Sinopsis
C-Drama : Hello, Debate Opponent Episode 01-2
Images by : Mango TV
Acara
debat antara kontestan berakhir. Moderator memberikan kesempatan kepada para
penonton untuk bertanya. Dan teman Bai Yu langsung sengaja menumpahkan minuman
ke celana Bai Yu hingga refleks membuat Bai Yu berdiri. Dan tentu saja,
moderator mengira Bai Yu hendak bertanya.
Bai
Yu sebenarnya tidak ingin menanyakan apapun, tapi karena sudah kepalang
berdiri, daripada malu, dia bertanya.
“Dapatkah
aku bertanya kepada pihak sana, kenapa lady’s
first selalu lady’s first? Tidak
peduli keadaan apapun, selalu lady’s
first?” tanya Bai Yu.
Temannya
tertawa dan memberitahu Bai Yu, kalau yang harusnya Bai Yu tanyakan itu pihak
lawan, Univ. Changhu. Kan mereka ini adalah team pendukung Univ. Nan Jiao Da.
“Maaf.
Sebenarnya, aku ingin bertanya pada pihak lawan,” perbaiki Bai Yu, dan kontan membuat
semua orang tertawa. “Apakah artinya seseorang akan terluka ketika mereka di
diskriminasi?”
“Tentu
saja.”
“Seorang
pria memberikan tempat duduk untuk wanita, yang berarti dia berada dalam posisi
tidak mengenakkan. Di saat kritis, wanita dan anak kecil di selamatkan terlebih
dahulu, dan para pria akhirnya banyak yang meninggal. Jika ada kelaparan, pria
lah yang harus mengalah dan menahan lapar. Jadi tidak peduli apapun, kenapa
pria yang harus selalu terluka? Jadi, lady’s
first sebenarnya adalah diskriminasi terhadap pria?”
Pihak
Changhu gugup dan bingung cara menjawabnya. Pendebat nomor 1 langsung
mengatakan kalau istilah lady’s first membuat
wanita terlihat sebagai orang yang rentan. Hal itu tentu menentang wanita dan
juga melukai wanita.
“Berdasarkan
logikamu, apa kita selalu memberikan prioritas kepada yang terlemah? Lalu, aku
tidak mengerti. Ketika kita makan di rumah, bukankah yang tertua yang
mengangkat sumpit terlebih dahulu? Bukankah yang menjadi Ketua yang akan
berjalan di depan ketika kita melakukan traveling? Bukankah petugas militer
yang berdiri di depan ketika ada parade militer? Jadi para tetua petugas
militer dan ketua adalah orang yang lemah?” tanya Bai Yu.
Semua
bertepuk tangan atas pertanyaannya tersebut. Dan pihak Changhu menjelaskan kalau
semua itu di sebut menghormati.
“Oh,
kalau gitu untuk wanita itu di sebut diskriminasi sementara untuk yang lain di
sebut menghormati? Double standar sepertimu inilah yang mendiskriminasi wanita
kan? Aku merasa pihak lawan (Changhu) yang memandang rendah dan bicara
sendiri!”
Semua
langsung mengejek pihak Changhu. Moderator langsung menengahi dengan
berterimakasih atas antusias Bai Yu. Moderator juga memperkenalkan juri hari
ini yang telah memenangkan banyak perlombaan debat internasional yang datang dari
Univ. Ivi League, Qing Bei dari Jurusan Bisnis.
Qing
Bei maju ke depan podium dan memberikan kata sambutannya. Dia mulai menjelaskan
mengenai pertanyaan-pertanyaan Bai yu dan jawabannya. Saat menjelaskan itu,
Sung Qing menatapnya dengan mata berbinar. Dia bahkan berkata pada Xiao Xi,
kalau dia sudah jatuh cinta pada Qing Bei.
Qing
Bei mengomentari cara bicara Bai Yu yang tidak sopan dan tidak menghormati para
pendebat. Bai Yu terlalu agresif dan membuat orang merasa terganggu. Dia
kemudian memuji kedua pendebat yang hebat. Tingting menatapnya dengan kagum.
--
Acara
debat sudah selesai. Saat keluar Xiao Xi tanpa sengaja berpas-pasan dengan Ny.
Tang, dan Ny. Tang langsung meminta tolong padanya untuk mengantarkan form
registrasi universitas kepada klub debat yang berada di ruang 104, gedung
sekolah.
