Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode
05
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Tong Niang sangat sedih dan membuat kesimpulan
sendiri kalau Shangyan sangat menyukai Appledog hingga membentu K&K, demi
mendapatkan kembali Appledog. Lan Mei dan suaminya setuju dengan kesimpulan
Tong Nian tersebut.
Suami Lan Mei kemudian bertanya, apakah Tong Nian pergi
ke pertandingan hari ini untuk melihat idolanya tersebut? Tong Nian mengiyakan.
Suami Lan Mei tambah bersemangat dan bertanya, apakah Tong Nian berhasil
mendapat tanda tangan Shangyan? Tadi dia tidak sempat ke depan panggung untuk minta
tanda tangan.
“Tidak. Aku rasa diapun tidak ingin bicara
denganku lagi,” jawab Tong Nian dengan sedih.
“Kau bicara dengan Han Shangyan?” kaget suami Lan Mei.
“Apa yang di katakan? Beritahu aku. Cepat.”
Tong Nian menjelaskan kalau tadi ada sedikit
kesalahpahaman hingga dia pergi ke hotel mereka untuk makan malam bersama. Mendengar
itu, suami Lan Mei dan Lan Mei kaget, untuk apa? Tong Nian menjawab ragu,
mungkin untuk menenangkannya. Rasa penasaran mereka semakin membuncah.
Tong Nian menatap mereka. Dia tidak tahu harus
menjawab seperti apa. Tidak mungkin kan dia bilang kalau dia menyatakan cinta
dan di tolak. Karena itu, Tong Nian hanya menjawab kalau sulit menjelaskan
masalahnya karena cukup rumit.
Lan Mei semakin penasaran. Dia berusaha menginterogasi
Tong Nian. Tong Nian memberitahunya kalau dia hanya pernah bertemu 2 kali
dengan Shangyan. Suami Lan Mei kemudian teringat sesuatu, dia memberitahu kalau
besok team K&K masih bertanding. Apa Tong Nian mau datang? Tentu saja, Tong
Nian mau pergi.
“Bagaimana kalau begini, meskipun aku harus pulang
besok, Lan Mei akan tetap di sini untuk menemanimu.”
Tong Nian sangat senang mendengarnya.
--
Usai mendengar ceramah dari kakek, Shangyan mengembalikan
ponsel Wu Bai kembali. Dia mengingatkan agar lain kali Wu Bai tidak usah
menjadi penyampai pesan kakek lagi. Wu Bai hanya diam. Wu Bai malah memberitahu
kalau gadis tadi, dia pernah melihatnya di kompetisi ACM.
Kompetisi ACM adalah kompetisi coding global
universitas. Dan Wu Bai pernah berpartisipasi. Dia menang dalam kompetisi itu. Tapi,
Wu Bai memuji Tong Nian yang cukup hebat.
“Kenapa kau melihatku begitu?” tanya Wu Bai,
melihat tatapan Shangyan.
“Kau tahu aku tidak punya hubungan dengannya,
kenapa kau tidak menjelaskannya?”
“Aku rasa, alasan kenapa kau tidak mau
menjelaskannya juga karena kau tidak ingin dia di permalukan di depan umum. Kau
tidak menjelaskan, jadi kenapa aku harus menjelaskannya? Aku tidak ada
hubungannya dengan itu.”
“Benar. Lagipula, semua orang di dunia juga tahu, selama
itu tidak ada hubungannya dengan Dewi-mu, Ai Qing, maka itu tidak ada
hubungannya denganmu,” balas Shangyan. Wuooh, berarti Wu Bai menyukai Ai Qing (?)
Shangyan kemudian bertanya kepada Wu Bai, kenapa kakek
datang kali ini? Wu Bai menjawab yang dia tahu, kakek datang untuk ziarah dan
juga mengunjungi kenalannya. Shangyan tahu kalau tidak mungkin hanya itu
tujuannya. Pasti ada yang lain. Dan setiap kali kakek melakukan sesuatu, pasti
dialah yang akan sial.
--
Esok hari,
Tong Nian sudah bangun pagi-pagi sekali. Dia
sangat bersemangat untuk datang melihat Shangyan lagi. Di sisi lain, dia juga
merasa sedih. Karena mungkin ini adalah kesempatan terakhirnya melihat Shangyan.
Dan karena itu, Tong Nian mulai mencoba berbagi
baju. Mencari yang terbaik.
