Sinopsis C-Drama : The King’s Avatar Episode 03
Images by : iQiyi
Kalau aku nulis dengan highlight itu artinya, tokoh sedang di dalam
game. Untuk nama karakter Ye Xiu di dalam game adalah Jun Moxiao.
===
Ye Xiu sudah tidak sabaran
pengen kembali ke komputernya, tapi dia masih harus menunggu Chen Guo memilih
video pertandingann Ye Qiu yang terbaik yang ingin di putarnya.
Zhong Mian dan para pemain lain heran melihat Moxiao yang pasrah saja
di hajar oleh monster laba-laba dan HP nya juga hanya tersisa sedikit. Hmmm…
Zhong Mian akhirnya mengajak para pemain lain untuk nanti membantu Moxiao saat
HP Moxiao sudah tersisa sangat sedikit. Bukan bantu bunuh monster, tapi
membantu dengan membunuh Moxiao. Jadi, mereka dorong saja batu yang ada di
dekat mereka, ke atas kepala Moxiao, jadi Moxiao langsung tewas karna kehabisan
HP. Kan lebih baik Moxiao mati karena kecelakaan tertimpa batu daripada mati di
bunuh monster.
Dan benar saja, saat HP Moxiao sudah tinggal sangat sedikit, Zhong Mian
dan pemain lain, mulai bekerja sama untu mendorong batu besar yang ada di dekat
mereka agar jatuh menimpa Moxiao.
Di saat yang sama, Chen Guo
akhirnya sudah membuat keputusan video pertandingan Ye Qiu yang hendak di
putarnya. Ye Xiu langsung mengambil flashdisk dan hendak memasang di TV, tapi
dia tidak menemukan lubang colok USB. Chen Guo baru teringat kalau TV itu tidak
bisa pasang flashdisk. TV itu punya kabel output jadi bisa di hubungan dengan
laptop, dan nanti tampilan di laptop muncul di TV gitu.
Ye Xiu mulai kesal dan menyuruh
Chen Guo untuk segera menyelesaikannya. Dia bilangnya sambil duduk pula. Chen
Guo langsung kesal, siapa yang boss? Ye Xiu langsung bersikap sopan dan
menjawab kalau Chen Guo adalah boss-nya. Chen Guo membenarkan, jadi Ye Xiu yang
harus menghubungkan laptop ke TV.
Ye Xiu mulai mencari cara-nya
dan dia asal mencopot saja kabel. Dia salah mencolok. Yang harusnya di colok
kabel laptop, malah dia colokkan kabel dari komputer miliknya, dimana dia
sedang menghadapi monster laba-laba.
Ye Xiu tidak memperhatikan
pula. Setelah colok, tanpa melihat TV, dia langsung berlari kembali menuju
komputernya untuk bermain Glory. Ye XIu tiba di saat yang tepat. Di saat dia
hampir mengenai batu, dia berhasil menghindarinya.
Jun Moxiao berhasil menghindar dari batu yang terjatuh di atas. Dan dia
kembali bersiap untuk menyerang monster laba-laba tersebut.
Pertandingan itu tersiar di TV
dan menarik perhatian para pengunjung warnet. Semua mulai berkumpul untuk
menyaksikan pertarungan seru tersebut.
Moxiao bergerak dengan lihai-nya. Dia menggunakan semua skill dan
kemampuan karakternya dengan baik dan bijak. Dia bahkan bisa melakukan
gerakan-gerakan sulit.
Chen Guo kaget karena yang
tersiar di TV bukanlah video pertandingan Ye Qiu, malah pertarungan live Jun
Moxiao. Dia tahu kalau itu adalah karakter milik Ye Xiu. Chen Guo jadi kesal
dan mengira kalau ini adalah bentuk pemberontakan Ye Xiu padanya. Chen Guo
sudah hendak mematikan layar dan memarahi Ye Xiu, tapi dia malah terpesona
dengan pertarungan yang sedang terjadi.
Chang Xian juga kagum melihat
gerakan-gerakan lihai Moxiao.
