Sinopsis C-Drama : Love You Like the Mountain and Ocean Episode 21


Sinopsis C-Drama : Love You Like the Mountain and Ocean Episode 21
Images by : Youku


Melihat ekspresi Ye Lin, Ye Miao jadi tahu kalau dia sudah tahu dari awal kalau Ruining berhenti kuliah. Ye Lin tidak menjelaskan dan menunjukkan email-nya. Ternyata, Ruining telah mengirim email pada Ye Lin.

Kak Ye Lin, saat kau membaca surat ini, aku pasti sudah keluar dari Universitas Xiling. Ya, aku mengajukan keluar dari kampus secepat mungkin tanpa hambatan. Karena aku adalah putri dari Xia Sinian dan Ning Mo. Aku mempunyai beberapa keuntungan yang membuat Shen Zhen iri. Sangat kejam! Aku tidak pernah mengakui fakta bahwa aku mendapatkan keuntungan. Dan aku  tidak pernah menggunakan keuntungan yang ku dapat. Tapi, aku masih harus mengatakan padamu. Maaf. Aku benar-benar minta maaf karena aku pernah bilang punya perasaan padamu. Itu dilakukan secara impulsif, tidak bertanggung jawab. Maaf. Aku melakukan segalanya sesukanya tanpa memikirkannya pengaruh kata-kata ku. Ketika aku akhirnya sadar, aku menyadari betapa kekanak-kanakannya aku. Aku pasti sangat mengganggumu. Jadi… aku minta maaf. Aku berhenti. keluar karena masalah keluargaku. Aku akan menemani ayah dan ibuku. Ini mungkin adalah keputusan yang sangat ku pikirkan sebelum ku putuskan. Aku tahu betapa berharganya kesempatan untuk kuliah di sini, tapi masih lebih berharga orang tuaku. Senior Ye Lin, mungkin kita akan bertemu lagi. Suatu hari, kita akan lebih dewasa untuk menghadapi segala tekanan, mungkin kita akan bertemu. Untuk hal itu, aku berharap punya kakak sepertimu. Sampai jumpa.
Ruining menuju ke rumah sakit dimana ayahnya di rawat.


Ye Miao yang membaca surat Ruining, tidak tahu harus berkata apa. Ye Lin sampai harus menutup laptop-nya agar Ye Miao sadar. Mata Ye Miao berkaca-kaca. Dia menangis, namun berusaha tersenyum. Dia merasa sedih karena di dalam surat itu, Ruining tidak ada menyebutkan namanya sama sekali.

Ye Miao keluar dari ruangan Ye Lin dengan hati pedih. Pedih karna di tinggalkan Ruining tanpa sepatah katapun. Dia tidak tahu entah harus menangis ataupun tersenyum. Dia berusaha tertawa. Tawa yang pilu. Tawa yang penuh kesedihan.
--
Prof Ning Mo mendapat telepon dari Dekan Gu yang memberitahu kalau Ruining mengajukan surat berhenti kuliah. Mengetahui itu, Ny. Ning meminta Dekan Gu agar menunda beberapa hari proses pengunduran itu. Karena Ny. Ning menerima telepon itu saat menjaga tn. Xia, tn. Xia jadi tahu apa yang terjadi.
Mereka sudah hendak menelpon Ruining, tapi Ruining sudah tiba di depan kamar rawat tn. Xia.
--

