Tolong bantu
follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun
bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya.
Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap
membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much.
Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
=====
Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 27
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Telepon
dari Si Young masuk di saat Yo Han merasa sangat pusing saat hendak menuruni
tangga. Dan pada akhirnya, dia terjatuh dari atas tangga.
Si
Young benar-benar panik dan menghubungi 119. Dia meminta petugas untuk segera
datang ke alamat yang di beritahunya karena ada pria yang terluka. Saat petugas
bertanya keadaan pria itu, Si Young berteriak tidak tahu. Yo Han adalah pasien
CIPA.
--
Si
Young dengan di antar Yoo Joon pergi ke UGD dimana Yo Han di bawa oleh petugas.
Begitu tiba, Si Young langsung menemui Yo Han yang telah sadarkan diri. Di
kepalanya tampak ada perban ada tangannya di gips. Yoo Joon menanyakan keadaan
Yo Han dan bertanya apakah Yo Han demam?
Si
Young tidak bertanya apapun, dia maju dan langsung memeriksa suhu tubuh Yo Han.
Dia memberitahu kalau Yo Han mengalami demam. Dan apakah Yo Han sudah menjalani
pemeriksaan? Yo Han menjawab kalau semua baik-baik saja dan bukan hal yang
serius. dia malah bertanya, hasil tes Gi Seok. Yoo Joon memberitahu kalau
hasilnya sesuai yang Yo Han duga, ada abses di otak Gi Seok dan mereka telah
memberikannya antibiotik.
Yoo
Joon memberitahu kalau Si Young menghubungi Yo Han, tapi Yo Han tidak
mengangkat telepon. Dan karena itu, Si Young memanggil ambulans. Mereka semua
sangat ketakutan.
Yo
Han terus menanyakan keadaan Gi Seok. Dia bahkan ingin kembali ke rumah sakit
untuk menemui Gi Seok. Si Young menahannya pergi. Dia melarang Yo Han untuk
pergi sampai demam Yo Han turun. Jangan kira Yo Han bisa kabur dengan alasan
seperti ini. Yo Han tidak melawan apa yang Si Young katakan.
Doctor
John
Episode
14 – Pilihan Tertentu
Mi
Rae menjaga Gi Seok. Tae Kyung dan Joo Kyung datang ke sana untuk melihat. Mi
Rae menemui mereka. Tae Kyung langsung menanyakan kondisi Gi Seok.
“Kami
memerlukan hasil tes dahak. Tapi abses yang ditemukan di MRI-nya konsisten
dengan nokardiosis. Jadi, dia diberikan antibiotik,” jelas Mi Rae.
“Di
mana Dokter Cha?”
“Dia
tidak ada di rumah sakit. Dia diskors dari semua tugas medis.”
“Diagnosisnya
dilakukan oleh Dokter Cha, bukan?” tanya Joo Kyung.
Mi
Rae membenarkan. Joo Kyung memuji Yo Han yang memang hebat.
--
Yi Moon memanggil Tae Kyung untuk bertemu. Dia
menyerahkan keputusan dari Dewan Etika. Yi Moon menyarankan agar mereka
menyelesaikan masalah Yo Han dulu kemudian baru menghentikan perawatan
perpanjangan hidup Pimpinan Kang. Tae Kyung membaca hasil Dewan Etika. Dia
menghela nafas.
“Kehilangan
Dokter Cha akan menjadi kerugian besar bagi kita. Bahkan setelah meninggalkan
rumah sakit, dia fokus mendiagnosis Lee Gi Seok,” beritahu Tae Kyung.
“Lantas?”
“Pimpinan
Kang mengabdikan diri untuk menghasilkan dokter hebat. Aku bertanya-tanya
apakah kita menentang wasiatnya.”
“Bagiku,
Dokter Cha adalah bom waktu. Ada banyak masalah sejak dia bergabung dengan
kita. Selain itu, kamu mau kekacauan ini terus berlanjut? Kita harus
menyelesaikan masalah dengannya sebelum melanjutkan ke masalah lain,” tegas Yi
Moon.
--
Yo
Han di bawa Si Young ke ruang tunggu. Dia sangat bosan dan meminta pergi, tapi
Si Young langsung melotot padanya. Tidak lama, Yoo Joon melakukan video call,
itu yang sudah di tunggu Yo Han sedari tadi.
