Sinopsis Lakorn : Game Sanaeha Episode 13 - part 1


Network : Channel 3


Saat akan turun dari tangga, tiba- tiba saja Nim merasa sangat pusing. Sehinga dia pun bertopang di pegangan anak tangga. Namun karena tidak kuat lagi, melawan rasa pusingnya, maka Nim pun terjatuh dari tangga bersama dengan semua barang jualannya.


Dikantor. Nart meminta izin kepada Nai untuk pulang lebih awal, karena tanpa sengaja dia membawa ID milik pembantunya. Dan hari ini pembantunya tersebut ingin pergi checkup ke rumah sakit, maka dari itu pembantunya membutuhkan ID tersebut. Jadi Nart ingin mengantarkan ID tersebut.

Dan Nai menyetujui Nart untuk pulang lebih awal, asalkan Nart kembali tepat waktu pada saat rapat jam 11.



Lalu selagi mengobrol dan membuka pintu, tanpa sengaja ID milik Nim terjatuh. Dan ketika melihat ID tersebut, Nai menjadi sangat terkejut. Sementara Nart menjadi panik, karena dia telah berjanji kepada Nok untuk merahasiakan hal tersebut.


“Jangan marah kepada Khun Nok ya. Dia khawatir kepada bibi Nim. Dan dia takut, kamu akan khawatir tentang nya juga. Jadi dia tidak memberitahu mu,” kata Nart yang masih salah paham tentang siapa Nim yang sebenarnya.

“Khun Nok mengetahui tentang ini?” balas Nai dengan pandangan serius.


Nenek ditemanin oleh pelayannya, mereka mengunjungin tempat biasa Nim berjualan, tapi anehnya sampai siang Nim belum juga datang dan berjualan. Lalu si pelayan pun berpikiran, bisa jadi Nim sedang beristirahat, makanya dia tidak berjualan hari ini.


Namun menurut, Nenek itu tidak mungkin. Kemudian dia menyuruh si pelayan untuk berkeliling, mana tau ada orang yang tahu. Dan tepat ketika si pelayan pergi, Nenek melihat sebuah mobil ambulans lewat.



“Khun Thun,” panggil Nim.

“Mae Nim,” kata Nenek dengan nada lega.

Nim menanyakan mengapa Nenek berada disini dan apa Nok yang memberitahu Nenek. Lalu Nenek menjawab bahwa bukan Nok lah yang memberitahunya, tapi dia yang memberitahu Nok. Karena dia ingin bertemu dengan Nim, tapi dia terlalu pengecut untuk menemui Nim, jadi dia menyuruh Nok untuk datang.



“Jika aku tahu ini. Aku akan pergi memberitahu anakmu daripada Nok,” kata Nenek.

“Khun Thun.”

Nenek menasihatkan agar Nim berhenti keras kepala dan membiarkan Nai untuk menjaga nya. Lalu Nenek mengatakan bahwa dia tidak peduli anak Nok dan Nai tersebut laki- laki atau perempuan, karena dia telah mempersiapkan sebuah nama untuk anak tersebut.

Dan mendengar itu, Nim menjadi terharu, karena itu tampak seperti Nenek telah memaafkan nya dan anaknya.



“Jika aku tidak memaafkan, mengapa aku datang kesini? Sekarang kita tidak memiliki kemarahan atau kebencian satu sama lain. Aku lebih marah pada diriku sendiri yang mengusirmu 20 tahun lalu. Jika aku memaafkan mu saat itu, maka kamu tidak akan perlu seperti ini,” kata Nenek sambil menangis.

Mendengar itu, Nim menjadi sangat senang dan dia menjatuhkan barang jualan yang dipegangnya. Lalu Nim mendekati Nenek dan berterima kasih kepada Nenek yang telah memaafkannya sebelum dia mati.


Dan mendengar itu, Nenek langsung menegur Nim, karena telah berkata hal buruk mengenai kematian. “Bagaimana bisa kamu mati sebelum aku? Pergilah perawatan dan sembuhlah. Biarkan anak mu menjaga mu dan kembali padaku. Kembali dan bayarlah aku yang telah membesarkan mu seperti seorang anak. Janji padaku, Nim. Janji kamu akan sembuh,” kata Nenek.



Kemudian mereka berdua pun saling berpelukan dengan penuh kerinduan. Namun tiba- tiba saja Nenek merasa aneh, ketika tanpa sengaja dia melihat tangannya yang memegang Nim penuh dengan darah, dia menjadi sangat terkejut sekali.



