Sinopsis
K-Drama : Extraordinary You Episode 29
Images by : MBC
Psaat! = adegan berpindah ke
panggung (cerita Komik)
Syaat! = adegan panggung
sudah selesai
======
Ha Roo menghampiri Dan O yang lewat di depannya
dan meminta waktu untuk bicara sebentar. Tapi, Dan O menatapnya dengan ekspresi
bingung. Dia bahkan langsung berlari menghampiri Sae Mi dan Soo Chul yang menyapanya
dan mengabaikan Ha Roo.
Psaat!
Kyung membuka mata-nya dan dia sudah berada
di dalam kelas dan Dan O ada di hadapannya. Dengan ceria Dan O terus berceloteh
mengenai penyakit jantungnya yang sudah sembuh dan semua itu karena kekuatan
cinta. Tidak hanya itu, Dan O bahkan memakai cincin milik ibu Kyung (yang saat Dan
O sadar, dia mengembalikan cincin itu kembali pada Kyung.
Syaat!
Kyung bangkit dari tempat duduknya dan
hendak keluar. Dia merasa aneh dengan sikap Dan O. Dan O malah mengurangi terus
kalimat yang sama seperti yang di ucapkannya saat di panggung.
Ha Roo melihatnya dan meminta waktu Dan O
untuk bicara sebentar dengannya. Dan O mengenali Ha Roo sebagai teman tenis
Kyun. Dan O bahkan memeluk lengan tangan Kyung dengan erat.
--
Ha Roo mengajak Kyung bicara berdua. Dia meminta
penjelasan Kyung mengenai apa yang sebenarnya terjadi hingga Dan O menjadi
seperti itu?! Kyung menjawab kalau semua ini demi kebaikan Dan O. Semuanya
kembali ke tempatnya, seperti yang di harapkannya. Dan mungkin ini yang terbaik
untuk Dan O. Setidaknya, dia tidak akan menderita di antara panggung dan bayangan.
Usai mengatakan semua itu, Kyung beranjak
pergi meninggalkan Ha Roo.
--
Kyung pergi ke ruangan A3. Dia terus
mengingat saat dia mencabut alat oksigen Dan O untuk membunuhnya, tapi kemudian
dia memasangkannya kembali. Dan saat di TRUMPET CREEPER, dia menikam Dan O hingga
tewas. Semua kenangan itu sangat menyakitkan padanya.
--
Jinmiche membawa banyak sekali belanjaan
untuk di bawa ke kantin. Dan dia berpas-pasan dengan Su Hyang yang langsung
menawarkan diri untuk membantu Jinmiche. Jinmiche heran karena Su Hyang terus
bersikap ramah dan mengajaknya bicara.
“Karena aku terus memperhatikanmu. Jika
kamu tidak punya teman, aku bisa menjadi temanmu,” ujar Su Hyang.
“Aku tidak butuh.”
“Kenapa kamu terdengar membutuhkannya?”
ujar Su Hyang cuek dan berjalan menuju dapur.
--
Ha Roo menemui Jinmiche. Dengan nada sedih,
dia memberitahu kalau Dan O sudah kehilangan ingatannya. Melihat Ha Roo, itu
mengingatkannya akan dirinya di masa lalu. Itu adalah ekspresi-nya saat
kehilangan dia (Su Hyang). Jinmiche menjelaskan pada Ha Roo, bahwa jika karakter
mati di tempat yang tidak ada di dalam buku komik, maka karakter itu akan tetap
ada tapi ingatannya hilang. Dan dia tidak bisa mencegah kekasihnya mati di
depan matanya.
Jinmiche mengeluarkan kotak yang dulu di
gunakannya untuk menjelaskan mengenai dunia komik kepada Dan O, Do Hwa dan Ha
Roo.
“Saat itu, kuharap kisahmu bisa berubah, tapi
aku tidak menyadari tahapan yang kamu ubah akan membawa kita ke dalam tragedi,”
jelas Jinmiche.
“Kesadaran diri kita hilang setelah kita
mati dalam bayangan. Jika ceritanya berakhir seperti ini, apa yang terjadi
kepada kita?”
“Kita tertidur lelap sampai penulis
menggambar kita lagi.”
“Bagaimana jika penulisnya tidak menggambar
kita lagi? Maka dunia ini mungkin yang terakhir untukku dan Dan O.”
