Network : GMM One
Dikantor
administrasi sekolah. Pang dan Nack duduk dihadapan Bu Ladda. Kemudian Guru Pom
datang dan menanyakan keadaan Pang, apa Pang baik- baik saja. Dan melihat itu,
Nack tampak sedikit iri dengan perhatian yang diberikan kepada Pang.
Guru
Pom mengucapkan terima kasih atas bantuan Bu Ladda dan lalu dia ingin mengambil
alih masalah ini, tapi Bu Ladda tidak mau mengizinkan. Bu Ladda ingin Pang
serta Nack dihukum selama sebulan. Lalu Guru Pom pun membalas bahwa kondisi
Wave baik- baik saja, dan ditambah Pang merupakan siswa Kelas Berbakat yang
menjadi tanggung jawabnya, jadi dia ingin mengambil alih masalah ini.
Tapi
dengan bersikeras, Bu Ladda tetap menolak. Lalu karena itu, dia dan Guru Pom
pun mulai berdebat. Dan ketika Guru Pom mengatakan bahwa Kepala Sekolah lah
yang telah memerintahkannya untuk mengurus semua siswa Berbakat, maka Bu Ladda
pun kalah.
Kemudian
Guru Pom mengajak mereka untuk ikut bersamanya. Namun ketika Nack ikut berdiri
dari duduknya dan ingin ikut keluar. Bu Ladda langsung mengatakan bahwa Guru
Pom boleh membawa Pang, tapi untuk Nack, dia yang akan mengurusnya karena Nack
hanyalah siswa Biasa. Dan saat Guru Pom protes, Bu Ladda dengan tegas
mengatakan agar Guru Pom tidak melewati batas.
“Karena
temanmu dibebaskan, sebagai gantinya, hukumanmu jadi dua kali lipat. Kamu akan
diskors,” kata Bu Ladda dengan nada yang sangat tajam kepada Nack.
Pang
protes kepada Bu Ladda yang bertindak seperti itu. Tapi Bu Ladda langsung
membalas bahwa karena Pang lolos dari hukuman, maka harus ada yang menanggung
bagian Pang. Dan Guru Pom yang tidak bisa membantu, dia memanggil nama Pang
supaya tenang.
“Berisik!
Hentikan! Kamu puas, kan? Bisa membantu siswa Biasa sepertiku? Buat apa
membantah, padalah rencana mu dan Waver berjalan lancar,” kata Nack dengan nada
keras.
“Rencana
apa?” tanya Pang dengan kebingungan.
“Oh.
Masih berani tanya? Kalian menjebak ku biar guru menyaksikan ku memukulnya.
Padahal aku tidak melakukannya. Aku kenal baik orang sepertimu. Tidak heran,
Wave tahu namamu,” tuduh Nack. Dan tentu saja Pang menyangkalinya, karena itu
tidak benar.
Nack
membahas tentang Pang yang awalnya tidak mau masuk ke Kelas Berbakat, padahal
Pang sangat menginginkannya. Lalu Nack mengatai Pang sebagai lintah yang menipu
nya agar Pang bisa masuk ke kelas Berbakat. Dan ketika dia tidak lagi berguna,
Pang mencari mangsa baru.
Kesal
dengan semua perkataan Nack, maka Pang pun memukuli Nack. Dan mereka berdua
mulai bertengkar serta memukul satu sama lain. Lalu melihat itu, Bu Ladda
tampak sangat terkejut sekali. Sedangkan Guru Pom, dengan segera dia langsung
berusaha untuk menghentikan mereka berdua.
“Kalau
menurutmu aku sejahat itu, maka kita hentikan saja. Mulai sekarang, kita tidak
perlu bertemu lagi. Kamu senang kan?” teriak Pang dengan keras.
Dan
lalu Guru Pom serta Bu Ladda menarik Nack keluar dari dalam kantor. Kemudian
dengan keras, Nack berteriak keras dengan nada frustasi.
Diuks.
Pang diperiksa dan diobati. Dan disana ada Guru Pom yang menemaninnya.
Pernahkah
kamu bertanya gunanya belajar dengan keras? Pernahkah kamu merasa tidak ada
guru yang memahami kita?
Dikantin.
Saat melihat Nack disana, Pang menatapnya dengan pandangan bersalah. Tapi Nack
mengabaikan nya dan menjauhinya. Dan melihat itu, Pang tertunduk kecewa.
