Sinopsis Web-KDrama : Wind-Bell Episode 01
Images by : Naver TV Cast
Di tengah kesibukan Acara Seoul
Book Festival 2018,
Seorang wanita yang memakai kostum
penguin, di kejar oleh pengunjung anak-anak hingga dia terjatuh ke lantai dan
tidak berdaya melawan. Dan pada akhirnya, wanita tersebut, Yeo Jin, menemui
boss-nya dan memberikan surat pengunduran diri.
Bukannya panik karena
karyawan-nya hendak keluar, boss malah mencoret di surat itu, bahwa itu adalah
surat resign ke-37 yang Yeo Jin ajukan. Yeo Jin langsung berkata kalau ini
adalah surat resign-nya yang ke-38. Dan kali ini, dia benar-benar akan
berhenti. Boss tetap tenang, karena Yeo Jin kan tidak punya tempat tujuan lain.
Yeo Jin kesal. Dia melamar
kerja di perusahaan ini sebagai seorang editor. Boss membenarkan.
Pembicaraan mereka harus terganggu,
karena keponakan si boss sekaligus junior Yeo Jin, Sung Min, masuk dengan
riang. Sung Min juga mengenakan kostum penguin. Dia memberitahu bahwa dia berhasil
menjual 52 buku dengan menggunakan kostum tersebut. Boss senang mendengarnya
dan bahkan ingin mentraktir makan bulgogi. Sung Min jelas bahagia dan berlari
keluar untuk lanjut berjualan buku.
Melihat tingkah Sung Min, Yeo
Jin hanya bisa geleng-geleng kepala dan merasa kalau boss seharusnya di
laporkan ke dinas tenaga kerja. Boss tidak peduli. Yeo Jin menggerutu kesal. Dia
sudah melakukan semua yang bisa di lakukannya. Dan sekarang boss harus memilih,
biarkan dia membuat buku atau biarkan saja dia berhenti?
Boss membalas kalau Yeo Jin kan
barusan juga sudah berjualan buku. Buku yang hebat. Yeo Jin protes kalau bukan
buku yang di edit oleh boss dan sengaja untuk mengambil uang anak-anak. Dia ingin
sebuah buku beneran! Boss masih tetap membela bukunya yang penuh edukasi untuk
anak-anak.
Mereka berdebat sengit. Di saat
Yeo Jin memutuskan untuk keluar, Boss malah memberikan sebuah nomor telepon
untuk Yeo Jin. Itu adalah nomor ponsel Daniel. Daniel akan datang mengunjungi
Korea selama seminggu di mulai dari hari ini.
Yeo Jin tidak mengenali siapa Daniel
yang di bicarakan boss. Dia bingung karena mengira boss membicarakan mengenai
Daniel Henney. Boss mengatakan bukan Daniel itu tapi Daniel yang memenangkan Piala
Penulis Pria.
“Maksudku… kenapa nomor ponsel
Daniel ada padamu, boss?”
“Dia… sudah tanda tangan kontrak
dengan penerbitan kita untuk menerbitkan buku-nya dalam bahasa Korea.”
Yeo Jin malah tidak percaya dan
mengira Boss hanya berhalusinasi. Dia bahkan menyarankan boss untuk pergi ke
rumah sakit. Boss sudah malas menjelaskan dan memutuskan untuk memberikan tugas
itu pada Sung Min.
Begitu nama Sung Min di panggil
dan di berikan tugas itu, Yeo Jin langsung merebut nomor ponsel Daniel dari
tangan si boss. Dia sudah percaya pada perintah Boss dan bahkan bertanya,
dimana Daniel sekarang?
--
Daniel sudah berada di Korea
dan sedang berjalan-jalan seorang diri. Saat itu, dia melewati seorang ibu dan
anak perempuan yang sedang berjalan bersama. Anak perempuan itu menangis karena
ballon yang di pegangnya terlepas dan terbang ke langit. Ibunya berusah
menenangkannya dan menyuruhnya untuk tidak menangis. Daniel memperhatikan
mereka berdua.