--
Gedung arena sudah penuh dengan para fans yang
datang untuk menonton. Tong Nian datang ke sana bersama Lan Mei. Lan Mei sangat
bersemangat melihat banyaknya orang yang datang menonton. Tong Nian sendiri
merasa kebingungan karena semua tiket sudah habis terjual dan mereka tidak bisa
masuk. Lan Mei menyarankan agar mereka membeli tiket dari calo saja, tapi Tong
Nian menolak saran tersebut.
Di tengah kebingungan itu, team K&K tiba
dengan bus mereka. Sebelum memasuki gedung, Shangyan memberikan pengarahan pada
semua anggotanya. Su Cheng (manager) sendiri mulai membagikan tanda nama pada
masing-masing orang, agar mereka bisa leluasa keluar masuk gedung tanpa tiket.
Team SP dalan perjalanan ke gedung dan semua fans
langsung mengerubungi mereka. Saking bersemangatnya pada fans, mereka tanpa
sadar menyenggol Tong Nian hingga hampir terjatuh. Untung Lan Mei sigap menahan
tangan Tong Nian sebelum terjatuh ke lantai.
Solo dan Ai Qing melihat hal itu dan langsung
memeriksa keadaan Tong Nian. Tong Nian berkata dia tidak apa-apa. Dan Solo
mulai berkata pada semua fans agar lebih berhati-hati demi keselamatan. Tong Nian
dan Ai Qing saling bertatapan dan saling menyapa. Mereka masih mengingat, kalau
kemarin mereka bertemu. Setelah berbincang sejenak, team SP kembali berjalan
masuk ke dalam gedung.
Lan Mei langsung bertanya pada Tong Nian, siapa wanita
itu? Auranya sangat kuat. Tong Nian jadi minder sendiri. Dia menatap pakaiannya
dan dalam hati merasa menyesal karena seharusnya dia berpakaian agar lebih
terlihat dewasa.
Tidak lama, team K&K yang berjalan memasuki
gedung. 97 dan Demo melihat Tong Nian di kerumuna, sehingga mereka melambai
pada Tong Nian dan Tong Nian balas melambai. Grunt mengingatkan mereka untuk
lanjut jalan ke dalam gedung. Setelah itu, Shangyan lewat dan Tong Nian serta
Lan Mei berteriak memanggilnya. Dan tentu saja, di abaikan.
Hari ini adalah pertandingan antara K&K dan
SP. Begitu melihat Shangyan, Solo langsung berdiri untuk menyapa. Tapi,
Shangyan hanya berlalu pergi tanpa melirik sedikitpun. Solo jadi teringat saat Shangyan
menyatakan pensiun dan melempar cincin team mereka, dulu. Sementara itu, Ou
Qiang tampak sangat kesal dengan sikap Shangyan yang mengabaikan mereka.
Setelah duduk di kursi, 97 bicara dengan Shangyan,
memberitahu kalau Tong Nian datang dan ada di depan gedung. Demo dan Grunt mulai
mengerubungi Shangyan, bertanya apakah Shangyan tidak mengucapkan salam pada ‘kakak
ipar’? One ikut nimbrung. Mereka berempat kepo, dan menyarankan agar Shangyan
membawa masuk Tong Nian dan temannya ke area VIP. Wu Bai tersenyum melihat
orang-orang pada salah paham pada Shangyan.
Shangyan juga kesal. Tapi, dia juga tidak tahu
bagaimana harus meluruskan kesalahpahaman ini. Semua masih terus salah paham
dan membujuk agar Shangyan membawa masuk Tong Nian. Dan akhirnya, Shangyan
memberi tanda pada Demo untuk membawa Tong Nian masuk.
Demo dan yang lain langsung tersenyum senang.
--
Tong Nian dan Lan Mei masih berdiri di luar gedung.
Mereka sudah seperti anak hilang saja. Untunglah Demo datang dan menunjukkan
kartu yang di bawanya agar Tong Nian dan Lan Mei bisa masuk. Lan Mei tidak
kenal dengan Demo, dan Tong Nian berkata nanti saja dia baru jelaskan.
Baru keluar dari pintu, para fans sudah
mengerubungi Demo untuk meminta tanda tangan. Terpaksa, Demo memberikan tanda
tangan dulu. Dia berteriak memberitahu Tong Nian kalau boss menyuruhnya mengundang
Tong Nian masuk. Dia juga memanggil Tong Nian dengan panggilan ‘kakak ipar’.
