Sinopsis Plerng
Ruk Plerng Kaen Episode 7 – part 4
Network : Channel
3
“Khun Pu mengajakmu berpacaran? Itu bukan bercandaan, kan?” tanya Pam
dengan bersemangat. Dan Urawee menjelaskan bahwa awalnya dia berpikir kalau
mungkin Ampu cuma bercanda saja, tapi tampak nya Ampu serius. Sayangnya karena
bingung, maka dia tidak mengatakan apapun dan langsung mengubah pembicaraan.
Mengetahui itu, Pam yang awalnya bersemangat langsung berubah kecewa.
Dia mengomeli sikap Urawee yang tidak bersikap seperti biasanya, karena
biasanya Urawee selalu menjawab segala pertanyaan, tapi kenapa kali ini tidak.
Dan Urawee menjawab bahwa itu karena dia belum yakin dengan perasaannya sendiri
pada Ampu, tapi dia juga tidak menolak Ampu, karena baginya ini adalah
kesempatan yang bagus untuk membalas Unthiga kembali.
“Wee! Jangan lakukan itu. Aku juga tidak suka Oun. Tapi Khun Pu bukanlah
orang yang buruk. Jangan permainkan perasaannya. Dan satu hal lagi, Khun Oun
sudah mendapatkan hukumannya. Dia tidak akan mengganggu mu lagi,” jelas Pam,
menasehati Urawee.
Dan Urawee mengerti hanya saja, dia telah memberitahu Unthiga kalau
Unthiga ingin mencoba untuk membunuhnya. Maka bunuh sampai mati. Jika tidak,
dia akan kembali dan membunuh Unthiga. Dan karena itu, dia yakin kalau Unthiga
pasti berpikiran sama seperti nya. Serta Unthiga pasti sedang mencari cara
untuk menyerang nya. Maka dari itu, dia berpikiran untuk menyerang Unthiga
duluan.
Pam tidak setuju. Menurutnya cinta bukanlah game. Dan Ampu bukanlah
pion. Jadi dia memohon supaya Urawee jangan melakukan itu, jika tidak, maka
yang akan terluka pada akhirnya, itu adalah Urawee sendiri. Setelah mengatakan
itu, Pam pun kembali duduk ke meja nya. Dan Urawee memikirkan nasihat itu.
Ketika baru membuka hp, Pam menemukan sebuah video dan berita yang
mengejut kan tentang Unthiga. Jadi dia langsung memberitahu Urawee. “Wee.
Menurutku kamu tidak perlu menyerang Oun. Karena Oun tidak akan mungkin bisa
membalas sekarang.”
“Mengapa?” tanya Urawee sambil mendekat. Dan dia ikut melihat berita
itu. Lalu dia merasa terkejut sendiri.
Video Unthiga yang tersebar diinternet, itu adalah video tentang Unthiga
yang masuk ke dalam kamar hotel bersama dengan pria tidak dikenal.
Dikamar hotel. Ketika Unthiga bangun, dia merasa heran melihat ke
sekeliling nya. Dan dengan kepala yang masih sedikit pusing, dia bangkit duduk.
Lalu saat menyadari kalau tubuhnya dalam keadaan telanjang dan hanya di tutupi
oleh selimut, dia pun merasa terkejut. Dan dia mencoba untuk mengingat kembali apa yang terjadi semalam.
Dia mengingat saat Teem mengajak nya untuk minum sekali. Lalu menawarkan diri
untuk mengantarkan nya pulang. Mengingat itu, Unthiga langsung menjerit dengan
keras. Dan menangis.
Unthiga lalu mengambil tasnya yang berada diatas meja, dan dia menemukan
sebuah catatan kecil yang ditinggalkan untuknya. “Maaf, aku tidak membangun kan mu. Tapi kita akan segera bertemu lagi.
Cinta.”
Membaca pesan tersebut, Unthiga menjerit lagi. Dia melemparkan kertas
itu. Lalu dia menggosok tubuhnya dengan selimut seolah merasa jijik pada
dirinya sendiri.
Anik mengingat segala pengakuan Unthiga yang hanya memanfaatkan nya. Dan
perbuatan Unthiga yang membawa orang untuk memukuli nya. Bahkan Unthiga
menginjak tubuhnya serta menghina nya.
Anik kemudian membuka video rekaman yang berada di kamar hotel. Dan dia
mengingat kembali kejadian semalam.