Yoo
Joon mengarahkan kamera ponsel agar Yo Han bisa berbicara dengan Gi Seok. Gi
Seok memang belum bisa bicara, jadi mereka komunikasi dengan menyuruh Gi Seok
mengedipkan mata.
“Saat
pneumonia sembuh, kamu akan lebih mudah bernapas. Lalu ventilator itu akan
dilepaskan dari tubuhmu. Setelah itu, tangan dan kakimu bisa bergerak. Kamu
juga akan bisa menengok,” jelas Yo Han, membuat Gi Seok lebih tenang. “Terima
kasih, Gi Seok. Kamu pasti ketakutan, tapi kamu berhasil melaluinya. Bertahanlah.
Lain kali kita bertemu lagi, aku mau kamu sehat. Mengerti? Semangat, Gi Seok. Tetaplah
kuat.”
Gi
Seok meneteskan air matanya. Yoo Joon bisa melihat hal itu. Yoo Joon merasa
sedih karena Yo Han sangat peduli pada pasien, tapi karena dia mengidap CIPA,
dia di skors dari rumah sakit.
Selesai
telepon, Yoo Joon berkata kalau Yo Han pasti akan kembali. Dia akan segera
datang. Tapi, butuh waktu sedikit.
Yo
Han juga merasa sedih usai berbicara dengan Gi Seok. Si Young melihat tangan Yo
Han yang di gips, dan bertanya, apakah sakit? Yo Han menjawab tidak sakit.
“Kelihatannya
itu sangat sakit. Kamu bisa bilang itu sakit. Tolong katakan bahwa itu sakit. Kamu
selalu mengatakan baik-baik saja,” ujar Si Young, sedih.
“Pasti
sulit. Kamu selalu mengkhawatirkanku. Kamu selalu gelisah.”
“Aku
adalah walimu. Itu tugasku.”
Yo
Han tersenyum mendengarnya. Dan tiba-tiba, Yo Han mengucapkan terimakasih pada
Si Young.
“Kamu
pernah bilang kamu tidak tahu harus bekerja sebagai apa jika berhenti menjadi
dokter. Aku baru sadar kamu harus merawat pasien seumur hidupmu. Tidak ada
pekerjaan lain yang cocok untukmu. Jadi, tolong jangan sakit.”
Yo
Han mengangguk. Dia menatap dalam Si Young.
--
Si
Young menjaga Yo Han yang telah tertidur di ranjang rumah sakit. Dia
benar-benar peduli dan mengkhawatirkan Yo Han. Dia bahkan menulis pesan di gips
tangan Yo Han : Jangan pernah sakit.
Sambil
menjaga Yo Han, Si Young mulai bekerja mempelajari berkas mengenai pasien.
Yo
Han terbangun. Dia melihat Si Young yang bekerja di meja sampingnya. Dan dia
juga melihat pesan yang Si Young tuliskan di gips tangannya. Mungkin, di dalam
hatinya, Yo Han telah menganggap Si Young sebagai orang yang berharga. Yo Han
kembali tidur, kali ini, dengan sebuah senyuman.
--
Esok
hari,
Pusat Medis Hanse,
Berita
mengenai Yo Han yang adalah pasien CIPA sudah menyebar di antara para pasien. Mereka
mulai bergosip, tidak percaya bahwa orang yang tidak bisa merasakan sakit bisa
merawat mereka. Mi Rae dan Si Young yang mendengar gosip itu, tampak tidak
nyaman.
Di
dalam, salah seorang pasien yang di periksa oleh Won Hee, menanyakan mengenai
Yo Han yang tidak ada. Dia ingin di periksa oleh Yo Han karena itu, dia datang
jauh dari pedesaan. Pasien yang ada di belakangnya, malah menanyakan mengenai
apa benar dokter Cha sakit? Dia dengar kalau Yo Han mengidap penyakit yang tidak
bisa merasakan sakit.
Untungnya,
suster Hong bergerak cepat. Dia dengan sopan meminta pasien untuk menunggu di
luar jika sudah selesai di periksa.
