Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 07 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh
: Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Na
membuka matanya dan terkejut melihat wajah Thi berada di dekatnya. Refleks, dia
langsung mendorong wajah Thi dan berteriak dengan panik. Saat dia membuka
matanya lebar-lebar, ternyata tidak ada siapapun di depannya. Thi masih tidur
dengan pulas di tempat tidur.
Thi
terbangun karena teriakan Na, dan bertanya ada apa? Na langsung memasang wajah
datar dan menjawab tidak ada apa-apa. Thi lanjut tidur lagi.
“Sepertinya
aku terlalu berpikir berlebihan, sambil terbawa mimpi.”
Dengan
panik Mae’Na mendekati KhaoSuay dan memintanya untuk tenang. Untunglah Thi
sedang tidur dengan lelap hingga tidak mendengar perkataan KhaoSuay.
--
Matahari
sudah terbit dengan sangat terik. Dan Na dengan lingkaran hitam di bawah
matanya, tertidur di atas kursi roda.
Thi
bangun dan melihat Na yang tidur di atas kursi roda. Thi langsung tersenyum
geli melihatnya. Na menjatuhkan buku catatan dari tangannya, dan Thi dengan
niat baik mendekat untuk mengambilkan buku catatan itu. Pas sekali, Na membuka
matanya dan segera melayangkan tinju ke wajah Thi sambil berteriak dengan
keras.
Nuan
mendengar teriakannya dan dengan panik mengetuk pintu kamar.
khaoSuay
terbangun karena teriakan Na dan bertanya ada apa? Na langsung memeriksa
bajunya dan semuanya masih utuh.
Nuan
di luar masih terus memanggil. Thi memandang Na dengan kesal.
--
Na
sudah mandi dan bertukar pakaian. Thi juga sudah pergi kerja. Na terus menguap
dan mengeluh pada Nuan kalau dia tidak bisa tidur semalaman kemarin karena
curiga pada Thi. Nuan menegur Na yang terlalu curiga, mana tau Thi memang tidak
ada pikiran dan niat jelek pada Thi.
--
Thi
datang ke kantor dan semua karyawan memandangnya dengan terkejut. Dekat mata
Thi ada bekas lebam pukulan Na. Da juga kaget melihat lebam di muka Thi dan
bertanya itu karena apa?
Da
tambah bingung, sejak kapan di cakar kucing bekasnya jadi lebam.
--
Na
seperti biasa cerita ke Nuan mengenai yang terjadi. Dia merasa tidak aman
apalagi mengenai KhaoSuay. Dia takut jika KhaoSuay akan keceplosan membongkar
rahasia mereka. Jadi, Na meminta agar Nuan membawa KhaoSuay untuk tinggal di
kamar Nuan. Dan Nuan tidak masalah.
Setelah
itu, Na dan Nuan pergi ke TK untuk mendaftarkan KhaoSuay. Sayangnya, pihak
sekolah tidak bisa menerima KhaoSuay karena KhaoSuay masuk di pertengahan
semester. Pihak sekolah menyarankan agar Na meninggalkan nomor telepon yang
bisa di hubungi, agar jika mereka sudah membuka pendaftaran semester baru,
mereka bisa menghubungi mereka.
Na
dan Nuan keluar dari sekolah. Mereka bingung harus bagaimana, karena ini
sekolah terdekat dengan rumah. Di tambah lagi, sekolah lain juga pasti tidak
akan menerima KhaoSuay karena sekarang adalah pertengahan semester. Tapi jika
harus menunggu semester baru, itu berarti KhaoSuay baru bisa bersekolah 5 bulan
lagi. Nuan menyarankan agar masuk ke sekolah yang Khun Pawinee sarankan, tetapi
Na tidak mau.
Mereka
sudah mau pergi dari lingkungan sekolah. Tiba-tiba, pihak sekolah memanggil
mereka dan memberitahu kalau Direktur sekolah barusan menelpon dan mengatakan
untuk menerima KhaoSuay sebagai murid semester ini. Nuan sangat senang
mendengarnya.
