Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 28
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Anggota
Bincang Kematian yang menghilang, kini berada di dalam sebuah mobil van bersama
dengan Myung Oh dan ‘dokter’. Mobil itu masuk ke tengah hutan. Pria anggota itu
berterimakasih karena telah di biarkan mati dengan tenang. Dokter menjelaskan
kalau Cherubim berbeda dengan obat eutanasi lainnya. Dengan obat ini, pria itu
akan bahagia hingga ajal menjemput. Dan obat Cherubim itu pun di suntikan.
Dan
siapa dokter itu?
Dia
adalah Jung Chan Seok, manajer penjualan Zinmu Rijund.
Sebelum
meninggal, tn. Lee telah menyampaikan pesan pada tn. Jung, kalau hukum
eutanasia tidak di setujui, maka obat Cherubim tidak akan berguna. Misi mereka
adalah menyediakan obat yang di butuhkan pasien. Dan mari tunggu hingga saat
itu tiba.
--
Para
wartawan dan petugas forensik sudah tiba di kediaman tn. Lee dan memotret serta
memeriksa TKP.
--
Yo
Han sudah tiba di rumahnya juga. Dia mendapat telepon dari Seok Ki yang
memberitahu kalau tn. Lee di temukan sudah meninggal dan dia merasa penyebab
kematiannya adalah Cherubim. Sementara Myung Oh, mereka sedang mencarinya. Seok
Ki meminta Yo Han datang ke kantornya besok untuk memberikan pernyataan. Yo Han
mengiyakan.
“Aku
punya pertanyaan. Cherubim. Kenapa kamu menolaknya?”
“Jika
mendapatkan obat seperti itu, aku tidak akan mencari jawaban, berpikir, atau
khawatir tanpa henti.”
“Tentang
apa?”
“Apa
pun yang bisa kulakukan untuk pasien yang harapannya memudar. Aku tidak akan
peduli lagi. Kebanyakan dokter akan berakhir seperti itu. Begitu juga para
pasien dan keluarganya.”
Perbincangan
mereka harus terhenti karena det. Jung Rok memanggil Seok Ki. Sebelum mematikan
telepon, Seok Ki mengucapkan permintaan maaf atas unggahan di situs web rumah
sakit. Yo Han hanya menjawab singkat kalau hal itu tidak penting. Dan Yo Han
langsung mematikan telepon.
Yo
Han membuka website Clevlend Clinic dan mendapat notifikasi atas pesannya waktu
itu.
Kepada Profesor Cha Yo Han. Pertama,
terima kasih sudah menunjukkan minat dalam penelitian kami dan melamar posisi. Aku
meninjau kembali pencapaian karier dan risetmu. Dan sepertinya, riset yang kami
lakukan cocok dengan latar belakangmu. Jadi, kuharap kamu akan bergabung dengan
laboratorium riset kami. Aku ingin berdiskusi secara rinci denganmu untuk
bergabung dalam riset yang akan datang.
Saat
sedang membaca surat itu, Yo Han mendapat telepon dari Si Young. Si Young membahas
rapat komite pendisiplinan besok. Mereka tidak tahu hasil rapat besok. Tapi
yang terpenting adalah kesehatan Yo Han. Dia mengajak Yo Han untuk mulai
berolahraga bersama, besok.
“Si
Young,” panggil Yo Han. “Sudah kubilang sebelumnya. Aku akan berusaha tidak
membuatmu khawatir. Jangan terlalu mengkhawatirkanku.”
“Jangan
bicara seolah-olah aku hanya khawatir.”
“Itu
memang benar.”
“Aku
berharap, bukan khawatir. Aku ingin hidup yang lama dan sehat bersama orang
yang kusukai.”
“Aku
tahu.”
“Kamu
tidak tahu,” balas Si Young. “Kamu tidak tahu apa-apa,” ujar Si Young. “Maafkan
aku.”
