Sinopsis C-Drama : Love You Like the Mountain and Ocean Episode 12


Sinopsis C-Drama : Love You Like the Mountain and Ocean Episode 12
Images by : Youku
“Prof. Ning. Kau sudah mempunyai teman yang berada di posisi tinggi, kenapa repot-repot menemuiku lagi?” sinis dir. Gu.
Ny. Ning jadi bingung dengan maksud dir. Gu.
--

Ny. Ning berjalan ke belakang taman kampus. Dan kebetulan sekali, Shen Zhen melihatnya. Karena rasa penasaran, dia malah mengikuti Ny. Ning diam-diam.
Di sana ada tn. Ye yang sedang memberi pengarahan mengenai pembangunan perpustakaan yang akan di lakukan. Melihat tempat itu, tn. Ye malah mengingat masa lalunya. Dia berujar kalau sudah 20 tahun berlalu dan tempat ini belum berubah sama sekali.

Ny. Ning akhirnya bertemu dengannya. Sekretaris tn. Ye segera pamit kembali duluan ke mobil. Ny. Ning mendekati tn. Ye dan berkata kalau ternyata tn. Ye adalah teman yang berada di posisi tinggi yang di sebukan dir. Ye. Dia berterimakasih atas bantuan tn. Ye.

Shen Zhen melihat mereka berdua. Dan diam-diam, dia memotret tn. Ye.
--
Ruining selesai menjenguk Ye Miao. Dan saat keluar dari rumah sakit, dia bertemu dengan Ny. Ji. Ny. Ji menyapanya dan memperkenalkan diri sebagai ibu dari Ye Lin dan Ye Miao. Dengan sopan, Ruining menyapa dan memberi salam. Ny. Ji mengingatkan kalau mereka sudah pernah bertemu sekali (di episode 01) dan mengajak Ruining untuk bicara sebentar dengannya.
--

Shen Zhen sudah kembali ke kamar asrama. Dan dia melihat foto tn. Ye yang di ambilnya tadi. Dia penasaran tentang siapa pria itu dan kenapa bertemu Ny. Ning di tempat terpencil seperti tadi?
--

Ny. Ji dan Ruining duduk di taman dan bicara berdua. Ny. Ji menyebut kalau Ruining mirip seperti Ny. Ning saat berusia 20-an. Mendengar ucapan itu, Ruining jadi bertanya, apakah Ny. Ji mengenal ibunya? Ny. Ji tersenyum dan berkata kalau sepertinya Ny. Ning tidak pernah membicarakan mengenai dirinya pada Ruining. Ruining bersikap ramah dengan mengudang Ny. Ji untuk datang ke rumahnya jika ada waktu.
Ny. Ji menolak. Dan bahkan berkata kalau keluarga mereka lebih baik tidak menjadi dekat. Ruining jelas bingung.
“Ruining, aku tidak yakin bagaimana Ning Mo mengajarkan dan membesarkanmu. Tapi, di postingan forum kampus kita semuanya adalah tentangmu.”
“Tante, itu semua hanyalah rumor. Aku tidak merusak alat properti.”
“Benar, bahkan jika itu adalah rumor, bagaimana dengan yang lain?”
Ruining bingung. Yang mana lagi? Ny. Ji membahas mengenai video Ye Lin yang menerbangkan balon di luar jendela asrama Ruining dan juga hadiah yang Ruining dapatkan bersama Ye Miao (saat di camp militer karena menyelamatkan anjing). Dalam satu forum, dua nama putranya di sebut karena Ruining. Apa yang Ruining lakukan hingga kedua putranya sampai seperti ini? Yang satu menerbangkan bola dan yang satu lagi hampir mematahkan tangannya karena Ruining.
“Apa ibumu ada mengajarkanmu kalau anak perempuan haruslah menjadi terhormat?!” ujar Ny. Ji dengan nada keras. “Ya. Aku tahu kalau Ye Lin ingin masuk ke Qingrui Hall. Itu adalah keinginannya. Sekarang, tampaknya aku harus ikut campur. Jadi, tolong katakan pada ibumu kalau Ye Lin tidak memerlukan pengajar. Bahkan jika dia memerlukannya, masih ada banyak ahli di blue aid foundation yang bisa di pilihnya. Kau mengerti?”
“Tante, aku mengerti,” ujar Ruining, tapi wajahnya tampak tersinggung.
“Aku tahu kalau kau adalah gadis pintar. Sudahlah, pulanglah sekarang. Dan juga, jangan datang ke rumah sakit mulai dari sekarang. Ye Miao masih punya banyak orang lain yang bisa menjaganya.”
Usai mengatakan semua itu, Ny. Ji beranjak pergi. Tapi, Ruining memanggilnya lagi.
“Tante, tunggu sebentar.”
“Ada apa lagi?”
“Anda sudah mengatakan semua yang ingin Anda katakan padaku, maka aku bisa memberikan respon-ku kan?” ujar Ruining. “Pertama, bukan aku yang memposting semua itu di forum. Tapi, aku sudah membuat Ye Miao dan Ye Lin terkena masalah, dan aku akan meminta maaf atas hal itu. Dan itu akan menjadi keputusan mereka, entah mau memaafkanku atau tidak. Kedua, Ye Lin datang secara pribadi meminta untuk di ajar oleh ibuku, dia bahkan memintanya setiap saat. Jadi, jika Anda tidak menyetujuinya, tidak ingin dia melakukannya, maka Ye Lin harus datang ke Qingrui Hall dan menjelaskannya. Ketiga, Anda bertanya padaku apakah ibuku ada mengajariku menjadi gadis terhormat. Jika aku bilang ada, Anda mungkin tidak akan percaya padaku. Tapi, ada satu hal yang ibuku katakan padaku. Itu adalah, dia tidak akan pernah mengkritik ibu orang lain di hadapan orang itu. Dan aku bangga padanya atas hal itu. Itulah yang aku percayai dengan menjadi terhormat. Tante, menurutmu?”
--

