Sinopsis C- Drama : Deep In My Heart Episode 18

Sinopsis C- Drama : Deep In My Heart

“Kenapa?” tanya Han Xue.
“Karena aku mencintai dia,” jawab Yifei, tulus.

Han Xue mengingat, saat dia bertanya kepada Prof. Wu, kenapa dia harus menghilang dan kenapa dia harus mati, kenapa?! Dan Prof. Wu menjawab bahwa itu karena tidak ada orang yang mengakui keberadaan Han Xue. Karena tidak ada yang mencintai Han Xue. Mengingat itu, Han Xue menertawakan jawaban tulus Yifei.
Dalam perjalanan pulang. Han Xue berhenti dan membiarkan Yifei untuk berjalan duluan. Dia memandangin punggung Yifei dan berpikir,“Jika orang ini mencintai ku. Aku tidak akan menghilang.”


“Kenapa?” panggil Yifei, dan Han Xue hanya tersenyum saja. Yifei pun mendekati Han Xue dan memakaikan jas nya kepada Han Xue. “Malam cukup dingin. Ayo,” ajak nya sambil memeluk bahu Han Xue. Tapi kemudian, dia melepaskan nya, karena merasa canggung. Merasakan itu, Han Xue tersenyum.

Sesampainya didepan rumah. Yifei dengan perhatian membuka kan pintu mobil untuk Han Xue turun. Lalu Han Xue pun mengembalikan jas milik Yifei.
“Kamu masuk lah,” kata Yifei, perhatian. Dan Han Xue diam. Dengan heran, Yifei bertanya ada apa. Dan tanpa menjawab, Han Xue mencium pipi Yifei, lalu setelah itu dia pun masuk ke dalam rumah.

Yifei merasa kaget dan bingung. Dia memandangin Han Xue yang berjalan masuk ke dalam rumah sambil memegang pipi nya dengan senang.

Han Xue duduk diam didalam kamar. Dia merenungkan perkataan Prof. Wu tentang tidak ada siapapun yang mencintai nya dan menginginkannya, karena tubuh ini adalah milik Han Bing bukan dirinya, Han Xue.
“Dia bilang aku punya cara untuk hidup. Yaitu harus ada orang yang mengakui keberadaanku dan juga mencintaiku. Kong Yifei, dikemudian hari orang yang akan kamu cintai adalah aku, bukan Han Bing,” pikir Han Xue dengan senang.

Pagi hari. Saat Han Bing baru bangun dan membuka hp, dia menemukan pesan yang ditinggalkan oleh Han Xue. “Dia adalah orang pertama yang mengakui keberadaanku. Sekarang aku sudah ada alasan untuk tidak perlu menghilang.”
“Apa maksudmu?” gumam Han Bing, bingung.

Yifei terbangun oleh suara telpon masuk dari Han Bing. Dengan bingung, dia bertanya ada apa. Dan Han Bing bertanya, apakah semalam mereka ada bertemu. Mendengar itu, Yifei langsung bangkit bangun dengan terkejut, dan dia berbohong dengan menjawab tidak ada.
“Apakah ketahuan? Bukankah dia tidak bisa mengingat nya?” gumam Yifei, bingung. Lalu dia pun kembali tidur.

Han Bing bersiap- siap untuk berangkat bekerja. Tapi tiba- tiba ingatan Han Xue saat berada di bar, diingat oleh nya, dan dia pun merasa bingung apa itu. Lalu kemudian dia jatuh tertidur.
Xiao Jiang memberitahu Gao Sheng bahwa dia mendapatkan kabar besar, yaitu sehari sebelum Gao Sheng menemui Minghao di penjara, Prof. Wu telah bertemu duluan dengan Minghao di penjara. Menurut perkataan penjaga penjara, Minghao terus ribut dan minta di pertemukan dengan Prof. Wu.