Moxiao masih pertarung sendirian melawan monster laba-laba itu dengan
HP yang tersisa sedikit. Dan dia mampu untuk tidak terluka sedikitpun dari
serangan monster tersebut.
Tangan Ye Xiu bergerak lihat di
tombol keyboard dan mouse. Dia bahkan melakukan gerakan rahasia Ye Qiu.
Chen Guo melihat itu, menyadari
kalau itu adalah style pertarungan milik Ye Qiu. Dia jadi curiga. Ye Xiu. Ye
Qiu. Mirip.
“Dia tidak mungkin Ye Qiu,
kan?” tanya Chen Guo pada dirinya sendiri. “Tidak mungkin! Chen Guo, apa yang
kau pikirkan sih!” sangkal Chen Guo, sendiri juga.
Chang Xian sampai melongo
melihat pertarungan epic Jun Moxiao
melawan monster laba-laba itu.
Dan tentu saja, Moxiao berhasil mengalahkan monster itu. Dia menang!
Chang Xian yang kesal karena
Moxiao menang, langsung memutuskan tidak mau bermain lagi. Dia langsung log off. Para pengunjung warnet yang
menonton bahkan bersorak girang.
Layar komputer Ye Xiu, tertulis
ucapan selamat karena dia berhasil melakukan pembunuhan pertama di distrik 10
di Gua Laba-laba. Ye Xiu juga tampak puas karena bisa memenangi pertarungan
tersebut.
Itu hanyalah misi yang sangat sederhana (mengalahkan monster
laba-laba). Tapi, aku menemukan semangat berjuangku yang sudah lama hilang.
Rasanya seperti aku kembali ke masa mudaku. Satu
dorongan, satu senyuman, satu tujuan dapat memicu hasrat untuk menang.
--
Chen Guo langsung memarahi Ye
Xiu karena sudah salah melakukan tugas menancapkan kabel di TV. Ye Xiu baru
sadar akan kesalahannya dan hanya bisa tertawa dan menyuruh Chen Guo untuk
tidak usah mengatakan apapun, dan bawa saja buku catatan-nya. Chen Guo bisa
memotong gajinya sebanyak apapun yang Chen Guo inginkan. Dia tidak akan
menolak.
Eh, tidak di sangka, Chen Guo
malah memuji permainan Ye Xiu tadi yang sangat bagus. Dia bahkan merasa kalau
Ye Xiu tadi bermain seolah sudah di rasuki oleh Ye Qiu. Dia sangat senang.
Salah seorang pengunjung warnet bahkan ikut nimbrung memuji permainan Ye Xiu
yang menakjubkan. Chen Guo langsung pamer kalau Ye Xiu adalah manager
warnet-nya. Pengunjung warnet itu bahkan menduga kalau Ye Xiu adalah fans garis
keras Ye Qiu hingga mengikuti style permainan
Ye Qiu.
Ye Xiu tampak kesal. Tapi Chen
Guo langsung berbisik mengancam kalau Ye Xiu mau lolos masa percobaan, maka
bekerja samalah (membual). Ye Xiu langsung tersernyum lebar dan menghampiri si
pengunjung sambil berkata kalau dia memang sangat menyukai Ye Qiu. Saking
sukanya, dia bahkan sering mengira dirinya adalah Ye Qiu. Pengunjung warnet
sangat senang dan memuji Chen Guo yang pandai mencari karyawan.
Setelah pengunjung warnet itu
pergi, Ye Xiu langsung bertanya, apakah dia lolos masa percobaan? Chen Guo
mengiyakan.
“Kalau gitu, apa aku bisa
mendapatkan diskon atas hutangku?” tanya Ye Xiu, berharap.
“Diskon? Okay. Ku kasih diskon
12% dan hutang bunga jadi 20%.”
Senyum Ye Xiu langsung hilang.
Yah, Chen Guo tidak mau kasih diskon.