“Kenapa
kamu harus minta maaf? Tidurlah. Sudah larut. Tidurlah yang nyenyak.”
Selesai
teleponan dengan Si Young, Yo Han tampak bimbang.
--
Esok
hari,
Yo
Han memberikan pernyataannya pada Seok Ki dan menandatangani dokumen yang di
perlukan. Seok Ki memberitahu kalau mereka sudah menggeledah rumah tn. Lee
kemarin dan tidak menemukan apapun mengenai Cherubim. Yo Han berujar kalau
mereka yang membuat obatnya, jadi pasti ada formula kimia-nya di kepala
seseorang. Seok Ki lanjut memberitahu kalau Myung Oh sudah meninggalkan Korea
kemarin bersama Jung Chan Seok. Mereka menemukan informasi kalau Jung Chan
Seok, manager penjualan Zinmu Rijund, pernah menjadi dokter di Belanda. Dia
tertarik pada hukum eutanasi dan datang kemari serta membantu mengembangkan
Cherubim. Mereka sudah meminta Interpol juga untuk menangkap mereka.
Yo
Han diam sejenak. Dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pesan yang di
dapatkannya dari Myung Oh kemarin malam.
Isi
pesannya adalah : Aku memikirkan
perkataanmu. Aku hanya ingin menolong diriku. Aku dan mantan menteri memiliki
pilihan lain jika hanya untuk kepentingan kami. Kita bisa pergi ke negara yang
mengizinkan eutanasia. Tapi ada banyak orang yang tidak mampu untuk pergi atau
tidak punya kesempatan. Bagi mereka, Cherubim adalah satu-satunya harapan. Aku
akan membiarkan harapan itu tetap utuh. Sampai tiba saatnya aku bisa membantu
mereka.
Seok
Ki memotret pesan tersebut untuk menjadi barang bukti. Dan kemudian, Seok Ki
menunjukkan foto pria anggota Bincang Kematian yang ditemukan tewas di gunung
Provinsi Gyeonggi. Yo Han melihat foto
pria itu.
“Saat
dia mati, apakah dia benar-benar merasa tenang?” tanya Seok Ki, menanyakan
pendapat Yo Han.
“Mungkin
itu tampak seperti kematian yang tenang, tapi kurasa dia merasa kesepian. Dia
sendirian, tanpa keluarga, di tempat yang menjadi TKP.”
Yo
Han kemudian pamit untuk pergi karena urusannya sudah selesai. Sebelum pergi,
Yo Han menyuruh Seok Ki untuk berhati-hati. Kondisi Seok Ki tidak baik untuk
bekerja terlalu keras.
--
Rapat
Komite Pendisiplinan di mulai,
Yi
Moon bertindak sebagai pemimpin rapat. Dia memberitahu kalau Yo Han tidak akan
hadir. Dan juga, dia memberitahu tata pengambilan keputusan rapat. Akan di
lakukan voting dari semua peserta rapat. Jika hasilnya seri, maka Yi Moon akan
ikut memberikan keputusan.
Kertas
voting di bagikan. Ada yang tetap memilih ‘Ya’ dan ada yang memilih
‘Tidak.’
--
Mi
Rae dan Yoo Joon ada di lobby rumah sakit dan tampak menunggu seseorang dengan
cemas. Heo Jun mengirimi pesan pada mereka kalau rapat sudah di mulai. Mi Rae
semakin cemas, mereka harus segera naik ke atas sebelum rapat usai.
Untungnya,
Si Young datang dengan membawa tumpukan dokumen dan berkata semua sudah siap.
Di saat yang sama, mobil van berwarna hitam juga tiba.
--
Voting selesai. Dan ternyata hasilnya seri. Dengan
wajah sumringah, Kwon Suk menyuruh Yi Moon untuk memberikan keputusan. Dia
tampaknya yakin kalau Yi Moon akan mengeluarkan Kwon Suk dari rumah sakit
mereka.