--
Yeo Jin bersama dengan Sung Min
berada di dalam mobil. Yeo Jin sedang berusaha menghubungi Daniel tapi tidak di
angkat juga. Yeo Jin mulai mengomel karena sudah sepuluh kali dia menelpon,
tapi tetap di abaikan. Sung Min dengan tenang, berujar kalau Daniel kan adalah
pemenang dari Penghargaan Penulis Pria, jadi pasti banyak yang menelponnya.
Yeo Jin jadi kepikiran. Kenapa Daniel
mau bekerja sama dengan penerbitan mereka? Sung Min juga tidak tahu alasan-nya.
Yeo Jin memutuskan untuk
mengirimkan pesan pada Daniel. Sementara Sung Min memilih untuk tidur terlebih
dahulu.
--
Daniel menghampiri pasangan ibu
dan anak perempuan itu. Dengan sopan, dia bertanya pada sang ibu, apakah dia
boleh memberikan hadiah untuk anak perempuannya? Ibu sedikit bingung, tapi
mengizinkan.
“Barusan saja, angin membawa
kabur balon mu kan?” tanya Daniel.
Anak itu mengangguk sedih.
Daniel mengeluarkan lonceng
kecil dari saku jaketnya, “Ini adalah hadiah dari angin. Ini menghasilkan suara
yang indah ketika angin bertiup. Coba dengarlah,” ujar Daniel dan membunyikan
lonceng kecil tersebut. “Ini untukmu.”
Anak itu tersenyum lebar dan
menerima lonceng itu. Ibunya langsung menyuruh anak itu untuk berterimakasih. Daniel
mengusap lembut rambut anak itu dan memberi hormat pada ibu anak tersebut,
kemudian berbalik pergi.
Baru juga berjalan beberapa
langkah, Daniel mendapat pesan. Itu adalah pesan dari Yeo Jin.
Daniel langsung menelpon ke
nomor Yeo Jin. Yeo Jin sangat senang menerima telepon itu. Dia mengangkat dan
langsung memperkenalkan diri sebagai editor Sung Yeo Jin dari perusahaan
penerbitan Sung Woo. Dengan sopan, dia bertanya dimana posisi Daniel sekarang? Setelah
mendengar jawabannya, Yeo Jin berkata kalau dia akan segera ke Bukcheon
sekarang, dan harap Daniel untuk menjawab panggilannya jika dia menelpon.
Selesai berteleponan dengan
Daniel, Yeo Jin memerintahkan Sung Min untuk menyetir ke Perpustakaan Jeongdok sekarang.
Eh, tapi, mobil malah tidak
bisa menyala.
--
Daniel kembali berjalan-jalan. Dia
tiba di depan perpustakaan Jeongdok, tapi hanya melewatinya begitu saja.
--
Sung Min masih terus berusaha
menyalakan mobil. Yeo Jin mulai marah-marah karena mobil malah rusak. Dia akan
pergi duluan dan Sung Min yang mengurus mobil.
Yeo Jin berlari menuju
perpustakaan Jeongdok karena kesulitan mendapatkan taksi. Begitu tiba di depan
perpustakaan Jeongdok, dia malah mendapat pesan dari Daniel bahwa sekarang dia
ada di Namsan Seoul Tower. Yeo Jin mulai mengumpat.
Dia menelpon Daniel sambil
marah, bertanya, apakah Daniel sedang mempermainkannya sekarang? Dimana dia sekarang?!
Jangan beranjak sedikitpun. Tetap di sana.
Daniel ada di dalam kereta
gantung, dengan tenang menjawab kalau dia tidak ada tempat tujuan lagi. Jadi,
datang saja ke Namsan Tower. Dia tidak akan pergi kemanapun.
Tags:
Wind-Bell