Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 07 part 1
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Yo
Han berjalan mendekati Si Young, “Sayang sekali. Saat ini, aku dokternya Joo
Hyung Woo, bukan Yoon Seong Kyu. Pasienku terbaring di tempat tidur tanpa
diagnosis. Jika kamu bingung dengan diriku, berhentilah memedulikanku,” tegas Yo Han.
“Jika aku menjad kami, aku akan fokus pada Joo Hyung Woo, bukan aku.”
Si
Young terperangah dengan jawaban Yo Han. Saat itu, Yoo Joon masuk dan
memberitahu dengan panik bahwa ada masalah. Hyung Woo ingin melepas
ventilator-nya.
--
Para
petinggi rumah sakit, yang terdiri dari Tae Kyung, Yi Moon, Joo Kyung dan Kwon
Suk berkumpul bersama dengan Myung Oh yang adalah tim legal Pusat Medis Hanse.
Mereka membicarakan mengenai Hyung Woo yang ingin ventilator-nya di lepas.
Walaupun dia masih belum siuman, tapi pengacara Hyung Woo yang meminta karena
sebelumnya Hyung Woo sudah membuat rekaman permintaan. Hyung Woo minta di
pulangkan jika dia akhirnya harus mengandalkan ventilator.
Semua
bingung. Jika mereka melepas ventilator dan Hyung Woo kemudian meninggal,
apakah mereka akan bertanggung jawab.
“Ya.
Kita tidak yakin apakah pasien itu akan pulih. Jika dia dipulangkan dan mati, serta
keluarganya menuntut rumah sakit, rumah sakit bisa didakwa karena membantu
pembunuhan,” jawab Myung Oh.
Kwon
Suk mulai mengomel dan menggerutu. Dia merasa semua ini karena Yo Han yang
bersikeras ingin mencari tahu penyakit Myung Oh.
“Oftalmologi
ataupun Ortopedi belum membuat diagnosis. Masalah terbesarnya bukan pihak mana
yang bertanggung jawab, tapi fakta bahwa masih tidak ada diagnosis,” jelas Tae
Kyung.
--
Yo Han berada sendirian di ruangannya dan
tampak berpikir keras. Dia sampai mengacak rambutnya saking pusing memikirkan
diagnosis yang tepat atas penyakit Hyung Woo.
--
Keluarga
Hyung Woo (ayah dan istri Hyung Woo) di panggil ke rumah sakit untuk bicara
dengan Tae Kyung, Yi Moon dan Myung Oh. Mereka menjelaskan kalau belum ada
diagnosis mengenai penyakit Hyung Woo dan mereka jika tidak tahu apakah Hyung
Woo bisa pulih atau tidak.
“Tolong
lakukan semua yang kamu bisa. Aku tidak peduli berapa biayanya atau berapa
lama. Aku tidak bisa membiarkan putraku seperti ini,” pinta Ayah Hyung Woo.
“Ayah
hanya peduli tentang apa yang Ayah inginkan?” ujar istri Hyung Woo pada ayah.
“Maksudmu
pendapatmu lebih penting daripada pendapatku? Kamu ingin merelakan putraku!”
marah ayah.
“Bukan
pendapatku. Bukan pendapat Ayah. Bagaimana dengan pendapatnya?” ujar istri
Hyung Woo menangis. Matanya tampak penuh kesedihan. “Bukankah seharusnya
pendapatnya lebih penting daripada keinginan keluarganya?”
“Setahuku,
Hyung Woo pasti ingin hidup,” yakin Ayah.
“Hyung
Woo adalah seorang juara. Dia tidak akan mau menghabiskan sisa hidupnya di
tempat tidur.”
“Kamu
yang akan menyerah. Kamu menganggap ini pendapat Hyung Woo karena kamu tidak
mau menangani situasi ini.”
“Dia
bahkan menandatangani DNR untuk memperjelas bahwa itu pendapatnya. Itulah
intinya.”
Ayah
tetap tidak peduli. Dia ingin putranya di selamatkan walaupun putranya sendiri
tidak ingin di selamatkan lagi. Dia memohon pada dokter untuk menyelamatkan
putranya. Istri Hyung Woo sendiri tampak berusaha sangat keras menahan
kesedihannya. Tae Kyung memperhatikan istri Hyung Woo tersebut.