Lan Mei makin bingung. Mereka sudah saling kenal selama 3 tahun, tapi kenapa
Tong Nian tidak bilang kalau sudah nikah.
“Tidak. Dia itu hanya bicara omong kosong,” ujar
Tong Nian.
Lan Mei meminta Tong Nian untuk menjelaskan
semuanya padanya nanti. Lan Mei bahkan langsung menghampiri Demo dan bertanya,
siapa boss Demo? Demo menjawab dengan ketus kalau itu tidak ada hubungannya
dengan Lan Mei. Dia mengajak mereka masuk saja karena pertandingan mereka sudah
mau mulai sebentar lagi.
“Oh ya, Boss sedang tidak dalam mood baik hari ini,” beritahu Demo.
Tong Nian mengerti. Tapi, dia minta izin untuk
membawa masuk temannya juga, Lan Mei. Demo mengiyakan dengan semangat. Dia bahkan
mengajak Lan Mei bersalaman.
Demo membawa mereka berdua ke ruangan yang adalah
tempat istirahat pemain. Yang mana team SP juga ada di sana. Lan Mei sangat kagum.
Dan dia langsung terkejut saat melihat ada Shangyan di sana yang lagi
teleponan. Dia bahkan bertanya pada Tong Nian, apakah dia bisa meminta tanda tangan
Gun God? Di baju saja juga boleh.
“Hal ini, tidak perlu khawatir. Meskipun, boss
tidak pernah tanda tangan, tapi, kau adalah teman kakak ipar. Jadi tidak
masalah,” jawab Demo.
Lan Mei senang mendengarnya. Tapi, dia baru tersadar
beberapa detik kemudian, ‘teman kakak ipar?’
“Boss mereka adalah Gun,” beritahu Tong Nian.
“Jadi, suamimu adalah idola suamiku?” simpul Lan
Mei dengan semangat. “Pria-mu adalah Gun yang adalah idola suamiku.”
“Apa sih yang kau katakan? Aku jadi bingung. Aku…
aku hanya pernah bertemu dua kali dengannya. Hari ini adalah kali ketiga-ku,” ujar
Tong Nian.
Eh, Demo malah salah paham. Dia malah semakin kagum
dengan Shangyan yang sangat hebat. Dengan bersemangat dia mengajak Tong Nian untuk
duduk. Tong Nian jadi gelagapan, dia bukan kakak ipar mereka. Tong Nian menegaskan
pada Lan Mei, jika bertemu Gun, jangan bertanya apapun. Jika ada pertanyaan,
dia akan menjelaskannya pada Lan Mei pelan-pelan.
Demo kembali ke tempat duduknya dan mengumpulkan
semua anggota. Dia memberitahu kalau dia membawa kakak ipar kemari. Dan tahu
tidak, kakak ipar baru bertemu boss sebanyak 2 kali dan hari ini adalah hari
ketiga. Jadi, kemarin adalah pertemuan yang kedua. Yang artinya, boss
mendapatkan kakak ipar hanya dari pandangan pertama. Su Cheng langsung memukuli
mereka yang malah bicara omong kosong seperti itu.
Lan Mei mendorong Tong Nian untuk bicara pada
Shangyan. Shangyan kebetulan sudah selesai teleponan, jadi Tong Nian menghampirinya.
Shangyan melihat Lan Mei, jadi Tong Nian memberitahu kalau itu adalah temannya.
Shangyan menyuruh Tong Nian untuk duduk. Dengan nurut,
Tong Nian duduk di bangku belakang bersama dengan Lan Mei. Tapi, Shangyan memberi
tanda pada Tong Nian agar datang padanya. Lan Mei semangat dan menyuruh Tong
Nian untuk duduk di depan. Tong Nian juga senang, mengira Shangyan mau duduk
dengannya.
“Anggota team-ku benar-benar menyukaimu, jadi
mereka ingin kau melihat kompetisi secara gratis,” ujar Shangyan. Tong Nian
kaget, lebih karena dia sudah salah paham. “10 menit lagi, kita akan masuk ke
arena.”
Shangyan kemudian sibuk bermain bricks dengan game boy-nya. Tong Nian
jadi bingung. Apa Shangyan tidak mau bicara lagi? dan dia mulai memperhatikan
wajah Shangyan. Dalam hatinya, Tong Nian memuji hidup Shangyan yang sangat
mancung.