--
Chang Xian memberikan artikel
yang sudah di tulisnya pada dir. Cao. Dan dir. Cao tidak menyukai artiket
tersebut. Meskipun Chang Xian sekarang hanyalah reporter magang, tapi Chang
Xian tetap harus objektif dalam menulis artikel. Artikel yang Chang Xian tulis,
secara jelas berkata kalau Ye Qiu di paksa untuk pensiun. Klub Jiashi sengaja
memaksa Ye Qiu untuk mundur. Tapi, apa bukti dari tulisan yang Chang Xian buat
itu?
Chang Xian menjelaskan kalau Ye
Qiu sangat menyukai Glory. Jadi, tidak mungkin Ye Qiu memilih untuk pensiun
secara tiba-tiba. Dan juga, dia mendengar gosip bahwa para petinggi Jiashi
tidak menyukai Ye Qiu yang tidak menghasilkan uang lebih bagi mereka. Itu karna
Ye Qiu menolak untuk menunjukkan diri (tidak mau iklan, endorse atau apapun
yang bersifat komersial).
Dir. Cao menegaskan kalau itu
tidak bisa menjadi berita. Dia tahu kalau Chang Xian adalah fans Ye Qiu, tapi
sebelum membela Ye Qiu, Chang Xian tidak boleh lupa kalau profesinya adalah
reporter. Dan kita tetap harus membuat berita setelah mencari hingga dasar dan
berdasarkan fakta.
Chang Xian akhirnya mengerti
dan mengambil kembali artikel yang sudah di buatnya.
--
Ye Xiu mulai membongkar
kopernya. Itu adalah barang-barangnya yang di ambilkan Mu Cheng dari kamarnya
di Jiashi. Di dalam koper, ada sebuah foto tua 3 orang anak muda yaitu : Ye
Xiu, Mu Qiu dan Mu Cheng. Ye Xiu tersenyum melihat foto tersebut
Flashback
Ye
Xiu dan Mu Qiu bertengkar saat bermain. Mereka ingin menunjukkan metode bermain
yang benar. Eh, terdengar suara langkah kaki dan mereka segera mematikan
komputer secara paksa dan langsung membaca buku, seolah tidak ada bermain
komputer.
Ternyata
yang masuk adalah Mu Cheng. Mu Cheng cukup pintar karna dia memegang CPU untuk
tahu suhunya panas atau tidak. Dia langsung bertanya kenapa hari ini mereka
sangat baik? Mu Qiu langsung berkata setelah menyapu lantai dan mencuci baju,
dia sudah memperingati Ye Xiu untuk tidak bermain komputer sebelum memasak. Dia
kan sudah bilang kalau perintah adiknya sangat tegas.
Mu
Cheng langsung bertanya serius, siapa yang mencuci baju? Mu Qiu dan Ye Xiu
langsung rebutan mengklaim bahwa dia yang mencuci baju. Mu Cheng langsung
menunjukkan baju putihnya yang terkena lunturan noda warna hitam. Mereka
langsung ketakutan.
Dan
untuk membaut Mu Cheng tidak marah, mereka menggambarkan tokoh kartun di atas
baju putih yang terkena noda itu, jadi biar kesannya seolah itu adalah model
baju-nya. Mu Cheng memakainya, tapi protes karena gambarnya tidak jelas.
Tapi,
Mu Qiu dan Ye Xiu malah memaksanya untuk berfoto bersama sambil memakai baju
itu.
Cekreek!
End
Melihat foto itu, Ye Xiu jadi
teringat pertemuan pertama-nya dengan Mu Qiu. Dan itu karena sebuah koin.
Flashback
Mu
Qiu melempar koin-nya ke atas untuk mengundi. Pas sekali Ye Xiu lewat dan tanpa
sengaja menyenggolnya hingga terjatuh, dan koin yang di lempar Mu Qiu, jatuh ke
dalam topi hoodie yang Ye Xiu kenakan. Mu Qiu langsung berteriak kalau itu
adalah koin keberuntungannya dan berteriak memanggil Ye Xiu agar berhenti.
Ye
Xiu tidak mendengar teriakannya karena sudah terlanjur menyeberang jalan. Ye
Xiu juga membawa koper besar, seperti kabur dari rumah.