“Prof. Wu tidak mengatakan hal ini padaku. Bagaimana dengan pembicaraan mereka?”
“Minghao sangat marah. Dia berkata bahwa pengadilan Shi Jie sudah selesai, jadi mengapa dia masih terkurung di sini. Tapi ada satu hal yang sangat mencurigakan, dua orang ini menggunakan bahasa isyarat tangan untuk berkomunikasi,” jelas Xiao Jiang. Dan Gao Sheng pun memikirkan itu.

Gao Sheng kemudian menyuruh Xiao Jiang untuk memeriksa rekaman CCTV sekali lagi, dan periksa apa yang Minghao serta Prof. Wu bicarakan. Dan Xiao Jiang pun mengiyakan, lalu dia pergi.
“Menggunakan bahasa isyarat tangan?” gumam Gao Sheng, berpikir.


Han Bing bertemu dengan Prof. Wu dan menceritakan tentang bayangan ingatan milik Han Xue yang dilihat nya. Dan saat dia melihat bayangan itu, dia tiba- tiba kehilangan kesadaran dan teridur. Setelah siuman, dia menyadari bahwa dia sudah tertidur sekitar 10 menit. Dan ini adalah pertama kali nya.
“Ini pertanda baik. Ini menyatakan kamu memiliki ingatan saat menjadi Han Xue. Setidaknya kamu jadi bisa mengetahui apa yang kamu lakukan setelah menjadi Han Xue,” jelas Prof. Wu. Dan Han Bing mengerti.

Ada satu hal yang Prof. Wu cemaskan. Saat ingatan Han Xue muncul, tubuh tidak bisa melawan nya sehingga jatuh pingsan. Jadi takut nya akan sulit bagi Han Bing untuk bisa hidup normal. Dan Han Bing pun bertanya, apa yang harus di lakukan nya.
“Bagaimana kalau kamu beristirahat dulu sementara waktu,” kata Prof. Wu, menyaran kan. Dan Han Bing berpikir. “Semalam Han Xue datang mencariku. Dia berkata bahwa dia sendiri tidak akan menghilang, keinginan Han Xue sangat kuat, kemungkinan dia muncul akan lebih tinggi.”
“Sepertinya aku harus membuat persiapan mental,” kata Han Bing. Dan Prof. Wu mengangukan kepala nya.

Han Bing menemui manajer (kepala editor), dia melaporkan bahwa dia sudah mengirim kan email mengenai laporan Minghao. Dan manajer mengiyakan. Lalu Han Bing dengan gugup meminta izin untuk keluar dari kasus ini sementara waktu.
“Mengapa tiba- tiba berkata begitu?” tanya manajer, tidak senang.

“Tubuh ku kurang sehat. Aku bukan ingin berhenti, aku bisa melaporkan laporan cuaca. Bukankah semua orang tidak bersedia mengerjakan nya?” tanya Han Bing, mencoba untuk bernegosiasi.
Manajer tetap tidak setuju membiarkan Han Bing untuk keluar dari kasus Minghao. Namun Han Bing terus memohon kepadanya. Dan Manajer pun menyuruh Han Bing untuk keluar sekarang dan melaporkan berita cuaca, karena sebentar lagi akan turun hujan badai.

Han Bing pergi ke taman, dan melaporkan berita cuaca. Dia berdiri dan bertahan di angin yang kencang. Lalu saat kertas terbang mengenai wajah nya, dia tetap bertahan dan melaporkan cuaca. Kemudian saat hujan deras mulai turun, dia tetap melaporkan berita cuaca dengan bersemangat. Dan saat akhirnya syuting selesai, seluruh staf langsung berlari pergi darisana.

Sementara Han Bing tetap berdiri disana, karena dia sudah kelelahan dan terlanjut basah. Tapi tiba- tiba seseorang datang dari belakang nya dan memayungin nya. Dan saat dia berbalik untuk melihat siapa itu. Dia melihat Yifei tersenyum kepada nya.

Dengan perhatian, Yifei memeluk bahu Han Bing dan membawa nya masuk ke dalam mobil. Kemudian dia juga masuk ke dalam mobil. Dan lalu dia memberikan sapu tangan nya kepada Han Bing yang kebasahan.
“Bagaimana kamu bisa tahu aku ada disini?” tanya Han Bing.
“Aku datang mencarimu diperusahaan. Dan kebetulan melihatmu keluar untuk wawancara,” jawab Yifei.

