Sinopsis C-Drama : Love You Like the Mountain and Ocean Episode 19


Sinopsis C-Drama : Love You Like the Mountain and Ocean Episode 19
Images by : Youku
(Hufftt. Karakter Shen Zhen semakin jahat. Aku nggak akan bilang dia menyebalkan lagi. Tapi, dia benar-benar jahat! Devil! Ini episode dimana tingkat kejahatan Shen Zhen sudah kelewatan batas. Menonton episode ini, aku sampai kehilangan kata-kata untuk Shen Zhen!!!! Aku benar-benar berharap untuk tidak  ketemu drama dengan tokoh seperti karakter Shen Zhen.)
--

Di saat Ruining dan Ye Miao merasa kasmaran, Ye Lin malah sebaliknya. Dia patah hati. Dia bahkan sampai menghabiskan berbotol-botol wine.
--
Esok hari,
Ye Miao dan Ruining bertemu. Mereka sok baca buku, tapi sangat canggung dan saling curi-curi melirik. Pada akhirnya, dengan terbata-bata, Ye Miao mengajak Ruining untuk bertemu besok, hari sabtu. Dan Ruining setuju.
Ruining bertenya tujuan Ye Miao mengajak bertemu besok, tapi Ye Miao tidak memberitahu. Besok Ruining juga akan tahu.
--
Esok hari,
Shen Zhen di rumah karena hari pekan. Saat dia sedang belajar, bibi Cai memintanya membantu untuk melipat seprai. Shen Zhen membantu tapi sambil ngedumel karena setiap kali dia pulang ke rumah, kenapa ibunya harus mencuci banyak sekali kain sih?

Bibi Cai berkata kalau itu bukanlah masalah. Ruining sangat suka kebersihan. Jadi, lebih baik untuk mengganti seprai dan selimut Ruining setiap kali Ruining pulang. Shen Zhen marah, apa Ruining tidak bisa mencucinya sendiri? Bibi Cai tertawa karena pertanyaan Shen Zhen, ini kan memang pekerjaannya. Dan bagaimana mungkin dia menyuruh majikan untuk mencuci sendiri.
Shen Zhen malah marah karena ibunya menyebut Ruining majikan. Ini kan sudah zaman modern. Dia tidak suka dengan kata itu (tidak tahu diri. Kalau bukan majikan apa lagi? Tuan rumah? Nanti pas di sebut tuan rumah, tidak suka lagi. ish)
Bibi Cai malah meminta maaf dan berkata tidak akan mengatakannya lagi. Shen Zhen bukannya lanjut membantu malah keluar kamar dengan alasan ingin memeriksa bunga.
--
Ruining dan Ny. Ning ada di atap rumah untuk merangkai bunga. Ruining mendapat Ye Miao yang memberitahu tempat pertemuan mereka 2 jam lagi. Ny. Ning heran melihat Ruining yang sibuk melihat ponsel dan menegurnya untuk fokus merangkai bunga. Ruining mengiyakan dan memberitahu juga kalau nanti dia akan keluar bertemu teman.

Saat itu, Ny Ning mendapat telepon jadi dia sedikit menjauh dari Ruining. Sialnya, Shen Zhen malah pas ada di sana dan menguping. Yang menelpon Ny. Ning adalah tn. Ye. Dia mengajak bertemu karena ada masalah dengan proses perbaikan lukisan landscape. Karena itu Ny. Ning bersedia bertemu untuk bicara. Dia mengajak bertemu di lantai 1, gedung Wanjiang.
Shen Zhen yang tahu Ny. Ning akan bertemu dengan tn. Ye, tersenyum sinis (devil!!)
--


Dan benar saja, Shen Zhen membuntuti mobil Ny Ning dengan menaiki taksi. Ny. Ning berada di dalam mobil dan meletakkan ponselnya di atas tas yang di letak di jok. Dan dia tidak sadar kalau ponselnya itu jatuh ke lantai mobil.
--
Ruining di rumah, bersiap untuk pergi menemui Ye Miao.
--

Ny. Ning turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung. Di saat itu juga, ponselnya berbunyi dan tentu saja Ny Ning tidak tahu.
--

Ruining sudah mau pergi, tapi telepon rumahnya berbunyi. Yang menelpon adalah paman Li. Dia mencari Ny. Ning karena ponselnya tidak aktif. Ruining memberitahu kalau ibunya keluar dan mungkin tidak membawa ponsel. Kalau ada hal yang ingin di sampaikan, bisa beritahu padanya.
Entah apa yang di beritahu oleh paman Li, karena Ruining tampak shock.

Tidak hanya itu, saat Ye Miao menelpon, Ruining membatalkan janji bertemu. Dia tidak memberitahu alasannya, hanya berkata kalau ada masalah penting di rumahnya. Dia tidak akan bisa datang.
Ye Miao jelas bingung, padahal dia sudah menyiapkan segalanya untuk menembak Ruining.
--
Ruining mencoba menelpon ibunya, tapi tidak di angkat.