--
Ye
Xiu pergi ke mall dan bermain di fun station. Dia kehabisan koin untuk bermain
balap motor, dan pas sekali saat dia menunduk, koin milik Mu Qiu yang masuk ke
topi hoodie-nya terjatuh ke lantai. Ye Xiu langsung mengambilmnya dan
menggunakan-nya untuk bermain game.
Mu
Qiu melihat Ye Xiu yang hendak memasukkan koin ke dalam mesin koin, dan
langsung berteriak. Terlambat! Koin sudah masuk ke dalam mesin. Dia langsung
menghampiri Ye Xiu dengan kesal dan memberitahu kalau itu adalah koin-nya. Koin
keberuntungan!
“Itu
kan hanya koin game biasa?” balas Ye Xiu.
“Itu
adalah hadiah ulang tahun dari adikku,” kesal Mu Qiu.
Ye
Xiu malah menantang Mu Qiu untuk bermain balap motor dengannya. Dan jika Mu Qiu
menang, dia akan memberikan 10 dollar. Jika Mu Qiu kalah, anggap saja koin yang
di masukkannya tadi adalah hadiah untuknya.
Mu
Qiu kesal. Dan dia menerima tantangan Ye Xiu.
(dan
kita tidak di perlihatkan hasil pertandingannya).
Tapi
setelah hari itu, mereka menjadi sahabat baik. Mereka menghabiskan masa muda
mereka bersama. Dan mulai membangun mimpi mereka.
End
Dan karna itu, Ye Xiu bertekad
akan membawa senjata Payung Qianji ke puncak dari Glory.
Ye Xiu kembali login ke dalam
akun Glory. Dia meng-upgrade Payung
Qianji dengan item langka yang di menangkan usai mengalahkan monster laba-laba
tadi. Level dari Payung Qianji telah meningkat menjadi level 16.
--
Seorang gadis cantik berambut
pendek, menaiki taksi menuju warnet Xingxin. Gadis itu adalah Tang Rou.
Flashback
Tang Rou adalah pemain piano. Dan dia sedang
melakukan pertunjukan. Tapi, dia melakukan sedikit kesalahan dan langsung
berhenti bermain. Tentu saja para penonton jadi berbisik-bisik, bertanya-tanya
apa yang terjadi?
Aku selalu mengira kalau di dalam hidup ini hanya ada pilihan
‘menang’. Jadi, aku tidak mengizinkan adanya kesalahan apapun. Tidak mengakui
kekalahan. Tidak mengakui kalau harus memulai dari awal lagi. Aku hanya akan
memilih untuk pergi.
End
Tang Rou menelpon Chen Guo. Dia
memberitahu kalau dia baru saja turun dari pesawat dan sekarang sedang menuju
warnet Xingxin.
--
Tang Rou akhirnya tiba di depan
warnet Chen Guo. Dia jadi teringat pertemuan pertamanya dengan Chen Guo dulu.
Flashback
Tang
Rou dan Chen Guo berada di depan halte bus yang sama. Hari itu adalah hari
dimana Tang Rou akan melalui ujian masuk universitas. Saat menunggu bus, Chen Guo melihat pencopet
yang hendak mencopet dompet Tang Rou. Chen Guo langsung menyelamatkan Tang Rou
dan bahkan mengejar si pencopet hingga terjatuh. Tang Rou langsung membantunya.
Tapi, di saat yang sama pula, bus yang di tunggu-nya tiba.
Tang
Rou akhirnya minta izin untuk pergi dulu dan mengambil tas-nya yang terletak di
lantai. Dia salah mengambil tas karena terburu-buru. Chen Guo menyadari hal itu
dan berteriak memberitahu kalau yang Tang Rou bawa adalah tas-nya. Tapi, Tang
Rou sudah terlanjur naik bus dan bus juga sudah langsung pergi.