Belum
sempat Yi Moon menyelesaikan kalimat keputusannya, Yoo Joon, Mi Rae dan Si
Young menerobos masuk ke dalam ruang rapat. Semua tentu terkejut. Yoo Joon
meminta maaf, tapi bukan hanya mereka yang datang kemari. Mi Rae dan Si Young
membuka pintu ruang rapat dan masuklah para pasien yang pernah di diagnosis
oleh Yo Han dan sembuh.
Mereka
adalah :
“Aku
Joo Hyung Woo. Dokter Cha mendiagnosisku dengan myasthenia gravis dan aku dalam
pemulihan.”
“Aku
Yu Deok Kyu. Dokter Cha mendiagnosisku dengan melioidosis dan aku sudah sembuh.”
“Aku
Choi Seung Won. Dokter Cha mendiagnosisku dengan zoster tanpa herpes dan
membebaskanku dari rasa sakit.”
“Aku
putrinya Choi Seung Won, Choi Seul Ah.”
“Aku
ibunya Lee Gi Seok, pasien di sini yang menderita penyakit yang sama dengan
Dokter Cha. Putraku tidak sadarkan diri. Berkat Dokter Cha, dia didiagnosis dan
kini dirawat.”
Yi
Moon dengan dingin berkata kalau rapat ini bukan untuk mendengarkan mereka. Ada
peraturan rumah sakit yang harus di ikuti.
Hyung
Woo langsung menjawab kalau bukankah rumah sakit adalah tempat dokter menyembuhkan
pasien? Bagaimana bisa suara pasien tidak termasuk hitungan? Mereka mewakili
pasien dan menuntut agar dokter Cha Yo Han di perbolehkan kembali.
Yi
Moon tampak terperangah. Tidak cukup hanya itu, para peserta rapat membuka
ponsel dan melihat kalau ada artikel. Ternyata, sebelum datang, Hyung Woo dan
yang lainnya telah memberikan wawancara kepada wartawan.
Flashback
“Kenapa kalian berkumpul untuk
melakukan ini?” tanya wartawan.
“Kami kemari karena mendengar
Pusat Medis Hanse melarang dokter terampil yang sangat peduli kepada pasiennya karena
dia mengidap CIPA,” jawab Hyung Woo.
“Apakah dokter terampil itu yang
mendiagnosis Anda sebelumnya? Dokter Cha Yo Han?”
“Ya. Dia adalah dokter yang
dibutuhkan pasien.”
end
Kwon
Suk malah berkata kalau mereka hanya beberapa orang dan tidak mewakili
keputusan para pasien yang lain. Yoo Joon langsung berkata bukan hanya mereka.
Dan Si Young memberikan dokumen yang di bawanya dari tadi. Itu adalah petisi
yang meminta kembalinya dokter Cha Yo Han yang di tandatangani oleh para
pasien.
Yi
Moon melihat semua petisi tersebut. Joo Kyung tersenyum menatap mereka,
sepertinya dia senang dan setuju dengan yang Yoo Joon dkk lakukan.
--
Akhirnya,
mereka keluar dari ruang rapat. Yoo Joon berterimakasih atas kehadiran Hyung
Woo dan semuanya untuk membantu mereka. Hyung Woo dan yang lain menyuruh mereka
untuk tidak berterimakasih, mereka memang harus datang untuk Yo Han.
--
Di
dalam, rapat masih berlangsung. Joo Kyung memberitahu kalau kata kunci yang
paling banyak di cari saat ini adalah “Pusat Medis Hanse”, “Joo Hyung Woo” dan
“CIPA”. Dan sentimen publik yang terbentuk adalah “Lee Gi Seok punya penyakit yang sama dengan dokter Cha. Bukankah
seharusnya dokter Cha di izinkan merawatnya sampai sembuh?”
Yi
Moon jadi galau dengan keputusannya.
--
Rapat
sudah usai, tanpa keputusan yang pasti.
