Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode
35 part 2
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Shangyan menjemput Tong Nian langsung ke rumah Tong
Nian. Kini, mereka tidak pacaran sembunyi-sembunyi lagi. Tong Nian sangat
senang karena tidak harus berbohong lagi jika ingin keluar bersama Shangyan. Dia
juga bersemangat karena akan bertemu Ny. Han di bandara nanti.
Tong Nian penasaran kenapa Ny. Han terburu-buru
hendak pulang? Shangyan menjelaskan kalau suami Ny. Han cukup menjengkelkan. Dalam
sehari bisa menelpon lebih dari 20 kali. Dan Ny. Han harus terburu-buru pulang.
Dan setelah perbincangan singkat, Shangyan mencium
Tong Nian. Hal itu membuat Tong Nian bertambah senang.
--
Karena Shangyan dan Tong Nian juga harus segera boarding
pass ke Beijing, maka Shangyan menyuruh Tong Nian hanya bicara 5 menit dengan
Ny. Han saja. Tong Nian menolak karena itu tidak sopan. Dia harus meninggalkan
kesan yang baik pada Ny. Han.
Ny. Han sangat senang bertemu dengan Tong Nian. Dan
Ny. Han melihat kalung antiknya yang Shangyan bilang hilang tapi ternyata di
jadikan gelang oleh Tong Nian. Ny. Han tersenyum penuh arti pada Shangyan. Dia
juga menyuruh Shangyan untuk duduk menjauh karena ingin bicara saja bedua saja
dengan Tong Nian.
Ny. Han memuji Shangyan di depan Tong Nian. Dia
juga menanyakan mengenai study Tong Nian. Dia menyuruh Tong Nian nantinya agar
fokus belajar saja dan biarkan Shangyan saja yang mengerjakan semua pekerjaan
rumah. Tong Nian dengan malu memberitahu kalau selama ini Shangyan tidak membiarkannya
melakukan apapun. Ny. Han senang karena dia tahu kalau bagi Shangyan, Tong Nian
sangatlah berharga.
Ny. Han kemudian memberitahu walaupun Shangyan
terlihat seperti pria dewasa, tapi hatinya sebenarnya serapuh gelas kaca. Shangyan
sangat takut kehilangan sesuatu, terutama hubungan. Dia sangat tegas mengenai
hubungan. Jadi, jika suatu saat Tong Nian dan Shangyan bertengkar, mereka boleh
bertengkar hebat, tapi jangan sampai Tong Nian bilang sesuatu yang mirip
seperti “Ayo putus” atau “Aku tidak mau kau lagi” pada Shangyan. Shangyan tidak
akan bisa menerima-nya.
Sebenarnya Ny. Han masih ingin bicara panjang pada
Tong Nian, tapi Shangyan sudah memberi tanda pada Ny. Han mengenai waktu mereka
yang terbatas.
--
Shangyan dan Tong Nian sudah berada di pesawat
bersama para anggota K&K yang akan bertanding serta Xiaomi. Dan ternyata,
Shangyan juga membawakan banyak sekali cemilan untuk Tong Nian makan dalam
perjalanan.
Dan Tong Nian pun menikmati semua cemilan
tersebut. Dia makan hingga mulutnya sangat penuh. Jadinya, pas Shangyan ngajak
ngomong, makanan yang ada di mulutnya langsung muncrat. Shangyan tidak marah
dan malah tersenyum manis pada Tong Nian.
--
Beijing
Mereka akhirnya tiba di hotel. Dan Solo sudah menunggunya
di depan hotel. Begitu melihat mereka, Solo segera menemui Shangyan dan
mengajaknya keluar bersamanya. Tong Nian yang tidak ingin mengganggu, pamit untuk
masuk ke dalam hotel bersama yang lainnya. Tapi, Solo menyuruh Tong Nian untuk
ikut. Mereka punya aturan, kalau setiap yang punya anggota keluarga baru
(maksudnya, Tong Nian telah menjadi pacar Shangyan, jadi sudah seperti keluarga
Shangyan) harus di interogasi. Solo mengajak mereka pergi ke tempat lama mereka
dulu biasa nongkrong.
