Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 36

Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 36
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi

Tong Nian membawa Shangyan jalan-jalan sebentar di luar. Dia juga membelikan Shangyan handuk untuk mengeringkan rambut Shangyan yang basah karena bertengkar dengan Solo di kamar mandi tadi. Dia juga membelikan kopi untuk Shangyan. Shangyan meminta maaf pada Tong Nian karna hari ini dia sepertinya di luar kendali. Tong Nian berkata tidak masalah karena akhirnya Shangyan bisa bicara langsung apa yang adai hatinya pada Solo.
Tong Nian tiba-tiba menunjukkan kartu ATM-nya. Dia memberitahu kalau di dalam kartu itu ada uang tabungan angpao, uang dari perform, uang beasiswa dan uang hasil jumpa fans tanda tangan dan NetEase. Isinya ada sekitar 67.952 yuan (sekitar USD 9.857). Dan sekarang, dia berikan kartu ATM itu pada Shangyan. Yang ingin di katakannya, entah kakek atau Ny. Han akan mendukung Shangyan atau tidak, dia akan selalu mendukung Shangyan.
Shangyan tersentuh dengan apa yang Tong Nian katakan. Hal yang di lakukan Tong Nian mungkin mudah di ucapkan tapi sangat sulit untuk di lakukan. Dengan tulus, Shangyan menolak uang Tong Nian dan hanya menginginkan Tong Nian. Kapanpun Tong Nian ingin menikah, dia meminta Tong Nian memberikannya tanda. Dia ingin bilang kalau memiliki Tong Nian di sisinya adalah hal yang sangat indah. Dan dia berharap di hidupnya di masa depan, Tong Nian ada di sana.
Tong Nian sangat tersentuh dengan yang Shangyan katakan.
--
Shangyan dan Tong Nian sudah kembali ke hotel. Dan mereka sangat kaget karena di dalam kamar hotal Shangyan sudah ada Grunt, Demo, 97 dan One. Demo memberitahu kalau Xiaomi tadi bilang Shangyan mencari mereka dan ingin bicara. Shangyan baru teringat akan hal itu.
Tong Nian pun menyuruh mereka untuk bicara sementara dia menunggu di kamar.
Shangyan melihat mereka dan bertanya dimana Wu Bai? Demo dengan polos menjawab kalau Wu Bai menjawab kalau jangan mengganggu Shangyan yang sedang kencan, jadi dia kembali ke kamarnya dan hanya mereka yang menunggu di sini.
Shangyan memanggil mereka karena pertandingan final yang akan mereka hadapi besok. Dia memberikan selamat pada mereka karena bisa melaju hingga ke final, dan itu bukanlah hal yang mudah. Dia juga berujar kalau dirinya mungkin di kenal hebat, tapi baginya sendiri tidak demikian karena dia menyerah di tengah jalan. Jadi, dia dengan tulus berharap kalau mereka tidak akan menyerah di tengah jalan. Entah kompetisi apapun yang akan mereka hadapi di hidup ini, mereka harus berusaha keras dan menghadapinya. Di dunia CTF, setiap beberapa tahu, beberapa orang pasti tergantikan. Generasi femi generasi juara akan tersingkirkan. Tidak ada yang ingin tersingkir. Semua pilihan yang di buat adalah pilihan yang terpisah dan mereka tidak bisa apa-apa. Karena itu, di usia terbaik mereka saat ini, mereka mengerahkan segalanya. Berjuang. Dimanapun. Hanya dengan begitu, tidak akan ada penyesalan yang tertinggal.
Kata-kata Shangyan menjadi motivasi bagi mereka.
Dan diam-diam, Tong Nian menguping dari balik pintu kamar. Shangyan melihatnya, jadi dia menemui Tong Nian. Shangyan membeitahu kalau dia ingin mengatakan sesuatu besok. Tong Nian jadi penasaran dan meminta Shangyan mengatakannya sekarang. Shangyan tidak mau dan mengatakan kalau Shangyan tidak jadi anak baik dia akan menghukumnya.
Mereka lagi dalam pose mesra, dan masuk pula 97 untuk memanggil Shangyan. Melihat hal itu, 97 jelas jadi merasa canggung. Dia jadi keluar kamar lagi sambil memarahi yang lain karena dia kan sudah bilang kalau Shangyan dan Tong Nian pasti belum selesai tapi mereka sudah menyuruhnya memanggil Shangyan.