“Jika kamu membuat kesan besar kepada
penulis atau mudah bagi penulis untuk menggambarmu, maka akan ada peluang lebih
besar kamu akan digambar lagi. Kurasa seperti itulah Su Hyang. Ceritanya akan
berakhir, tapi penulis menambahkannya di saat terakhir. Entah apa mudah bagi
penulis untuk menggambarnya atau dia membuat kesan yang besar. Atau mungkin aku
tampak menyedihkan hingga penulis menambahkannya karena kasihan. Saat seseorang
digambar, orang lain cenderung dihapus. Saat ceritanya hampir berakhir, mudah
sekali menghapus kita dari adegan.”
“Itu artinya kita tidak bisa bebas sampai
akhir.”
“Sudah saatnya kamu tidak diperhatikan
penulis. Terutama untuk peran ekstra sepertimu yang tidak berperan besar. Aku
tidak mau kamu tiba-tiba menghilang di tengah cerita. Kita hanya punya beberapa
adegan lagi. Penulis akan mengakhiri dunia ini,” beritahu Jinmiche dan
menunjukkan buku komik SECRET yang tinggal beberapa lembar halaman kosong lagi.
--
Malam hari,
Ha Roo menatap gantungan yang d temukannya bersama
Dan O saat perkemahan musim panas. Dia teringat saat di komik TRUMPET CREEPER, di
saat Dan O meninggal di hadapannya.
TRUMPET CREEPER
Ha Roo sangat terpukul atas kematian Dan O. Dan saat itu jugalah
pertama kalinya dia memanggil nama ‘Dan O’, padahal dia selalu memanggi Dan O
dengan panggilan ‘Ahgassi’ (nona).
Ha Roo seperti kehilangan semangat hidup. Dia terus mengingat semua
kenangannya dengan Dan O.
“Aku akan terus menunggu sampai kita bertemu lagi,” tekad Ha Roo. “Aku
akan mengingatmu, selamanya.”
Dan itulah bagaimana Ha Roo bisa mengingat
Dan O. Karena cinta dan tekad yang di milikinya.
--
Esok hari,
Ha Roo sudah menunggu Kyung datang ke
sekolah. Begitu melihat Kyung, Ha Roo langsung membahas mengenai kejadian di
TRUMPET CREEPER. Kyung pasti sudah tahu bahwa bukan dia yang membunuh Dan O
tapi Kyung yang melakukannya.
“Lalu kenapa?”
“Tapi itu tidak akan terjadi kali ini. Kisah
Dan O sudah berubah.”
“Penulis ingin dia tetap di sisiku,” ujar
Kyung.
“Itu akan menyiksanya. Itu menyiksanya saat
itu, kali ini pun begitu. Aku akan mencari Dan O yang asli. Agar dia bisa
menjadi dirinya sendiri,” tekad Ha Roo.
Kyung hanya bisa diam mendengarkan apa yang
Ha Roo katakan.
--
Dan di mulailah usaha Ha Roo untuk membuat
Dan O kembali mengingatnya. Dia mengajak Dan O berbincang. Dia bahkan
mengatakan kalimat yang pertama kali Dan O ucapkan padanya : “Penyakit jantung dan cinta bertepuk sebelah
tangan selama 10 tahun. Itu kisahku. Jika mengubah ceritanya, kita berdua tidak
akan menjadi ekstra lagi. Mari mengubah takdir kita."
--
Jinmiche ada di perpustakaan dan sedang
santai membaca komik SECRET. Dia bergumam kalau dia suka karena komik SECRET
adalah komik romansa, karena dengan begitu, tidak akan yang mati.
Do Hwa yang melihatnya, menyapanya dengan
ceria. Saat melihat Jinmiche membaca komik SECRET, Do Hwa mengejek Jinmiche
yang sangat menyukai komik itu padahal ceritanya tidak logis dan konyol. Do Hwa
masih belum tahu kalau Dan O sudah kehilangan kesadaran dirinya.
Dan karena itu, dia sangat terkejut saat menyapa
Dan O, Dan O bersikap berbeda dan bahkan mengucapkan kalimat yang sama terus menerus.
--
Do Hwa yang sudah tahu apa yang terjadi
pada Dan O, pergi menemui Ha Roo. Dia senang karena Dan O sembuh dari penyakit
jantungnya. Dan juga senang karena Kyung menjadi baik. Akan tetapi, apa gunanya
Dan O hanya bahagia di panggung, saat Dan O tidak ada lagi di dalam bayangan?
