Sinopsis C-Drama : Love You Like the
Mountain and Ocean Episode 05
Images by : Youku
Tapi, kemudian Ye Miao terpikir
hal lain, “Kak, apa kau memaksa dirimu menyukainya hanya karena dia adalah
putri dari Prof. Ning Mo?”
--
Ruining memuji Ye Lin di depan
ibunya agar ibunya mau menerima Ye Lin menjadi murid. Dia berkata kalau Ye Lin
adalah siswa yang sangat-sangat bagus. Kalau misalnya Ibu bingung, Ibu bisa
berdiskusi dengan ayah setelah ayah pulang dari perjalanan bisnis.
Saat itu, Shen Zhen datang untuk
mengucapkan terimakasih pada Ny. Ning Mo atas obat salep yang dia berikan. Sekarang,
pinggang ibunya sudah sembuh dan tidak sakit lagi. Ny. Ning Mo senang mendengarnya
dan menyuruh Shen Zhen untuk menyampaikan pada ibunya agar beristirahat selama
beberapa hari ini dan jangan melakukan apapun. Shen Zhen mengiyakan.
Saat Shen Zhen sudah mau pergi,
Ny. Ning Mo memanggilnya lagi. Dia baru teringat kalau dia sudah menyiapkan
sesuatu untuk Shen Zhen dan silahkan bawa ke kampus. Shen Zhen menolak dengan
sungkan. Tapi, Ny. Ning Mo berkata tidak apa-apa dan bahkan masuk ke dalam
rumah untuk mengambilkan barang yang hendak di berikannya pada Shen Zhen
(mereka lagi bicara di taman rumah).
Di tinggal berdua dengan Ruining,
Shen Zhen tampak canggung. Ruining sadar hal itu dan membuka pembicaraan dengan
membahas mereka berdua yang tampaknya akan tetap menjadi teman sekamar di
asrama untuk semester ini. Dia merasa cukup senang. Tapi, Shen Zhen malah
tersenyum sinis.
“Shen Zhen, selama 4 tahun
nanti (maksudnya, sampai mereka lulus kuliah), apa kau berencana untuk tidak pernah
bicara denganku lagi?”
“Aku tidak berani,” jawab Shen
Zhen sinis dan dingin, tanpa melihat Ruining.
Ruining jelas terganggu dan meminta
Shen Zhen untuk berhenti bersikap sinis padanya. Shen Zhen malah menjawab sinis,
kalau dia tidak mungkin berani bersikap sinis pada Ruining, majikannya. (Mengesalkan
sekali sikapnya Shen Zhen).
Saat itu, Ny. Ning Mo sudah
kembali dan memberikan sekantong barang. Dia memberitau kalau isinya adalah
beberapa peralatan penting untuk sekolah. Dia membelikannya sepasang untuk
Ruining dan Shen Zhen. Shen Zhen menolak, tapi Ny. Ning Mo memaksanya untuk
menerima-nya. Dan pada akhirnya, Shen Zhen menerimanya.
Kebetulan setelah itu,
terdengar suara telepon rumah. Ruining langsung berlari masuk ke dalam rumah
untuk mengangkat telepon. Dan dia sangat senang saat tahu yang menelpon adalah Ye
Lin. Dia tambah senang saat Ye Lin bilang ingin datang berkunjung ke rumahnya.
Ruining langsung dengan semangat berkata tidak masalah. Dia akan mengatur janji
dan jangan khawatir. Ye Lin berkata kalau dia akan datang besok. Ruining
langsung setuju dan bahkan berkata akan segera mengirim alamat rumahnya.
Ny. Ning Mo mendengar apa yang Ruining
katakan pada Ye Lin. Dia langsung marah karena Ruining seenaknya membuat janji agar
Ye Lin bisa bertemu dengannya besok. Ruining langsung berkata kalau Ye Lin
benar-benar bagus dan pasti akan menjadi murid terbaik ibunya. Tentu saja, Ny.
Ning Mo boleh menolak Ye Lin menjadi murid, tapi setidaknya berikan kesempatan
untuk Ye Lin membuktikan dirinya.