Shen Zhen ada di tempat parkir, menunggu ny. Ning. Tidak lama, ny Ning keluar dengan langkah cepat dan di kejar oleh tn. Ye. tn. Ye memeluknya dari belakang dan Ny. Ning berusaha melepaskan diri. tn. Ye meminta Ny. Ning untuk mendengarkan penjelasannya.
Dan Shen Zhen diam-diam memotret moment saat tn Ye memeluk Ny. Ning. Dia tersenyum puas melihat hasil fotonya yang bisa membuat salah paham.
--
Ruining masih terus menelpon, tapi tetap tidak di angkat.

Saat itu, Shen Zhen pulang. Dia melihat Ruining yang ada di atap rumah dan tersenyum senang. Senyum kejahatan. Dia menghampiri Ruining dan mencoba memancing emosi. Ruining berusaha menghindarinya karena tidak ingin bertengkar dengan Shen Zhen sekarang. Tapi Shen Zhen menghentikannya pergi dan menunjukkan foto yang tadi di ambilnya. Ruining jelas terkejut.

Shen Zhen tersenyum puas melihat ekspresi Ruining. Seolah ingin menyiram minyak dalam api agar semakin berkobar, Shen Zhen mulai menghina Ny. Ning. Dia menghina Ny Ning yang bermartabat, cantik, dan baik hati bisa melakukan hal seperti ini. Dia mulai mengancam untuk mengirim foto itu pada tn. Xia. Dan kini sekarang dia tahu apa artinya ‘munafik’, ‘pencuri dan pela**r’. (benar-benar kurang ajar! Bukan kurang ajar lagi, tapi tingkat di atasnya!!!)
“Apa yang kau inginkan?” tanya Ruining, penuh amarah.
Shen Zhen berkata kalau dia belum tahu ingin apa. Tapi, sekarang, dia ingin Ruining merasa malu setiap kali melihatnya. Dan kemudian, dia ingin Ruining menjauhi Ye Miao sejauh mungkin.
“Apa hubungannya ini dengan Ye Miao?”
Shen Zhen tersenyum. Dia memberitahu kalau pria di foto itu adalah tn. Ye, ayah dari Ye Miao dan Ye Lin. Dia mengira kalau Ruining itu sangat cepat karena dari awal semester sudah menyatakan perasaan pada Ye Lin, tidak di sangka, ibu Ruining lebih cepat lagi.
“Tapi, kau jangan khawatir. Selama kau menjauh dari ku dan Ye Miao, rahasia kecil ibumu ini akan ku jaga untuk sementara. Kau bisa memegang omonganku,” ejeknya.
Ruining menatapnya dengan amarah. Shen Zhen tidak suka melihat tatapannya. Dia memberitah Ruining kalau dia menyukai Ye Miao. Mencintainya. Dan jika saja Ruining tidak ada, Ye Miao akan menjadi miliknya! Ruining selalu saja menyulitkannya. Bahkan Ruining membuang uang bulanannya (yang dia simpan di seprai itu) dan membuatnya malu di depan Ye Miao. Ruining bahkan menyabotase penampilannya dan merebut peran utama darinya. Kau bilang suka pada Ye Lin, tapi kau selalu bersama dengan Ye Miao sepanjang waktu. Kenapa kau selalu merebut barang milikku? Dan juga, di sini, di keluarga ini, di tempat yang di sebut ‘keluarga’ Kau membuat ibuku menamparku di hadapanmu! Kenapa?!!! Karena aku miskin?!
“Jadi, ini yang selama ini kau pikirkan? Kau bilang aku merebut barangmu? Barang apa yang kau miliki yang layak untuk ku rebut? Dari saat kau datang ke keluarga ini, semua biaya hidup keluargamu, termasuk makanan, pakaian dan kebutuhan sehari-hari, keluarga ku yang membayar. Aku akui bahwa aku tidak memperlakukanmu dengan baik. Tapi ibuku, dia sangat baik padamu, bukan?! Siapa yang membayar uang sekolahmu?! Siapa yang membayar biaya hidupmu?! Atau dalam pikiranmu, ini adalah tanggung jawab kami untuk mengurus semua omong kosongmu dan membuat kau hidup dengan nyaman karena ibumu bekerja untuk keluargaku? Apa yang kau katakan barusan tadi? Pencuri dan pelac**? Apa yang sudah kami lakukan hingga kau mempermalukan keluargaku seperti ini?!!
“AKU BENCI PADAMU XIA RUINING! Aku sangat sangat membencimu. Dan apa perkataanku salah? Ibumu melakukan hal kotor di belakang ayahmu. Aku tidak pernah menyangka kalau dia begitu terbuka. Oh benar, ayahmu kan sering bekerja di luar kota. Mungkin dia lebih terbuka dari ibumu!”


