Sinopsis C-Drama : The King’s Avatar Episode 02
Images by : iQiyi
Nb = permainan yang mereka mainkan, bernama : Glory
(dalam bahasa China : Rongyao). Aku sebut mulai sekarang dengan Glory. Di
episode sebelumnya, aku menyebutnya dengan Rongyao.
Ye Qiu tanpa di duga malah
melamar pekerjaan di warnet Chen Guo, setelah mendengar jawaban Chen Guo
mengenai apa itu Glory baginya. Bagi Chen Guo, Glory adalah dunia bagi mereka
semua.
--
Chen Guo mulai melakukan
interview sederhana pada Ye Qiu. Dia menanyakan nama Ye Qiu, dan Ye Qiu berkata
kalau namanya adalah Ye Xiu. Chen Guo memeriksa KTP Ye Qiu dan memang tertulis
kalau namanya adalah Ye Xiu. Chen Guo langsung bergumam kalau nama Ye Xiu mirip
seperti nama Pemain pahlawannya, Ye Qiu.
Chen Guo kemudian menanyakan
pengalaman Ye Xiu. Ye Xiu jujur kalau dia tidak punya pengalaman apapun dan
tidak bisa melakukan apapun mengenai jaringan komputer. Bahkan tidak bisa
memperbaiki hardware, meng-upgrade software
antivirus dan mendeteksi informasi yang di hack.
“Lalu apa yang bisa kau
lakukan?” tanya Chen Guo, mulai kesal.
“Aku bisa… bermain Glory!”
jawab Ye Xiu, tersenyum manis.
Eh, dia malah di terima hanya
karena bilang bisa bermain Glory. Ye Xiu aja sampai kaget bisa keterima.
--
Chen Guo membawa Ye Xiu
berkeliling warnet dan kemudian membawanya ke kamar yang akan Ye Xiu tinggali.
Karena Ye Xiu tidak bisa apapun, maka jika performa kerja Ye Xiu tidak baik,
dia akan segera memecatnya. Bagaimanapun dia kan bukan sukarelawan.
Ye Xiu melewati sebuah kamar
dan memuji kalau kamarnya cukup bagus dan dia menyukainya. Chen Guo langsung
meluruskan kalau itu adalah kamarnya, bukan kamar Ye Xiu. Kamar Ye Xiu ada di
lantai atas.
Ye Xiu di antar ke kamarnya,
dan tampak jelas kalau kamar itu adalah bekas gudang. Banyak kotak bertumpuk di
sekitar sudut kamar. Chen Guo juga tampak tidak enak memberikan kamar itu pada
Ye Xiu, tapi mau gimana lagi karena mess karyawan sekarang sudah penuh. Ye Xiu
untungnya berkata kalau tidak masalah. Dia hanya perlu tempat tidur saja.
Chen Guo memberitahu kalau
selimutnya ada di bagian kepala tempat tidur, jadi Ye Xiu silahkan gelar
sendiri. Dan dia akan turun sekarang.
Setelah Chen Guo keluar dari
kamarnya, Ye Xiu tidak menggelar selimutnya dan langsung tidur begitu saja. Dia
bahkan tidak melepas jaketnya dan tidak melepas sepatunya.
Ye Xiu bermimpi. Dia bermimpi
ada di kamarnya di Jiashi. Terbangun dengan ceria dan bersemangat. Kemudian,
segera bersiap untuk briefing bersama
para anggota dan kemudian berlatih.
Psaat!
Ye Xiu terbangun. Dan kemudian
sadar kalau dia harus bekerja.
Ye Xiu turun terburu-buru dari
kamarnya menuju warnet yang ada di lantai bawah. Warnet sudah beroperasi dan
Chen Guo juga sudah ada di mejanya. Membuat pembukuan warnet. Ye Xiu yang
melihatnya, berusaha berjalan pelana-pelan agar tidak ketahuan oleh Chen Guo
kalau dia telat bangun.
Sayangnya, Chen Guo menyadari
kehadirannya. Dia segera memberi perintah pada Ye Xiu untuk menukar bohlam
lampu. Ye Xiu kaget karena belum pernah melakukan hal itu. Chen Guo menunjukkan
bohlam lampu yang harus di ganti.