Chen Mo bersama dengan Huahua. Huahua tampak kesal karena Ruining pergi tanpa pamit. Sementara Chen Mo melihat nilai ujian mereka. Dia memuji Huahua yang tidak buruk dalam ujian, dapat posisi terakhir. Huahua sudah senang, jadi kesal lagi.
Huahua benar-benar kesal karena Ruining pergi. Dia tidak mau peduli lagi dengan Ruining. Chen Mo memancing dengan bertanya, kalau begitu, Huahua tidak akan mau tahu Ruining dapat peringkat berapa bukan? Huahua membenarkan, tapi sebenarnya kepo. Jika Chen Mo mau memberitahu, beritahu saja padanya.
Peringkat pertama adalah Ye Miao! Tidak terduga. Yang kedua adalah Chen Mo. Huahua tidak memuji malah berkata karena nilai Shen Zhen di batalkan, Chen Mo jadi untung ya. Bagus. Bagus.
Dan peringkat ketiga adalah Xia Ruining!
Huahua sudah mau bersorak senang, tapi langsung membatalkannya. Dia malah menggerutu jengkel karena Ruining harusnya di posisi bawah bersamanya. Dia malah belajar keras diam-diam.
“Aku tahu, kau bicara seolah menyalahkannya, tapi jauh di dalam hatimu, kau turut bahagia untuknya kan?” tanya Chen Mo. “Jangan khawatir. Kau kan sudah bicara dengannya di telepon.”
Huahua jadi lebih tenang. Tapi, dia masih sedih karena mulai semester depan, Ruining sudah tidak ada lagi. Chen Mo berusaha menghibur dengan berkata bahwa kuliah jurusan Arkeologi di Universitas Yuehuang, juga tidak terlalu buruk. Huahua langsung protes kalau itu buruk, jaraknya terlalu jauh.
“Aku tidak mengerti. Paman Xia ke Yuehuang hanya untuk satu proyek, kenapa dia malah membawa pindah seluruh keluarga? Dan bahkan meninggalkan kediaman Xia dan membiarkan bibi Cai yang mengurus seorang diri. Bibi Cai sangat baik, tapi Shen Zhen… rasanya seperti dia merebut rumah mereka,” gerutu Huahua.
Tapi, Huahua jadi nya bertekad kalau dia akan belajar keras untuk mendapatkan nilai yang bagus.
--

Ny. Ji sedang sibuk merangkai bunga. Ye Lin pulang tidak lama kemudian. Begitu pulang, dia langsung menanyakan kabar mengenai Ny. Ji yang membantu Shen Zhen menyelesaikan masalahnya di kampus? Apa itu benar?
“Ya.”
“Kenapa? Bagaimana kau bisa mengenal Shen Zhen? Kenapa tiba-tiba kau membantunya?”
Ny. Ji menjawab dengan tenang bahwa Shen Zhen adalah pemenang spesial beasiswa yayasan blue aid. Dan karena itu dia mengenalnya. Tidak hanya kenal. Dia merasa kalau Shen Zhen membunyai pontensial yang besar yang akan sangat berguna. Orang sepertinya sangat di butuhkan oleh yayasan.

Ye Lin masih mau protes. Tapi, Ny Ji tidak mau mendengar. Dia kan berbuat baik dengan menolong siswa dan tidak menyakiti siapapun. Jangan bilang ada masalah dengan hal itu?
Ye Miao ternyata ada di rumah. Begitu melihat Ye Miao, Ye Lin langsung menanyakan masalah Shen Zhen, apakah dia tahu atau tidak? Ye Miao langsung menjawab kalau itu bukan urusannya dan dia mau kembali ke kamar untuk belajar.
Ny. Ji menyuruh Ye Lin untuk tidak mempermasalahkan hal itu lagi.
--

Di kamarnya, Ye Miao duduk diam. Dan kemudian, dia mulai melukis.
--
Di rumah sakit, Ruining menghias kamar rumah sakit dengan pernak pernik ulang tahun dan bahkan ada kue ulang tahun. Mereka bernyanyi lagu ulang tahun dengan bahagia. Selesai bernyanyi, tn. Xia menyuruh Ruining untuk berdoa membuat permohonan.
Ma, Pa, terimakasih untuk selalu ada di sisiku. Terimakasih atas kepercayaan dan dukungan kalian yang tanpa syarat dan menghargai seluruh keputusanku. Sebenarnya, aku ingin kalian tahu bahwa ada seseorang yang ku sukai. Sangat ku sukai. Dia tersembunyi di sudut hatiku yang paling dalam. Dia ada ketika aku merasa bahagia dan susah. Dia membuat hatiku bernyanyi untuk pertama kalinya seumur hidupku. Tapi, aku tidak menyesal telah memilih meninggalkannya sekarang. Karena semua yang ku harapkan adalah melindungi keluargaku. Melindungi mama. Aku akan menjaga rahasia ini dan berpura-pura tidak ada apapun yang terjadi. Shen Zhen mungkin berpikir kalau dia sudah menang, tapi siapa yang peduli?  Bagiku, kalian berdua adalah orang yang paling penting bagiku. Pa, ma, harapan ulang tahunku adalah … kalian berdua selalu sehat dan bahagia, bersama selamanya.
Itulah doa Ruining. Sekeluarga, mereka tampak bahagia.
--

