Sinopsis C-Drama : Love You Like the
Mountain and Ocean Episode 17
Images by : Youku
Ye Miao juga
kembali ke kamar asrama-nya dengan linglung. Tapi, kemudian, setelah masuk, dia
tertawa dan tersenyum sangat lebar karena bisa berciuman dengan Ruining. Dia
sampai tidak sadar kalau ada Chen Mo di dalam kamar.
Chen Mo yang
melihat tingkah anehnya, tampak takut dan bertanya apa yang terjadi pada Ye Miao?
Ye Miao malah mendekat dengan sangat bahagia pada Chen Mo.
Sialnya
lagi-lagi, mahasiswa dari kamar sebelah masuk tanpa mengetuk pintu lagi dan
salah paham. Dia mengira kalau Chen Mo dan Ye Miao lagi bermesraan.
--
Fang Yuan mengumpulkan semua peserta drama untuk memberikan pengumuman. Sebelum penampilan resmi mereka, semua petinggi kampus dan bahkan direktur stasiun TV akan datang untuk melihat dan menilai, malam ini. Jadi, dia mohon agar semuanya berakting dengan serius dan baik nantinya. Dan juga, untuk mereka yang tidak tampil, tetap ada tugas. Bertepuk tangan dengan keras usai pentas dan buat seolah itu spontan, agar penonton lainnya juga ikut tepuk tangan.
Dan juga yang
paling penting untuk yang tampil adalah ekspresi wajah. Harus tunjukkan ekspresi
yang bagus dan sesuai, sehingga para penonton, setelah menonton drama akan
berujar : “Wow, sangat hebat!! Sangat menarik! Sangat menyenangkan! Ingin
nonton ulang!”
Di saat itu, direktur Li datang. Dia memanggil nama Ruining dan memberitahu kalau Kepala Sekola di SD kota Taoli (tn. Xie) menelpon kampus dan mengucapkan terimakasih atas 40set baju yang Ruining donasikan. Ruining langsung meluruskan pada dir. Li kalau orang yang membeli baju itu adalah Ye Miao.
Semua langsung
bersorak. Ye Lin tampaknya cemburu. Dir. Li menghentikan mereka dan menyuruh
mereka untuk lanjut latihan lagi.
Tapi, tetap
saja, banyak yang kepo. Mereka ingin tahu apa hubungan Ruining dan Ye Miao?
Huahua masih kepo. Mumpung Ye Miao tidak ada, dia minta Ruinin jujur ada hubungan apa dengan Ye Miao? Sudah sampai mana hubungan mereka? Sudah ada pernyataan cinta? Ruining jadi teringat saat Ye Miao menciumnya kemarin malam. Itu bukan pernyataan cinta, tapi bisa di artikan pernyataan cinta juga kan?
Huahua jadi
makin penasaran dan meminta Ruining bercerita. Ruining malah mengalihkan topik
dengan bertanya perkembangan hubungan Huahua dan Chen Mo? Huahua tiba-tiba
mengeluarkan termos dan meminta Ruining untuk memberikannya pada Chen Mo. Itu
adalah sup tremella yang di buatnya.
“Wow, kau jadi
bisa masak ya. Tapi, kenapa tidak kau berikan sendiri padanya?”
“Aku itu
perempuan. Tidak bisa terlalu langsung. Ini saat aku membutuhkan mak comblang,
yaitu kau,” balas Huahua.
Mereka terus
berbincang, tidak sadar kalau Ye Lin masih ada di sana dan mendengar semua
pembicaraan mereka.
--
Fang Yuan memberikan pengarahan pada Shen Zhen mengenai tata panggung dan pencahayaan nantinya. Saat itu, Ruining lewat. Fang Yuan langsung memarahinya karena Ruining adalah penonton. Jangan jadi kebiasaan dengan pergi ke belakang panggung. Ruining menjelaskan kalau dia hendak mencari seseorang (Chen Mo). Dan sejak kapan pulang belakang panggung jadi area terlarang?
“Kalau mau cari orang boleh saja. Tapi, yang menjatuhkan properti adalah kau kan?” balas Fang Yuan, menyindir masalah tangga phoenix itu lagi.
