Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart
Episode 5 - Part 1
Episode 5 - Part 1
Yifei menemanin Han Xue makan malam di
depan supermarket. Dan selama Han Xue makan, dia terus memperhatikan Han Xue.
Menyadari itu, maka Han Xue pun bertanya.
“Bagaimana kamu bisa tahu dia bukan
pembunuh nya?” tanya Yifei.
Flash back
“Akulah yang membunuh wanita ini saat
berada di Nestor bar hari itu!” teriak si pelaku. Dan mendengar itu, Han Xue
memberitahu mereka bahwa pelaku sebenarnya bukanlah pria tersebut.
“Bukan dia yang kulihat di Nestor bar.
Dia bukan pembunuhnya,” jelas Han Xue, dan semua orang menatap nya dengan
tatapan tidak percaya. Menyadari itu, Han Xue pun menekankan perkataannya.
“Kukatakan sekali lagi, orang ini bukanlah pembunuhnya.”
Flash back end
Han Xue menjelaskan bahwa dia tahu pria
itu bukan pelakunya dari ingatannya, dan itu terjadi tiba- tiba saja, ingatan
nya menjadi jelas. Mendengar itu, Yifei merasa agak ragu serta sedikit percaya.
Dalam perjalanan pulang. Yifei
menanyakan, kenapa Han Xue selalu membuat orang lain kebingungan. Karena
terkadang Han Xue terlihat seperti 2 orang yang berbeda, sehingga dia jadi
curiga apakah Han Xue memiliki kepribadian ganda. Kemudian Yifei mengajak Han
Xue untuk ketemuan lagi besok.
“Kenapa?” tanya Han Xue.
“Tidak apa- apa. Hanya saja, bagaimana
kalau kelak kita lebih sering keluar bersama?” tanya Yifei dengan berharap.
Han Xue : “Apa kamu bermaksud ingin menggoda Han
Bing? Hm..”
Yifei : “Ada hal yang ingin kutanyakan padamu.”
Han Xue kemudian secara tiba- tiba
mengajak Yifei untuk pergi minum bersama. Mendengar tawaran itu, Yifei sedikit
terkejut tapi dia mengiyakan. Namun sebelum mereka berjalan pergi, tepat disaat
itu, Xiao Shen datang. Jadi Xiao Shen pun pergi bersama dengan mereka berdua.
Ditempat karaoke. Han Xue bernyanyi
dengan keras sambil menari- nari. Sementara Yifei hanya duduk menonton dia
saja. Dan Xiao Shen merekam dia.
“Pembunuhnya sudah tertangkap? Tampaknya
Han Bing sangat bahagia, kemungkinan dia tidak akan mengingat apa- apa lagi
saat terbangun besok,” kata Xiao Shen mengajak Yifei berbicara. Dia mengatakan
itu untuk menyelamatkan Han Bing besok.
“Pembunuhnya belum tertangkap. Awalnya
kukira orang itu adalah pembunuh, tapi dia bilang bukan. Han Bing adalah satu-
satunya saksi dalam kasus ini,” jelas Yifei, menjawab. Dan Xiao Shen pun
mengiyakan.
Selesai menyanyi, Han Xue menghabiskan
bir didalam gelasnya. Lalu dia menanyai Yifei, apakah Yifei sudah mempunya
pacar. Dan dengan jujur, Yifei menjawab belum.
“Badanmu tinggi, tampan, kulitmu pun
bagus. Apa mungkin sifatmu yang kurang bagus? Kenapa kamu belum punya pacar?’
tanya Han Xue, langsung.
Mendengar itu, Yifei tertawa kecil.
Sementara Xiao Shen memperingatkan Han Xue yang sudah tidak sopan dalam
bertanya.
“Aku baru menyadari sesuatu, sifatmu
tidak menentu. Terkadang sangat cekatan, terkadang sangat menarik perhatian.
Kenapa wanita sepertimu tidak memiliki pacar?” tanya Yifei, membalas.
Han Xue tidak senang mendengar jawaban
Yifei yang menyebut ‘sikapnya tidak menentu’. Dengan kesal, dia bertanya apakah
Yifei sedang menyindirinya. Dan Yifei menjawab tidak, dia hanya heran karena
Han Xue memiliki pesona yang luar biasa dan terus membuat nya terpukau.
Mendengar itu, Han Xue terdiam dan
berpikir sejenak.
Sesampainya dirumah. Han Xue yang mabuk
mendekati Yifei dan mengajak Yifei untuk pergi minum lagi. Dan Xiao Shen
langsung menghentikannya, Xiao Shen meminta maaf kepada Yifei dan membawa Han
Xue masuk ke dalam rumah.
“Aku tahu apa yang sedang kamu
rencanakan,” kata Han Xue kepada Yifei, sebelum dia masuk ke dalam rumah.