Joo
Kyung ke ruangan Tae Kyung. Dia yakin
kalau Yi Moon akan memilih untuk mengembalikan dokter Cha, karena Yi Moon
adalah orang yang sangat mempedulikan pendapat publik. Tae Kyung tidak bisa
berspekulasi dan hanya berkata untuk menunggu saja.
Di
saat itu, dia mendapat telepon darurat mengenai Gi Seok.
--
Yoo
Joon, Mi Rae dan Si Young berlari panik ke ruang rawat Gi Seok. Si Young
meminta ibu Gi Seok untuk menunggu di luar dan tidak masuk ke dalam. Kondisi Gi
Seok memburuk.
--
Yo
Han baru saja selesai menjalani check-up. Dan dokter bekata kalau Yo Han tidak
bereaksi terhadap pengobatan saat ini. Satu-satunya pilihan adalah terapi detak
jantung berdosis tinggi. Jika itu makin melemahkan sistem imun Yo Han, tubuh Yo
Han mungkin tidak akan bisa menerimanya.
Tentu
saja, itu adalah berita buruk bagi Yo Han. Saat itu, dia melihat TV rumah sakit
memutar rekaman wawancara Hyung Woo dan para pasien yang lain. Yo Han tersenyum
dan tampak tersentuh.
Hal
itu, tidak berlangsung lama. Dia mendapat telepon dari Yoo Joon yang
memberitahu kalau Gi Seok tidak bisa membuka matanya. Refleks pupil mata
lambat. Organ-organ vital stabil. Jadi, dia tidak minum obat, tapi dia mengidap
bradikardia. Dan tekanan darahnya naik. Sepertinya, tekanan otak Gi Seok
meningkat.
“Naikkan
napasnya dan beri dia dia mannitol (Mannitol mengurangi tekanan otak). Aku akan
segera datang,” perintah Yo Han.
Dengan
cepat, Yo Han berlari dan naik ke taksi. Dia segera menuju Pusat Medis Hanse.
--
Yoo
Joon, Mi Rae dan Si Young melakukan yang Yo Han perintahkan dan terus
mengecheck kondisi Gi Seok.
Yo
Han terjebak macet. Dia menelpon Yoo Joon dan Yoo Joon memberitahu kalau pupil
Gi Seok melebar (pupil full dilatation =
tanda kerusakan otak).
“Hancurkan
absesnya atau dia akan kehilangan otaknya. Hubungi Bedah Saraf dan pesan ruang
operasi. Selain itu, dapatkan izin ibunya,” perintah Yo Han.
--
Ibu
Gi Seok sangat cemas.
Di
dalam sudah ada dokter bedah syaraf yang memberitahu kondisi otak Gi Seok : “Kita
bisa memasukkan selang untuk mengeluarkan abses dan mengurangi tekanan. Tapi
nanahnya menyebar ke seluruh otak, dan kita tidak bisa mendapatkan semuanya. Batang
otak terlalu berisiko untuk disentuh. Kita tidak bisa menjamin otaknya akan
berfungsi penuh setelah operasi.”
“Kita
tidak bisa mengendalikan tekanan hanya dengan obat. Operasi adalah satu-satunya
pilihan,” ujar Yoo Joon.
Mi
Rae dan Si Young menemui ibu Gi Seok, menjelaskan kondisi Gi Seok. Ibu
bertanya, apakah operasi akan membuat Gi Seok lebih baik?
“Dia
memiliki masalah saraf yang serius. Mengenai dia akan kembali menjadi Gi Seok
yang kamu kenal, kami tidak bisa memastikannya. Jika tidak dioperasi sekarang, dia
mungkin akan mengalami mati otak.”
--
Yo
Han tiba di rumah sakit. Dia segera berlari dengan kencang menuju ruang rawat
Gi Seok. Tae Kyung yang sudah menerima laporan juga bergegas ke sana.