Heo
Jun masuk dengan langkah cepat dan memberi tanda agar semua masuk ke ruang rapat.
Dia memberitahu kalau Komite Pendisplinan untuk dokter Cha akan berkumpul
besok. Semua terkejut. Kenapa begitu cepat? Apa rumah sakit ini begitu mudahnya
memecat orang?
“Mereka
akan memecatnya jika dia merusak reputasi rumah sakit. Mereka hanya memedulikan
citra rumah sakit,” jawab Mi Rae.
“Lalu
kita harus bagaimana? Apakah kita hanya akan melihat Dokter Cha dipecat?” tanya
Won Hee, cemas.
--
Yo
Han di telepon oleh Myung Oh yang menanyakan apakah Yo Han sudah mendapatkan
panggilan untuk hadir besok? Yo Han menjawab sudah. Myung Oh menyuruhnya untuk
hadir, jika tidak, Yo Han tidak akan mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan
apapun. Yo Han mengerti.
Myung
Oh kemudian bertanya apakah Yo Han punya waktu hari ini? Dia ingin
mempertemukan Yo Han dengan seseorang. Waktu itu, Yo Han kan pernah nanya,
siapa orang yang merekomendasikan Yo Han masih ke Pusat Medis Hanse, dia ingin mempertemukan
Yo Han dengan orang itu.
--
Yoo
Joon melayani pasien kakek-kakek yang melakukan pemeriksaan rutin. Tapi, kakek
itu malah menanyakan kebenaran apakah dokter Cha Yo Han sungguh tidak bisa
merasakan sakit? Yoo Joon tampak tidak nyaman, dan membenarkan. Kakek itu
benar-benar terkejut dan tidak menyangka.
“Ya.
Dokter Cha mengidap CIPA. Tapi Anda tidak ingat siapa yang mengobati neuralgia
Anda? Dokter Cha. Dia dokter yang sangat kompeten…,” ujar Yoo Joon dengan nada
sangat jengkel.
“Ya,
tepat sekali. Aku bahkan tidak bisa membuka mulutku dengan benar. Karena itu,
aku tidak bisa makan atau bicara. Aku melewati masa-masa sulit. Tapi bagaimana
bisa orang yang tidak tahu soal rasa sakit menangani penyakitku sebaik itu? Dia
pantas menerima penghargaan. Kapan dia berencana kembali? Aku ingin berterima
kasih kepadanya.”
Yoo
Joon langsung seperti tertampar. Dia sudah salah paham pada kakek itu. Dan
mendengar ucapan terakhir kakek, seperti memberikan ide pada Yoo Joon. Yoo Joon
bangkit berdiri dan membungkukan kepala dalam-dalam, berterimakasih.
--
Dengan
cepat, Yoo Joon mengumpulkan semua pegawai di pusat penanganan rasa sakit Hanse.
Dia memberitahu kalau dia mempunyai cara untuk membantu dokter Cha. Semua bersemangat
mendengarnya. Dan Yoo Joon memberikan instruksi agar mereka di bagi menjadi dua
team.
--
Entah
apa yang mereka rencanakan, karena para suster dan dokter memberikan formulir
dan meminta para pasien untuk menunggu. Sementara Si Young dan Mi Rae menelpon
seseroang.
--
Yo
Han tiba dengan taksi ke alamat yang Myung Oh berikan. Dan untuk pertama
kalinya, dia bertemu dengan tn. Lee. Yo Han tidak tahu apa yang ingin mereka
bicarakan, dan tn. Lee menyuruhnya untuk duduk terlebih dahulu.
“Awalnya,
kamu mungkin ingin menjadi dokter agar mengetahui lebih banyak tentang
penyakitmu sendiri, bukan karena kamu ingin mengobati pasien. Aku merasakan hal
yang sama. Aku ingin tahu lebih banyak tentang penyakitku yang menyebabkan otot
dan organ tubuhku kaku. Aku ingin mencari cara untuk menyembuhkannya. Namun,
aku gagal. Sebaliknya, aku bisa menemukan metode lain. Aku menemukan cara untuk
menghilangkan rasa sakit, bukan penyakitnya. Kamu tidak ingin tahu apa itu?”
tanya tn. Lee. “Tunjukkan kepadanya,” instruksi-nya pada Myung Oh.