Ye Qiu berhasil mengganti
bohlam lampu, tapi dia bingung, kenapa lampunya tidak menyala ya? Dia kemudian
terpikir kalau dia harus menekan switch lampunya.
Ye Qiu segera pergi ke panel listrik. Ada begitu banyak tombol. Dia tidak tahu
tombol mana yang harus di tekannya.
Sementara Chen Guo sibuk
melayani para pengunjung warnet yang meminta ini itu. Dia kesal karena Ye Xiu
masih juga di depan panel listrik dan mendekatinya sambil menyuruhnya untuk
cepat. Ye Xiu kaget karena Chen Guo tiba-tiba muncul di belakangnya, hingga dia
salah menekan tombol yang ada di panel listrik.
Dan dalam sekejap, semua
komputer mati. Jelas saja, pelanggan warnet jadi mengomel. Chen Guo memandang
Ye Xiu dengan kesal dan memberikan jempol, menyindirnya. Chen Guo hanya bisa
meminta maaf kepada para pelanggan dan berkata bahwa warnet tutup setengah
hari, dan silahkan datan kembali besok. Para pelanggan jelas saja keluar sambil
mengomel dan tentu saja tidak membayar tagihan bermain mereka.
Ye Xiu sadar kalau dia berada
dalam keadaan tidak menguntungkan. Dia segera menghampiri Chen Guo dan berkata
kalau dia baru sadar bahwa mengganti bohlam lampu adalah pekerjaan teknisi.
Jadi, dia akan segera mencari seseorang untuk menggantinya.
“Berhenti,” perintah Chen Guo.
“Mari kita hitung dulu total kerugian hari ini.”
“Kerugian hari ini, potong saja
dari gajiku,” ujar Ye Xiu, santai.
Chen Guo setuju saja. Dia mulai
memberitahu kalau gaji standar untuk pegawai adalah 3.000 yuan per bulannya.
Dan karena Ye Xiu sekarang masih anak magang, maka gajinya adalah 1.500 yuan.
Beberapa pelanggan tadi tidak membayar fee internet sekitar 427 yuan dan fee
makanan sebesar 361 yuan. Juga ada biaya perbaikan dan asuransi. Dan jika semua
di potong dari gaji Ye Xiu, maka di dapatkan hasil -73 yuan, yang artinya Ye
Qiu berhutang padanya sebesar 73 yuan.
Dengan santai Ye Xiu berkata
kalau itu hanyalan kerugian kecil. Chen Guo menjelaskan lebih lanjut kalau itu
adalah kerugian karena warnet mendadak tutup saat ini. Tapi, Ye Xiu harus
bertanggung jawab terhadap kerugian selama satu hari ini karena warnet tutup
untuk perbaikan. Dan juga, jika semua gaji Ye Xiu di potong habis, artinya Ye Xiu
tidak akan menerima uang apapun.
Dan setelah dia menghitungnya,
maka total kerugian warnet hari ini adalah 9.892,5 yuan. Ye Xiu shock.
“Maksud perkataanku tadi bahwa
aku yang akan menanggung kerugiannya adalah aku akan membayar biaya bohlam
lampu-nya,” ngeles Ye Xiu.
Chen Guo tertawa sarkastik. Ye Xiu
langsung nyoba untuk nawar agar dia hanya perlu mengganti rugi sebesar 9.000
yuan saja. Tapi, Chen Guo menegaskan kalau Ye Xiu harus mengganti rugi 9.892
yuan.
Chen Guo bertanya bagaimana
cara Ye Xiu akan membayarnya? Ye Qiu tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Jadinya, Chen Guo memberikan solusi. Mulai hari ini, Ye Xiu harus melakukan
pekerjaan mengatur jaringan. Melakukan pekerjaan cleaning service juga. Dan
juga melakukan pekerjaan berat, seperti mengangkat-angkat barang. Dan dia akan
menanggung biaya makan dan tempat tinggal Ye Xiu. Ye Xiu bersedia. Dan Ye Xiu
akan mendapatkan bayaran dari apa yang di kerjakannya dan dia akan memotongnya.
Setuju?
Ye Xiu berat hati. Mau tidak
mau, dia harus mau.
