Sinopsis C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 07-2
Images by : iQiyi
Yu Chen di pindahkan oleh Jian Hua ke
sekolah Momo agar berhenti menjadi pemalas dengan melihat cara Momo belajar. Yu
Chen jelas senang dapat satu sekolah dengan Momo sekarang.
--
Sementara itu, di dalam kelas, Li Feng
menunjukkan video Yu Chen yang sedang bernyanyi sambil bermain gitar kepada
teman-temannya. Li Feng memberitahu kalau murid baru yang baru pindah ke kelas
11 adalah si hebat Lu Yu Chen. Yu Chen menulis sendiri semua lirik dan musik
untuk semua lagu yang di nyanyikannya. Sangat hebat.
“Pria ini sangat berbeda dari Yi Hai
Lan. Tapi, dia juga hebat. Ini sangat memusingkan. Siapa yang akhirnya akan
menjadi pria hot SMA Ying Cai?” komentar
teman Li Feng.
“Tidak sulit. Hanya bandingkan semua
kategori. Siapa yang paling banyak menang, maka dia yang terhebat,” jawab Li
Feng.
Dia bahkan menyindir Hai Lan agar
lebih keras berusaha agar tidak kehilangan gelar pria hot SMA Ying Cai. Hai Lan
tidak peduli dan merasa kalau semua yang di bicarakan oleh Li Feng hanyalah
omong kosong tidak berguna.
--
Baru masuk saja, Yu Chen sudah menjadi
idola banyak siswi, di tambah lagi saat dia memamerkan kemampuan bermain
basketnya.
--
Qi Shan menemui seorang guru untuk
menanyakan kebenaran kabar kalau sekolah mereka mempunyai program pertukaran
pelajar ke US setiap tahunnya. Dia ingin tahu kapan penilaian akan di lakukan?
Dan tahun ini dengan SMA mana mereka akan bertukar?
“Segera. Dengan Fairmont tahun ini,”
jawab Guru.
Qi Shan berterimakasih atas informasi
itu.
Dia bahkan sudah meminjam buku
mengenai Fairmont dan mempelajarinya. Dia ingin menjadi siswa yang terpilih
menjadi pertukaran pelajar tersebut. Dia memberitahukan hal itu pada Hai Lan.
Hai Lan juga ingin menjadi pertukaran pelajar karna itu akan membuatnya bisa
menghindar dari ayahnya dan juga belajar mandiri. Akan lebih bagus jika mereka
berdua bisa berangkat bersama ke US.
Qi Shan tersenyum senang. Dan
berpura-pura ragu entah dia bisa ke sana atau tidak.
“Nilaimu selalu stabil. Kau juga
selalu peringkat 3 besar. Selama kau menginginkan sesuatu, kau pasti bisa
mendapatkannya,” ujar Hai Lan.
“Aku harap kita berdua dapat
mewujudkan impian kita,” ujar Qi Shan, tersenyum.
--
Seorang guru wanita menemui Momo dan
memberitahukan mengenai pertukaran pelajar ke US. Belum juga di jelaskan, Momo
sudah menolak. Guru jelas bingung dan bertanya alasan Momo menolak karena
selama pertukaran pelajar, semua biaya akan di tanggung. Momo berterimakasih atas
tawaran tersebut, tapi dia sudah nyaman dengan kehidupannya sekarang.
“Ibuku selalu khawatir mengenai apa
yang ku makan setiap harinya, tapi aku tahu, dia ingin yang terbaik untukku.
Ayahku, meskipun kami tidak berhubungan darah, tapi dia sangat peduli padaku
seolah aku anak kandungnya. Abangku, sedikit bodoh. Tapi, dia sangat bisa di
percaya,” jelas Momo.
Guru mengerti dengan alasan Momo
tersebut dan tidak lagi memaksa. Dia menghargai hal tersebut. Tapi, dia merasa
sangat sayang saja. Apalagi pusat perkembangan komputer terbaru di buat di
Fairmont sekarang ini.
“Tunggu! Aku berubah pikiran. Tolong
tambahkan namaku di daftar,” ujar Momo, mendengar mengenai perkembangan
komputer.
Guru sampai tertawa karena Momo cepat
sekali berubah pikiran, tapi dia tetap menambahkan nama Momo.