--
Mereka tiba di tempat itu. Itu adalah tempat 10
tahun lalu, dimana Shangyan dan Solo bertengkar hebat dan Shangyan menghilang.
Awalnya, sebelum kesana, Shangyan tampak baik-baik
saja dengan Solo. Tapi, begitu sudah tiba di sana, dia jadi bersikap lebih
dingin. Mereka bahkan memesan alkohol sampai 4 boks.
Malam tiba, dan Solo sudah mabuk. Shangyan belum
terlalu mabuk dan memberitahu Tong Nian kalau Solo memang tidak tahan terhadap
alkohol. Tong Nian penasaran dan bertanya pada Solo bagaimana dulu mereka
berlima (Solo, Shangyan, Ai Qing, Xiaomi dan Ou Qiang)? Solo menjawab kalau dulu
mereka cukup bahagia. Tidak hanya bahagia, tapi ada juga saat-saat mereka
merasa frustasi. Tapi, walau begitu, mereka selalu melaluinya dengan mimpi mereka
mereka menjadi Juara.
Tong Nian khawatir karena Solo menangis saat
bercerita mengenai masa lalu. Jadinya, Shangyan memberikan dompetnya pada Tong
Nian dan menyuruhnya untuk membayar makanan mereka, karena mereka mau pulang. Solo
masih ingin minum, tapi Shangyan memaksanya untuk pulang.
--
Mereka tiba di hotel. Shangyan juga sudah menelpon
97 untuk membantunya membombong Solo ke kamar hotel. 97 kaget karena Solo
sangat mabuk, tapi untungnya dia tidak bertanya macam-macam.
Shangyan membawa Solo ke kamar hotel dan langsung
ke kamar mandi. Dia membuka air keran wastafel dan membiarkan Solo mencuci
mukanya agar lebih sadar. Solo meminta Tong Nian dan 97 untuk keluar dan
membiarkanya berdua saja dengan Shangyan. Tong Nian menurut. Dia keluar setelah
mengatakan pada Shangyan agar menghubunginya jika terjadi sesuatu.
Hanya berdua dengan Solo, wajah Shangyan tampak sedih.
Dia tampak menahan emosi-nya. Shangyan merasa frustasi selama ini karena selama
10 tahun ini, di keadaan apapun, entah itu sedih ataupun senang ataupun
menenangkan pertandingan, dia selalu ingin membaginya bersama Solo. Tapi,
kemana Solo? Malah bersembunyi seperti pengecut!
Solo berteriak kalau dia bukan bersembunyi. Tapi saat
itu, dia hanyalah seorang pria muda yang tiba-tiba menjadi ayah. Dia merasa
sangat kacau. Dia menjadi seorang ayah dan tidak ingin menjadi penghalang untuk
anggota team SOLO lainnya. Menurutnya, Shangyan adalah orang yang harusnya bisa
ke puncak dunia!
Shangyan emosi. Mereka, team SOLO, bukan orang yang
ingin mengabaikan Solo dan menuju puncak seorang diri. Dia selalu berharap,
sesulit apapun dan setinggi apapun, Solo ada di sana untuk selalu mendukung
mereka. (Tapi, Solo malah menyerah dan meninggalkan mereka. Itu yang membuat
Shangyan sulit memaafkan Solo).
Shangyan menangis setelah selama ini menahan perasaannya.
Dia merasa sangat kesepian saat Solo memilih melepaskan mereka. Solo merasa
sangat bersalah dan akhirnya mengucapkan kata “MAAF”. Shangyan menangis sedih
karena itu adalah kata yang sudah sangat lama ingin di dengarnya.
Mereka berdua menangis dan berpelukan. Akhirnya,
hari ini, mereka bisa berbaikan kembali.
