Sinopsis C-Drama : Love You Like the
Mountain and Ocean Episode 24 END
Images by : Youku
Seperti biasa,
sebelum mulai bekerja, Ruining pasti menyalakan recorder-nya untuk merekam
proses-nya dalam memperbaiki barang antik. Di saat itu, tanpa sopan santun,
Shen Zhen masuk begitu saja ke dalam ruang perbaikan. Ruining tidak sempat
mematikan recorder-nya, dan Shen Zhen tidak sadar hal itu, malah mengajak
Ruining untuk bicara.
Ruining jelas kesal karena Shen Zhen belum berhenti juga mengganggunya. Shen Zhen malah berkata kalau Ruining adalah orang paling tidak tahu malu yang pernah di temuinya. Dia menyebut Ruining sengaja menggunakan penyakit mental-nya untuk merayu Ye Miao. Ruining malas berdebat dengannya dan memerintahkannya untuk keluar sekarang juga dari ruang kerja-nya.
Shen Zhen
tidak mau. Dia malah bertanya, apakah Ruining mau meninggalkan mansion Ye atau
tidak? Ruining balas bertanya, apa hak yang Shen Zhen punya untuk bertanya
padanya? Shen Zhen dengan sinis berkata kalau sebelumnya dia tidak punya hak,
tapi sekarang dia punya.
Dia sudah
berada di Amerika bersama ibu Ye Miao selama 3 tahun. Tinggal bersama wanita sakit
yang sama seperti Ruining selama 3 tahun. Dia sudah menghabiskan waktu terbaik
dalam hidupnya untuk menjaga ibu Ye Miao. Dia bisa dengan jelas berkata bahwa
dia bisa berdiri dan memerintahkan Ruining karena dia adalah orang yang tidak
tergantikan untuk keluarga Ye.
“Kau benar. Aku
tidak bisa mendapatkan cinta-nya, tidak peduli seberapa keras-nya aku berusaha.
Bahkan, dia semakin jauh dariku. Membenciku. Kenapa? Kenapa kau masih saja mendapatkan
cintanya setelah semua yang kau lakukan pada keluarganya?! Xia Ruining. Aku membencimu.
Dan juga ibumu!”
“Ibuku? Dia memperlakukanmu
seperti keluarga.”
“Keluarga?
Ibumu memberikanku pakaian yang tidak ingin kau kenakan. Dia menawarkan makanan
yang tidak ingin kau makan padaku. Dia memberikan tas yang tidak ingin kau gunakan.
Kau tidak ingin belajar melukis, dia mengajarkan padaku bagaimana caranya.”
Ruining jelas
terluka mendengarnya. Dia tidak pernah berharap kalau Shen Zhen akan merasa
bersalah atas kematian orangtuanya. Tapi, setidaknya, dia mengira Shen Zhen akan
sedikit menghormati mereka. Tapi…
“Aku? Setidaknya,
aku tidak jatuh cinta pada musuh keluargaku.”
Ruining tidak
mengerti maksud perkataan Shen Zhen.
“Kematian
ibumu bukanlah insiden. Ji Congbi (Ibu Ye Lin dan Ye Miao) lah yang mendorong
ibumu dari balkon!”
Ruining terkejut.
“Kau tahu apa yang kau katakan sekarang ini?”
“Yang membunuh
ibumu adalah…”
“Akulah satu-satunya
yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di kamar itu, 3 tahun yang lalu.”
Ny. Ji dan Shen Zhen ternyata pergi ke
hotel dimana tn. Ye menginap. Ny. Ji juga menelpon Ye Lin memerintahkan-nya
untuk berbelanja agar Ye Lin menjauh dari Ruining yang tadi dia lihat sedang bertemu.
Dan ternyata, di dalam kamar, ada Ny. Ning Mo yang sedang bertengkar dengan tn. Ye. Mereka berdua tidak tahu bahwa Ny. Ji dan Shen Zhen masuk ke dalam kamar dan melihat pertengkaran mereka (jadi kamar-nya itu kayak 2 lantai gitu. Ny. Ning dan tn. Ye ada di lantai 1 kamar dan Ny. Ji serta Shen Zhen di lantai 2 kamar. Jadi dua lantai saling terhubung).