Mereka
beranjak keluar dari lingkungan sekolah. Nuan terus memuji KhaoSuay yang sangat
beruntung hingga bisa di terima bersekolah di pertengahan semester. Tetapi, Na
merasa ada yang aneh. Pas sekali, dia melihat mobil Khun Nat terparkir di
halaman sekolah.
Dan
benar, Khun Nat sedang bicara dengan Direktur sekolah tersebut. Dia
berterimakasih karena direktur mau membantunya untuk menerima keponakannya
bersekolah. Direktur menjawab kalau Khun Nat tidak perlu sungkan, karena Khun
Nat sendiri telah banyak memberikan bantuan beasiswa setiap tahun.
Dan
Na bertemu dengan Khun Nat. Direktu pamit pergi untuk membiarkan Khun Nat
bicara dengan Na. Na dengan curiga bertanya kenapa Khun Nat membantunya agar
KhaoSuay dapat bersekolah di sini? Khun Nat balas menjawab kalau sekolah ini
adalah sekolah terkenal dan sangat sulit untuk bisa masuk ke dalamnya, jadi dia
hanya membantu.
“Setidaknya
anak ini adalah putra dari Khun Pipop. Meskipun aku tidak menyukaimu, tetapi
tidak ada hubungannya dengan anak ini. Dan aku membantumu tanpa berharap akan
menerima imbalan.”
“Tapi,
aku tidak butuh bantuanmu.”
“Anggap
saja kau tidak tahu kalau aku membantumu. Setidaknya, demi anakmu.”
“Aku
tetap tidak akan menerima bantuanmu.”
“Aku
pikir seorang ibu akan melakukan yang terbaik untuk anak mereka. Tapi, jika kau
ingin melihat KhaoSuay lelah karena pergi ke sekolah yang jauh, itu terserah
padamu,” jawab Khun Nat bijak dan berlalu pergi.
Na
hanya bisa memandang kepergian Khun Nat. Dia pasti merasa kalau yang di katakan
oleh Khun Nat ada benarnya.
--
Ya
masih datang berkunjung dan merawat Krit. Kali ini dia datang bersama dengan
Peuk dan Aunt On. Krit senang melihat Ya, tetapi dia tetap khawatir jika ada
yang melihat Ya. Aunt On meminta Krit untuk tidak khawatir, karena ada mereka
di sini yang akan menjaga agar tidak ada yang melihat Ya. Dan Aunt On langsung
memerintahkan Peuk untuk berjaga di luar pintu.
--
--
Ya
menyuapi Krit dengan bubur udang yang di bawanya. Aunt On tersenyum melihat
kedekatan mereka berdua. Tetapi, sepertinya Krit tersadar kalau seharusnya dia
makan sendiri, jadi dia menolak suapan dari Ya lagi. Dan tanpa sengaja, bubur sedikit
tumpah ke baju Ya.
--
Khun
Nat tiba di depan ruangan Krit. Peuk ada di sana, tetapi bukannya berjaga, dia
malah tidur. Khun Nat sedikit heran melihat ada pria asing yang tidur di sofa
depan ruangan Krit, tetapi dia tidak terlalu ambil pusing. Khun Nat mengetuk
pintu kamar Krit.
Dan
Aunt On mendengarnya. Dia mengira kalau yang mengetuk adalah Peuk, jadi Aunt On
langsung berteriak marah-marah. Khun Nat jelas heran mendengar suara wanita,
jadi dia membuka pintu. Aunt On kaget setengah mati karena yang mengetuk
ternyata bukan Peuk, tetapi Khun Nat.
Krit
juga kaget melihat Khun Nat yang datang. Untungnya, Ya lagi berada di kamar
mandi untuk membersihkan bajunya yang ketumpahan bubur. Ya mendengar suara Khun Nat dari dalam kamar
mandi. Semua menjadi gugup.
Khun
Nat bertanya keadaan Krit. Tetapi, Krit tidak menjawab pertanyaan itu, dan
malah bertanya balik kenapa Khun Nat datang?
“Aku
mendengar keadaanmu dari Siriya. Jadi, aku datang untuk menjenguk,” jawab Khun
Nat. “Apa dia keluargamu?” tanya Khun Nat dan melihat Aunt On.