Do Hwa jadi ingat saat Ha Roo hilang
ingatan, Dan O sangat menderita saat itu. Do Hwa berusaha menghibur Ha Roo
bahwa ini semua terjadi karena penulis yang tidak logis dan menjengkelkan. Ha
Roo tersenyum. Dia bertekad untuk mengikuti kata hatinya. Dia akan melakukannya
apapun konsekuensinya.
--
Ha Roo menyapa Dan O yang lewat di
hadapannya dengan membawa banyak buku. Dia memperkenalkan namanya : “Ha Roo.”
Dan O tahu namanya, karena Ha Roo adalah teman dari Kyung.
--
Saat jam pelajaran, Ha Roo terus memandang
ke arah Dan O. Karena terus menerus di pandang, Dan O jelas jadi sadar kalau Ha
Roo melihat padanya.
--
Dan O ada di taman dan entah kenapa bunga
terompet yang ada di sana menarik perhatiannya. Dan tiba-tiba, Ha Roo muncul di
belakangnya dan menyapa-nya. Ha Roo memberitahu kalau namanya adalah pemberian
dari Dan O, yang berharap dia bisa mengubah hari-harinya. Ha Roo meminta agar
Dan O berusaha mengingat nama yang Dan O berikan padanya, “Ha Roo.”
Dan jika Dan O merasa terlalu sulit, maka
Dan O bisa bersantai. Karena dia yang akan mendatangi Dan O.
Dan O tampak benar-benar bingung dengan
semua ucapan Ha Roo yang tidak masuk akal baginya.
Psaat!
Semua siswa di kelas sedang heboh karena
artikel berjudul : “Putra Kedua Grup S, Pak Oh, Lahir di Luar Nikah!”
Semua jelas bisa menebak kalau grup S
adalah Serinne. Dan putra kedua adalah Oh Nam Ju!
Trio boy pembully mulai menggerutu kesal karena
selama ini sudah takut dan menuruti perintah Nam Ju. Ini saatnya grup Y3 yang
mengambil alih A3.
Nam Ju masuk saat itu. Semua mengekjeknya
yang pasti akan keluar dari A3. Mereka juga menyebut Nam Ju sebagai pembohong. Ju
Da melihatnya dengan tatapan sedih. Nam Ju duduk di bangku-nya dan berusaha
tetap tenang. Sae Mi langsung menghampirinya dan bertanya kebenaran berita
tersebut. Itu tidak benar bukan?
“Semua itu benar,” jawab Nam Ju dengan
tenang. “Lalu kenapa? Apa itu artinya aku bukan Oh Nam Ju lagi?” lanjut Nam Ju
dan langsung keluar dari dalam kelas.
Ju Da menyusulnya dan menanyakan keadaan Nam
Ju. Nam Ju bertanya dengan sedih, apakah Ju Da menyukainya hanya karena dia adalah
pewaris Serrine? Ju Da hendak menjawab, tapi Nam Ju memintanya untuk memenjamkan
mata. Ju Da melakukannya.
Saat Ju Da menutup matanya, Nam Ju mulai
meneteskan air mata.
Syaat!
Adegan berakhir. Ju Da bisa membuka matanya
kembali dan melihat Nam Ju yang sedang menangis. Y3 yang kebetulan keluar kelas
juga melihatnya dan mengejek Nam Ju sebagai anak cengeng. Mereka mulai meledeknya.
Ju Da yang mendengar ledekan Y3, langsung menghina
mereka sebagai murid rendahan. Mereka hanya membagi orang berdasarkan uang dan reputasi.
Memuji dan menghukum orang berdasarkan uang. Sungguh rendahan.
Nam Ju sampai terkejut dengan makian Ju Da
untuk Y3. Tidak hanya itu, Ju Da bahkan menarik tangan Nam Ju untuk pergi
bersamanya.
--
Ju Da membawa Nam Ju ke ruang lab. Dia juga
memberikan susu strawberry untuk Nam Ju. Nam Ju memuji rasanya yang cukup enak.
“Sejujurnya, aku kesulitan,” ujar Nam Ju.
“Kenapa?”
“Tidak ada alasan khusus. Itu tidak bisa dihindari.
Aku Oh Nam Ju. Aku pemimpin A3 di SMA Seuli. Aku harus melindungi wanita yang
kusukai. Aku ada untukmu,” ujar Nam Ju.
Ju Da seolah merasakan ketulusannya. Dia menggengam
tangan Nam Ju dengan erat.
Psaat!
