Sinopsis
Lakorn : Happy Birthday Episode 07-3
Images by : GMM Tv
“Pak
Tai, bagaimana jika aku bilang kalau aku bisa melihat P’Tharnnam dan
berkomunikasi dengannya, apa Anda akan percaya?”
Pak
Tai terdiam dan menatap Tonmai. “Ya, aku percaya padamu.”
Tonmai
terkejut mendengar jawaban Pak Tai, apalagi Pak Tai langsung bertanya padanya,
apa Tharnnam sekarang ada di sini bersama Tonmai? Tonmai melihat sekeliling dan
memberitahu kalau Tharnnam tidak ada di sini sekarang. Dia tidak tahu Tharnnam
kemana, tapi kalau dia menemukan Tharnnam, dia akan membawa nya bertemu dengan
Pak Tai.
Pak
Tai kemudian mulai memfoto copy buku yang Tonmai berikan. Dan Tonmai bertanya
padanya, kenapa Pak Tai mudah percaya padanya? Pak Tai menjelaskan kalau dia
sering melihat Tonmai bicara sendiri belakangan ini, karena itu dia percaya
pada Tonmai. Tonmai tertawa mendengarnya, ada yang benar-benar mempercayainya.
--
Look
menemui Pana, dia bertanya apa Pana sering bertemu dengan Tee? Pana menjawab tidak,
tetapi kemarin dia baru bertemu dengan Tee. Pana juga menanyakan keadaan Look
yang pasti sedang kesusahan dengan keadaan perusahaan yang sedang kacau
sekarang. Look tersenyum dan memberitahu kalau dia sudah keluar.
Pana
terkejut mendengarnya. Dia mengira Look keluar dari perusahaan karena masalah
Tee. Look mengatakan bukan itu alasannya, dia keluar karena ingin bertanggung
jawab dan dia tidak bisa mengatasinya lagi. Dan dia meminta Pana untuk tidak
memberitahu hal ini pada Tee, karena dia tidak ingin Tee merasa bersalah.
Pana
kemudian memberitahu Look kalau ada yang aneh dengan Tee, tempo hari Tee bertanya
padanya, apa dia percaya ada orang yang bisa berkomunikasi dengan orang yang
sudah meninggal? Dan saat itu dia memberi penjelasan pada Tee kalau itu tidak
mungkin. Look berterimakasih atas bantuan Pana, dan meminta Pana untuk membantu
mengawasi dan menjaga Tee. Jika perlu bantuan, Pana bisa menghubunginya.
Usai
berbincang sesaat, Pana mohon izin untuk pulang duluan.
--
Noina
masih merasa marah dan kecewa dengan sikap Tonmai padanya tadi. Tapi, dia juga
merasa sedih karena Tonmai ternyata mau curhat padanya mengenai perasaannya,
tetapi dia malah tidak ada untuk Tonmai. Noina merasa bersalah.
O
ya, Noina ini pergi ke depan kelas Top dan menunggu Top keluar kelas.
Top
keluar kelas dan menyapa Noina yang sudah menunggunya. Dia sangat baik pada
Noina dan mengajak Noina untuk makan kue di toko yang baru buka di dekat sekolah
mereka. Teman-temannya memberitahunya kalau kue di toko itu sangat enak. Tetapi,
Noina malah meminta ice cream. Top berusaha membujuk Noina untuk tidak makan
ice cream hari ini, tetapi makan kue saja, kan kemarin mereka baru makan ice
cream.
Hal
itu membuat Noina teringat perkataan ibunya yang menyuruhnya untuk memilih
bersama orang yang paling membuatnya merasa nyaman. Dan hal itu membuatnya
teringat pada Tonmai yang selalu tahu kalau dia menyukai ice cream, dan tidak
masalah kapanpun dia mau makan ice cream.
“P’Top.
Aku sudah memutuskan,” ujar Noina dengan suara keras.
“Memutuskan
apa?”
“Ayo
putus! Aku sudah memikirkannya sejak lama, kau selalu membuatku melakukan hal yang
tidak ku sukai.”
“Apa
yang ku lakukan?”
“Kau
tidak membiarkanku berteman dengan Tonmai.”
“Tonmai?
Oh… itu alasanmu bertingkah aneh belakangan ini?”
“Ya.
Aku tidak bisa melakukannya. Aku dan Tonmai sudah berteman lama bahkan sebelum
aku bertemu denganmu. Dan kau ingin aku menjauhinya. Aku tidak bisa!” tegas
Noina. Dan suara keras Noina menarik perhatian semua orang yang berada di dekat
sana.
Top
jelas merasa malu dan meminta Noina untuk tenang sebentar. Tetapi, Noina terus
marah. Dia tidak peduli jika semua orang mendengarnya. Noina mulai memuji
Tonmai yang adalah teman terbaiknya dan paling bisa mengerti dirinya. Jadi, dia
ingin putus dengan Top. Top belum menjawab, tetapi Noina sudah langsung pergi.
--
Tonmai
sudah pulang. Dia masuk ke dalam rumah dan berteriak memanggil Tharnnam. Dia ingin
bilang sesuatu. Tetapi, Tharnnam tidak keluar. Tonmai mencari ke setiap sudut
kamarnya, tetapi Tharnnam tidak ada. Dan hal itu mulai membuat Tonmai khawatir.
Hari
sudah malam,
Tonmai
makan malam berdua dengan ibunya. Dan sambil makan, dia bertanya kenapa ayah
tidak ikut makan? Orn menjawab kalau ayah akan menyusul makan sebentar lagi.
Tonmai
memanfaatkan hal itu untuk menanyakan mengenai Tharnnam pada Orn.
“P’Tharnnam
sekolah di NFE, kan?”
Orn
terdiam sesaat. “Ya. Darimana kau tahu?”
“Itu
tidak penting darimana aku tahu. Aku hanya tidak mengerti kenapa P’Tharnnam
sekolah di NFE? Kenapa ayah dan ibu tidak menyekolahkannya di sekolah yang sama
sepertiku?”
Orn
bingung harus menjawab seperti apa.
Tags:
happy birthday