“Aku bilang, aku tidak akan menyerah! Tidak
peduli berapa lamapun, aku tidak akan menyerah.”
“Hubungan kita sudah mustahil sejak dulu.
Aku punya keluarga dan aku sangat bahagia,” tegas ny. Ning.
“Aku tahu. Tapi Sinian (ayah Ruining)
sakit. Dokter bilang kalau dia…”
“Diam!” teriak Ny. Ning. “tn. Ye, jika kau berani
mengucapkan sekata patah kata saja, kita tidak akan menjadi teman lagi!” marah
Ny. Ning.
“Sinian juga temanku. Aku… aku berharap dia
akan baik-baik saja. Aku harap dia sehat. Tapi, kita harus menghadapi
kenyataan-nya. Aku tidak akan memaksamu. Mari bicarakan pekerjaan. Kau tinggal
di Yuehuang daripada di Xi Ling, itu demi pekerjaan atau bersembunyi dariku? Kau
benar-benar mengenal dirimu sendiri?”
“Aku hanya tahu satu hal. Xia Sinian adalah
suamiku. Dan aku sangat mencintainya. Aku mohon padamu, tinggalkan aku sendiri!
Ye Yicheng, 20 tahun yang lalu, hubungan kita sudah berakhir sejak saat itu. Kau
membuat kesepakatan dengan keluargamu!” tegas Ny. Ning.
“Xiao Mo! Xiao Mo! Menikah dengan Ji Congbi
adalah kesalahan terbesar yang pernah ku buat dalam hidupku. 20 tahun. Apa
tidak cukup aku sudah menderita selama 20 tahun! Apa kau ingin melihatku
menderita selamanya?!” teriak tn. Ye.
Ucapan tn. Ye itu sangat melukai Ny. Ji. Dia
selama ini berusaha berpikir bahwa tn. Ye mencintai-nya, tapi ucapan tn. Ye barusan,
mempertegas segalanya.
Ny. Ning tidak mau mendengar dan berlari
keluar dari kamar tn. Ye.
End
“Kemudian… kau
menerobos masuk,” beritahu Shen Zhen. “Ketika kau bertengkar dengan ibumu dan
tn. Ye, aku mendengar semuanya dengan jelas karena aku ada di sana. Aku yakin
kau pasti ingat jelas setiap kata dan kalimat yang kau ucapkan saat itu. Karena
perkataan itu seperti pisau. Yang yang menusuk hati ibumu sendiri lagi dan
lagi! Dan kau bahkan tidak membiarkan mereka menjelaskan dan berlari keluar. Ye
Yicheng mengejarmu. Ibumu sendirian di kamar itu.
Ny. Ji melihat Ny. Ning yang berdiri di balkon
berteriak memanggil nama Ruining. Ny. Ning lengah dan tidak sadar bahwa Ny. Ji
di belakangnya. Ny. Ji gelap mata mengingat semua perkataan tn. Ye dan langsung
mendorong tubuh Ny. Ning, terjatuh dari atas balkon.
End
“Apa yang kau
bicarakan? Kamar itu. Semua sudah di selidiki. Kamar itu terkunci dan tidak ada
yang pernah masuk,” ujar Ruining, masih tidak percaya.
“Tapi, satu
tahun kemudian, saksi yang mengatakan bahwa kamar itu terkunci, langsung di
promosikan menjadi manager hotel. Kau tahu ini? Dan dua tahun kemudia, dia
berimigrasi ke Amerika, kau tahu? Xia Ruining, sekarang kau sudah tahu
kebenarannya. Tapi, kau tidak akan pernah mendapatkan bukti apapun. Biar ku
beritahu, bibit kebencian akan berakar dan tumbuh di hatimu. Setiap kali kau
melihat Ye Miao, kau akan ingat apa yang ibunya lakukan.”
“Jadi, kau
menyembunyikan kebenarannya demi uang? Dan kau begitu membenciku dan keluargaku
tanpa penyesalan sedikitpun tanpa rasa bersalah sedikitpun?”