“Begitu buru- buru, apakah ada hal yang mendesak?”
“Aku kebetulan berada disekitar sana, dan ingin makan siang bersama,” jawab Yifei. Lalu tiba- tiba dia teringat pada ciuman Han Xue, sehingga dia pun menjadi tidak fokus. Dan dengan heran, Han Bing bertanya. Dan Yifei berbohong dengan menjawab tidak ada apa- apa.

Han Bing dan Yifei saling berdiam diri sambil memandangin hujan. Lalu secara perlahan, Yifei mendekat kan tangannya ke Han Bing dan memegang tangannya. Dan saat merasakan kalau Han Bing tidak ada menolak, Yifei tersenyum senang. Tapi kemudian hp nya berbunyi.

Karena merasa malu, Han Bing pun segera melepaskan tangannya dari Yifei. Dan membiarkan Yifei untuk menjawab telpon.

Guru Lin terbangun dari koma nya. Mengetahui itu, Yifei segera ke rumah sakit dan menemui Gao Sheng yang sudah ada disana duluan. Dan Gao Sheng pun menjelas kan bahwa karena kondisi Guru Lin masiih kurang bagus, maka semua orang dilarang untuk berkunjung. Dan Yifei pun mengerti.
Yifei dan Gao Sheng duduk bersama diruang tunggu sambil membicarakan tentang Prof. Wu. Gao Sheng menceritakan bahwa dia telah bertemu dengan Prof. Wu dan berbicara dengan nya, dan tidak ada yang aneh. Tapi ada satu hal yang kemudian membuat nya merasa heran, Prof. Wu datang sendiri ke penjara untuk menemui Minghao dan mereka berdua berbicara menggunakan bahasa isyarat tangan. Namun sayang nya, CCTV tidak ada merekam bagian Prof. Wu yang berbicara.

“Dia seperti sengaja menghindari kamera CCTV,” jelas Gao Sheng. “Lalu aku berencana untuk menemui kepala penjara yang dulu. Kemarin ketika kami bertemu, dia sepertinya sedang menyembunyi kan sesuatu.”
“Jika pelaku pembunuhan tahu kalau Guru Lin sudah sadar, maka dia pasti tidak akan mengampuninya. Jadi rahasiakan tentang ini untuk menjaga keselamatan Guru Lin. Jika terjadi sesuatu lagi kepada Guru Lin, maka akan bermasalah,” jelas Yifei, memberikan saran. Dan Gao Sheng sudah tahu itu, serta dia meminta Yifei untuk tenang saja, karena ada banyak polisi yang berjaga disini.
Setelah itu, Gao Sheng pun pergi.

Yifei menemui Ayahnya. dia menanyakan tentang Xin Rui lagi. Dan Ayah menjawab bahwa dia tidak ingat, lalu dia bertanya, kenapa Yifei sangat tertarik pada kasus ini.
Yifei pun menjelaskan alasannya. 15 tahun lalu Xin Rui adalah salah satu murid di sekolahnya. Begitu juga dengan korban yang dibunuh. Lalu Guru Lin adalah rekan nya. Jadi sebagai senior dan rekan guru, dia merasa bahwa dia tidak boleh hanya berdiam diri saja. Dan dia memberitahu tentang Guru Lin yang adalah satu- satunya orang yang tahu tentang siapa pembunuh sebenarnya.
Ayah mengerti, dan berjanji akan berusaha untuk mengingat.