Namun ketika dia bertanya kepada Nim apa yang terjadi. Ternyata Nim yang berada di dalam pelukannya telah tidak sadarkan diri lagi. Dan karena tidak kuat menahan Nim, maka Nim dan Nenek pun sama- sama terjatuh.

Lalu dengan panik, Nenek berteriak memanggil bantuan. “Tolong! Seseorang tolong! Seseorang tolong anak ku! “ kata Nenek sambil menangis.


Nok datang ke tempat Nim untuk menjemput Nim. Tapi anehnya, walau Nok terus mengetuk dan berteriak, namun tidak ada jawaban. Sehingga dia pun berniat untuk menelpon Nim. Dan tepat disaat itu, Nai datang.



“Mengapa kamu menyembunyikan ini dari ku, Khun Nok?” tanya Nai dengan raut marah.

“Nai,” gumam Nok dengan terkejut.

“Kamu masih tidak cukup balas dendam padaku? Jadi kamu menggunakan cara ini? Kamu tahu berapa lama aku mencari Ibuku,” kata Nai, marah.

“Ini bukan apa yang kamu pikirkan.”

“Tidak? Kemudian mengapa kamu tidak memberitahuku? Terakhir kali, bayi itu. Kali ini, Ibuku. Kamu marah padaku dan membenciku dan memblok ku dari keluarga mu, tidak cukupkah itu? Kamu malah masih memblokku dari keluargaku sendiri? Kamu ingin aku menjadi sendirian di dunia ini baru kamu senang, Khun Nok?” tanya Nai dengan marah, tanpa memberikan waktu kepada Nok untuk menjelaskan.



Pas disaat itu, seorang anak perempuan datang. Dan dia memberitahu kepada Nart yang dikenalnya sering datang berkunjung bahwa barusan Nim dibawa menggunakan ambulans. Lalu mendengar itu, mereka semua pun menjadi terkejut.



Dirumah sakit. Setelah dokter bicara padanya, Nenek mulai menangis. Dan ketika Nai datang, Nenek langsung membuka lengannya dan menyuruh Nai untuk datang kepadanya, karena dia akan membawa Nai untuk menemui Nim. Karena saat ini, Nim sedang menunggu Nai.

Lalu dengan heran, Nai menatap Nenek yang bersikap aneh. Dan saat dia melihat bekas darah di tangan Nenek, dia pun tampak seperti mengerti.


Nai masuk ke dalam kamar perawatan Nim. Disana Nim sedang dalam kondisi tidak sadarkan diri. Dan dengan sikap kuat, Nai berbicara kepada Ibunya.


“Jika kamu mendengarku, bisakah kamu bangun? Aku disini untuk melihat kamu sekarang. Kita akan bersama- sama sekarang, mom. Aku punya seorang bayi, mom,” kata Nai di dekat Nim.

Lalu saat Nim masih saja tidak membuka matannya, Nai pun memeluk Nim dan menangis di samping Nim.



Setiap orang yang melihat itu dari luar kamar, mereka juga tampak sangat sedih sekali. Dan Vi pun menyarankan agar Nok masuk ke dalam serta menemani Nai. Tapi Nok ragu dan tidak berani untuk masuk, karena apa yang telah dilakukannya.




Saat malam telah sangat larut. Vi mengajak Nok untuk pulang dengannya, tapi Nok menolak, karena dia tidak ingin ketika Nai keluar dan tidak melihat siapapun. Dan mendengar itu, Vi pun mengerti, lalu dia memberitahu jika nanti Nok ingin pulang, maka Nok bisa menghubunginnya. Karena dalam kondisi seperti ini, Vi khawatir bila Nok menyetir sendirian.

“Aku khawatir dan Ayahmu juga khawatir,” kata Vi dengan sedih, saat Nok hanya diam saja. Kemudian setelah itu, Vi pun pergi meninggalkan Nok.



Wes mengikuti Vi yang baru saja keluar dari dalam rumah sakit. Lalu ketika dia melihat Vi menangis, dia berdiri diam dibelakang Vi. Dan ketika menyadari Wes berada dibelakangnya, Vi pun menjadi terkejut dan dengan segera dia menlap air matanya.