Ny. Ning Mo akhirnya mengalah. Lagipula,
Ruining sudah mengiyakan Ye Lin untuk datang besok bertemu dengannya, jadi dia
bisa bilang apa lagi. Ruining sangat senang mendengarnya dan langsung memeluk
serta mencium ibunya.
--
Ye Lin senang karena Ruining
setuju untuk membuatkan janji bertemu dirinya dengan Ny. Ning Mo besok. Dia memberitahukan
hal ini pada Ye Miao. Dan karena itu, dia mengajak Ye Miao untuk ikut besok
pagi ke rumah Ruining.
Pas sekali, Ny. Ji baru pulang.
Dia melihat kedua putranya yang tampak bahagia dan bertanya ada apa? Ye Miao
bukannya menjawab malah mengomentari pakaian ibunya yang terlalu berlebihan. Mendengar
komentar Ye Miao, Ny. Ji langsung ingin tukar baju. Tapi, Ye Lin langsung memuji
ibunya terlihat sangat cantik dan elegan. Mendengar komentar Ye Lin, Ny. Ji
memutuskan tidak jadi bertukar baju.
Ny. Ji kemudian memperingati
kedua putranya untuk tidak pergi keluar malam ini karena ayah mereka pulang
hari ini. Dan dia ingin mereka semua makan malam bersama sebagai keluarga. Ye
Lin setuju. Tapi, Ye Miao malah bertanya, apakah ibunya yakin kalau ayah akan punya
waktu untuk makan malam di rumah?
“Dia tadi telepon bilang akan
pulang. Dia tidak punya janji apapun malam ini,” jawab Ny. Ji.
Baru juga di bicarakan, Ny. Ji
sudah mendapat telepon dari suaminya. Dia tidak jadi pulang. Ny. Ji jelas
kecewa, tapi dia menutupi ekspresi kecewa-nya di hadapan kedua putranya. Dia berkata
kalau ayah mungkin terlalu sibuk. Tapi, tidak apa-apa, mereka masih bisa makan
malam bersama lain kali.
“Ma, apa kau tidak merasa kalau
ayah tidak memikirkan keluarga ini?” kesal Ye Miao.
Ny. Ji tampak marah mendengar
pertanyaan Ye Miao. Ye Lin juga langsung menegur Ye Miao dan membela ayah yang
mungkin sibuk karena harus mengurus seluruh perusahaan. Mengurus perusahaan itu
tidak semudah yang Ye Miao pikirkan. Ny. Ji setuju dengan ucapan Ye Lin.
Ye Miao yang tahu ibunya sedih,
berusaha membuatnya kembali ceria dengan berkata kalau dia mempunyai sebuah
berita baik. Ye Lin kan selalu ingin memiliki guru dan akhirnya Ye Lin mulai
bisa mendapatkannya.
Ye Lin langsung gugup. Dia tampaknya
tidak mau memberitahu hal ini pada Ny. Ji, karena Ny. Ji tidak menyukai Ny.
Ning Mo (baca episode 01), tapi Ye Miao tidak tahu hal itu dan malah memberitau
ibunya. Ny. Ji tahu siapa ‘guru’ yang Ye Miao maksudkan, dan dia langsung
menatap tajam pada Ye Lin.
--
Karena besok akan bertemu
dengan Ye Lin, Ruining mulai sibuk memilih baju yang akan di kenakannya besok.
Dia memilih banyak sekali baju yang akan di pikirkannya untuk di pakain besok.
--
Sementara itu, Shen Zhen sibuk
membereskan barang-barang yang akan di bawanya untuk mulai tinggal di asrama
kampus. Di dalam kopernya, dia menyimpan lukisan Ye Miao. Melihat lukisan itu, Shen
Zhen tersenyum lebar.
--
Ruining masih galau mau pakai
baju apa. Dia mencoba banyak sekali baju dan melihat penampilannya di depan
cermin. Dan akhirnya, setelah sekian banyak baju yang di cobanya, Ruining
memilih baju dress putih dengan atasan berbentuk seperti kemeja.
“Kak Ye Lin, besok aku akan
membuatmu sadar siapa aku sebenarnya,” tekad Ruining.
