Sinopsis C-Drama : Love You Like the
Mountain and Ocean Episode 12
Images by : Youku
“Prof. Ning. Kau sudah
mempunyai teman yang berada di posisi tinggi, kenapa repot-repot menemuiku
lagi?” sinis dir. Gu.
Ny. Ning jadi bingung dengan
maksud dir. Gu.
--
Ny. Ning berjalan ke belakang
taman kampus. Dan kebetulan sekali, Shen Zhen melihatnya. Karena rasa
penasaran, dia malah mengikuti Ny. Ning diam-diam.
Di sana ada tn. Ye yang sedang
memberi pengarahan mengenai pembangunan perpustakaan yang akan di lakukan. Melihat
tempat itu, tn. Ye malah mengingat masa lalunya. Dia berujar kalau sudah 20
tahun berlalu dan tempat ini belum berubah sama sekali.
Ny. Ning akhirnya bertemu
dengannya. Sekretaris tn. Ye segera pamit kembali duluan ke mobil. Ny. Ning
mendekati tn. Ye dan berkata kalau ternyata tn. Ye adalah teman yang berada di
posisi tinggi yang di sebukan dir. Ye. Dia berterimakasih atas bantuan tn. Ye.
Shen Zhen melihat mereka
berdua. Dan diam-diam, dia memotret tn. Ye.
--
Ruining selesai menjenguk Ye
Miao. Dan saat keluar dari rumah sakit, dia bertemu dengan Ny. Ji. Ny. Ji
menyapanya dan memperkenalkan diri sebagai ibu dari Ye Lin dan Ye Miao. Dengan
sopan, Ruining menyapa dan memberi salam. Ny. Ji mengingatkan kalau mereka
sudah pernah bertemu sekali (di episode 01) dan mengajak Ruining untuk bicara
sebentar dengannya.
--
Shen Zhen sudah kembali ke
kamar asrama. Dan dia melihat foto tn. Ye yang di ambilnya tadi. Dia penasaran
tentang siapa pria itu dan kenapa bertemu Ny. Ning di tempat terpencil seperti
tadi?
--
Ny. Ji dan Ruining duduk di
taman dan bicara berdua. Ny. Ji menyebut kalau Ruining mirip seperti Ny. Ning
saat berusia 20-an. Mendengar ucapan itu, Ruining jadi bertanya, apakah Ny. Ji
mengenal ibunya? Ny. Ji tersenyum dan berkata kalau sepertinya Ny. Ning tidak
pernah membicarakan mengenai dirinya pada Ruining. Ruining bersikap ramah
dengan mengudang Ny. Ji untuk datang ke rumahnya jika ada waktu.
Ny. Ji menolak. Dan bahkan
berkata kalau keluarga mereka lebih baik tidak menjadi dekat. Ruining jelas
bingung.
“Ruining, aku tidak yakin
bagaimana Ning Mo mengajarkan dan membesarkanmu. Tapi, di postingan forum
kampus kita semuanya adalah tentangmu.”
“Tante, itu semua hanyalah
rumor. Aku tidak merusak alat properti.”
“Benar, bahkan jika itu adalah
rumor, bagaimana dengan yang lain?”
Ruining bingung. Yang mana
lagi? Ny. Ji membahas mengenai video Ye Lin yang menerbangkan balon di luar
jendela asrama Ruining dan juga hadiah yang Ruining dapatkan bersama Ye Miao
(saat di camp militer karena menyelamatkan anjing). Dalam satu forum, dua nama
putranya di sebut karena Ruining. Apa yang Ruining lakukan hingga kedua
putranya sampai seperti ini? Yang satu menerbangkan bola dan yang satu lagi
hampir mematahkan tangannya karena Ruining.
“Apa ibumu ada mengajarkanmu
kalau anak perempuan haruslah menjadi terhormat?!” ujar Ny. Ji dengan nada
keras. “Ya. Aku tahu kalau Ye Lin ingin masuk ke Qingrui Hall. Itu adalah
keinginannya. Sekarang, tampaknya aku harus ikut campur. Jadi, tolong katakan pada
ibumu kalau Ye Lin tidak memerlukan pengajar. Bahkan jika dia memerlukannya,
masih ada banyak ahli di blue aid
foundation yang bisa di pilihnya. Kau mengerti?”
“Tante, aku mengerti,” ujar
Ruining, tapi wajahnya tampak tersinggung.