Hati Shen Zhen
benar-benar sudah membusuk. Dia tidak menyesal. Dia bahkan berkata bahwa kini
dialah yang telah sukses. Dan Ruining menderita atas hal yang pantas Ruining
terima. Dia lah yang pertama kali pertemu dengan Ye Miao. Dia yang bertemu
dengan Ye Miao di upacara penyambutan mahasiswa baru sebelum Ruining (mimpi! Ruining sudah bertemu Ye Miao duluan, saat mereka
masih kecil. Walaupun kau yang bertemu duluan, bukan berarti kau yang berhak
atas cinta Ye Miao. Perasaan bukan hal yang bisa kau tentukan)! Dia merasa kalau Ruining selalu menyulitkan
dan membully-nya. Baginya, Ruining sudah mendapatkan banyak cinta dari orang
lain, kenapa masih harus merebut orang yang di cintainya? Jika Ruining tidak
ada, Ye Miao sudah pasti akan menjadi miliknya.
“Ya. Aku melakukan
semua ini untuk-nya.”
“Shen Zhen. Kau
hanya terlalu mencintai dirimu sendiri.”
“Apa salahnya
mencintai diri sendiri? Xia Ruining. Di antara kita berdua, aku pasti adalah
pemenangnya! Dan kau dengan Ye Miao, kalian tidak akan bersatu. Dan sekarang,
dia adalah anak dari musuhmu. Hubungan kalian semakin tidak mungkin. Bencilah sebanyak
yang kau inginkan. Sama sepertiku. Hidup dengan kebencian. Mulai dari sekarang,
tidak akan ada lagi kebahagiaan dan kesenangan dalam hidupmu. Kau hanya akan
hidup dengan kebencian selama hidupmu. Bahkan jika aku mengatakan siapa
pembunuhnya hari ini, kau tidak bisa melakukan apapun. Kau tidak akan menemukan
bukti apapun. Dan kau tidak akan mendapatkan kesempatan untuk balas dendam. Itu
bahkan lebih menyakitkan daripada membunuh dirimu sendiri 1000 kali! Xia
Ruining. Semua salahmu! Semua terjadi karenamu! Aku hidup di neraka selama 3
tahun. Aku menjadi iblis selama 3 tahun. Sekarang, aku tahu kalau aku tidak
akan pernah bisa kembali lagi. Aku bukanlah ‘Shen Zhen’ lagi yang hidup dengan
harga diri dan menjadi diri sendiri selama ini. Semua sudah berubah di saat aku
melakukan sumpah palsu. Aku benci kau! Aku sangat membencimu! Aku membencimu,
yang di sayangi oleh Tuhan, Xia Ruining! Jadi, pergilah! Kepergianmu adalah
yang terbaik bagi semuanya. Tujuan kita sudah di tetapkan,” ujar Shen Zhen, menangis
(maaf, tidak perlu air mata seperti itu!)
“Shen Zhen. Betapa bodohnya aku berusaha mengerti tentang dirimu selama ini. Aku mencoba mengingat masa lalu dan mencoba mengerti mengenaimu dengan membayangkan berada di posisimu. Sekarang, aku sudah mengerti. Kau hidup dengan prinsip mu sendiri. Dan kau melakukan semuanya hanya berdasarkan logika-mu saja. Baiklah. Aku akan pergi. Kau bilang aku tidak punya bukti? Benar, aku tidak punya bukti apapun sebelum kau memberitahuku hari ini. Tapi, sekarang,” dan Ruining menunjukkan recorder-nya yang masih menyala. “Shen Zhen, sekarang semuanya sudah berakhir!”
Ruining beranjak keluar. Dia akan menyerahkan bukti itu kepada polisi. Bukti rekaman pengakuan Shen Zhen!
Shen Zhen
terpaku. Dia tidak menyangka bahwa ucapannya dari tadi akan menjadi bumerang
baginya! Begitu tersadar, dia segera mengejar Ruining. Dia tidak akan membiarkan
Ruining menghancurkan hidupnya!