Tong Nian ternyata menelpon Ai Qing untuk datang
dan memberitahu kalau Solo dan Shangyan ada di dalam kamar mandi. Ai Qing
ternyata juga sudah di telepon sebelumnya dan menyuruh Tong Nian untuk tidak
khawatir karena Shangyan dan Solo sama-sama kuat minum alkohol, jadi tidak akan
bertindak kelewat batas. Tong Nian bingung karena Shangyan bilang Solo tidak
kuat minum alkohol. Ai Qing tersenyum dan berujar kalau Shangyan hanya
berbohong.
Ai Qing pun masuk dan memberikan handuk untuk
mereka. Dia menyuruh mereka untuk bangkit. Ai Qing diam sesaat dan akhirnya
mengucapkan kata “MAAF.” Dia sambil menangis memberitahu kalau selama ini, dia
selalu ingin meminta maaf pada Shangyan. Dan hari ini, dia akhirnya bisa
mendapatkan kesempatan untuk meminta maaf. Tahun itu, ketika karir mereka
sedang berada di puncak, dia dan Solo menjadi beban bagi semua-nya. Jika bukan karena
mereka, Shangyan pasti bisa melangkah lebih jauh.
(Tahun itu, 10 tahun yang lalu, Team SOLO kan
sedang berada di puncaknya. Tapi, kemudian, Solo mengetahui dirinya punya anak,
Xiao Ai dan selama ini Su Cheng menyembunyikannya. Solo tidak bisa mengabaikan
anaknya dan memilih untuk keluar dari team SOLO, karena dia merasa hanya akan
menjadi penghalang. Ai Qing yang saat itu adalah pacar Solo, merasa kecewa dan
merasa terkhianati apalagi Solo tidak meminta pendapatnya dan memutuskannya sendiri,
memilih untuk keluar dari team SOLO juga. Mereka berencana memberitahu hal itu
setelah pertandingan Final Nasional, tapi sebelum itu, Shangyan sudah tahu. Shangyan
merasa kecewa karena team SOLO harus hancur begitu memilih pensiun. Baginya,
team SOLO tanpa Ai Qing dan Solo bukanlah team SOLO lagi. Dia lebih kecewa
karena Solo dan Ai Qing tidak berdiskusi dan memutuskan semuanya sendiri. Dan pada
akhirnya, Shangyan kembali ke Norway dan menghilang. Xiaomi saat itu juga labi
seperti Shangyan dan memilih kembali ke kampung halamannya dan menghilang dari
dunia CTF. Sementara, Ou Qiang/All, dia tidak menyerah dan terus bertanding di
dunia CTF. Saat itu, juga ada 2 pemain cadangan, yang karena team SOLO di
bubarkan, mereka juga kembali ke dunia mereka).
Solo mengatakan kalau semua ini karenanya. Semua adalah
salahnya. Ai Qing menatapnya dan berujar kalau di dalam hatinya, Solo adalah
kapten team terbaik. Mereka bertiga, Solo, Shangyan dan Ai Qing, berpelukan. Melupakan
luka dan masalah di masa lalu. Memaafkan.
Flashback
Dulu,
10 tahun lalu, saat mereka hendak memulai perlombaan di Beijing, Solo menyewa
kamar hotel itu sebagai tempat mereka menginap. Walau tempat itu sangat mahal,
Solo tetap menyewanya untuk mereka. Shangyan dan Ai Qing sangat bahagia dengan
tempat itu yang sangat luas, keren dan bagus. Mereka sangat bersenang-senang
hari itu. Walaupun mereka tidak punya uang, mereka tetap bahagia.
End
97 dan Tong Nian khawatir karena Shangyan, Solo
dan Ai Qing tidak keluar juga, jadi mereka masuk ke dalam kamar mandi. Dan mereka
melihat Shangyan, Solo serta Ai Qing yang saling berpelukan dan telah
berbaikan.
Tags:
Go Go Squid
smngat mbk.. lnjutkan
ReplyDeleteSemangat..
ReplyDelete