Pengacara
Hyung Woo juga ada di sana. Dia hanya membiarkan ayah dan istri Hyung Woo
bicara. Setelah mereka selesai bicara dan pergi, barulah dia bicara.
“Menangguhkan
perawatan perpanjangan hidup itu tindakan ilegal. Biar kuminta persetujuan
keluarganya untuk perawatan. Tapi aku ingin kamu menjauhkan Dokter Cha dari
kasus ini. Dia sudah melakukan prosedur melawan keinginan pasien. Aku juga
mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum. Prosedur kemarin tidak masalah
menurut hukum,” pinta pengacara meminta Yo Han tidak ikut dalam penanganan Yo
Han.
Myung
Oh membela Yo Han. Jika kemarin Yo Han tidak menolong Hyung Woo, maka sama saja para dokter sudah
memenuhi permintaan pasien dan membantu pembunuhan. Tae Kyung segera mengambil
alih karena dia dapat merasakan Myung Oh terpancing emosi. Tae Kyung mengiyakan
permintaan pengacara, bahwa mereka akan menjauhkan Yo Han dari kasus ini. Jangan
khawatir.
--
Yo
Han masih terus berpikir. Dia menerima pesan dari Myung Oh. Hyung Woo akan di
tes tapi Yo Han di keluarkan dari kasus ini. Ini perintah dari Pimipinan Min,
jadi jangan ikut campur. Yo Han hanya bisa menghela nafas.
Doctor
John
Episode 4
– Tentang Ketakutan
Hyung
Woo ternyata memiliki 2 orang anak,
seorang putra dan seorang putri. Kedua anaknya hanya bisa melihat Hyung Woo
yang terbaring dari kaca. Putri Hyung Woo bertanya pada ibunya dengan sedih,
apakah Ayah akan mati? Ibu segera meminta putranya untuk membawa adiknya keluar
dari sini.
--
Yoo
Joon dan Heo Jun sedang berjalan bersama. Heo Jun bertanya apakah Hyung Woo
akan mati? Dia adalah penggeman berat Hyung Woo. Saat itu, mereka melihat Tae
Kyung, Yi Moon dan Myung Oh. Yoo Joon langsung menundukan kepala untuk memberi
hormat, tapi Heo Jun malah menarik Yoo Joon ke samping, bersembunyi dan
berpura-pura tidak melihat mereka.
Heo
Jun memberitahu kalau dia selalu sakit perut jika melihat mereka karena sakit.
Dia heran bagaimana Si Young bisa tinggal serumah dengan mereka. Yoo Joon jelas
bingung.
“Kamu
tidak tahu? Kepala Min adalah ibunya Si Young dan Mi Rae,” beritahu Heo Jun. “Kepala
Min adalah ibu mereka, dan direktur adalah paman mereka.”
Yoo
Joon jelas kaget karena dia tidak tahu sama sekali akan hal itu. Heo Jun malah
berkata kalau dia kasihan pada Yoo Joon yang adalah dokter fellow tapi tidak
bisa memerintah dokter residen (karna dokter residennya adalah anak dari
pimpinan rumah sakit). Dengan cool, Yoo Joon berkata dia tidak peduli.
“Aku
tidak peduli. Aku dari universitas tidak dikenal. Peraturan bangsawan di rumah
sakit besar seperti ini bukan urusanku,” ujar Yoo Joon, sok tidak peduli.
Heo
Jun suka dengan jawaban Yoo Joon dan meminta agar Yoo Joon tidak memerintahnya.
--
Si
Young sedang menggambar wajah seorang pria di bukunya sambil mempelajari
mengenai Myasthenia gravis. Dia
tampaknya menggambar wajah Hyung Woo dengan sebelah mata yang tampak menyipit.
(Myasthenia gravis – penyakit
autoimun yang menyebabkan otot melemah).
Yoo
Joon dan Heo Jun masuk dan melihat yang di pelajarinya. Yoo Joo malah memuji Si
Young yang adalah pelukis yang hebat. Dia menyebut Si Young adalah Picasso. Si
Young segera menutup bukunya dengan cepat.
Yoo
Joon memberitahu kalau Hyung Woo sedang di tes sekarang karena keluarganya
sudah setuju.
