Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 07 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Yo
Han tahu resiko kalau diagnosis-nya salah, maka Hyung Woo akan mengalami gagal
jantung. Jadi dia menyuruh dokter untuk menyiapkan atropin dan intubasi juga.
Mereka mulai menyiapkan dan Yo Han menyuntikan obat Tensilon tersebut.
Obat
masuk melalui infus, ke pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh Hyung Woo. Semua
menanti dengan cemas. Denyut jantung Hyung Woo menurun. Dokter yang di sana
udah kesal dan hendak menyuntikkan atropin.
Dan
setelah atropin di suntikkan, tangan Hyung Woo yang sebelumnya tidak bisa
bergerak, bergerak. Saturasi oksigennya normal, begitu juga denyut jantungnya.
Diagnosis Yo Han benar. Semua kagum pada Yo Han. Yo Han sangat lega karena
Hyung Woo baik-baik saja.
Keluarga
Hyung Woo sangat senang. Hyung Woo mencoba bangkit dari tempat tidurnya. Ayah
bertanya apa yang terjadi pada dokter?
“Suntikan
ini hanya untuk diagnosis. Ini mengurangi gejala myasthenia gravis untuk
sementara. Tapi dia masih butuh perawatan,” jelas Yo Han.
“Baiklah.
Kami mengerti. Terima kasih banyak, Dokter,” ujar keluarga Yo Han, sangat
berterimakasih hingga menangis.
“Dalam
hal myasthenia gravis, selain diagnosis, perawatan neurologi yang berkelanjutan
dan profesional sangatlah penting. Pastikan kamu dirawat,” ujar Yo Han pada
Hyung Woo dan hendak keluar ruangan.
Hyung
Woo memanggilnya, “Dokter Cha. Terima kasih. Karena mengabaikan perkataanku
kemarin dan menyelamatkanku,” ujarnya tulus.
“Bukan
berarti aku mengabaikan perkataanmu. Sebaliknya, aku mendapat petunjuk dari itu.
Petarung tanpa penglihatan dan kaki. Apa yang akan membuat petarung merasa
kehilangan penglihatan dan kakinya? Aku mempertimbangkan tiap penyakit yang
bisa memberimu gejala itu. Begitulah caraku menemukan jawabannya. Myasthenia
gravis,” jelas Yo Han.
“Kamu
menemukan penyakitku menggunakan kata-kataku?” kagum Hyung Woo.
“Kamu
bilang kamu sangat menderita hingga lebih baik mati. Apa yang bisa kulakukan?
Kamu bilang hidup akan sakit. Aku harus menemukannya,” ujar Yo Han dengan
tulus.
Flashback
Yo Han dengan tegas menolak
permintaan Hyung Woo untuk melakukan eutanasia padanya. Hyunng Woo sangat
marah. Kenapa Yo Han bisa melakukan eutanasia pada pasien itu (yang membuat Yo
Han masuk penjara) tapi tidak padanya?! kenapa bukan dia?
“Apakah rasa sakit hanya penting
di ambang kematian? Bagaimana jika aku sangat kesakitan hingga lebih baik mati?”
tanya Hyung Woo, penuh amarah dan juga kesedihan serta ketakutan. “Bukankah itu
akan lebih menyakitkan?”
“Aku mengerti perasaanmu sebagai
petarung profesional. Tapi bagaimana dengan keluargamu? Kenapa mereka harus
menderita? Kamu hanya memedulikan hidupmu sendiri? Apakah bertarung
satu-satunya hal penting dalam hidupmu? Bagaimana perasaan keluargamu jika kamu
memilih untuk mati?” marah Yo Han. “Mempercepat kematianmu agar kamu merasa
tenang dan mempercepat kematianmu untuk merenggut nyawamu itu berbeda. Aku bukan dokter yang membunuh orang,”
tegas Yo Han.
End
Hyung
Woo menatap Yo Han. Benar, Yo Han bukan dokter yang membunuh orang.
--
Berita
mengenai Hyung Woo yang mulai membaik dengan cepat menyebar ke seluruh rumah
sakit.
--
Si
Young melihat Yo Han, dan sepertinya dia sudah tidak ragu lagi dengan Yo Han.
Yoo Joon menghampiri Si Young dan dari tatapan Si Young, dia bisa tahu kalau Si
Young sudah tidak ragu lagi. Yoo Joon memuji Yo Han sama seperti yang sudah dia
katakan, Yo Han adalah dokter pemberani yang tidak membuat kesalahan.
“Dia
dokter yang berusaha keras untuk menghilangkan rasa sakit,” ini pendapat Si
Young mengenai Yo Han sekarang.
“Itu
sebabnya dia menyelamatkan orang, tapi terkadang juga mengakhiri hidup mereka
untuk melakukannya?” tanya Yoo Joon.
Si
Young membenarkan. Tapi, dia kemudian heran kenapa sekarang Yoo Joon bersikap
berbeda?
“Kamu
ingin tahu kenapa aku tiba-tiba mendukung Dokter Cha? Begini, aku harus mencari uang. Apa yang kamu lakukan
saat membutuhkan uang? Aku harus mempelajari semuanya selagi bekerja di sini dan
kelak membuka rumah sakitku sendiri. Dan aku bertemu dengannya tepat saat aku
harus bersiap. Dia sangat tidak ramah dan gila. Tapi dia juga dokter yang bisa
mengajariku hal yang tidak bisa kupelajari dari orang lain.”