End
Kesalahan kecil itu, memberikan kita kesempatan untuk bertemu
lagi. Warnet ini adalah satu-satunya kenangan yang ayah Guo Guo tinggalkan
untuknya setelah meninggal. Menyelesaikan pekerjaan ayahnya. Melanjutkan karir
ayahnya. Menjadi kepercayaan hidup-nya. Dan aku menjadi iblis yang terus
mendesaknya untuk menyelesaikan studi-nya.
Chen Guo menyambut kedatangan
Tang Rou dengan senang. Dan begitu melihat Chen Guo, Tang Rou langsung meminta
buku PR yang sudah di berikannya pada Tang Rou. Dia ingin memeriksa apakah Chen
Guo ada mengerjakan PR yang di berikannya atau tidak.
Ye Xiu yang ada di dekat sana,
langsung bertanya pada Chu (penjaga warnet juga), apakah itu adalah teman Chen
Guo? Chu mengiyakan. Eh, bukan. Tapi, musuh lama yang seperti sahabat baik.
Chen Guo langsung memanggil Ye
Xiu dan menyuruhnya untuk membawakan 2 koper milik Tang Rou ke atas. Chen Guo
terus berbicara panjang lebar pada Tang Rou kalau dia yakin kalau tahun ini dia
pasti akan lulus. Tang Rou malah lebih fokus memeriksa PR Tang Rou.
Chen Guo berusaha mengalihkan
perhatian Tang Rou dengan mengajak minum teh bersama dan sebagainya. Tapi, Tang
Rou tetap ingin memeriksa. Tahu kalau taktik nya tidak akan berhasil, Chen Guo
langsung menyalahkan Ye Xiu yang datang membawakan koper Tang Rou. Dia berkata
bahwa Ye Xiu adalah penyebab kemalasannya hingga tidak selesai mengerjakan PR.
Ye Xiu bingung karena namanya
di sebut-sebut padahal dia tidak tahu apapun. Chen Guo terus saja nyerocos
kalau Ye Xiu adalah pemain Glory yang hebat. Dia tidak bisa mengalahkan Ye Xiu
hingga tidak bisa fokus belajar. Jadi, bagaimana jika dia belajar dan Tang Rou
mengalahkan Ye Xiu dalam permainan Glory.
Tidak di sangka, Tang Rou
bersedia. Ye Xiu tentu malas meladeninya dan memilih turun ke bawah, ke warnet.
Chen Guo langsung mengejar Ye Xiu. Dia memohon agar Ye Xiu menemai Tang Rou, 10
menit saja. Dia masih belum selesai mengerjakan 1 halaman PR yang Tang Rou
berikan padanya, jadi dia meminta Ye Xiu untuk mengulur waktu sebentar sembari
dia menyelesaikan PR.
Ye Xiu menolak. Chen Guo
berusaha membujuknya. Jika Ye Xiu berhasil mengalihkan perhatian Tang Rou, dia
akan menghapus semua hutang Ye Xiu. Dan tentu saja Ye Xiu jadi tergoda dan mau
membantu.
--
Tang Rou menantang Ye Xiu untuk
bertanding Glory. Tang Rou meminjam ID Card karakter Chen Guo.
Pertandingan di mulai. Tang Rou
tampak sangat percaya diri dalam menyerang Ye Xiu. Sementara Ye Xiu tampak
tenang.
Tang Rou menyerang Moxiao dengan senapan secara membabi buta. Dan
Moxiao dapat menghindari semua tembakan itu dengan sempurna, tanpa terluka
sedikitpun.
Chen Guo sibuk menyelesaikan PR
yang Tang Rou berikan padanya.
Moxiao tidak menyerang Tang Rou sama sekali, tapi malah hanya terus
berlari menghindari tembakan Tang Rou. Tang Rou merasa kalau dia sudah pasti
menang dan bahkan berkata kalau permainan ini sangat membosankan.
Dan setelah hanya menghindar dari tadi, Moxiao mulai menyerang Tang
Rou. Hanya dengan sekali serangan, Tang Rou langsung kalah.
Chen Guo akhirnya selesai mengerjakan
PR-nya. Dia memilih bersantai sesaat.