Adegan berpindah ke bagian depan sekolah. Di
sana ada Ny. Cha Ji Hyun yang sedang memaksa Nam Ju untuk keluar negeri. Nam Ju
menolaknya. Ny. Cha memaksa dan berkata akan menghapus semua artikel yang telah
tersebar.
Nam Ju kehilangan kesabarannya dan mulai
berteriak. Teriakannya membuat semua siswa/I mulai berkumpul, hendak tahu apa
yang sedang terjadi.
“Aku bukan anak kandung pimpinan Serinne
Fashion, Oh Jae Beol,” umumkan Nam Ju.
“Apa yang kamu lakukan sekarang?” tanya Ny.
Cha, panik.
“Ini terasa lebih baik. Aku tidak ingin
menjadi pengecut lagi. Kini, aku akan menjalani hidupku sebagai Oh Nam Ju yang
asli.”
Ny Cha jelas marah. Dia berusaha membujuk
Nam Ju agar tidak bertingkah begini. Semua yang di lakukannya adala demi Nam
Ju. Ju Da tiba-tiba ikut campur dalam perdebatan Nam Ju dan Ny. Cha.
“Hal terbaik yang bisa kamu lakukan
untuknya adalah membiarkannya menerima siapa dia sebenarnya,” ujar Ju Da pada
Ny. Cha. “Nam Ju. Aku tidak peduli kamu pewaris Serinne Fashion atau pria
biasa. Bagiku, kamu selalu menjadi milikku. Aku akan membantumu,” ujar Ju Da
dan memeluk Nam Ju dengan erat, “Aku mencintaimu.”
Semua terkejut dengan yang Ju Da lakukan. Sementara
Nam Ju tersenyum bahagia.
Syaat!
Adegan berakhir, dan walau begitu, Ju Da
tetap memeluk Nam Ju dengan erat. Dia tahu kalau Nam Ju sudah melalui banyak kesulitan.
Dia yakin bahwa tokoh utama memiliki banyak beban.
Dan Ju Da bahkan menegur Ny. Cha untuk
tidak menggunakan anak sendiri sebagai alat. Ju Da bahkan menyuruh Nam Ju unutk
mengatakan apa yang Nam Ju pikirkan sekarang.
“Aku, Oh Nam Ju, akan melepaskan mahkota di
SMA Seuli dan menjalani hidupku apa adanya dengan cinta sejatiku, Yeo Ju Da,”
umumkan Nam Ju.
Semua siswa/I mulai bersorak untuk mereka
berdua.
--
Kyung berjalan bersama dengan Dan O di
taman sekolah. Kyung bertanya apa yang ingin Dan O lakukan atau makan? Dan O
berkata kalau ada banyak hal yang ingin di lakukannya dengan Kyung.
“Kenapa aku tidak bertanya lebih awal? Kamu
ingin melakukan banyak hal denganku. Jika kamu tidak ingat, aku akan melakukan
apa pun yang aku inginkan. Kamu bilang bahwa kasih sayangmu kepadaku palsu. Tapi
aku akan percaya kasih sayangmu kepadaku tulus. Kamu bisa lari jika kamu ingat
sekarang,” ujar Kyung saat melihat Ha Roo ada di dekat sana.
“Kenapa aku harus lari darimu? Aku sangat
menyukaimu,” ujar Dan O, tertawa. “Kamu dan aku ditakdirkan bersama. Aku hanya
menyukaimu, tidak ada orang lain. Jika bukan ditakdirkan bersama, apa lagi
artinya?”
Kyung terdiam mendengar ucapan Dan O. Ha
Roo yang juga mendengar, juga tampak sedih.
--
Dan O berada di perpustakaan bersama dengan
Sae Mi dan Soo Chul. Dan entah kenapa, cahaya mentari yang menyeruak masuk,
membuat Dan O jadi ingin memainkan cahaya itu dengan memantulkannya ke jam-nya.
Cahaya pantulan itu mengenai mata Sae Mi
yang duduk di depannya. Soo Chul yang melihat itu langsung memarahi Dan O karena
Sae Mi kan punya mata yang sensitif. Dan O langsung meminta maaf. Sae Mi malah
grogi dan menyuruh Soo Chul untuk berhenti menjaganya dan pergi sajalah. Soo Chul
sampai heran melihat tingkah Sae Mi. eh, ujung-ujungnya, Sae Mi malah menyusul
Soo Chul.