“Krisis keuangan di sebabkan
oleh bohlam lampu,” gumam Ye Xiu, stress. Hahahha
--
Malam hari,
Seorang pria gendut
berkacamata, Chang Xian, di usir dari gedung Jiashi oleh para satpam. Alasannya
karena Chang Xian adalah reporter dan datang ke sana untuk mencari bahan berita
mengenai Ye Qiu. Kesal karena di usir, Chang Xian memutuskan untuk main ke
warnet yang ada di seberang gedung Jiashi, warnet Xing Xin (nama warnet milik
Chen Guo).
Begitu tiba, dia segera
memberikan KTP pada Ye Xiu yang berjaga karena ingin bermain. Ye Xiu yang belum
pernah berkerja sebagai operator warnet, bingung bagaimana caranya menandai
tempat komputer yang bisa Chang Xian gunakan. Chang Xian yang sudah kesal,
langsung mengambil alih mouse dan menandakan sendiri. Ye Xiu kagum karena Chang
Xian ahli hal seperti itu, dan malah mengira bahwa Chang Xian juga bekerja sebagai
operator warnet.
Chang Xian mengabaikannya dan
hanya meminta di ambilkan sebotol air. Ye Xiu benar-benar noob, hingga bingung sendiri cara membuka lemari pendinginan air
bagaimana. Chang Xian akhirnya mengambi sendiri. Ye Xiu malah semakin yakin
kalau Chang Xian adalah operator warnet juga dan minta di ajarkan. Chang Xian
langsung berkata siapa juga yang bekerja sebagai operator warnet?
Chang Xian pergi ke
komputer-nya. Dia hendak menulis artikel, tapi karena tidak ada ide, dia
memutuskan untuk pergi bermain dulu ke distrik baru Glory (yang di mainkan Ye Xiu kemarin malam dan dia mengulang dari awal).
Chang Xian tampaknya sudah
sering bermain game glory juga karena
tampak dari caranya bicara merendahkan para pemain baru. 3 orang pemain baru
yang ingin satu team dengan Chang Xian melawan monster, beralasan kalau server
ini kan baru di buka, jadi mereka belum punya pengalaman. Jadinya, Chang Xian
menyombong menyuruh mereka untuk mengikutinya saja dan mereka akan menyerang
monster kucing.
Ketiga orang itu sedikit takut
karena monster kucing itu sangat besar dan hanya dengan sekali kibasan dari
cakarnya saja, mereka semua sudah pasti akan terlempar. Chang Xian sebenarnya
berniat menjadikan ketiga orang itu sebagai umpan si kucing, dan saat si
monster kucing lengah, dia akan menyerang dan menjadi pemenangnya. Itu taktik
Chang Xian.
Tapi, di depan mereka, dia
berpura-pura sebagai orang baik dan mengajarkan mereka bahwa monster kucing itu
harus di pancing amarahnya. Jadi, saat si monster marah dan menyerang orang
secara asal, mereka bisa bekerja sama untuk menyergap dan mengalahkan monster
kucing tersebut.
Ye Xiu beristirahat sejenak
dengan bermain game glory juga. Dia
melihat senjata Payung QianJi-nya dan atribut yang ada di senjata tersebut.
Senjata-nya masih berada di level 5, dan belum ada item apapun untuk
meningkatkan level senjata tersebut.
Flashback
Mu
Qiu (teman Ye Xiu) menunjukkan desain senjata yang sudah di buatnya. Sekarang
dia sedang mendesain senjata Payung QianJi. Ye Qiu memuji Mu Qiu yang sangat
hebat.
Ye
Xiu sudah mengumpulkan banyak material langka untuk senjata Payung QianJi.
Hanya tersisa 2 material lagi yang di butuhkan (hingga kotak item penuh) dan
senjata itu akan mencapai tahap akhirnya.
Mereka
berdua sangat bahagia membicarakan mengenai senjata yang akan mereka buat
tersebut dan bagaimana senjata itu akan mampu menaklukan Glory.
--
Dan
entah berapa lama berlalu, semua material langka Payung QianJi yang sudah di
kumpulkan selama ini, lenyap. Mu Qiu berkata bahwa penelitiannya sdah salah.
Dan dia sudah menyegel payung QianJi.