--
Para
anggota team debat berkumpul. Dan 3 orang menyerahkan surat keluar dari grup.
Mereka sudah 2 tahun berada di team debat, tapi belum pernah sekalipun Jurusan
Seni Liberal memenangkan pertandingan. Mereka tidak ingin membuang waktu mereka
lagi. Satu lagi beralasan kalau dia harus mempersiapkan ujian TOEFL tahun ini.
Yang lain, yang adalah Ketua klub, menjelaskan kalau mereka kan sudah mahasiswa
tingkat akhir. Dan menjadi anggota debat tidak akan banyak berpengaruh pada
resume mereka nantinya.
Tingting
sedih dan juga marah. Jika dia ikut mengundurkan diri, maka klub debat pasti
akan di tutup karena tidak memiliki anggota lagi. Dia mengizinkan semuanya
untuk keluar, tapi dia tetap akan bertahan di klub ini.
Xiao
Xi masuk dan menyerahkan dokumen yang di minta Ny. Tang untuk di serahkan.
Setelah itu, Xiaoxi pamit pergi, tapi Tingting menahannya. Tingting bertanya
apakah Xiao Xi tahun siapa mahasiswa baru yang tadi bicara tadi? Apakah dari
universitas mereka?
“Maksudnya,
Bai Yu?” tanya Xiao Xi. “Dia kelihatannya dari jurusan Managemen Literatur.”
“Dia
pandai bicara. Apakah dia pernah ikut serta dalam debat sebelumnya?”
“Aku
tidak kenal akrab dengannya. Tapi, dia ada bicara kalau tidak tertarik dengan
debat.”
“Begitu
ya. Aku hendak merekrut anggota baru, apa kau tertarik untuk bergabung?”
Xiao
Xi menolak karena dia belum pernah ikut debat sama sekali. Dan dia juga takut
bertengkar dengan orang lain. Tingting mengerti dan tidak memaksa. Saat Xiao Xi
mau keluar, ada seorang pria yang masuk dengan membawa kotak kardus besar. Pria
itu tanpa sopan berkata kalau dia dari klub detektif, dan melihat ruang ini
yang kosong, jadi dia ingin menggunakannya untuk meletakkan barang-barang klub mereka.
Tingting
langsung memberitahu kalau ini ruang klub mereka dan menyuruh pria itu mencari
ruangan lain. Pria itu malah mengejek team debat yang kabarnya akan di
bubarkan, ngapain perlu ruangan lagi! Tingting dengan tegas menyuruhnya keluar
karena dia adalah ketua klub. Pria itu kesal dan keluar sambil mengejek nggak
ada anggota debat ngapain ada klub. Emangnya dia bisa berdebat 1 vs 4 gitu!
Xiao
Xi merasa kasihan pada Tingting dan menawarkan diri untuk bertanya pada Bai Yu
apakah tertarik pada klub debat. Tingting berterimakasih atas bantuannya
tersebut.
--
Tingting
menemui Nn. Tang dan meminta izin untuk memberi sedikit waktu hingga dia bisa
memberikan laporan mengenai siapa saja anggota klub-nya. Dan hanya dia yang
tersisa dari klub debat. Tapi, dia akan bisa mendapatkan anggota klub-nya. Ny.
Tang tidak mau dan menyuruh agar di bubarkan saja. Tingting terus memohon agar
di beri waktu 1 minggu dan dia pasti bisa mendapatkan anggota.
Ny.
Tang akhirnya mengalah. Dia memberikan Tingting hingga Senin depan untuk
memasukkan 4 nama mahasiswa/I yang bergabung dalam team debat. Jika tidak, akan
di bubarkan. Tingting mengerti dan berterimakasih atas toleransi ny. Tang.
Saat
keluar, Tingting menghela nafas dalam. Tapi, dia kemudian tersenyum saat
melihat Qing Bei.
--
Tingting
dan Qing Bei berbincang. Mereka sudah saling mengenal. Tingting berkata kalau
dia tidak menyangka kalau Qing Bei menjadi mahasiswa jurusan bisnis. Qing Bei
menjelaskan kalau waktu itu dia hanya merasa kesempatan itu sangat langka, jadi
dia tidak peduli mengenai gelar. Dia sudah pergi selama 2 tahun, dan kini dia
kembali untuk membangkitkan kembali debat jurusan seni liberal.
“Ketika
kau pergi dulu, masih ada banyak orang di dalam klub. Kemudian hanya tersisa 4,
dan sekarang hanya tinggal aku sendiri, yang bahkan tidak mempunyai kemampuan
membentuk team,” sedih Tingting.