Flash back
Anik menemukan hp yang di tinggalkan oleh Teem. Dan dia sadar kalau hp
itu sedang menyala dalam mode merekam. Tapi dia tidak mematikan nya.
Anik berdiri didepan tempat tidur Unthiga. Dan dia membuka pakaian yang
dipakainya. Lalu dia naik ke atas tempat tidur dan membuka baju yang dikenakan
oleh Unthiga. Setelah itu dia mencium bibir Unthiga. Dan Unthiga bereaksi
dengan menyentuh nya. Merasakan itu, Anik tampak senang. Tapi kemudian saat dia
mendengar Unthiga memanggil nama Ampu dan mengatakan cinta kepada Ampu. Anik
menjadi marah.
Dengan erat dia mengepalkan tangannya, dan lalu dia meniduri Unthiga
yang terus memanggil- manggilnya ‘Ampu’.
Flash back end
Mengingat semua itu. Ekspresi wajah Anik menjadi suram. Mungkin dia merasa tidak nyaman atas tindakan nya sendiri.
Sesampainya dirumah, Unthiga tidak langsung keluar dari dalam mobil. Dia
mencoba untuk menyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada apapun yang terjadi
semalam. Tidak seorang pun yang bisa melakukan apapun kepadanya. Lalu setelah
itu, barulah dia keluar dari dalam mobil.
Melihat itu, Nopamat langsung menyapa Unthiga dan memanggilnya sebagai
pembuat masalah. Dibelakangnya, Ting meminta Nopamat untuk tenang. Tapi Nopamat
tidak bisa tenang. Dengan kesal, Unthiga bertanya, kenapa Nopamat mengomelinya,
kepadahal dia baru sampai ke rumah dan dia capek.
“Capek? Tentu saja. Apa yang kamu lakukan kemarin malam pasti menguras
banyak energi,” sindir Nopamat secara halus.
“Apa yang Ibu maksud? Aku tidak mengerti.”
Karena Unthiga tidak mengerti, maka Nopamat pun menunjukan padanya.
Video Unthiga yang masuk ke dalam kamar hotel bersama dengan seorang pria.
Melihat itu, Unthiga merasa terkejut, dan menjelaskan kalau dia tidak tahu
apapun. Lalu dia berniat untuk segera masuk ke dalam rumah saja. Tapi Nopamat
langsung menangkap tangannya.
“Tetap disini dan bicara pada ku,” pinta Nopamat dengan tegas.
“Tidak ada yang mau aku bicarakan. Aku tidak bisa mengingat apapun!”
Nopamat merasa sangat sedih dan kecewa pada Unthiga. Karena Unthiga
telah melakukan hal yang mempermalukan keluarga. Dan mendengar itu, Unthiga
merasa terluka, dia bertanya, apakah hanya itu saja yang Nopamat pedulikan.
Hanya reputasi saja. Bukan nya cemas padanya. Jika begitu, maka dia menyuruh
Nopamat untuk jangan khawatir, karena dia hanya pergi ke kamar dengan seorang
pria saja, jadi itu tidak akan membahayakan reputasi Nopamat.
“Oun!” teriak Nopamat sambil menangis. “Kamu hanya pergi ke hotel dengan
seorang pria saja? Apa kamu memerlukan rekaman yang lain nya? Huh?”
“Dan apa yang perlu diributkan? Tidak mungkin ada rekaman yang lain,
karena jika ada, maka itu sudah pasti tersebar juga,” balas Unthiga.
“Aku berdoa seperti yang kamu katakan. Dan jika ada apapun yang terjadi,
Maka orang yang akan di permalukan adalah kamu,” balas Nopamat, tegas. Lalu dia
mengajak Ting untuk masuk ke dalam rumah. Dan dengan terpaksa, Ting pun
mengikuti nya. Mereka meninggalkan Unthiga di luar sendirian.
Dengan sedih, Unthiga berusaha untuk menahan air matanya. Lalu saat Anik
menelpon nya. Dia pun mengabaikan nya.
Ketika Unthiga tidak mengangkat telpon darinya, Anik pun diam untuk
sesaat dan berpikir. Lalu dia menelpon sekretaris nya untuk memastikan kalau
dia memiliki waktu luang, karena dia ingin pergi untuk mengurus sesuatu.
Setelah itu, dia pun bersiap dan berangkat.
Tags:
Plerng Ruk Plerng Kaen