Shangyan sendiri tidak peduli dengan 97. Setelah 97 keluar, dia langsung mencium Tong Nian. Tong Nian tersenyum senang dan juga malu. Shangyan malah dengan tenang menyuruh Tong Nian untuk menjadi anak baik. Malam ini, dia hanya ingin berkosnterasi mempersiapkan ujian besok. Tong Nian menggoda Shangyan yang pasti tidak akan bisa tidur malam ini. Karena itu, dia ingin mengambil laptop di kamarnya dan akan menemai Shangyan malam ini.
Tong Nian dengan cagggung keluar dari kamar hotel Shangyan dan tidak berani bertatapan dengan 97 dll. 97 yang melihatnya langsung bergosip dengan yang lain, kalau sejak ada Tong Nian, Shangyan menjadi lebih manusiawi. Dan mereka jadi mengejek 97 yang adalah “Jomblo Selamanya.”
--
Tong Nian sudah mengambil laptop-nya dan hendak kembali ke kamar hotel Shangyan. Dia berpas-pasan dengan 2 orang pria yang bertanya apakah di sini ada anggota CTF yang akan bertanding besok? Tong Nian menjawab ada dan balik tanya, mereka hendak mencari siapa? Kedua pria itu menjawab kalau mereka mencari Han Shangyan, boss K&K.
Mendengar itu, Tong Nian khawatir dan langsung tanya apakah Shangyan berhutang uang pada mereka? Dia takut kalau kedua pria itu adalah penagih hutang. Kedua pria itu langsung meluruskan kalau mereka adalah teman Shangyan. Tong Nian pun langsung mengantarkan mereka ke kamar Shangyan.
Begitu melihat kedua pria itu, Shangyan langsung tersenyum lebar dan memeluk mereka berdua. Dia juga bertanya darimana mereka tahu dia di sini? Mereka menjawa kalau Ai Qing yang memberitahu. Mereka sengaja datang untuk melihat pertandingan besok.
Shangyan mengundang mereka masuk dan memperkenalkan mereka pada 97 dkk. Kedua pria itu adalah Xiao You dan Yi Qian, mantan anggota team SOLO dulunya. Yi Qian meluruskan kalau mereka hanyalah pemain cadangan di team SOLO dan belum pernah ikut pertandingan apapun. Walau begitu, 97 dkk tetap menghormati mereka sebagai para pemain senior CTF.
Karena ada teman-temannya Shangyan, 97 dkk pun pamit untuk kembali ke kamar mereka masing-masing. Tong Nian juga ikutan pamit, tapi Shangyan menyuruh Tong Nian untuk bermain laptop di ruangannya saja.

Sambil Shangyan ngobrol dengan Xiao You dan Yi Qian, Tong Nian sibuk dengan laptop-nya sambil sesekali melirik Shangyan.
--
97 dkk tidak kembali ke kamar mereka melainkan berkumpul di kamar Xiaomi. Di sana juga sudah ada Wu Bai. Tujuan mereka di sana adalah karena Xiaomi akan menjelaskan mengenai pemain team SP yang akan mereka lawan besok.  
Ketua team SP, Hua Ti. Saat sekitar seumur 97 dkk, dia telah berada di dunia CTF. Dua belas tahun pengalaman sebagai kapten dan pernah memenangkan Juara Asia dalam turnamen team.
Selanjunya, Ou Qiang. Mantan anggota dari Team SOLO. 10 tahun yang lalu, memenangkan juara Nasional CTF. Bahkan sebelum itu, dia sudah pernah menjadi kapten.
Kemudian, ININ. Yang sudah pernah ikut bersama mereka ke Norway untuk pertandingan turnamen individual. Sebelum dia berada di SP, dia juga sudah pernah menjadi kapten.
Dan selanjutnya, adalah kapten dari team SP 2, orang yang menggantikannya, BUG.
Dari yang akan bertanding, Hua Ti dan Ou Qiang tidak lama lagi akan pensiun. Jadi, kejuaraan ini, sangat penting bagi mereka. Mereka harus menang. Wu Bai setuju dan karena itu mereka tetap harus stabil dalam pertandingan nanti untuk melawan mereka.
--
Xiao You dan Yi Qian sudah selesai berbincang dengan Shangyan dan akhirnya pamit pulang.