“Sudahlah,” balas Xiao Shen sambil
mendorong agar Han Xue masuk.
Mendengar itu, Yifei tertawa dan merasa
maklum.
Suara getaran hape membuat Yifei
terpaksa harus bangun.
Diarea parkir yang kini merupakan lokasi
kejadian. Disana ditemukan mayat seorang pria yang telah meninggal didalam
mobilnya, dan para polisi serta tim forensik memeriksa pria tersebut.
Yifei kemudian datang. “Apa yang
terjadi?” tanyanya pada Gao Sheng.
“Satu jam yang lalu kita menerima
laporan pembunuhan. Korban adalah pengacara yang bekerja di kantor pengacara
Taihe dilantai 12. Dulu dia adalah seorang hakim,” jelas Gao Sheng. Lalu secara
diam- diam, dia memberikan sapu tangannya.
Yifei menyentuh tangan si korban, dan
Gao Sheng menutupinya agar tidak ketahuan. Lalu setelah Yifei selesai memeriksa
kilas balik si korban, dia menlap tangan si korban menggunakan sapu tangan yang
diberikan oleh Gao Sheng.
“Dia sudah lama meninggal. Penyebab
kematiannya adalah keracunan potasium sianida,” jelas Yifei, memberitahu. Dan
Gao Sheng teringat dengan korban di Nestor bar yang juga meninggal karena
potasium sianida.
“Pada mayatnya akan muncul bintik kecil.
Pada umumnya bintik kecil tersebut berwarna merah kecoklatan. Tapi pada
potasium sianida, bintik kecil pada mayat akan berwarna merah. Kalau reaksinya
cepat, bintik tersebut akan muncul dalam waktu setengah jam,” jelas Yifei. Lalu
dia memeriksa lengan korban, dan perkataannya benar.
“Apa kamu yakin tidak menemukan apa-
apa?” tanya Gao Sheng, pelan.
“Ada beberapa angka, tapi tidak terlalu
jelas. Sepertinya bukan plat mobil. 37, 407,” jawab Yifei, memberitahu.
Han Bing menjerit histeris ketika
melihat video Han Xue yang menari seperti orang gila ditempat karaoke. Lalu
setelah itu, dengan lemas dia menanyakan kepada Xiao Shen apa yang harus
dilakukannya.
“Han Xue khawatir kamu dan Kong Yifei
saling jatuh cinta. Dia begitu ribut kemarin. Aku tidak tahan mendengarnya,”
jelas Xiao Shen.
“Dasar gila,” gerutu Han Bing. “Han Xue,
kenapa kamu harus begitu?” teriaknya.
Yifei menyarankan agar Gao Sheng coba
memeriksa barang korban, seperti laptop atau barang lainnya. Mungkin saja darisana
mereka bisa mengetahui maksud dari angka tersebut. Lalu Yifei membahas mengenai
pelaku yang mereka tangkap semalam.
“Meskipun cara membunuhnya sama. Tapi
kasus ini masih tidak bisa dipastikan sebagai pembunuhan berantai,” jelas Gao
Sheng.
“Apa orang itu masih belum menyebut
siapa dalangnya?” tanya Yifei.
“Dia terus berkata tidak mengenal orang
tersebut. Tapi aku sangat penasaran, kenapa awalnya Han Bing bilang dia adalah
pembunuhnya?” tanya Gao Sheng, heran.
“Tiba- tiba ada yang ingin membunuhnya.
Mungkin saja dia terlalu gugup. Untung saja kemudian dia mengingatnya. Berkat
Han Bing, kita tidak melalukan kesalahan. Kamu harus berterima kasih padanya,”
jelas Yifei, membela Han Bing.
Mendengar itu, Gao Sheng memperhatikan
Yifei dengan seksama. Lalu dengan curiga, dia bertanya apakah mungkin …
“Menyukai Han Bing?” tebak Yifei sambil
tertawa. “Sudah kubilang tidak,” jelasnya.
Xiao Jiang kemudian memanggil Gao Sheng
untuk pergi menyelidiki ruang kerja korban. Jadi karena itu, Gao Sheng pun
pamit dan meninggalkan Yifei.
Han Bing datang ke lokasi kejadian dan memohon kepada polisi agar membiarkan dirinya masuk. Karena dia adalah seorang wartawan jadi dia ingin masuk untuk melihat sebentar. Tapi para polisi tidak memperbolehkannya.
Melihat itu, Yifei pun menghampiri Han
Bing dan memanggilnya. Namun karena masih merasa malu atas insiden kemarin,
maka Han Bing pun tidak berani untuk menatap Yifei langsung.
“Apa kamu telah melakukan kesalahan?