“Ini…
dia bibi ku.”
Khun
Nat langsung memberikan salam dengan sopan. Khun Nat kemudian melihat ada
piring berisi bubur di samping meja Krit. Dan dia malah menawarkan untuk
menyiapkan soup yang di bawanya untuk Krit makan juga.
Khun
Nat tanpa malu dan segan. Menyiapkan soup yang di bawanya untuk Thi. Dan tanpa
sengaja, dia mengotori lengan tangan bajunya. Karena itu, Khun Nat langsung mau
ke kamar mandi untuk membersihkan bajunya. Aunt On langsung menghalangi. Khun
Nat dengan menatap tajam pada Aunt On bertanya kenapa dia tidak boleh masuk? Ya
yang ada di dalam kamar mandi, langsung mengunci pintu kamar mandi dari dalam.
“Apa
ada orang di dalam?” tanya Khun Nat karena pintu kamar mandi terkunci.
“Oh,
ya. Ini keponakanku. Dia datang bersamaku.”
“Baiklah.
Aku akan menunggu.”
“Ai
Eung, jangan BAB terlalu banyak,” teriak Aunt On berakting. “Ada orang yang mau
pakai kamar mandi.”
Ya
segera menekan air kloset agar terdengar hingga keluar. Aunt On terus berakting
marah-marah, seolah orang yang di dalam terkena diare. Khun Nat jadi tidak
nyaman mendengarnya, dan memilih untuk menggunakan toilet di luar kamar. Aunt
On langsung mengantar dan menujukkan arah kamar mandi pada Khun Nat.
Setelah
Khun Nat masuk kamar mandi, Aunt On langsung memukul kepala Peuk yang sedang
tidur. Dia memarahi Peuk karena tidak menjaga dengan benar. Dia memerintahkan
Peuk untuk segera masuk ke kamar Krit dan membawa Ya keluar dari rumah sakit
sekarang juga.
Krit
mengetuk pintu kamar mandi dan memberitahu Ya kalau Khun Nat sudah keluar. Peuk
datang dan segera membawa Ya keluar dari dalam kamar.
Khun
Nat ternyata selesai lebih cepat dari yang Aunt On duga. Karena takut kalau
Khun Nat akan bertemu dengan Ya, Aunt On berusaha mengulur waktu. Khun Nat juga
mulai bertanya, kenapa dia tidak pernah tahu kalau Krit punya saudara? Kenapa
Aunt On dan Krit tidak mirip? Aunt On langsung tertawa dan memberitahu kalau
mereka tampak berbeda mungkin karena Krit tinggal di kota.
Untunglah
mereka bisa membawa Ya keluar dengan aman tanpa berjumpa dengan Khun Nat.
Khun
Nat masuk ke dalam dan melihat pintu kamar mandi sudah terbuka tetapi tidak ada
keponakan Aunt On. Krit langsung berbohong kalau Neung pergi membeli kue. Khun
Nat terlihat curiga, tetapi dia tidak bertanya lagi.
Khun
Nat kemudian bertanya hasil penyelidikan kecelakaan Krit, dan Krit memberitahu
kalau belum ada titik temu untuk tersangkanya.
“Siriya
memberitahuku kalau seseorang menyerangnya. Aku merasa sangat tidak nyaman
mendengarnya. Hhh… aku ingin merepotkanmu untuk menjaga Siriya,” ujar Khun Nat.
“Aku
merasa kasihan dengan anak itu. Setidaknya, dia adalah anak dari Khun
Pipop. Dia telah kehilangan ayahnya, aku
tidak ingin dia kehilangan ibunya juga. Tapi, walaupun aku tidak memohon
padamu, kau mungkin tetap akan menjaga Siriya juga. Karena kau mungkin akan
pergi ke sisi Siriya daripada sisi ku.”
Krit
terdiam mendengarnya. Sementara Aunt On heran dengan perkataan Khun Nat.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Smngt kk
ReplyDeleteOke 👍🏻❤️
ReplyDeletekleun cheewit dong ka, di blog lain malah ga bisa dibuka
ReplyDelete