku tidak pernah tahu hal itu sebelumnya.”

“Nama lainnya erotomania (gangguan kepribadian di mana para penderitanya memiliki keyakinan bahwa orang lain memendam perasaan cinta kepada si penderita, atau mungkin memiliki suatu bentuk hubungan intim). Gangguan delusional dimana kau yakin ada seseorang yang statusnya lebih tinggi mencintaimu. Gangguan seperti obsesi yang menarik perhatian orang. Dan itulah salah satu gangguan mental yang paling berbahaya. Serangan asam klorida pada seorang penyanyi tahun lalu dan serangan asan korida pada pengacara di Burim-dong sampai sekarang pelakunnya belum tertangkap. Sepertinya kejahatan itu dilakukan oleh seseorang yang menderita Sindom De Clerambault. Tapi Kang Mi Sook memiliki kesamaan dengan semua ini,” jelas Eun Soo.

“Polisi cyber crime juga menyatakan dia telah membeli banyak asam klorida.”

“Dia bekerja di perusahaan bahan kimia pembersih. Dia membeli HCl atas namanya tapi perusahaan yang membayarnya dan mendapat paket HCl itu.”

Hyun Ho mengerti tapi mereka tetap harus memastikannya. Hyun Ho bertanya apa maksud Eun Soo pelakunya adalah orang lain? Eun Soo menyangkal dan berkata kalau dia banyak membaca buku sehingga dia menjadi penasaran saja. Eun Soo kemudian menyerahkan laptop dan makanan pada Hyun Ho. Eun Soo beranjak keluar dan Hyun Ho merasa senang.



Hyun Ho mengeluarkan laptopnya. Eun Soo berjalan di bawah tanah menuju ruang arsip, B104. Ada tanda bahwa selain petugas, dilarang masuk. Eun Soo berkeliling dan mencari arsipan tetapi kotaknya kosong.

Hyun Ho sedang menikmati makanan yang di bawa beserta minumannya sambil menyalakan laptopnya. Dia hendak melacak IP Love8080.


Kwon Joo terlihat berpikir. Dia ingat saat melihat Hyun Ho dan Ho Shik di bawa polisi dan Ho Shik terus meminta maaf.

“Nada suaranya berubah meskipun dia mengucapkan kata yang sama. Suara yang pertama menandakan suara pria yang menyesal. Tapi suara yang lain menandakan arti yang berbeda. Dia seperti orang yang senang, seolah-olah dia sedang dipuji,” pikir Kwon Joo.



Hyun Ho masih terus mengotak-atik laptopnya dan menemukan seseorang memasang bug di laptopnya sehingga dia tidak bisa mengaksesnya. Hyun Ho bingung karena wanita 40-an tidak mungkin bisa melakukannya. Dia berhasil melawan bug dan menemukan alamat IP Love8080. Tetapi anehnya, alamat Ip-nya berbeda dengan yang diberitahu polisi Cyber Crime. Dia membuka map dan melihat lokasinya berada di “Kami Memperbaiki Semuanya : Bengkel Service Elektronik.”


Hyun Ho merasa pernah melihatnya. Dia teringat sesuatu dan mengeluarkan kartu nama dari kantong bajunya. [Kami Memperbaiki Semuanya : Bengkel Service Elektronik ; Yang Ho Shik]

Hyun Ho teringat Ho Shik berkata dia kasihan pada Love8080 dan kemungkinan Love8080 menyukai Hyun Ho.


Eun Soo masih berada diruang arsip. Tetapi ada bayangan lewat di antara rak-rak arsip. Eun Soo merasa takut.


Hyun Ho menghubungi Kwon Joo. “Kepala Center Kang. Ternyata bukan Kang Mi Sook. Kita salah orang. Ternyata pelakunya memang Yang Ho Shik, orang yang menagancamku.”

“Apa maksudmu, Petugas Oh? Tenanglah dulu dan jelaskan, biar aku bisa mengerti.”

“Yah jadi, ternyata tidak sesederhana itu..” Hyun Ho kemudian teringat saat Eun Soo datang dan Ho Shik terlihat tidak senang, “Petugas Park. Dia dalam bahaya. Orang itu pasti menderita Sindrom De Clerambault. Kita harus menangkapnya sekarang!” jelas Hyun Ho panik.


“Apa jangan-jangan… aku bertanya-tanya kenapa suaranya bisa berbeda. Dia ternyata senang membayangkan Petugas Oh menatapnya,”pikir Kwon Joo.

Hyun Ho mencoba menghubungi Eun Soo tapi tidak di angkat. Hyun Ho keluar dari ruangannya dan berlari menuju ruang arsip bawah tanah.


Kwon Joo menghubungi Jin Hyuk dan memberitahu kalau pelaku serangan asam klorida ternyata Yang Ho Shik, bukan Kang Mi Sook. Petugas Park sekarang berada di ruang arsip di lantai bawah. Jin Hyuk dan Dae Shik berlari menuju mobil.


7 Comments

  1. Menegangkan...semakin bertambahnya episods

    ReplyDelete
  2. aku suka bgt drama ini tapi ga berani nonton nya.. jadi ngandelin sinopsis aja... suka pengen jerit2 sendiri.. makasiihh sinopnya.. lanjutkan author..!!!

    ReplyDelete
  3. Lebih tegangan ini ya dari pada defendant ��

    ReplyDelete
Previous Post Next Post