“Aku cepat- cepat datang setelah aku menggantikan pakaian ku,” jelas Wes. Tapi Vi tampak tidak terlalu memperhatikan nya dan sibuk mencari sesuatu di dalam tas. Jadi melihat itu, maka Wes pun bertanya apa yang Vi cari.



“Kunci mobilku. Aku tidak tahu dimana aku meninggalkannya. Aku kira ini pasti nyelip,” jelas Vi.

“Kamu tidak akan menemukannya. Karena kamu tidak membawa mobilmu. Orang yang mengantar mu adalah aku,” kata Wes mengingatkan.

“Benar. Kelihatannya aku menjadi pelupa. Aku perlu mengeceknya,” balas Vi.

Wes lalu membahas tentang Vi tampak yang menangis. Dan dengan segera, Vi langsung menyangkali hal tersebut. Namun tidak lama setelah menyangkali hal itu, Vi mulai menangis. Lalu dengan sikap penuh perhatian, Wes menyentuh bahu Vi untuk menenangkannya.


“Aku sudah bilang, kamu tidak perlu bersikap cool setiap waktu. Jika itu sakit, maka katakan itu sakit. Jika kamu sedih, maka katakan. Jadi kamu tidak akan menangis sendirian lagi,” kata Wes dengan pengertian.



“Aku  merasa bersalah dengan Nai. Dia baru saja bertemu dengan Ibunya. Tapi mengapa seperti ini? Dan Nok juga, sesuatu sebesar ini, mengapa dia tidak memberitahu Nai? Mereka tidak akan berpisah karena masalah ini, kan? Mereka akan masih saling mencintai, kan? Anak ku tidak akan gagal di dalam hubungan seperti aku, kan? Ya kan Wes? Ya kan?” kata Vi sambil menagis tersedu- sedu.


Tanpa bisa mengatakan apapun, Wes pun hanya bisa diam. Dia mengambil sapu tangannya dan menlap air mata Vi.


Nai mulai hampir tertidur, tapi dengan sekuat tenaga dia menahan dirinya agar tetap terjaga. Kemudian pas disaat dia menutup matanya, dia merasakan tangan Nim yang memegangnya. Jadi dengan segera Nai pun bangun dan menyentuh tangan Nim.



“Kamu bangun,” kata Nai sambil tersenyum kepada Nim. Lalu dengan sayang dia mencium tangan Nim. “Aku sangat merindukan mu.”

“Aku juga merindukan mu. Aku merindukan mu setiap hari. Setiap bernafas. Aku minta maaf telah meninggalkanmu,” kata Nim dengan lemah.

“Tidak, mom. Tidak. Jangan bicara seperti ini lagi. Kita telah bertemu sekarang. Disana begitu banyak yang bisa kita bicarakan,” balas Nai dengan nada lembut.

“Cerita ku? Cerita ku tidak menarik,” balas Nim.

“Tapi aku ingin mendengar nya. Tidak peduli apa itu, aku ingin mendengarnya. Tidak peduli berapa lama. Aku akan mendengarkan.”



Dengan penuh sayang, Nim mengulurkan tangannya dan memegang pipi Nai. Kemudian setelah itu dia melihat kearah pintu. Dan melihat itu, Nai pun bertanya. Lalu Nim mrenjawab, dia menanyakan dimana Nok berada. Dan mendengar pertanyaan itu, ekspresi Nai langsung menjadi sedih.

“Dia mungkin ada diluar. Kamu ingin menemui nya?” tanya Nai.

“Bisakah kamu memanggil dia untukku?”



Nok masuk ke dalam ruangan dan menemui Nim. Lalu dengan segera dia meminta maaf kepada Nim sambil menangis. Dan dengan sikap lembut, Nim meminta agar Nok tidak perlu meminta maaf dan menangis, karena ini bukan kesalahan Nok.

“Aku yang salah. Jika aku menunggu mu di dalam kamar, ini tidak akan terjadi. Jadi jangan menangis ya, sayang,” kata Nim sambil memegang pipi Nok.



Lalu setelah itu, Nim memandang sesaat ke arah Nai. Dan kemudian dia meminta agar Nok mau melakukan sesuatu untuknya, yaitu sesuatu yang tidak bisa dilakukannya lagi didalam hidup ini.

“Jangan bicara seperti itu. Kamu akan sembuh. Dan tinggal untuk melihat cucu mu,” kata Nok.

“Nai. Nai, sayang,” panggil Nim. Jadi Nai pun mendekat.