Dan
Myung Oh pun memutarkan sebuah video.
--
Kakak
Ri Hye menemui Eun Jung. Dia bertanya, apakah ada uji coba klinis untuk pasien
dengan kanker terminal? Dia menunjukkan SMS yang di dapatkan Ri Hye kemarin.
Eun
Jung membaca SMS itu : Akan ada
presentasi mengenai uji klinis untuk pasien yang mengidap kanker terminal. Sampai
jumpa besok pukul 17.00 di Bincang Kematian.
Eun
Jung teringat dengan Bincang Kematian yang Seok Ki bicarakan.
--
Video
yang di tunjukkan Myung Oh adalah video yang di lihat oleh Seok Ki waktu itu. Video
Park Hyun Sook yang di suntikan Cherubim dan akhirnya meninggal. Mata Yo Han
membesar melihat video tersebut. Dia tampak shock.
Dan
tiba-tiba, Yo Han mengeluarkan ponselnya. Dia menelpon polisi. Melaporkan kalau
ada pembunuh di tempatnya saat ini. Bukan hanya bersekongkol untuk membunuh,
tapi juga melakukan pembunuhan. Myung Oh dan tn. Lee terkejut, tidak menyangka
apa yang di lakukan Yo Han saat ini.
“Bagaimana
jika aku melaporkanmu ke polisi karena telah membunuh pasienku?” ujar Yo Han,
ternyata dia tidak benar-benar menelpon polisi. “KENAPA KAMU MENUNJUKKAN INI
PADAKU?!!!” teriak Yo Han, penuh amarah.
“Pembunuhan?”
ulang tn. Lee, tidak menyangka kalau Yo Han akan berpikir demikian.
“Jika
ini bukan pembunuhan, Anda pikir ini penyelamatan?” marah Yo Han.
“Penyelamatan?
Apa masalahnya dengan kematian? Semua orang pasti mati. Tapi tidak semua orang
bisa mati dengan tenang. Tidak ada orang di dunia ini yang bisa menghindari
kematian. Jadi, kenapa keinginan mati dengan tenang bisa begitu buruk?” tanya
tn. Lee kembali. “Jika kamu menangani pasien yang sangat menderita, dan kamu
kebetulan memiliki obat ini, pilihan apa yang akan kamu buat?”
--
Seok
Ki menerima pesan dari Eun Jung yang memberitahu mengenai pesan yang di terima
Ri Hye kemarin malam. Dia segera menelpon Eun Jung.
“Seseorang
mengirim ini kepada Yoo Ri Hye?”
“Ya,
bukankah itu aneh? Ini bukan metode umum dalam mengumpulkan sukarelawan untuk
uji klinis.”
“Kapan
dia mendapatkan SMS?”
“Kemarin.”
“Kalau
begitu, hari ini,” ujar Seok Ki dan melihat jam tangannya. Sudah pukul 15.20.
--
Yo
Han keluar dari rumah tn. Lee dengan penuh amarah. Myung Oh mengejarnya dan
meminta Yo Han untuk tidak pergi terlebih dahulu. Masih banyak yang ingin di
katakannya. Yo Han mendorongnya. Apa Myung Oh ingin menggunakannya untuk
melegalkan eutanasia agar bisa menjual obat itu?
“Aku
mengidap penyakit yang sama,” teriak Myung Oh. “Aku punya penyakit yang sama
dengan Pak Menteri. Penyakit yang membuatku terjebak dalam tubuhku sendiri. Penyakit
yang membunuh tubuhku meskipun pikiranku sehat. Bagi pasien sepertiku, obat itu
adalah satu-satunya harapan.”
“Myung
Oh. Myung Oh, dengarkan aku. Ya? Ini menyebabkan masalah baru yang tidak
terkait dengan eutanasia. Apakah obat itu hanya sampai kepada dokter dan pasien
yang membutuhkannya? Siapa pun bisa mati dan bisa membunuh dengan itu. Orang-orang
tidak akan mau lagi menyelamatkan dan menyembuhkan.”
“Aku
ingin membantu pasien sepertiku.”