--
Si
Young melewati ruang rawat Hyung Woo. Dia melihat keluarga Hyung Woo ada di
ruangan itu dan tampak sedih. Hyung Woo sendiri masih belum sadarkan diri.
Dokter datang saat itu dan memberitahu kalau hasil tes sudah keluar. Si Young
diam-diam menguping dan mendengar kalau dari hasil pindai CT, Hyung Woo terkena
pneumonia. Pneumonia Hyung Woo memburuk dan menyebabkan gangguan pernapasan.
Tapi, diagnosisnya masih belum selesai karena mereka baru menemukan penyebab
kegagalan pernapasan.
“Kami
akan memberinya antibiotik dan melepas ventilator setelah kondisinya membaik,”
ujar dokter.
Keluarganya
terlihat senang mendengarnya. Dan di saat itu, Hyung Woo membuka matanya. Suka
cita keluarga Hyung Woo bertambah. Ayah bahkan berkata agar Hyung Woo terus
bersemangat agar bisa hidup. Anak perempuan Hyung Woo bahkan memengan tangan
Hyung Woo, dan Hyung Woo menggengamnya, walaupun genggamannya belum terlalu
kuat.
--
Si
Young masuk ke dalam ruangan Yo Han. Dia memberitahu apa yang di dengarnya
mengenai hasil pindai CT Hyung Woo menunjukkan gejala pneumonia.
“Kamu
bilang tidak akan melakukan apa pun,” ujar Yo Han, karena kan sebelumnya Si
Young menolak perintahnya.
“Dia
dites atas persetujuan keluarganya. Itu bukan karena perintahmu…”
“Ada
gejala pneumonia, tapi tidak ada timoma atau hiperplasia timus?” ujar Yo Han
dan melihat hasil tes Hyung Woo. “Pneumonia tidak menjelaskan gejala lainnya. Pneumonia?
Dia diberi antibiotik?”
“Ya.”
“Seperti
apa? Tidak mungkin,” kaget Yo Han dan melihat dari catatan medis rumah sakit,
kalau Hyung Woo akan di beri obat "Levofloxacin".
Dengan
panik, Yo Han keluar dari ruangannya dan menuju ICU.
--
Di
ICU,
Dokter
dan suster berdiri di samping Hyung Woo yang sudah tidak menggunakan
ventilator. Dan dengan perintah dokter, suter menyuntikkan obat Levofloxacin ke
infus Hyung Woo. Dan obat mengalir melalui pembuluh darah menuju semua organ
tubuh Hyung Woo.
--
Yo
Han pergi ke apotek rumah sakit dan mengambil obat yang di mintanya. Setelah
itu, dia berlari menuju ruang ICU. Si Young melihatnya dan berlari mengejarnya.
Dia menghentikan Yo Han.
“Ada
apa?” tanya Yo Han.
“Jika
pasien benar-benar mengalami myasthenia gravis, levofloxacin bisa memperparah
kondisinya. Itu sebabnya kamu ingin mengujinya untuk myasthenia gravis dengan
obat itu, Tensilon,” tebak Si Young.
“Kamu
belajar dengan giat. Itu akurat,” puji Yo Han dan hendak pergi.
Tapi,
Si Young masih belum membiarkannya dan masih menghalanginya. “Jika ternyata dia
mengidap myasthenia gravis, itu artinya kamu dokter yang luar biasa. Tanpa
adanya tes yang layak, kamu bisa membuat diagnosis itu berdasarkan gejalanya. Namun,
itu juga berarti kita tidak tahu apa pun secara pasti. Tidak ada diagnosis
pasti.”
“Kita
tidak butuh itu,” ujar Yo Han dan melewati Si Young.
“Kami
melakukan tes antibodi kepadanya. Hasilnya negatif,” teriak Si Young,
memberitahu.
“Itu
tidak memberimu diagnosis pasti. Sebanyak 25 persen pasien bisa mendapat hasil
negatif.”
“Tapi
bagaimana jika kamu salah? Obat itu bisa membahayakan pasien.”
“Apakah
kamu menyarankan aku hanya menguji pasien untuk melihat apakah penilaianku
benar?” tanya Yo Han berjalan mendekat ke Si Young.