Plak!! Ruining menampar Shen Zhen karena ucapannya sudah kurang ajar. Shen Zhen tidak terima dan mendorong Ruining hingga Ruining menabrak lemari yang berisi banyak pot bunga. Dia mulai menjambak Ruining. Mereka bertengkar hebat.

Ny. Ning pulang saat itu dan terkejut melihat pertengkaran mereka. Dia berusaha keras melerai mereka. Ruining yang sangat marah pada Shen Zhen, kembali menampar Shen Zhen. Tidak di sangka, Ny. Ning yang tidak tahu apa yang telah Shen Zhen lakukan, malah balik menampar Ruining.
Tidak hanya itu, Ny. Ning bahkan berteriak kalau Ruining sudah kelewatan. Dia sangat kecewa pada Ruining. Selama ini, dia mengira Ruining hanya nakal dan bisa membedakan mana yang baik dan jahat. Dia sangat kecewa.

Ruining menangis. Dia hendak memberitahu alasannya menampar Shen Zhen. Tapi Shen Zhen langsung berteriak kalau dia tahu kalau Ruining menyukai Ye Lin dan Ye Miao! Ny. Ning benar-benar tidak mendengarkan Ruining dan malah menyuruh Ruining untuk masuk ke dalam kamar dan merefleksi diri. Ny. Ning bahkan membawa Shen Zhen turun bersamanya.
Ruining menangis. Dia menjatuhkan dirinya ke lantai dan menatap langit.
“Ayahku sakit. Kenapa kau tidak mengangkat teleponnya?! Kenapa!! Kenapa!!”
Flashback
Ruining menyuruh Paman Li menyampaikan pesan padanya. Tapi paman Li menolak dan berkata tidak ada apa-apa. Ruining curiga dan meminta paman Li memberitahunya atau kalau tidak dia akan menelpon ayahnya langsung.
“Ruining. Kau dan ibumu harus bersiap untuk kemungkinan yang terjadi. Sinian, ayahmu, di konfirmasi mengidap kanker otak setengah tahun yang lalu.”
Ruining terkejut mengetahui hal tersebut.
End
--

Ruining sudah masuk ke dalam kamarnya dan masih terus menangis, memikirkan mengenai ayahnya. Ny. Ning datang menemuinya.
“Bagaimana?” tanya Ruining, menangis.
“Ayahmu tidak menerima pengobatan rumah sakit. Dia tidak ingin kemoterapi. Dia merasa tidak ada gunanya melakukan itu semua. Dia tidak ingin kau tahu masalah ini. Jadi, dia memberitahuku berulang kali untuk tidak memberitahumu. Ibu akan ke rumah sakit hari ini untuk menemuinya. Bibi Cai yang akan mengurus rumah. Belajarlah dengan keras saat kembali ke kampus. Jika terjadi sesuatu, berliburlah.”
“Apa kemungkinan terburuknya?”
“Tidak ada kemungkinan terburuk. Ayahmu pasti akan baik-baik saja. Pasti baik-baik saja,” yakin Ny. Ning dan hendak keluar dari kamar.
“Ma. Apa kau akan mencintainya selamanya?”
Ny. Ning menangis. “Aku lebih baik menjadi orang yang berada di rumah sakit.”

Ruining semakin menangis. Di saat itu, teleponnya berbunyi. Dari ayahnya. Ny. Ning menyuruhnya untuk menjawab dan menyuruh Ruining agar jangan memberitahu ayahnya kalau dia sudah tahu semuanya. Dengan ceria, Ruining mengangkat telpon, dia berusaha keras untuk tidak menangis.  
“Ayah janji padamu. Jika kau mendapat nilai yang bagus, ayah akan memberikanmu hadiah. Bilang, kau mau apa?”
“Aku… aku ingin ayah selalu sehat,” jawab Ruining kemudian cepat-cepat mengakhiri pembicaraan karena tidak bisa menghentikan tangisnya.
Tidak lama, Ye Miao menelponnya. Ruining memilih untuk mematikan ponselnya. Ye Miao jelas khawatir.
--

Shen Zhen ada di kamar bersama ibunya. Dia tidak memberitahu perkelahiannya dengan Ruining dan berbohong kalau dia terjatuh. Bibi Cai kemudian merasa khawatir karena tadi Ruining dan Ny. Ning tidak makan malam.
Saat itu, terdengar suara petir dan angin bertiup kencang.
“Ma. Badai datang. Akankah kau menyalahkanku suatu hari?” tanya Shen Zhen, tiba-tiba.
“Anak bodoh. Kenapa aku harus menyalahkanmu? Ini bukan kesalahanmu,” jawab bibi Cai, tidak mengerti maksud Shen Zhen yang sebenarnya. Kalau tahu, entah bagaimana hancurnya perasaan bibi Cai.
Mendengar jawaban ibunya, Shen Zhen malah senang. “Benar. Itu bukan salaku. Merekalah yang harus menanggung konsekuensinya.”
--

