Broadcast Network : Tencent
Hui Yan berjanji bahwa ia tidak akan
memberitahu Tuan Qing Mu, bila He Lan membantunya. Jadi He Lan tidak perlu
takut dimarahi.
“Apa kamu masih mau aku untuk
membantumu?” tanya He Lan dengan nada marah. Dan Hui Yan pun terdiam, ia
membiarkan He Lan berjalan pergi meninggalkannya.
“Ya,” balas Pi Pi.
“Mengapa kamu tiba- tiba putus
dengan He Lan? Kamu pernah bilang padaku, kamu mencintainya. Aku bisa lihat,
dia mencintai mu juga,” kata Jia Lin.
“Dua orang yang mencintai tidak
harus bersama. Jika kamu tetap bersama, bahkan ketika kamu tau disana tidak ada
masa depan, kamu hanya akan menyakiti mereka. Putus baik- baik sejak awal
adalah yang terbaik untuk semuanya,” jelas Pi Pi.
“Benarkah?” kata Pi Pi sambil
tertawa, lalu meminum minumannya.
“Apa rencana mu kedepannya?” tanya
Jia Lin.
“Apa lagi? Seperti melanjutkan
pendidikan atau ganti kerja?” tanya Jia Lin. Dan sambil tersenyum Pi Pi
menggeleng. Lalu Jia Lin pun menanyakan tujuan Pi Pi.
“Baiklah. Aku pergi dulu ya,” kata
Pi Pi sambil tersenyum, lalu pergi.
Lalu setelah itu, Jia Lin pun menelpon
Pi Pi. Namun sayangnya, Pi Pi tidak menjawab.
“Nona Fang, terima kasih banyak sudah mau menerima wawancara denganku. Aku begitu terkejut, ketika aku mendapatkan telpon darimu,” kata Pi Pi sambil tesenyum.
Dan tentu saja dengan senang. Pi Pi
membalas kalau itu tidak masalah.
“Aku menutupnya. Aku berencana untuk
menjual ini. Tidak ada alasan. Aku hanya merasa seperti tidak mau
menjalankannya lagi,” jelas Fang Jin Xue.
“Jadi kamu mau fokus untuk berakting
ya?” tanya Pi Pi.
“Oo… kamu punya anak ya?” tanya Pi
Pi, agak terkejut.
“Apa kamu tau? Aku akan melakukan
apapun untuknya,” kata Fang Jin Xue dengan mata melotot tajam kepada Pi Pi.
“Ng… aku mengerti. Demi anakmu…” kata Pi Pi dengan agak gugup, karena takut. Dan menyadari itu, Fang Jin Xue melepaskan tangan Pi Pi, lalu meminta maaf.
“Untuk menyelamatkan anaknya,
karakter, Li Xin, membuat pernjanjian dengan Iblis dan akan membunuh orang
untuk Iblis tersebut. Aku sampai merinding menonton itu,” kata Pi Pi.
Pi Pi lalu menanyakan bagaimana Fang
Jin Xue bisa berhasil mendapatkan peran itu. Dan Fang Jin Xue pun mulai
bercerita. Lalu dengan segera, Pi Pi mengeluarkan alat perekamnya untuk merekam.
Dan melihat itu, Pi Pi tampak
menjadi agak ketakutan. Tapi ia tetap berdiri disana dan mendengarkan Fang Jin
Xue bercerita.
Dan dengan perlahan, Pi Pi berjalan
mundur juga. Ia menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Fang Jin Xue.
Pi Pi menyela akting Fang Jin Xue,
ia mengatakan kepada Fang Jin Xue kalau ia tau bagian yang ini. Dan Fang Jin
Xue lalu berteriak kepada Pi Pi,” Apa yang kamu tau? Kamu tidak tau apapun!”
Pi Pi mulai ketakutan saat Fang Jin
Xue menatap tajam kepadanya dan berjalan mendekatinya. Pi Pi melangkah mundur
agak menjauh dengan perlahan dan meminta agar Fang Jin Xue menghentikan
aktingnya.
Pi Pi merangkak dibawah meja dan
kursi yang ditutupi oleh kain. Dan Fang Jin Xue yang memegang pisau
mendekatinya. Melihat itu, Pi Pi yang sangat ketakutan meminta Fang Jin Xue
untuk berhenti.
Pi Pi sudah tidak bisa melarikan
diri ataupun kabur, karena tidak ada celah untuk dia bisa pergi dari sana.
“Nona Fang, anakmu tidak ada hubungannya denganku!” kata Pi Pi.
Tepat disaat itu, Jia Lin datang. Ia
menahan Fang Jin Xue dan menyuruh agar Pi Pi segera pergi. Tapi dengan kuat,
Fang Jin Xue berhasil melepaskan dirinya dan lalu ia menusuk Jia Lin.