Dia berusaha merebut recorder tersebut dari Ruining. Dia memojokkan Ruining hingga ke balkon! Dia masih terus saja berkata bahwa dia yang akan menjadi pemenangnya. Ruining berusaha mendorong Shen Zhen menjauh darinya.
Ye Miao yang mendengar pertengkaran mereka, tiba di saat yang tepat, dan berhasil menangkap tangan Ruining. Dia memohon pada Ruining untuk tidak menyerah dan mendaki naik dengan berpegangan padanya.
Shen Zhen
semakin menggila melihat Ye Miao yang berusaha keras menolong Ruining.
Tidak ada yang
mendengarkannya. Ye Miao mengabaikannya.
Shen Zhen semakin dan semakin gila. Dia meraih batu bata penahan pintu dan hendak memukulkan batu itu pada Ye Miao!
Shen Zhen terpaku. Dia teringat saat bertemu pertama kali dengan Ye Miao, saat Ye Miao melukis wajahnya, saat Ye Miao membelikannya makanan di saat dia kelaparan, di saat Ye Miao memberikan posisi pemeran utama pria padanya. Dia mengingat semua kenangan tersebut.
Shen Zhen melempar batu bata yang ada di tangannya ke lantai. Dan entah kenapa, dia akhirnya membantu menarik Ruining ke atas.
--
“Xia Ruining. Akhirnya, aku pergi. Meskipun,
pada akhir-nya, aku tenggelam dalam lumpur, aku tidak mau hidup dalam bayangan
seumur hidupku. Kata-kata yang di sebut ‘kebahagiaan’, ‘kehangantan’ hanya ada
di dalam mimpiku. Satu-satunya hal yang bisa ku rasakan adalah kegelapan dalam
hatiku, kelam, dan dingin. Itu semua ada di dalam sudut hatiku dan membekukan
hatiku. Aku tidak bisa bicara karena tidak ada satupun yang akan mendengar. Aku
terbiasa sendirian. Belajar sendiri, berbelanja sendiri dan bahkan melindungi
ibuku sendirian. Dan kemudian bilang pada semuanya bahwa aku baik-baik saja. Tapi,
setiap kali aku mengatakan hal tersebut, selalu ada bayangan kebencian muncul
di hadapanku. Dan itu adalah kau. Kau berdiri di sana. Bersinar, dan indah. Tuhan
tahu betapa inginnya aku menjadi dirimu. Tapi, semua orang bilang bahwa kita
berbeda. Xia Ruining. Aku tidak akan pernah menjadi sama sepertimu. Tidak akan
pernah. Xia Ruining. Bye.”
--
Ny. Ji di
rawat di rumah sakit. Sepertinya, dia tidak masuk ke penjara karena kondisi
kejiwaan-nya (?), tapi di hukum di rumah sakit jiwa (?).
Ruining menemui
Ny. Ji. Begitu melihat Ruining, Ny. Ji langsung berkata bahwa dia membenci Ruining.
Dan dia tahu bahwa Ruining juga membencinya.
“Ya,” akui
Ruining.
“Aku ingin
tahu. Aku… hanya ingin tahu. Anakku. Ye Lin. Apa yang dia katakan sebelum dia
meninggal?” tanya Ny. Ji, penuh harap.
Ruining menatapnya.
Tidak menjawab apapun. Diam. Hening.
Dan dia
memilih pergi. Ny. Ji histeris memohon, berteriak, menangis, agar Ruining
memberitahu apa kalimat terakhir yang Ye Lin bicarakan dengan Ruining.
Apa yang Ye Lin katakan pada Ruining hari
itu?
Ye Lin memberitahu bahwa hari dia melukis
Ruining yang sedang sibuk membuat catatan untuk Ye Miao, dia berharap bahwa
waktu dapat berhenti dan momen itu berlangsung selamanya. Hari itu, di momen
itu, dia jatuh cinta pada Ruining.