End
Dan kini, Ye Xiu akan kembali
mengumpulkan semua material langka yang di butuhkan untuk mengupgrade senjata
payung QianJi miliknya.
Ye Qiu masuk ke dalam dunia
game Glory. Nama karakternya adalah Jun Mo Xiao.
Mo Xiao melihat team Chang Xian (nama karakter game-nya : Yue Zhong
Mian) sedang mencari anggota tambahan untuk menghadapi monster kucing. Mo Xiao
menawarkan diri-nya untuk bergabung, dengan keahlian sebagai therapist.
Zhong Mian menilai data kemampuan Mo Xiao yang cukup bagus walau pemain
baru. Dia juga menilai pemain lainnya dan mulai menyusun strategi mengenai
siapa yang akan pertama kali di korbankan kepada monster kucing. Dan setelah
itu, mereka mulai beranjak ke dalam hutan, menghadapi si monster kucing.
Mereka tiba di hutan yang gelap dan berkabut. Monster itu ada di sudut
dan diam-diam mengintai mereka. Dan kemudian, mulai menyergap mereka. Mo Xiao
sih tenang saja, bersembunyi di atas pohon.
Sementara yang lain, berusaha melawan si monter kucing, dan kehabisan
banyak HP. Zhong Mian mulai meminta Mo Xiao sebagai therapist untuk mulai
memulihkan HP miliknya, tapi Mo Xiao tidak melakukan apapun. Dia membiarkan
Zhong Mian dan yang lain menghadapi monster itu.
Chang Xian yang ternyata
bermain, tepat di belakang Ye Qiu, mulai menggerutu kesal karena Mo Xiao tidak
menolong mereka. Dia tidak tahu entah Jun Mo Xiao berpura-pura tidak mengerti
cara bermain atau hanya berpura-pura bodoh!
Zhong Mian berteriak menyuruh Mo Xiao untuk memulihkan HP-nya, tapi Mo
Xiao tetap mengabaikannya. Satu orang anggota bahkan sudah kehabisan HP dan
mtai. Tidak lama, anggota kedua, juga menyusul. Dan akhirnya, anggota terakhir.
Zhong Mian semakin baik dan menyuruh Mo Xiao untuk memulihkan HP-nya sekarang.
“Aku tidak bisa,” jawab Mo Xiao, dari atas pohon. “Jika aku memulihkannya,
kemarahan kucing itu akan semakin tidak terkendali.”
“Aku suruh tambah ya tambah! Kenapa kau malah takut?!”
Dan ternyata, Mo Xiao sudah tahu dari awal rencana Zhong Mian.
Mengorbankan para pemain lain agar bisa menang. Zhong Mian sudah tersudut. Dia
menawarkan kesepakatan, agar mereka berdua bekerja sama membunuh monster itu
dan kemudian, hadiahnya mereka bagi 2.
“Bagi dua? Tapi, aku lebih suka mendapatkannya sendiri,” ujar Mo Xiao.
“Kau gila!! Kalau aku mati, kaupun tidak akan bisa hidup! Monster
kucing malam ini sudah mencapai batas kemarahannya. Kau tidak akan bisa
mengatasinya sendirian. Dan pada akhirnya, tidak ada seorangpun yang akan
mendapatkan sesuatu! idiot!”
Graawww!!! Suara kucing mengaum. Menerkam Zhong Mian.
Chang Xian berteriak kesal
karena karakternya mati. Dia jadi marah pada Mo Xiao dan akan kembali ke hutan
untuk melihat bagaimana caranya Mo Xiao mengalahkan monster itu sendirian!!
(kalau kita main game, kan biasanya, kalau karakter kita mati, karakter kita
akan di hidupkan lagi di titik awal).
Setelah Zhong Mian mati, Mo Xiao baru serius menghadapi monster kucing.
Gerakannya cepat dan hampir mengimbangi si monster. Payung QianJi juga sangat
hebat karna bisa di gunakan sebagai pedang dan menyayat tubuh si kucing.
Pertandingan sangat seru.
Kucing itu mulai mengeluarkan kemampuannya yang sebenarnya dalam
menghadapi Mo Xiao. Tapi, Mo Xiao juga tidak lengah. Dia mengeluarkan serangan
terakhir, dengan menancapkan senjata Payung QianJi menembus monster itu hingga
tewas.