--
Esok hari,
Shen Zhen pagi-pagi sudah
keluar untuk berbelanja barang yang di suruh ibunya. Saat dalam perjalanan
pulang, bibi Cai (ibu Shen Zhen) menelpon dan menyuruh Shen Zhen untuk membeli
tambahan minuman lagi. Shen Zhen jadi kesal karena di suruh membeli banyak
sekali barang. Memangnya tamu apa yang akan datang? Apa sangat penting hingga
mereka melakukan persiapan seperti ini?
“Ibu juga tidak tahu. Tapi, ibu
dengar itu teman Ruining,” jawab bibi Cai.
Shen Zhen walaupun kesal,
akhirnya kembali ke supermarket untuk membeli tambahan minuman.
--
Shen Zhen sudah membeli minuman
dan kembali ke rumah. Dia menekan pintu bel untuk di bukakan pintu. Dan kebetulan
sekali, kepulangannya bersamaan dengan kedatangan Ye Lin dan Ye Miao. Ye Lin
tampak terkejut karena melihat Shen Zhen di depan rumah Ruining dan bertanya
sedang apa? Shen Zhen menundukkan kepala, tampak jelas kalau dia malu.
“A Zhen, kau sudah kembali ya,”
ujar bibi Cai saat membuka pintu. “Kalian?”
“Halo, bibi. Apa benar ini
rumah guru Ning Mo?”
“Ah, kalian tamu Ruining ya? Mari
masuk ke dalam,” undang bibi Cai.
Ye Lin dan Ye Miao pun masuk. Sementara
Ruining terus menundukkan kepalanya.
Saat masuk, mereka melihat
Ruining yang sedang memainkan biola di gazebo rumahnya. Permainannya sangat
indah. Ruining juga terlihat sangat serius saat sedang memainkan biola. Melihat
Ruining yang bermain biola, Ye Miao tidak bisa berhenti tersenyum.
“Itu dia,” gumam Ye Miao.
Flashback
Saat
kecil, saat berada di toko biola, Ye Miao melihat seorang gadis yang sedang
memainkan biola untuk petugas toko. Petugas toko memuji permainan Ruining dan
karena Ruining sudah selesai bermain, maka Ruining bisa pulang sekarang.
“Aku
bukannya bermain untuk bersenang-senang. Aku sedang mencari kerja. Aku bisa
bermain violin juga. Biarkan aku mengajarkan anak-anak cara memainkannya di
sini. Aku hanya akan meminta bayaran sedikit saja,” ujar Ruining.
Petugas
tetap ngotot menyuruh Ruining untuk pulang saja. Tapi, Ruining pun ngotot tidak
mau pulang. Dia bahkan menawarkan untuk memainkan biola-nya lagi agar petugas
itu bisa melihat kemampuannya.
Ye
Miao memperhatikan Ruining yang kembali memainkan biola-nya. Melihat itu, Ye Miao
mengambil salah satu biola yang terpajang dan ikut memainkannya bersama
Ruining. Mereka jadi seperti sedang melakukan duet. Petugas itu akhirnya
membiarkan mereka bermain.
Ruining
heran karena anak pria di depannya mengakhiri permainan dengan nada yang tidak
sesuai dengan yang di tulis, tapi anak itu menjawab kalau dia membuat sendiri
nada tersebut.
Ya!
Anak yang Ruining temui 7 tahun lalu, bukanlah Ye Lin, melainkan Ye Miao!
End
Shen Zhen bisa melihat senyum
Ye Miao memandangi Ruining yang bermain biola. Rasa irinya dan kebenciannya
pada Ruining semakin memumpuk. Saat bibi Cai hendak membantu Shen Zhen membawa
barang belanjaan ke dapur, Shen Zhen langsung meninggalkan semua barang itu
pada ibunya dengan kasar dan pergi dari sana.
Ruining selesai bermain biola
dan kaget karena Ye Lin serta Ye Miao ternyata sudah tiba. Dia menjadi semangat
dan segera berlari untuk menghampiri mereka. Tapi, dia malah menginjak rok dress-nya
yang panjang dan terjatuh ke lantai.
Ye Miao menghampirinya dan malah
mengejeknya. Ruining tambah malu jadinya.
--
Shen Zhen ada di dalam kamar
dan dia menangis. Sepertinya, dia takut dan malu kalau fakta ibunya adalah
pembantu di keluarga Xia terungkap dan di ketahui oleh Ye Miao.