“Apa yang kau pikirkan?” tanya Shangyan, melihat Tong
Nian terus menatapnya.
“Aku hanya berpikir kalau aku harus menjelaskan
kesalahpahaman ini pada mereka.”
“Salah paham?”
“Mereka mengira aku adalah pacarmu. Hal itu tidak
bagus untukmu. Meskipun aku…”
“Meskipun kau menyukaiku, kau tidak ingin
menyebabkan masalah,” tebak Shangyan. Tong Nian mengangguk dan mengiyakan. “Lakukanlah.”
Tong Nian langsung berdiri. Tapi, Shanyan
tiba-tiba berkata, menyuruh Tong Nian menjelaskannya kurang dari 1 menit, agar
tidak menganggu mood mereka yang akan
bertanding. Tong Nian menjawab kalau 1 menit tidaklah cukup. Kemarin, dia sudah
mencoba menjelaskan, tapi mereka masih belum juga mengerti. Jadi, dia perlu
waktu setidaknya 5 menit untuk menjelaskan.
“Kalau gitu, jelaskan setelah kompetisinya usai,”
ujar Shangyan.
Dia mengajak semuanya untuk masuk ke arena. Tong Nian
bingung tapi dia mengikuti mereka bersama dengan Lan Mei. Lan Mei berbisik
mengingatkan agar Tong Nian jangan lupa meminta tanda tangan Gun untuknya. Tong
Nian dengan jujur berkata kalau dia tidak berani. Dia takut Shangyan akan marah
dan melempar mereka keluar.
“Apa salahnya meminta tanda tangan pacar sendiri?”
ujar Lan Mei.
“Dia bukan pacarku. Aku suka padanya, tapi dia tidak
suka padaku.”
“Jadi, kau yang mengejarnya? Kau belum
mendapatkannya?” kaget Lan Mei.
Tong Nian mengiyakan dengan malu dan mengajak Lan
Mei untuk tidak membahasnya lagi.
--
Mereka tiba di arena. Shangyan duduk di bangku paling
depan. Lan Mei dan Tong Nian ingin duduk di bangku belakang dan menyuruh
anggota K&K yang duduk di bangku belakang pindah ke depan (hanya tersisa 1
bangku kosong). Anggota itu menolak karena dia tidak berani duduk di samping
boss. Karena tidak ada pilihan lain lagi, Lan Mei menyuruh Tong Nian yang duduk
di samping Shangyan.
Team SP juga masuk. Tong Nian langsung melambaikan
tangan pada Ai Qing. Shangyan melihatnya dan bertanya, apakah mereka saling
kenal? Tong Nian menjawab tidak, hanya saja kemarin wanita itu yang membawanya
masuk ke dalam gedung.
“Kau tahu dia siapa?”
“Dia bilang padaku kalau dia pekerja di SP,” jawab
Tong Nian.
“Dia adalah Appledog SP. Pemenang CTF sebelumnya,
penyerang utama dan sekarang adalah manager dari SP,” beritahu Shangyan.
Tong Nian keselek ludahnya sendiri mendengar hal
itu. Dia sampai terbatuk. Lan Mei yang duduk di belakang juga kaget mendengarnya.
Tong Nian memastikan, Appledog anggota dari SOLO, satu dari dua penyerang utama
bersama dengan Shanyan… Appledog itu?
“Kau sudah mencari tahu ya,” ujar Shanyan.
Tong Nian langsung lemas. Dia kan ngira kalau
Shangyan suka dengan Appledog. Dia merasa minder.
Solo juga nanya, apakah Ai Qing mengenal gadis di
sebelah Shangyan? Ai Qing menggeleng, dia kemarin bertemu denganya dan sepertinya
dia adalah fans dari K&K, makanya dia bawa masuk kemarin. Solo penasaran,
apakah Shangyan sudah punya pacar? Ai Qing juga tidak yakin.
“Aku duduk di sini rasanya tidak pantas kan? Apa aku
pergi saja?” tanya Tong Nian.
“Pergi?”
“Dia akan salah paham jika aku duduk di sini.”
“Salah paham apa?” tanya Shangyan balik.