“Entah aku ataupun adikku tidak mempunyai hak untuk memaksa satu sama lain untuk menyerah. Tapi, aku lupa, kata yang paling indah di dunia dalam hidup kita adalah kata : ‘Kompromi.’ Tapi itu bukan berarti ‘menyerah’, tapi, membuat orang yang ku cintai menjadi bahagia,” ujar Ye Lin. Dia memberikan pada Ruining tabung lukisan, “Di daalm sini ada lukisan yang Ye Miao lukis untukmu. Dia akan melukis mu setiap ulang tahunmu. Dia juga diam-diam mem-follow Weibo-mu dan menyimpan semua perkataan dan fotomu. Dan dia akan tersenyum sepanjang malam karena hal kecil yang kau buat. Dia juga akan khawatir jika dia melihatmu semakin kurus di foto. Aku tidak menyerah. Tapi hanya ‘berkompromi.”
(Ye Lin berkompromi dengan dirinya sendiri
untuk mengikhlaskan Ruining yang tidak mencintainya tapi mencintai Ye Miao. Dia
tahu bahwa Ruining dan Ye Miao saling mencintai. Dia tidak menyerah terhadap
cintanya pada Ruining, tapi berkompromi dengan dirinya, bahwa hati Ruining
bukan untuknya).
End
“Hanya ini hal yang bisa ku lakukan
untukmu. Kebenciannya padaku dapat membantu dia bertahan dari sakit mental-nya.
Kak Ye Lin, aku akan mengingat semua perkataanmu dan perjuangan yang kita
lakukan demi kebahagiaan kita.”
--
Huahua menemani
Chen Mo yang sedang memperbaiki lukisan. Huahua membahas mengenai pernikahan
mereka yang tidak harus di lakukan secara besar-besaran tapi secara sederhana
saja. Chen Mo protes karena dia punya cukup simpanan untuk pesta ulang tahun mereka.
Huahua menjelaskan bahwa dia hanya ingin mereka menghemat uang dan tidak boros
untuk pesta.
Saat itu,
dekan Gu datang dan memberitahu bahwa hari ini dia sudah menandatangani
perjanjian perbaikan dengan yayasan blue aid. Dan untuk beberapa hari ini, Chen
Mo akan menjadi sangat sibuk. Mereka sudah menemukan setengah bagian dari
lukisan landscape.
Chen Mo dan Huahua
sangat senang mendengarnya. Mereka akan segera menyiapkan peralatan yang di
perlukan.
Setelah dekan Gu keluar, Huahua baru teringat bahwa pigmen warna turquoise mereka sudah tidak cukup. Chen Mo tidak hilang akal. Dia langsung menelpon paman Yan utnuk memesan pigmen warna tersebut. Paman Yan mengerti dan berkata kalau dia akan mengirimkan murid-nya ke sana untuk mengantarkan pigment tersebut.
Paman Yan
melihat batu pigment-nya dan merasa senang karena batu itu akan di gunakan di
tempat yang tepat. Paman Yan menelpon Ye Miao. Ye Miao memanggilnya dengan
panggilan : ‘Guru.’ Paman Yan menelpon untuk menyuruh Ye Miao datang ke
tempatnya dan membantunya. (apa itu artinya, Ye Miao menjadi murid dari paman
Yan?)
--
Ruining pergi ke taman kampus, tempat dimana Ye Miao mencium-nya untuk pertama kalinya. Ruining teringat ucapan ibunya dulu, bahwa mereka akan selalu mempercayai Ruining dan suatu hari nanti mereka pasti akan meninggalkan Ruining.
“Aku bisa melupakan hinaan dari orang lain,
dan melupakan hal yang sudah di lupakan orang lainnya. Aku juga dapat melupakan
luka dan kejahatan yang orang lain perbuah padaku. Tapi, kau satu-satunya yang tidak dapat ku
lupakan. Karena…”
Ye Miao mendengar ucapan Ruining. Dia tersenyum tipis. Bahagia. Ruining masih belum tahu bahwa Ye Miao ada di belakangnya.
Semua kenangan dari mereka pertama bertemu sampai dengan sekarang, terputar. Cinta yang sudah sedari awal mereka rasakan, namun sangat sulit di satukan. Hingga semua tragedi yang terjadi pada keluarga mereka. Apakah semua karena kutukan yang ada pada keluarga Ye? Entahlah. Yang jelas, bahwa setelah semua yang terjadi, setelah semua tragedi dan halangan yang mereka lalui, mereka pantas untuk mendapatkan kebahagiaan mereka sendiri.