Sementara itu, Tong Nian sudah tertidur juga. Shangyan melihat laptop Tong Nian dan ada pesan yang di buat oleh Tong Nian sebelum tidur : Gun God, aku, Little Squid-mu, sangat ngantuk hingga rasanya ingin pingsan. Aku tahu pertandingan besok sangat penting, tapi aku percaya padamu. Kau yang tebaik.


Dan tidak hanya itu, Tong Nian juga ada membuat video dimana saat semua foto Shangyan di gabungkan akan membentuk gambar utuh foto Shangyan yang bermain gitar. Shangyan tersenyum melihat itu dan mengelus kepala Tong Nian yang tertidur dengan lembut.
--

Esok hari,
Tong Nian tertidur di atas tempat tidur dan di sampingnya ada Shangyan. Sepertinya, Shangyan yang meletakkan Tong Nian di atas tempat tidurnya. Mereka terbangun karena bunyi alarm ponsel Tong Nian. Tong Nian begitu bangun jelas kaget karena berada di atas tempat tidur dan di sampingnya ada Shangyan. Dia merasa sangat malu. Shangyan sendiri masih sangat mengantuk dan menyuruh Tong Nian untuk lanjut tidur saja. Sekarang masih jam 7 pagi. Dan juga, dia tidak ada mengambil keuntungan apapun jadi Tong Nian tidak perlu merasa khawatir. Dia juga sudah berusaha membangunkan Tong Nian kemarin malam, tapi Tong Nian tidak terbangun sama sekali.

Tong Nian tidak percaya dan yakin kalau Shangyan pasti berbohong dan tidak membangunkannya. Shangyan malah bersikap agresif dengan berkata cepat atau lambat, dia akan menjadi milik Tong Nian. Tidak ada yang lain. Tong Nian gugup dan juga bingung. Shangyan malah lanjut tidur. Dia membaringkan kepalanya ke perut Tong Nian. Dia kemarin tidur jam 3 pagi, jadi masih mengantuk. Dan juga, jika suatu ketika mereka sudah tinggal bersama, dia yang akan menyetel alarm. Tong Nian tersenyum mendengar ucapan manis Shangyan tersebut.

Dan mereka pun lanjut tidur kembali.
--

Anggota K&K sudah menunggu di lobby tapi Shangyan tidak juga muncul. Jadinya, mereka menyuruh Xiaomi yang memanggil Shangyan. Xiaomi langsung menolak karena tidak berani dan menyuruh mereka saja yang pergi. 97 menyuruh Wu Bai yang memanggil Shangyan. Wu Bai melihat jam-nya dan berkata kalau masih ada sisa waktu 1 menit, tidak perlu terburu-buru.


Umur panjang, Shangyan muncul, tepat pada waktunya. Dia mengenakan pakaian kaus hitam. Sementara baju team K&K miliknya, dia berikan pada Tong Nian untuk Tong Nian pakai. Mereka semua langsung heboh karena ini pertama kalinya ada wanita selain bibi Zhao dan Su Cheng yang mengenakan seragam K&K. Bukankah ini artinya, Shangyan ingin menegaskan pada semuanya kalau Tong Nian adalah miliknya?
97 mengajak Tong Nian untuk melakukan yel-yel “Semangat” mereka, yaitu dengan cara menyatukan jari telunjuk mereka. Tong Nian sangat senang bisa melakukan itu karena rasanya seperti dia sudah menjadi bagian resmi dari K&K.
--
Beijing, Pertandingan Final Nasional
Xiaomi dan Shangyan berpas-pasan dengan Ai Qing. Mereka saling memberi semangat untuk pertandingan masing-masing team nantinya. Ai Qing juga membahas kalau tempat ini adalah tempat yang sama saat mereka memenangkan pertandingan final nasional. Shangyan tentu ingat hal itu, karena itu tempat dimana dia juga mengumumkan kalau dia akan pensiun.
Ai Qing kemudian pamit pergi duluan. Dia harus membetulkan make-up nya, karena hari ini adalah pertama kalinya dia akan menjadi komentator.
--
Ai Qing akan menjadi komentator bersama satu orang pria lagi. MC itu, Xiao Mai, memuji Ai Qing yang aura-nya terlihat berbeda dan sangat hebat. Ai Qing menanggapinya dengan tersenyum (mereka promosi lipstick, jadi nggak perlu ku jelaskan panjang lebar, ya).
--