--
Ny. Ning Mo menemui Ye Lin yang
telah menunggunya di ruang kerja-nya. Begitu bertemu dengan Ny. Nng Mo
langsung, Ye Lin jadi gugup dan tidak tahu harus berkata apa. Ye Lin akhirnya memberitahu kalau dirinya
adalah orang yang selalu menghubungi Ny. Ning Mo vio telepon dan email dulu.
Ny. Ning Mo tersenyum dan menjawab kalau dia ingat.
Ye Lin kemudian memberikan
barang yang sudah di sediakannya untuk Ny. Ning. Dia berkata kalau itu adalah
hadiahnya untuk Ny. Ning. Dengan ramah, Ny. Ning berkata kalau dia tidak pernah
menerima hadiah dari murinya. Ye Lin meminta Ny. Ning untuk melihat apa yang di
berikannya, itu adalah hadiah yang tidak akan membuat Ny. Ning merasa itu seperti
beban.
Ny. Ning setuju dan melihat
hadiah yang Ye Lin siapkan untuknya. Sebuah kanvas tapi warna lukisannya sudah
sangat memudar, dan hampir seperti kertas kosong.
“Apakah ini…,” kaget Ny. Ning. Dan
Ye Lin mengangguk, seolah tahu Ny. Ning hendak berkata apa.
Di depan ruangan Ny. Ning, Ye Miao
diam-diam mengintip untuk tahu apa yang Ye Lin dan Ny. Ning bicarakan. Saking seriusnya
ngintip, dia sampai tidak sadar waktu Ruining sudah ada di sebelahnya. Dan tentu
saja, dia kaget saat melihat Ruining yang menatap tajam padanya. (Ruining udah
ganti baju karena jatuh tadi).
“Kenapa kau kemari?”
“Kenapa aku tidak boleh kemari?”
“Aku tidak bercanda. Ye Ah, aku
benar-benar merasa kalau kita tidak bisa akur. Bagaimana kalau kau…”
“Tunggu tunggu. Apa kau bilang?
Kau manggil aku, Ye Ah?”
“Kau anak kedua keluarga Ye. Jadi,
dengan apa lagi aku harus memanggilmu?”
Ye Miao sudah mau protes, tapi Ruining
langsung memotong menyuruh Ye Miao untuk tidak protes karena hal itu tidak penting.
Ye Miao akhirnya membahas hal lain, dia hendak memberitahu Ruining kalau nada
terakhir permainan biola Ruining adalah miliknya (yan dia mainkan saat kecil),
tapi Ruining tidak mendengarkan perkataan Ye Miao sampai selesai malah berkata
kalau itu adalah pertemuan pertamanya dengan Ye Lin. Ye Miao jelas kaget karena
salah mengenali dirinya semasa kecil sebagai Ye Lin.
--
Ny. Ning mempelajari lukisan hadiah
Ye Lin. Dia tampak tidak percaya karena lukisan itu rusak sangat parah. Ye Lin
kemudian memberitahu Ny. Ning kalau dia sudah menyiapkan pigmen yang di
perlukan Ny. Ning untuk memperbaiki lukisan tersebut (itu adalah pigmen yang di dapatkannya dari paman Yan.)
Ye Lin tahu kalau lukisan itu bisa
Ny. Ning perbaiki. Tapi, dia juga berharap kalau suatu saat dia bisa
mendapatkan kesempatan. Ny. Ning terkejut karena ternyata itulah alasan kenapa
Ye Lin sangat memohon pada paman Yan untuk mendapatkan pigmen adalah demi
lukisan itu.
Flashback
Kita
kembali ke saat Ye Lin menunjukkan foto lukisan yang hendak di perbaikinya pada
Paman Yan. Itu adalah foto lukisan saat warnanya belum memudar. Dan itu juga
adalah lukisan yang Ny. Ning perbaiki hingga mendapatkan penghargaan. Nama lukisan
itu adalah : Silent Water
and Vast Sky.
“Jadi
artinya, yang ngin kau perbaiki bukanlah lukisan harta karun nasional atau
lukisan antik,” simpul Paman Yan.
