Sinopsis Chinese Drama : All I Want For Love is You Episode 01 – 2
Je T’aime Bien Aussi
Images by : QQLive
Tidak lama, guru Zhao masuk sambil memarahi Xiaoman yang sudah sering membuat masalah dan bahkan sekarang mengganggu Zuo An. Dia bahkan mengancam akan menghukum Xiaoman agar jera. Xiaoman terus meminta maaf. Zuo An membela Xiaoman dengan berkata bahwa ini bukanlah salahnya Xiaoman, jadi tidak usah di perpanjang lagi.
--
Xiaoman dan Zuo An berjalan bersama menuju kelas. Sebelum sampai di kelas, Xiaoman mengucapkan terimakasih karena Zuo An sudah membantunya tadi di depan guru Zhao. Walaupun semua orang bilang bahwa Zuo An dingin dan cuek serta tidak peduli sama sekali dengan teman sekelas, eh… bukan semua orang, hanya Zhan Yue, Mao Yongwei dan Xu Zhiyou saja yang menilai Zuo An seperti itu. Tapi, Zuo An bukan orang seperti itu, mereka hanya salah paham saja pada Zuo An.
Zuo An berkata bahwa dia juga
tidak peduli mereka menilainya bagaimana. Xiaoman tetap ingin memberitahu Zhan
Yue dkk bahwa Zuo An bukan seperti yang mereka nilai. Dan juga bukan kali ini
Zuo An membantunya. Dia ingin berterimakasih dan meminta maaf pada Zuo An
karena kejadian tadi.
“Kamu jangan melakukan hal yang
berbahaya lagi,” ujar Zuo An. “Maksudku, kamu jangan berkelahi lagi,” ujar Zuo
An dan berjalan ke kelas. Dia diam-diam tersenyum saat Xiaoman tidak
memperhatikan.
Xiaoman sangat senang
mendengarkan ucapan Zuo An, dan bahkan berjanji tidak akan pernah berkelahi
lagi!
--
Xiaoman duduk di kursi belakang, di sebelah kiri-nya adalah Zhan Yue dan di sebelah kanannya adalah Xiao Yue. Begitu Xiaoman kembali, Zhan Yue langsung berbisik bertanya, darimana saja Xiaoman? Sayangnya, bisikannya terdengar oleh guru yang mengajar dan langsung di tegur.
Guru memberikan pertanyaan
matematika untuk mereka tadi sebelum Xiaoman dan Zuo An masuk. Tapi, walau
sudah 15 menit berlalu, belum ada satupun yang bisa mengerjakan-nya. Guru
meminta Zuo An untuk maju dan mengerjakan soal, dan tidak butuh waktu lama bagi
Zuo An untuk menyelesaikan soal tersebut.
Seperti kelas-kelas pada
umum-nya, guru mulai memuji Zuo An di hadapan semuanya. Xiaoman semakin kagum
pada Zuo An, sementara Zhan Yue semakin iri.
Dan di mulailah
khayalan Xiaoman. Dia berkhayal bahwa Zuo An adalah pendekar terpelajar yang
pandai ilmu pedang.
--
Zuo An langsung menghampiri
Zhan Yue dan mengingatkan bahwa hari ini adalah tugas piket mereka. Karena dia
harus segera pergi, dia membagi tugas. Dia akan menyapu sementara Zhan Yue yang
akan mengepel. Zhan Yue setuju dan langsung berteriak menyuruh Xiaoman untuk
menggantikan-nya mengepel.
Xiaoman sudah mau menolak
dengan tegas, tapi Zhan Yue malah menggunakan isyarat mengingatkan bahwa buku
diary Xiaoman ada padanya. Dan karena itu, Xiaoman dengan berat hati mau
menggantikan Zhan Yue. Tidak hanya itu, dia bahkan mau menggantikan Zuo An. Dia
yang akan membersihkan kelas dan Zuo An bisa langsung pulang. Anggap saja ini
sebagai ucapan terimakasih-nya. Dan juga, di hari Senin kan Zuo An harus
berenang.
“Darimana kau tahu kalau Senin
aku berenang?” tanya Zuo An.
Xiaoman gugup karna sudah keceplosan. Dia dengan gugup berbohong bahwa dia tanpa sengaja mendengar nya saat Yaola sedang bergosip. Untungnya, Zuo An tidak bertanya lebih lanjut. Dia segera mengambil sapu dan mulai menyapu kelas.
Sementara Xiaoman mencoba bernegosiasi
dengan Zhan Yue agar mau mengembalikan buku diary-nya. Zhan Yue mau
mengembalikan asal Xiaoman bilang mau melayani-nya. Dengan terpaksa, Xiaoman
akhirnya berkata bahwa dia bersedia melayani Zhan Yue.
