Sinopsis C- Drama
: Deep In My Heart
Han Bing terpaku diam ditempatnya, saat dia mendengar pengakuan cinta
dari Yifei. Jiwa nya melihat pada Yifei yang tampak putus asa. Sementara
tubuhnya yang digunakan oleh Huan Xue tetap bersikap keras kepala.
“Aku mencintaimu! Aku mencintaimu! Han Bing, aku mencintai mu!” teriak
Yifei terus menerus sampai putus asa.
Ketika Han Bing akhirnya tersadar, dia terkejut melihat betapa tinggi
nya tempat dia berdiri sekarang, dan lalu dia berbalik serta menatap ke arah Yifei.
Melihat kalau sepertinya Han Bing sudah kembali, Yifei pun mendekati Han Bing.
“Han Bing, berikan tanganmu padaku,” pinta Yifei sambil mengulurkan
tanganya. Dan Han Bing menatap tangannya dengan ragu. “Berikan tanganmu,”
panggil Yifei lagi.
Dengan perlahan Han Bing mengulurkan tangannya, dan lalu dia memegang
tangan Yifei. Dan ketika Han Bing memegang tangannya, Yifei pun langsung
menarik Han Bing ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan sangat- sangat erat.
Walaupun kebingungan awalnya, tapi Han Bing akhirnya balas memeluk Yifei dengan
erat juga.
Han Bing memberitahu Yifei bahwa dia tidak bisa menjelaskan apapun,
tentang apa yang terjadi barusan, karena dia juga tidak tahu. Dan Yifei
membalas bahwa dia bisa mengerti. Dengan skeptis, Han Bing bertanya bagaimana
bisa Yifei mengerti, karena bahkan dia sendiri tidak bisa mengerti.
“Karena dia seharusnya bukanlah dirimu,” kata Yifei. “Maksud ku.. kamu
mungkin melakukan sesuatu yang tidak seperti biasanya. Seperti menjadi orang
lain. Mungkin itu karena kamu sedang menjalanin pengobatan psikologi, jadi hal
apapun mungkin akan terjadi,” jelas Yifei, beralasan.
“Bukan orang lain,” balas Han Bing. Lalu dia menatap Yifei seperti ingin
menjelaskan, tapi dia tidak sanggup. Jadi dia pun meminta maaf, dan pamit kepada
Yifei.
Yifei segera mengikuti Han Bing, dan menawarkan diri untuk mengantarkan
Han Bing. Tapi Han Bing menolak. Dan Yifei pun membiarkannya berjalan sendiri.
Han Bing berdiri dipinggir jembatan dan merenung. Tapi kemudian
tiba-tiba dia mendengar suara Yifei yang menyatakan cinta padanya. Serta dia
mengingat kejadian saat dia berdiri di pinggir atap. Dan dia pun merasa jadi
tidak percaya diri.
Ketika Xiao Shen menerima telpon dari Yifei yang memberitahu tentang Han
Xue. Xiao Shen langsung memberitahu Yifei supaya jangan khawatir, karena nanti
dia akan membicarakan nya kepada Han Bing, sehingga dengan begitu Han Bing bisa
lebih mudah menghadapi kenyataan.
Lalu saat sudah selesai bertelponan, Xiao Shen menghela nafas capek.
Didalam kantor. Ayah Yifei memikirkan kembali pertemuannya dengan Prof.
Wu barusan, saat dia datang berkunjung ke dalam kamar Guru Lin.
Flash back
“Permisi, siapa kamu?” tanya Ayah Yifei.
“Aku adalah dokter utama yang menangani Ling Jing Shu. Dengar2
kesadarannya sudah pulih,” jelas Prof. Wu, berbohong dengan sangat mudah nya.
Tanpa curiga, Ayah Yifei menjelaskan kondisi Guru Lin yang masih dalam
pemantauan. Dan Prof. Wu langsung mengucapkan terima kasih dan pergi.