Pembicaraan dengan Ny. Ji sudah selesai dan Ruining dalam perjalanan pulang. Dia menghela nafas dan memukul kepalanya sendiri karena tidak menerima saja semua ucapan Ny. Ji tadi dan malah membalas. Dia tidak menyangka telah melawan ibu Ye Lin dan Ye Miao. Tapi, sedetik kemudian, dia berubah pikiran. Ny. Ji boleh saja membicarakan hal buruk mengenai dirinya, tapi tidak boleh mengenai ibunya. Jadi, tindakannya untuk membalas perkataan Ny. Ji sudah benar.
Sedetik kemudian, Ruining menyesal lagi. Harusnya tadi dia membalas dengan lebih baik.
--
Di dalam rumah,
Ny. Ning dan bibi Cai sedang memotong sayur dan membuat bakso ulang. Ny. Ning meminta maaf karena bibi Cai harus membantunya membuat ulang semuanya lagi. Ini semua adalah salah Ruining. Tapi, dia masih tidak tahu untuk apa Ruining mengambil makanan anjing?

Ny. Ning juga berkata akan menegur Ruining saat Ruining pulang. Bibi Cai langsung melarang. Dia memuji Ruining sebagai anak baik. Dia telah memperhatikan Ruining tumbuh selama ini dan sangat berterimakasih karna Ruining sudah mau menjaga Shen Zhen juga. Ny. Ning tersenyum dan membalas kalau Shen Zhen serta Ruining saling menjaga satu sama lain. Dan Shen Zhen juga adalah anak yang baik. Shen Zhen sangat peka dan pandai belajar.
Bibi Cai tersenyum senang. Dia mengakui kalau dirinya tidak mempunyai apapun yang bisa di banggakan. Tapi, satu hal yang benar-benar membuatnya bangga adalah mempunyai Shen Zhen sebagai putrinya.
Tidak lama, Ruining pulang. Ny. Ning langsung keluar dapur menghampirinya. Dia bertanya Ruining habis darimana? Ruining berbohong kalau dia pergi melihat anjing husky. Dan Ruining hendak bertanya, apakah Ny. Ning mengenal Ny. Ji atau tidak. Tapi, dia mengurungkan niatnya tersebut. Dia takut kalau ibunya akan khawatir jika tahu dia di marahi oleh ibu Ye Lin dan Ye Miao. Dan nanti Ibunya malah tidak mau mengajarkan Ye Lin lagi.
--
Ye Lin mendapat telepon dari Fang Yuan. Fang Yuan melapor kalau Ye Miao barusan menelpon dan bilang kalau cedera-nya sangat parah sehingga dia tidak bisa tampil. Mendengar itu, Ye Lin kaget karena jelas luka Ye Miao tidaklah parah. Tapi, dia juga maklum kalau itu artinya Ye Miao tidak mau tampil. Jadinya, Ye Lin menyarankan pada Fang Yuan untuk mencari pemeran lain untuk menggantikan Ye Miao.
Fang Yuan dengan jujur akhirnya memberitahu kalau dia sudah mendiskusikan masalah ini dengan anggota BEM lainnya. Dan semua merasa tidak ada pengganti yang lebih baik dari Ye Lin.
“Aku?!” kaget Ye Lin.
--