Ye Miao menyelesaikan lukisannya. Dan di samping lukisan itu, dia menulis sebuah kalimat (yang aku tidak tahu artinya). Dia melukis Ruining. Tidak hanya satu, tapi ada banyak.
--
Ruining mulai membantu di pertambangan untuk mencari barang-barang arkeolog.
Dan Ye Lin datang menemuinya. Ruining sampai terkejut.
--
Ruining dan Ye Lin berjalan bersama sambil berbincang. Ye Lin menanyakan apakah Ruining tinggal di hotel? Ruining mengiyakan karena lokasinya sangat dekat dengan lokasi penggalian. Tidak di sangka kalau bagian lain dari lukisan Landscape akan ada di Yuehang. Dan akhirnya, akan bisa di satukan kembali.
Usai membahas mengenai lukisan, Ye Lin hendak menanyakan keadaan tn. Xia, tapi dia bingung bagaimana bertanya-nya. Ruining memberitahu kalau keadaan ayahnya tidak bisa di sembunyikan juga. Beberapa bulan ini, semakin banyak kolega dan mantan murid ayahnya, teman lama dan sahabat yang daang berkunjung. Dia bisa merasakan kalau semua orang sedih melihat keadaan ayahnya.
“Apa kalian ada berpikir untuk pergi ke rumah sakit besar di Beijing atau Shanghai? Aku dapat membantu.”
“Kami sudah melakukannya. Tapi, di sana juga tidak ada yang bisa di lakukan lagi. Ibuku sekarang tinggal bersama ayah di rumah sakit. Aku akan ke sana saat malam. Seperti yang ku katakan, ayahku sekarang adalah orang yang paling kuat dan sangat optimis. Ayah yang ingin kembali. Ayah bilang mimpinya adalah untuk melihat lukisan Landscape di temukan dan di perbaiki. Tapi, aku tahu, itu bukan mimpinya. Itu adalah mimpi ibuku. Tapi, jika ibuku bisa mewujudkan mimpinya, ayah akan sangat senang,” cerita Ruining.
Ruining kemudian mengalihkan topik dengan menanyakan keadaan Ye Lin. Bagaimana sekolahnya? Sudah mau lulus? Dan kenapa kemari?
Ye Lin menjawab kalau dia datang kemari adalah untuk membantu. Dia juga adalah relawan dalam memperbaiki lukisan Landscape. Di samping itu, dia tidak seorang diri kemari.
Ruining terdiam.
“Ye Miao dia tidak datang,” beritahu Ye Lin.
“Ah, aku tahu.”
“Ruining, aku tahu ada banyak hal yang tidak pantas untuk ku ucapkan sekarang. Tapi, jika aku mendapatkan satu kesempatan untuk menjadi impulsif dalam hidup ini, maka, aku ingin inilah saatnya.”
“Kak Ye Lin.”
“Ruining, dengarkan aku dulu. Dua tahun yang lalu, ketika kau pergi, kau menulis sebuah surat, kau tidak ada menyebutkan Ye Miao dalam surat itu.”