Pernahkah
kamu merasa kesal dengan sistem sekolah konyol yang bahkan tidak kita inginkan?
Pang
menatap kunci kamar baru yang didapatnya. Dan sebelum keluar dari dalam kamar,
Pang menatap ke arah Nack yang sedang belajar. Lalu dia memanggil Nack dan
menyuruh agar Nack menjaga diri. Tapi Nack mengabaikannya.
Pawaret Sermrittirong.
Pang membuka sebuah pintu kamar yang bertuliskan namanya. Dan ketika dia masuk,
dia melihat bahwa kamar baru nya ini sangat luas dan tampak lebih baik dari
kamar nya yang sebelumnya.
Lalu
Pang membuka buku peraturan yang didapatnya. Dan dia melihat isi buku tersebut.
Kemudian dengan raut sedih dan perasaan lemas, Pang terduduk.
Pernahkah
kamu penasaran kenapa sekolah hanya tertarik pada siswa luar biasa, tanpa
melihat penderitaan yang kita sembunyi kan?
Didalam
ruang kelas Berbakat. Kursi milik Wave kosong, karena Wave tidak masuk. Dan
Pang tampak sibuk memperhatikan lencana kelas Berbakat miliknya. Lalu Guru Pom
yang berdiri didepan kelas, dia menanyakan tentang pertanyaan yang sebelumnya
dia tanyakan.
“Bagi
yang tahu jawabannya…” kata Guru Pom. Dan Pang mengangkat tangannya. Lalu Guru
Pom tersenyum senang, karena mengira Pang telah tahu jawabannya.
Pang
menghela nafas dan berdiri. “Tidak tahu. Tapi sekarang aku tahu betapa hebat
nya Kelas Berbakat ini. Benar- benar hebat. Kelas ini memberiku yang tidak
pernah kumiliki sebelumnya. Tapi untuk itu, aku kehilangan hal yang sama
pentingnya. Makanya aku tidak cocok untuk kelas ini. Aku tidak mau kehilangan
hal penting lagi,” aku Pang dengan jujur.
Mendengar
itu, Guru Pom membalas bahwa dia paham dengan maksud Pang. Namun dia percaya
dan dia ingin Pang menemukan jawaban kenapa Pang terpilih masuk ke dalam Kelas
Berbakat ini. Lalu setelah itu, barulah Pang akan mengerti.
“Itu
tidak penting, pak,” kata Pang sambil menggeleng.
“Itu
penting. Sangat penting,” balas Guru Pom dengan tegas.
Pang
mengatakan dengan emosi bahwa dia tidak mau masuk ke kelas ini, jadi apa
gunanya dia mencari jawabannya. Dan tepat ketika itu, Wave masuk ke dalam
kelas. Dia menanyai apa Pang belum mengerti dan jika nantinya Pang tahu, apa
yang akan Pang lakukan.
“Aku
akan memberitahumu. Agar kamu tahu, sekarang, kamu tidak bisa mundur lagi,”
jelas Wave sambil berjalan ke depan kelas. Lalu dia mengeluarkan sebuah kertas.
“Kenapa
kita masuk ke Kelas Berbakat? Jawabannya adalah sebab kita akan berubah menjadi
manusia luar biasa, mulai sekarang,” kata Wave. Lalu dia menyentuh layar
komputernya dan menyalakan proyektor menggunakan sentuhan tangannya. Sehingga
berbagai gambar muncul dilayar.
Dengan teknologi saat ini, manusia
tidak lagi sesuai dengan teori seleksi alam Charles Darwin. Apa kalian setuju?
Tulis pendapat kalian di bagian belakang lembar jawaban.
Lampu
ruangan berkedip nyala- mati. Dan semua siswa yang melihat serta mendengar pertanyaan
tersebut langsung tampak kebingungan. Kemudian Wave berteriak dan semua kembali
normal lagi.
“Pak
Pom, apa yang kamu lakukan pada kami?” tanya Wave. Dan Guru Pom tersenyum, dia
tampak senang. Sementara Pang serta semua murid, mereka tampak terkejut dan
tidak menyangka. Lalu dengan erat, Pang memegang lencana ditangannya.
Tags:
The Gifted
Dramanya misterius.... Seru banget nih... ❤️❤️❤️
ReplyDeleteDi the gifted season 1 dan 2, kenapa Wave selalu memakai jaketnya?
ReplyDelete