Fang Yuan membawa Shen Zhen ke pentas yang akan mereka gunakan untuk perform nantinya. Dia memberikan pengarahan kepada Shen Zhen. Dan tujuan mereka kemari hari ini adalah untuk mengetes efek pencahayaan panggung nantinya. Shen Zhen mengiyakan.
Tapi, yang membuat Shen Zhen terganggu adalah mengenai Ye Miao yang di gantikan. Ye Miao kan terluka di tangan sebelah kiri dan hanya retak juga, seharusnya tidak akan berefek pada penampilan panggung, kenapa harus di ganti? Fang Yuan jujur memberitahu kalau bukan dia yang menukar tapi Ye Miao yang meminta.
Shen Zhen tampak terkejut saat tahu kalau Ye Miao yang meminta untuk di ganti. Dia bertanya lagi, siapa yang akan menggantikan Ye Miao? Tidak ada yang lebih cocok selain Ye Miao.
“Ada aku,” terdengar suara Ye Lin. Dia baru saja tiba. “Shen Zhen, maaf. Pertukaran pemain memerlukan waktu untuk bisa terbiasa.”
Di saat itu, seorang kru memanggil Fang Yuan untuk datang membantu memeriksa apakah playlist mereka sudah benar. Dan karna Fang Yuan pergi, maka hanya tertinggal Shen Zhen dan Ye Lin di panggung berdua. Dan pengarah efek cahaya mulai mengatur pencahayaan yang sesuai.
“Shen Zhen. Masalah tangga phoenik, aku takut itu hanyalah salah paham,” ujar Ye Lin.
“Salah paham?”
“Aku sudah mencari tahu selama beberapa hari ini. Ada beberapa bagian dari tangga yang komponennya sudah longgar. Tapi, kau tidak bisa membuktikan kalau seseorang merusaknya.”

Shen Zhen tidak terima dengan penjelasan Ye Lin. Apa Ye Lin ingin bilang, dia yang sial? Saat Ruining naik di tangga itu, tidak terjadi apapun. Tapi, saat dia yang naik, tangga jadi rusak? Ye Lin masih sabar dan menjelaskan kalau itu adalah tangga tua. Sudah digunakan 3 tahun untuk acara wisuda. Jika Shen Zhen tidak percaya, dia bisa menunjukkan video wisuda yang ada. Tangga itu hanya di cat ulang dan beberapa komponennya mungkin menjadi longgar ketika di pindah-pindahkan. Ye Lin membahas juga mengenai komentar di postingan forum kampus, penuh dengan komentar yang kejam dan menyebut Ruining sebagai wanita licik. Tapi, mereka berdua kan tahu orang seperti apa itu Ruining. Bagaimanapun, Shen Zhen adalah teman Ruining dan juga orang yang ada di sana saat kejadian itu terjadi. Jadi, dia harap Shen Zhen dapat mengatakan sesuatu di post yang ada.