“Nai. Bisakah kamu tersenyum untukku? Tolong,” pinta Nim. Dan Nai pun tersenyum. Lalu melihat itu, Nim memuji senyum Nai yang sangat indah sekali. Kemudian dia mengambil tangan Nai dan meletakannya diatas tangan Nok.

“Ini adalah senyum paling indah di dalam hidupku. Aku mempercayai kamu untuk membuatnya tetap tersenyum selamanya. Bisakah kamu?” tanya Nim kepada Nok.

“Aku berjanji,” balas Nok.

“Terima kasih, sayang. Terima kasih,” kata Nim dengan sangat lemah sekali. Kemudian dia memanggil nama Nai. “Nai.”



“Ya, mom,” jawab Nai dengan cepat.

“Bisakah aku beristirahat?” tanya Nim sambil menyentuh pipi Nai.

“Ya. Ya, mom,” jawab Nai sambil tersenyum dan berusahan menahan kesedihannya.

“Terima kasih, sayang. Aku mencintai my.”

“Aku juga mencintaimu.”


Kemudian setelah itu, sambil tersenyum bahagia. Nim menutup matanya untuk selama- lamanya. Dan dengan pelan. Nai membisikan ditelinga Nim bahwa dia mencintai Nim. Lalu Nai pun mulai menangis. Dan melihat itu, Nok pun memegangin Nai.



Diacara pemakaman. Semua orang tampak sangat bersedih. Apalagi Nai, dia yang paling tampak sangat sedih. Nai berdiri diam di depan peti Nim yang telah di tutup. Lalu setelah agak lama melihat itu, Nenek pun mendekati Nai. Dan dengan sikap tegar, Nai berusaha untuk tampak baik- baik saja di hadapan Nenek.



“Ketika Ibumu melarikan diri. Aku membuang semua miliknya. Semua yang tertinggal adalah foto ini. Aku tidak pernah menyangka bahwa ini akan digunakan dalam waktu seperti ini,” kata Nenek dengan nada penuh penyesalan.

“Terima kasih untuk tidak membuang itu,” balas Nai. Lalu sambil memandang foto Nim dimasa muda, Nai mengatakan bahwa foto ini sangat cantik. Persis seperti Ibu di dalam ingatannya.



“Jika ada apapun hal buruk yang telah diperbuatnya, sebagai anaknya, aku memohon pengampunan mu,” kata Nai sambil melipat tangan dan menundukan kepalanya dengan sopan di hadapan Nenek.

“Aku minta maaf. Dan aku juga minta kamu untuk memaafkan. Aku melakukan banyak hal padamu, tapi apa kamu tahu, kamu mengajariku untuk mengetahui bahwa dendam tidak bermanfaat, khususnya dengan orang yang saling menyanyangin. Aku mengetahui tentang pernjanjian mu dengan Nok mengenai bayi itu. Apa kamu yakin, kamu benar- benar ingin menjadi seperti itu?” kata Nenek. Dan Nai hanya diam saja.



“Nai. Waktu tidak pernah menunggu siapapun. Apapun yang kamu cintai, kamu perlu untuk melindunginya sekarang. Jangan menjadi seperti Ibumu dan aku,” lanjut Nenek memberikan nasihat kepada Nai. Kemudian dia mulai menandis sambil menatap foto Nim.



Diluar. Nok mengobrol dengan Wes. Nok menyalahkan dirinya sendiri, karena andai saja dia mengikuti saran Wes untuk memberitahu Nai, maka sekarang Nai pasti ada dengan Ibunya. Dan Nai bisa melakukan banyak hal yang diinginkannya untuk Nim. Bukannya berpisah seperti sekarang.

Dan Wes pun meminta agar Nok tidak menyalahkan diri sendiri, karena tidak ada yang menduga bahwa ini akan terjadi. Lalu dengan perhatian, Wes menlap air mata Nok dengan sapu tangannya.



“Aku juga berpikiran untuk menyalahkan diriku sendiri. Ketika aku meninggalkan mu di malam di acara Full Moon,” kata Wes bercerita untuk menyemangati Nok.

“Tidak apa sekarang. Aku sudah melupakannya,” balas Nok.

“Tapi aku tidak lupa. Dan disana banyak alasan yang membuatku menyalahkan diriku sendiri berulang kali. Khususnya ketika seseorang menyelingkuhin ku. Jika aku tidak meninggalkan mu pada malam itu, aku tidak akan diputuskan seperti itu,” jelas Wes.