Yo
Han sudah bertukar baju operasi. Tapi, saat dia melihat daftar ruang operasi, tidak
ada ruangan yang di sediakan untuknya. Yo Han bertanya, kenapa masih tidak di
sediakan ruang operasi? Heo Jun
menjelaskan kalau departemen masih membahasnya.
Yo
Han langsung lari ke ruang rawat. Begitu melihat ibu Gi Seok, dia langsung
tanya, apakah ibu sudah menandatangani formulir-nya? Ibu Gi Seok mengiyakan. Yo
Han berkata kalau Gi Seok akan segera di operasi sekarang.
Yo
Han menyuruh semua bersiap. Yoo Joon berkata kalau resiko operasi sangat
tinggi, Yo Han harus berpikir rasional tentang seberapa berbahayanya dan
kemungkinan Gi Seok akan pulih. Yo Han sudah emosi dan berkata kalau tanpa
operasi, Gi Seok akan mati.
Tae
Kyung tiba. Yo Han memberitahu kondisi Gi Seok.
“Aku
melihat grafiknya. Kamu tahu dia mungkin tidak pulih dari operasi,” ujar Tae
Kyung.
“Jika
tidak dioperasi, bukan hanya mungkin, dia tidak akan pulih sama sekali.”
“Meskipun
pulih, dia tidak akan kembali normal. Dalam skenario terburuk, dia harus
menjalani sisa hidupnya dalam kondisi seperti itu.”
Yo
Han mengabaikannya. Dia menentang Tae Kyung.
“Kamu
mungkin bisa menimbulkan lebih banyak rasa sakit,” teriak Tae Kyung. “Kamu
sungguh melakukan ini kepada pasien? Apakah ini sungguh konsisten dengan
penilaian yang kamu buat sejauh ini sebagai dokter?”
“Minggir.
Walinya memberikan persetujuan. Jadi, minggirlah!” Yo Han tetap bersikeras.
Dan
pada akhirnya, Gi Seok di bawa ke ruang operasi. Tapi, kondisi Gi Seok
benar-benar buruk. Bahkan dalam perjalanan menuju ruang operasi, kondisi Gi
Seok terus memburuk. Yo Han sampai melakukan CPR di atas ranjang yang di dorong
oleh yang lain sepanjang jalan koridor menuju ruang operasi.
Mereka
tiba di dalam ruang operasi. Ibu Gi Seok menangis histeris dan cemas mengenai
kondisi putranya.
Operasi
sudah mau di mulai. Yo Han masih terus melakukan CPR selama alat-alat operasi
di pasang.
Saat
itu, soerang suster masuk dan memberitahu kalau wali pasien ingin bicara dengan
Si Young. Si Young pun keluar menemui ibu Gi Seok.
“Dokter,”
tangis ibu Gi Seok, menggenggam tangan Si Young.
Yo
Han masih terus melakukan CPR sambil terus bergumam meminta Gi Seok bertahan
dan terus hidup. Si Young masuk kembali ke ruang operasi. Matanya nanar.
“Dokter
Cha. Berhenti. Ibu Gi Seok mau kamu berhenti. Dia tidak mau Gi Seok di
operasi,” beritahu Si Young.
Walau
begitu, walau sudah kehabisan tenaga, Yo Han terus melakukan CPR. Dia terus
bergumam, memohon Gi Seok untuk hidup. Dia terus teringat senyum Gi Seok. Dia
terus teringat janji-nya pada Gi Seok, untuk menyembuhkan penyakit Gi Seok.
Dan
pada akhirnya…. Garis lurus. Gi Seok telah pergi.
“Relakan
dia pergi,” mohon Si Young.
Yo
Han melepaskan tangannya dari tubuh Gi Seok. Dia tidak tahu harus berbuat apa.
Dia tidak bisa menyelamatkan pasiennya. Duka menyelimuti Yo Han. Dan semua yang
ada di sana, dapat merasakan duka yang Yo Han rasakan.
Tags:
Doctor John
Kasihan banget Gi Seok..
ReplyDelete