“Senior, aku tahu apa yang kau maksudkan. Tapi, aku minta maaf. Aku bukan temannya. Dari kecil hingga besar, aku selalu menjadi orang yang di rendahkan. Aku suka mempunyai teman sepertinya, tapi bagaimana? Aku mencoba bermain dengannya dengan mengingat ulang tahunya dan semua hal yang di sukainya. Tapi, apa yang berbeda? Aku tidak tinggal di dunia yang sama dengannya. Dia adalah putri. Dan aku hanyalah kurcaci kecil yang tidak di perlukan yang selalu mengikuti sang putri. Apapun yang dia lakukan, dia selalu mendapat tepuk tangan. Sementara aku, di pandang remeh untuk apapun yang ku lakukan. Pertunjukan ini adalah pertama kalinya aku akan mendapatkan banyak penonton. Meskipun ini hanyalah karakter di panggung, meskipun ini hanyalah drama musikal singkat yang tidak lebih daripada 10 menit, tapi ini tetap adalah hal yang tidak bisa Xia Ruining dapatkan. Aku pikir, ini adalah kesempatan agar semua orang melihat siapa aku sebenarnya. Tapi, apa kau tahu apa yang dia katakan padaku? Dia bilang hal paling membahagiakan saat sukses bukanlah sukses  itu, tapi ketika kau sadar kau sukses, kau mempunyai seseorang untuk kau bagi kebahagiaan itu. Aku tidak punya orang seperti itu. Hanya satu kalimat, sebuah kalimat sederhana, dia mengatakan itu, dan aku langsung  hancur.”
“Shen Zhen. Aku minta maaf. Aku tahu, tidak sopan bagiku untuk mengatakan hal ini, tapi, jika hal ini tidak di hentikan sekarang juga, akan melukai kalian berdua.”
“Senior. Sudah jelas bahwa hanya akulah yang akan terluka,” balas Shen Zhen dan langsung turun dari atas panggung.
--
Ruining di rumah membantu ibunya memperbaiki lukisan. Dia membantu menuangkan pewarna ke piring. Saat sedang melakukan itu, Ruining tiba-tiba berkata kalau Ye Miao yang melakukan ini, maka Ye Miao akan mampu membedakan warna-nya dengan mudah. Ye Miao mempunyai mata yang tajam.
Ny. Ning langsung meluruskan kalau Ye Miao mempuyai penglihatan persepsi warna yang sempurna. Dia mendengar itu dari paman Yan. Ye Miao mampu membedakan intensitas dan saturasi warna jauh lebih akurat daripada komputer. Mendengar itu, Ruining jadi paham mengapa pama Yan sangat menyukai Ye Miao.
Di saat itu, Ny. Ning melihat wajah Ruining yang sedih dan sedang menghitung dengan jarinya. Dia jelas khawatir. Dia menyuruh Ruining agar tidak mengkhawatirkan mengenai masalah suspensi kuliah itu. Ruining berkata kalau dia tidak khawatir. Hanya saja, dia kelihatannya punya sangat banyak teman, tapi ketika masalah ini terjadi, tidak banyak yang memilih untuk percaya padanya.
“Ma, apakah aku… sudah melakukan sesuatu yang salah?” tanya Ruining, sedih. “Apa aku benar-benar menjengkelkan bagi orang lain?”
Mendengar pertanyaan Ruining. Ny. Ning berkata kalau mau apapun yang mereka lakukan, mustahil untuk membuat semua orang menyukai kita. Dan fakta bahwa Ruining bersedia menenangkan pikiran dan bahkan merefleksi diri, dia sangat bahagia melihatnya.
Dan tidak hanya itu, karena Ruining lagi tidak kuliah, dia menyarankan untuk membawa Ruining jalan-jalan. Ruining menolak karena dia tahu ibunya sibuk dan masih harus memperbaiki lukisan. Ny Ning akhirnya menyarankan Ruining untuk pergi ke tempat tinggal paman Yan saja selama beberapa hari ini. Mendengar itu, Ruining langsung bersemangat dan mau berberes sekarang juga.
Tapi, saat itu, malah datang Shen Zhen yang pulang untuk mengambil beberapa barang untuk di bawa ke asrama. Dan dia juga mengajak Ruining bicara berdua dengannya. Ruining setuju dan mengajak Shen Zhen untuk bicara di kamarnya.
Wajah Ny. Ning tampak khawatir melihat Shen Zhen yang mengajak Ruining bicara dan tampak serius.
--