Tang Rou masih terus mengajak
Ye Xiu untuk bertanding ulang terus menerus. Dia tidak terima kalah. Tidak ada
istilah kalah dari kamusnya. Dia menekan keyboard dengan sangat cepat seolah
sedang bermain piano. Ye Xiu juga sudah tampak mengantuk.
Chen Guo akhirnya turun. Dan Ye
Xiu memutuskan untuk mengakhiri permainan. Tang Rou ternyata masih belum puas
dan mengajak Ye Xiu bertanding lagi. Ye Xiu sampai kehilangan kata-kata karena
mereka sudah bermain sebanyak 10 ronde. Tidak ada gunanya terus mengulang.
Tidak hanya itu, Ye Xiu bahkan
memberitahu kelemahan Tang Rou. Dia memuji gerakan tangan Tang Rou yang cukup
cepat. Akan tetapi, koordinasi antara tangan kanan dan kiri kacau. Dan tidak
ada dasar bermain sama sekali. Jika Tang Rou ingin mengalahkannya, maka butuh
lebih dari 100 tahun.
Chen Guo langsung menegur Ye
Xiu yang sudah kelewatan. Ye Xiu langsung meminta maaf pada Tang Rou. Dia
berkata istilah 100 tahun itu hanya kiasan kok.
Chen Guo juga berusaha menghibur
Tang Rou. Tidak usah mempedulikan ucapan Ye Xiu.
“Guo. Bukakan aku akun Glory,”
pinta Tang Rou.
“Apa?! Kau yakin?”
“Aku akan mengalahkannya dengan
hal yang paling di kuasainya. Mengalahkannya sendiri. Glory adalah kontes. Aku
akan menang!”
--
Esok hari,
Tim Blue Rain, Serikat Blue
Brooke,
Para anggota Blue Rain sibuk
berlatih. Dan saat ketua tim, Lan Yu, tiba, semua langsung memberikan hormat.
Wakil ketua, Xi Zhou, langsung melaporkan mengenai distrik sepuluh Glory. Sejak
pertama kali di buka, sudah ada 12 rekor Pematian Pertama. Herb Garden dan
Tyrannical Ambition masing-masing mencetak empat rekor, dan serikat mereka
sejauh ini… hanya mencetak 1 rekor. Dan karena itu, dia ragu kalau mereka akan
bisa mencapai target yang sudah di tentukan oleh team.
Lan Yu langsung berkata kalau
serikat mereka tidak boleh kalah! Dan dia memarahi Xi Zhou yang tidak becus
mengatur. Xi Zhou memberitahu kalau mereka mempunyai banyak material langka dan
anggota serika mereka juga terus meningkat. Hari ini saja mereka mendapatkan 82
anggota baru jika di bandingkan kemarin.
Tapi, Lan Yu tidak puas. Mereka
adalah serikat besar di Glory dan jika anggota serikat hanya bertambah puluhan
pemain saja itu memalukan! Apakah harus dia yang mengatur semuanya, hah?!
Saking marahnya, Lan Yu langsung pergi ke ruangan-nya.
Begitu masuk ke ruangannya, Lan
Yu langsung masuk ke dalam akun Glory. Dan dia berulang kali mengirim
permintaan pertemanan dengan Jun Moxiao. Xi Zhou kembali menemuinya dan
memberitahu kalau mereka harus rapat. Semua sudah menunggu.
Lan Yu akhirnya pergi rapat
sambil membawa tablet-nya dan melihat permintaan pertemanan-nya dengan Jun
Moxiao. Dia memulai rapat dengan bertanya, ide apa saja yang mereka punya untuk
serikat mereka di Server Sepuluh?
Salah seorang anggota memberitahu
kalau ada seorang pemain ahli di Server Sepuluh bernama Jun Moxiao. Moxiao
sudah mencetak 3 rekor dan belum bergabung dengan serikat manapun. Jadi, dia
menyarankan agar mereka merekrutnya.
“Merekrut seorang ahli?