“Duduk di sini… bagaimana kalau dia mengira aku
adalah pacamu, dia akan tidak senang dan kau akan kena masalah. Maka akan lebih
sulit bagimu untuk mendapatkannya kembali. Aku tidak akan merepotkanmu lagi. Aku
mengerti. Aku akan mencari tempat duduk lain,” ujar Tong Nian dan langsung bergegas
pergi.
“Kau bercanda hah?” ujar Shangyan yang membuat
langkah Tong Nian terhenti. “Apa hubungannya aku dengan kalau dia salah paham? Juga…,”
ujar Shanyan dan memberi tanda agar Tong Nian mendekat. “Nono kecil, informasimu
sudah salah. Bukankah kau bilang suka padaku? Bagaimana bisa kau tidak tahu
kalau aku masih single dan tidak tertarik pada wanita?”
Tong Nian kaget. Dia sudah salah info.
“Duduk,” perintah Shangyan.
Dengan linglung, bagai boneka, Tong Nian kembali
duduk.
“Oh ya, tidak hanya wanita. Aku juga tidak
tertarik pada pria,” ujar Shangyan, memperjelas (mungkin takut nanti di kira
gay).
Ekspresi Tong Nian tidak bisa terkatakan.
Kompetisi K&K dan SP dimulai. K&K di
wakili oleh DT (Wu Bai), Grunt, Demo, 97 dan One. Sementara SP di wakili oleh
Hua Ti, Xiaomi, All, Inin dan Following. MC menjelaskan panjang lebar mengenai
CTF dan juga penilaiannya.
Di tengah pertandingan, Lan Mei meminta Tong Nian untuk
menemaninya ke kamar mandi. Pas diluar, ternyata, Lan Mei malah ingin bertanya
sesuatu. Tong Nian mengira kalau Lan Mei ingin minta tanda tangan Gun lagi,
jadi Tong Nian berkata kalau dia akan berusaha keras mendapatkan tanda tangan Gun.
“Bukan tanda tangan! Hanya, ada apa antara kau dan
idola suamiku? Kita sangat dekat dan kau tidak memberitahuku.”
“Bukan begitu. Aku benar-benar tidak berniat
menyembunyikannya darimu. Aku hanya merasa… aku hanya merasa menyatakan cinta
dan di tolak adalah hal yang sangat memalukan.”
“Menyatakan cinta?” kaget Lan Mei. “Kau tahu tidak
kalau menyatakan cinta adalah larangan terbesar ketika seorang wanita mengejar
pria? Siapa juga yang akan tertarik dengan wanita yang menyatakan cinta hanya
dengan 2 kali pertemuan? Otakmu itu… huft,” hela nafas Lan Mei.
Lan Mei mulai menceramahi Tong Nian panjang lebar.
Dia bahkan mengajari kalau Tong Nian harus merayu dulu awalunya, bukannya mengaku
cinta. Tapi, Lan Mei memberitahu hal positifnya, yaitu Shangyan tidak berusaha
menjelaskan kesalahpahaman ini, itu artinya Shangyan perasaan positif pada Tong
Nian!
“Dia tidak suka padaku,” ujar Tong Nian.
Tapi, Lan Mei yakin akan pendapatnya itu.
--
Kompetisi masih berlangsung. Babak pertama di
menangkan oleh SP. Babak kedua di menangkan oleh K&K. Dan babak terakhir di
menangkan oleh SP.
Dan dengan begitu, maka kompetisi di menangkan
oleh SP. Shangyan menundukkan kepala keceawa. Tong Nian hendak menepuk
pundaknya menenangkan, tapi dia mengurungkan niatnya karena tahu kalau mereka
tidak punya hubungan apapun.
Shangyan langsung beranjak pergi. Solo menahannya.
Performa Xiaomi dan Ou Qiang hari ini bagus, apa Shangyan tidak ada niat sama
sekali untuk berkumpul merayakan? Shangyan tidak menjawab dan terus jalan
pergi.
Tong Nian dan Lan Mei mengikutinya. Tong Nian
berusaha menghibur dengan berkata kalau tidak masalah kalah kali ini, untuk
selanjutnya pasti bisa menang. Semangat!
“Bukannya kau ingin menjelaskan?” ingati Shangyan.
“Sekarang?”
“Ya. Sekarang,” tegas Shangyan dan jalan pergi.
Lan Mei langsung berkata kalau Tong Nian tidak boleh
menjelaskan. Sekali Tong Nian menjelaskan, maka kesempatan Tong Nian akan lenyap.