Di dalam kamar Ruining, Shen Zhen langsung menunjukan wajah aslinya. Dia memasang wajah judes dan memberitahu mengenai Ye Miao yang keluar dari drama. Shen Zhen menuduh kalau Ruining yang membuat Ye Miao keluar. Ruining kesal juga dan meminta Shen Zhen agar tidak selalu menyalahkan segala sesuatu yang terjadi kepadanya.
Shen Zhen tetap ngotot kalau Ruining yang membuat Ye Miao memutuskan keluar dari drama. Dan Ruining juga membuat Ye Lin membujuknya untuk membersihkan nama baik Ruining. Dia menyindir Ruining yang licik.
Ruining yang sudah kadung kesal, mengeluarkan ponselnya dan menyarankan agar mereka menelpon Ye Miao sekarang juga. Bertanya langsung pada Ye Miao, apakah dia keluar dari drama, ada hubungannya dengan dirinya atau tidak. Belum juga menelpon, Shen Zhen sudah merebut ponsel Ruining. Dia berkata kalau dia tidak bodoh. Kalau Ruining menelpon seperti ini, emang Ye Miao akan bilang yang sebenarnya apa?!
“Shen Zhen!” marah Ruining. “Kau memfitnahku di depan umum kalau aku yang merusak properti tangga phoenix. Juga menamparku di depan umum. Dan kau bahkan memberikan tanda ‘like’ pada semua komentar negatif yang menyebutkan namaku. Apa aku pernah menyalahkanmu untuk hal itu? Kau kira aku tidak peduli semua itu? Tuduhan itu, makian dan sumpah serapah itu, kau kira aku tidak akan merasa terluka jika membacanya? Aku punya hati dan harga diri. Semua itu sangat mempengaruhiku. Tiap malam aku menangis dan kemudian aku harus berkata pada semuanya kalau aku baik-baik saja dan tidak peduli. Kita sudah saling mengenal sejak lama. Hal apa yang sudah ku lakukan hingga kau sangat membenciku hingga ingin aku mati?! Aku sekarang sudah di skors dari kampus, apa lagi yang kau inginkan? Kau datang mencariku hingga ke rumah, apa ingin menamparku lagi?”
“Kau kira aku tidak berani?” tantang Shen Zhen balik (ampunnnnnn… cantik tapi wataknya sangat jelek)
Ruining juga menantang Shen Zhen untuk menamparnya. Shen Zhen sudah mengangkat tangan untuk menampar Ruining, tapi pas sekali di saat itu, Ny. Ning dan Bibi Cai masuk ke dalam kamar Ruining karena mendengar pertengkaran mereka. Melihat Shen Zhen yang mengangkat tangan untuk menampar Ruining, bibi Cai tentu merasa sangat marah.
Bibi Cai langsung meminta maaf pada Ny. Ning dan Ruining. Dia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak membesarkan dan mengajar Shen Zhen dengan baik. Bibi Cai menangis. Dia mengira selama ini, Shen Zhen mempunyai nilai sekolah yang baik dan hati yang baik. Dia tidak pernah menyangka kalau Shen Zhen sampai melakukan hal seperti itu di kampus (memfitnah Ruining). Dia tidak menyangka kalau Shen Zhen sampai menampar orang dan orang itu adalah Ruining. Dan bahkan membuat Ruining sampai di skors. Semua adalah salahnya. Dia yang salah.
Ny. Ning menenangkan bibi Cai dan menyuruhnya untuk tidak menyalahkan diri. Ini masalah yang terjadi di antara Ruining dan Shen Zhen, dan biarkan mereka yang menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Bibi Cai tidak bisa. Dia sudah berkerja di rumah keluarga Xia selama 10 tahun dan melihat sendiri bagaimana Ruining tumbuh. Dia tahu kalau Ruining adalah anak yang baik.
“A Zhen, bukankah ibu selalu menyuruhmu untuk merasa bersyukur atas apa yang sudah kau terima? Siapa yang membayar uang sekolahmu? Siapa yang membelikan semua makanan yang kau makan dan pakaian yang kau gunakan?!!” marah Bibi Cai.
“Uang?! Semua karna uang. Karena uang aku harus merasa inferior padanya? Aku lah yang jatuh dari tangga. Aku korbannya. Kenapa tidak ada satu orangpun yang percaya padaku? Kenapa semua orang menyalahkanku?” marah dan tangis Shen Zhen. “Apa dia begitu baiknya? Dia itu orang berbisa!!!”

Plak! Bibi Cai menampar Shen Zhen karena ucapannya yang sudah sangat kurang ajar. Ruining dan Ny. Ning terkejut. Ny. Ning bahkan langsung menahan tangan Bibi Cai agar tidak memukuli Shen Zhen. Bibi Cai sudah sangat kecewa dan marah, menyuruh Shen Zhen untuk minta maaf sekarang juga pada Ruining!
Shen Zhen menatap ibunya dengan pandangan penuh amarah. Tangisnya sudah terhenti. Dia balik menatap Ruining dan pergi keluar dari kamar tanpa mengucapkan apapun. Bibi Cai semakin sedih dan menangis meminta maaf pada Ny. Ning dan Ruining. Ny. Ning menenangkannya dan berkata kalau ini hanya pertengkaran anak-anak, bukan salah bibi Cai.