“Aku tahu kalau kau adalah
gadis pintar. Sudahlah, pulanglah sekarang. Dan juga, jangan datang ke rumah
sakit mulai dari sekarang. Ye Miao masih punya banyak orang lain yang bisa
menjaganya.”
Usai mengatakan semua itu, Ny.
Ji beranjak pergi. Tapi, Ruining memanggilnya lagi.
“Tante, tunggu sebentar.”
“Ada apa lagi?”
“Anda sudah mengatakan semua
yang ingin Anda katakan padaku, maka aku bisa memberikan respon-ku kan?” ujar
Ruining. “Pertama, bukan aku yang memposting semua itu di forum. Tapi, aku
sudah membuat Ye Miao dan Ye Lin terkena masalah, dan aku akan meminta maaf
atas hal itu. Dan itu akan menjadi keputusan mereka, entah mau memaafkanku atau
tidak. Kedua, Ye Lin datang secara pribadi meminta untuk di ajar oleh ibuku,
dia bahkan memintanya setiap saat. Jadi, jika Anda tidak menyetujuinya, tidak
ingin dia melakukannya, maka Ye Lin harus datang ke Qingrui Hall dan
menjelaskannya. Ketiga, Anda bertanya padaku apakah ibuku ada mengajariku
menjadi gadis terhormat. Jika aku bilang ada, Anda mungkin tidak akan percaya
padaku. Tapi, ada satu hal yang ibuku katakan padaku. Itu adalah, dia tidak
akan pernah mengkritik ibu orang lain di hadapan orang itu. Dan aku bangga
padanya atas hal itu. Itulah yang aku percayai dengan menjadi terhormat. Tante,
menurutmu?”
--
Pembicaraan dengan Ny. Ji sudah
selesai dan Ruining dalam perjalanan pulang. Dia menghela nafas dan memukul
kepalanya sendiri karena tidak menerima saja semua ucapan Ny. Ji tadi dan malah
membalas. Dia tidak menyangka telah melawan ibu Ye Lin dan Ye Miao. Tapi,
sedetik kemudian, dia berubah pikiran. Ny. Ji boleh saja membicarakan hal buruk
mengenai dirinya, tapi tidak boleh mengenai ibunya. Jadi, tindakannya untuk
membalas perkataan Ny. Ji sudah benar.
Sedetik kemudian, Ruining
menyesal lagi. Harusnya tadi dia membalas dengan lebih baik.
--
Di dalam rumah,
Ny. Ning dan bibi Cai sedang
memotong sayur dan membuat bakso ulang. Ny. Ning meminta maaf karena bibi Cai
harus membantunya membuat ulang semuanya lagi. Ini semua adalah salah Ruining. Tapi,
dia masih tidak tahu untuk apa Ruining mengambil makanan anjing?
Ny. Ning juga berkata akan
menegur Ruining saat Ruining pulang. Bibi Cai langsung melarang. Dia memuji
Ruining sebagai anak baik. Dia telah memperhatikan Ruining tumbuh selama ini
dan sangat berterimakasih karna Ruining sudah mau menjaga Shen Zhen juga. Ny.
Ning tersenyum dan membalas kalau Shen Zhen serta Ruining saling menjaga satu
sama lain. Dan Shen Zhen juga adalah anak yang baik. Shen Zhen sangat peka dan
pandai belajar.
Bibi Cai tersenyum senang. Dia
mengakui kalau dirinya tidak mempunyai apapun yang bisa di banggakan. Tapi,
satu hal yang benar-benar membuatnya bangga adalah mempunyai Shen Zhen sebagai
putrinya.
Tidak lama, Ruining pulang. Ny.
Ning langsung keluar dapur menghampirinya. Dia bertanya Ruining habis darimana?
Ruining berbohong kalau dia pergi melihat anjing husky. Dan Ruining hendak bertanya, apakah Ny. Ning mengenal Ny. Ji
atau tidak. Tapi, dia mengurungkan niatnya tersebut. Dia takut kalau ibunya
akan khawatir jika tahu dia di marahi oleh ibu Ye Lin dan Ye Miao. Dan nanti
Ibunya malah tidak mau mengajarkan Ye Lin lagi.