Dengan heran, Ayah Yifei memandangin Prof. Wu yang keluar dari ruangan.
Kemudian tiba- tiba saja kondisi Guru Lin drop secara drastis sampai alat
pendeteksi jantung nya berbunyi keras dan menunjukan garis lurus. Melihat itu,
dengan cepat Ayah Yifei pun segera melakukan CPR untuk menyelamat kan nya. Dan
dia berhasil, kondisi Guru Lin kembali membaik.
Flash back end
Ayah Yifei memikirkan hal itu. Dia merasa seperti ada yang aneh.
Yifei menceritakan tentang kondisi Han Xue kepada seniornya. Mengetahui
apa yang terjadi, senior berkomentar bahwa sepertinya dalam proses pengobatan,
Han Xue menerima tekanan yang besar. Metode tekanan digunakan untuk
menghilangkan keegoisan Han Xue dan membuat Han Xue menjadi patuh. Jika
berjalan lancar maka itu baik. Tapi jika tidak maka akan muncul efek samping
seperti ingin bunuh diri.
Mendengar itu Yifei terkejut. Dan senior pun menjelaskan bahwa
menurutnya metode paling bagus adalah menghibur dan memberikan perhatian pada
Han Xue. Jadi jika Yifei bertemu dengan Han Xue, kepribadian kedua Han Bing,
maka Yifei harus menasehati nya dengan baik. Dan Yifei pun mengerti.
Xiao Shen mengomel kesal tentang Han Xue, yang telah berani2 nya mencoba
untuk bunuh diri, kepadahal itu bukan tubuh Han Xue. Dan Han Bing menjelaskan
bahwa jika bukan karena Yifei, maka mungkin saja dia sudah mati, jadi dia
merasa bersyukur pada Yifei.
“Jangan bersikap lunak kepada Han Xue, kamu mengerti?” kata Xiao Shen,
memperingatkan. Dan Han Bing mengerti.
“Xiao Shen, sebenarnya aku merasa ada yang tidak beres pada Han Xue, dia
sangat mencinta kehidupan. Apakah mungkin terjadi sesuatu padanya?” tanya Han
Bing.
“Atau begini. Malam ini saat dia muncul, aku akan bertanya padanya.”
“Tidak. Kamu berpura- pura tidak tahu saja. Berpura- pura tidak peduli.”
Xiao Shen merasa ragu, apakah dengan begitu bisa. Dan Han Bing
menjelaskan bahwa kali ini dia tidak akan memaafkan Han Xue, karena mencoba
untuk bunuh diri. Dan Xiao Shen pun mengerti.
Malam hari. Han Xue menonton video yang ditinggalkan oleh Han Bing dihp.
“Han Xue, apakah kamu tahu, seberapa banyak aku merasa bersalah
kepadamu? Karena saat itu hanya aku yang hidup. Perasaan bersalah itu selalu
ada dihatiku, tapi mulai dari hari ini. Aku tidak ada perasaan bersalah lagi
padamu. Karena kamu sudah membuatku kecewa,” jelas Han Bing dengan tegas.
“Tidak! Semuanya salahmu. Karena kamulah yang duluan meninggalkan ku,
barulah seperti itu!” teriak Han Xue, marah.
Tepat disaat itu, Yifei menelpon. Dan Han Xue pun langsung
mengangkatnya. Tanpa tahu kalau itu adalah Han Xue, Yifei bertanya, bagaimana
perasaan Han Bing sekarang. Dan dengan sinis Han Xue memberitahu bahwa dia
bukanlah Han Bing.
“Kebetulan aku ingin berbicara denganmu,” kata Yifei dengan cepat. Dan
Han Xue pun merasa terkejut. “Mari bertemu,” ajak Yifei.