Pertarungan di menangkan oleh Mo Xiao. Muncul pemberitahuan di server.
Di sebutkan lah nama pemain-pemain satu team Mo Xiao yang berhasil
menyelesaikan tugas pembunuhan pertama di Forest Green (biasa kan kalau kita
masuk guild dan bertarung bersama, walau kita mati, tapi jika anggota kita
menang, maka kita juga di sebutkan sebagai pemenang. Kan itu yang namanya kerja
sama dan taktik pertarungan. Jadi, pasti ada yang berkorban dan tentu dia juga
pemenang jika team-nya berhasil!)
Pengumuman tersebut, menarik perhatian banyak pemain lainnya. Karena
ada yang berhasil membunuh monster tahap pertama. Zhong Mian juga kaget karena
Mo Xiao berhasil mengalahkan monster itu seorang diri.
Chang Xian menggerutu kesal dan
malah berkata kalau Jun Mo Xiao sudah berani mencuri pembunuhan pertama
dari-nya!! Saking kesalnya, dia mengangkat telepon sambil marah. Ternyata yang
menelpon adalah boss-nya, Direktur Cao, menanyakan mengenai laporan.
Chang Xian berbohong kalau dia
akan mengirimkan laporannya malam ini dan dia sudah membuat judul artikelnya.
Judulnya : “Mengejutkan! Jias Shi
menukar warna seragam team!” Bhuahahaha, tentu saja itu hanya judul
asal-asalan. Dan tentu saja dir. Cao tidak bodoh, dia menyuruh Chang Xian untuk
segera kembali saja ke kantor. Chang Xian langsung bergegas pergi.
Sementara itu, Ye Xiu berhasil
mendapatkan 2 item langka dari membunuh monster kucing pertama kalinya (belum
ada yang berhasil sebelumnya. Dia orang pertama). Dan menggunakan item
tersebut, Ye Xiu meng-upgrade payung
QianJi menjadi level 15.
“Mu Qiu. Tidak peduli selangka
apapun material-nya. Sesulit apapun untuk mengupgrade. Aku akan melakukan segalanya. Untuk membangkitkan kembali
pekerjaan jenius-mu. Membawa senjata itu, dan berdiri di puncak Glory,” tekad
Ye Xiu.
--
Esok hari,
Ye Xiu mulai bekerja dengan
rajin. Masalahnya, dia selalu saja membuat kesalahan hingga para pelanggan
semua para berteriak protes pada Chen Guo karena masalah yang Ye Xiu buat. Dari
jatuhkan kotak ke kepala pelanggan, memasukkan ponsel pelanggan ke dalam pop
mie pesanan, dan masih banyak lagi.
Chen Guo sampai tidak bisa
melepaskan pandangan sedetik dari Ye Xiu, takut dia membuat masalah lagi.
--
di Jiashi,
Sun Xiang khawatir mengenai
pengumuman bahwa dia menggantikan posisi Ye Qiu, di tambah lagi Ye Qiu malah
memutuskan pensiun bermain. Dia bingung bagaimana harus menjelaskan kepada para
reporter jika di tanyakan hal seperti itu. Bagaimana jika dia di kaitkan dengan
perginya Ye Qiu dari Jiashi? Bagaimana jika dia di katakan menggunakan koneksi
untuk masuk ke Jiashi dan membuat Ye Qiu di usir?
Tao Xuan sih merasa santai
saja. Jika sempat ada berita mengenai Sun Xiang yang membuat Ye Qiu di usir
dari Jiashi, itu kan artinya Sun Xiang jauh lebih hebat dari Ye Qiu. Yang
penting adalah, selama banyak orang yang mendukung Sun Xiang, maka pendapat
dari sedikit orang tidaklah penting sama sekali. Dan juga, memangnya ada berapa
banyak orang yang akan mempedulikan orang tua seperti Ye Qiu (maksudnya orang
tua adalah generasi lama)?
“Apakah semua akan selancar
yang kau katakan?” tanya Sun Xiang, masih ragu.
