Sinopsis
K- Drama : Class Of Lies Episode 4 – part 4
Network : OCN
Network : OCN
Won Suk mengomel tentang cara Tae Seok
memperhatikan klien, karena Tae Seok memberikan seorang gadis cantik yang masih
tampak sangat muda untuk melayani si klien di sky box (ruangan VIP bioskop).
“Hei, kamu punya foto lain yang menunjukkan
wajahnya? Wajahnya tidak terlihat,” kata Moo Hyuk, memperhatikan foto itu.
“Perbesar saja,” balas Won Suk. Dan
terlihatlah wajah si klien.
Moo Hyuk sangat terkejut saat mengetahui
bahwa si klien adalah Wakil Manajer Yang dari kejaksaan. Dan Moo Hyuk pun
teringat kalau Do Jin pernah menyebutkan nama tersebut, ketika menyerahkan
kasus Han Su kepadanya.
“Dasar bedebah,” gerutu Moo Hyuk.
“Ada apa? Kamu mengenalnya?” tanya Won
Suk.
“Aku sangat mengenalnya. Wakil Manajer
Yang Sang Bae. Dia bedebah yang bekerja dengan Lee Do Jin untuk menghancurkan
hidupku. Aku tidak pernah menduga ini,” jelas Moo Hyuk dengan kesal.
So Hyun datang ke rumah Moo Hyuk.
Melihat itu dari kamera interkom, Moo Hyuk menyuruh Won Suk untuk memperbesar
suara, karena dia ingin mendengar apa yang So Hyun mau katakan.
“Pak Gi, kamu bisa melihatku? Tolong
izinkan aku masuk,” pinta So Hyun. Dia menunjukan berkas siswa yang dibawanya
ke kamera.
“Jadi, dia Ha So Hyun?” tebak Won Suk.
“Aku harus bagaimana? Berpura-pura kamu tidak ada?” tanya nya.
“Tidak. Sepertinya dia akan menunggu
semalaman. Biarkan dia masuk. Aku juga perlu menanyakan sesuatu,” jawab Moo
Hyuk.
Lalu dalam sekejap, Won Suk pun
membiarkan pintu agar terbuka. Dan menyadari itu, Moo Hyuk bertanya dengan
kesal kenapa Won Suk membiarkan pintu terbuka begitu saja, karena mereka harus
menyembunyikan semua foto yang ada.
Menyadari hal itu, Won Suk serta Moo
Hyuk pun segera buru- buru dengan cepat membereskan ruangan dan menyembunyikan
segalanya.
So Hyun merasa heran, kenapa Won Suk
serta Moo Hyuk tampak terengah- engah. Dan mereka beralasan bahwa mereka baru
saja berolahraga dirumah.
“Omong-omong, siapa pria ini?” tanya So
Hyun.
“Aku teman serumahnya,” jawab Won Suk
langsung. “Kita teman. Kami sebaya,” jelas Won Suk. Dan So Hyun tertawa kecil,
dia bergumam bahwa itu tidak mungkin. Mendengar itu, Won Suk merasa kesal.
“Aku hanya bergumam,” kata So Hyun
dengan gugup.
Moo Hyuk memberikan tatapan agar Won Suk
bersabar. Kemudian dia menanyakan tujuan kedatangan So Hyun. Dan So Hyun menjelaskan
bahwa meskipun dia tidak bisa memberikan akses berkas siswa kepada Moo Hyuk,
tapi mereka bisa melihat salinannya bersama. Mendengar itu, Won Suk langsung
duduk dengan santai.
“Astaga. Kamu tidak hanya cantik tapi
juga murah hati. Kita bertiga akan melihatnya bersama-sama malam ini?” kata Won
Suk.
“Tidak. Ini berisi informasi pribadi
siswa. Hanya Pak Gi dan aku yang boleh melihatnya,” balas So Hyun. “Aku sungguh
minta maaf, tapi bisakah kamu meninggalkan kami?” pinta nya dengan sopan.