Dan entah apa yang di katakan Ye Lin selanjutnya, kita tidak di perlihatkan.
--
Shen Zhen ada di dalam mobil bersama Ny. Ji. Shen Zhen tampak tegang. Ny. Ji membuka pembicaraan dengan membahas nilai Shen Zhen semester ini yang tidak terlalu buruk.  Tapi, masih sulit memastikan akankah Shen Zhen masih menjadi bagian dari yayasan Blue Aid setelah lulus nanti. Apalagi jika membahas perbuatan buruk yang pernah Shen Zhen lakukan.
Shen Zhen menjawab dengan optimis, kalau dia yakin bahwa Ny. Ji pasti memiliki cara untuk membantunya. Ny. Ji dengan sinis menjawab, kalau entah Shen Zhen layak untuknya atau tidak. Sejujurnya saja, kartu AS yang Shen Zhen miliki adalah hal yang berguna untuk 2 tahun yang lalun, tapi sekarang sudah tidak berguna lagi.
“Jika kau merasa itu tidak berguna lagi, kau tidak mungkin masih merekomendasikan ku dalam proyek ini. Aku benar-benar berterimakasih pada Anda. Bahkan, jika aku tidak bisa tetap tinggal di universitas setelah lulus, mempunyai kesempatan seperti sekarang ini, akan membuat resume-ku terlihat bagus.”
“Kau gadis yang pintar.”
“Aku serius dengan perkataanku. Jika kau merasa aku berguna di masa yang akan datang, Anda harus memberitahuku. Sekarang, aku hanya mahasiswi, tidak bisa membantu banyak. Tapi, aku cukup bersyukur untuk yang sudah ku lalui.”
Ny. Ji menyukai ucapan Shen Zhen. Dia menyuruh Shen Zhen untuk mengawasi Ny. Ning Mo setelah selesai mengerjakan proyek. Shen Zhen kan dekat dengan Ny. Ning, jadi dia tidak akan curiga jika Shen Zhen terus berada di sekitarnya.
“Jangan khawatir. Saya mengerti,” jawab Shen Zhen.
“Apa yang kau mengerti?” tanya Ny. Ji, ketus. “Jangan beranggapan bahwa aku pikir dia (Ny. Ning) mengambil sesuatu dariku. Yi Cheng (tn. Ye) adalah milikku. Aku menyuruhmu untuk mengawasi untuk berjaga-jaga,” marah Ny. Ji.
Shen Zhen langsung takut dan menundukkan kepala, meminta maaf.
Pas sekali, mereka melewati tempat dimana Ruining lagi berbincang dengan Ye Lin. Shen Zhen melihat itu dan memberitahunya pada Ny. Ji. Ny. Ji langsung bergumam memaki keluarga Ruining sebagai perayu. Mendengar makian Ny. Ji, sekilas Shen Zhen tampak senang.
Ye Lin masih berbincang dengan Ruining. Tapi, dia mendapat telepon dari ibunya yang meminta tolong mengambil barang. Orangtua-nya datang. Ruining mengerti dan membiarkan Ye Lin pergi.
--