“P’Wes.”

“Aku tidak ingin berdrama terlalu banyak. Tapi aku hanya memberi diriku sebagai contoh. Dalam waktu sulit, masih ada kebaikan. Seperti adik kecilku yang bertemu dengan seseorang yang lebih baik dariku. Tetap kuat ya. Dari sekarang hanya akan ada hal bagus yang datang,” kata Wes.



Dan Nok pun tersenyum, lalu menggunakan sapu tangan dari Wes. Nok menlap air matanya. Dan dari jauh Nai tampak cemburu saat melihat kedekatan antara Nai dan Wes. Namun tanpa melakukan apapun, dia berjalan pergi begitu saja.



Dari dalam ruangan. Vi menatap ke arah Nok dan Wes yang tampak sangat akrab. Dan melihat itu, Wat pun berkomentar bahwa Nok dan Wes tampak baik.

“Mengapa? Kamu akan mengubah pikiranmu untuk memberi anak mu pada dia?” tanya Vi.

“Nok sudah menikah. Semua yang tinggal adalah mantan Istriku. Bisakah aku memberinya kepada dia langsung?” balas Wat.

“Gila. Apa yang kamu katakan?” balas Vi dengan kesal.

Dan sambil tertawa kecil, Wat menanyakan kenapa Vi malah marah. Lalu Vi menjawab bahwa Wes adalah anak dari teman baiknya, jadi hubungannya dengan Wes tidak sama seperti hubungan Nok dan Wes.



Nok berjalan ke arah parkiran dan  melihat ke sekeliling, tapi dia tidak melihat dimana mobil Nai berada. Kemudian Nok mengingat saat Nai marah kepadanya, ketika mereka bertemu di depan kamar Nim. Dan lalu ketika dirumah sakit, saat Nok memegang tangan Nai, dengan segera Nai menarik tangannya darinya.



Dengan sikap melamun, Nok pun berjalan ke arah mobilnya sendiri. Lalu tanpa sengaja, Nok tersandung dan hampir saja akan jatuh. Tapi untungnya, Nai menahannya, sehingga dia tidak terjatuh.

“Mm… aku kira kamu sudah pergi. Aku tidak melihat mobilmu,” kata Nok dengan sikap sedikit canggung.



“Aku punya seseorang yang membawa itu pulang. Mari, aku akan mengatar mu pulang. Aku tidak ingin kamu menyetir sendirian,” kata Nai. Dan mendengar itu, Nok tampak senang sekali.

Lalu  karena Nok hanya diam saja, Nai pun meminta kunci mobil Nok. Dan melihat sikap Nai yang walaup baik, tapi tampak sediki berjarak, Nok pun menjadi sedikit sedih.




Nai membuka kan pintu mobil dan mempersilahkan Nok untuk masuk ke dalam, tanpa melihat ke arah Nok. Bahkan saat memasangkan sabuk pengaman, Nai sama sekali tidak melihat ke arah wajah Nok. Melainkan dia cuma memegangin sebentar perut Nok. Setelah itu Nai masuk ke kursi pengemudi.


Dan melihat itu, Nok meneteskan air matanya.

39 Comments

  1. 😭😭😭😭 pertemuan untuk yg terakhir kali....
    Episode2 yg bakal menguras air mata...,thanks ya min buat sinopsisnya and ditunggu part selanjutnya 💪💪💪

    ReplyDelete
  2. Makasi banayak kak.. Semangat kak.

    ReplyDelete
  3. makasih kak... makin penasaran sama kelanjutannya

    ReplyDelete
  4. kak bikin sinopsisnya padiwaradda donk 🙏

    ReplyDelete
  5. Nyesek banged bacanya min.... Lanjut lagi ah biar ga penasaran n kebawa mimpi yah trims

    ReplyDelete
  6. 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 nyesek banget...eps" akhir paling baper...lanjut lagi kak aku udah sabar pengen liat nok saat ingin bertemu bayix.

    ReplyDelete
  7. Suka skali dg drama yg 1 ini...di tggu klnjutan nya.sy mau request por pla lai...sy jg suka...Tp g tau cr di mn.thanks

    ReplyDelete
  8. meskipun udh nonton dramanya ampe abis di youtube tpi ttp suka baca sinopnya. kdg krg ngeh juga saking cepetnya subnya ilang.... pokoknya smangat epi 13 14 menguras air mata bener.....