Pengadilan ulang Shi Jie dimulai. Dan hakim memberikan keputusan yang sama seperti terakhir kali. Yaitu Shi Jie tetap akan di hukum mati. Mendengar itu, Shi Jie tidak terima dan berteriak meminta pengacara nya di ganti. Tapi itu percuma. Karena hakim sudah mengetok palu nya.
Seorang pria berpakaian hitam duduk disalah satu kursi penonton. Dan menonton pengadilan ulang Shi Jie dari jauh. Lalu setelah acara persidangan selesai, dia pun pergi darisana.
Seorang pria berpakaian hitam mengunjungin rumah sakit. Dan dia berjalan ke kamar Guru Lin. Tapi karena ada para polisi yang berjaga, dia pun tidak berani untuk masuk ke dalamnya.
Han Bing bertemu dengan Prof. Wu dan bercerita tentang berbagai hal. Dia membahas tentang hukuman mati yang diberikan kepada Shi Jie. Serta dia bertanya- tanya, kenapa pelaku harus menyampaikan rencana pembunuhan nya melalui lagu idol. Dia ingin mengetahui pendapat Prof. Wu sebagai ahli psikolog.
“Mungkin pelaku takut. Meskipun dia sudah membuat akhir yang bagus, tapi ini tetap termasuk membunuh orang. Mungkin pelaku berharap orang lain bisa menghalangi nya, karena dia tidak mampu untuk mengontrol dirinya sendiri. Sehingga dia berharap orang lain akan membantu nya berhenti,” jelas Prof. Wu.
“Hal ini tidak terpikirkan oleh ku,” gumam Han Bing, merasa itu masuk akal.
Prof. Wu menjelaskan bahwa dia merasa kalau ini sepertinya bukanlah kasus balas dendam yang kecil, mungkin yang ingin dibunuh oleh pembunuh bukan hanya beberapa nyawa saja. Mungkin pembunuh ingin menunjukan sisi paling buruk dari manusia.
“Keburukan manusia? Apa itu?” tanya Han Bing, tidak mengerti.
“Mungkin jawaban dari pertanyaan ini adalah tugas akhir kita,” jawab Prof. Wu.
“Mungkin hanya pembunuh yang tahu jawabannya,” balas Han Bing. Dia merasa puas dan senang setelah mengobrol lama dengan Prof. Wu.

Langit kembali cerah. Dan matahari pun bersinar terang serta menembus jendela. Melihat itu, Han Bing tidak tertidur, tapi ntah kenapa dia bersikap seperti Han Xue. “Matahari sangat menyilaukan,” gumam nya.
“Benar. Jika ingin mengusir Han Xue, seharus nya jangan mengakui keberadaan nya. Jangan menganggap dia sebagai roh dari adik kesayangan mu,” jelas Prof. Wu.

Mendengar itu, Han Xue merasa tidak senang dan memandang tajam Prof. Wu. Melihat tatapan itu, Prof. Wu menyadari kalau itu adalah Han Xue, dan dia memuji karena Han Xue sudah bisa keluar sendiri sekarang.
Han Xue melepaskan ikatan rambut nya. “Asalkan aku mau, kapanpun aku bisa muncul. Ini sepertinya adalah berkat mu. Seharusnya aku berterima kasih padamu.”
Prof. Wu mendengus geli. “Han Xue, kamu sungguh menarik.”

Han Xue tiba- tiba merasa ada yang aneh. “Aku selalu berpikir, apakah kiita pernah bertemu?” tanyanya sambil memperhatikan Prof. Wu. “Kita pernah bertemu,” kata Han Xue dengan sangat yakin, tapi dia tidak ingat dimana.
Mendengar itu, Prof. Wu memandangin Han Xue dengan tatapan seperti terkejut. Tapi kemudian dia kembali bersikap tenang, “Kamu bahkan bukan seorang manusia. Bagaimana bisa bertemu denganku?”
“Apa kamu bilang?”