--
Ye Lin mendapat telepon dari
Fang Yuan. Fang Yuan melapor kalau Ye Miao barusan menelpon dan bilang kalau
cedera-nya sangat parah sehingga dia tidak bisa tampil. Mendengar itu, Ye Lin
kaget karena jelas luka Ye Miao tidaklah parah. Tapi, dia juga maklum kalau itu
artinya Ye Miao tidak mau tampil. Jadinya, Ye Lin menyarankan pada Fang Yuan
untuk mencari pemeran lain untuk menggantikan Ye Miao.
Fang Yuan dengan jujur akhirnya
memberitahu kalau dia sudah mendiskusikan masalah ini dengan anggota BEM
lainnya. Dan semua merasa tidak ada pengganti yang lebih baik dari Ye Lin.
“Aku?!” kaget Ye Lin.
--
Fang Yuan membawa Shen Zhen ke
pentas yang akan mereka gunakan untuk perform nantinya. Dia memberikan
pengarahan kepada Shen Zhen. Dan tujuan mereka kemari hari ini adalah untuk
mengetes efek pencahayaan panggung nantinya. Shen Zhen mengiyakan.
Tapi, yang membuat Shen Zhen
terganggu adalah mengenai Ye Miao yang di gantikan. Ye Miao kan terluka di
tangan sebelah kiri dan hanya retak juga, seharusnya tidak akan berefek pada
penampilan panggung, kenapa harus di ganti? Fang Yuan jujur memberitahu kalau
bukan dia yang menukar tapi Ye Miao yang meminta.
Shen Zhen tampak terkejut saat
tahu kalau Ye Miao yang meminta untuk di ganti. Dia bertanya lagi, siapa yang
akan menggantikan Ye Miao? Tidak ada yang lebih cocok selain Ye Miao.
“Ada aku,” terdengar suara Ye
Lin. Dia baru saja tiba. “Shen Zhen, maaf. Pertukaran pemain memerlukan waktu
untuk bisa terbiasa.”
Di saat itu, seorang kru
memanggil Fang Yuan untuk datang membantu memeriksa apakah playlist mereka
sudah benar. Dan karna Fang Yuan pergi, maka hanya tertinggal Shen Zhen dan Ye
Lin di panggung berdua. Dan pengarah efek cahaya mulai mengatur pencahayaan
yang sesuai.
“Shen Zhen. Masalah tangga
phoenik, aku takut itu hanyalah salah paham,” ujar Ye Lin.
“Salah paham?”
“Aku sudah mencari tahu selama
beberapa hari ini. Ada beberapa bagian dari tangga yang komponennya sudah
longgar. Tapi, kau tidak bisa membuktikan kalau seseorang merusaknya.”
Shen Zhen tidak terima dengan
penjelasan Ye Lin. Apa Ye Lin ingin bilang, dia yang sial? Saat Ruining naik di
tangga itu, tidak terjadi apapun. Tapi, saat dia yang naik, tangga jadi rusak?
Ye Lin masih sabar dan menjelaskan kalau itu adalah tangga tua. Sudah digunakan
3 tahun untuk acara wisuda. Jika Shen Zhen tidak percaya, dia bisa menunjukkan
video wisuda yang ada. Tangga itu hanya di cat ulang dan beberapa komponennya
mungkin menjadi longgar ketika di pindah-pindahkan. Ye Lin membahas juga
mengenai komentar di postingan forum kampus, penuh dengan komentar yang kejam
dan menyebut Ruining sebagai wanita licik. Tapi, mereka berdua kan tahu orang
seperti apa itu Ruining. Bagaimanapun, Shen Zhen adalah teman Ruining dan juga
orang yang ada di sana saat kejadian itu terjadi. Jadi, dia harap Shen Zhen
dapat mengatakan sesuatu di post yang ada.
“Senior, aku tahu apa yang kau
maksudkan. Tapi, aku minta maaf. Aku bukan temannya. Dari kecil hingga besar,
aku selalu menjadi orang yang di rendahkan. Aku suka mempunyai teman
sepertinya, tapi bagaimana? Aku mencoba bermain dengannya dengan mengingat
ulang tahunya dan semua hal yang di sukainya. Tapi, apa yang berbeda? Aku tidak
tinggal di dunia yang sama dengannya. Dia adalah putri. Dan aku hanyalah
kurcaci kecil yang tidak di perlukan yang selalu mengikuti sang putri. Apapun
yang dia lakukan, dia selalu mendapat tepuk tangan. Sementara aku, di pandang
remeh untuk apapun yang ku lakukan. Pertunjukan ini adalah pertama kalinya aku
akan mendapatkan banyak penonton. Meskipun ini hanyalah karakter di panggung,
meskipun ini hanyalah drama musikal singkat yang tidak lebih daripada 10 menit,
tapi ini tetap adalah hal yang tidak bisa Xia Ruining dapatkan. Aku pikir, ini
adalah kesempatan agar semua orang melihat siapa aku sebenarnya. Tapi, apa kau
tahu apa yang dia katakan padaku? Dia bilang hal paling membahagiakan saat
sukses bukanlah sukses itu, tapi ketika
kau sadar kau sukses, kau mempunyai seseorang untuk kau bagi kebahagiaan itu.