Han Xue dan Yifei datang ke tempat, dimana Han Bing dan Yifei pernah
menonton kembang api bersama sebelumnya. Han Xue menjelaskan bahwa saat dia
melihat foto itu, dia jadi sangat ingin datang kemari. Lalu dia bertanya,
apakah Yifei tahu alasan nya selalu pergi ke bar, itu karena dia tidak ingin
bertemu dengan orang yang di kenal oleh Han Bing, jadi dia hanya bisa pergi ke
sana.
“Ternyata kamu melakukan ini demi Han Bing,” komentar Yifei.
“Tentu saja aku melakukannya demi dia. Aku ada karenanya,” balas Han
Xue.
“Kalau begitu, mengapa kamu ingin bunuh diri? Dengan begitu, Han Bing
akan mati juga,” tanya Yifei. Dan Han Xue diam. “Bunuh diri adalah tindakan
yang paling pengecut, itu menunjukan kamu sudah kehilangan kepercayaan diri dan
keberanian untuk terus hidup,” jelas Yifei, menasehati dengan lembut.
“Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bukan hanya ilusi.”
Mendengar itu, Yifei merasa terkejut dan bertanya, siapa yang mengatakan
kalau Han Xue itu adalah ilusi. Dan Han Xue menceritakan tentang apa yang Prof.
Wu katakan padanya, dan dia menanyakan pendapat Yifei.
“Bukan. Keberadaan mu itu berarti,” kata Yifei dengan yakin. Dan
mendengar itu, Han Xue tersenyum senang.
Yifei mengantarkan Han Xue pulang ke rumah. Saat telah sampai, Han Xue
kesulitan untuk melepaskan sabuk pengaman yang dipakai nya. Dan dengan
perhatian, Yifei pun membantu Han Xue untuk melepaskan itu. Melihat betapa baik
dan perhatian nya Yifei kepadanya, Han Xue tersenyum senang lagi.
Lalu setelah sabuk pengaman nya terlepas, Han Xue segera keluar dari
mobil dan berlari masuk ke dalam rumah. Dan Yifei memperhatikan nya dengan
heran.
Han Xue bersembunyi dibelakang tembok, dan melirik ke arah mobil Yifei
yang belum pergi. Dia tersenyum dengan sikap malu- malu.
Gao Sheng memberitahukan info tentang Sheng Pei yang masih hidup.
Mengetahui hal itu, Zhao Dui dan Xiao Jiang merasa terkejut dan tidak
menyangka. Karena menurut data, Sheng Pei telah bunh diri 18 tahun yang lalu.
“Li Sheng Pei memang dari awal sudah didaftarkan meninggal. Sekarang,
dia mungkin menggunakan identitas orang lain dan masih hidup,” jelas Gao Sheng.
“Apakah informasi mu dapat di percaya?” tanya Zhao Dui, masih ragu.
“Aku sudah menemui kepala penjara yang sekarang sudah pensiun. Setelah
memastikan beberapa hal, aku baru datang dan melaporkannya padamu.”
Flash back
Gao Sheng merasa terkejut mendengar bahwa Sheng Pei masih hidup. Dan si
mantan petugas menjelaskan bahwa Sheng Pei tidak mungkin bunuh diri.
Si mantan petugas sangat yakin, karena kira- kira 6 bulan saat Sheng Pei
masih berada di penjara. Setiap hari Sheng Pei selalu berolahraga. Dan dia
dapat melihat bahwa keinginan Sheng Pei untuk hidup sangat kuat serta kegigihan
Sheng Pei yang ingin keluar hidup- hidup dari penjara. Saat di penjara Sheng
Pei juga jarang makan apapun, sangat berbeda saat Sheng Pei baru masuk ke
penjara. Dan kelakuan Sheng Pei juga cukup bagus, sehingga Sheng Pei
mendapatkan pengurangan hukuman dan dikeluarkan lebih cepat. Tapi tidak lama
setelah keluar, Sheng Pei di kabarkan bunuh diri. Jadi dia tidak bisa percaya
itu.
“Apakah ada saksi mata yang melihat nya bunuh diri?” tanya Gao Sheng.