Zuo An tampaknya terganggu
melihat Xiaoman yang berbicara dengan Zhan Yue sambil berbisik-bisik.
“Melihatmu begitu tulus dan
sungguh-sungguh, aku akan mengembalikannya padamu. Tapi, bantu aku satu hal,”
tawar Zhan Yue.
“Hal apa?” tanya Xiaoman,
balik.
Zhan Yue tidak menjawab dan
langsung keluar kelas. Mau tidak mau, Xiaoman mengikutinya. Xiaoman tampak
berat hati saat harus meninggalkan Zuo An membersihkan kelas seorang diri.
--
Zhan Yue and the gang membawa Xiaoman ke depan warnet langganan mereka. Di depan sana sudah ada gerombolan pria tinggi yang menghadang dan mengingatkan bahwa mereka kan sudah bilang mereka tidak boleh ke warnet ini lagi. Permintaan Zhan Yue pada Xiaoman adalah untuk menyingkirkan para gerombolan pria tinggi tersebut.
“Ayah aku bilang, Kelas XII
sudah tidak boleh berkelahi lagi. aku juga sudah berjanji kepada seseorang, ke
depannya untuk tidak berkelahi lagi. Di dunia persilatan, tidak bisa berbuat
sesuka hati. aku ada kesulitan, harap semua orang memaafkan,” ujar Xiaoman pada
gerombolan pria tersebut.
Melihat cara bicara dan tingkah
Xiaoman yang seolah berada di dunia silat, tentu saja membuat gerombolan itu
menganggapnya gila.
Karena Xiaoman tidak mau
berkelahi, jadinya, untuk membuat mereka takut dan tahu kekuatan-nya, maka
Xiaoman menghancurkan papan kayu yang sudah di siapkan. Dia menghancurkannya
dengan tangan kosong. Xiaoman bahkan berkata, kalau mereka masih tidak takut,
dia bisa membengkokan besi dengan tangannya di hadapan mereka.
Para gerombolan itu akhirnya
mengalah dan memilih pergi. Zhan Yue kaget, mengira mereka benar-benar takut
pada Xiaoman. Ketua gerombolan itu menjelaskan alasan mereka pergi adalah
karena ada perempuan yang mau sama Zhan Yue. Menurut mereka, itu sangat
menyeramkan!
Tidak hanya itu, setelah para
gerombolan itu menjauh, Xiaoman baru meringis kesakitan. Ternyata, dia dari
tadi menahan rasa sakit di tangannya usai menghancurkan papan kayu tersebut.
--
Zhan Yue dan Xiaoman tidak langsung pulang, tapi nongkrong dulu di café. Mereka tidak sadar, bahwa Zuo An lewat di sana dengan mobilnya dan melihat kedekatan mereka yang duduk di dekat jendela café.
--
Zhan Yue mengantarkan Xiaoman pulang. Begitu melihat Xiaoman, ayahnya langsung memarahinya. Dia tadi mendapat telepon dari guru Zhao yang memberitahu bahwa Xiaoman hari ini sudah merobek celana Zuo An.
Kemarahan ayah memudar saat
melihat Xiaoman yang tampak kesakitan di tangannya. Dia menduga bahwa Xiaoman
lagi-lagi bertengkar. Tapi, dia tetap khawatir. Dan karena itu, Ayah langsung
mengusir Zhan Yue keluar dari rumahnya.
Zhan Yue protes, karena dia kan
tamu. Ayah langsung meluruskan bahwa istilah tamu itu buat teman yang baik dan
teman sekelas. Tapi, dia bisa tahu bahwa Zhan Yue yang memaksa Xiaoman
berkelahi.
Zhan Yue masih di depan pintu rumah Xiaoman sambil menggerutu. Diam-diam, Xiaoman keluar menemuinya untuk meminta buku diary-nya kembali. Dia kan sudah melakukan permintaan Zhan Yue, jadi Zhan Yue harus mengembalikan buku-nya sekarang.
Zhan Yue mengembalikan buku itu
sambil menggerutu karena di dalam buku itu hanya ada nama Zuo An. Kenapa tidak
ada namanya sama sekali? Zuo An kan hanya pintar belajar, selain daripada
belajar, dia lebih hebat dari Zuo An.
Xiaoman tidak suka
mendengar-nya. Dia memperingati Zhan Yue untuk tidak menjelek-jelekan Zuo An,
atau dia akan mengejar dan membunuh Zhan Yue hingga ke ujung dunia.