Shen Zhen
tersenyum sinis. Senang.
“Apa
maksudmu?” marah Ruining.
“Walaupun
investigasinya tidak menemukan apapun, tapi kami harus tetap berhati-hati
terhadap sikap jahat seperti orang yang menyakiti siswa lainnya.”
Ruining menegaskan kalau bukan dia pelakunya. Harus berapa kali dia mengulangnya?! Fang Yuan malah membalas kalau Ruining tidak perlu mengatakannya padanya karena itu bukan haknya memutuskan. Apalagi orang yang menolong Ruining adalah orang dengan posisi tinggi. Ruining bahkan pergi ke kota Taoli dan melakukan amal saat di skors. Ah, mungkin itulah keuntungan punya koneksi dengan orang tinggi, jadi ada yang mendukung selalu.
Ruining kesal.
Dia menyindir kalau untuk membeli 40 set baju, dia tidak perlu bantuah orang
lain. Eh, tapi mungkin Fang Yuan perlu tuh.
“Xia Ruining,
apa maksudmu?”
“Maksud dari
perkataan kakak tadi, itu jugalah maksud perkataanku. Apa kau tidak ngerti?”
balas Ruining. “Eh, Shen Zhen. Kau kan pintar. Apa bisa kau menjelaskannya padanya?”
Eh, tidak di
sangka Shen Zhen malah menyerang Ruining dengan perkataannya. “Kak Fang Yuan,
mungkin bagi seseorang 40 set baju itu bukanlah apa-apa. Mereka kan orang
kaya.”
“Benar ya. Keluarga Xia kan kaya. Keluarga Ye juga kaya. Tapi, itu bukan hal yang patut di banggakan. Xia Ruining. Itu kan uang orang tuamu. Kau tidak pernah menghasilkannya sendiri. Kau menghabiskan uang keluargamu untuk berbuat amal atas namamu, dan itu bukan hal yang layak di sebutkan. Dan kau bahkan membelinya dengan uang dari keluarga orang lain. hahaha. Betapa hebatnya kau!” ujar Fang Yuan, merasa menang.
Wowww, Ruining terpancing. Berapa sih harga 40 set baju hingga Fang Yuan seperti ini. Fang Yuan membalas kalau bagi orang kaya, itu mungkin tidak seberapa. Fang Yuan bahkan menyebut Ruining sebagai pemboros. Shen Zhen tertawa mendengar hinaan Fang Yuan pada Ruining.
Ruining tidak
terima di sebut demikian. Dia menantang balik Fang Yuan, bagaimana jika dia
bisa mendapatkan uang untuk membeli 40 set pakaian itu?
“Ruining,
berhenti bertengkar jika kau tidak bia menang. 40 set pakaian, aku tidak begitu
yakin nilai pastinya. Tapi setidaknya itu pasti sekitar 1000 yuan. Akan sangat
susah untuk kau dapatkan sendiri,” ujar Shen Zhen. Dasar kompor (emosi jiwa raga, euy, lihat Shen Zhen. Dulu, waktu
akhir tahun 2018, aku nulis sinopsis Trabab See Chompoo, aku paling benci lihat
karakter Chaya. Ku kira tidak akan ada karakter dalam drama lain apapun yang
lebih menyebalkan dari Chaya, eh, tidak di sangka di penghujung tahun 2019 ini
aku malah menemukan karakter Shen Zhen. Tingkatan Shen Zhen mah jauh di atas
Chaya!!)
“Benar. Diam
saja jika kau tidak bisa melakukannya. Semua orang juga tahu kalau kau hanya
omong besar saja.”
“Omong besar?
Bagaimana jika aku bisa melakukannya?”
“Jika kau bisa
menghasilkan 1000 yuan sendirian, ingat dengan tamparan yang ku berikan padamu
dulu? Kau bisa menamparku balik.
Bagaimanapun itu pasti mengganggumu kan.”
“Boleh juga
tuh,” setuju Fang Yuan senang. “Tapi bagaimana jika kau tidak bisa
melakukannya?”
“Jika aku
tidak bisa, Shen Zhen, kau bisa menamparku lagi!” tantang Ruining.