Entah berapa hari telah berlalu,
Ruining mengajak Ye Miao bertemu di taman kampus. Ye Miao datang dengan riang sambil bertanya kenapa Ruining tidak mengangkat telepon-nya selama seminggu ini? Dia sangat khawatir. Apalagi Ruining tidak masuk kelas.
“Ye Miao, ada yang ingin ku katakan,” ujar Ruining dengan ekspresi serius.
“Jangan bilang apapun dulu. Aku punya hadiah untukmu,” ujar Ye Miao dan hendak mengeluarkan bunga balon yang di sembunyikannya di balik jaket-nya.
“Ye Miao,” potong Ruining. “Aku tidak menyukaimu.”
Senyum Ye Miao lenyap. Ekspresi Ruining sangat serius. Ruining berteriak menegaskan kalau dia tidak menyukai Ye Miao. Dia bahkan mengembalikan lukisan yang Ye Miao berikan padanya.
Ye Miao masih tidak percaya dan menahan Ruining untuk pergi. Tapi, Ruining berulang kali berkata kalau dia tidak menyukai Ye Miao.
Ye Miao jelas terpukul. Dia melepaskan pegangan-nya pada Ruining dan membiarkannya pergi. Dia melihat lukisan yang di kembalikan Ruining adalah lukisan masa kecil mereka.
Ye Miao tidak tahu bahwa Ruining menangis usai mengatakan semua itu.
--

Dan sejak hari itu, Ruining sedikit berubah. Dia duduk menjauh dari Huahua dan sangat serius dalam belajar. Huahua sampai heran melihat Ruining yang begitu. Dia diam-diam mengirim pesan pada Chen Mo kalau Ruining berubah. Ruining belajar.
--

Di kamar asrama-nya, bunga balon yang harusnya Ye Miao berikan pada Ruining, telah layu. Ye Miao juga sangat serius belajar.
Chen Mo yang menerima pesan dari Huahua, juga membalas kalau Ye Miao juga sudah berubah. Ye Miao belajar.
Chen Mo yang penasaran, mencoba bertanya apa yang bisa di bantunya? Ye Miao menjawab tidak ada. Chen Mo semakin bingung. Kenapa tiba-tiba Ye Miao menjadi rajin belajar? Selama ini dia mengira kalau Ye Miao paling benci orang yang mengerjakan tugas.
“Karena seseorang juga bekerja keras sekarang ini,” jawab Ye Miao.
“Siapa?”
Ye Miao terdiam. Dia mengingat mengenai Ruining.


“Gadis itu… dia biasanya banyak bicara. Yang penting sudah mengerjakan PR sudah cukup baginya. Dia selalu energik seperti pasien ADHD. Tapi sekarang, dia berubah. Tiba-tiba saja. Dia sekarang pendiam. Jarang mengobrol dengan yang lainnya. Kecuali makan dan tidur, dia akan menghabiskan seluruh hari di ruang belajar.”
Ya, itulah Ruining yang telah berubah. Tidak ada lagi Ruining yang ceria. Yang ada hanyalah Ruining yang pendiam. Kesalahpahaman-nya pada ibunya dan ayahnya yang sedang sakit, merubah Ruining secara dratis.

Ruining belajar seorang diri di dalam kelas hingga larut. Dia tidak tahu kalau diam-diam Ye Miao memperhatikannya.

Saat Ruining berjalan seorang diri menuju asrama, saat hari sudah sangat larut, Ye Miao mengikutinya dari belakang. Memastikan dirinya tiba dengan selamat di asrama.
“Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Kenapa tiba-tiba saja dia berubah seperti menjadi orang lain.”
Chen Mo yang mendengar cerita Ye Miao, bertanya, apakah yang di maksud oleh Ye Miao adalah Xia Ruining? Ye Miao tidak menjawab.
“Tolong bantu aku. Berikan ini untuk Lu Huahua. Dan biarkan dia memberikannya kembali pada Ruining,” pinta Ye Miao.
Chen Mo terkejut. Itu adalah buku yang berisi catatan penting yang sudah sangat lama di tulis Ye Miao, dan Ye Miao membuatnya untuk Ruining?
“Benar.”
“Kenapa?”
“Aku akan membuat impiannya menjadi nyata, entah apapun yang di inginkannya. Jika dia tidak memerlukanku, aku hanya akan memperhatikannya.”
Chen Mo tidak lagi bertanya. Tampak-nya, dia bisa merasakan perasaan tulus Ye Miao untuk Ruining.


Post a Comment

Previous Post Next Post