Sebelum bertanding, Solo menyemangati mereka. Entah nantinya mereka juara satu atau dua, tidak masalah karena mereka tetap akan bisa mewakili China. Yang dia inginkan adalah mereka dapat menikmati setiap pertandingan yang mereka ikuti.
--
Shangyan juga memberikan semangat kepada para anggota-nya. Dan tentu saja, cara pandangnya berbeda dengan Solo. Dia berharap mereka bisa menang karena di setiap pertandingan pasti ada yang namanya tekanan.
--
Pertandingan sudah mau dimulai. Masing-masing team masuk ke dalam arena. Antusiasme para penonton juga tinggi.


Xiao Mai juga masuk ke dalam arena dan memberitahu kalau teman komentator-nya hari ini adalah Appledog dan juga manager dari team SP. Semua sudah tahu jelas mengenai team SOLO. Dan mereka ternyata sudah melakukan survey mengenai perkiraan peringkat pemain CTF jika team SOLO masih tetap bertanding. Di posisi pertama akan di tempati oleh Gun, kemudian di ikuti oleh Solo, Appledog, All, Xiaomi, DT (Wu Bai), Grunt, 97, Inin dan Buff di peringkat ke 10. Seperti yang di ketahui kalau team SOLO adalah yang pertama kali memperkenalkan mengenai dunia CFT dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi mereka. Jadi, apakah mereka berharap bisa melihat mereka bertanding lagi?
Tentu saja, hal itu di sambut antusias oleh para penonton. Sementara Ai Qing, Solo, dan Shangyan tampak bingung karena hal itu di lakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu pada mereka.
Shangyan tampaknya tertekan hingga dia memilih untuk keluar sebentar mencari udara segar. Xiaomi segera menyuruh Tong Nian untuk ikut keluar dan menemani Shangyan.
Solo juga tampak tertekan. Dir. Xiang yang duduk di sebelahnya malah bertanya apakah Solo mau melakukannya atau tidak? Solo menjawab kalau dir. Xiang (sponsor acara) sudah mengumumkan secara resmi gitu, mana bisa dia tidak menerima tantangan. Dir. Xiang senang mendengarnya dan pamit untuk keluar menemui Shangyan.
Ai Qing juga sama seperti Shangyan dan Solo. Xiao Mai takut kalau Ai Qing merasa marah. Ai Qing menjawab kalau dia hanya merasa terkejut karena semuanya terjadi secara tiba-tiba dan dia tidak di beritahu terlebih dahulu kalau akan ada acara spesial seperti ini. Mantan anggota team SOLO akan kembali bertanding. Xiao Mai meminta maaf karena semua di susun oleh penyelenggara dan dia hanya ingin memberikan kejutan pada Ai Qing.
 --

Tong Nian hendak menenangkan Shangyan, tapi malah dir. Xiang muncul sambil dengan ceria berkata kalau semua adalah kejutan darinya. Dir. Xiang tidak takut kalau Shangyan akan marah karena dia sudah mengumumkannya, jadi mau tidak mau Shangyan harus bermain. Ini adalah impiannya dan impian semua fans lain untuk melihat Shangyan bertanding lagi. Jadi, dia sangat memohon.
Shangyan hanya diam. dir. Xiang langsung berkata kalau dia akan mengartikan hal itu sebagai tanda setuju dari Shangyan. Setelah itu, dir. Xiang langsung pergi meninggalkan Shangyan dan Tong Nian.
Tong Nian tersenyum. Dia kemudian berkata pada Shangyan kalau dia sangat iri pada Yaya yang pernah melihat Shangyan bertanding langsung. Jadi, dia juga ingin melihat kompetisi Shangyan juga. Shangyan mengingatkan kalau dia pernah bermain sekali untuk Tong Nian saat mereka di Sanya (yang Shangyan tanding lawan anggota K&K). Tong Nian langsung bilang kalau hal itu tidak di hitung. Dia ingin melihat Shangyan bertanding sekarang, di stadiun. Stadiun yang sama dimana Shangyan memenangkan juara 10 tahun yang lalu.
Shangyan tersenyum dan tidak mengatakan apapun. Saat itu terdengar suara pengumuman kalau team SP dan team K&K akan segera bertanding. Jadi, Tong Nian dan Shangyan segera kembali ke arena.
--