--
Malam hari,
Hai Lan dan ayahnya makan malam
bersama lagi. Guru Hai Lan tadi pagi ada menelpon ayah dan memberitahu mengenai
pertukaran pelajar tersebut, jadi dia menyuruh Hai Lan untuk mengikutinya. Hai
Lan tentu mau mengikuti apa yang ayah katakan, karena memang itu tujuannya.
Pergi ke US dan menjauh dari ayahnya.
--
Qi Shan sedang berjalan sendirian di
lorong. Saat dia melewati ruang guru, dia tidak sengaja mendengar pembicaraan
guru. Ada 3 pendaftar untuk pertukaran pelajar : Qi Shan, Xuan Mo dan Yi Hai
Lan. Tapi, hanya 1 orang yang akan terpilih. Terus, ayah Yi Hai Lan juga tadi
menelpon dan berharap kalau putranya yang akan terpilih.
Karena itu, para guru memutuskan untuk
menilai berdasarkan hasil ujian mid semester sebentar lagi. Tapi, permintaan
ayah Hai Lan yang adalah penyumbang dana untuk sekolah mereka, akan mereka
pertimbangkan juga.
Mendengar hal tersebut, tentu membuat
Qi Shan kecewa.
--
Kekecewaannya tersebut langsung dia
perlihatkan pada Hai Lan.
“Yi Hai Lan. Jika kau ingin mengambil
kesempatan ini untuk pergi, maka yang ayahmu harus lakukan hanyalah menelpon
guru,” ujar Qi Shan.
“Bahkan kau berpikir begitu?” kecewa
Hai Lan.
“Ini fakta-nya. Guru juga sudah bilang
kalau hanya ada satu yang terpilih untuk pertukaran pelajar tahu ini. Ujian mid
akan menjadi penilaian terpentingnya. Tapi apa bahkan hal itu di perlukan untuk
penilaian? Kau mempunyai ayahmu. Xuan Mo sudah seperti mesin belajar. Aku sudah
kalah dari awal. Ini sangat tidak adil bagiku,” uajr Qi Shan.
Hai Lan kecewa. Apakah Qi Shan tidak
menganggapnya sebagai teman? Tanpa di sangka Qi Shan menjawab : “Orang yang
tidak berada di level yang sama tidak akan pernah bisa menjadi teman. Ekonomi
keluargamu sangat bagus. Ada banyak kesempatan bagimu jika ingin keluar negeri
nantinya. Jadi, kau bisa bermain sepuasmu. Tapi, aku berbeda. Selama aku bisa
pergi, maka itu akan mengubahku. Mengubah perekonomian keluargaku. Kau
mengerti? bagaimana mungkin kau bisa mengerti?”
“Kau selalu melihatku seperti itu?”
kecewa Hai Lan.
“Ibuku hanyalah pekerja biasa. Dia
tidak akan pernah bisa membiayai ku untuk sekolah ke luar negeri. Jadi, aku
hanya bisa bergantung pada diriku sendiri. Tidak peduli kesempatan apa yang
bisa membantuku berkembang, aku tentu harus meraihnya!” ujar Qi Shan dan
berlalu pergi.
Hai Lan menatapnya dan tampak kecewa.
--
Malam harinya, Hai Lan lagi-lagi
menghack soal ujian dan memprint-nya. Dia teringat perkataan Qi Shan padanya
tadi siang.
--
Dan keesokan harinya, Hai Lan
menghampiri Qi Shan yang sedang belajar sendirian di kelas. Dia memberikan soal
ujian yang di curinya pada Qi Shan.
“Inilah keadilan yang dapat aku
tawarkan padamu,” ujar Hai Lan. “Soal ujian besok.”
Qi Shan terkejut menerima hal
tersebut.
--
Esok harinya, sesaat sebelum ujian dimulai,
terdengar pengumuman mengenai hukuman di siplin yang akan di berikan pada Yi
Hai Lan dari kelas 10A1 yang telah menghacker komputer sekolah dan mencuri soal
ujian. Semua tentu terkejut dengan pengumuman tersebut. Hai Lan langsung
menatao Qi Shan, dan Qi Shan terus menundukkan kepala.
Semua mulai menggunjingkan Hai Lan yan
selama ini di kenal sempurna tapi ternyata mencuri soal ujian.
Ayah Hai Lan yang di panggil ke
sekolah karena masalah tersebut, tentu sangat marah. Dia marah karena Hai Lan
telah mempermalukannya dengan mencuri soal ujian. Kalau Hai Lan benar mau ke
US, maka masih banyak kesempatan, tidak dengan mencuri soal.