“Sejujurnya,
aku tidak yakin. Apakah perawatanmu itu demi pasien atau kepentinganmu sendiri?
Apakah kemarin kamu menyelamatkan Pak Joo karena tidak bisa membiarkan pasienmu
mati atau karena pengobatanmu belum berakhir? Kenapa kamu menyelamatkannya? Demi
pasien atau demi dirimu sendiri?”
Yo
Han malas mendengar dan jalan pergi meninggalkan Si Young, tapi Si Young terus
bertanya. “Kenapa kamu menanyakan itu?” tanya Yo Han, tampaknya dia sudah
kesal. “Ini demi pasien atau dirimu sendiri? Jika demi pasien, kita tidak punya
waktu untuk ini,” balasnya.
Si
Young tidak lagi bertanya dan mengikuti Yo Han dari belakang.
Yo
Han tiba di ICU dan saat yang sama dokter yang bertugas untuk Hyung Woo sedang
memberi perintah agar Hyung Woo di beri 500 mg levofloxacin dua kali sehari
lewat infusnya.
Yo
Han langsung bertanya, berapa banyak levofloxacin yang sudah di berikan pada
Hyung Woo? Dokter itu tersenyum dan bertanya siapa Yo Han? Dan dia melihat
tanda pengenal Yo Han.
“Ada
kemungkinan myasthenia gravis. Jika ternyata benar, levofloxacin bisa
memperparah kondisinya, menyebabkan kelumpuhan pernapasan atau bahkan
kelumpuhan umum…,” jelas Yo Han.
Tapi,
dokter itu tidak mau mendengarkan Yo Han karena Yo Han dari dept. anestesi. Dia
merasa kalau keputusannya benar. Dan menyuruh Yo Han untuk konsultasi dengan
dept. neurologi jika begitu khawatir dan minta di tes. Yo Han berkata kalau
sekarang sudah tidak ada waktu karena Hyung Woo sudah di berikan antibiotik.
Tae
Kyung tiba dan melihat perdebatan mereka. Dokter itu langsung memberitahukan
kalau Yo Han mempertanyakan perawatannya. Yo Han memotong dan berkata kalau
sudah tidak ada waktu lagi. Jika diagnosis-nya ternyata benar, dia harus di
keluarkan…
“Dokter
Cha. Kamu tidak dengar bahwa kamu keluar dari kasus ini?” tegur Tae Kyung.
“Ikuti aku."
Dan
saat itu, terdengar suara teriakan dari para anggota keluarga Hyung Woo. Yo Han
langsung masuk ke dalam dan bertanya apa yang terjadi? Ayah memberitahu kalau
Hyung Woo tidak bisa menggerakan tangannya. Semua panik.
Yo
Han langsung memeriksa dan Hyung Woo bahkan tidak bisa menggerakan kakinya.
Dokter bingung, padahal pneumonia membaik tapi kenapa kondisinya malah memburuk
secepat ini? dia menyarankan untuk menguji lesi otak.
“Tidak
ada waktu untuk itu. Jika menunda lebih lama, dia bisa mengalami kelumpuhan
pernapasan,” beritahu Yo Han. “Jika diagnosisku benar, dia harus berhenti
diberikan antibiotik.”
“Tekanan
darahnya tidak stabil dan denyut nadinya lambat. Bagaimana jika Tensilon
membuatnya gagal jantung?” dokter tidak setuju.
Yo
Han mencoba bicara pada Hyung Woo, agar dia di perbolehkan menguji
diagnosis-nya. Walau masih kesulitan bicara, Hyung Woo mencoba bicara.
“Sudah
kubilang, aku melihat banyak dokter sepertimu. Raut wajahmu itu seolah-olah
kamu menemukan sesuatu. Apakah kamu berbeda?” ujar Hyung Woo dengan
terbata-bata.
“Kita
bisa mencari tahu dengan ini,” ujar Yo Han dan menunjukan obat Tensilon di
tangannya.
“Apakah
itu akan membantumu mendiagnosis?”
“Ya.
Kumohon.”
“Mari
kita lakukan,” ujar Hyung Woo dan di saat yang bersamaan, dia mulai mengalami
kesulitan bernafas. Semua keluarganya panik.
Tags:
Doctor John
Lanjut kak..
ReplyDelete