“Bukankah sampai akhir jasadnya masih belum ditemukan?” balas si mantan
petugas dengan tatapan serius. “Aku pernah bertemu dengan Li Sheng Pei,” jelas
nya lagi.
Ketika sedang berhenti didekat lampu merah, si mantan petugas tidak
sengaja melihat Sheng Pei menyebrang jalan. Dan dengan segera dia pun langsung
menepi kan mobil nya dan berlari mengejar Sheng Pei.
Saat akhirnya dia berhasil mengejar Sheng Pei, dia langsung memanggil
Sheng Pei. Dan mendengar panggilan itu, Sheng Pei segera berlari pergi dengan
cepat serta bersembunyi di dalam toko pakaian.
Si mantan petugas berlari mengejar Sheng Pei, dan dia berhasil menemukan
Sheng Pei yang sedang bersembunyi. Dikarenakan pantulan Sheng Pei di cermin
toko.
“Aku mengingatnya sangat jelas, dia bersembunyi. Dan kedua mata nya
menatap ke arah mataku,” jelas si mantan petugas dengan sangat yakin.
Flash back
Gao Sheng menjelaskan kepada Zhao Dui bahwa ketika berada didalam
penjara dan bekerja, terjadi suatu kecelakaan, dan Sheng Pei menolong orang
pada saat itu. Lalu karena itu, hukuman Sheng Pei pun dikurangin. Dan sekarang,
Gao Sheng merasa bahwa mungkin saja, kecelakaan itu dibuat secara sengaja oleh
Sheng Pei. Dan Xiao Jiang setuju dengan dugaan Gao Sheng.
Gao Sheng juga menduga bahwa saat Sheng Pei telah bertemu dengan Minghao
di dalam penjara, disaat itu Sheng Pei pasti telah membuat rencana untuk balas
dendam secara hati- hati. Dan jika dugaan mereka ini benar, pembunuh nya sudah
pasti adalah Li Sheng Pei. Mendengar itu, Zhao Dui pun berpikir keras.
“Meskipun Sheng Pei menggunakan identitas orang lain, petunjuk tentang nya pasti akan terbongkar dan dia tidak akan bisa bersembunyi terlalu lama. Kalau begitu mulai sekarang kita harus lebih fokus menyelidiki Sheng Pei,” jelas Zhao Dui, tegas.
“Ya, pak,” jawab Gao Sheng dan Xiao Jiang secara bersamaan. Lalu mereka
mau mulai bergerak.
Tapi tiba- tiba saja, Gao Sheng mendapatkan telpon dari rumah sakit. Dan
setelah selesai bertelponan, Gao Sheng memberitahu Zhao Dui bahwa keadaan Guru
Lin sedang kristis. Mengetahui itu, Zhao Dui merasa sangat stres.
Sesampainya Yifei dirumah sakit, dia melihat tubuh Guru Lin sudah ditutupi dengan kain putih. Dan saat tangan Guru Lin tergulai lemas, Yifei pun memegang nya untuk melihat. Lalu setelah itu, dia memasuk kan kembali tangan Guru Lin ke dalam kain putih dan membiarkan dokter untuk membawa mayat nya
Tepat disaat itu, Gao Sheng sampai disana. Dengan kesal dia memukul- mukul dinding, karena merasa stress serta frustasi. Dan disaat itu, dia tidak sengaja melihat sebuah pena yang tergeletak didalam kamar rawat Guru Lin.
Saat Gao Sheng memperhatikan pena tersebut, dia teringat pada pena milik Prof. Wu. Yang pernah dilihat nya saat berkunjung ke tempat Prof. Wu. Dan menggunakan sapu tangan nya, dia mengambil pena itu.
Dicafe. Gao Sheng menceritakan tentang Sheng Pei yang masih hidup kepada
Yifei. Dan dia juga menceritakan tentang dugaan nya mengenai Sheng Pei yang
mungkin saja sedang menyembunyikan identitas demi balas dendam.