“Kau begitu khawatir, apakah
itu karna kau pikir kau inferior pada
Ye Qiu dan tidak bisa menjadi kapten Jiashi? Atau kau merasa dirimu tidak
pantas untuk mendapatkan akun Yi Ye Zhi Qiu (karakter game milik Ye Qiu saat di
Jiashi)?”
Sun Xiang tentu saja tidak
mengakui hal itu. Dengan serius, Tao Xuan menyuruh Sun Xian untuk membuktikan
kemampuannya sebagai kapten dari Jiashi. Dengan begitu, orang-orang akan
mengakuinya. Dan mengenai Ye Qiu, setelah beberapa bulan, orang-orang hanya
akan mengingatnya sebagai orang yang sudah pensiun.
--
Chang Xian lagi-lagi pergi ke
Jiashi untuk mencari berita, dan tentu saja, lagi-lagi dia di usir oleh satpam
Jiashi. Saat itu, dia melihat beberapa orang membawa buket bunga besar dan
meminta izin lewat dari satpam karna buket ini dari orang penting dan harus
segera di antar. Dan dengan gampang, satpam membiarkan mereka masuk tanpa
memeriksanya lagi. Melihat itu, Chang Xian jadi terpikir sebuah ide. Kebetulan
pula di dekatnya ada buket bunga yang di tinggal begitu saja.
Jadinya, Chang Xian membawa
buket bunga itu dan menutupi wajahnya dengan buket bunga, dan dengan mudahnya
dia berhasil masuk ke dalam.
--
Di dalam Jiashi, sedang di
adakan konferensi pers sebuah stasiun TV dengan Tao Xuan, yang adalah boss dari
club Jiashi.
Konferensi pers di tayangkan
secara live, dan di tonton oleh Chen
Guo. Dia adalah fans berat Ye Qiu.
Tao Xuan memulai dengan
memberitahu kalau ada kabar sedih untuk mereka semua. Kapten tercinta Jiashi,
yang di juluki ‘Kitab Glory’, yaitu Ye Qiu, beberapa hari yang lalu, sudah
memutuskan untuk berhenti menjadi kapten.
Mu Cheng juga melihat konferensi
pers itu, dan dia langsung mematikan TV-nya. Dia tahu yang sebenarnya terjadi.
Ye Qiu bukan memutuskan berhenti, tapi di berhentikan.
Chen Guo masih dengan serius menonton.
Sementara Ye Xiu sedang sibuk mengganti air galon di dispenser yang terletak
tepat di samping TV. Dia kesulitan mengganti air galon dan membuat air galon
banyak terjatuh ke lantai.
“Keterlaluan!” ujar Chen Guo,
penuh penekanan.
Ye Xiu mendengar ucapannya. Dia
ketakutan kalau Chen Guo akan marah padanya, jadi dia segera mengambil tissue
yang ada di meja dan mengelap lantai.
Chen Guo memukulkan tinjunya ke
meja. Ye Xiu langsung mengaku bersalah karena tidak berhati-hati saat mengganti
air galon hingga menumpahkannya.
“Keterlaluan!” ujar Chen Guo
lagi.
Wkwkww, padahal Chen Guo
sebenarnya kesal karena Tao Xuan membuat banyak alasan mengenai Ye Qiu yang
pensiun. Tao Xuan beralasan kalau dia sudah berusaha membujuk Ye Qiu untuk
tetap tinggal di Jiashi sebagai konsultan team, tapi Ye Qiu menolak. Mereka menyesal
atas keputusannya. Tapi, bagaimanapun mereka harus menghargai keputusan Ye Qiu.
(ingat ya, tidak ada yang tahu
wajah Ye Qiu, kapten Jiashi. Jadinya, Chen Guo juga tidak tahu kalau dia adalah
Ye Xiu, idolanya, dan nama aslinya adalah Ye Xiu).
Ye Xiu yang salah paham,
mengira Chen Guo marah padanya, terpaksa mengeluarkan sedikit uangnya dan
berkata akan mengganti rugi atau Chen Guo bisa memotong dari gajinya saja.
“Apa gunanya uang? Itu tetap
bisa mengembalikan jagoanku,” ujar Chen Guo sedih.
Ye Xiu langsung menyimpan
uangnya kembali. Dia juga baru sadar kalau TV yang menyala adalah mengenai Tao
Xuan yang memberitahu dirinya pensiun dan berhenti dari Jiashi.
