Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
***
Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart***
Episode 9 - Part 1
Ayo.
Ayun disini. Pengecekan mic, satu dua, satu dua.
Dengarkan
aku. Aku tidak akan meninggalkan waktu mendesah untuk mengejar impian ku.
Keringat berlebihan untuk mimpi ini. Tidak berhenti melanjutkan. Tidak salah.
Kami
tidak memiliki kekuatan interpersonal dan tidak ada uang. Tidak ada pendidikan
tetapi tidak menyerah. Hanya memiliki kecantikan. Keindahan. Huruf besar
S-B-O-D-Y. Mengertikah? Tidak salah.
Saya
hanyalah topik dimulut kamu. Kalian terhadap saya yang seperti ini. Bosan dan
cemburu. Jangan melihatku seperti itu. Apa hebatnya? Mencium aroma kebahagiaan.
Ini waktu yang indah untuk seluruh keluarga. Duduk dan tersenyum bahagia.
Jadi
saya mulai berlari untuk mereka. Agar menjadi lebih terkenal dan diketahui
dunia. Menari demi mimpi dan bertahan hidup.
Didepan pintu ruang acara. Ketiga pembully
Simin menyapa kedua senior yang hadir. Tapi kedua senior itu mengabaikan
mereka, dan malah sibuk membicarakan tentang barang bermerk yang mereka
gunakan.
Karena sedang tidak memakai sarung tangan,
jadi setiap Yifei tanpa sengaja bersengkolan dengan orang ramai, maka dia pun
merasa pusing. Dengan heran, Han Bing pun bertanya. Dan Yifei menjawab bahwa
dia sedang membutuhkan sarung tangan, tapi sayangnya dia tidak ada membawa
sarung tangan.
Lalu Yifei memandangin Han Bing. “Maaf.
Pinjam tanganmu sebentar,” pintanya. Dan dia memegang tangan Han Bing, barulah
setelah itu dia bisa merasa normal kembali. Kemudian dia berjalan sambil
memegang tangan Han Bing.
Meski kebingungan, tapi Han Bing membiarkan
Yifei memegang tangannya. Dan mengikuti Yifei berjalan.
Ketiga pembully Simin berjalan menuju ke arah
panggung. Dan si penguntit mengikuti dari belakang.
Ketiga pembully Simin naik ke atas panggung
dan bersiap- siap untuk melakukan pertunjukan. Sementara kedua senior yang
barusan mereka sapa, kedua orang tersebut pergi keluar dari ruangan acara. Dan
si penguntit tidak kelihatan ada dimana.
Yifei serta Han Bing, akhirnya berhasil
menemukan ketiga murid yang mereka cari. Dan dengan segera, mereka pun
mendekati ketiga murid tersebut. Yifei menanyakan, apakah mereka baik- baik
saja, lalu dia mengajak mereka bertiga untuk meninggalkan tempat ini sekarang
sampai melihat ke sekeliling ruangan.
“Tapi kita akan tampil hari ini. Kita harus
latihan sekarang,” kata seorang murid, mengeluh. Tapi Yifei dengan tegas
mengajak mereka untuk pergi. Jadi mereka pun mengikuti Yifei serta Han Bing.
Kedua senior masuk ke dalam lift. Karena
bosan dengan acara yang ada, maka mereka memutuskan untuk pergi ke atas atap
saja. Mereka mengobrolkan tentang teman mereka, Xiao Nan, yang begitu kampungan
seperti seorang pembantu.
Dan setelah pintu lif tertutup, si penguntit
berdiri di depannya dan memperhatikan lantai yang mereka berdua tuju.
Diatas atap. Kedua senior itu mempertanyakan,
apakah Chen Jiahong akan datang juga. Chen Jiahong adalah korban yang barusan
di bunuh. Dan mereka berdua tidak mengetahui hal tersebut. Dibelakang mereka,
si penguntit bersiap- siap dengan jarum suntuk di tangannya.
Yifei menyarankan agar ketiga murid tersebut
pulang saja dulu hari ini. Lain kali dia baru jelaskan apa yang terjadi. Dan
mereka bertiga tidak mau pulang begitu saja, lalu tepat disaat itu kakak senior
menelpon mereka, karena acara akan segera dimulai.
“Dengarkan aku,” pinta Han Bing, menghentikan
mereka. “Ada yang melapor bahwa ada kasus pembunuha yang terjadi malam ini
disini. Aku sedang melindungin kalian,” jelas Han Bing kepada mereka.
“Kasus pembunuhan?” tanya mereka, kaget.
Yifei mendapatkan telpon dari Gao Sheng. Dan
dia tampak terkejut. Melihat itu, Han Bing pun mengikuti Yifei yang sedikit
menjauh.
“Ada apa?” tanya Han Bing, setelah Yifei
selesai berbicara di telpon.
“Orang yang melapor tadi telah dibunuh.
Polisi sudah menemukan mayatnya.”
“Jangan- jangan. Bukan anak- anak ini yang
ingin dia bunuh,” tebak Han Bing, merasa cemas. Dan Yifei pun berpikir.
Yifei kemudian meminjam hape dari murid yang
lewat. Dia menonton video musik yang dinyanyikan oleh Simin sekali lagi.
“Ternyata lagu itu masih ada sambungannya,”
gumam Yifei, terkejut.
Diatas atap. Seorang senior ditusuk jarum
dari belakang oleh si penguntit. Sementara seorang lagi mencoba untuk kabur,
tapi sayangnya dia tidak bisa kabur kemanapun, karena pintu keluar telah di
tutup oleh si penguntit.
“Ampun. Ampun,” pinta si senior, memohon.