Aku tidak punya orang seperti itu. Hanya satu kalimat, sebuah kalimat
sederhana, dia mengatakan itu, dan aku langsung
hancur.”
“Shen Zhen. Aku minta maaf. Aku
tahu, tidak sopan bagiku untuk mengatakan hal ini, tapi, jika hal ini tidak di
hentikan sekarang juga, akan melukai kalian berdua.”
“Senior. Sudah jelas bahwa
hanya akulah yang akan terluka,” balas Shen Zhen dan langsung turun dari atas
panggung.
--
Ruining di rumah membantu
ibunya memperbaiki lukisan. Dia membantu menuangkan pewarna ke piring. Saat
sedang melakukan itu, Ruining tiba-tiba berkata kalau Ye Miao yang melakukan
ini, maka Ye Miao akan mampu membedakan warna-nya dengan mudah. Ye Miao
mempunyai mata yang tajam.
Ny. Ning langsung meluruskan
kalau Ye Miao mempuyai penglihatan persepsi warna yang sempurna. Dia mendengar
itu dari paman Yan. Ye Miao mampu membedakan intensitas dan saturasi warna jauh
lebih akurat daripada komputer. Mendengar itu, Ruining jadi paham mengapa pama
Yan sangat menyukai Ye Miao.
Di saat itu, Ny. Ning melihat
wajah Ruining yang sedih dan sedang menghitung dengan jarinya. Dia jelas
khawatir. Dia menyuruh Ruining agar tidak mengkhawatirkan mengenai masalah
suspensi kuliah itu. Ruining berkata kalau dia tidak khawatir. Hanya saja, dia
kelihatannya punya sangat banyak teman, tapi ketika masalah ini terjadi, tidak
banyak yang memilih untuk percaya padanya.
“Ma, apakah aku… sudah
melakukan sesuatu yang salah?” tanya Ruining, sedih. “Apa aku benar-benar
menjengkelkan bagi orang lain?”
Mendengar pertanyaan Ruining.
Ny. Ning berkata kalau mau apapun yang mereka lakukan, mustahil untuk membuat
semua orang menyukai kita. Dan fakta bahwa Ruining bersedia menenangkan pikiran
dan bahkan merefleksi diri, dia sangat bahagia melihatnya.
Dan tidak hanya itu, karena
Ruining lagi tidak kuliah, dia menyarankan untuk membawa Ruining jalan-jalan.
Ruining menolak karena dia tahu ibunya sibuk dan masih harus memperbaiki
lukisan. Ny Ning akhirnya menyarankan Ruining untuk pergi ke tempat tinggal
paman Yan saja selama beberapa hari ini. Mendengar itu, Ruining langsung
bersemangat dan mau berberes sekarang juga.
Tapi, saat itu, malah datang
Shen Zhen yang pulang untuk mengambil beberapa barang untuk di bawa ke asrama.
Dan dia juga mengajak Ruining bicara berdua dengannya. Ruining setuju dan
mengajak Shen Zhen untuk bicara di kamarnya.
Wajah Ny. Ning tampak khawatir
melihat Shen Zhen yang mengajak Ruining bicara dan tampak serius.
--
Di dalam kamar Ruining, Shen
Zhen langsung menunjukan wajah aslinya. Dia memasang wajah judes dan
memberitahu mengenai Ye Miao yang keluar dari drama. Shen Zhen menuduh kalau
Ruining yang membuat Ye Miao keluar. Ruining kesal juga dan meminta Shen Zhen
agar tidak selalu menyalahkan segala sesuatu yang terjadi kepadanya.
Shen Zhen tetap ngotot kalau
Ruining yang membuat Ye Miao memutuskan keluar dari drama. Dan Ruining juga
membuat Ye Lin membujuknya untuk membersihkan nama baik Ruining. Dia menyindir
Ruining yang licik.