“Aku tidak akan pernah bisa
melihat Ye Qiu lagi,” ujar Chen Guo dengan sedih.
“Yang pensiun adalah Ye Qiu,
sementar Yi Ye Zhi Qiu masih berada di Jiashi.”
“Tapi Yi Ye Zhi Qiu tanpa Ye
Qiu sama seperti cangkang kosong tanpa jiwa. Apa aku tidak akan pernah bisa
melihat Ye Qiu lagi?”
Ye Xiu hanya bisa menghela
nafas. Dia ada tepat di hadapan Chen Guo, tapi Chen Guo saja yang tidak tahu.
Tao Xuan melanjutkan
pengumumannya bahwa pengganti Ye Qiu adalah Sun Xiang. Sun Xiang langsung maju
dan memperkenalkan diri. Dia juga berkata bahwa Ye Qiu sudah menyerahkan
akun-nya padanya dan juga mempercayainya sebagai penerus (padahal tidak juga).
Ye Xiu melihatnya. Dia
mengingat nasihatnya sebelumnya pada Sun Xiang agar menerima Yi Ye Zhi Qiu
sebagai kemuliaan, dan bukannya untuk pamer.
Chen Guo langsung mengeluarkan
laptop-nya dan mulai menulis komentar di artikel-artikel mengenai Sun Xiang
yang menggantikan posisi Ye Qiu. Baginya, terlalu cepat 800 tahun bagi Sun
Xiang untuk menggantikan Ye Qiu, dan masih pamer pula.
Di tempat acara, Sun Xiang juga
mendapatkan pertanyaan dari reporter, yang bertanya apakah Sun Xiang punya
kepercayaan diri bahwa dia berkualifikasi untuk mendapatkan posisi ini? Apa dia
yakin bisa sebagus Ye Qiu?
Sun Xiang dengan sombong
berkata pada semuanya kalau dia akan lebih baik daripada Ye Qiu. Sebagai kapten
Jiashi yang baru, dia hanya mempunyai 1 tujuan. Yaitu, mulai dari sekarang,
ketika orang-orang membicarakan mengenai Jiashi, mereka tidak akan lagi membicarakan
mengenai penghargaan 3 kali berturut-turut yang di menangkan, tapi ini adalah
team no. 1.
Chang Xian yang dari tadi ada
di tempat acara, maju dan melemparkan buket bunga sambil berteriak : Yi Ye Zhi
Qiu adalah milik Ye Qiu!!
Dan karena kejadian tidak
terduga, konferensi pers langsung di hentikan saat itu. Semua yang menonton
juga tampak terkejut! Dan bertepuk tangan senang karna Sun Xiang di lempari
buket bunga.
Ye Xiu yang menonton dari tadi,
berkata kalau yang Tao Xuan dan Sun Xiang katakan ada benarnya. Yang tua pasti
akan pensiun dan orang-orang baru semakin banyak bermunculan. Itu adalah hukum
alam yang tidak bisa di ubah. Tapi… orang lama tidak berarti bahwa mereka hanya
akan menjadi pembelot. Orang yang baru juga bukan berarti tidak akan memiliki
musuh. Di dalam dunia Glory, tidak akan ada istilah orang lama ataupun orang
baru.
“Benar. Di dalam dunia Glory,
hanya ada semangat dan cinta,” ujar Chen Guo setelah mendengar ucapan Ye Xiu.
Eh, setelah insiden sesaat
tadi, konferensi pers kembali di lanjutkan. Dan Sun Xiang memberikan pernyataan
bahwa tidak ada lagi Ye Qiu di aliansi. Tapi Jiashi dan Yi Ye Zhi Qiu tetap
akan mendominasi liga!
“Setelah bertempur baru bisa
tahu!” ujar Ye Qiu, menatap TV, seolah bicara kepada Sun Xiang dan membalas
pernyataannya tersebut.
--
Mu Cheng ternyata datang ke
warnet Xing Xin menemui Ye Xiu. Dia mengejek penampilan Ye Xiu sekarang yang
lusuh. Ye Xiu dengan santai berkata bahwa dia baru sadar ada hal yang lebih
sulit daripada bermain Glory, yaitu menjadi operator warnet. Mu Cheng tersenyum
karena dia tahu kalau Ye Xiu sedang memulai awal yang baru.
