Network : Channel
3
Dibar. Unthiga bertemu dengan seorang teman lamanya di SMP dulu, Kim.
Saat Kim menyapa nya, dia tidak bisa mengenalinya, karena Kim terlihat sangat
langsing, tidak gemuk seperti dulu lagi. Dan Kim mengiyakan, bahkan banyak
orang yang bertanya bagaimana bisa gadis gemuk yang sering di ejek sepertinya
bisa tiba- tiba berubah menjadi cantik dan langsing.
Unthiga merasa tidak enak, dan menjelaskan kalau saat itu mereka masih
terlalu kecil, jadi dia harap Kim tidak terlalu memikirkannya. Dan Kim
mengerti, dia tidak pernah memasuk kan semua ejekan itu kedalam hatinya.
Kim kemudian bercerita bahwa dia belum terlalu lama pulang dari Amerika,
dan dia belum tahu apa yang harus dilakukannya. Lalu dia bertanya tentang
Unthiga yang kabar nya sedang bermain dengan api. Dia tahu itu, karena dia
sempat bertemu dengan Modaeng di Newyork. Bahkan dia juga mendengar tentang
Ampu. Dia memberitahu Unthiga kalau di Amerika, Ampu dikenal dengan banyak
skandal, bahkan mantan istri Ampu yang adalah seorang model juga tidak bisa
mengontrol Ampu.
“Itu benar. Khun Ampu memang sudah pernah menikah sebelumnya,” balas
Unthiga.
“Ya. Dan ada gosip kalau mantan istrinya ingin kembali bersama dengan
Ampu lagi,” kata Kim, bercerita. Dan mendengar itu, Unthiga langsung
terpikirkan sebuah rencana dan dia tersenyum.
“Kamu bebas, kan? Aku ingin mengundang mu untuk melakukan sesuatu yang
menyenang kan,” ajak Unthiga. Dan Kim mengiyakan, lalu dia pun pamit dan pergi.
Dengan puas Unthiga tersenyum.
Tom mengirimkan pesan kepada Fae. “Apa kamu masih marah? Apa kamu akan
terus menghindari ku? Jika iya, maka itu tidak bisa. Karena kita akan segera
bertemu bagaimana pun, di pesta pernikahan kakak ku dan kakak mu.”
Membaca pesan itu, Fae merasa sangat bingung harus membalas bagaimana.
Kemudian Ya juga mengirimkan pesan kepadanya. Dan dia pun semakin bingung.
Tepat disaat itu, Urawee datang ke teras. Dan melihat nya, Fae pun
memanggilnya, dan mengajak nya untuk mengobrol sebentar, karena ada yang ingin
di konsul kan nya. Dan Urawee pun siap untuk mendengarkan.
“Temanku sedang dalam kesulitan sekarang. Apa kamu punya lowongan
pekerjaan untuk nya?” pinta Fae. Dan Urawee pun berpikir.
“Aku akan mencari kan nya untuk mu. Tapi jika kamu butuh cepat, maka
bisakah dia membantu di pernikahan ku?” tanya Urawee. Dan dengan senang, Fae
pun langsung berterima kasih banyak kepada nya.
Fae kemudian menanyakan, bagaimana perasaan Urawee, dan apakah Urawee
merasa bersemangat, karena sebentar lagi Urawee akan menikah. Dan Urawee diam.
Fae salah mengartikan diam nya Urawee, dia mengira Urawee terlalu malu
hingga tidak bisa berbicara. Lalu dia memuji betapa beruntung nya Urawee karena
bisa menikah dengan pria baik seperti Ampu.
“Hey, kamu baru bertemu dia beberapa kali saja. bagaimana bisa kamu tahu
kalau dia adalah orang yang baik?” tanya Urawee.
“Jika dia bukan pria yang baik, maka kamu tidak akan mau menikahinya,”
jawab Fae.
“Apa kamu tidak berpikir, kalau aku bisa saja menikahi dia untuk alasan
lain,” gumam Urawee pelan. Dan Fae bertanya, alasan apa. Menurutnya orang yang
menikah, jika bukan karena cinta, maka itu pasti karena kekayaan nya. Jadi dia
ingin tahu alasan Urawee apa untuk mau menikah dengan Ampu.
Mendengar itu, Urawee terdiam sesaat. Lalu dia mengeluhkan bahwa Fae
terlalu banyak bertanya. Dan dia menyuruh Fae untuk tidur saja. Dan Fae pun
mengiyakan, lalu dia masuk ke dalam rumah.
Ampu melihat- lihat satu persatu foto pre wedding nya dengan Urawee. Dan
dia tersenyum senang melihat semua foto itu.
Lalu Ampu memandang ke arah
langit malam, dan melihat sebuah bintang jatuh yang sangat indah.
Diteras. Urawee duduk sambil memandang ke arah langit malam. Dan dia
juga melihat sebuah bintang jatuh yang sangat indah.
Melihat bintang itu, Ampu langsung menelpon Urawee.
“Halo,” jawab Urawee.
“Halo, Wee. Aku begitu senang, kamu masih bangun.”
“Ah, aku baru mau tidur,” balas Urawee sambil pura- pura menguap. “Ada
masalah apa ya?”