Shen Zhen keluar dari rumah keluarga Xia. Dia teringat saat Ye Miao ingin melukisnya. Dia sangat senang saat itu, tapi kemudian tahu kalau itu hanyalah rencana Ye Miao dan Ruining untuk membuatnya tidak sadar kalau Ruining pergi keluar camp dengan Ye Lin. Shen Zhen kemudian teringat saat dia marah pada Ruining karena uang di seprai-nya hilang. Dan saat pria di tempat basket memaksanya menerima roti yang ingin di buang. Dan terakhir, ibunya menamparnya dan menyuruhnya untuk meminta maaf pada Ruining.
“Aku tidak punya apapun selain harga diri ku ini. Tapi, kau merampas apa yang ku miliki hari ini. Tidak ada satupun yang berada di pihakku. Bahkan tidak ada kata-kata sederhana seperti : Shen Zhen, jangan takut. Aku selalu mundur dan mundur dan kalian malah menginjakku. Apa yang sudah kalian lakukan bersama, aku akan mengingat semuanya dengan jelas. Kau bilang, aku bukanlah putri, bukan phoenix, dan kau mendorongku hingga masuk ke dalam api dan ingin melihatku terbakar hingga menjadi abu,” pikir Shen Zhen, penuh dengan kebencian.
“Aku tidak akan memberikan apa yang kau inginkan. Karena aku tidak takut apapun. Aku tidak punya apapun. Tidak ada yang ku pedulikan. Kau yang memulai api. Dan suatu hari kau yang akan di makan oleh api itu. Aku bersumpah,” tekad Shen Zhen.
--

Ye Lin pergi ke kamar asrama Ye Miao karena dia mendengar dari ibu kalau Ye Miao meminta keluar dari rumah sakit. Ye Lin malah menggoda Ye Miao yang kembali ke asrama. Padahal, dia mengira kalau Ye Miao akan menggunakan kesempatan ini untuk libur sejenak dari kuliah. Chen Mo yang mendengar ucapan Ye Lin, malah setuju dengan Ye Lin. Ye Miao jelas kesal.
Untungnya, Chen Mo sadar diri. Dia meminta izin untuk mandi dan membiarkan mereka berdua untuk bicara dengan santai.

Ye Miao melihat wajah sedih Ye Lin dan bertanya ada apa? Ye Lin memberitahu kalau dia menelpon Ruining, tapi tidak di angkat. Dia tidak tahu bagaimana keadaan Ruining. Ye Miao menenangkan Ye Lin kalau Ruining baik-baik saja.
“Bagaimana kau tahu?”
Ye Miao ragu untuk memberitahu, “Dia menjengukku di rumah sakit hari ini.”
“Oh. Bagaimana keadaannya? Dia baik-baik saja?”
“Dari luar, dia terlihat baik-baik saja. Tapi, aku merasa dia pasti merasa sangat marah di dalam dirinya. Dia orang yang benci di salahpahami oleh orang lain.”
Mendengar ucapan Ye Miao, Ye Lin menjadi semakin sedih. Dia menyadari kalau terkadang, Ye Miao mengenal Ruining lebih baik dari dirinya. Ye Lin kemudian bertanya, kenapa Ye Miao tidak mencurigai Ruining sama sekali sebagai pelaku dari kerusakan properti itu?
“Aku tidak tahu alasannya. Hanya insting, ku rasa,” jawab Ye Miao jujur. “Ke, kenapa kau menanyakan hal ini? Apa kau masih mencurigai Xia Ruining?”
“Tidak. Aku percaya padanya. Hanya saja, seharusnya aku percaya dari awal padanya melalui instingku.”
--

Ye Lin sudah pergi. Dan Ye Miao berbaring untuk tidur. Tapi, dia kesulitan terlelap. Dia memikirkan sesuatu. Dan akhirnya, memutuskan untuk mengirim pesan pada Ruining, bertanya apakah Ruining sudah tidur atau belum.


Post a Comment

Previous Post Next Post