--
Si
Young kembali ke departemen, dan Heo Jun sudah menantinya. Dia sudah seperti
orang gila saja, dan begitu melihat Si Young langsung meminta tolong Si Young
untuk bicara pada Yo Han. Dia minta di tanyakan apa mereka sudah bisa pulang
sekarang? Tidak ada yang berani bertanya, dan hanya Si Young yang bisa mereka
harapkan.
Akhirnya,
Si Young pun masuk ke dalam ruangan Yo Han. Yo Han tampaknya sedang tertidur dalam
posisi duduk. Di mejanya, Si Young melihat banyak bahan mengenai Gravis Myasthenia. Si Young melihat jari
Yo Han yang di letak di meja. Pena Yo Han jatuh, jadi dia mengambilkannya. Dan itu
malah membuatnya bisa melihat wajah Yo Han dengan sangat dekat.
Yo
Han membuka matanya. Si Young ada di depannya. Mereka saling bertatapan.
“Apa
yang kamu lakukan?” tanya Yo Han.
Si
Young baru tersadar. Dia segera berdiri dan meletakkan pena Yo Han yang jatuh
ke meja. Dan bertanya juga apa mereka sudah boleh pulang? Yo Han keluar dan
menyuruh mereka untuk pulang.
Heo
Jun malah sok sibuk bilang mau selesaikan bagan dulu. Padahal tadi dia yang
merengek minta pulang pada Si Young. Won Hee dan Mi Rae langsung siap pulang.
Si
Young masih ada di dalam ruangan Yo Han. Yo Han jelas bingung juga kenapa Si
Young masih belum keluar. Tapi, akhirnya, Yo Han juga yang keluar.
--
Dalam
perjalanan keluar rumah sakit untuk pulang, Si Young berpas-pasan dengan Hyung
Woo yang sedang berjalan bersama isterinya. Si Young menanyakan keadaan Hyung
Woo. Apa sudah merasa lebih baik? Hyung Woo tersenyum dan menjawab kalau dia
akan mulai menjalani pengobatan sekarang. Hyung Woo kemudian bertanya dimana Yo
Han? Si Young memberitahu kalau Yo Han sudah pulang.
“Kurasa
aku harus berterima kasih kepadanya besok.”
“Kamu
harus sembuh dahulu. Semoga kamu lekas sembuh,” ujar Si Young.
Hyung
Woo kemudian ingin bicara berdua dengan Si Young. Istrinya mengerti dan berkata
akan pergi menemui anak-anak.
“Terima
kasih. Terima kasih sudah mengejarku dan menggangguku tempo hari,” ujar Hyung
Woo.
“Sama-sama.
Aku hanya melakukan tugasku.”
“Jika
kamu tidak mengejarku hari itu, aku pasti sudah meninggalkan rumah sakit. Aku
mungkin akan pingsan di suatu tempat dan akhirnya kembali dengan ventilator.”
Dari
atas, anak-anak Hyung Woo berteriak memanggil Hyung Woo. Ayah Hyung Woo juga
ada di sana. Mereka bergegas turun.
Hyung
Woo kemudian bercerita pada Si Young kalau putrinya baru berusia lima tahun. Baru-baru
ini, putrinya melihatnya pingsan setelah dia minum obat.
Flashback
Putri Hyung Woo panik karena
Hyung Woo jatuh pingsan. Dia segera berteriak memanggil ibunya. Istri Hyung Woo
juga panik dan segera menelpon 119.
Hyung Woo terselamatkan. Tapi,
bukannya merasa senang, dia malah memaki dan membenci istrinya karena
menyelamatkannya. Dia kemudian menyuruh istrinya menulis surat perjanjian. Dia membuat
istrinya berjanji untuk melakukan apa yang dia minta jika pingsan lagi.
Istrinya menangis sambil menulis
perjanjian tersebut.
End
“Aku
sangat bodoh dan egois. Dokter Kang, kupikir dokter hanya menyelamatkan pasien.
Tapi aku keliru. Kamu dan para dokter lainnya menyelamatkan keluargaku. Terima
kasih.”
Si
Young menundukan kepala, menerima ucapan terimakasih Hyung Woo. Keluarga Hyung
Woo tiba dan mereka tampak sangat bahagia.
--
Si
Young tidak pulang. Tetapi dia masuk ke sebuah ruang rawat VVIP. Di sana, pria
yang koma itu terbaring. Dengan langkah perlahan dan juga berat Si Young masuk.
Pria itu adalah sahabat Jeong Nam. Orang yang tidak bisa Si Young selamatkan. Sekaligus,
ayahnya : Kang Yi Soo.
Tangis
Si Young pecah melihat kondisi ayahnya. Tangisannya sangat menyayat hati. (Ost
yang di putar bagus). Si Young menangis sambil terus memanggil nama ayahnya.
Yo
Han dalam perjalanan keluar dari rumah sakit. Dan dia melihat Si Young yang
berlari sambil menangis. Hal itu menarik perhatian Yo Han (ganteng banget lho
Ji Sung. Tatapannya buat meleleh. Ahjussi jjang!)
Si
Young duduk di tangga darurat. Menangis seorang diri. Yo Han ternyata
mengikutinya dan dia melihat Si Young yang menangis penuh kesedihan di bawah
sana. Dia tidak berani mendekat dan hanya melihatnya dari belakang. Dia duduk
diam di sana, melihat dari atas. Menemani Si Young tanpa Si Young sadari.
Tags:
Doctor John
Makasih kak udh buat sinopnya
ReplyDelete