Ruining yang sudah kadung
kesal, mengeluarkan ponselnya dan menyarankan agar mereka menelpon Ye Miao
sekarang juga. Bertanya langsung pada Ye Miao, apakah dia keluar dari drama,
ada hubungannya dengan dirinya atau tidak. Belum juga menelpon, Shen Zhen sudah
merebut ponsel Ruining. Dia berkata kalau dia tidak bodoh. Kalau Ruining
menelpon seperti ini, emang Ye Miao akan bilang yang sebenarnya apa?!
“Shen Zhen!” marah Ruining.
“Kau memfitnahku di depan umum kalau aku yang merusak properti tangga phoenix. Juga
menamparku di depan umum. Dan kau bahkan memberikan tanda ‘like’ pada semua
komentar negatif yang menyebutkan namaku. Apa aku pernah menyalahkanmu untuk
hal itu? Kau kira aku tidak peduli semua itu? Tuduhan itu, makian dan sumpah
serapah itu, kau kira aku tidak akan merasa terluka jika membacanya? Aku punya
hati dan harga diri. Semua itu sangat mempengaruhiku. Tiap malam aku menangis
dan kemudian aku harus berkata pada semuanya kalau aku baik-baik saja dan tidak
peduli. Kita sudah saling mengenal sejak lama. Hal apa yang sudah ku lakukan
hingga kau sangat membenciku hingga ingin aku mati?! Aku sekarang sudah di skors
dari kampus, apa lagi yang kau inginkan? Kau datang mencariku hingga ke rumah,
apa ingin menamparku lagi?”
“Kau kira aku tidak berani?”
tantang Shen Zhen balik (ampunnnnnn… cantik tapi
wataknya sangat jelek)
Ruining juga
menantang Shen Zhen untuk menamparnya. Shen Zhen sudah mengangkat tangan untuk
menampar Ruining, tapi pas sekali di saat itu, Ny. Ning dan Bibi Cai masuk ke
dalam kamar Ruining karena mendengar pertengkaran mereka. Melihat Shen Zhen
yang mengangkat tangan untuk menampar Ruining, bibi Cai tentu merasa sangat
marah.
Bibi Cai
langsung meminta maaf pada Ny. Ning dan Ruining. Dia menyalahkan dirinya
sendiri karena tidak membesarkan dan mengajar Shen Zhen dengan baik. Bibi Cai
menangis. Dia mengira selama ini, Shen Zhen mempunyai nilai sekolah yang baik
dan hati yang baik. Dia tidak pernah menyangka kalau Shen Zhen sampai melakukan
hal seperti itu di kampus (memfitnah Ruining). Dia tidak menyangka kalau Shen
Zhen sampai menampar orang dan orang itu adalah Ruining. Dan bahkan membuat
Ruining sampai di skors. Semua adalah salahnya. Dia yang salah.
Ny. Ning
menenangkan bibi Cai dan menyuruhnya untuk tidak menyalahkan diri. Ini masalah
yang terjadi di antara Ruining dan Shen Zhen, dan biarkan mereka yang
menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Bibi Cai tidak
bisa. Dia sudah berkerja di rumah keluarga Xia selama 10 tahun dan melihat
sendiri bagaimana Ruining tumbuh. Dia tahu kalau Ruining adalah anak yang baik.
“A Zhen,
bukankah ibu selalu menyuruhmu untuk merasa bersyukur atas apa yang sudah kau
terima? Siapa yang membayar uang sekolahmu? Siapa yang membelikan semua makanan
yang kau makan dan pakaian yang kau gunakan?!!” marah Bibi Cai.
“Uang?! Semua
karna uang. Karena uang aku harus merasa inferior padanya? Aku lah yang jatuh
dari tangga. Aku korbannya. Kenapa tidak ada satu orangpun yang percaya padaku?
Kenapa semua orang menyalahkanku?” marah dan tangis Shen Zhen. “Apa dia begitu
baiknya? Dia itu orang berbisa!!!”
Plak! Bibi Cai menampar Shen Zhen karena ucapannya yang sudah sangat
kurang ajar. Ruining dan Ny. Ning terkejut. Ny. Ning bahkan langsung menahan
tangan Bibi Cai agar tidak memukuli Shen Zhen. Bibi Cai sudah sangat kecewa dan
marah, menyuruh Shen Zhen untuk minta maaf sekarang juga pada Ruining!