Chen Mo panik
dan menarik baju Ruining, tanda agar Ruining tidak meneruskan dan terpancing.
Tapi, perjanjian sudah di lakukan.
Setelah
perjanjian di lakukan, Ruining lanjut bicara pada Chen Mo, menyerahkan sup yang
Huahua buat khusus untuk Chen Mo. Dia bahkan membanggakan Huahua di depan Chen
Mo.
--
Chen Mo tentu saja menyampaikan taruhan Shen Zhen dan Ruining itu pada Ye Miao. Dia juga memberitahu kalau Fang Yuan sudah menyebarkan mengenai taruhan tersebut pada semua orang. Dan cerita yang di dengar orang – orang mungkin sudah berbeda dari aslinya karena sudah melewati banyak mulut (wkwkwkw, namanya juga gosip. Si A ngomong ke B, eh B ngomong ke C udah beda lagi). Versi pertama, kalau Ruining bisa mengumpulkan 10.000 yuan, mkaa dia akan mendorong Shen Zhen dari atap. Versi kedua, kalau Ruining bisa mengumpulkan 50.000 yuan, Shen Zhen akan melompat sendiri dari atap. Versi ketiga, kalau Ruining bisa mengumpulkan 100.000 yuan, Shen Zhen akan menginjak properti tanggan phoenix hingga hancur berkeping-keping di depan rektor dan kemudian melompat dari atap. Dan jika tidak bisa mencapainya, maka Ye Miao yang akan melakukan semua dari 3 versi itu bersama dengan Ruining.
Ye Miao
berterimakasih karena Chen Mo sudah memberitahu hal itu padanya.
Ye Miao
kebetulan ada di toko bunga. Penjaga toko bertanya apakah Ye Miao membeli bunga
mawar itu untuk pacarnya? Dalam rangka apa? Beritahu saja padanya. Mungkin dia
bisa merekomendasikan bunga yang sesuai.
“Ini untuk…
menyatakan perasaanku padanya,” jujur Ye Miao.
“Kalau gitu,
ini pilihan bagus. Buket bunga ini penuh dengan bunga yang bermekaran.”
“Tapi, apa ini
tidak terlalu kekanak-kanakan? Aku terkadang melihat di film atau TV, mereka
pasti membeli mawar.”
“Kalau begitu ini saja. Bagaimana dengan bunga balon ini (nama lainnya, bunga lonceng cina)?” tawari penjaga.
“Bunga balon?
Apa artinya?”
“Untuk
mencintai dan melindungi, selamanya.”
Ye Miao
menyukai arti bunga itu. Dia bahkan memuji penjaga toko yang tahu banyak dan
pantas saja bekerja di sini. Penjaga toko menjawab kalau dia tahu arti bunga
balon ini karena tadi siang ada yang datang membeli bunga ini dan
memberitahunya arti bunga itu.
Ye Miao
memilih untuk membeli bunga itu dan meminta penjaga untuk membungkuskannya.
--
Ye Lin sudah
mendengar kabar mengenai taruhan itu. Dia menemui Shen Zhen dan bertanya kemana
Ruining? Shen Zhen tidak suka menerima pertanyaan itu. Mana dia tahu Ruining
kemana. Dan juga, yang harus Ye Lin tahu, bukan dia yang membuat taruhan itu,
tapi Ruining yang bersedia sendiri. Atau, Ye Lin takut kalau Ruining akan
kalah? Ye Lin takut dia akan menampar Ruining lagi di depan umum?
“Dia tidak
akan kalah,” yakin Ye Lin.
--
Ye Miao menelpon Ruining dan bertanya dia ada dimana? Dia pergi ke pasar. Dan ternyata, Ruining sedang berjualan sate kambing di depan toko. Ye Miao tertawa saat melihatnya. Ruining menyewa semua peralatan dengan pemilik toko dan mereka sepakat untuk membagi keuntungannya.
Ye Miao
tampaknya tersadar akan sesuatu. Dia menyemangati Ruining dan bahkan yakin
kalau Ruining akan menang. Tapi, dia menyemangatinya sambil jalan mundur.