Pertandingan final team SP dan team K&K berlangsung dengan sangat sengit. Dan pemenangnya adalah…
Team SP!
--

Pertandingan usai,
Para anggota team SOLO pergi ke tempat nongkrong lama mereka untuk merayakannya. Dan Shangyan membawa Tong Nian bersamanya. Mereka menggoda Shangyan yang membawa anggota keluarga dan akhirnya mendapatkan pacar juga.

Mereka berbincang-bincang dengan santai. Dan kemudian membahas pertandingan tambahan yang harus mereka lakukan jam 9 nanti malam (pertandingan team SOLO, itu lho yang di umumkan Xiao Mai tadi). Mereka akan melawan 5 orang di list tadi. Solo berkata kalau ini adalah pertandingan terakhir mereka, jadi mereka harus memberikan segalanya.
Setelah itu, mereka lanjut makan dengan riang.
Usai makan, Solo dan Shangyan pergi ke sudut, melihat pemandangan kota dari atas tempat itu. Mereka sudah benar-benar berbaikan. Hal ini tampak saat mereka bisa membahas perkelahian mereka 10 tahun lalu dengan tertawa. Mereka juga menyadari beban masing-masing saat itu.

Tong Nian yang melihat dari meja makan, tersenyum. Ou Qiang kemudian memberitahu yang lain kalau Xiaomi juga mempunyai seorang fans garis keras yang sangat menyukai Xiaomi. Xiaomi langsung menghindar dan turun ke bawah karena ingin menelpon. Tong Nian memberitahu yang lain kalau fans Xiaomi itu adalah tema sekelasnya.

Xiao You dan Yi Qian penasaran dan bertanya bagaimana Tong Nian dan Shangyan bisa bertemu? Mereka menggoda kalau Shangyan yang bisa menemukan pacar itu sama langkanya seperti mars yang akan menabrak bumi. Ai Qing langsung menantang mereka agar jangan bertanya pada Tong Nian, tapi tanya langsung pada Shangyan. Xiao You dan Yi Qiang jelas saja tidak berani.
Yi Qian kemudian berkata kalau selama ini, dia selalu merasa sangat bersalah pada Solo dan Shangyan. Saat itu, saat klub di bubarkan, semuanya pun berpencar. Saat itu, mereka masih terlalu mudah. Solo dan Shangyan, sejujurnya, jika tidak ada Solo, setiap orang di sini, termasuk Shangyan, tidak mungkin dapat berkumpul bersama dan membentuk sebuah klub. Jika tidak ada Shangyan, mereka pasti tidak akan bisa makan. Tapi, semua sudah berlalu dan menjadi masa lalu. Sampai sekarang, mereka tetaplah saudara.
--


Xiaomi ternyata di bawah sedang menelpon Yaya. Tidak hanya itu, dia juga ternyata ada mengirimkan 2 boks masker untuk Yaya. Mereka sudah seperti orang pacaran saja, saling menyemangati dan malu-malu bicara. Di dalam boks itu juga ada kartu ucapan dari Xiaomi yang memberitahu kalau saat dia mendapatkan 2 boks itu, orang pertama yang di pikirkannya adalah Yaya.
Yaya sangat bahagia membaca pesan itu. Dia juga memuji tulisan tangan Xiaomi yang bagus.
Perbincangan mereka harus terhenti, karena Ou Qiang dkk sudah turun ke bawah.
Chunchun yang ada di dalam kamar juga langsung menggoda Yaya. Dia merasa Xiaomi sangat manis hingga memberikan masker sebanyak itu untuk menyatakan perasaan. Yaya tersenyum sangat lebar dan berkata kalau Xiaomi-nya adalah yang termanis di dunia.

1 Comments

Previous Post Next Post