“Tidak ada. Aku barusan melihat bintang jatuh, dan …”
Mendengar itu, Urawee tersenyum, dan dia bertanya, haruskah dia merasa
senang atau sedih. Lalu dia menanyakan, apa permintaan Ampu. Dan Ampu menjawab
bahwa dia tidak ada membuat permintaan apapun, karena semua permintaannya telah
menjadi kenyataan sekarang. Dengan penasaran, Urawee bertanya, apa itu.
“Aku dengar kamu berbicara dengan Khun Oun hari ini. Kamu bilang, aku
lebih berharga dari event yang megah, gaun yang mahal,” jelas Ampu. Dia
mengingat kembali saat Urawee mengatakan itu kepada Unthiga. Saat dia mendengar
perkataan itu, dia merasa sangat senang.
“Dan, tidakkah kamu berpikir bahwa aku mengatakan itu karena aku ingin
menang melawan Oun?” tanya Urawee, sedikir penasaran.
“Aku tidak tahu. Aku mudah tertipu. Aku suka sisi diriku yang ini
sekarang. Khun Wee, ini sudah malam. Aku tidak akan menahan mu. Bermimpi indah
ya.”
“Ya. Bermimpi indah ya,” balas Urawee. Lalu dia pun mematikan telpon.
Urawee kembali memandang ke arah langit, dan berdoa. “Aku berharap suatu
hari, aku bisa mencintai kamu sebanyak kamu mencintai aku. Tolong tunggulah
sebentar lagi,” pinta Urawee dengan tulus.
Ampu kembali melihat- lihat foto pre wedding nya bersama dengan Urawee.
Dan dia tersenyum bahagi sekali lagi, ketika melihat itu.
Hari H. Ampu menatap terpesona kepada Urawee yang sangat cantik dalam
pakaian pengantin. Dan Urawee balas menatap nya sambil tersenyum. Melihat itu,
Pam langsung menyandarkan mereka berdua. Pam menyuruh Ampu untuk datang dan
menjemput Urawee, jangan hanya berdiri di sana saja. Dan seperti orang
linglung, Ampu tetap saja diam.
“Bukankah cucu ku sangat cantik?” tanya Yai. Dan Pam tertawa. Ampu
kemudian mendekat kepada mereka.
“Cantik,” jawab Ampu. “Sangat cantik,” puji nya pada Urawee.
“Jangan hanya melihat saja. Ke sini. Mari ambil foto,” ajak Yai. Dan Pam
pun ikut berfoto juga bersama dengan mereka, sebagai bagian dari keluarga.
Anik memasuki gedung acara, ditemanin oleh Kaopoon. Dikarenakan ruangan
pernikahan nya yang berdekatan dengan Urawee, maka saat masuk ke dalam gedung.
Dia langsung melihat Urawee yang sedang berfoto bersama dengan Ampu dan Yai.
Dan melihat itu, dia tampak sedikit cemburu.
Urawee tiba-tiba teringat kepada Duang. Dia bertanya-tanya, dimana Duang,
karena dia ingin mengambil foto keluarga bersama dengan Duang juga. Dan Yai pun
menawarkan diri untuk memanggilkan Duang.
Kaopoon meminta izin kepada Anik untuk pergi menyapa Urawee dan Ampu.
Dan Anik pun mengizinkan nya. Lalu Anik juga ikut bersama dengannya untuk
menyapa mereka semua. Dengan sopan, mereka berdua pun menyapa keluarga Urawee
semuanya. Dan Urawe berterima kasih pada mereka berdua.
“Selamat ya, Wee,” kata Anik, tulus.
“Ya. Kamu juga, Nik,” balas Urawee.
Kaopoon kemudian meminta izin kepada Anik untuk boleh tinggal lebih lama
di tempat pernikahan Urawee dan Ampu. Dan Anik pun mengizinkannya. Lalu dia
pamit dan kembali ke tempat nya.
Yai mengambil tangan Urawee dan memberikannya ke dalam genggaman Ampu.
Dia menyuruh mereka berdua untuk pergi dan menyapa para tamu.
Melihat itu, Anik tampak sedih dan cemburu. Tapi sayangnya, dia tidak
bisa melakukan apapun. Dan disaat itu, Unthiga masuk ke dalam gedung acara. Dia
mengenakan pakaian yang sangat terbuka. Dan melihat itu, Anik merasa kurang
suka.
“Mengapa?” tanya Unthiga sambil berjalan mendekati Anik. “Apa kamu
membatu karena tidak bisa berbicara? Sekarang kamu mengerti kan, mengapa aku
mengenakan gaun yang mahal? Jika aku mengenakan gaun murahan seperti Wee, maka
itu akan terlihat biasa,” jelas Unthiga dengan bangga.
“Tidak bisakah kamu membiarkanku bahagia, satu hari saja? Mengapa kamu
harus membandingkan dirimu sendiri dengan yang lainnya? Ingin membuat masalah?”
balas Anik, tidak senang.
Unthiga menjelaskan alasan kenapa dia mengadakan pernikahan di hari yang
sama seperti Urawee. Bahkan ditempat yang sama dengan Urawee. Itu bukan karena
dia ingin dibandingkan. Tapi dia ingin hari ini setiap orang melihat bahwa
neraka terdalam nya, itu lebih baik daripada surga Urawee.
Mendengar itu, Anik merasa sangat tidak senang. Tapi dengan terpaksa dia
harus bisa menahan emosinya. Dan berfoto serta menyapa para tamu.
Tags:
Plerng Ruk Plerng Kaen