Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart
Episode 6 - Part 2
Episode 6 - Part 2
Xiao Shen datang menemui Gao Sheng.
Mereka berdua makan bersama direstoran dengan canggung. Xiao Shen yang memulai
obrolan duluan, dia meminta maaf karena sikap nya kepada Gao Sheng dulu, itu
semua karena keluarganya memiliki hutang terhadap Han Bing.
Gao Sheng : “Sekarang mengatakan ini sudah terlambat.”
Xiao Shen : “Dari awal tidak memberitahu
kamu. Aku juga sangat menyesal.”
Gao Sheng : “Karena apa? Sebenarnya hutang
berapa banyak? Kamu meninggalkan pacar mu untuk nya.”
Xiao Shen : “Masalah kemarin. Aku
mewakili dia meminta maaf kepadamu. Maaf.”
Gao Sheng tertawa geli, karena lagi-
lagi Xiao Shen melakukan ini untuk Han Bing. Terus tentang Han Bing selama ini
dan dia merasa lelah. Setelah mengatakan itu, Gao Sheng pergi meninggalkan Xiao
Shen.
Dikantor. Gao Sheng protes kepada Zhao
Dui karena telah melepaskan Minghao. Dan Zhao Dui menjelaskan bahwa tidak ada
bukti yang bisa menjerat Minghao. Tapi Gao Sheng protes, karena dia yakin
Minghao pasti masih menyembunyikan sesuatu.
“Inilah inti permasalahan. Aku dengar si
wartawan Han Bing bahkan mewawancarai dia, tidak masuk akal. Pusat telah
menentukan bahwa sebelum ada bukti jangan membuat masalah, lebih baik lepaskan
dia,” jelas Zhao Dui.
“Periksa satu hari lagi, boleh?” pinta Gao
Sheng. Dan Zhao Dui tidak mengizinkannya.
Saat Minghao keluar dari kantor polisi.
Yifei bertemu dengannya, dan dengan sikap ramah Yifei mengulurkan tangannya.
Dan Minghao pun menjabat tangan Yifei yang terulur memberikan selamat
kepadanya.
“Kalian
dari awal sudah dibohongin masih tidak tahu. Ini baru permulaan, kalian tidak
akan bisa menangkap. Ini hukuman dari Tuhan,” kata Minghao didalam
pikirannya. Dan Yifei terkejut mendengar itu.
Minghao kemudian melepaskan tangan
Yifei, dan berjalan pergi sambil bersiul dengan riang dari sana.
Ketika Gao Sheng memanggilnya. Yifei
langsung memberitahukan pada Gao Sheng, tentang apa yang barusan di dengarnya
dalam pikiran Minghao.
“Maksudmu dia membantu pembunuh?” tebak
Gao Sheng.
“Mungkin saja. Dia sudah pergi, kita
harus hentikan dia. Dia ingin membocorkan masalah 15 tahun lalu,” jelas Yifei.
“Tapi sekarang tidak ada bukti untuk
menangkap dia. Bocah ini pasti disuatu tempat meninggalkan suatu jejak,” gumam
Gao Sheng. Lalu dia menyarankan Yifei untuk menemui Han Bing, sementara dia
akan pergi untuk memeriksa.
Gao Sheng masuk ke dalam ruangan CCTV
dan memperlihatkan identitas polisinya.
Han Bing menemui Minghao yang datang ke
stasiun tempatnya bekerja, dan tepat disaat itu Yifei menelponnya. Dan Han Bing
tidak mengangkat telpon dari Yifei.
“Kamu sudah datang,” sapa Han Bing. Lalu
dia mempersilahkan Minghao untuk masuk ke dalam ruangan siaran.
Yifei kembali menelponnya, jadi kali ini
Han Bing pun mengangkatnya.
Yifei meminta Han Bing untuk
menghentikan wawancara, karena dari awal Minghao sudah merencanakan semuanya.
Apa yang Minghao ingin tampilkan pada siaran langsung adalah membocorkan
kenyataan 15 tahun lalu dan keuntungan dibalik kematian Fang Daxie.
Yifei menjelaskan semua itu dengan buru-
buru. Lalu dia masuk ke dalam taksi yang berhenti di dekatnya.
Han Bing memberitahu rekannya agar
menunda wawancara sebentar. Tapi si rekan tidak mau, karena mereka sudah
menyebarkan tentang wawancara ekslusif ini diinternet. Dan tanpa bisa melakukan
apapun, Han Bing pun hanya bisa menonton wawancara yang berlangsung.
Ketika wawancara langsung dimulai,
Minghao ingin segera menyalakan alat perekam yang dibawanya. Tapi si rekan
menghentikannya, dan menanyakan siapa orang yang Minghao gantikan 15 tahun lalu
untuk masuk ke dalam penjaran.
Yifei sampai dikantor stasiun sambil
menonton acara itu di hapenya.
Minghao menunjukan alat perekamnya. Dia
menjelaskan bahwa semua kenyataan ada didalam alat rekam tersebut. Jadi si
rekan pun menyalakan alat perekam tersebut untuk mendengarkan kenyataan yang
ada.
Namun saat alat rekam itu dinyalakan. Si
rekan serta semua orang tampak sangat terkejut. Begitu juga dengan orang yang
menonton siaran langsung itu.
“Tidak bisa dimusnahkan oleh orang-
orang yang sangat jahat. Tapi bisa dimusnahkan oleh orang- orang yang memilih
untuk diam. Dihancurkan,” kata Daxie sambil membacakan kertas yang di
perlihatkan di depan matanya.
Daxie membacakan kalimat didalam kertas
itu dengan kondisi terancam. Dilehernya si tersangka asli menaruh jarum
beracun.
“Setelah satu minggu pengadilan akan
terus berlanjut. Ampun. Mohon ampun,” kata Daxie dengan gemetar. Lalu dia
berteriak dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Tags:
Deep In My Heart