Biarkan yang lain tetap salah paham agar cinta Tong Nian bisa di mulai.
Lan Mei mendorong Tong Nian ke Shangyan. Shangyan menyuruh
Tong Nian untuk mencoba padanya bagaimana Tong Nian akan menjelaskan kesalahpahaman.
Tong Nian mengerti dan berusaha menjelaskan. Tapi, dia kesulitan untuk menjelaskannya.
“Kau tidak tahu harus bagaimana menjelaskan?” ujar
Shanyan memotong Tong Nian yang masih gelagapan. “Maka tidak usah jelaskan
apapun.”
“Tidak usah jelaskan?”
“Kita juga tidak akan saling bertemu lagi di masa
mendatang. Tidak masalah jika mereka salah paham,” ujar Shangyan. “Jujur saja,
aku tidak punya pikiran untuk pacaran. Anak-anak ini, mimpi mereka dan masa
depan mereka ada di tanganku. Semua demi suatu hari, mereka bisa membawa bendera
negara kita sebagai juara dunia. Membuktikan pada orang tua mereka bahwa pilihan
mereka tidaklah salah. Terlebih lagi, aku tidak punya waktu dan tenaga untuk
melayani orang-orang diluar team K&K. Mengerti?”
“Mengerti,” ujar Tong Nian dengan ekspresi sedih.
“Kau bisa pergi.”
“Ya. Sampai jumpa.”
“Tidak perlu sampai jumpa. Kita mungkin tidak akan
bertemu lagi,” tegas Shangyan.
Shangyan mengajak semua anggota team-nya untuk kembali
ke bus. Tong Nian hanya bisa menatap mereka. Lan Mei jadi merasa bersalah,
padahal dia yakin kalau Shanyan suka pada Tong Nian, tapi kenapa jadi begini.
Dengan begitu, cinta pertamaku berakhir kegagalan di stadium Guangzhou.
Team K&K telah kembali ke Shanghai. Begitu sampai,
Su Cheng sudah memberikan daftar yang berisi tagihan travel untuk kompetisi di
Norway setelah tahun baru nanti. Dia meminta tanda tangan Shangyan sebagai
persetujuan.
“Apa yang akan kau lakukan dengan gadis itu?”
tanya Su Cheng, penasaran.
“Siapa?”
“Yang di Guang zho. Gadis berwajah bulat dengan
mata besar serta mengenakan rok pendek itu.”
“Tong Nian?”
“Ya, aku merasa dia manis.”
“Sudah selesai.”
“Selesai? Bagaimana?”
“Sudah selesai ya berarti tidak ada apa-apa.”
Su Cheng mulai menceramahi Shangyan agar punya
waktu untuk diri sendiri, tidak hanya untuk K&K. dia merasa gadis itu cukup
baik untuk Shangyan. Shangyan hanya diam, jadi Su Cheng pun keluar.
--
Tong Nian juga sudah pulang ke rumah. Dia masih
sangat sedih karena patah hati. Dia membuka laptopnya dan membuka folder yang
berisi foto-foto Shangyan. Melihat foto-foto itu, membuat hatinya semakin
sedih. Dia teringat ucapan Shangyan agar mereka tidak perlu saling bertemu
lagi. Dengan kesedihan di hatinya, Tong Nian menghapus semua foto Shangyan dari
laptop-nya.
Tapi, baru juga di hapus, Tong Nian membuka laptop-nya
kembali. Foto-foto itu masuk ke recycle bin.
Dan Tong Nian mengganti nama : recycle
bin menjadi Gun. Dia tersenyum kecil.
--
Para anggota K&K berkumpul di ruang tengah. Demo
tiba-tiba bertanya, apakah ada yang tahu kenapa wajah boss selalu berubah
menjadi gelap saat melihat boss team SP? One juga mengiyakan.
Grunt langsung berkata kalau itu adalah hubungan
hampir 10 taun yang lalu, konflik benci-cinta. 97 langsung menegur Grunt untuk
tidak asal bicara. Boss mereka masih belum selesai bersedih. 97 mulai
memberitahu kalau Solo, Appledog dan boss mereka kan dulu adalah team. Solo dan
Appledog adalah pasangan. Tapi, karena mantan pacar Solo muncuk, Appledog tidak
bisa menerimanya dan ingin putus. Setelah putus, Appledog meninggalkan team. Karena
rasa bersalah, Solo juga meninggalkan team. 3 pemain utaman team, 2 dari mereka
keluar, bukankah secara otomatis team di bubarkan? Jadi, boss mereka selalu dendam
pada Solo dan Appledog.