“Aku tidak melakukannya agar bisa ke
US. Ini juga bukan pertama kalinya aku mencuri soal ujian. Ayah. Selama
hidupmu, kau paling takut di permalukan. Dan hari ini adalah hal yang paling
memalukan. Ya. Pencapaian yang ku dapat selama ini adalah palsu. Aku mencuri
soal ujian, jadi aku bisa mendapatkan nilai lebih. Tanpa nilai lebih, bagaimana
bisa aku menjadi peringkat pertama?! Tanpa peringkat pertama, bagaimana bisa
ayahku merasa puas?!”
Plak!!! Ayah menampar Hai Lan. Hal itu
di rekan oleh siswa yang menonton.
Ayah bahkan langsung pergi. Sementara
Hai Lan terdiam, dia sadar perbuatannya salah. Dan bahkan dalam sekejap,
kepopulerannya menghilang di ganti dengan hinaan.
Hai Lan berusaha untuk tidak
mempedulikan hal tersebut.
Sementara itu, semakin banyak siswi
yang mengelilingi Yu Chen. Yu Chen telah menggantikan posisi Hai Lan sebagai
pria idola di SMA Ying Cai. Saat itu, bahkan ada seorang yang memberikan surat
cinta pada Yu Chen dan kemudian lari. Tapi, karena itu, siswi itu jadi terluka
dan Yu Chen membantunya.
“Kenapa kau harus lari? Menyukai
seseorang bukanlah hal yang memalukan. Bagaimana jika terluka saat lari?” ujar
Yu Chen.
Dan ucapannya itu membuatnya semakin
terkenal dan di kagumi. Hai Lan hanya bisa melihat hal tersebut.
Qi Shan juga tidak lagi berada di
sekitar Hai Lan dan seolah menjauhinya. Dia hanya melihat dari jauh. Dia merasa
bersalah dengan yang Hai Lan alami apalagi semakin banyak orang yang
menjelek-jelekkan Hai Lan.
Lu En adalah sahabat yang setia. Dia
masih berada di sisi Hai Lan dan bahkan memuji Hai Lan yang kuat. Jika dia jadi
Hai Lan, mungkin dia akan keluar dari sekolah. Hai Lan hanya menjawab kalau dia
tidak peduli dengan berita-berita tersebut. Lu En menjadi semakin penasaran,
siapa yang telah membongkar hal tersebut?
“Aku sudah memaafkannya,” ujar Hai
Lan.
“Hah? Kau tahu orangnya?”
“Mencuri soal adalah hal yang salah. Aku
layak mendapatkannya.”
Lu En mengerti dan tetap berada di
pihak Hai Lan.
--
Saat perjalanan pulang sekolah, Hai
Lan berjumpa dengan Qi Shan. Qi Shan menghampirinya. Dia tidak berani menatap
Hai Lan.
“Aku minta maaf. Aku tidak bisa tidur
setiap malam. Aku tidak tahu kenapa aku menemui guru dan memberitahu hal
tersebut. Aku juga tidak menyangka, ayahmu akan datang ke sekolah.”
“Aku lah orang yang memberikanmu soal
ujian. Jangan terlalu memikirkannya.”
“Tapi, kau di sekolah beberapa hari
ini tidak seperti dirimu. Aku sedikit takut,” ujar Qi Shan. “Terimakasih karena
kau sudah menjaga rahasia ini. Kau sebenarnya hanya perlu memberitahu semuanya
kalau aku yang melaporkanmu, lalu semua nya akan memandang rendah aku.”
Hai lan berkata agar Qi Shan tidak
perlu menyesali apapun. Semua sudah terjadi. Tapi, Qi Shan terus berkata kalau
dia merasa sangat terganggu karena semua berbicara buruk mengenai Hai Lan. Dia
ingin menghibur Hai Lan, tapi dia sadar kalau dia tidak punya hak. Dan dia juga
tidak tahu harus berbuat apa.
“Yi Hai Lan. Dapatkah kau
memaafkanku?” tanya Qi Shan, menangis.
“Jika kau berhasil ke US, jagalah
dirimu baik-baik,” ujar Hai Lan dan berlalu pergi.
Tangis Qi Shan langsung pecah.
MENTAL POWER LEVEL 78 %