Sinopsis C- Drama : Easy Fortune Happy Life Episode 4 - part 3



Network : TTV

Media datang meliput Fu An, Pi Dan, serta Da Feng yang keluar dari dalam kantor polisi. Pagi ini, polisi menerima informasi rahasia mengenai penculikan. Korbannya adalah Xie Fu An, orang yang di cari oleh perusahaan Ba Bao Tang. Dan orang yang menyelamatkannya adalah Yan Da Feng, calon penerus Ba Bao Tang.

Zhen Zhen menahan rasa kesalnya dan memberitakan berita mengenai Fu An serta Da Feng tersebut di depan kamera. Lalu setelah kamera dimatikan, dia langsung pergi dengan kesal. Dan setiap orang menatapnya dengan heran.



Didepan rumah Yun Gao. Fu An dan Pi Dan memandangin nya dengan kagum, karena rumah itu sangat besar sekali. Lalu saat masuk ke dalamnya, Fu An serta Pi Dan langsung mau melepaskan sepatu, karena mereka takut mengotori lantai yang mengkilap bersih. Dan melihat itu, Da Feng menyuruh mereka untuk tidak perlu melakukan itu dan cepat berjalan.


“Sejak kakek Wang Cai tinggal di rumah yang sebesar ini, kemudian dia pasti sangat kaya, sangat sangat kaya. Tapi mengapa dia tidak kembali menemui nenek?” tanya Pi Dan dengan polos. Dan Fu An tidak bisa menjawab.


Diruang tamu. Da Feng tersenyum bangga mengejek Feng Feng serta Yan. Kemudian dia pergi untuk memanggil Yun Gao.

Feng Feng dan Yan langsung mendekati Fu An serta Pi Dan. Mereka berdua memuji- muji Fu An serta Pi Dan, lalu memperkenalkan Yan Yang.


“Kamu … kamu orang baik yang dirumah sakit itu kan!” kata Fu An mengenali Yan Yang. Lalu dia mengulurkan tangannya.

“Apa kamu sudah mencuci tangan hari ini?” tanya Yan sambil mencium bau tangan Fu An. Lalu dia tertawa dan menyalamin tangan Fu An,” Aku hanya bercanda. Aku Yan Yang.”


Melihat itu Feng Feng serta Yan langsung tersenyum senang. Karena itu pertanda baik.


Yun Gao memperlakukan Fu An dan Pi Dan dengan sangat baik. Pi Dan lalu menceritakan padanya mengenai Da Feng yang telah menyelamatkan mereka, dan Yun Gao memuji Da Feng yang kali ini telah melakukan hal baik.


Feng Feng serta Yan yang tidak mau kalah, mereka mendekati Yun Gao dan mengatakan bahwa mereka lah yang telah meminta foto Fu An dari rumah sakit dan memasang nya di koran, sehingga Da Feng bisa menemukan Fu An.

“Benar. Terima kasih pada dua orang ini, karena mereka Fu An serta Pi Dan di temukan dan diculik. Benar- benar terima kasih,” kata Da Feng dengan sinis. Dan Yan Yang tertawa kecil mendengar itu.


Fu An memanggil Yun Gao dengan panggilan kakek Wang Cai, dan Yun Gao mengizinkannya untuk terus memanggil dia dengan panggilan Wang Cai. Lalu Fu An menyerahkan kotak kaleng milik Nenek nya yang dipegangnya sebelum dia meninggal.

“Chun Xiang, setelah bertahun- tahun, kamu selalu menyimpan jam ini dengan mu? Chun Xiang, banyak yang ingin ku bicarakan padamu tentang kita, tapi pada akhirnya kita tidak bisa bertemu lagi,” gumam Wang Cai dalam hatinya dengan sedih, sambil memperhatikan kalung jam yang tersimpan didalam kotak kaleng itu.
“Kakek jangan sedih. Aku sudah menguburkan Nenek ku. Jika kamu mau, kamu bisa kembali dan menemui dia kapapun kamu mau,” kata Fu An menghibur Wang Cai yang tampak sangat sedih.

“Pasti, aku pasti akan kembali menemui dia. Aku akan memberitahu dia, aku akan menjaga kalian berdua dengan baik. Kamu tinggalah disini dengan kami,” kata Yun Gao dengan ramah.

Pi Dan merasa senang, tapi Fu An menolak, karena alasan dia datang mencari Yun Gao adalah untuk memenuhi harapan terakhir neneknya, dan karena itu telah terpenuhi, maka dia akan pulang ke gunung Fu Man.

“Tapi kalau kembali ke gunung Fu Man, dimana kita harus tinggal?” tanya Pi Dan pada Fu An.

“Tidak perlu. Kami benar- benar tidak ingin merepotkan siapapun,” kata Fu An.

“Mengapa tidak tinggal disini? Kami bahkan sudah mempersiapkan kamar,” kata Yan dengan semangat.

“Ayah, aku akan membawa mereka ke kamar ya,” tambah Feng Feng. Lalu mereka berdua pergi membawa Fu An serta Pi Dan. Lalu saat berjalan melewati Da Feng, mereka berdua memberikan tanda mengejek pada nya.


Feng Feng serta Yan membawa Fu An serta Pi Dan berkeliling rumah. Pertama ke kamar dimana Anthony akan tinggal. Disana penuh makanan, dan tanpa tahu apapun, Pi Dan memakan itu dan menawarkannya pada Fu An juga.


“Tidak masalah, ambil sebanyak yang kamu mau!” kata Feng Feng mempersilhakan mereka berdua. Dan Fu An pun memakan biskuitnya.

“Fu An, kami meminta desaigner untuk secara khusus mendesign kan kamar ini untuk Anthony. Dan biskuit ini, juga khusus di persiapkan untuk Anthony,” jelas Feng Feng dengan pelan. Dan mendengar itu, Fu An serta Pi Dan pun berhenti memakan makanan itu.

“Anjing disini begitu beruntung ya!” gumam Fu An.

Kedua ke kamar untuk Fu An dan Pi Dan. Disana dengan bangga, Feng Feng memberitahukan harga dari semua perabotan yang ada di dalam kamar itu. Lalu kemudian mereka menunjukan kamar mandi yang berada didalam kamar, dan disana terdapat sebuah bathup. Tapi karena tidak tahu, Pi Dan mengira itu adalah sebuah kolam berenang.


“Untukmu, itu bisa menjadi kolam berenang. Ketika kamu capek kamu bisa berendam, dan kamu juga bisa berenang,” jelas Feng Feng dengan cepat. Lalu dia mengajak Fu An ke ruangan selanjutnya, yaitu ruangan bermain.

Post a Comment

Previous Post Next Post