“Mari
lakukan kontes. Jadi lebih mudah memilih orangnya.”
Tingting
merasa percuma. Selama 2 tahun ini, klub debat tidak berada dalam posisi bagus,
dan pasti tidak akan ada yang mau datang walau mereka melakukan kontes. Qing
Bei menyuruhnya untuk tidak khawatir karena dia yang akan mengatur segalanya. Dia
malah lebih khawatir saat kembali, Tingting sudah tidak ikut dalam team debat.
“Kelulusan
membuatku tertekan. Orangtuaku juga berharap aku segera mencari kerja. Aku juga
ingin segera lulus. Tapi, tidak ada orang di dalam klub, jadi aku harus
tinggal. Bagiku debat adalah bagian dari hatiku, jadi aku tidak ingin
menyesal,” ujar Tingting.
--
Xiao
Xi menemui Bai Yu di kantin dan bahkan membelikannya makan siang. Bai Yu jelas
curiga, jangan-jangan Xiao Xi sudah menghancurkan atau membuang atau bahkan
ingin mengambil barang-nya? Xiao Xi membantah semua itu. Bai Yu jadi makin
curiga, apa Xiao Xi mengintip isi barangnya dan ingin meminjam-nya? Xiao Xi
langsung membantah dengan tegas.
“Aku
kira kau tidak suka padaku. Lalu, kenapa mentraktirku makan?” bingung Bai Yu.
Xiao
Xi langsung membahas mengenai Bai Yu saat di auditorium tadi sangat keren
ketika berdebat. Dan ketua klub debat memintanya bertanya apakah Bai Yu mau
bergabung dengan team debat? Bai Yu menolak. Xiao Xi terus berusaha
membujuknya.
“Aku
tidak akan bergabung walau kau mentraktirku terus. Aku tidak akan pergi!” tegas
Bai Yu. “Tapi, apa hubungannya hal itu dengan kau? Kau mencari masalah saja.”
“Bai
Yu, aku tadi ke ruang klub debat hari ini, aku dengar kalau klub debat kita
akan di bubarkan. Sekarang kak Ting sedang berusaha sendirian. Sejujurnya, aku
mengaguminya. Dia masih bertahan bahkan di situasi seperti ini. Sebenarnya, aku
hanya datang untuk menyampaikan pesan. Kau pergi atau tidak bukan urusanku.
Tapi, aku rasa, kita sebagai mahasisiwa baru seni liberal, jika punya bakat
harus pergi membantu. Bagaimanapun itu suatu kehormatan kan, benar?”
“Tidak
benar,” tegas Bai Yu. “Kenapa kau seperti ibuku saja sih? Kenapa aku harus
mengambil tanggung jawab untuk orang lain. Kau itu sangat mengganggu!”
“Kalau
tidak mau ya sudah. Tidak bisa kau bicara baik-baik!”
“Kalau
gitu, aku akan bicara baik-baik padamu. Apa hubungan semua ini denganmu? Apa
kau punya terlalu banyak waktu luang? Hingga ingin membantu klub debat, agar
kalau klub debat berhasil kau merasa bangga? Pikirkan dirimu sendiri, jangan
selalu bersedia menjadi cadangan. Cobalah menjadi pusatnya juga! Atau gini
saja, kau pergi maka aku pergi. Bagaimana?!”
Xiao
Xi benar-benar kesal mendengar ucapan Bai Yu. Dia segera mengeluarkan barang
Bai Yu dari tas-nya kemudian meletakkannya di meja dan langsung pergi. Bai Yu
tambah heran melihat Xiao Xi yang marah padahal dia kan benar.
--
Di
asrama wanita,
Wu
Di memarahi Xiao En karena ingin bergabung dengan klub fisika. Dia menceramahi
Xiao En yang tidak juga bosan belajar fisika.
Saat
itu, Xiao Xi masuk ke dalam kamar dengan emosi. Wu Di langsung bertanya, Xiao
Xi mau masuk klub apa? Xiao Xi hanya diam dan mukanya cemberut. Wu Di langsung
bertanya apa yang terjadi? Tapi, Xiao Xi menjawab tidak ada.
Tidak
lama, Sun Qing masuk sambil marah-marah mengenai klub diva, yang ingin dia
berdanda seperti klub opera. Wu Di langsung bertanya apa yang terjadi? Sun Qing
menjawab tidak ada, dia akan pergi interview ke klub debat saja.