“Aku
bersimpati atas penyakitmu. Tapi kamu bukan ingin membantu pasien. Kamu ingin
membantu dirimu sendiri,” tegas Yo Han, penuh kekecewaan pada Myung Oh.
Yo
Han keluar dari gerbang rumah Myung Oh. Dia masih shock. Dia mulai teringat dengan
semua orang yang pernah di rawatnya dan pernah di lihatnya. Menderita hingga menginginkan
kematian. Tapi, pada akhirnya ada yang tetap bertahan demi orang-orang yang
mereka sayangi dan peduli pada mereka.
--
Myung
Oh masuk menemui tn. Lee. Semua tidak berjalan sesuai rencana. tn. Lee menyuruh
Myung Oh untuk menghubungi ‘dokter’ itu.
--
Seok
Ki memanggil det. Jung Rok dan memberitahu mengenai pesan yang Ri Hye terima. Dia
menyimpulkan kalau lokasi “Bincang Kematian” dapat menjadi lokasi pembunuhan. Waktu
sudah mau jam 5, mereka harus berangkat sekarang juga.
Saat
itu, Seok Ki mendapat SMS dari Yo Han : 127,
Seongbuk-dong, Seongbuk-gu. Ini alamat mantan menteri Lee Won Gil.
Seok
Ki segera keluar untuk menelpon Yo Han. Dia bertanya apa itu? kenapa Yo Han
mengiriminya? Apa Yo Han tahu sesuatu?
“Kamu
pernah bercerita tentang obat. Bagaimana jika ada obat yang membuatmu mati
dengan nyaman dalam kebahagiaan? Cherubim.”
“Kamu
sudah melihat videonya?”
“Ya.
Kamu tahu soal obat itu.”
“Ya.
Lalu kenapa? Apa hubungan Cherubim dengan mantan menteri Lee?”
“Mantan
menteri Lee menunjukkan video itu, dan lokasi dia melakukannya adalah rumahnya.
Bukankah itu cukup? Cepat tangkap dia.”
“Kenapa
aku? Kenapa kamu memberitahuku ini?”
“Mengingat
siapa yang kamu hadapi, aku membutuhkan seseorang untuk menyelidiki secara
obsesif tanpa menyerah. Kegelisahanmu. Gunakan itu dalam kasus ini, bukan untuk
melawanku,” ujar Yo Han.
Dan
seperti yang Yo Han katakan, Myung Oh segera meminta det. Jung Rok untuk
membagi 2 team. Satu team ke lokasi “Bincang Kematian” sementara team lainnya
ke rumah mantan menteri Lee Won Gil. Ada seseorang yang melihat video Cherubim
di rumah tn. Lee.
Det.
Jung Rok mengerti. Tapi, darimana Seok Ki tahu mengenai informasi itu?
“Itu
rahasia,” ujar Seok Ki. “Aku harus melindungi informanku.
--
Di
rumahnya, tn. Lee memutar piringan hitam dan menelpon orang yang di panggilnya ‘dokter.’
Dia meminta dokter untuk mengurus sisanya untukknya. Dan teleponpun berakhir.
Myung
Oh mendekat. Dia mengenakan sarung tangan. Dia juga membawa obat Cherubim dan
alat suntik.
“Kematian
adalah rahmat agung yang membebaskan kita dari semua rasa sakit dan kesedihan. Selamat
tinggal, Kawan,” ujar tn. Lee, tersenyum.
--
Polisi
tiba di depan rumah tn. Lee bersama dengan Seok Ki. Saat bel di tekan, tidak ada
jawaban dari dalam. Seok Ki memegang pintu gerbang rumah dan ternyata tidak di
kunci. Jadi, dia bersama dengan para polisi masuk ke dalam.
Dan
apa yang mereka temukan adalah tubuh tn. Lee yang sudah tidak bernyawa.
Di
saat yang sama, Seok Ki mendapat telepon dari detektif yang ke lokasi “Bincang
Kematian”. Dia memberitahu kalau para anggota mendapat pesan massal kalau
pertemuan di batalkan. Tapi, salah satu anggota sudah pergi dan menghilang
tepat sebelum mereka tiba. Seok Ki segera menyuruh agar mengindetifikasi orang
yang hilang tersebut.
Tags:
Doctor John
Lanjut dong kak.....
ReplyDelete