Ha Roo ternyata datang ke perpustakaan
juga. Dia dengan sengaja duduk di dekat Dan O. Ha Roo tampak sedih saat melihat
Dan O mengenakan cincin pemberian dari Kyung. Dan O hendak beranjak pergi, tapi
sinar mentari yang mengenai jam Dan O memantulkan cahaya yang mengenai wajah Ha
Roo.
Dan untuk sesaat, Ha Roo jadi mendapat ingatan
saat dia memainkan pantulan jam ke wajah Ha Roo dulunya dan saat mereka di
Trumpet Creeper. Dan tanpa sadar, mata Dan O menjadi berkaca-kaca. Dan O sampai
bingung sendiri. Dia bahkan tanpa sadar mengucapkan “Ha Roo.”
Psaat!
Dan O berpindah tempat ke bawah pohon besar
bersama dengan Sae Mi. Di hadapan mereka ada Ju Da dan Nam Ju yang sedang berlarian
saling mengejar.
Melihat itu, Sae Mi berkata pada Dan O bahwa
dia sudah memutuskan untuk melepaskan Nam Ju. Dia belum pernah melihat Nam Ju
yang tersenyum bahagia seperti itu. Dengan menangis, Sae Mi berlari pergi
meninggalkan Dan O seorang diri di bawah pohon.
Syaat!
Adegan berakhir. Dan tiba-tiba, Dan O
seolah mendengar suaranya berbincang dengan Ha Roo mengenai janji untuk bertemu
di bawah pohon tersebut. Dan O benar-benar bingung dengan ingatannya tersebut.
Saat itu, Su Hyang menghampirinya. Su Hyang
memberitahu Dan O bahwa pohon itu sudah berumur 300 tahun. Dia juga memperkenalkan
diri sebagai teman Lee Do Hwa, siswa pindahan yang baru pindah.
“Ku rasa kita belum pernah bertemu,” ujar
Dan O.
Tidak di sangka, Su Hyang malah berujar
kalau dia mengira Dan O dekat dengan Do Hwa. Dan O meluruskan kalau mereka
tidak begitu dekat walau sudah berteman sejak kecil. Su Hyang kemudian
memberitahu Dan O kalau Dao O melihat dari atas pohon, Dan O mungkin bisa
melihat semuanya. Dan O tertawa kecil dan berkata kalau rasanya menakutkan.
“Menjalani kehidupan yang sama, bersembunyi
di antara murid lain tidak menyenangkan. Aku harus menemukan makna hidupku
sendiri. Ini hidupku,” ujar Dan O.
“Kalimat yang bagus. Maknaku sendiri. Kurasa itu mungkin berbeda dengan siapa aku hidup.
Apa arti hidupmu berkaitan dengan Kyung?” tanya Su Hyang balik.
“Tentu…,” jawab Dan O tapi berhenti seolah
ragu, “Mungkin.”
“Entah kamu tahu atau tidak. Kamu tidak
bisa bilang, "Mungkin". Ini tentang penulis yang membuat kita. Menurutmu,
apa yang dipikirkan penulis sambil menatap kita dari atas?” ujar Su Hyang (wow, dia tahu kalau ini adalah dunia komik. Keren.
Dan menurutku, walau Su Hyang baru muncul, tapi aktingnya ku akui jauh lebih
bagus dari Nam Ju. Scene Su Hyang juga tidak banyak, tapi aku dapat feel-nya)
“Penulis?” ulang Dan O, bingung.
“Awalnya, aku juga takut. Sekeras apa pun
aku berusaha kabur, aku gagal. Aku hanya ingin bahagia dengan cinta sejatiku. Kami
mencoba mengubahnya, tapi beberapa hal tidak pernah berubah. Hal-hal yang tidak
ingin kamu ubah bisa berubah. Terserah penulis. Kadang, itu mengikuti papan
cerita. Terkadang tidak.” (aku
semakin yakin kalau Su Hyang bahkan ingat dengan Jinmiche dan kisah mereka di
TRUMPET CREEPER).
“Apa maksudmu?”
“Seperti kamu tidak tahu daun mana yang
akan gugur, tidak ada peraturan di dunia ini. Selama kasih sayang kalian kuat, kalian
bisa mengatasinya,” ujar Su Hyang.
Dan O benar-benar bingung dan tidak mengerti
sama sekali.