Tapi si penguntit tetap menusuk nya menggunaka jarum. Lalu karena itu, si
senior pun kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari atas atap ke atas mobil di
bawahnya.
Mendengar suara jatuh yang keras, maka Yifei
dan Han Bing pun segera mendekati asal suara. Dan ketiga murid mengikuti
mereka. Lalu saat mereka melihat mayat senior mereka diatap mobil, mereka
langsung menjerit ketakutan. Dan Han Bing dengan segera membawa mereka untuk menjauh
dari lokasi.
Yifei mendekati korban, dan menyentuh
tangannya. Lalu setelah itu, Yifei memandang ke arah CCTV yang berada di dekat
sana.
Para polisi bergegas menuju ke tempat
kejadian.
Gao Sheng berdiri diatas atap, dan
memperhatikan semuanya. Para ahili forensik memeriksa tempat kejadian serta
seorang korban yang ada diatas sana. Yifei kemudian datang menghampirinya.
“Aku harus menangkap bajingan ini,” kata Gao
Sheng, penuh tekad. “Bagaimana kamu bisa tahu telah terjadi sesuatu disini?”
tanyanya.
“Yu Simin akan merilis album barunya hari
ini. Tapi 2 hari yang lalu, ada yang mengirimnya sebuah lagu dan menyuruhnya
untuk menyanyikan lagu tersebut hari ini. Yu Simin juga berkata, orang itu
mengetahui kelemahannya,” jelas Yifei.
Yifei sudah mendengarkan bait pertama lagu,
tentang apa yang terjadi di SMA. Jadi dia mengira bahwa korban selanjutnya
adalah murid di sekolahnya. Tapi dia tidak mendengarkan baik kedua, yang
ternyata mengarah pada para alumni. Intinya kasus ini sepertinya ada hubungan
dengan kejadian 15 tahun lalu.
Ada banyak wartawan yang menunggu diluar
gedung untuk menanyakan tentang kasus ini, karena kasus ini terjadi tepat 1
minggu setelah si pelaku memberikan peringatan. Mendengar itu, Gao Sheng merasa
stress dan bingung.
“Seorang korban terjatuh tepat diatas mobil yang berada dibelakangku. Sementara mayat korban lainnya ditemukan diatap gedung. Pelakunya menghindari area penjagaan para polisi. Dia memberikan peringatan dulu sebelum membunuh orang. Sebenarnya apa yang ingin disampaikan si pelaku melalui rencana pembunuhan ini?” kata seorang reporter menyampaikan laporan berita.
Mendengar itu, Han Bing merasa kesal. Karena
si reporter terkesan membuat si pelaku menjadi seorang pahlawan. Dan lalu dia
bertanya- tanya, dimana orang dari stasiun TV nya sekarang, karena dia tidak
melihat mereka sedari tadi.
Han Bing menelpon ketua, dan mempertanyakan hal tersebut. Han Bing mengakui kesalahannya, karena membiarkan Minghao menyampaikan pesan pembunuhan. Tapi seharusnya ketua mengirimkan orang kesini untuk meliput.
“Sedang dimana kamu sekarang?” tanya ketua.
Dan Han Bing menjawab bahwa saat ini dia sedang berada di tempat kejadian.
“Kalau begitu cepat datang meliput, kemudian berikan hasil liput mu padaku.
Kamu yang memulai kekacauan ini. Kamu juga yang harus menyelesaikannya,” jelas
ketua.
“Kalau begitu apa aku sudah bisa kembali
bekerja?” tanya Han Bing dengan gembira. Lalu dia mengiyakan perintah ketua.
Ketika Yifei mendekat, dengan gembira Han Bing menceritakan tentang dirinya yang sudah bisa kembali bekerja, walaupun hanya untuk sementara waktu saja. Dan Yifei ikut berbahagia untuk Han Bing, lalu dia menawarkan tumpangan untuk mengantarkan Han Bing menggunakan mobil Gao Sheng.
Didalam mobil. Han Bing mempertanyakan, apakah si korban mengenal si pelaku. Dan Yifei tidak tahu, tapi tampaknya si pelaku ingin menyampaikan pesan kepada mereka, namun untuk tahu, mereka harus menyelidiki lagi dari kejadian 15 tahun yang lalu.
“Apapun yang terjadi, pembunuhan itu tetap
tidak bisa dimaafkan,” kata Han Bing dengan nada penuh kebencian. Dan Yifei pun
diam.
Sesampainya di depan kantor Han Bing. Yifei menceritakan bahwa sebelumnya dia sempat ketakutan, karena takut murid nya dibunuh, jadi dia pun mulai merasa sulit untuk bernafas serta pandangan nya menjadi gelap. Jadi dia berterima kasih, karena Han Bing ada di dekatnya barusan.
“Inilah yang ingin kukatakan. Karena kamu,
aku tidak begitu merasa bersalah. Meskipun aku tidak tahu apa pelakunya bisa
tertangkap, tapi kamu membuatku mampu untuk melawan dan tidak hidup dalam
penyesalan. Jadi, terima kasih,” kata Han Bing, tulus. Dan Yifei tersenyum
memandanginnya.
Ketika kembali sekolah, dan melihat guru Lin
yang sedang sendirian didalam ruangan. Yifei menghampirinya dan menyapanya. Dia
menanyakan, apakah guru Lin sudah melihat berita. Dan guru Lin mengomentari
betapa sadisnya si pelaku, sehingga dia tidak tahu harus mengatakan apa.
“Oh ya, 15 thn yang lalu. Kamu juga pernah
bekerja di SMA Haishang kan?” tanya Yifei. Dan guru Lin menjawab bahwa saat itu
dia sudah mengundurkan diri.
Tags:
Deep In My Heart