“Benar.
Paman Yan, sebenarnya, aku dulunya mempelajari mengenai lukisan minyak. Aku ingin
masuk ke sekolah Seni. Tapi, di tahun terakhir SMA, aku mendengar pengajaran
Ny. Ning Mo di Xiling Museum mengenai perbaikian lukisan antik,” jelas Ye Lin.
Penjelasan
panjangnya, Ye Lin terkesima dengan lukisan zaman dulu yang indah dan penuh makna.
Tapi, seiringnya berjalan waktu, lukisan itu mulai rusak akibat ulat, basah dan
bahkan terkoyak. Hanya restorer (yang memperbaiki lukisan) seperti Ny. Ning Mo
yang dapat membawa kembali harta spritual itu ke masyarakat. Dan itu lah kenapa,
dia ingin menjadi restorer. Dan lukisan Silent Water and Vast Sky
yang di perbaiki Ny. Ning Mo adalah favorite-nya. Sayangnya, karena lelang amal
untuk bencana gempa bumi, lukisan itu di beli oleh orang tidak di kenal. Dan
Ny. Ning Mo tidak bisa menemukan lukisan itu lagi.
“Dan
kau menemukannya,” simpul Paman Yan.
“Dan
dalam keadaan rusak. Itulah kenapa aku ingin…”
“Memperbaikinya
seperti sedia kala dan mengembalikannya pada pemilik aslinya,” ujar Paman Yan,
mengetahui maksud Ye Lin.
“Karena
itu aku meminta bantuan Anda.”
Dan
karena itulah, Paman Yan akhirnya mau memberikan pigmen yang selama ini Ye Lin
minta darinya.
End
Dan setelah mendengar
penjelasan Ye Lin, Ny. Ning mau menerima Ye Lin sebagai murid junior-nya. Dia
yakin kalau pengajaran dari Universitas Xiling dan pengalaman magang Ye Lin di Blue Aid Foundation telah mengembangkan
kemampuan dasar Ye Lin untuk memperbaiki lukisan China. Dan karena itu, tugas
pertama darinya untuk Ye Lin adalah memperbaiki lukisan ini.
Ny. Ning mengembalikan pigmen
yang Ye Lin berikan padanya. Kini, Ye Lin lah yang harus memperbaiki lukisan
itu kembali.
--
Ruining dan Ye Miao menunggu di
ruang tamu. Ruining tampak gugup menunggu Ye Lin yang tidak selesai-selesai
bicara dengan ibunya. Sementara Ye Miao, dia sibuk melukis Ruining yang bermain
biola tadi.
Flashback
“Pantas
saja kau secara sengaja bermain biola dan berpenampilan seperti putri untuk
mengingatkan kakakku mengenai pertemuan pertama kalian. Tapi, Xia Ruining, apa
kau yakin kalau pertemuan mu itu dengan kakakku? Kenapa? Apa mereka mirip?”
“Tentu
saja tidak. Karena tahun itu… tunggu. Ye Ah, kenapa aku harus memberitahumu?”
“Jangan
panggil aku seperti itu,” kesal Ye Miao.
Ruining
malah tersenyum. Akhirnya, Ye Miao mengalah. Terserah Ruining mau memanggilnya
apa, yang pasti Ruining telah membuat kesalahan. Anak lelaki yang bermain biola
bersama Ruining bukanlah kakaknya.
“Tidak
mungkin! Dia menulis nada terakhir lagu itu sendiri! Apa itu kau?”
Ye
Miao diam dengan ekpresi serius. Ruining jadi cemas juga kalau-kalau dia sudah
salah mengenali orang. Tapi, Ye Miao tiba-tiba malah tertawa dan berkata kalau
dia benar-benar tidak ingin punya memory yang berkaitan dengan Ruining. Ruining
membalas kalau dia pun demikian.
Jadi,
pada akhirnya, Ye Miao tetap menyembunyikan fakta kalau dia adalah anak itu
dari Ruining.
End
Ye Miao menyelesaikan lukisan
Ruining bermain biola. Tapi sudah selesai melukis, dia malah memarahi dirinya
sendiri yang pasti sudah gila karena melukis Ruining.