--
Jam pulang sekolah,
Do Hwa lewat di depan kelas Dan O. Dari
jendela, dia bisa melihat Ha Roo yang bicara dengan Dan O, tapi Dan O hanya
menanggapi sepintas. Melihat itu, Do Hwa merasa kasihan juga pada Ha Roo
Karna itu, dia berusaha bicara dengan Dan
O. Dia mengucapkan kalimat Dan O waktu dulu untuknya : “Sedikit kepakan kupu-kupu dapat mengubah takdirmu. Itu berubah.
Berubah.”
Dan O tidak mengerti. Dia mengabaikan Do
Hwa dan langsung berlari menemui Kyung. Do Hwa jelas sedih melihatnya.
--
Malam hari,
Do Hwa duduk sendirian di kursi taman. Dia masih
sedih karena Dan O sudah tidak mengingat lagi semua kenangan mereka.
Do Hwa di taman itu ternyata untuk menemui
Ju Da. Ju Da membelikan minuman untuk Do Hwa. Do Hwa melihat Ju Da yang meminum
minuman rasa strawberry, berujar
kalau Ju Da pasti menyukai stroberi. Ju Da menjawab kalau dia tidak
menyukainya. Dia hanya meminumnya karena Nam Ju bialng dia suka stroberi.
“Ju Da. Menurutmu apa yang akan terjadi
kepada kita?”
“Aku menyukaimu,” akui Ju Da, dan tentu
saja Do Hwa terkejut. “Jangan terkejut. Tapi aku juga suka Nam Ju. Dia hanya
memberiku hadiah mahal dan menyatakan kepada semua orang bahwa dia menyukaiku. Tapi
aku tahu dia menyukaiku karena dia selalu menatapku.”
“Apa kamu baru saja menolakku?”
“Aku tidak berani karena kita ada di komik.
Aku butuh keberanian untuk mengubah ceritanya agar bisa menyukaimu. Tapi aku sudah
melalui banyak hal hingga kini. Jika aku tidak bisa menikmati akhir bahagia
ini, akan sangat tidak adil.”
“Jika kamu sadar sedikit lebih awal, akankah
itu berubah?” tanya Do Hwa, masih sedikit berharap.
“Tidak. Kamu bisa bahagia tanpa aku. Tapi
Nam Ju tidak bisa bahagia tanpa diriku.”
Do Hwa jelas sedih. Tapi, dia masih berpura-pura
bahagia dan bahkan bercanda bahwa dia sudah di tolak dua kali, di panggung dan
di bayangan. Dia bahkan masih mau berteman dengan Ju Da. Ju Da sangat
berterimakasih padanya dan berujar kalau Do Hwa benar-benar adalah malaikat pelindungnya.
“Ju Da. Aku sangat menyukaimu di panggung
dan dalam bayangan,” tegas Do Hwa.
Ju Da tidak menanggapi apapun dan hanya
berlalu pergi begitu saja.
--
Dan O pergi kencan bersama dengan Kyung. Di
saat itu jam tangan Dan O berbunyi. Kyung jelas khawatir. Tapi, Dan O
menjelaskan bahwa jam-nya berbunyi karna jantungnya berdebar sebab dia
bersemangat.
Mereka pergi ke pasar. Mencoba pernak
pernik. Berbelanja makanan. Tampak sangat bahagia.
Berjalan di sekitar rel kereta api.
Bermain bersama di tepi pantai.
Selama kencan tersebut, Dan O tertawa penuh
bahagia. Dan Kyung pun demikian.
Akhirnya malam tiba, dan mereka duduk di
kursi taman. Kyung mengenggam erat tangan Dan O. Dia merasa bahagia karena
perasaan mereka bisa bertaut. Terimakasih. Semua menjadi lebih baik berkat Dan
O dan akan terus membaik.
Syaat!
“Aku juga ingin berterima kasih. Kamu
mengubahku menjadi orang yang sehat dan jatuh cinta, bukan gadis yang
menyukaimu 10 tahun dengan penyakit jantung,” ujar Dan O tersenyum senang. “Terima
kasih banyak, Ha Roo.”
Kyung terkejut mendengar ucapan terakhir
Dan O. Tapi, Dan O bahkan tidak sadar bahwa dia menyebut nama Ha Roo.
“Kamu bahkan tidak ingat. Tapi, kamu masih…”
Dan O tersenyum menatap Kyung.
Tags:
Extraordinary You
Eps.29-30 nya blm ka??
ReplyDeleteIni ep 29 bkn min ato emg ep 31
ReplyDeleteKereen 😍
ReplyDelete