Ruining kembali ke hotel. Salah satu kenalannya, tante Jiang, menyapa Ruining karena kembali lebih awal juga. Tadi pagi dia juga melihat ibu Ruining pagi tadi. Dan Ruining agak terganggu dengan perkataan tante Jiang mengenai ibunya yang ada di hotel.
Saat kembali ke kamar hotel, Ruining sambil menelpon ibunya. Dan kebetulan sekali, ibunya baru saja keluar dari kamar hotel yang ada di belakangnya. Ny. Ning tidak tahu kalau Ruining ada di belakangnya, berbohong kalau dia sekarang sedang berbelanja.
“Ma,” panggil Ruining.
Ny. Ning berbalik dan terkejut melihat Ruining yang ada di belakangnya. Ruining menatapnya dengan marah. Ny. Ning segera mendekat ingin menjelaskan. Ruining tidak mau mendengar dan ingin masuk ke dalam kamar hotel, dimana ibunya keluar. Ny. Ning menghalangi dan membujuk Ruining agar pergi ke rumah sakit menjenguk ayahnya.

Ruining tetap ingin masuk. Dan pas dengan pintu kamar hotel yang terbuka. Ada Tn. Ye di depan pintu. Dan perkataan Shen Zhen padanya dulu (di episode 19) kembali terngiang di telinga Ruining. Dia kecewa.
“Ma, aku sudah menjaga rahasia ini selama 2 tahun. Aku kira, membawamu ke sini dari Xiling, membuatmu bersama papa, segalanya akan kembali normal,” tangis Ruining.
“Ruining, apa yang kau bicarakan? 2 tahun apanya? Kau juga tahu tn. Ye adalah…”
“Kenapa masih berbohong?! Berhenti berbohong padaku! Aku kemari demi mu. Aku bertukar kampus demi mu. Aku berhenti bicara dengan Ye Miao karenamu! Ma, papaku sekarang terbaring di rumah sakit, dan kau… kau dan pria ini menggunakan pekerjaan sebagai alasan. Kalian di dalam kamar hotel…”
“Kami tidak begitu!”
“Apa yang tidak begitu?! Aku benci padamu! Aku tidak akan pernah memaafkanmu! Tidak akan pernah!” teriak Ruining dan berlari keluar dari hotel.
Ny. Ning hendak mengejarnya. tn. Ye langsung menenangkan Ny. Ning dan berkata dia yang akan mengejar Ruining.

Ye Lin juga ada di hotel itu. Dia melihat ayahnya yang mengejar Ruining dan bertanya ada apa? tn. Ye berusaha meminta Ruining tenang dan mendengarkannya. Tapi, Ruining tidak mau dan berteriak menyuruh agar tn. Ye melepaskannya.
“Ruining! Xia Ruining! Dengarkan aku! Dengarkan penjelasanku! Ya, aku akui. Aku menyukai ibumu. Tapi, tidak ada yang terjadi di antara kami. Aku sangat menghormatinya. Kami tidak melakukan apapun yang tidak pantas. Percaya padaku, Ruining!”

Ye Lin terkejut mendengar ucapan ayahnya. Ruining menangis histeris. Ny. Ning yang melihat dari balkon kamar, berteriak memanggil nama Ruining.


Ruining berbalik. Dia melihat ibunya di atas balkon, “Aku benci padamu! Aku benci padamu!” teriaknya, dan berbalik.
Brakkkkk!!!!!

tn. Ye berbalik mendengar suara terjatuh dan berteriak histeris : Xiao Mo. Ny. Ning terjatuh dari atas balkon.
Ruining terkejut mendengar teriakan itu. Dia berbalik. Ye Lin menghalanginya untuk melihat dan meminta Ruining untuk tenang. Ruining terpaku.

“Kak Ye Lin. Ayahku ada di rumah sakit. Ibu juga di sana,” ujar Ruining ngelantur. “Mereka berjanji akan merayakan ulang tahunku bersama tahun depan,” tangis Ruining histeris. “Seluruh keluarga bersama. Aku sekarang akan menemui mereka. Aku mau ke rumah sakit. Aku ingin bersama mama dan papa! Kami akan bahagia! Kami akan sangat bahagia!” histeris Ruining dan langsung berlari keluar gedung. (Ruining di sini mulai menyangkal ibunya tidak jatuh dari balkon. Ibunya tidak ada di hotel tapi rumah sakit).




Ruining berlari dan Ye Lin mengejarnya. Ruining benar-benar dalam keadaan tidak stabil. Dia menyeberang tanpa melihat jalan. Sebuah mobil melaju kencang. Ye Lin segera mendorongnya, dan membuat dirinya yang tertabrak!

Ruining berdiri diam mendengar suara tabrakan! Dia berbalik dengan perlahan. Apa yang di lihatnya, membuatnya sangat sangat sangat terpukul! Ye Lin berada di lantai. Terbaring dengan tubuh penuh darah.


Braak!! Ruining terjatuh ke belakang. Pingsan.



1 Comments

  1. Karena gak sabar nunggu episode selanjutnya aku iseng2 cari di youtube,ternyata ada tp sub eng,berhubung bahasa inggrisku level anak TK jd ya gk semua aku ngerti,jd tetep baca sinopsisnya,episode ini bikin aku ikut mewek,aktingnya bagus sekali ruining ma yelin disini

    ReplyDelete
Previous Post Next Post