Ny. Ning akhirnya selesai
bicara dengan Ye Lin. Ruining langsung menghampirinya dan dengan cemas bertanya
apakah ibunya menerima Ye Lin? Ibu tidak menjawab dan hanya menyuruh Ruining
menyampaikan pada bibi Cai untuk memasak banyak makanan. Dia mengajak Ye Lin
dan Ye Miao untuk makan bersama.
Ye Miao sebelum ke meja makan,
memilih untuk membuang lukisan Ruining yang di buatnya ke tong sampah.
--
Malam hari,
Ye Miao sudah pulang ke rumah. Dia
di dalam kamar dan tampak galau.
Saat itu, Ye Lin datang dan
memberitahu kalau dia ingin memperbaiki lukisan Silent Water and Vast Sky. Dan
dia sudah mengumpulkan materi mengenai cara memperbaiki lukisan. Dia meminta Ye
Miao membantunya untuk memeriksa materi-materi itu jika ada waktu.
“Tapi aku tidak tertarik
mengenai hal ini,” ujar Ye Miao.
“Aku tahu. Tapi, bisakah kau
menganggap ini sebagai… membantuku?” mohon Ye Lin.
“Baiklah,” setuju Ye Miao akhirnya.
Ye Lin kemudian pamit untuk
kembali ke kamarnya. Ye Miao tampaknya ingin mengatakan sesuatu tapi
mengurungkan niatnya.
--
Ruining kebangun tengah malam
dan pergi ke dapur. Dia melihat Shen Zhen yang juga ada di dapur dan sedang makan
sambil berdiri. Shen Zhen tahu kedatangan Ruining, tapi dia tidak menoleh untuk
memberikan salam. Ruining membuka kulkas dan mengeluarkan sebuah kotak makanan.
Dia dengar dari bibi Cai kalau Shen Zhen tidak enak badan, makanya tidak makan
bersama mereka tadi. Jadi, dia telah menyimpan beberapa makanan untuk Shen
Zhen. Shen Zhen bisa memanaskannya dan memakannya lagi.
“Xia Ruining. Terimakasih,”
ujar Shen Zhen.
“Tidak perlu sungkan,” jawab
Ruining senang.
“Sebenarnya, aku merasa tidak
enak badan karena aku menonton acara sepanjang hari.”
“Acara? Acara apa?”
“Aku tidak bisa mengingatnya
dengan jelas. Tapi, ceritanya bagus. Itu cerita mengenai dua gadis. Hal-hal
yang di sukai oleh tokoh pemeran kedua selalu di curi oleh pemeran pertama. Bahkan
orang yang di cintainya.”
“Cerita seperti itu, banyak
drama yang serupa seperti itu,” timpal Ruining dengan semangat.
“Jika itu adalah kau, apa yang
akan kau lakukan?”
“Aku? Aku akan menendangnya
dengan penuh amarah. Aku akan terus melakukan apapun yang dia benci.”
“Saran yang bagus,” ujar Shen
Zhen penuh arti dan kemudian kembali bersikap dingin.
Shen Zhen kembali mengabaikan
Ruining dan kembali melanjutkan makan. Ruining jadi tidak nyaman dan pamit kembali
ke kamarnya.
Setelah Ruining pergi, Shen
Zhen mengambil kertas yang menjadi alas piringnya. Ternyata itu adalah lukisan
Ruining yang Ye Miao buat dan langsung Ye Miao buang. Shen Zhen merobek kertar
itu menjadi serpihan kecil dengan penuh amarah.
--
Esok pagi,
Ny. Ning melakukan lari pagi
sambil menelpon suaminya. Dia memberitahu telah menerima murid yaitu Ye Lin. Ny.
Ning tampaknya takut kalau suaminya akan marah, tapi suaminya malah berkata
akan selalu mendukung Ny. Ning.
“Kau selalu ingin menemukan
orang yang layak kau ajar. Kita seharusnya tidak memikirkan nama keluarga yang
dimilikinya,” ujar tn. Xia Sinian.
“Sinian, terimakasih.”
(oke, tampaknya ada masalah
antara keluarga Ye dan keluarga Xia. Buktinya, Ny. Ji -ibu Ye Lin dan Ye Miao- tidak
menyukai Ny. Ning. Dan dari ucapan tn. Xia kalau seharusnya mereka tidak
memikirkan nama keluarga Ye Lin, yaitu YE).