Won Suk merasa kesal tapi dia berusaha
untuk menahan diri. Dia memberikan kode kedipan mata pada Moo Hyuk. Tapi tanpa
disangka, Moo Hyuk malah menyuruhnya masuk begitu saja ke dalam kamar. Jadi Won
Suk pun terpaksa pergi meninggalkan mereka berdua untuk mengobrol.
Namun sebelum Won Suk meninggalkan
mereka berdua, dia mengambil kue yang dibawa oleh So Hyun.
“Sudahkah kamu berterima kasih
kepadanya?” tanya Moo Hyuk.
Dan Won Suk menurut. “Terima kasih.”
Tae Ra berlatih piano. Dia bermain
dengan cepat dan baik. Dia berlatih terus dan terus. Tapi menurut guru piano,
Tae Ra masih kurang cepat dan ekspresif dalam bermain piano.
Setelah latihan berakhir, si guru
memberitahu Ibu Tae Ra (Eun Hye) bahwa semenjak semester lalu, Tae Ra bermain
semakin buruk seperti Tae Ra tidak bisa fokus. Dan Eun Hye menanyakan apa
masalahnya, apa Tae Ra harus lebih sering berlatih lagi.
“Tidak. Jam latihannya sudah cukup.
Menurutku, dia sudah memahami tekniknya. Tapi dalam bidang ini, latihan saja
tidak cukup,” jelas si guru.
“Aku memilihmu untuk memecahkan masalah
itu. Pastikan dia punya kesempatan bagaimanapun caranya. Aku bisa memberikan
dukungan apa pun yang dia butuhkan,” balas Eun Hye.
“Aku akan berusaha sebaik mungkin. Aku
harus mengajar lagi. Dia bisa menggunakan ruang latihan selama yang dia mau,”
balas si guru. Lalu dia pergi.
Beom Jin datang ke tempat latihan piano
Tae Ra dengan membawakan sebuket bunga. Dan banyak wanita yang memandang ke
arahnya.
Tae Ra berlatih bermain piano lagi,
diawasi oleh Eun Hye. Ketika permainan piano Tae Ra masih terdengar kurang
bagus, Eun Hye akan menyuruhnya untuk mengulang dari awal. Eun Hye melatih Tae
Ra dengan keras.
“Tidak bisakah kamu fokus? Kamu mau
mempermalukan Ibu di depan semua orang?” kata Eun Hye, tegas. Dan Tae Ra diam.
Beom Jin datang. Melihat dia, Tae Ra
tersenyum senang.
Beom Jin dengan ramah menyapa Eun Hye.
Dia memberikan buket bunga yang dibawanya kepada Eun Hye. Dengan heran, Eun Hye
bertanya untuk apa buket bunga tersebut. Dan Beom Jin menjawab bahwa hari ini
adalah hari ulang tahun Tae Ra, karena itu Eun Hye sebagai seorang Ibu pantas
menerima pujian.
“Terima kasih,” kata Eun Hye, menerima
buket bunga tersebut. Tampaknya dia melupakan ulang tahun Tae Ra, karena dia
terkejut mendengar itu.
“Aku ingin berterima kasih karena telah
memberiku teman baik. Bolehkah aku mengajak Tae Ra pergi? Sebaiknya kami
mengunjungi calon universitas pilihan kami,” jelas Beom Jin, bertanya.
“Ya, pergilah. Tae Ra perlu
menghilangkan stresnya. Tapi jangan pulang terlambat,” kata Eun Hye dengan
ramah.
Mendengar itu dengan antusias Tae Ra
langsung berdiri. Dan Beom Jin pun mengajak Tae Ra untuk segera pergi.
“Masuk ke universitas tidak sepenting
menjadi istri anak itu,” gumam Eun Hye sambil tersenyum senang.
Tags:
Class Of Lies