Network : TTV
Media
datang meliput Fu An, Pi Dan, serta Da Feng yang keluar dari dalam kantor
polisi. Pagi ini, polisi menerima
informasi rahasia mengenai penculikan. Korbannya adalah Xie Fu An, orang yang
di cari oleh perusahaan Ba Bao Tang. Dan orang yang menyelamatkannya adalah Yan
Da Feng, calon penerus Ba Bao Tang.
Zhen
Zhen menahan rasa kesalnya dan memberitakan berita mengenai Fu An serta Da Feng
tersebut di depan kamera. Lalu setelah kamera dimatikan, dia langsung pergi
dengan kesal. Dan setiap orang menatapnya dengan heran.
Didepan
rumah Yun Gao. Fu An dan Pi Dan memandangin nya dengan kagum, karena rumah itu
sangat besar sekali. Lalu saat masuk ke dalamnya, Fu An serta Pi Dan langsung
mau melepaskan sepatu, karena mereka takut mengotori lantai yang mengkilap
bersih. Dan melihat itu, Da Feng menyuruh mereka untuk tidak perlu melakukan
itu dan cepat berjalan.
“Sejak
kakek Wang Cai tinggal di rumah yang sebesar ini, kemudian dia pasti sangat
kaya, sangat sangat kaya. Tapi mengapa dia tidak kembali menemui nenek?” tanya
Pi Dan dengan polos. Dan Fu An tidak bisa menjawab.
Diruang
tamu. Da Feng tersenyum bangga mengejek Feng Feng serta Yan. Kemudian dia pergi
untuk memanggil Yun Gao.
Feng
Feng dan Yan langsung mendekati Fu An serta Pi Dan. Mereka berdua memuji- muji
Fu An serta Pi Dan, lalu memperkenalkan Yan Yang.
“Kamu
… kamu orang baik yang dirumah sakit itu kan!” kata Fu An mengenali Yan Yang.
Lalu dia mengulurkan tangannya.
“Apa
kamu sudah mencuci tangan hari ini?” tanya Yan sambil mencium bau tangan Fu An.
Lalu dia tertawa dan menyalamin tangan Fu An,” Aku hanya bercanda. Aku Yan
Yang.”
Melihat
itu Feng Feng serta Yan langsung tersenyum senang. Karena itu pertanda baik.
Yun
Gao memperlakukan Fu An dan Pi Dan dengan sangat baik. Pi Dan lalu menceritakan
padanya mengenai Da Feng yang telah menyelamatkan mereka, dan Yun Gao memuji Da
Feng yang kali ini telah melakukan hal baik.
Feng
Feng serta Yan yang tidak mau kalah, mereka mendekati Yun Gao dan mengatakan
bahwa mereka lah yang telah meminta foto Fu An dari rumah sakit dan memasang
nya di koran, sehingga Da Feng bisa menemukan Fu An.
“Benar.
Terima kasih pada dua orang ini, karena mereka Fu An serta Pi Dan di temukan
dan diculik. Benar- benar terima kasih,” kata Da Feng dengan sinis. Dan Yan
Yang tertawa kecil mendengar itu.
Fu An memanggil Yun Gao dengan panggilan kakek Wang Cai, dan Yun Gao mengizinkannya untuk terus memanggil dia dengan panggilan Wang Cai. Lalu Fu An menyerahkan kotak kaleng milik Nenek nya yang dipegangnya sebelum dia meninggal.
“Chun Xiang, setelah bertahun-
tahun, kamu selalu menyimpan jam ini dengan mu? Chun Xiang, banyak yang ingin
ku bicarakan padamu tentang kita, tapi pada akhirnya kita tidak bisa bertemu
lagi,” gumam Wang Cai dalam hatinya dengan sedih, sambil
memperhatikan kalung jam yang tersimpan didalam kotak kaleng itu.
“Kakek
jangan sedih. Aku sudah menguburkan Nenek ku. Jika kamu mau, kamu bisa kembali
dan menemui dia kapapun kamu mau,” kata Fu An menghibur Wang Cai yang tampak
sangat sedih.
“Pasti,
aku pasti akan kembali menemui dia. Aku akan memberitahu dia, aku akan menjaga
kalian berdua dengan baik. Kamu tinggalah disini dengan kami,” kata Yun Gao
dengan ramah.
Pi
Dan merasa senang, tapi Fu An menolak, karena alasan dia datang mencari Yun Gao
adalah untuk memenuhi harapan terakhir neneknya, dan karena itu telah
terpenuhi, maka dia akan pulang ke gunung Fu Man.
“Tapi
kalau kembali ke gunung Fu Man, dimana kita harus tinggal?” tanya Pi Dan pada Fu
An.
“Tidak
perlu. Kami benar- benar tidak ingin merepotkan siapapun,” kata Fu An.
“Ayah,
aku akan membawa mereka ke kamar ya,” tambah Feng Feng. Lalu mereka berdua
pergi membawa Fu An serta Pi Dan. Lalu saat berjalan melewati Da Feng, mereka
berdua memberikan tanda mengejek pada nya.
“Tidak
masalah, ambil sebanyak yang kamu mau!” kata Feng Feng mempersilhakan mereka
berdua. Dan Fu An pun memakan biskuitnya.
“Fu
An, kami meminta desaigner untuk secara khusus mendesign kan kamar ini untuk
Anthony. Dan biskuit ini, juga khusus di persiapkan untuk Anthony,” jelas Feng
Feng dengan pelan. Dan mendengar itu, Fu An serta Pi Dan pun berhenti memakan
makanan itu.
“Anjing
disini begitu beruntung ya!” gumam Fu An.
Kedua
ke kamar untuk Fu An dan Pi Dan. Disana dengan bangga, Feng Feng memberitahukan
harga dari semua perabotan yang ada di dalam kamar itu. Lalu kemudian mereka
menunjukan kamar mandi yang berada didalam kamar, dan disana terdapat sebuah
bathup. Tapi karena tidak tahu, Pi Dan mengira itu adalah sebuah kolam
berenang.
“Untukmu,
itu bisa menjadi kolam berenang. Ketika kamu capek kamu bisa berendam, dan kamu
juga bisa berenang,” jelas Feng Feng dengan cepat. Lalu dia mengajak Fu An ke
ruangan selanjutnya, yaitu ruangan bermain.
Tags:
Easy Fortune Happy Life