“Kamu adalah serangga yang menumpang hidup ditubuh orang lain. Kamu sama sekali bukan manusia! Bahkan arwah penasaran bisa terbang kemana- mana,” bentak Prof. Wu dengan keras.
Han Xue merasa sakit hati. Karena Prof. Wu yang mengatakan, asalkan ada seseorang yang mencintai nya, maka dia bisa tetap berada di dunia ini. Dan Prof. Wu bertanya, siapa yang akan mencintai Han Xue, karena Han Xue hanya kepribadian kedua yang menumpang ditubuh orang lain selama 15 tahun. Jadi tidak akan ada yang mencintai Han Xue.
Dengan marah, Han Xue membuang semua barang yang berada dimeja Prof. Wu. Tapi itu tidak membuat Prof. Wu berhenti berbicara. Dia terus mengulangin perkataannya bahwa Han Xue hanyalah kepribadian kedua dan sama sekali bukan manusia.
“Diam!” teriak Han Xue. Dan Prof. Wu pun diam. Lalu Han Xue mengambil tas nya dan pergi darisana.
“Aku juga manusia yang hidup,” gumam Han Xue berkali- kali.
Didalam kantornya. Yifei memikirkan tentang pertemuannya dengan Ayah.

Flash back
Saat Ayah sedang pergi keluar dari kantor, Yifei tidak sengaja melihat dokumen yang berada di atas meja nya. Sepertinya itu dokumen tentang donor organ.
Flash back end
“Mengapa ayah harus menyembunyikan nya dari ku?” pikir Yifei, bingung.

Gao Sheng menemui mantan petugas tahanan 15 tahun lalu, direstoran nya lagi. Dan dengan lelah, mantan petugas bertanya, kenapa Gao Sheng datang mencari nya lagi. Dan Gao Sheng menunjukan foto Prof. Wu kepadanya.
“Apakah kamu kenal orang ini?” tanya Gao Sheng. Dan mantan petugas pun melihat foto itu, lalu dia menjawab bahwa dia tidak kenal.


Gao Sheng menuangkan minuman untuk si mantan petugas, dan mengajak nya untuk bersulang bersama. Lalu setelah itu mereka minum, dan kemudian Gao Sheng mulai bertanya lagi.
“Apakah ada yang ingin kamu katakan tentang Ling Sheng Pei? Jika benar ada, beritahu lah aku,” pinta Gao Sheng.
“Sheng Pei sebenarnya .. dia tidak mati. Dia masih hidup.



Seorang dokter masuk ke dalam kamar rawat Guru Lin. Dia mendekati Guru Lin dan mengeluarkan jarum suntik yang dibawa nya untuk di suntik kan pada Guru Lin. Tapi sebelum dia sempat melakukan itu. Ayah Yifei masuk ke dalam ruangan.
Dan dokter tersebut ternyata adalah Prof. Wu.

Han Xue menelpon Yifei dan memintanya untuk melihat keluar jendela. Dan Yifei pun melakukannya, lalu dia merasa kaget, karena Han Xue berdiri di pinggir atap bangunan yang sangat tinggi. Dengan cemas, Yifei meminta Han Xue untuk turun darisana, karena disana sangat berbahaya.
“Han Bing ingin meninggalkan ku. Aku tidak akan membiarkan diriku sendiri menghilang. Aku ingin menghilang bersama dengan Ha Bing. Kamu lihatlah dengan baik, bagaimana aku dan Han Bing akan mati bersama,” jelas Han Xue.


Mendengar itu, Yifei segera berlari menuju ke bangunan sebelah. Saking buru- burunya, dia hampir tertabrak mobil. Dan bahkan dia tidak sengaja bertabrakan dengan orang. Lalu dia harus bersusah payah berlari menaiki tangga.
Kemudian saat akhirnya dia sampai berada diatas atap, dia langsung berteriak memanggil Han Xue. Tapi Han Xue tidak peduli dan menyuruh Yifei untuk jangan memperdulikan nya.
“Han Bing! Han Bing aku mencintai mu! Han Bing! Aku mencintai mu,” kata Yifei secara berulang kali. Mendengar itu, Han Xue merasa pusing.

“Han Bing, aku mencintaimu. Jangan tinggalkan aku. Apakah kau mendengarku? Aku bilang, aku mencintai mu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Han Bing aku mencintai mu,” kata Yifei berulang kali. Dia bahkan sampai menangis putus asa mengatakan hal itu secara berulang kali.
Ntah siapa itu sekarang, ntah itu Han Xue atau Han Bing. Dia berdiri terpaku mendengarkan pernyataan cinta dari Yifei.

Post a Comment

Previous Post Next Post