Terimakasih banyak yang
sudah membaca sinopsis drama ini dari awal sampai dengan akhir!!!! Aku tahu
bahwa pembaca drama ini tidak terlalu banyak, tapi aku menikmati saat-saat menulis
drama ini. Awalnya, karena aku menyukai karakter Ruining dan mengira bahwa ini
adalah drama komedi romantis. Tidak di sangka, menuju penghujung, banyak sekali
tragedi yang terjadi T_T.
Aku benar-benar
menyukai pemeran karakter Ruining. Dia mampu menampilkan sosok Ruining yang ceria,
pemberani dan penuh akal pada awal drama, dan kemudian berubah menjadi karakter
yang 180 derajat berbeda. Menuju akhir drama, Ruining menjadi pendiam, penuh
beban, tekanan dan kesedihan. Tapi, dia tidak menjadi pengecut. Dia masih mampu
melawan Shen Zhen.
Aku juga menyukai
karakter Ye Miao, Ye Lin, Huahua dan Chen Mo.
Karakter yang paling ku
benci adalah Shen Zhen! Dan juga Ny. Ji. Tapi, Shen Zhen di urutan pertama. Sampai
akhir, aku berharap bibi Cai bisa tahu bagaimana kelakukan putrinya yang
sebenarnya. Aku ingin bibi Cai tahu bahwa Shen Zhen telah menghancurkan
keluarga Xia. Tapi, sayangnya, bibi Cai sampai akhir tidak tahu. Dan Shen Zhen juga
tidak mendapatkan hukuman apapun. Bahkan sampai akhir, Shen Zhen masih saja
mencari pembelaan atas semua perbuatan jahatnya.
Astagaaa… selama drama
yang ku tulis di tahun 2019 ini, Shen Zhen adalah tokoh antagonis yang paling
membuatku emosi. Waktu di tahun 2018, aku sangat jengkel dengan tokoh Chaya
dari Lakorn : Trabab See Chompoo (Pink Sin), yang egois sekali. Dan ternyata,
di tahun 2019 ini, aku menemukan tokoh yang jauh lebih menjengkelkan dan
membuat emosi dari Chaya, yaitu Shen Zhen!
Btw, silahkan tulis
komentar kalian mengenai drama ini ya!!
Jangan bosan dg komenku min,ini drama keren banget,aku jg gk nyangka akan jd tragis gini,karakter pemainnya bagus2,kecuali yg antagonis,beberapa dialog sangat panjang,hebat ngapalinnya ya,admin jg hebat bisa nulis dialog panjang😃
ReplyDeletedrama cina biasanya banyak adegan k**s,tp yg ini cm sekali doang,tp ceritanya keren banget dah,thanks min
Xiexie kak nov����
ReplyDeleteRuining benar2 wanita baik hati yang tangguh,terus difitnah & disakiti shen zhen tp tak pernah balas membenci ataupun dendam��
Caiyo kak nov������...ditunggu kelanjutan "arsenal military academy" nya��
Terimakasih, semangat nulis terus
ReplyDeleteTerima kasih sudah selesai sinopsisnya 🙏❤
ReplyDeleteTerima kasih sinopsisnya..aku sllu suka baca sinopsisnya..
ReplyDeleteterimah kasih atas sinopsisnya...
ReplyDeleteNtah kenapa aku gak terlalu benci dengan shen zhen ! Dari awal aku bisa ngertiin perasaan dia, yg dia butuhkan sbnernya cukup seseorang yg selalu ada di samping nya. Sayang nya dia tidak memilikinya, aku lega bgt waktu tau ending nya shen zhen gak membunuh xia ruining, sepanjang nntn drama nya, aku selalu mengambil dr sudut pandang dia. Kenapa dia bisa sampe gini, dan aku ngerti dia. Kayanya cuma aku aja yg gak benci sama shen zhen ;'''
ReplyDelete