Xiao
Xi kaget. Dan Sun Qing menjawab kalau dia masuk untuk mengejar cintanya. Jika
dia tidak bergabung dengan klub debat, bagaimana dia bisa mendekati Qing Bei?
Xiao Xi heran karena dari yang di dengarnya, beberapa tahun ini, klub debat
kesulitan mendapat anggota baru.
“Itu
karena sebelumnya tidak ada Qing Bei. Tapi sekarang berbeda, tidak ada yang
tahu akan ada berapa tanya yang datang besok. Karena itu, besok akan di adakan
adu debat,” jelas Sun Qing.
Sun
Qing kemudian mengajak semuanya keluar untuk mencari makan, dia yang akan
mentraktir.
--
Bai
Yu membawa pulang paketnya yang ternyata isinya adalah HD. Dan ketiga teman
sekamarnya, langsung menonton dengan antusias. Bai Yu sendiri sudah tiduran dan
memikirkan kemarahan Xiao Xi padanya tadi.
--
Sun
Qing dan yang lain berada di restoran. Sambil makan, Sun Qing memberitahu kalau
tema adu debat yang di dapatnya adalah mengenai : “Pendapaftaran mahasiswa baru
ke Universitas, Orangtua Wajib Menemani.” Dan Sun Qing merasa dia tidak beruntung karena
dia berada di pihak untuk setuju. Xiao Xi langsung mengatakan kalau orang tua
yang menemani itu hal yang bagus. Karena kan nantinya mereka tidak akan bertemu
selama beberapa bulan.
Sun
Qing tidak sependapat. Dia lebih baik tidak usah di temani. Menurutnya itu
terlalu berlebihan. Xiao Xi tetap berkata kalau Sun Qing beruntung karna tidak
harus mencuci baju, sementara mereka bertiga harus mencuci setiap hari. Ibu Sun
Qing bahkan sudah mempaketkan baju Sun Qing dan mengirimkannya teratur setiap
minggu, dan yang Sun Qing sudah pakai di kirimkan pada mereka.
“Ibuku
adalah halangan terbesar yang menghalangi kebebasanku,” komentar Sun Qing.
Xiao
Xi terdiam dan tampak sedih.
Flashback
H-1 masuk universitas, ayah dan
ibu mengabarinya kalau Xiao Chen memiliki lomba pidato di Singapore lusa, dan
mereka memutuskan untuk pergi. Jadi, mereka tidak bisa mengantarkan Xiao Xi
besok ke universitas. Mereka yakin kalau Xiao Xi bisa melakukannya sendiri. Ibu
juga menyuruh Xiao Xi untuk tidak membawa terlalu banyak baju. Gunakan saja
koper yang kecil. Sisanya akan dia kirimkan menggunakan paket ke asrama Xiao Xi
besok, secepatnya.
“Ini kali pertamaku pergi jauh
dari rumah. Dan itu adalah hari yang penting,” ujar Xiao Xi, kecewa. “Sudahlah,
Xiao Chen lebih penting. Aku bisa melakukannya sendiri.”
Ibu dan ayah langsung tersenyum
senang.
--
Beberapa hari kemudian, Xiao Xi
menelpon ibunya dari ruang cuci dan marah karena pakaiannya yang ibu bilang mau
kirim, belum tiba juga. Ibu menjelaskan kalau dia baru mengirimnya hari ini,
dan perkiraan akan tiba paling lambat lusa.
“Kenapa baru di kirim hari ini?
Aku sudah di sini beberapa hari,” marah Xiao Xi.
“Bukankah kau tahu kalau ibu ke
Singapore? Ibu baru saja tiba.”
“Kenapa Xiao Chen selalu diprioritas-kan terus! Kenapa dia harus di antar tapi aku tidak?!” marah
Xiao Xi sambil menangis, meluapkan kekecewaaannya. Ibu hendak menjelaskan tapi
Xiao Xi langsung berkata : “Ma, sinyal di sini jelek. Tidak usah bilang apa-apa
lagi!” dan langsung mematikan telepon.
End
--
Esok
hari,
Xiao
Xi membeli sarapan di depan kampus dan berpas-pasan dengan Bai Yu. Bai Yu
langsung berkata kepada penjual kalau dia yang akan membayar punya Xiao Xi.
Xiao Xi langsung menolak dengan tegas. Dia punya uang sendiri.