Selesai teleponan dengan
suaminya, Ny. Ning malah melihat seorang pria telah menunggunya. Pria itu
tersenyum lebar saat melihat Ny. Ning. Ny. Ning balas tersenyum, tapi senyumnya
tampak getir.
“Hallo, Tn. Ye,” sapa Ny. Ning.
“Xiao Mo,” panggil tn. Ye -ayah
Ye Lin dan Ye Miao.-
--
Ruining dan Shen Zhen sudah
mulai tinggal di asrama kampus dan mereka satu kamar. Mereka mulai menyusun
barang-barang mereka di kasur dan di meja belajar. Tempat tidur Ruining
kelihatan sangat penuh dengan boneka-boneka. Di atas meja belajarnya juga ada
komputer dan boneka.
Sementara meja belajar Shen
Zhen tidak terlalu penuh dan tidak tampak adanya komputer. Tempat tidur Shen
Zhen juga tidak ada satupun boneka dan terlihat lebih sepi jika di bandingkan
dengan tempat tidur Ruining.
--
Kelas sudah di mulai,
Ruining, Shen Zhen, Huahua, Chen
Mo dan Ye Miao berada dalam satu kelas yang sama. Sambil belajar, Ye Miao sibuk
melihat materi yang Ye Lin minta tolong padanya untuk di lihat. Chen Mo sibuk
mencatat ajaran dosen. Ruining sibuk melihat video laut yang ayah-nya kirimkan,
posisi dimana ayahnya yang seorang arkeolog, bekerja. Ayahnya sangat menyanyanyi
Ruining dan menyuruh Ruining untuk menjaga ibunya dan dirinya sendiri. Dia akan
segera pulang.
Sementara Shen Zhen, dia sibuk
menghitung nilai yang harus di dapatkannya agar dapat mempertahankan beasiswa. Dia
bahkan menganggap kelas yang di ikutinya sepele dan bisa dia atasi saat ujian
nanti. Dia memilih untuk mempelajari buku pelajaran lain.
Huahua mendengarkan tapi tampak
sangat bosan. Dia bahkan merasa lapar dan memikirkan akan makan siang dimana nanti
(wkwkwkw)
--
Ruining membawa Huahua ke
kamarnya. Mereka membeli banyak sekali belanjaan. Di dalam kamar ada Shen Zhen yang
sedang belajar. Jadi, Ruining memberi tanda pada Huahua untuk tidak berisik. Tampaknya,
Huahua tidak begitu menyukai Shen Zhen. Dia memilih untuk kembali ke kamarnya
saja karena atmosfer kamar Ruining sangat membuat tertekan. Dia merasa bisa
mati tertekan berada di kamar Ruining. (Huahua ngomongnya berbisik-bisik).
“Tapi, kau yakin bisa bangun
jam 6 pagi besok?” tanya Huahua memastikan sebelum keluar.
“Tentu saja. Aku bekerja sangat keras untuk mendapatkan informasi ini. Aku harus bangun tepat waktu.”
Huahua memuji tekad Ruining
yang sangat kuat demi mendapatkan kesempatan bersama Ye Lin. Huahua malah berkata
akan berdoa agar beok pagi hujan deras, jadi Ye Lin akan membatalkan lari
paginya. Ruining jelas kesal mendengarnya.
Shen Zhen terlihat memasang
telinga lebar-lebar untuk tahu pembicaraan mereka. Dia juga memperhatikan
Ruining yang memasang alarm agar bisa bangun jam 6 pagi besok. Tampaknya, Shen
Zhen mempunyai rencana jahat lagi.
--
Esok pagi,
Ye Lin ternyata memang benar
melakukan lari pagi. Tapi, yang melewatinya bukan Ruining tapi Shen Zhen!
Ceritanya bagus kak,smngat y nulisnya😊😊
ReplyDeleteKak klo bleh tlong dong tulis jga sinopsis drama cina yang judulnya superstar academy kyknya bagus deh.soalnya klo mau nonton nggx smpet.tpi ini cmn saran sih☺☺