Bukankah kalian biasanya menyebut diri kalian sendiri sebagai ahli? Kenapa
kalian butuh bantuan orang lain? Bukannya merenungkan kekurangan, malah mencari
bantuan. Apakah itu sikap yang baik? Dan apa bisa Jun Moxio ini di di anggap
sebagai ahli? Dia itu hanya beruntung! Hanya ada dua alasan seseorang tidak
ikut serikat. Pertama, kemampuan bermainnya kurang. Pemain buruk. Atau wataknya
jelek sehingga tidak ada serikat menerimanya. Jika bukan keduanya, maka dia
pasti mata-mata!” omel Lan Yu.
--
Ye Xiu masuk ke dalam akun
glory-nya. Dan begitu masuk, dia mendapatkan banyak sekali notifikasi
permintaan pertemanan dari akun Blue River (milik Lan Yu). Ye Xiu melihat data
Blue River yang adalah anggota dari serikat Blue Brook. Dan dia tahu kalau
serikat Blue Rook merupakan tim Blue Rain (Lan Yu). Moxiao tahu kalau serikat
Blue Rook mengumpulkan banyak item harian demi tim profesional dan juga kuat.
Jadi, tim ini pasti kaya dengan barang-barang langka.
Dan demi barang langka yang di
butuhkannya, Ye Xiu menerima pertemanan dari Blue River.
--
Lan Yu masih ada di tengah
rapat. Dia sangat girang saat Jun Moxiao menerima permintaan
pertemanan-nya. Xi Zhou langsung
mengingatkan kalau tadi baru saja Lan Yu bilang kalau Moxiao adalah mata-mata.
Eh, Lan Yu malah tidak ingat berkata seperti itu. Dia segera meralat
perkataan-nya bahwa masuk perkataannya tadi, masihlah kemungkinan. Dan karena
itu, mereka harus membuktikan kebenarannya. Dia mulai menceramahi mereka agar
mencontoh dirinya, tidak banyak bicara dan fokus mendirikan serikat. Dan
setelah ceramah, Lan Yu mengakhiri rapat.
--
Lan Yu di ruangannya sedang
senyum-senyum sendiri melihat layar komputer. Xi Zhou datang menemuinya untuk
memberikan data permainan mereka. Lan Yu tidak mau mendengar dan memberitahu
kalau dia sekarang sedang tawar menawar harga dengan Moxiao agar mau masuk ke
dalam team mereka.
Xi Zhou penasaran dan memeriksa
chat-an antara Lan Yu dengan Moxiao. Dengan sok, Lan Yu mengajari Xi Zhou kalau
dalam merekrut ahli di butuhkan yang namanya strategi. Pertama, pahami
keinginan mereka kemudian lindungi prioritasmu. Setiap pemain bisa di beli
dengan harga yang tepat.
“Aku merasa… kau keliru soal
perekrutan,” ujar Xi Zhou setelah membaca semua chat-an tersebut.
“Kenapa begitu?”
“Di mulai dengan tawaran
perekrutan biasa. Lalu kau mengubahnya menjadi menyewa orang bayaran dengan
harga mahal.”
Blue Rain menghampiri Moxiao dan bertanya memastikan kalau Moxiao belum
bergabung dengan serikat manapun bukan? Bagaimana kalau bergabung saja dengan
serikat Blue Brook?
Moxiao menolak dan mengabaikan Blue Rain. Dan kemudian, Blue Rai malah
memberitahu kalau serikat mereka berencana menyerbu Hutan Beku dan membutuhkan
seorang ahli seperti Moxiao. Jadi, apakah Moxiao mau merasakan rasanya menjadi
bagian dari Blue Brook?
“Kamu mau mencetak rekor baru?” tanya Moxiao.
Blue Rain berkata bukan itu. Mereka hanya ingin mencoba mengalahkan
monster di sana.
“Jika hanya mencoba, aku tidak tertarik.”
“Bukan! Kami tidak hanya mencoba! Seperti yang kau tahu, mencetak rekor
baru di server baru adalah prioritas setiap serikat. Tentu saja, kami ingin
mencetak rekor.”