Dan melihat itu, dengan cepat Pi Pi mengambil sembarangan perabot yang ada disana dan memukul Fang Jin Xue, sehingga Fang Jin Xue pun terjatuh.
Pi Pi segera membantu Jia Lin yang
terluka dan membawanya untuk kabur bersama. Namun Fang Jin Xue yang berhasil
berdiri kembali, segera mengejar mereka berdua.
Pi Pi membawa Jia Lin untuk
bersembunyi. Dan ketika ia melihat Fang Jin Xue telah berjalan pergi, tidak
melihat mereka. Pi Pi langsung membatu Jia Lin berdiri dan mengajaknya untuk
segera keluar.
Didalam ruangan. Sama seperti
kondisi Pi Pi dulu ketika dia dan He Lan berciuman. Dokter dan perawat tidak
menemukan keanehan tapi kondisi Jia Lin terus memburuk.
“Bukankah kita pernah memiliki
pasien yang seperti ini sebelumnya?” tanya seorang perawat kepada Dokter.
Dokter menemui Pi Pi dan
memberitahukan kondisi Jia Lin. Fungsi tubuh Jia Lin menurun dengan sangat
cepat, sehingga membuat mereka tidak yakin apa yang bisa mereka perbuat.
Perawat tadi datang menghampiri
Dokter dan memberikan data pasien yang pernah ditanganin oleh Dokter Wang. Dan
ketika melihat data itu, Dokter itu segera sadar bahwa pasien itu adalah Pi Pi
dan lalu ia menanyakan kepada Pi Pi apa yang terjadi terakhir kali.
Pi Pi mulai berpikir, ia mencoba
untuk mengingat. Lalu ia pun menjelaskan,”Aku pingsan dan dokter tidak tau apa
yang harus dilakukan. Aku pikir itu adalah temanku yang ….”
“Aku pasti telah terlalu mendalamin
karakter itu. Akhir- akhir ini, aku merasa lebih seperti Li Xin daripada Fang
Jin Xue,” balas Fang Jin Xue.
“Karakter Li Xin sangat unik. Dia
bukan orang yang jahat. Dia tidak melakukan hal yang jahat juga. Untuk orang
baik seperti itu, membunuh seseorang, disana pasti ada alasan yang sangat
rumit,” jelas Fang Jin Xue. Ia mengeluarkan pisau kecil dari dalam kantong
belanjaannya.
“Jadi, tidak peduli berapa banyak
orang yang dia bunuh, penonton masih tetap bersimpati dengan dia. Bukankah kamu setuju?” tanya Fang Jin Xue
sambil berjalan dengan perlahan mendekati Pi Pi.
“Itu mengapa anaknya sangat penting
didalam plot ini. Itu adalah dasar dari semua tindakannya,” lanjut Fang Jin
Xue. Lalu mulai bertingkah seperti sedang berakting.
Fang Jin Xue berakting seolah- olah anaknya yang sakit sedang berada disana. Ia berbicara kepada anaknya,” Anakku, jangan takut. Mama akan menyelamatkanmu.”
Pi Pi memperhatikan itu dengan serius dan agak kebingungan. Ia melihat seolah- olah Fang Jin Xue telah berubah menjadi Li Xin.
Fang Jin Xue lalu berteriak diudara
dengan suara yang sedih dan keras,”Tolong selamatkan anakku! Jika kamu mau
memiliki sebuah tubuh, ambil milikku! Aku akan melakukan apapun! Aku akan
mematuhimu! Jangan sakiti dia! Jangan sakiti dia!”
Namun Fang Jin Xue tidak berhenti.
Dengan cepat ia mengambil pisau dan mendekati Pi Pi. Dan dengan penuh
ketakutan, Pi Pi berteriak.
“Aku melakukan ini demi anakku! Kamu
mengerti, kan?” kata Fang Jin Xue dengan marah. Ia membuka satu persatu kain putih
yang menutupi perabot.
Fang Jin Xue melukai tangannya
sendiri menggunakan pisau. Lalu ia menatap kepada Pi Pi dan berkata dengan
tenangnya,” Jangan khawatir! Ini akan segera berakhir.”
Dan melihat itu, dengan cepat Pi Pi mengambil sembarangan perabot yang ada disana dan memukul Fang Jin Xue, sehingga Fang Jin Xue pun terjatuh.
“Kita pernah? Dokter mana yang
mengobati pasien itu?” tanya Dokter.
“Itu Dokter Wang,” jawab perawat
itu.
Si Dokter langsung menyuruh agar perawat
itu menghubungin Dokter Wang untuk segera ke sini.
“Tapi ada seorang pasien yang
memiliki gejala yang sama sebelumnya. Situasi mereka mirip,” jelas Dokter.
“Begini. Situasi saat ini sangat
mendesak. Telepon teman dokter mu itu segera,” jelas Dokter. Lalu segera pergi
bersama perawat untuk menemui Dokter Wang.
Tags:
Moonshine and Valentine