    ReplyDelete
  9. Sinopsis paddiwaradda jg dong..😊😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak bikin sinopsis padiwaradda jg 😊... please 🙏🙏

      Delete
  10. Tks banget sdh dilanjutin lg... Pingin cepet 2 episode 14... Pokoknya bikin baper deh ni serial... Tetap semangat ya tuk lanjut ke part selanjutnya...

    ReplyDelete
  11. Cpet diupdate y min eps slnjutnya...bapeeeer bnget klo sehari blom nnton rasanya ada yg kurang dch..palagi eps2 trakhir yg akhirnya khun nok g bisa jauh dr khunnai..gemeees sch liatny

    ReplyDelete
  12. Min please sinopsis part selanjut nya sampe tamat, sumpah penasaran... makaasii mimin yg baik hati

    ReplyDelete
  13. Blm ngepost kelanjutannya yah min??,,aduuhh bkin baper niihh penasaran banget sama kelanjutannya,,

    ReplyDelete
  14. Kami 2 sll menunggu kelanjutannya.... Tetap semangat
    ..

    ReplyDelete
  15. Iyha ni kita tunggu kelanjutannya

    ReplyDelete
  16. Ayo dong kak lanjut lgi udh beberapa hri blm ngPost nih, semangatttt kak 2 episode lgi, klo udh slesai bkin sinopsis rak nakara dong ya kak,

    ReplyDelete
  17. di tunggu kelanjutannya kak.... jangan lama2

    ReplyDelete
  18. Ayo kak d tunggu kelanjutannya,jadi g sabar nih

    ReplyDelete
  19. Tiap HR rajin buka blog ini. Nungguin sinopsis selanjutnya. Tetap semangat ya... Kami tunggu terus

    ReplyDelete
  20. Sehari sampai 10kali buka blog ini penasaran tunggu kelanjutan nya
    ....Di tunggu Ya! Terima kasih

    ReplyDelete
  21. Untuk kesekian kalinya buka blog ini 😅 ayo kak..kami selalu menunggu .. SEMANGAT

    ReplyDelete
  22. Ditunggu bgt lanjutannya kak, smoga secepatnya 🙏

    ReplyDelete
  23. Lanjutin dong min tinggal 2 episode lg kok dlama lamain sih

    ReplyDelete
  24. Lanjutkan min....
    Semangat....💪

    ReplyDelete
  25. Ya ka cept dong sinopsin nya ting 2 eps gi yg menguras air mata

    ReplyDelete
  26. Ditunggu banget nii lanjutannyaa...

    ReplyDelete
  27. Ayooo kaaaakkk
    ..
    Penasaran niihhh.. 😢😢😢😢😢

    ReplyDelete
  28. Lamjutin dong kak . Jgn lupa buat sinopsis ran nakara yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak pasti dilanjutkan.

      Dan maaf ya kak, tolong kalau mau rekomendasikan lakorn yang mau di buat sinopsis nya jangan gunakan kata: 'lupa'. Saya baca nya, terkesan kita sudah janji gitu mau buat sinopsis ran nakara. Padahal, kita nya baru pertama kali baca judul lakorn tersebut.

      Kalau ada yang rekomendasikan lakorn,kami selalu cari sinopsis garis besar ceritanya, dan kalau menarik, kami akan coba tonton. Kalau lakorn nya sesuai dengan selera kami, kami tuliskan sinopsis nya.

      Kami tulis sinopsis yang kami suka mbak, biar nulis nya bisa enjoy. Terimakasih.

      Delete
  29. Makasih banyak untuk semuanya yang udah mau ke sini dan baca 🙏
    Sinopsis nya akan di usahakan update secepat mungkin. Harap di maklumi, yang nulis juga kerja di dunia nyata, dan sekarang sedang sibuk banget mendekati akhir tahun. Menulis sinopsis ini, dilakukan di sela sela waktu luang yang ada. Kadang siap kerja, kita jg nggak bisa langsung nulis, karena hang out sama teman teman.

    Terimakasih karena sudah mau baca ya 😊🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pokoknya kita tunggu deh sinopsis 2 episode terakhir serial game sanaeha ini.... walau agak lama yg penting ada. Mungkin Setelah hang out dan tugas kantor kelar tentunya. Nanti pasti lebih fresh dan enjoy lg buat sinopsis.... Tetap semangat... kami sll menunggu...

      Delete
Previous Post Next Post