Hahahha. Dia mau kabur.
Ruining
melihat kalau Ye Miao membawa kotak panjang, dan penasaran apa itu? Ye Miao
tidak menjawab dan menyuruh Ruining untuk lanjut jualan saja.
Eh, Ruining
sadar kalau Ye Miao mau kabur. Dia meminta Ye Miao untuk datang membantunya
agar mereka bisa mengumpulkan cukup uang dan kembali untuk melihat latihan
malam ini. Ye Miao menolak. Kenapa dia harus membantu?
“Karena kau
menyukaiku. Aiya, siapa yang mencium-ku kemarin dan hari ini udah lupa?” balas
Ruining. Hahaha.
Dan karena itu, Ye Miao terpaksa membantunya. Dia meletakkan kotak yang berisi bunga balon di samping meja jualan dan ponselnya di atas meja jualan. Dia mulai memakai apron dan berjualan sate dengan Ruining.
Mereka berdua
tampak bersenang-senang.
--
Ye Lin, Shen Zhen, Chen Mo dan yang lain sedang di rias untuk tampil gladi resik malam ini. Chen Mo sambil di rias, mencoba memakan sup buatan Huahua. Walau tidak enak, Chen Mo tetap tertawa.
--
Sate jualan Ruining dan Ye Miao sepi pengunjung. Ruining menyuruh Ye Miao untuk mulai berteriak agar menarik perhatian. Ye Miao kesulitan melakukannya karena merasa malu hingga Ruining yang mengajarkan. Ye Miao langsung berkata, kalau Ruining bisa melakukannya, kenapa harus dia yang berteriak? Ruining mulai beralasan kalau suara Ye Miao kan suaranya lebih keras. Mereka malah saling berdebat.
Pada akhirnya,
merkea berteriak bersama. Awalnya canggung, tapi lama kelamaan teriakan mereka
menjadi kompak. Teriakan mereka menarik perhatian banyak pejalan kaki dan
akhirnya mendapat banyak pembeli.
--
Fang Yuan tidak hanya mencari masalah dengan Ruining, tapi juga dengan Huahua. Dia terus-terusan menyuruh Huahua memindahkan properti kesana kemari. Huahua jelas kesal. Dia berusaha sabar dengan berkata pada dirinya sendiri kalau Fang Yuan hanya iri pada kecantikannya.
Saat dia hendak memindahkan barang, lampu panggung tiba-tiba mati. Dan dari ujung panggung, muncul Chen Mo dengan mengenakan pakaian prajurit. Huahua terpesona melihatnya. Chen Mo berjalan mendekat padanya.
“Tidak apa. Jika
kau suka, aku suka memasaknya. Tidak merepotkan.”
Mendengar
ucapan Chen Mo, Huahua jadi kesal dan langsung turun dari atas panggung.
--
Ye Miao dan Ruining berjualan hingga malam. Dan hasilnya masih kurang dari setengah yang di targetkan. Mereka juga berteriak dari tadi hingga tenggorokan menjadi sakit. Tidak bisa teriak lagi. Ruining terpikir sesuatu dan meminta Ye Miao menunggunya sebentar.
--
Ny. Ning Mo
akan pergi untuk melihat gladi resik pertunjukkan. Dengan semangat bibi Cai
menitipkan makanan yang sudah di buatnya untuk Ruining dan Shen Zhen. Ny. Ning
mengajak bibi Cai untuk ikut dengannya saja, toh Shen Zhen juga adalah pemeran
utamanya. Shen Zhen pasti senang melihat ibunya datang.
Bibi Cai
menolak untuk pergi. Sebenarnya, bibi Cai hanya merasa minder.
Ny. Ning tidak
memaksa lagi dan berjanji akan memberikan makanan itu pada Shen Zhen.
--
Ruining
kembali dengan radio. Dia meminjam itu dari bibi pemilik kelas dansa. Meskipun
bentuknya kecil, tapi itu adalah toa dan suaranya sangat besar. Pasti akan
menarik perhatian banyak orang.