“Apakah ada orang yang pernah melihat nya?” tanya Yifei, memastikan.
“8 tahun lalu, kepala penjara sebelum nya, dia pernah bertemu dengan
Sheng Pei. Aku merasa pelaku pembunuhan berantai ini adalah Sheng Pei, dan dia
sekarang sedang menggunakan identitas orang lain,” jelas Gao Sheng, yakin.
Mendengar itu, Gao Sheng teringat pada pena yang di temukannya tadi. Dan
dia pun langsung pamit kepada Yifei dan pergi.
Junior Dokter masuk ke dalam kantor Ayah Yifei. Dia mengabarkan tentang
kematian Guru Lin. Lalu dia membahas tentang bagaimana hubungan Ayah Yifei dan
Yifei sekarang, apakah mereka berdua masih saling canggung.
“Apa ada yang ingin kamu katakan?” tanya Ayah Yifei, langsung ke
intinya.
“Ah, benar. Saat investigasi Guru Fu nanti, jika kali ini saya tidak
bisa lolos, maka takutnya saya akan dipecat dari rumah sakit, jadi saya ingin
meminta bantuan Anda. Sebelumnya Anda sudah banyak membantu sahya, jadi tolong
lah bantu saya sekali lagi,” pinta Junior Dokter dengan sangat sopan dan gugup.
Mendengar permintaan itu, Ayah Yifei tersenyum. “Jurinya bukan hanya aku saja,” balas Ayah Yifei. Lalu dia bertanya, “Apakah kamu sudah selesai?”
“Apanya yang selesai?” tanya Junior Dokter, bingung.
“Sampai kapan aku harus membantumu menyelesaikan masalah? Sampai
kapan?!” tanya Ayah Yifei, marah. “Benar. Dokter juga manusia, jadi juga bisa
salah. Tapi orang seperti mu yang melakukan kesalahan terus menerus, itu adalah
masalah kemampuan! Keluarlah.”
Dengan takut, Junior Dokter berlutut dan memohon. Dia berjanji bahwa ini
adalah terakhir kali nya, jadi dia memohon supaya Ayah Yifei mau membantu nya.
“Untuk apa berpura- pura. Meskipun aku mati, aku juga tidak akan mati sendiri,” gumam Junior Dokter dengan kesal, ketika dia telah keluar dari ruangan Ayah Yifei. Dan tepat disaat itu, Yifei datang serta mendengar itu.
Menyadari hal tersebut, Junior Dokter merasa terkejut dan langsung
mempersilahkan Yifei untuk masuk. Lalu dia pun pergi.
“Kenapa kamu kemari? Apakah karena Guru Lin?” tanya Ayah.
Yifei menjelaskan tentang Sheng Pei yang ternyata masih hidup. Jadi karena itu, dia ingin Ayah untuk coba mengingat lagi tentang Xin Rui. Dan Ayah pun menceritakan tentang diri nya yang pernah membantu Xin Rui melakukan operasi pemindahan jantung.
“Hanya ini?” tanya Yifei, ingin tahu.
“Apakah seharusnya masih ada yang lain?” balas Ayah.
“Tidak,” jawab Yifei cepat. Lalu dia pun pamit dan pergi.
Dengan sedih, Sheng Pei bercerita kepada Ayah Yifei. Saat anak perempuan
nya mengalami mati otak serta jantung nya di pindahkan kepada orang lain, saat
itu dia sedang berada didalam penjara dan tidak bisa melakukan apapun. Lalu dia
membahas bahwa Ayah Yifei sangat hebat, jadi walaupun kemungkinan nya sangat kecil,
seharusnya Ayah Yifei menolong putri nya. Dan sekarang dia ingin tahu, kepada
siapa jantung putri nya di berikan.
Mendengar pertanyaan itu, Ayah Yifei merasa gugup tapi dia
menyembunyikan nya. “Kamu seharusnya sudah tahu bahwa kami tidak bisa memberitahu
kan informasi pasien.”