Mu Cheng datang untuk
memberikan barang milik Ye Xiu yang tertinggal di dorm. Yaitu penjepit yang
biasa Ye Qiu jepitkan di leher kerah bajunya sebelu mulai bertanding.
--
Chang Xian pergi ke warnet Xing
Xin dengan mood yang jelek setelah di usir satpam karena menyelinap masuk dan
membuat kekacauan. Dia juga kesal karena idolanya, Ye Qiu, di umumkan telah
pensiun.
Karena itu, Chang Xian
memutuskan untuk bermain Glory. Pas login,
dia malah melihat banyak orang yang membicarakan mengenai Jun Moxiao. Chang
Xian makin kesal dan menganggap Moxiao itu orang yang mirip seperti Sun Xiang,
sampah yang tidak menghormati senior!
Dan karena kesal, Yue Zhong Mian membuat pengumuman bahwa Jun Moxiao
adalah sampah yang mengorbankan anggota team demi mengalahkan monster dan
mendapatkan sendiri hadiahnya. Dan semuanya harus berhati-hati terhadapnya.
Para pemain yang membaca pengumuman Zhong Mian, langsung menyebut
Moxiao sebagai orang yang tidak tahu malu.
Ye Xiu ternyata sudah login ke
dalam Glory. Dia santai saja membaca pengumuman yang Zhong Mian katakan. Dan
dengan sengaja, dia malah menemui Zhong Mian lagi. Dia menyalahkan Zhong Mian
yang telah menyebarkan rumor sehingga dia tidak bisa lagi membuat team dengan
para pemain lain. Zhong Mian malah sok menasehati Moxiao agar lain kali
menghormati pada senior.
Moxiao dengan tenang, meminta Zhong Mian agar menerimanya dalam satu
team karena mereka kan sekarang sudah saling mengenal. Zhong Mian menerimanya,
tapi dengan motif untuk memberi pelajaran Moxiao. Dia akan membawa Moxiao
menghadapi monster Laba-laba, dan tidak akan ada yang membantunya.
Zhong Mian memberikan syarat kalau Moxiao harus menarik perhatian
monster, dan Moxiao setuju. Mereka akhirnya menuju sarang monster Laba-laba. Sarangnya
berada di dalam gua yang gelap. Dan ada banyak sekali telur yang ketika
menetas, keluarlah laba-laba besar yang gesit. Moxiao dengan gesit bisa
mengalahkan monster laba-laba kecil itu.
Setelah mencapai dalam gua, mereka harus menghadapi monster Ketua
Laba-laba yang sangat besar. Moxiao mulai menyerang sang monster.
Di saat Moxiao sudah hendak menyerang, tiba-tiba saja dia terjatuh ke
tanah dan pingsan.
Kenapa? Karena di saat itu,
Chen Guo mengganggunya dan menyuruhnya untuk membantunya. Ye Xiu langsung
terburu-buru pergi membantu Chen Guo.
Zhong Mian dan anggota yang lain bingung karena tiba-tiba Moxiao
terjatuh di tanah dan tidak berdaya. Monster laba-laba juga mulai memukuli
Moxiao, dan Moxiao tidak bereraksi sama sekali.
Chen Guo memberikan sebuah
flashdisk untuk Ye Xiu. Flashdisk itu berisi semua pertandingan yang di ikuti
Ye Qiu. Dan dia ingin Ye Xiu untuk menancapkan flashdisk itu di TV besar yang
ada di tengah warnet agar semua pengunjung bisa melihatnya.
Ye Xiu sudah mau menancapkan,
tapi Chen Guo malah memintanya menunggu sebentar karena dia mau memeriksa lagi
isi video di dalam flashdisk apakah sudah benar atau tidak. Sebenarnya, Ye Xiu
sudah terburu-buru, karna dia masih harus lanjut bermain sebelum karakternya
mati.
Moxiao dalam keadaan sekarat setelah di pukuli oleh monster laba-laba.
Sedikit lagi pukulan, HP-nya akan habis.
Tags:
The King’s Avatar