Demo makin bingung. Hal itu sudah lewat sangat
lama, masa masih belum bisa di ikhlaskan? Grunt menjwaba kalau SOLO bukanlah
team biasa. Mereka adalah team terkuat negara. Ketika mereka mendapatkan juara negara,
saat itu mereka sudah hampir menuju juara dunia! Di saat paling penting itu,
Solo untuk alasan pribadi-nya membuat team bubar. Bagaimana bisa boss tidak
membencinya!
“Aku rasa itu bukan benci, lebih kepada amarah. Bos
adalah orang yang sangat menilai penting hubungan. Ketika nilai dari hubungan
itu rusah, semakin sulit bagi mereka untuk melepaskannya,” ujar 97.
“Benar. Sebenarnya, dia bisa saja menang juara
dunia, tapi malah hancur karena sahabatnya sendiri. Kalau aku jadi dia, aku
pasti tidak akan bisa menerimanya juga,” ujar One.
“Aku kasih tahu kalian semua, masalah ini, jangan
biarkan manager sampai tahu,” ujar Grunt.
“Kenapa?” tanya Demo. “Apa ada hubungannya dengan
manager kita juga?”
“Manager kita adalah ibu biologis dari putri Solo,”
beritahu 97. Wow!
Semua kaget. Aku pun kaget!
Saat itu, manager muncul dan mereka semua langsung
bubar, berpencar. Su Cheng memberitahu kalau nanti adalah kelas bahasa Inggris
dan semua harus mengikutinya. Ini penting karena kan mereka pasti akan tanding
keluar negeri, kalau tidak bisa bahasa inggris akan membuat malu negara mereka
juga.
Pelajaran bahasa inggris di mulai dengan guru
terbaik. Shangyan memperhatikan pelajaran tersebut dengan Su Cheng.
--
Esok hari (atau beberapa hari?)
Tong Nian pamit pada ibunya untuk keluar. Ibunya
bertanya mau kemana? Dia mengingatkan Tong Nian untuk menemaninya belanja
keperluan untuk tahun baru nanti. Tong Nian menjawab kalau dia tidak bisa. Zheng
Hui sudah menunggunya di sekolah.
Mendengar nama Zheng Hui, ibu jadi bersemangat. Dia
bertanya, apakah Tong Nian dan Zheng Hui pacaran? Tong Nian langsung memarahi
ibunya karena bicara asal. Dia pergi menemui Zheng Hui karena ada murid baru di
kelas junior yang ingin melihat sekolah, jadi guru ingin dia memberikan pidato.
Dia adalah pembicara-nya!
Ibu mengerti. Tapi, dia malah menyuruh Tong Nian
mengajak Zheng Hui untuk makan malam bersama. Tong Nian mengabaikan ucapan
ibunya dan langsung keluar rumah.
--
Tong Nian tiba di kampus dengan sepeda-nya. Dia
langsung masuk ke kelas dan sudah banyak orang. Tong Niang sampai kaget karena
sangat banyak orang. Di dalam sudah ada Zheng Hui dan Yaya.
Tong Nian masuk ke dalam. Dia berbisik bertanya pada
Yaya, kenapa ada banyak orang? Yaya menjawab dengan berbisik juga kalau Zheng
Hui takut kalau nanti suasana akan sunyi dan canggung jadi Zheng Hui mengundag
siswa tahun pertama dan kedua juga. Yaya menyemangati Tong Nian untuk tidak gugup.
Zheng Hui mulai dengan memperkenalkan Tong Nian
yang adalah juara kedua di kompetisi ACM Computer Programming. Dan hari ini,
Tong Nian akan menyampaikan pidato mengenai AI (Artificial Intelligence). Semua
bertepuk tangan dengan keras.
Dan di mulailah pidato Tong Nian mengenai AI.
Tags:
Go Go Squid
Lanjut kak..
ReplyDeleteLanjut......
ReplyDeleteLanjut kk....
ReplyDeleteLanjut....
ReplyDeleteLanjuuuut...
ReplyDeleteMbk lnjt ya...
ReplyDeleteIzin save
ReplyDelete