“Sayang sekali, aku bukan anggota serikat. Kepentingan kita berbeda.”
Blue Rain mulai bimbang. Dia mulai menanyakan apa keinginan Moxiao?
Jika Moxiao bisa memecahkan rekor, Moxiao boleh mengambil semua perlengkapan
ungu. Moxiao masih menolak. Dia hanya ingin material langka, apakah Blue Rain
punya?
“Tentu saja kami punya. Blue Brook punya banyak material yang kau inginkan.”
“Tiga puluh Jaring Kuat Laba-Laba. Delapan Taring Tajam Serigala Putih.
Delapan Bulu Serigala Putih,” sebut Moxiao, material langka yang di
inginkannya.
Blue Rain jadi galau. Dia jujur mengatakan kalau apa yang di minta oleh
Moxiao terlalu banyak. Dia punya ketiga benda itu. Tapi, hanya orang sangat
beruntung yang bisa mendapatkan ketiga barang tersebut. Jadi, kalau Moxiao mau,
pilih salah satu.
“Aku pilih Taring Tajam Serigala Putih. Bisa tambahkan juga sedikit
Jaring Kuat Laba-Laba? Bagaimana kalau 25?”
Dan Blue Rain setuju.
Xi Zhou menjelaskan dengan
sangat rinci semua kesalahan yang sudah Lan Yu buat hingga akhirnya terjebak
dalam permainan Moxiao. Harusnya, Lan Yu membuat Moxiao bergabung dengan
serikat mereka, tapi pada akhirnya, Lan Yu malah hanya merekrut Moxiao untuk ikut
menyerang monster di Hutan Beku. Tidak hanya itu, Lan Yu bahkan membayar Moxiao
dengan dua material langka yang mahal.
Lan Yu baru tersadar akan hal
itu. Dia sudah tertipu. Eh, tapi, dia masih belum memberikan material itu.
Jadi, mereka masih bisa memilih mau memberikannya atau tidak.
Ye Xiu tidak bodoh. Dia
mengirim pesan chat pada Lan Yu, kalau dia harus meneirma separuh pembayaran
sebelum mengikuti penyerbuan serikat Blue Brook ke Hutan Beku. Separuh di bayar di muka dan sisanya setelah
penyerbuan.
Xi Zhou menyuruh Lan Yu untuk
tidak memberikannya, tapi Lan Yu malah sudah langsung memberikannya. Dia malah
berkata pada Xi Zhou untuk tidak khawatir.
Permainan akhirnya di mulai.
Sebelum menyerbu ke Hutan Beku, Ye Xiu mengirim pesan chat agar mereka semua
mengikuti instruksinya. Lan Yu segera menyuruh para anggotanya untuk masuk ke
arena Glory.
Moxiao bersama pada anggota serikat Blue Brook termasuk Blue Rain,
menuju ke Hutan Beku. Tapi, sebelum memasuki hutan, Moxiao malah menggambar
lingkaran besar mengelilingi anggota serikat Blue Brook. Semua jelas bingung.
Lan Yu bingung. Tapi, dia sok
ngerti dan menjelaskan pada anggora-nya kalau lingkaran yang di gambar Moxiao
adalah simbol kerja sama mereka menuju tujuan bersama. Lingkaran berarti suci.
Semua di luar lingkaran adalah medan perang.
Ye Xiu melalui headphone bicara
(kan kalau kita main game, kita bisa komunikasi dengan pemain lain menggunakan
suara. Aku kurang tahu istilah gamer apaan itu), kalau maksudnya menggambar
lingkaran itu adalah agar mereka tetap di dalam lingkaran dan jangan kemanapun!
Moxiao kemudian berjalan seorang diri masuk ke dalam Hutan Beku. Para
anggota serikat Blue Brook kebingungan. Blue Rain memilih untuk mengikuti saja perintah
Moxiao. Menunggu di dalam lingkaran. Dia yakin kalau Moxiao pasti punya rencana
jenius. Jadi, mereka harus bersikap sopan dengan cara menunggu!
Tags:
The King’s Avatar