“Jangan
terlalu sungkan. Aku melihatmu sendirian dan kelihatan miskin. Tidak ada orang
tua yang menemani ke kampus. Dan bahkan membelikan sarapan untuk teman
sekamarmu. Biar aku saja yang bayarkan!”
Xiao
Xi kesal dan menginjak kaki Bai Yu dengan keras. Dia langsung membayar
makanannya dan langsung pergi.
--
Bai
Yu kembali ke kamar asrama. Dan temannya yang suka baca majalah itu memberitahu
kalau dia sudah mendaftarkan nama mereka semua untuk ikut percobaan klub debat
hari ini. Yang lain menolak karena mereka tidak tertarik. Tidak di sangka, Bai
Yu setuju untuk datang.
“Kau
tertarik pada debat?”
“Siapa
yang bilang? Aku hanya dengar kalau 99% wanita di univ kita mendaftar,” alasan
Bai Yu.
Dan
mendengar itu, dua orang yang lain jadi mau ikut, supaya bisa lihat wanita
cantik.
--
Tingting
melihat jumlah pendaftar dan ada 18 team (1 team = 4 orang) yang mendaftar kali
ini, dan itu memecahkan rekor pendaftar selama 4 tahun ini. Dia merasa kagum
dengan pengaruh Qing Bei.
--
Adu
debat untuk memilih anggota klub debat di mulai.
Dan
para pendaftar ini unik-unik. Ada yang gagap dan tentu tidak bisa di terima. Ada
yang malah setuju dengan pendapat tim lawan. Ada yang emosian, dan saat debat
mereka berdua (dari dua team) sama-sama berdiri, padahal aturan debat jika
pihak lawan berdiri, pihak lain harus duduk.
Saat
itu Bai Yu datang sendiri ke ruang debat. Dan Tingting yang melihatnya jelas
senang.
Acara
debat masih berlangsung. Tapi, banyak yang nggak tahu etika dalam berdebat. Ada
yang bahkan terang-terangan menggunakan internet untuk berdebat dan menunjukkan
sumber data-nya di internet.
Xiao
Xi, Sun Qing, Wu Di dan Xiao En ada di sana juga untuk melihat. Yang ikut
daftar Cuma Xiao Xi dan Sun Qing. Tapi, Sun Qing memberitahu kabar buruk pada
Xiao Xi, salah satu dari anggota mereka mengirim pesan padanya dan menyerah. Sun
Qing langsung meminta tolong pada Wu Di, tapi Wu Di menolak.
Debat
selanjutnya adalah tim : Pria paling tampan dari Qing Bei dan lawannya adalah
tim : Dewi Zhixian. Bai Yu langsung mengangkat tangan, sebagai perwakilan dari
tim : Pria paling tampan dari Qing Bei, “Aku menyerah!”
“Kau
adalah…” tanya Qing Bei.
“Bai
Yu.”
“Kau
memutuskan sendiri. Apa kau yakin team-mu juga menyerah?”
“Tidak
ada satupun yang datang. Aku yang bertanggung jawab atas mereka,” jawab Bai Yu.
Kenapa teman-temannya belum datang? Karena mereka masih sibuk mengeringkan baju terkeren yang mereka punya.
Qing
Bei bertanya menantang, apa Bai Yu takut?
Sun
Qing mengangkat tangan tiba-tiba, dan memberitahu kalau mereka juga kekurangan
1 orang, jadi tidak bisa ikut debat. Qing Bei menyimpulkan kalau begitu 2 sisi
setuju untuk sama-sama menyerah kan?
“Tidak
perlu!” jawab Xiao Xi dan maju ke depan, “Aku akan mencobanya!”
“Kalau
begitu aku juga akan ikut,” ujar Bai Yu dan maju ke depan.
“Kalau
begitu, aku akan mencoba mencari orang untuk menjadi tim sementaramu,” ujar
Tingting.
“Tidak
perlu! Aku bisa bermain sendiri melawan 4 orang!” sombong Bai Yu.
-Bersambung-
Yuhhuuu, debat pertama di episode ini
mengenai apakah lady’s first adalah
bentuk diskiriminasi terhadap wanita.
Bagaimana pendapat kalian? Boleh saling sharing pendapat di kolom
komentar lho 😊
Kayaknya seru, kalau kita nantinya bisa saling menanggapi 😊
Tags:
Debate Opponent
Seru banget debatnya . Lanjutkan!!
ReplyDelete