“Maaf, aku tidak bisa melakukan nya.”
Dengan sangat sedih, Sheng Pei berusaha untuk menahan air mata nya.
Flash back end
Yifei mengirimkan pesan kepada Han Bing, dia memberitahu bahwa Guru Lin telah meninggal. Dan Han Bing membalas pesan Yifei, dia meminta Yifei untuk harus tetap kuat walaupun Yifei sedang sedih, karena mereka tidak boleh goyah sebelum mereka berhasil menangkap pelaku nya.
Membaca pesan itu, Yifei pun berusaha untuk menguatkan diri nya.
Setelah membalas pesan kepada Yifei, Han Bing tidak sengaja tertekan tombol galeri. Dan dia merasa bingung, ketika melihat foto Yifei bersama dengan Han Xue.
Han Bing menunjukan foto tersebut kepada Xiao Shen, dan bertanya apakah
Xiao Shen mengetahui sesuatu tentang itu. Dan Xiao Shen menceritakan bahwa
kemarin Han Xue dan Yifei memang berjumpa, tapi dia tidak tahu apa yang terjadi
kepada mereka berdua.
“Aku merasa Han Xue seperti nya sedang berpura- pura menjadi aku. Melihat foto ini, aku tiba- tiba merasa bersalah pada Yifei. Dia pasti selalu menganggap Han Xue adalah aku,” kata Han Bing, salah paham.
Mendengar itu, Xiao Shen sedikit kaget. “Han Bing, kamu beritahukan lah
masalah Han Xue pada Yifei. Kamu tidak boleh selalu merasa takut demi Han Xue,”
jelas Xiao Shen, menasehati.
“Yang Chun Yu tidak benar- benar mencintai mu. Jika beneran cinta, dia akan mencintai mu sepenuh nya,” jelas Xiao Shen.
“Dia pernah mencintai ku. Hanya saja dia berubah setelah mengenal Han
Xue. Cinta itu bisa berubah,” balas Han Bing, keras kepala.
Dengan tegas, Xiao Shen menyarankan Han Bing untuk jujur saja kepada
Yifei, karena menyembunyi kan kebenaran juga adalah tindakan yang egois.
Mendengar itu, Han Bing diam dan berpikir.
Han Bing terus berpikir. Dia berpikir sangat lama. Sampai dia tidak menyadari orang- orang yang berjalan melewati nya.
Yifei berlari dengan bersemangat. Dan ketika dia melihat Han Bing yang
telah menunggu nya, dia tersenyum senang.
“Han Bing,” panggil Yifei dengan riang. Lalu saat dia melihat raut wajah
Han Bing yang tampak pucat, dia pun bertanya dan menebak apakah ini karena Guru
Lin. Dan Han Bing diam. Sehingga Yifei merasa heran dan bertanya lagi, ada apa.
Han Bing mengakui kalau didalam dirinya terdapat jiwa lain, yaitu jiwa
adik nya Han Xue yang masuk ke dalam tubuh nya. Jadi terkadang dia akan menjadi
seperti orang lain. Dan dia tahu ini sangat aneh.
“Tidak, kamu tidak aneh,” kata Yifei dengan tegas. “Kamu sedikit pun tidak aneh. Ini menunjuk kan kamu sangat menghargai dan mencintai adik mu,” jelas Yifei, memperjelas.
Mendengar itu, Han Bing meneteskan air mata. “Aku mengira setelah
mengatakan ini padamu, kamu akan meninggalkan ku.”
Dengan lembut, Yifei menlap air mata Han Bing yang menetes dan tersenyum kepada nya. “Terima kasih sudah jujur padaku,” kata nya. Dan lalu dia menarik Han Bing ke dalam pelukan nya serta membiarkan nya untuk menangis.
Dan dengan nyaman, Han Bing memeluk Yifei dan menangis di dalam
pelukannya.
Tags:
Deep In My Heart