Shen Zhen
menatap ibunya dengan pandangan penuh amarah. Tangisnya sudah terhenti. Dia
balik menatap Ruining dan pergi keluar dari kamar tanpa mengucapkan apapun.
Bibi Cai semakin sedih dan menangis meminta maaf pada Ny. Ning dan Ruining. Ny.
Ning menenangkannya dan berkata kalau ini hanya pertengkaran anak-anak, bukan
salah bibi Cai.
Shen Zhen
keluar dari rumah keluarga Xia. Dia teringat saat Ye Miao ingin melukisnya. Dia
sangat senang saat itu, tapi kemudian tahu kalau itu hanyalah rencana Ye Miao
dan Ruining untuk membuatnya tidak sadar kalau Ruining pergi keluar camp dengan
Ye Lin. Shen Zhen kemudian teringat saat dia marah pada Ruining karena uang di
seprai-nya hilang. Dan saat pria di tempat basket memaksanya menerima roti yang
ingin di buang. Dan terakhir, ibunya menamparnya dan menyuruhnya untuk meminta
maaf pada Ruining.
“Aku tidak punya apapun selain harga diri
ku ini. Tapi, kau merampas apa yang ku miliki hari ini. Tidak ada satupun yang
berada di pihakku. Bahkan tidak ada kata-kata sederhana seperti : Shen Zhen, jangan takut. Aku selalu mundur dan mundur dan kalian
malah menginjakku. Apa yang sudah kalian lakukan bersama, aku akan mengingat
semuanya dengan jelas. Kau bilang, aku bukanlah putri, bukan phoenix, dan kau
mendorongku hingga masuk ke dalam api dan ingin melihatku terbakar hingga
menjadi abu,” pikir Shen Zhen, penuh dengan kebencian.
“Aku tidak
akan memberikan apa yang kau inginkan. Karena aku tidak takut apapun. Aku tidak
punya apapun. Tidak ada yang ku pedulikan. Kau yang memulai api. Dan suatu hari
kau yang akan di makan oleh api itu. Aku bersumpah,” tekad Shen Zhen.
--
Ye Lin pergi
ke kamar asrama Ye Miao karena dia mendengar dari ibu kalau Ye Miao meminta
keluar dari rumah sakit. Ye Lin malah menggoda Ye Miao yang kembali ke asrama.
Padahal, dia mengira kalau Ye Miao akan menggunakan kesempatan ini untuk libur
sejenak dari kuliah. Chen Mo yang mendengar ucapan Ye Lin, malah setuju dengan
Ye Lin. Ye Miao jelas kesal.
Untungnya,
Chen Mo sadar diri. Dia meminta izin untuk mandi dan membiarkan mereka berdua
untuk bicara dengan santai.
Ye Miao
melihat wajah sedih Ye Lin dan bertanya ada apa? Ye Lin memberitahu kalau dia
menelpon Ruining, tapi tidak di angkat. Dia tidak tahu bagaimana keadaan
Ruining. Ye Miao menenangkan Ye Lin kalau Ruining baik-baik saja.
“Bagaimana kau
tahu?”
Ye Miao ragu
untuk memberitahu, “Dia menjengukku di rumah sakit hari ini.”
“Oh. Bagaimana
keadaannya? Dia baik-baik saja?”
“Dari luar,
dia terlihat baik-baik saja. Tapi, aku merasa dia pasti merasa sangat marah di
dalam dirinya. Dia orang yang benci di salahpahami oleh orang lain.”
Mendengar
ucapan Ye Miao, Ye Lin menjadi semakin sedih. Dia menyadari kalau terkadang, Ye
Miao mengenal Ruining lebih baik dari dirinya. Ye Lin kemudian bertanya, kenapa
Ye Miao tidak mencurigai Ruining sama sekali sebagai pelaku dari kerusakan
properti itu?
“Aku tidak
tahu alasannya. Hanya insting, ku rasa,” jawab Ye Miao jujur. “Ke, kenapa kau menanyakan hal ini? Apa
kau masih mencurigai Xia Ruining?”
“Tidak. Aku
percaya padanya. Hanya saja, seharusnya aku percaya dari awal padanya melalui
instingku.”
--
Ye Lin sudah
pergi. Dan Ye Miao berbaring untuk tidur. Tapi, dia kesulitan terlelap. Dia
memikirkan sesuatu. Dan akhirnya, memutuskan untuk mengirim pesan pada Ruining,
bertanya apakah Ruining sudah tidur atau belum.