Ye Miao tampak berat hati. Dia merasa berat hati untuk melakukannya karena menurutnya itu memalukan. Dia berusaha kabur dengan berpura-pura ingin ke kamar mandi. Tapi, Ruining tahu tipu muslihatnya. Dia memaksa Ye Miao untuk ikut dengannya merekam suara ke dalam radio itu dan kemudian memutarnya dengan keras.
Dengan adanya
radio itu, banyak orang berkumpul tanpa harus mereka berteriak keras.
--
Para orang tinggi kampus dan tv sudah mulai berkumpul untuk melihat gladi resik. Rektor Gu juga memberitahu Fang Yuan kalau dia membawa Prof. Ning kali ini untuk melihat drama ini karna drama ini terinspiras dari lukisan. Jadi, prof Ning akan menjadi konsultan.
--
Ruining menghitung uang penjualan mereka dan di kurangi dengan sewa peralatan. Dan hasilnya cukup! Ruining sangat senang hingga memeluk Ye Miao dengan erat. Dia bahkan mengajak Ye Miao untuk segera bersiap untuk kembali melihat gladi resik.
Masih ada
beberapa sate yang belum terjual, jadi mereka membungkusnya untuk di bawa
pulang. Mereka juga membawa radio dan akan mengembalikannya besok.
Karena pergi
terburu-buru, Ye Miao sampai melupakan bunga balon yang harusnya dia berikan
pada Ruining.
--
--
Ruining dan Ye
Miao berlari terburu-buru untuk tiba tepat waktu. Ruining saja sampai lupa
membuka apron yang di gunakannya.
Saat itu,
sebuah mobil melintas di depan mereka. Dan Ye Miao tampak terkejut saat melihat
BM mobil tersebut.
--
Fang Yuan
memberitahu pada rektor Gu kalau direktur dari TV sudah datang dan gladi resik
sudah bisa di mulai. Rektor Gu memintanya menunggu sebentar karena masih ada 1
tamu penting lagi.
Dan tamu yang
di maksud ternyata adalah tn. Ye. tn. Ye datang dan meminta maaf karena datang
terlambat. Rektor Gu tidak mempermasalahkan dan malah berterimakasih karena tn.
Ye sudah mau menjadi sponsor acara perayaan ulang tahun kampus mereka.
Dan kemudian
rektor Gu memberitahu kalau gladi resik udah bisa di mulai.
Ye Miao dan
Ruining yang tiba langsung duduk di bangku penonton bersama dengan Huahua. Huahua
bertanya, apakah Ruining berhasil mendapatkan uangnya? Ruining mengiyakan.
Huahua snagat senang dan memuji Ruining yang sangat hebat. Ruining berbisik
memberitahu kalau dia bisa mencapainya karena bantuan dari Ye Miao juga.
Huahua jadi penasaran, apa sebagus itu jualan Ruining? Ruining langsung menunjukkan radio yang adalah senjata tersembunyi mereka. Dia meminjamnya dan suaranya sangat keras. Huahua melihat-lihat radio itu dan penasaran dengan cara kerja-nya.
Di panggung,
Shen Zhen masuk dengan menaiki tangga phoenix. Dia mulai bernyanyi. Semua
tampak menyukai suaranya.
Ruining yang
melihat dari bangku penonton, “Shen Zhen, apa kau benar-benar ingin mendapatkan
peran utaman ini? Hanya untuk beberapa menit di atas panggung ini, kau bahkan
membuat taruhan denganku. Apa itu layak?” gumam Ruining.
Lagi asyik
nonton, Ruining tiba-tiba tersadar sesuatu. Dia lupa kalau masih harus membayar
uang sewa sebesar 100yuan. Jadi jika dia membayar sewa, mereka masih kurang
100yuan untuk mencapi target. Gimana ini?!
Eh, malah
Huahua yang memainkan radio, tanpa sengaja menyalakannya dan terdengar suara
Ruining dan Ye Miao yang terekam di radio menawarkan sate. Tentu saja, itu mengacaukan
gladi resik.
Ruining dan Ye
Miao langsung mematikan radio. Tapi, mereka tidak berani bangkit dan
bersembunyi di balik bangku. Mereka takut di marahi karena sudah mengacaul.