Kenapa kamu menghindar dariku?” tanya Yifei sambil tersenyum. Dan Han Bing
langsung balas tersenyum dengan lebar dan menjawab tidak apa- apa.
Yifei membawa Han Bing masuk ke dalam
gedung tempat kejadian. Han Bing berkomentar bahwa dia tahu Yifei sedang
membantu Gao Sheng dalam menyelidiki kasus, tapi dia tidak menyangka kalau Yifei
sampai diperbolehkan masuk ke dalam tempat lokasi kejadian secara langsung.
“Jangan memberitahu Gao Sheng, aku
membawamu masuk dengan diam- diam,” kata Yifei, mengingatkan.
Han Bing kemudian menanyakan apakah Yifei tidak pergi mengajar. Dan Yifei menjawab bahwa dirinya bukanlah guru resmi disana, jadi dia cukup pergi ke sana sekali saja dalam 1 minggu.
Yifei lalu membuka kan pintu untuk Han
Bing, dan mempersilahkan Han Bing untuk masuk ke dalam area parkir yang menjadi
lokasi kejadian. Dan Han Bing pun mengucapkan teirma kasih padanya.
Han Bing memandang ke sekelilingnya untuk mencari CCTV. Lalu dia memeriksa mobil si korban. Kemudian dia memotret jejak kaki korban yang berada dilantai parkiran. Melihat itu, Yifei memberitahu bahwa polisi sudah memotret jejak tersebut.
“Bisa saja mereka melewatkan bukti yang
bagus,” jelas Han Bing.
“Karena aku tidak memenuhi kualifikasi,”
jawab Han Bing sambil tersenyum kecil.
Mendengar itu, Yifei merasa heran dan
tampak bertanya- tanya kenapa.
Korban pembunuhan didalam mobil bernama Fang Daxie. 55 tahun. Dulunya adalah seorang hakim. Sekarang bekerja sebagai pengacara dikantor pengacara Taihe. Hasil autopsi menunjukan bahwa penyebab kematiannya adalah keracunan potasium sianida. Sama seperti korban pembunuhan di Nestor bar. Caranya pembunuhannya juga sama.
“Menurut rekaman CCTV, korban keluar
dari ruangan kerjanya pada jam 01.30 dini hari, waktu kematiannya adalah jam 2
dini hari. Berarti pelakunya melakukan pembunuhan dalam waktu setengah jam,”
jelas Gao Sheng pada semua rekan yang berada diruangan rapat.
“Kalau dilihat dari rekaman CCTV didalam lift dapat diketahui bahwa korban langsung turun ke area parkiran, tapi mobil korban terletak di tempat yang tidak terjangkau oleh CCTV. Ditambah lagi saat itu, tidak ada mobil yang lain diarea parkiran. Jadi tidak bisa dipastikan apa yang telah terjadi dalam waktu 30 menit itu,” kata Gao Sheng, terus menjelaskan.
Gao Sheng memperlihatkan foto jejak kaki yang tertinggal ditempak kejadian. Yang sampai sekarang jejak tersebut masih dipastikan.
Zhao Dui memperhatikan kertas laporan yang diberikan padanya. Disana ada foto Daxie, dan dileher Daxie terdapat bekas suntikan kecil yang sama seperti korban di Nestor bar.
“Kalau dikaitkan lagi dengan kasus
pembunuhan 3 tahun lalu. Apakah ada kemungkinan bahwa ini adalah pembunuhan
berantai?” tanya Zhao Dui.
“Sampai sekarang belum diketahui, apa
persamaan dan hubungan dari kedua korban ini. Jadi masih harus diselidiki lebih
lanjut,” jawab Gao Sheng.
Zhao Dui kemudian menanyakan tentang
tersangka (pelaku) yang telah mereka tangkap. Dan Gao Sheng menjawab bahwa
mereka masih menyelidikinya, sebab si tersangka awalnya berkata dia sendiri
yang melakukan pembunuhan tapi kemudian dia mengatakan bahwa ada yang
menyuruhnya untuk membunuh. Jadi sekarang mereka berencana untuk memanggil
dokter jiwa dan memeriksanya.
Mendengar itu, Zhao Dui menghela nafas
lelah.
Yifei pulang dan beristirahat disofa. Lalu tiba- tiba dia kepikiran tentang kilas balik Daxie yang dilihat nya seperti sedang menulis sesuatu. 37, 08, 407, itulah angka yang ditulis oleh Daxie di atas kertas formulir.
Yifei kemudian mensearch angka itu di internet. Dan apa yang muncul diinternet adalah kasus tabrak lari Xinrui. Melihat itu, Yifei menjadi bertanya- tanya. “Apa mungkin ada kaitannya dengan kasus Fang Daxie?” gumamnya.
Tags:
Deep In My Heart